Anda di halaman 1dari 18

ASBABUN NUZUL, MACAM-MACAM, REDAKSI, URGENSI, FUNGSI,

DAN MANFAAT MENGETAHUINYA DI BIDANG PENDIDIKAN DAN


PENGAJARAN
Sri Faradisa
Program Studi Tadris Bahasa Inggris, STAIN Bengkalis
E-mail: srifaradisa@gmail.com

ABSTRAK
Asbabun nuzul adalah suatu peristiwa yang menjelaskan latar belakang
historis yang menyebabkan diturunkannya ayat-ayat al-Qur’an. Asbabun nuzul
mempunyai arti penting dalam menafsirkan al-Qur’an. Al-Qur’an merupakan
kalam (perkataan) Allah Swt yang diwahyukan oleh Allah kepada Nabi
Muhammad Saw. Sebagai kalam Allah yang memiliki posisi sebagai sumber
pertama dan utama dari seluruh ajaran Islam serta berfungsi sebagai petunjuk
atau pedoman bagi umat manusia dalam mencapai kebahagiaan hidup di dunia
dan di akhirat. Yang mana perlu dipahami dan ditafsirkan dengan benar dan
tepat. Dalam memahami dan menafsirkannya pengetahuan tentang asbabun nuzul
ayat dinilai sangat penting, terutama ayat-ayat al-Qur’an yang memiliki sabab
nuzul. Seseorang tidak akan mencapai pengertian yang baik jika tidak memahami
riwayat asbabun nuzul suatu ayat. Pembahasan mengenai asbabun nuzul ini
sangat penting dalam pembahasan Ulum al-Qur’an, karena pembahasan ini
merupakan kunci pokok dari landasan keimanan terhadap pembuktian bahwa al-
Qur’an itu benar turunnya dari Allah SWT. Mengetahui asbabun nuzul
merupakan hal yang penting seperti hal nya munasabah, I‟jaznya dan lain-lain.
Memahami al-Quran dengan bantuan asbabun nuzul berarti memahami melalui
konteks kesejarahannya, karena ayat al-Quran terkadang menjelaskan hukum
secara umum sedang kan yang di maksud adalah khusus yang terkait dengan
peristiwa itu saja. dalam pembahasan ini akan dibahas tentang pengertian dari
asbabun nuzul, macam-macam asbabun nuzul, redaksi asbabun nuzul,fungsi
mengetahui asbabun nuzul, urgensi mengetahui asbabun nuzul, dan manfaat
mengetahuinya dibidang pendidikan dan pengajaran.
Kata Kunci: Asbabun Nuzul, Macam-macam, Redaksi, Urgensi, Fungsi, dan
Manfaat dibidang pendidikan dan pengajaran.

ABSTRACT
Asbabun nuzul is an event that explains the historical background that led
to the passing down of verses from the Qur'an. Asbabun nuzul has significance in
interpreting the Qur'an. The Qur'an is the kalam (word) of Allah Swt revealed by
Allah to the Prophet Muhammad Saw. As the kalam of Allah who has a position
as the first and main source of all Islamic teachings and serves as a guide or
guide for mankind in achieving happiness living in the world and in the Hereafter.
Which one needs to be understood and interpreted correctly and precisely. In
understanding and interpreting it, knowledge of asbabun nuzul ayat is considered
very important, especially the verses of the Qur'an which have sabab nuzul. One
will not reach a good understanding if one does not understand the history of
asbabun nuzul a verse. This discussion of asbabun nuzul is very important in the
discussion of the Ulum of the Qur'an, because this discussion is the main key of
the foundation of faith to prove that the Qur'an is true from Allah Almighty.
Knowing asbabun nuzul is important as is munasabah, I'jaz and others. To
understand the Quran with the help of asbabun nuzul is to understand through its
historical context, because verses from the Quran sometimes explain the law in
general while what is meant is specifically related to that event alone. In this
discussion, we will discuss the meaning of asbabun nuzul, the kinds of asbabun
nuzul, the editors of asbabun nuzul,the function of knowing asbabun nuzul, the
urgency of knowing asbabun nuzul, and the benefits of knowing it in the field of
education and teaching.
Keywords: Asbabun Nuzul, Miscellaneous, Guidelines, Editorial, Urgency,
Function, and Benefits in Education and Teaching
PENDAHULUAN yang muncul. Seperti itulah asbabun
nuzul diketahui.1
Al-Qur’an adalah kalam
(perkataan) Allah Swt, yang Pembahasan mengenai
diwahyukan kepada Nabi asbabun nuzul ini sangat penting
Muhammad Saw, melalui Malaikat dalam pembahasan Ulum al-Qur’an,
Jibril dengan lafal dan maknanya. al- karena pembahasan ini merupakan
Qur’an sebagai kitab Allah kunci pokok dari landasan keimanan
menempati posisi sebagai sumber terhadap pembuktian bahwa al-
pertama dan utama dari seluruh Qur’an itu benar turunnya dari Allah
ajaran Islam serta berfungsi sebagai SWT. Pembahasan ini juga
petunjuk atau pedoman bagi umat merupakan pembahasan awal dari al-
manusia dalam mencapai Qur’an guna melangkah kepada
kebahagiaan hidup di dunia dan di pembahasan-pembahasan selanjutnya.
akhirat. Landasan signifikan pembahasan ini
adalah firman Allah Swt dalam al-
Al-Qur’an diturunkan untuk Qur’an.
memberi petunjuk kepada manusia
sebagai hujjah yang jelas dalam Para peneliti di bidang ulumul
menjelaskan kehidupan, Qur’an sangat memerhatikan
membimbing manusia ke jalan yang pengetahuan tentang asbabun nuzul
benar dan lurus, menegakkan prinsip ayat. Mereka merasakan ilmu ini
kehidupan yang utama di atas sangat diperlukan dalam menafsirkan
landasan iman kepada Allah Swt dan ayat-ayat al-Qur’an, hingga ada
risalah-Nya. Al-Qur’an juga sekelompok ulama yang membuat
memberikan informasi tentang tulisan tersendiri terkait
kejadian hal yang telah lalu, permasalahan ini.
kejadian-kejadian yan sekarang, serta
berita-berita yang akan datang. Adapun susunan pembahasan
dari makalah ini diawali dengan
Sebagian besar al-Qur’an pengertian dari asbabun nuzul,
pada awalnya diturunkan untuk macam-macam asbabun nuzul,
tujuan-tujuan umum ini. Hanya saja, pedoman mengetahui asbabun nuzul,
para sahabat dalam menjalani redaksi asbabun nuzul, urgensi
kehidupan bersama Rasulullah Saw mengetahuinya, dan fungsi
menyaksikan berbagai peristiwa mengetahuinya, dan manfaat
sehari-hari. Terkadang diantara mengetahuinya di bidang pendidikan
mereka terjadi perbincangan tertentu dan pengajaran.
yang membutuhkan penjelasan dari
syariat Allah. Atau mereka masih ASBABUN NUZUL
samar dalam memahami suatu
Asbabun nuzul terdiri dari dua kata
persoalan lalu menanyakannya ke
yaitu sebab dan nuzul. Asbab
Rasulullah Saw untuk mengetahui
merupakan bentuk jamak dari kata
hukum Islam terkait persoalan
tersebut, lalu turunlah al-Qur’an
1
untuk menjelaskan peristiwa tersebut, Manna’ Al-Qaththan, Dasar-dasar
atau untuk (menjawab) pertanyaan Ilmu Al-Qur’an (Jakarta Timur: UMMUL
QURA, 2017), 121.

