Anda di halaman 1dari 6

LK 1.

3 Penentuan Akar Penyebab Masalah


Nama Mahasiswa: INDRA SISWANTO
Asal Institusi: SMP NEGERI 2 BESITANG
Petunjuk: Setelah mengeksplorasi penyebab-penyebab masalah, langkah selanjutnya adalah
menentukan akar penyebab masalah yang paling mendekati konteks yang dihadapi guru di
kelas/sekolahnya. Gunakan petunjuk berikut untuk membantu Anda dalam penentuan akar
penyebab masalah:

1. Berkonsultasi dengan Guru/Kepala Sekolah/Pengawas Sekolah/Rekan Sejawat dan


pakar/pihak terkait:
 Diskusikan temuan Anda mengenai penyebab masalah
 Bagikan informasi tentang penyebab masalah yang telah Anda identifikasi dan
jelaskan konteks spesifik yang Anda hadapi.
 Tanyakan pendapat, saran, dan rekomendasi mereka dalam menentukan akar
penyebab masalah yang paling relevan.
Analisis dan Pertimbangan:
 Tinjau kembali data dan informasi yang telah Anda kumpulkan selama
eksplorasi penyebab masalah.
 Pertimbangkan konteks kelas/sekolah yang Anda hadapi dan evaluasi akar
penyebab masalah yang paling relevan untuk situasi tersebut.
 Identifikasi akar penyebab masalah yang memiliki dampak signifikan terhadap
hasil pembelajaran atau tantangan yang dihadapi oleh guru dalam tugas sehari-
hari.
Penentuan Masalah dan Akar Penyebab:
 Pilih minimal 2 (dua) masalah yang paling sesuai dengan tugas keseharian
guru.
 Jelaskan akar penyebab dari setiap masalah yang dipilih secara rinci.
 Tinjau kembali penelitian dan analisis Anda untuk memastikan akar penyebab
tersebut relevan dan memiliki potensi untuk diatasi.

Pastikan untuk mencatat informasi yang diperoleh dalam lembar kerja dan gunakan sebagai
panduan dalam langkah-langkah berikutnya untuk menemukan solusi bagi masalah yang
telah diidentifikasi
No Hasil eksplorasi akar penyebab Analisis akar penyebab Masalah
penyebab masalah masalah masalah (data terpilih yang
pendukung) akan
diselesaikan

1 Fauziyatun -lemahnya minat Setelah melihat hasil alat peraga


(2014) dan motivasi kajian dua Ahli dapat untuk
mengatakan ada belajar dari diri dianalisis bahwa matematika
delapan faktor siswa sendiri motivasi belajar rendah yang kurang
yang disebahkan beberapa sehingga
menyebabkan faktor yaitu : motivasi
rendahnya belajar siswa
motivasi belajar -faktor internal yaitu rendah
yaitu kepercayaandiri siswa
: Kepercayaan rendah siswa merasa
diri, Kesehatan tidak punya bakat
fisik dan mental, dalam pelajaran
Bakat, matematika
Kurangnya sendiri,susah
kemampuan konsentrasi dalam
konsentrasi, mengikuti pelajaran
Kondisi matematika siswa tidak
keluarga, Teman suka pelajaran
sebaya, matematika
Lingkungan -faktor external yaitu
masyarakat dan kondisi keluarga
Lingkungan dalam al
sekolah. ekonomi,grurutidak
memberikan motivasi
Hamzah (2021). kepada
Mengatakan faktor siswa,lingkungan
yang - alat peraga masyarakat dan
menyebabkan matematika yang lingkungan sekolah
motivasi belajar kurang memadai yang tidak kondusif
rendah:Guru Tidak
Memberikan
Motivasi Kepada -Fasilitas di sekolah
Siswa,Siswa Tidak berupa alat peraga
Menyukai Cara untuk matematika
Pengajaran yang kurang
Guru,Siswa Tidak memadai baik tidak
Menyukai Mata adakalaupun ada
Pelajaran sudah rusak
Tertentu,Motivasi
Dalam Diri Siswa guru kurang -siswa masih merasa
yang LemahSiswa menggunakan bahwa matematika itu
yang metode belajar hanya perlu tau
Bermasalah,Kuran yang bervariasi penjumlahan
gnya Perhatian pengurangan
Orang Tua di perkalian dan
Rumah pembagian karena
hanya itu yang
digunakan seharihari
wawancara
-orang tua siswa merasa
dengan guru
belajar itu hanya di
matematika
sekolah dan tanggung
apa penyebab
jawab guru sehingga tidak
motivasi
bertanya apa yang di
belajar siswa
pelajari di
rendah:

