PENDAHULUAN
Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) dari satu
pihak kepada pihak yang lain. Pada umumnya komunikasi dilakukan secara lisan atau
verbal yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. Apabila tidak ada bahasa verbal
yang dapat dimengerti oleh keduanya, komunikasi masih dapat dilakukan dengan
menggunakan gerak-gerik badan, menunjukkan sikap tertentu misalnya tersenyum,
menggelengkan kepala atau mengangkat bahu. Cara ini disebut komunikasi nonverbal.
Banyak pakar menilai bahwa komunikasi adalah suatu kebutuhan yang sangat
fundamental bagi seseorang dalam hidup bermasyarakat. Profesor Wilbur Schramm
menyebutnya bahwa komunikasi dan masyarakat adalah dua kata kembar yang tidak
dapat dipisahkan satu sama lainnya. Sebab tanpa komunikasi tidak mungkin masyarakat
terbentuk, sebaliknya tanpa masyarakat maka manusia tidak mungkin dapat
mengembangkan komunikasi (Schramm; 1982). Apa yang mendorong manusia
sehingga ingin berkomunikasi dengan manusia lainnya. Teori dasar Biologi menyebut
adanya dua kebutuhan, yakni kebutuhan untuk mempertahankan kelangsungan
hidupnya dan kebutuhan untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
Dalam makalah ini rumusan masalah yang akan dibahas antara lain :
PEMBAHASAN
Aristoteles (384 SM–322 SM) adalah seorang filsuf Yunani. Model komunikasi yang
digunakan oleh Aristoteles pada dasarnya adalah model komunikasi paling klasik,
model ini disebut model retoris (rhetorical model). Inti dari komunikasi ini adalah
persuasi, yaitu komunikasi yang terjadi ketika seorang pembicara menyampaikan
pembicaraannya kepada khalayak dalam mengubah sikap mereka. Ilmu retorika pada
awalnya dikembangkan di Yunani berkaitan dengan ilmu tentang seni berbicara
(Techne Rhetorike). Retorika sendiri adalah sebuah teknik pembujuk-rayuan secara
persuasi untuk menghasilkan bujukan dengan melalui karakter pembicara, emosional
atau argumen (logo). Awalnya Aristoteles mencetuskan dalam sebuah dialog
sebelum The Rhetoric dengan judul ‘Grullos’ atau Plato menulis dalam Gorgias, secara
umum adalah seni manipulatif atau teknik persuasi politik yang bersifat transaksional
dengan menggunakan lambang untuk mengidentifikasi pembicara dengan pendengar
melalui pidato, persuader dan yang dipersuasi saling bekerja sama dalam merumuskan
nilai, kepercayaan dan pengharapan mereka.
Dalam bukunya yang berbicara mengenai Rhetorica, Aristoteles berusaha mengkaji
mengenai ilmu komunikasi itu sendiri dan merumuskannya kedalam model komunikasi
verbal. Model komunikasi verbal dari Aristoteles ini merupakan model komunikasi
pertama dalam ilmu komunikasi. Ia juga menuliskan bahwa suatu komunikasi akan
berjalan apabila ada 3 unsur utama komunikasi yaitu pembicara (speaker), pesan
(message), dan pendengar (listener). Aristoteles memfokuskan komunikasi pada
komunikasi retoris atau yang lebih di kenal saat ini dengan komunikasi publik (public
speaking) atau pidato, sebab pada masa itu seni berpidato terutama persuasi merupakan
keterampilan penting yang dibutuhkan pada bidang hukum seperti pengadilan, dan teori
retorika berpusat pada pemikiran mengenai retorika (mempersuasif). Fokus model ini
adalah pada kemampuan bicara atau pidato yang biasanya berpusat pada kemampuan
persuasi seorang pembicara yang dapat dilihat dari isi pidato, susunan pidato dan cara
penyampaiannya, dengan tercapainya tiga hal tersebut maka seseorang dapat diukur
kemampuan persuasinya.
Perlu diingat bahwa model komunikasi ini semakin lama semakin berkembang, tapi
selalu akan ada tiga aspek yang selalu sama dari masa ke masa, yaitu : sumber pengirim
pesan, pesan yang dikirimkan, dan penerima pesan.
Segitiga retorika adalah metode untuk menyusun kalimat-kalimat yang tepat dalam
penerapan prinsip persuasi. Segitiga retorika terdiri dari ethos, logos, dan phatos.
1. 1. Ethos
Ethos adalah komponen di dalam argumen yang menegakkan kepercayaan pendengar
terhadap kompetensi sang pembicara. Dalam prinsip persuasi bisa termasuk ke dalam
prinsip otoritas dan rasa suka. Wawasan, etika dan karakter orang yang menyampaikan
argumen haruslah meyakinkan.
1. 2. Logos
Logos adalah isi dari argumen yang menarik dari sisi logika. Data-data yang disajikan
haruslah akurat dan tidak membingungkan. Informasi yang mendalam namun mudah
dipahami akan semakin meningkatkan dimensi ethos dari sang pembicara.
Struktur bahasa yang rasional dan proporsional akan ditangkap dengan jelas oleh
pikiran para pendengar. Kejelasan dari alasan-alasan serta bukti-bukti yang kuat akan
mendorong pesan dan argumen menjadi semakin persuasif. Persiapan yang matang
adalah kuncinya.
1. 3. Phatos
Phatos adalah sisi daya tarik emosional yang menyertai isi argumen dari sisi logos dan
kompetensi komunikator dari sisi ethos. Penyampaian argumentasi dengan pathos inilah
yang menguatkan unsur persuasinya. Pathos adalah penentu dari persetujuan pendengar
pada pemaparan sang pembicara.
Jenis-jenis Retorika
Kelebihan dari model komunikasi Aristoteles atau model retoris antara lain :
PENUTUP
1.1 Kesimpulan
1. Inti dari model komunikasi ini adalah persuasi, yaitu komunikasi yang terjadi
ketika seorang pembicara menyampaikan pembicaraannya kepada khalayak
dalam mengubah sikap mereka.
1. Kelebihan model komunikasi Aristoteles ialah melatih seseorang
menjadi pembicara yang baik di hadapan khalayak ramai dan merupakan
inspirasi bagi para ilmuan komunikasi lain untuk mengembangkan
berbagai teori model komunikasi. Sedangkan kelemahannya yakni
dianggap sebagai fenomena statis, memunculkan persepsi yang salah
bahwa kegiatan yang terstruktur yang selalu disengaja dan tidak
membahas mengenai aspek-aspek non-verbal dalam persuasi yang
berperan dalam proses komunikasi.
1.2 Saran