Anda di halaman 1dari 2

Nama : Nofi Triyanti

NPM : 2120202063

Prodi : Ilmu Komunikasi

Suku : Betawi

RESUME TIDAR BERSHOLAWAT

Rasulullah merupakan uswatun hasanah, suri tauladan yang mulia bagi segenap umat manusia.
Kemuliaan akhlak rasulullah bisa dirasakan oleh semua manusia, tanpa pandang agama, suku,
ras dan lainnya. Itu artinya rasulullah ibarat cahaya dalam kegelapan, yang mampu memberi
cahaya bagi siapapaun. Inilah esensi misi profetik rasulullah diutus untuk memberi rahmat bagi
sekalian alam.

Kemuliaan akhlak rasulullah selalu mengajarkan perdamaian dalam kondisi apapun,


menjadikan beliau dikenal sebagai sosok yang bersahaja. Di tengah cacian, hinaan bahkan
ketika hendak dibunuh pun rasulullah selalu ingin memaafkan musuhnya. Sungguh beliau
menjadi mata air keteladanan dalam kegersangan keberagamaan seperti sekarang.

Seperti contoh, Ikrima bin Abu Jahal merupakan musuh bebuyutan rasulullah, datang untuk
meminta ampun kepada rasulullah, maka dengan sikap terbuka rasulullah memaafkannya.
Ketika itu Ikrima mengatakan, “selama hidup aku tidak akan melupakan perilaku mulia
rasulullah”. Ini menjadi bukti bahwa rasulullah merupakan pemaaf dan selalu mengedepankan
sikap untuk berdamai. Karena berdamai itu pastinya lebih mulia daripada bermusuhan. Seperti
firman Allah sebagai berikut: dan jika mereka condong kepada perdamaian, maka condonglah
kepadanya dan bertawakallah kepada Allah. Sesungguhnya Dialah yang maha mendengar lagi
maha mengetahui. (Q.S. al-Anfal: 61).

Begitu pula ketika Abu Jahal diajak untuk masuk Islam dan mengucapkan syahadat. Maka Abu
Jahal marah dengan perkataan keji seperti berikut, “Hai Muhammad, jika kamu melakukan ini
agar kami menjadi saksi di hadapan Tuhan, jangan mengajak aku lagi untuk mengikuti
agamamu, aku akan bersaksi di sana”. Tetapi meskipun diperlakukan secara keji dan
dilecehkan rasulullah tetap membalas dengan perkataan mulia. Beliau tetap saja berdakwah
kepada Abu Jahal dengan santun dan elegan. Inilah keteladanan mulia rasulullah dalam
menebarkan ajaran Islam.

Permusuhan bukan Ajaran Rasulullah


Permusuhan merupakan tindakan keji dan tercela dalam kancah kehidupan umat manusia.
Permusuhan sejatinya merupakan senjata iblis untuk menjerumuskan manusia dalam lembah
kehinaan, asfala safilin. Deklarasi permusuhan anak manusia pertama kali ialah yang dilakukan
oleh Qabil kepada Habil. Atas bisikan iblis, Qabil iri dan dengki kepada Habil, singkatnya
dibunuhlah Habil. Inilah dampak terburuk permusuhan yang dilakukan manusia pertama di
muka bumi.

Rasulullah sangat melarang umatnya untuk bermusuhan, karena bermusuhan hanya


mengakibatkan perpecahan yang dahsyat. Seperti dalam hadis, “pintu-pintu surga di buka pada
hari senin dan kamis. Maka akan diampuni dosa semua hamba yang tidak menyekutukan Allah
dengan sesuatu apapun, kecuali dua orang laki-laki yang terdapat bermusuhan antara dia dan
saudaranya. Maka dikatakan; tangguhkan oleh kalian kedua orang ini, sampai keduanya
berdamai. Tangguhkan oleh kalian kedua orang ini, sampai keduanya berdamai. Tangguhkan
oleh kalian kedua orang ini, sampai keduanya berdamai. (HR. Bukhari, Muslim).

Sebagai pemuda kita harus masif dan serius menyebarkan nilai-nilai perdamaian dan akhlak
mulia rasulullah di dunia maya. Mengingat dunia maya sekarang ini banyak disusupi ideologi
kebencian dan permusuhan yang mengadu domba antar kelompok anak bangsa. Jelas ini sangat
mengancam keutuhan NKRI dan kebhinekaan kita. Langkah nyatanya ialah, selalu
mengedepankan sikap kritis ketika berselancar di dunia maya. Dengan begitu kita bisa
mengenali benih-benih permusuhan dan kebencian yang bertebaran di dunia maya. Lakukan
kontra narasi dengan menebar nilai Islam rahmatan lil’alamin, serta viralkan seluruh kemuliaan
akhlak rasulullah dan ajaran beliau. Itulah bakti kita selaku pemuda di zaman now.

Anda mungkin juga menyukai