1. alat peraga -sarana di sekolah


matematika kurang memadai
yangkurang karena banyak
memadai yangsudah rusak

2. lemahnya -guru hanya


minat dan menggunakann
motivasibelajar metode pembelajaran
dari diri siswa yang itu itusaja tidak
sendiri menyesuaikan dengan
materi
3. Orang tua
kurang peduli -guru tidak berinovasi
terhadap walaupundengan
pendidikan kondisi sarana dan
anaknya prasarana yang
terbatas seharus nya
gurubtetap bisa
wawancara berinovasi
dengan
kepala kondidi emosional
sekolah Orang tua siswa juga adalah salah
kurang peduli satu faktor kurangnya
1. sarana dan
terhadap motivasi siswa ini
Prasarana terbatas
pendidikan terjadi karena faktor
2. guru kurang anaknya ekonomi danlatatar
menggunakan belakang keluarga
metode belajar sebahagian besar siswa
yang bervariasi harus bekerja
membantu ekonomi
keluarga sepulang
3. guru kurang sekolah sehingga siswa
inovasi
letih dan kurang
semangat juga
terkadang tertidur
di kelas

Lestari - Guru belum Kurangnya Kurangnya


(2015).Kendala memaksimalkan pemanfaatan tehnologi pemanfaatan
2 pemanfaatan TIK teknologi dan disebabkan karena
tekhnologi
melakukan akses yang tidak
oleh guru adalah:
pembelajaran memadai baik itu
tidak adanya - Tidak tersedia jaringan ataupun alat
akses, tidak alat tehnologi juga karena guru tidak
adaanya sarana - kemampuan IT memiliki kemampuan
TIK, pembelajaran yangterbatas tehnologi ilmu
tidak -jaringan yang komputer itu
mengintegrasikan terbatas di disebabkan karena guru
sekolah malas belajar
TIK, guru tidak
memiliki
pengetahuan Gagap teknologi dalam
tentang TIK, dan arti kata tidak
mengikuti
tidak adanya
perkembangan
kemauan guru teknologi. Karena
untuk seharusnya seorang
memanfaatkan guru harus memiliki
TIK. karakter guru abad 21.
Apakah itu
Wawancara ?
dengan -memiliki kemauan
belajar yangtinggi
kepala -Tidak ketinggalan
sekolah perkembangan
1.Guru masih gagap teknologi
tehnolgi -Pandai mengali potensi
pesertadidik
3 Rendahnya 1 siswa tidak Menurut kajian
kemampuan cakap untuk paraliterasi dan juga
kemampuan
literasi numerasi menggunakan numerasi karena
kurangnya literasi numerasi
tersebut simbol dan angka pembiasaan guru masih rendah
disebabkan oleh terkait membuat soal dengan
banyak hal, matematika dasar berbasis literasi dan
numerasi
seperti
kurangnya 2. rendahnya
kemampuan -Siswa tidak cakap
pembiasaan dari
pemahaman untuk mengenali
guru untuk
bacaan soal cerita huruf ,nomor ataupun
menyelesaikan
tanda yang mewakili
masalah yang 3. siswa suatu hasil fikiran
berkaitan dengan cenderung jarang matematika
soal literasi berinisiatif sendiri soal berbentuk essay
numerasi. membaca buku membutuhkan
Kenyataan
waktu untuk
tersebut menyelsaikannya
membuat peserta karena siswa harus
didik kesulitan
membaca text
dalam
terlebih dahulu dan
menyelesaikan
soal dengan text
soal literasi terlalu panjang
numerasi
menyebabkan siswa
(Diyarko dan
jenuh dan malas
Waluyo, 2016).
menyelesaikannya
Hasil
wawancara -tugas atau pun soal
dengan guru yang berbentuk essay
Matematika atau pemaparan
1.siswa tidak cakap membuat siswa takut
untuk untuk
menggunakan menyampaikannya ini
simbol dan angka tidak serta merta karena
terkait matematika kemampuan intelejensi
dasar yang rendah tapi juga
disebabkan oleh yang
2.siswa mudah jenuh di sebut efikasi
jika mengahadapi diri(kepercayaan diri
soal soal yang atau keyakinan diri
berbentuk esai terkait kemampuan
3.siswa tidak dirinya sendiri dalam
percaya diri menyelesaikan tugas)
menampilkan -guru masih terbiasa
tugas berbentuk mewmberikan soal
teks matematikadalam
bentuk lots dan
Wawancara dengan masih berpikir
kepalasekolah bahwa soal hots itu
- Guru belum adalah soal soal
memahami yang sulit
soal-soal padahal sulit itu belum
yang tentu hot
berbasis
hots

Anda mungkin juga menyukai