1
sebab, maka artinya menjadi sebab- ada tiga macam. Pertama, pertayaan
sebab. Adapun kata nuzul merupakan yang berhubungan dengan sesuatu
bentuk masar dari kata nazala- yang telah lalu. Kedua,pertayaan
yanzilu-nazulan yang berarti turun. yang berhubungan dengan sesuatu
Asbabun nuzul dilihat dari segi yang sedang berlangsung pada waktu
bahasa berarti sebab-sebab turunnya itu.ketiga,pertayanan yang
sesuatu. Sedangkan menurut istilah berhubungan dengan masa yang akan
asbabun nuzul itu adalah sesuatu datang.
yang dengan sebabnya turun suatu
ayat atau memberi jawaban tentang Menurut al-Jabari
sebab itu, atau menerangkan menyebutkan al-Qur’an diturunkan
hukumnya pada masa terjadinya dalam dua kategori; yang turun tanpa
peristiwa itu.2 sebab dan yang turun karena suatu
peristiwa maupun pertayaan. Oleh
Sebab-sebab turun ayat yang sebab itu,maka asbab an-nuzul
dalam bentuk peristiwa ada tiga didefinisikan sebagai Sesuatu yang
macam. Pertama, peristiwa berupa karenanya al-Qur’an diturunkan
pertengkaran seperti perselisihan sebagai penjelas terhadap apa yang
yang berkecamuk antara segolongan terjadi baik berupa peristiwa atau
dari suku aus dan segolongan dari pertayaan.
suku khazraj. Perselisihan itu timbul
dari intrik-intrik yang ditiupkan Menurut al-Zarkasyi sebab
orang-orang yahudi sehingga mereka turunya ayat al-Qur’an ada dua
berteriak senjata-senjata. kemungkinan 1. Adanya pertanyaan
Kedua,peristiwa berupa kesalahan yang ditujuhkan kepada Nabi. 2.
yang serius seperti peristiwa seorang Adanya peristiwa tertentu yang
yang mengimami shalat sedang bukan dalam bentuk pertanyaan.
mabuk sehingga salah membaca Atas asar dua kemungkinan sebab
surah al-Kafirun. Ketiga, peristiwa turunnya ayat al-Qur’an tersebut,
itu berupa cita-cita dan keinginan maka al-Zarkasyi menyusun
seperti persesuaianpersesuaian umar pengertian asbabun nuzul secara
Ibn al–Khattab dengan ketentuan lengkap sebagai berikut: sebab an-
ayat-ayat al-Qur’an. Dalam sejarah Nuzul ialah suatu yang turun satu
ada beberapa harapan mar yang ayat atau beberapa ayat berbicara
kemukannya kepada Nabi tentang (Sesuatu itu)atau
Muhammad SAW. Kemudian turun menjelaskan ketentuan-ketentuan
ayat-ayat yang kandungnnya sesuai hukum yang terjadi pada waktu
dengan harapan umar tersebut.3 terjadinya peristiwa tersebut. Definisi
tentang asbab nuzul al-Qur'an juga
Dan adapun sebab-sebab telah dikemukakan oleh ulama lain.
turun ayat dalam bentuk pertayaan Misalnya, definisi yang dikemukakan
oleh:
2
Abd Rojak, Aminuddin. 2010.
Studi Ilmu Al-Qur’an. (Jakarta: Mitra 1. Manna' Khalil al-Qaththân
Wacana Media), 67-68 bahwa Sebab al-Nuzul ialah
3
Ramli Abdul Hamid. 1994. sesuatu hal yang karenanya
Ulumul Qu’ran. (Jakarta: PT Raja Grafino al-Qur’an diturunkan untuk
Persada). Cet.2, 30-31

2
menerangkan status hukum, atau
pada masa hal terjadi,baik mengomentarinya.
berupa peristiwa atau suatu b. Peristiwa-peristiwa
pertayaan. Jadi latar belakang yang terjadi sesudah
yang melingkungi dan turunnya suatu ayat,
menjadi penyebab Allah di mana peristiwa
SWT menurunkan suatu tersebut dicakup
wahyu kepada Nabi pengertiannya atau
Muhammad SAW. dijelaskan hukumnya
2. Dr. Shubhi al-Shalih oleh ayat tadi.
menyatakan bahwa Sebab an-
Nuzul ialah Sesuatu yang Dikarenakan asbabun nuzul
dengan sebab turun suatu ayat itu erat kaitannya dengan keadaan
atau beberapa ayat yang pengetahuan sebab turunnya ayat
mengandung sebab itu,atau adalah pengetahuan yang berkenaan
memberi jawaban terhadap dengan keadaan atau situasi dan
sebab itu,atau menerangkan kondisi ketika ayat tersebut turun. Ini
hukum pada masa terjadinya berarti, untuk mengetahui sebab
sebab itu. turunnya suatu ayat, maka terlebih
Definisi disini dahulu harus diketahui situasi dan
memberikan pengertian kondisi ketika turunnya ayat itu.
bahwa sebab turun suatu ayat
Berbagai definisi asbab nuzul
adakalanya berbentuk
al-Qur'an yang dikemukakan di atas
peristiwa dan adakalanya
tampak tidak jauh berbeda dari yang
berbentuk pertayaan.suatu
dikemukakan oleh al-Zarqani.
ayat atau beberapa ayat turun
Artinya secara subtansial mereka
untuk menerangkan hal yang
sepakat bahwa yang dimaksud
berhubungan dengan
dengan asbab nuzul al-Qur’an itu
peristiwa tertentu atau
ialah sesuatu yang menjadi latar
memberi jawaban terhadap
belakang turunnya suatu ayat baik
pertayaan tersebut.
berupa peristiwa atau dalam bentuk
3. Dr. M. Quraisy Syihab
pertayaan yang dianjurkan kepada
memperjelas pengertian
Nabi.
asbab nuzul alQur'an tersebut
dengan cara memilah MACAM-MACAM ASBABUN
peristiwanya. Dan NUZUL
menyatakan bahwa yang
dimaksud dengan asbabun Dari segi jumlah sebab dan
nuzul al-Qur'an ialah: ayat yang turun, asbabun nuzul dapat
a. Peristiwa-peristiwa dibagi kepada:
yang menyebabkan
turunnya ayat dimana 1. Ta’addud Al-Asbab wa Al-
ayat tersebut Nazil Wahid
menjelaskan Beberapa sebab yang
pandangan al-Qur'an hanya melatarbelakangi
tentang peristiwa tadi turunnya satu ayat/wahyu.
Terkadang wahyu turun untuk

