(OUTLINE)
Kerangka karangan adalah rencana garis besar
karangan berdasarkan tingkat kepentingannya;
Pokok-pokok yang akan dibicarakan;Pedoman bagi
pembaca untuk mengetahui isi suatu karangan
Kerangka karangan a. topik, b.formal
KK diungkapkan dalam bentuk kata
kerangka kalimat
Dalam beberapa kalimat kerangka alinea
Contoh
Topik : Banjir di Bandung Selatan
Tema : Apakah sebab-sebab terjadinya banjir dan bagaimanakah cara
mengatasi akibat banjir tsb
Judul : Penanggulangan Akibat Banjir di Bandung Selatan
CONTOH
KERANGKA KARANGAN FORMAL
Topik : Pengembangan Sistem Telekomunikasi
Judul : Pengembangan Sistem Telekomunikasi di Indonesia
Tujuan : memperoleh jenis sistem telekomunikasi yang tepat dan
cocok untuk dipakai di Indonesia
Rumusan Masalah : Sistem telekomunikasi apa yang sesuai atau tepat
digunakan di Indonesia untuk menjangkau seluruh wilayah
Indonesia sehingga kebutuhan masyarakat akan
telekomunikasi dapat terpenuhi.
Aspek yang Diteliti :
a. Keadaan wilayah Indonesia
b. Kebutuhan masyarakat akan telekomunikasi
c. Berbagai jenis sistem telekomunikasi
d. Sistem-sistem telekomunikasi yang telah ada di Indonesia
e. Keadaan telekomunikasi di Indonesia saat ini
f. Hal-hal yang diperlukan untuk mengembangkan telekomunikasi di Indonesia
g. Kendala yang dihadapi dalam pengembangan telekomunikasi di Indonesia.
Metode penelitian :
studi pustaka
survey melalui wawancara
Literatur : (min 5)
Rumusan Masalah, perlu dituangkan dengan jelas agar pembahasan masalah terarah sesuai
dengan tujuan. Biasanya diungkapkan dalam bentuk pertanyaan apa,
mengapa, bagaimana, sejauhmana, upaya apa.
Metode Penelitian :
studi pustaka
survey melalui wawancara dan penyebaran angket
Literatur :
Cinningham, W.P. & B.W. Saigo. 1999. Environmental Science: a global concern. Fifth edition. Mc
Graw, Boston
Kupchella, C.E. & M.C.Hyland. 1993. Environmental Science: Living in the environment. Brooks
Cole Publishing company, Pacific Grove, CA.
Raven, P.H., L.R. Berg & G.B.Johnsons. 1998. Environment. Second Edition.Saunders College
Publishing, Forthworth, FL.
Tribun Bandung, Minggu (16 Oktober 2005), hal. 2
www.wikipedia.com
Contoh 2
Topik : Pencarian sumber energi alternatif
Judul : Pendayagunaan Energi Matahari sebagai Sumber
Energi Alternatif
Tujuan/Tema : memperkenalkan teknologi yang menggunakan
energi matahari
Rumusan Masalah : sejauhmana energi matahari dapat
menggantikan sumber energi fosil
Aspek yang diteliti :
a. kebutuhan energi
b. sumber energi yang akan digunakan
c. keterbatasan sumber energi fosil
d. matahari sebagai sumber energi
e. penggunaan teknologi energi matahari dalam kehidupan sehari-hari
Metode Penelitian
a. studi pustaka
b. survey melalui wawancara dan kuesioner
TEMA, JUDUL, UNGKAPAN
MAKSUD
TEMA
Mengapa?
Mengembang
Bermanfaat
Judul
Pengembangan Industri Metanol
Mengembangkan Industri Metanol
Manfaat Desain Interior
Agar karangan ilmiah dapat berpijak pada suatu masalah yang
terbatas dan ruang lingkup yang tidak terlalu mengambang, judul
karangan harus dibatasi, misalnya dengan menyebut tempat.
Di mana?
Di Pulau Bunyu
Dalam Mendukung Kegunaan Perkantoran di Jakarta
Kalau masih dirasakan terlalu luas, pertanyaan kapan dapat
mempersempit suatu judul.
Kapan?
Tahun 2000-an
Dewasa ini
“Pengembangan Industri Metanol di Pulau Bunyu Tahun 2000-an”
“Manfaat Desain Interior dalam Mendukung Kegunaan
Perkantoran di Jakarta Dewasa ini”
Contoh 2
Topik : Polusi Air
Judul : “Pengendalian Polusi Air di Perairan Sungai Musi”
Cara Bertingkat/Bertahap
a. curah ide/inventarisasi ide
berpatokan pada judul dan tujuan penulisan (tujuan
objektif ) tanpa disaring
b. penyeleksian
ide/pengoreksian/penyempurnaan/inventarisasi ide
ide yang telah dikumpulkan dikoreksi bila ada yang
menyimpang dibetulkan bila ada yang kurang ditambahkan
c. pengelompokkan ide (yang sejenis)
ide-ide dikelompokkan menurut jenis/tingkatan
Judul : ……………………………
Tujuan :
………………..
……………….
……………….
Cara Bertingkat/Bertahap
Tahap I : inventarisasi (curah) ide yang berkaitan dengan judul dan tujuan,
ditulis tanpa disaring
Contoh :
1. …………………….. 6. ………………….. 11. ………………………..
2. …………………….. 7. ………………….. 12. ………………………..
3. …………………….. 8. ………………….. 13. ………………………..
4. …………………….. 9. ………………….. 14. ………………………..
5. …………………….. 10. …………………. Dst.
Tahap II : Pengoreksian, pelengkapan, dan
penyempurnaan ide dengan
mengaitkannya kembali sesuai judul
dan tujuan bila ada yang menyimpang
dibetulkan, bila ada yg kurang
ditambahkan
Tahap III : Pengelompokan ide yang sejenis
Misalnya, 1, 3, 7. 9, 20, 21 - judul/topik
2, 8, 15, 19 - judul
4, 5, 6, 17, 26 - judul
dst.
Tahap IV : Penyusunan urutan dan
tingkatan ide dalam setiap kelompok
Misalnya, 1, 20, 3, 9, 7, 21 - judul/topik
8, 15, 2, 19 - judul
4, 17, 26, 5, 6 - judul
Pengungkapan ide :
dalam bentuk topik