Anda di halaman 1dari 12

PENDEKATAN TERHADAP

KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA


Tinjauan Antropologis
Edward T. Hall dan William Foote Whyte

Siti Haryati 20202011014


Anggra Agastyassa Owie 20202011015
Hikmi Rahmiati 20202011017
Setelan Bahasa
Ada sedikit bukti bahwa suatu bangsa secara inheren lebih
berbakat dalam bahasa daripada bangsa lainnya, karena adanya
kesempatan dan insentif untuk belajar.
Apakah mereka memaksudkan
apa yang mereka katakana
• Orang yang berbicara berputar-putar dan mengelak-mengelak, kita akan
cenderung menganggapnya sebagai orang yang tak dapat diandalkan bahkan
tidak jujur.
• Orang-orang mungkin lebih memperhatikan konteks emosional situasi
daripada memperhatikan makna kata-kata tertentu. Ini memungkinkan mereka
memberikan jawaban yang sesuai dan menyenangkan atas suatu pertanyaan,
karena jawaban yang harfiah dan faktual bisa menyinggung perasaan atau
mempermalukan. Situasi semacam ini tidaklah asing dalam budaya Amerika.
Orang-orang perasa
Manusia berkomunikasi tidak dengan kata-kata saja. Nada suaranya,
ekspresi wajahnya, gerak-geriknya, semua itu mengandung makna yang
perlu diperhitungkan. Jadi tidak hanya bahasa yang dapat membingungan,
tetapi juga gerak-gerik dan isyarat-isyarat
Menyentuh atau tidak menyentuh
Jabat tangan adalah bentuk sapaan atau cara menyatakan perpisahan
yang saling interpesonal. Cara yang lebih ramah adalah dengan meletakkan
tangan kiri di atas bahu orang lain ketika berjabatan tangan. Cara yang lebih
intim lagi dan hangat adalah dooble abzaro dimana dua laki berpelukan
dengan meletakkan lengan mereka di atas kedua bahu masing-masing.
Orientasi Waktu
• Kesadaran akan waktu berbeda antara budaya yang satu dengan budaya lainnya. Sebagian
orang tepat waktu dan sebagian lainnya merelatifkan waktu. Suatu cara untuk mengamati
suatu budaya adalah dengan memperhatikan cara dan metode memberikan pujian bagi
perbuatan-perbuatan baik dan berani, lama pengabdian atau bentuk-bentuk lain
penyelesaian tugas.
• Ide-ide tentang waktu tertanam dalam pada diri kita sejak kita masih anak-anak. Bila
gagasan kita tentang waktu ini bertentangan dengan perilaku orang lain, kita bereaksi
dengan marah tidak tahu pasti apa sebabnya. Bagi orang-orang bisnis, lima konsep waktu
yang penting adalah: waktu untuk bertemu, waktu untuk berdiskusi, waktu untuk
berkenalan, waktu untuk berkunjung, jadwal waktu.
Tempat untuk segala sesuatu
Kita mengatakan bahwa ada saatnya dan ada tempatnya bagi segala
sesuatu, namun dibandingkan dengan dengan negeri-negeri dan budaya-
budaya lain, kita tidak terlalu mempermasalahkan perbedaan tempat. Di
India anda anda tidak selayaknya bicara bisnis ketika sedang mengunjungi
rumah seseorang. Bila anda melakukannya, anda akan kehilangan
kesempatan untuk mengadakan hubungan bisnis yang memuaskan.
Nyaman dalam ruang (Jarak manusia)

Hall menggambarkan jarak interpersonal manusia (jarak relatif antar


manusia) dalam empat zona berbeda:
1) ruang intim,
2) ruang personal,
3) ruang sosial, dan
4) ruang publik.
• Jarak intim untuk berpelukan, menyentuh atau berbisik
• Fase tertutup – kurang dari satu inci (1 hingga 2 cm)
• Fase jauh – 6 hingga 18 inci (15 hingga 46 cm)
• Jarak pribadi untuk interaksi antar teman baik atau keluarga
• Fase tertutup – 1,5 hingga 2,5 kaki (46 hingga 76 cm)
• Fase jauh – 2,5 hingga 4 kaki (76 hingga 122 cm)
• Jarak sosial untuk interaksi antar kenalan
• Fase tertutup – 4 hingga 7 kaki (1,2 hingga 2,1 m)
• Fase jauh – 7 hingga 12 kaki (2,1 hingga 3,7 m)
• Jarak publik digunakan untuk berbicara didepan umum
• Fase tertutup – 12 hingga 25 kaki (3,7 hingga 7,6 m)
• Fase jauh -25 kaki (7,6 m) atau lebih.
Pengaruh status atas komunikasi
• Salah satu faktor yang mempengaruhi intensitas komunikasi adalah tingkat
status sosial. Status sosial mempunyai makna suatu keadaan yang menunjukan
pada kemampuan finansial keluarga dan perlengkapan material yang dimiliki. 
• Status sosial ekonomi dapat dipandang sebagai pengelompokan orang-orang
berdasarkan kesamaan karakteristik pekerjaan, pendidikan ekonomi. Status
sosial ekonomi menggambarkan tentang kondisi seseorang atau suatu
masyarakat yang ditinjau dari segi ekonomi, gambaran itu seperti tingkat
pendidikan, pendapatan, dan pekerjaan.
Penyesuaian diri berjalan dua
arah
Orang tidak perlu menghabiskan hidupnya untuk mempelajari
budaya, karena tidak ada satupun budaya yang statis. kita perlu
menggunakan pengetahuan kita dan menyadari dampak perubahan pada diri
kita dan menyadari dampak perubahan pada diri dan belajar memanfaatkan
perubahan tersebut secara terampil
Konformitas atau penyesuain diri
• Untuk bekerja sama dengan orang orang kita tidak perlu melakukan
konformitas (keseragaman) sepenuhnya dengan siapapun dan dari suku
manapun, karena mereka akan menganggap perilaku kita membingungkan
dan tidak tulus.
• ia mencurigai motif kita. Kita diharapkan untuk berbeda namun kita
diharapkan untuk menghormati dan menerima orang lain apa adanya. kita
perlu menerima fakta bahwa pendirian-pendirian kita tak selamanya benar
ketimbang pendirian orang lain.

Anda mungkin juga menyukai