3
menanggapi beberapa Ahmad, Bukhari,
peristiwa atau sebab. 4 Misal Abu Daud).
turunnya Q.S. al-Ikhlas:112 b. Dalam riwayat lain
ayat 1-4, yang artinya: dikemukakan bahwa
“Katakanlah (Muhammad), Nabi Saw. Shalat
“Dialah Allah, Yang Maha dzuhur di waktu
Esa. Allah tempat meminta yang sangat panas.
segala sesuatu. Allah tidak Di belakang
beranak dan tidak pula Rasulullah tidak
diperanakkan. Dan tidak ada lebih dari satu atau
sesuatu yang setara dengan dua saf saja yang
Dia.”(Q.S. al-Ikhlas:1-4).5 mengikutinya.
Ayat-ayat yang terdapat Kebanyakan diantara
pada surat di atas turun mereka sedang tidur
sebagai tanggapan terhadap siang, adapula yang
orang-orang musyrik Makkah sedang sibuk
sebelum Nabi hijrah, dan berdagang. Maka
terhadap kaum ahli kitab turunlah ayat
yang ditemui di Madinah tersebut diatas (HR.
setelah hijrah. Ahmad, an-Nasa’i,
Contoh yang lain: Ibnu Jarir).
“peliharalah semua c. Dalam riwayat lain
shalat(mu), dan (peliharah) dikemukakan pada
shalat wustha. Berdirilah zaman Rasulullah
untuk Allah(dalam shalatmu) Saw. Ada orang-
dengan khusyu”. Ayat orang yang suka
tersebut menurut riwayat bercakap-cakap
diturunkan berkaitan dengan dengan kawan yang
beberapa sebab berikut: ada di sampingnya
a. Dalam suatu riwayat saat meraka shalat.
dikemukakan bahwa Maka turunlah ayat
nabi saw. Shalat tersebut yang
dzuhur di waktu hari memerintahkan
yang sangat panas. supaya diam pada
Shalat seperti ini waktu sedang shalat
sangat berat (HR. Bukhari
dirasakan oleh para Muslim, Tirmidzi,
sahabat. Maka Abu Daud, Nasa’i
turunnlah ayat dan Ibnu Majah).
tersebut di atas. (HR. d. Dalam suatu riwayat
dikemukakan bahwa
ada orang-orang
4
Muhammad Ali Ash-shaabuuniy. yang bercakap cakap
1998. At-Tibyaan Fii Uluumil Qur’an, Alih di waktu shalat, dan
Bahasa oleh Aminuddin, Studi Ilmu al- ada pula yang
Qur’an (Bandung: Pustaka Setia), 52 menyuruh temannya
5
al-Qur’an, 112:1-4

4
menyelesaikan dulu menghadap nabi saw untuk
keperluannya(di meminta bantuan. Maka
waktu sedang shalat). rasulullah saw berdo’a agar di
Maka turunlah ayat turunkan hujan. Akhirnya
ini yang sedang hujanpun turun, maka
memerintahkan turunnlah ayat selanjutnya
supaya khusyuk (QS. ad-Dukhan44: 15),
ketika shalat. namun setelah mereka
2. Ta’addud an-Nazil wa Al- memperoleh kemewahan
Asbab Wahid merekapun kembali kepada
Satu sebab yang keadaan semula (sesat dan
melatarbelakangi turunnya durhaka) maka turunlah ayat
beberapa ayat. Contoh Q.S. ini (QS. ad-Dukhan 44: 16)
ad-Dukhan:44 ayat 10, 15, 16, dalam riwayat tersebut
yang artinya: dikemukakan bahwa siksaan
“Maka tunggulah pada itu akan turun di waktu
hari ketika langit membawa perang badar.
kabut yang tampak
jelas.”(Q.S. ad-Dukhan:10) REDAKSI ASBABUN NUZUL
“Sungguh,( kalau) Kami
Ungkapan-ungkapan yang di
melenyapkan azab itu sedikit
gunakan oleh para sahabat untuk
saja, tentu kamu akan
menunjukkan turunnya al-qur’an
kembali (ingkar).(Q.S. ad-
tidak selamanya sama. Ungkapan-
Dukhan:15)
ungkapan itu secara garis besar di
“(Ingatlah) pada hari
kelompokkan dalam dua kategori,
(ketika) Kami menghantam
yaitu:
mereka dengan keras. Kami
pasti memberi balasan (Q.S. 1. Sarih (jelas) Ungkapan
ad-Dukhan:16)6 riwayat “sarih” yang memang
Asbab an-nuzul dari ayat- jelas menunjukkan asbab
ayat tersebut adalah; dalam annuzul dengan indikasi
suatu riwayat dikemukakan, menggunakan lafadz
ketika kaum Quraisy durhaka (pendahuluan).
kepada nabi saw.. Beliau “sebab turun ayat ini adalah...”
berdo’a supaya mereka “telah terjadi..... maka
mendapatkan kelaparan turunlah ayat…..”
umum seperti kelaparan yang “Rasulullah Saw pernah di
pernah terjadi pada zaman tanya tentang ....... maka
nabi yusuf. Alhasil mereka turunlah ayat…..” Contoh
menderita kekurangan, lain: QS. al-Maidah 5:2 yang
sampaisampai merekapun berbunyi:
makan tulang, sehingga Artinya:“Hai orang-orag
turunlah (QS. ad-Dukhan44: yang beriman, janganlah
10). Kemudian mereka kamu melanggar shi’ar-
shi’ar Allah, dan jangan
6 melanggar kehormatan
al-Qur’an, 44:15; 44:16

5
bulan-bulan haram, jangan di sekitarnya, “sesungguhnya
(mengganggu) binatang- ia telah menghadap kepadaku
binatang had-ya, dan dengan muka yang
binatang-binatang qala-id, bertampang durhaka, dan ia
dan jangan pula mengganggu pamit dariku dengan langkah
orang-orang yang yang khianat. Tatkala al-bakri
mengunjungi baitullah sampai di yamamah, ia
sedang mereka mencari kembali murtad dari agama
kurnia dan keridhoannya dari islam. Kemudian pada bulan
tuhannya dan apabila kamu dhulkaidah ia keluar bersama
telah menyelesaikan ibadah kafilahnya dengan tujuan
haji, maka bolehlah berburu. makkah. Tatkala para sahabat
Dan janganlah sekali-kali nabi saw. Mendengar
kebencian(mu) kepada beritanya, maka segolongan
sesuatu kaum karena mereka sahabat nabi dari kalangan
menghalang-halangi kamu kaum muhajirin dan kaun
dari masjid al-haram, ansar bersiapsiap keluar
mendorongmu membuat madinah untuk mencegat
aniaya (kepada mereka). Dan yang berada dalam kafilahnya
tolong-menolonglah kamu itu. Kemudian Allah Swt.
dalam(mengerjakan) Menurunkan ayat,”hai orang-
kebajikan dan taqwa, dan orang yang beriman,
jangan tolong-menolong janganlah kamu melanggar
dalam berbuat dosa dan syiar-syiar Allah...(QS. al-
pelanggaran. Dan Maidah 5:2) kemudian para
bertaqwalah kamu kepada sahabat mengurungkan
Allah, sesungguhnya Allah niatnya (demi menghormati
sangat berat siksa-Nya.”(Q.S. bulan haji itu).
al-Maidah 5:2). Hadits serupa ini di
Asbab an-nuzul dari ayat kemukakan pula oleh asadiy.”
ini; ibnu jarir Ibnu abu khatim
mengetengahkan sebuah mengetengahkan dari zaid bin
hadits dari ikrimah yang telah aslam yang mengatakan,
bercerita,” bahwa hatham bin bahwa rasulullah saw.
hindun al-bakri datang Bersama para sahabat tatkala
kemadinah berserta berada di hudaibiah, yaitu
kafilahnya yang membawa sewaktu orang-orang musyrik
bahan makanan. Kemudian ia mencegah mereka untuk
menjualanya lalu ia masuk ke memasuki bait al-haram
madinah menemui nabi saw. peristiwa ini sangat berat
Setelah itu ia membaiatnya dirasakan oleh mereka,
masuk islam. Tatkala ia pamit kemudian ada orang-orang
untuk keluar pulang, Nabi musyrik dari penduduk
memandangnya dari belakang sebelah timur jazirah arab
kemudian beliau bersabda untuk tujuan melakukan
kepada orang-orang yang ada umroh. Para sahabat nabi saw.

6
Berkata, marilah kita halangi yang dikeluarkan oleh abu
mereka sebagaimana(teman- daud dan hakim, dari ibnu
teman mereka) merekapun abbas di kemukakan bahwa
menghalangi sahabat-sahabat penghuni kampung di sekitar
kita. Kemudian Allah Swt Yatsrib (Madinah), tinggal
menurunkan ayat,”janganlah berdampingan bersama kaum
sekali-kali mendorongmu yahudi ahli kitab. Mereka
berbuat aniaya kepada menganggap bahwa kaum
mereka...” (QS. al-Maidah yahudi terhormat dan berilmu,
5:2) sehingga mereka banyak
meniru dan menganggap baik
2. Muhtamilah (masih segala perbuatannya.Salah
kemungkinan atau belum satu perbuatan kaum yahudi
pasti) Ungkapan yang di anggap baik oleh
“mutammimah”adalah mereka ialah tidak menggauli
ungkapan dalam riwayat yang istrinya dari belakang.
belum dipastikan asbab an- Adapun penduduk
nuzul karena masih terdapat kampung sekitar Quraish
keraguan. Hal tersebut dapat (Makkah) menggauli istrinya
berupa ungkapan sebagai dengan segala keleluasannya.
berikut: Ketika kaum muhajirin
...“ayat ini diturunkan (orang Makkah) tiba di
berkenaan dengan ...” Madinah salah seorang dari
“saya kira ayat ini diturunkan mereka kawin dengan
berkenaan dengan ...........” seorang wanita ansar (orang
“saya kira ayat ini tidak madinah). Ia berbuat seperti
diturunkan kecuali berkenaan kebiasaannya tetapi di tolak
dengan.....” Contohnya: QS. oleh istrinya dengan berkata:
al-Baqarah 2: 223 “kebiasaan orang sini, hanya
Artinya: “istri-istrimu adalah menggauli istrinya dari muka.”
(seperti) tanah tempat kamu Kejadian ini akhirnya sampai
bercocok tanam, maka pada Nabi Saw, sehingga
datangilah tanah tempat turunlah ayat tersebut di atas
bercocok tanammu itu yang membolehkan
bagaimana saja kamu menggauli istrinya dari depan,
kehendaki. Dan kerjakanlah belakang, atau terlentang, asal
(amal yang baik)untuk dirimu, tetap di tempat yang lazim.7
dan bertakwalah kepada
Allah dan ketahuilah bahwa
kamu kelak akan menemui-
Nya. Dan berilah kabar
gembira orang-orang yang
beriman.”(QS. al-Baqarah 2:
223) 7
Jalalulddin as-Suyuthi, Asbabun
Asbab an-nuzul dari ayat Nuzul. 2008. Alih Bahas oleh Tim Abdul
berikut ;dalam sebuah riwayat Hayyie, Sebab-sebab Turunnya al-Qur’an.
(Jakarta: Gema Insani), 95.

7
URGENSI MEMPELAJARI terjadi di waktu yang lain.
ASBABUN NUZUL Untuk hal ini dapat di lihat
pada asbabun nuzul ayat
Mengetahui asbabun nuzul berikut:
merupakan hal yang penting seperti Yang artinya:“maka siapa
hal nya munasabah, I‟jaznya dan saja di antaramu yang sakit
lain-lain. Memahami al-Quran atau gangguan di kepalanya
dengan bantuan asbabun nuzul (lalu ia bercukur), maka
berarti memahami melalui konteks wajiblah atasnya membayar
kesejarahannya, karena ayat al-Quran fidyah, yaitu: berpuasa atau
terkadang menjelaskan hukum secara sedekah atau berkorban” (Qs.
umum sedang kan yang di maksud Al-Baqarah: 196)
adalah khusus yang terkait dengan Sebenarnya asbabun nuzul
peristiwa itu saja. Mayoritas ulama ayat ini berkaitan dengan
sepakat bahwa konteks kesejarahan peristiwa yang pernah di
yang terakumulasi dalam riwayat- alami oleh ka’ab, ketika
riwayat asbabun nuzul merupakan sedang ihram di kepalanya
satu hal yang signifikan untuk banyak kutu sehingga ia
memahami pesan-pesan al-Quran. kurang nyaman. Dia ingin
Dalam satu pernyataan ibnu taimiyah mencukur rambutnya untuk
mengatakan: “ asbabun nuzul sangat menghilangkan kutu tersebut,
menolong dalam tetapi hal itu di larang bagi
menginterprestasikan al-Quran.” orang yang sedang dalam
Ungkapan serupa juga di nyatakan keadaan ihram. Maka
oleh ibn daqiq al-led: “penjelasan turunlah ayat di atas yang
terhadap asbabun nuzul merupakan membolehkan ka’ab
metode yang kondusif untuk mencukur rambutnya dengan
menginterprestasikan makna-makna syarat bahwa ia harus
al-Quran.” (Al-Suyuti, tt:29). membayar fidyah dengan
salah satu dari tiga hal:
Di samping ulama salaf,
berpuasa, memberi fakir
ulama khalaf juga member perhatian
miskin, atau berkurban.
serius terhadap asbabun nuzul dan
Keringanan seperti ini juga
mensyaratkan perlunya pemahaman
berlaku untuk siapa saja jika
terhadap situasi-situasi historis
mengalami kasus yang sama
khusus yang mengitari al-Quran
tidak hanya untuk ka’ab.
ketika di turunkan. Adapun manfaat
Membantu mengatasi
mampelajari asbabun nuzul (Al-
keraguan dalam memahami
Zarqani, tt:109) antara lain adalah
pesan-pesan ayat al-Quran.
untuk:
Umpamanya dalam ayat
1. Mengetahui peristiwa yang berikut:
menyebabkan Yang Artinya: “dan
disyariatkannya suatu hukum, kepunyaan Allah-lah timur
di mana satu kasus hukum dan barat, maka kemanapun
dapat juga berlaku untuk kamu menghadap di situlah
peristiwa yang sama jika wajah allah. Sesungguhnya

8
Allah maha luas (rahmat-Nya) Yang artinya: “tiadalah aku
lagi maha mengetahui” . (QS. peroleh dalam wahyu yang di
al-Baqarah: 115) wahyukan kepadaku, sesuatu
Jika ayat di atas di pahami yang di harmkan bagi orang
secara zahir tanpa menelaah yang hendak memakannya,
asbabun nuzul dalam kasus kecuali kalau makanan itu
shalat misalnya, maka bangkai, atau darah yang
seseorang boleh menghadap mengalir atau daging babi–
kearah mana saja sesuai karena sesungguhnya semua
dengan kehendak hatinya. Ia itu kotor-atau binatang yang
tidak berkewajiban di sembelih atas nama Allah.
menghadap kearah hiblat Barang siapa yang dalam
ketika shalat kemanapun di keadaan terpaksa, sedang dia
hadapkan wajah nya Allah tidak mengingikannya
ada di sana. Akan tetapi Tuhanmu maha pengampun
setelah di tinjau dari sisi lagi maha penyayang.”(Qs.
asbabun nuzul nya, al-An’am: 145)
kekeliruan interpretasi Jika dilihat asbabun nuzul
tersebut sangat jelas, sebab nya, ayat ini tidaklah bersifat
asbabun nuzul ayat di atas umu. Menurut al-Syafi‟I ayat
berkaitan dengan seseorang ini di turunkan sehubungan
yang sedang berada dalam dengan adanya orang-orang
perjalanan hendak melakukan kafir yang tidak mau
shalat di atas kendaraan, atau memakan sesuatu, kecuali
berkaitan dengan orang yang apa yang telah di halalkan
tidak mengetahui arah kiblat Allah dan menghalalkan apa
dan sedang berijtihad dalam yang telah diharamkan Allah
menentukan arah kiblat, di merupakan kebiasaan orang
tengah hutan belantara kafir terutama yahudi, maka
misalnya. Jadi ayat di atas turunlah ayat tersebut.
tidak di ragukan lagi untuk 3. Membantu muafassir
orang yang shalat di atas mengkhususkan hukum yang
kendaraan di boleh kan terkandung dalam ayat al-
mengadap sesuai arah Quran bagi mereka yang
kendaraan, begitu pula orang berpendapat bahwa yang
yang tidak mengetahui arah menjadi pegangan adalah
kiblat saat berada di dalam sebab bersifat khusus dan
hutan boleh menentukan arah bukan lafaz yang bersifat
kiblat sesuai keyakinannya. umum. Terkadang sebuah
2. Mengetahui hukum-hukum ayat bercerita tentang
mana yang mengandung peristiwa yang di alami
pengertian usus (khas) walau seseorang seperti halnya ayat
pun lafalnya umum („am). berikut:
Misalnya dalam surat al- Yang artinya:” sesungguhnya
An’am ayat 145: Allah telah mendengar
perkataan wanita yang

9
mengajukan gugatan kepada Dengan demikian ayat
kamu tentang suaminya, dan zihar dalam surah al-
mengadukan (halnya) kepada Mujadilah di atas yang
Allah. Dan Allah mendengar berkenaan dengan Aua bin
soal jawab antara kamu Shamit yang menzihar
berdua. Sesungguhnya Allah istrinya (Khaulah binti
maha mendengar lagi maha Tsa’labah), hanya berlaku
melihat.”( QS. al-Mujadilah: bagi kedua orang tersebut.
1) Sedangkan hukum zihar yang
Asbabun nuzul ayat ini berlaku bagi selain mereka di
ialah sehubungan dengan tentukan dengan jalan analogi
persoalan seorang wanita (qiyas). Mengidentifikasi
bernama Khaulah binti berlaku (kepada siapa
Tsa’labah yangbtelah dizihar sebenarnya ayat itu di
oleh suaminya Aus bin tujukan). Marwan pernah
Shamit, yaitu dengan menunjuk Abd. Rahman Ibn
mengatakan kepada istrinya: Abu Bakar sebagai orang
“kamu bagiku seperti yang menyebabkan turunnya
punggung ibuku” dengan ayat berikut:
maksud ia tidak boleh lagi Yang artinya: “dan orang
menggauli istrinya, yang mengatakan kepada
sebagaimana ia tidak boleh kedua orang tuanya “cis,
menggauli ibunya. Menurut (akh), apakah kamu
adat jahiliyah kalimat zhihar berdua…..”(QS. al-Ahqaf: 17)
seperti itu sama dengan Untuk meluruskan
menthalak istri. Maka persoalan apakah ayat itu
Khaulah mengadukan hal itu benar di turunkan untuk
kepada Rasulullah Saw dan merespon sikap Abd. Rahman
Rasulullah menjawab, bahwa Ibn Abu bakar?, maka Aisyah
dalam hal ini belum ada berkata kepada Marwan :
keputusan dari Allah. Pada “demi Allah bukan dia yang
riwayat yang lain Rasulullah menyebabkan ayat ini turun
mengatakan: “engkau telah di dan aku sanggup untuk
haramkan bersetubuh dengan menyebutkan siapa orang
dia”. Lalu khaulah berkata: yang sebenarnya.”
“suamiku belum 4. Memudahkan untuk
menyebutkan kata-kata menghafal dan memahami
Thalak”. Kemudian khaulah ayat, serta untuk menetapkan
berulang kali mendesak wahyu kedalam hati orang
Rasulullah supaya yang mendengarnya. Hal ini
menetapkan suatu keputusan karena hubungan sebab akibat
hukum dalam hal ini, (musabab) hukum, peristiwa
sehingga kemudian turunlah dan pelaku, masa dan tempat
ayat ini dan ayat-ayat merupakan satu jalinan yang
berikutnya (Anwar: 66) dapat mengikat hati.

10
Sementara itu ulama lainnya FUNGSI MEMPELAJARI
menjelaskan adanya 10 manfaat dan ASBABUN NUZUL
urgensi keberadaan asbabun nuzul
dengan redaksi yang lebih singkat Ada beberapa fungsi yang
yaitu : dapat diambil dari mempelajari
asbabun nuzul diantaranya:
1. Penegasan bahwa al-Quran
benar-benar dari Allah Swt . 1. Mengetahui sisi-sisi positif
2. Penegasan bahwa Allah (hikmah) yang mendorong
benar-benar memberikan atas persyariatan hukum, dan
perhatian penuh kepada ini bermanfaat bagi orang
Rasulullah Saw dalam yang beriman dan orang yang
menjalankan misi risalahnya. tidak beriman.
3. Penegasan bahwaAllah Swt Adapun bagi orang yang
selalu bersama para beriman maka akan
hambanya dengan bertambah imannya dan
menghilangkan duka cita timbul keinginan yang kuat
mereka . untuk melaksanakan hukum-
4. Saran memahami ayat secara hukum Allah Swt, dan
tepat. mengamalkan ayat-ayat al-
5. Mengatasi keraguan ayat Qur’an, setelah tampak
yang di duga mengandung baginya kemaslahatan-
pengertian umum. kemaslahatan dan
6. Mengkhususkan hukum yang keistimewaan-keistimewaan
terkandung dalam al-Qur’an. dari persyariatan hukum
7. Mengidentifikasi pelaku yang Islam dan untuk inilah al-
menyebabkan turunnya ayat Qur’an diturunkan.
al-Qur’an. Sedangkan bagi orang kafir,
8. Memudahkan untuk hikmah-hikmah yang terdapat
menghafal dan memahami pada persyariatan hukum itu
ayat serta untuk menetapkan akan mengantarkannya
wahyu di hati orang yang kepada beriman, jika ia mau
mendengarnya. insaf (sadar) ketika dia
9. Mengetahui makna serta mengetahui bahwa
rahasia-rahasia yang persyariatan hukum Islam ini
terkandung dalam al-Qur’an. datang untuk menjaga
10. Seorang dapat menentukan kemaslahtan-kemaslahatan
apakah ayat mengandung manusia, bukan untuk
pesan khusus atau umum dan menjerumuskannya atau
dalam keadaan bagaimana menghukumnya. Sebagai
ayat itu mesti di terapkan8 contoh persyariatan hukum
Islam yang secara bertahap
dalam pengharaman khamr.
8 2. Mengkhusukan hukum bagi
Syamsu Nahar.2015. Studi
Ulumul Qur’an.(Medan: Perdana siapa yang berpegang dengan
Publishing), 55. kaidah: “bahwasannya
ungkapan (teks) al-Qur’an itu

11
didasarkan atas kekhususan mereka terima. janganlah
sebab. sekali-kali kamu menyangka,
3. Kenyataan menunjukkan hahwa orang-orang yang
bahwa adakalanya lafal dalam gembira dengan apa yang
ayat al-Qur’an itu bersifat telah mereka kerjakan dan
umum, namun membutuhkan mereka suka supaya dipuji
pengkhususan yang terhadap perbuatan yang
pengkhususannya itu sendiri belum mereka kerjakan
justru terletak pada janganlah kamu menyangka
pengetahuan tentang sebab bahwa mereka terlepas dari
turun ayat itu. siksa, dan bagi mereka siksa
4. Memastikan makna ayat al- yang pedih.”
Qur’an dan menghilangkan Ibnu Abbas mengatakan:
kerancuan maknanya. “mereka (ahli kitab) ketika
Contoh pertama, dalam ditanya oleh Nabi
hadis shahih: dari Marwan Muhammad SAW tentang
bin Hikam bahwasanya dia sesuatu lalu mereka
mengutus seseorang kepada menyembunyikannya
Ibnu Abbas lalu (jawaban yang sebenarnya),
menanyakannya: jika semua dan mereka mengatakan yang
orang bahagia dengan nikmat lain. Lalu mereka pergi
yang ia dapatkan (fariha bima dengan bangga setelah
utiya) dan suka dipuji atas menjawab yang tidak
apa yang tidak ia lakukan ditanyakan kepada mereka,
(ahabba an yuhmada bima mereka bersikap riya` dan
lam yaf`al) akan disiksa menginginkan pujian dengan
sungguh kita semua tentu jawaban itu, dan merasa
akan disiksa ? maka Ibnu gembira dengan
Abbas menjawab: ayat ini menyembunyikan jawaban
turun tentang ahli kitab. sebenarnya.
Kemudian beliau membaca Contoh kedua, dalam surat
ayat 187-188 : al-Maidah 5:93 Allah
Yang artinya “dan (ingatlah), berfirman yang artinya:
ketika Allah mengambil janji “Tidak ada dosa bagi orang
dari orang-orang yang telah orang beriman dan
diberi kitab (yaitu): mengerjakan amalan amalan
"Hendaklah kamu sholih karena memakan
menerangkan isi kitab itu makanan yang telah mereka
kepada manusia, dan jangan makan dahulu, apabila
kamu menyembunyikannya," (selama itu) mereka tetap
lalu mereka melemparkan bertaqwa serta beriman, dan
janji itu ke belakang mengerjakan amalan amalan
punggung mereka dan sholih, kemudian mereka
mereka menukarnya dengan tetap bertaqwa dan beriman,
harga yang sedikit. Amatlah serta kemudian mereka (tetap
buruknya tukaran yang juga) bertaqwa dan berbuat

12
kebajikan. Dan Allah sebagai syuhada` dan ketika
mencintai orang orang yang itu khamr belum diharamkan.
berbuat kebajikan.” Contoh ketiga, Firman Allah
Secara tekstual, ayat di Swt yang artinya: “Dan
atas menunjukkan bahwa kepunyaan Allah lah timur
meminum khamr tidak dan barat, maka kemanapun
berdosa selama orang yang kamu menghadap di situlah
bersangkutan tetap beriman wajah Allah. Sesungguhnya
dan bertaqwa serta berbuat Allah Maha luas (rahmatnya)
kebaikan. Sebagaimana yang lagi Maha mengetahui.”(QS
diduga oleh Uthman Ibn al-Baqarah 2:115)
Maz`un dan `Amr Ibn Ma`di Secara tekstual, ayat ini
dengan mengatakan bahwa menunjukkan bahwa
khamr itu boleh berdasarkan menghadapkan wajah ke arah
pada Al-Qur`an surat al- manapun di waktu solat itu
Maidah ayat 93. Padahal boleh dan tidak wajib
sekiranya mereka berdua menghadapkan wajah ke arah
mengetahui sabab nuzulnya kiblat baik ketika bepergian
niscaya mereka tidak akan maupun tidak bepergian. Dan
mengatakan demikian. Sebab ini tentu bertentangan dengan
nuzulnya adalah ketika turun ijmak ulama. Akan tetapi,
ayat pengharaman khamr (QS. jelas akan menjadi lain
al-Maidah ayat 90), para pemahaman dan
sahabat menanyakan, kesimpulannya ketika
bagaimana nasib mereka yang mengetahui sabab nuzul ayat
terbunuh dalam perang fi tersebut. Ayat ini turun bagi
sabilillah. (para syuhada`) orang yang shalat sunnah
yang sebelum mereka dalam keadaan bepergian atau
meninggal dunia mereka pun orang yang shalat namun
meminum khamr padahal ia tidak bisa mengenali arah
adalah kotoran (rijsun) kiblat yang tepat yakni
hukumnya haram? lalu menghadap ke arah ka’bah
turunlah ayat tersebut. (HR. baitullah di masjid al Haram
Ahmad, an-Nasai dan yang lalu dia shalat berdasarkan
lainnya). ijtihadnya namun kemudian
Dengan demikian, tidak ternyata hasil ijtihadnya itu
bisa dikatakan bahwa ayat itu salah.
membolehkan lagi minum 5. Menghilangkan kerancuan
khamr setelah turun QS. al- dari pembatasan hukum.
Maidah ayat 90 yang secara Firman Allah SWT dalam
terangterangan surat al-An`am ayat 145 yang
mengharamkan khamr. artinya: “Katakanlah:
Kerana yang dimaafkan "Tiadalah aku peroleh dalam
dalam ayat 93 tersebut adalah wahyu yang diwahyukan
perilaku para sahabat yang kepadaku, sesuatu yang
telah meninggal dunia diharamkan bagi orang yang

13
hendak memakannya, kecuali keraguan yang
kalau makanan itu bangkai, mengakibatkan penuduhan
atau darah yang mengalir terhadap orang yang tidak
atau daging babi - karena bersalah dan membebaskan
sesungguhnya semua itu tuduhan terhadap orang yang
kotor - atau binatang yang bersalah.
disembelih atas nama selain Marwan mengatakan:
Allah. Barangsiapa yang sesungguhnya dialah
dalam keadaan terpaksa, (Abdurrahman bin Abu Bakar)
sedang dia tidak orang yang dimaksudkan ayat
menginginkannya dan tidak 17 surat al-Ahqaf yang
(pula) melampaui batas, artinya: “dan orang yang
maka sesungguhnya berkata kepada dua orang
Tuhanmu Maha Pengampun ibu bapaknya: "Cis bagi
lagi Maha Penyayang". kamu keduanya”.
Dalam ayat tersebut Allah Aisyah menolak tuduhan
menyebutkan secara eksplisit itu dan menjelaskan sabab
mengenai keharaman bangkai, Nuzulnya. `Aisyah pun
darah, daging babi dan berkata: “Marwan telah
binatang yang disembelih berdusta, Demi Allah, bukan
karena selain Allah. Ini tidak dia yang dimaksud dengan
berarti hanya empat hal ini ayat itu, kalau seandainya aku
saja yang diharamkan. ingin menyebutkannya maka
Karena jika dilihat sabab aku akan sebutkan siapa
Nuzulnya, pembatasan namanya” sampai akhir kisah.
bukanlah tujuan turunnya 7. Memudahkan untuk
ayat. Ayat ini turun sebagai menghafal, memahami, dan
reaksi terhadap perilaku memantapkan wahyu dalam
orang-orang kafir yang benak setiap orang yang
memutar balikkan ketentuan mendengarnya, jika ia
Allah dengan menghalalkan mengetahui sebab turunnya. 9
apa yang Allah haramkan dan
mengharamkan apa yang MANFAAT MENGETAHUINYA
Allah halalkan. Sebagaimana DI BIDANG PENDIDIKAN DAN
Imam Syafi`i mengatakan PENGAJARAN
bahwa makna ayat ini adalah
Para pendidik di bidang
orang-orang kafir yang
pendidikan merasakan kesulitan
mengharamkan apa yang
dalam menggunakan sarana-sarana
telah Allah halalkan dan
pendidikan untuk menarik perhatian
menghalalkan apa yang telah
siswa agar jiwa mereka siap
Allah haramkan, ayat ini
menerima pelajaran dengan
turun untuk menantang tujuan
kerinduan menyatukan seluruh
mereka.
6. Mengetahui suatu ayat
9
diturunkan kepada siapa, Syukraini Ahmad, Asbab Nuzul
sehingga tidak terjadi (Urgensi dan Fungsinya Dalam Penafsiran
ayat Al-Qur’an), (2018), 100-104

14
energi dan akal, serta mendorong sababun nuzul, kisah yang
mereka untuk mendengar dan disampaikan sudah cukup menarik
mengikuti. Pada fase persiapan perhatian para siswa, menarik
diantara fase-fase pendidikan perasaan mereka, menyatukan semua
memerlukan kepandaian yang dapat energi akal mereka, mempersiapkan
membantu tenaga pengajar untuk jiwa mereka untuk menerima
menarik perasaan siswa agar fokus pelajaran, membuat mereka
pada pelajaran dengan menggunakan penasaran untuk menyimak pelajaran,
metode-metode yang tepat. Selain itu, dan mendorong mereka untuk
juga memerlukan praktik dalam antusias. Sebab, dengan mengetahui
waktu lama yang akan memberikan sababun nuzul, para tenanga
pengalaman dalam memilih cara pendidik sudah memiliki konsep
terbaik untuk mengaitkan umum untuk materi pelajaran yang
pengetahuan-pengetahuan para siswa akan disampaikan, termasuk unsur-
tanpa harus melakukan tindakan di unsur kisah menggugah yang ada
luar batas. Selain bertujuan untuk didalamnya, sehingga jiwa para
menarik perhatian para siswa dan pelajar terdorong untuk mengetahui
menggugah perasaan mereka, fase ayat-ayat al-Qur’an yang turun sesuai
persiapan ini juga bertujuan dengan kisah tersebut, juga apa saja
membentuk konsep menyeluruh rahasia syariat dan hukum-hukum
untuk substansi materi pelajaran, rinci yang terkandung didalamnya,
agar guru dapat dengan mudah yang menuntun manusia menuju
mengalihkan para siswa dari materi manhaj hidup yang paling lurus,
yang menyeluruh ke materi yang jalan kemuliaan, keluhuran, dan
parsial, hingga guru menyampaikan kebahagiaan.
semua unsur-unsur pelajaran secara
rinci setelah para murid memahami Bagi para guru dalam dunia
materi tersebut secara garis besar. pendidikan dan pengajaran di
sekolah atau pendidikan umum,
Mengetahui asbabun nuzul ketika memberikan nasihat dan
merupakan cara terbaik untuk bimbingan, seharusnya
merealisasikan tujuan tujuan memanfaatkan konteks ababun nuzul
pendidikan di bidang studi al-Qur’an, untuk merangsang atau menarik
baik dari sisi bacaan maupun tafsir. perhatian belajar siswa yang
dibimbing. Sebab Metode ini
Asbabun nuzul kadang berupa merupakan cara yang paling berguna
cerita suatu peristiwa yang terjadi dan efektif untuk mencapai tujuan
dan kadang berupa pertanyaan yang pendidikan yaitu dengan
diajukan kepada Rasulullah Saw memberikan bentuk pemahaman
untuk mengetahui hukum suatu yang paling menarik.
persoalan, lalu al-Qur’an turun
setelah peristiwa atau pertanyaan PENUTUP
tersebut. Guru tidak akan lagi
memerlukan pendahuluan untuk Sebagai kalamullah sudah
menyampaikan pelajaran dengan sepantasnya lah kita mencintai,
suatu materi yang ia ciptakan dan memelihara, mempelajari segala
pilih, karena ketika menyampaikan nilai-nilai yang terdapat pada Al-

15
Qur’an tersebut dengan sebaik Yogyakarta:ITQAN
mungkin, salah satu wujud bahwa Publishing.
kita mencintai Al-Qur’an yaitu
dengan cara banyak membaca Al- Muhammad Yunan. 2020. “Nuzulul
Qur’an serta mengamalkan nilai yang Qur’an dan Asbabun Nuzul”.
ada didalamnya. Maka untuk itu Vol. 2. No. 1
marilah kita bersama-sama berusaha
Rudi Ahmad Suryadi. 2013. “Asbab
untuk memahami apa yang
Al-Nuzul Dalam Tafsir
terkandung dalam Al-Qur’an sebagai
Pendidikan”. Vol. 11 No. 2
kitab suci kita yang diturunkan oleh
Allah kepada Nabi Muhammad Saw. Ahmad Zaini. 2014. “Asbab An-
Nuzul dan Urgensinya dalam
DAFTAR PUSTAKA Memahami Makna Al-Qur’an.
Al-Qur’an dan terjemahannya Vol. 8 No. 1

Al-Qaththan, Manna’. 2017. Dasar- Syukraini Ahmad. 2018. “Asbab


dasar Ilmu Al-Qur’an. Nuzul (Urgensi dan
Jakarta Timur: Ummul Qura. Fungsinya Dalam Penafsiran
Ayat Al-Qur’an). Vol. 7 No.
As-Suyuthi, Jalaluddin. 2008 11
Asbabun Nuzul. Alih Bahas
oleh Tim Abdul Hayyie, Nahar, Syamsu. 2015. Studi Ulumul
Sebab-sebab Turunnya al- Qur’an. Medan: Perdana Publishing.
Qur’an. Jakarta: Gema Insani. Nasution, H. S. 2011. Ulumul Qur’an.
Medan:Duta Azhar.
Ahmad S. 2018. “Jurnal Pemikiran
Keislaman dan Tafsir Hadis”. Aminuddin, Abd Rojak. 2010. Studi
Asbabun Nuzul Ilmu Al-Qur’an. (Jakarta: Mitra Wacana
(Urgensi dan Fungsinya Media).
dalam Penafsiran Ayat Al Qur’an).
Vol 7, No 2. Hamid, Ramli Abdul. 1994. Ulumul
Qu’ran. (Jakarta: PT Raja Grafino
Nurdin. 2018. Ulumul Qur’an. Persada). Cet.2.
Banda Aceh: CV. Bravo. Prifianza Verda Kirana. 2022. “Asbabun
Pan Suadi. 2016. “Asbabun Nuzul: Nuzul dan Urgensinya dalam
Memahami Makna Al-Qur’an”. Vol 1
Pengertian, Macam-Macam,
No. 1.
Redaksi dan Urgensi” Vol. 1
No. 1. Ajahari. 2018. Ulumul Qur’an (Ilmu-
ilmu al-Qur’an). (Yogyakarta: Aswaja
Ridhoul Wahidi. 2015. “Asbabun Pressindo). Cet. 1.
Nuzul Sebagai Cabang
Ulumul Qur’an”. Vol. 3 No.
1.
Ilyas Yunahar. 2014 “Kuliah Ulumul
Quran”. Cet, 3

16

Anda mungkin juga menyukai