Anda di halaman 1dari 30

KERANGKA KARANGAN

(OUTLINE)
Kerangka karangan adalah rencana garis besar
karangan berdasarkan tingkat kepentingannya;
Pokok-pokok yang akan dibicarakan;Pedoman bagi
pembaca untuk mengetahui isi suatu karangan
Kerangka karangan  a. topik, b.formal
 KK diungkapkan dalam bentuk kata 

kerangka karangan topik


 KK diungkapkan dalam bentuk kalimat 

kerangka kalimat
 Dalam beberapa kalimat  kerangka alinea

 Dalam beberapa paragraf  proposal (harus

dilengkap dana dan waktu yang diperlukan)


Contoh
Topik : ramalan cuaca
Tema : meningkatkan kualitas peramalan cuaca dengan metode DRIR
(Direct Readout Infra Red)
Tesis : Kualitas peramalan cuaca akan dapat ditingkatkan dengan
menggunakan metode DRIR, yaitu dengan mencatat data
radiasi sinar infra merah dari satelit sehingga bisa diketahui
distribusi temperatur tiap permukaan bumi.
Judul : DRIR metode canggih dalam Meramalkan Cuaca

Contoh
Topik : Banjir di Bandung Selatan
Tema : Apakah sebab-sebab terjadinya banjir dan bagaimanakah cara
mengatasi akibat banjir tsb
Judul : Penanggulangan Akibat Banjir di Bandung Selatan
CONTOH
KERANGKA KARANGAN FORMAL
Topik : Pengembangan Sistem Telekomunikasi
Judul : Pengembangan Sistem Telekomunikasi di Indonesia
Tujuan : memperoleh jenis sistem telekomunikasi yang tepat dan
cocok untuk dipakai di Indonesia
Rumusan Masalah : Sistem telekomunikasi apa yang sesuai atau tepat
digunakan di Indonesia untuk menjangkau seluruh wilayah
Indonesia sehingga kebutuhan masyarakat akan
telekomunikasi dapat terpenuhi.
Aspek yang Diteliti :
a. Keadaan wilayah Indonesia
b. Kebutuhan masyarakat akan telekomunikasi
c. Berbagai jenis sistem telekomunikasi
d. Sistem-sistem telekomunikasi yang telah ada di Indonesia
e. Keadaan telekomunikasi di Indonesia saat ini
f. Hal-hal yang diperlukan untuk mengembangkan telekomunikasi di Indonesia
g. Kendala yang dihadapi dalam pengembangan telekomunikasi di Indonesia.

Metode penelitian :
studi pustaka
survey melalui wawancara

Literatur : (min 5)
Rumusan Masalah, perlu dituangkan dengan jelas agar pembahasan masalah terarah sesuai
dengan tujuan. Biasanya diungkapkan dalam bentuk pertanyaan apa,
mengapa, bagaimana, sejauhmana, upaya apa.

Metode Penelitian - diperlukan dalam upaya memperoleh data


Data diperlukan untuk membahas masalah dan mencari solusi dari permasalahan yang dihadapi

Contoh Kerangka Karangan Formal


Topik : Penggunaan Kendaraan Bermesin Diesel
Judul : Pencegahan Polusi Karena Penggunaan Kendaraan Bermesin Diesel
Tujuan :
 mengetahui penyebab tingginya tingkat polusi yang dihasilkan kendaraan bermesin diesel
 mencegah polusi karena penggunaan kendaraan bermesin diesel
Rumusan Masalah :
 Langkah apa yang harus dilakukan agar polusi kendaraan bermesin diesel dapat dikurangi
Aspek yang Diteliti :
 komponen mesin diesel
 cara kerja mesin diesel
 gas buang dari proses pembakaran pada mesin diesel
 perawatan mesin diesel
 volume penggunaan kendaraan bermesin diesel
 penyebab tingginya tingkat polusi kendaraan bermesin diesel
 pengaruh gas buang terhadap kondisi udara
Metode Penelitian
 studi pustaka
 survey melalui observasi, wawancara, dan kuesioner
 Literatur (min 5)
Topik : penggunaan kompor briket batubara
Judul : Dilema Penggunaan Kompor Briket Batubara dan Penanggulangannya
Tujuan : Memperoleh jalan keluar dari dilema penggunaan kompor briket batubara dengan
meningkatnya pencemaran
Rumusan Masalah : Upaya apa yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan bahan bakar tanpa
menimbulkan masalah baru.
Aspek yang diteliti :
a. kebutuhan bahan bakar masyarakat Indonesia
b. sumber bahan bakar di Indonesia
c. cadangan bahan bakar di Indonesia
d. kenyataan yang terjadi di masyarakat saat ini berkaitan dengan kebutuhan dan penggunaan bahan
bakar batubara sebagai bahan bakar alternatif
e. efek negatif batubara sebagai bahan bakar alternatif
f. jalan keluar atas dilema penggunaan kompor briket batubara

Metode Penelitian :
studi pustaka
survey melalui wawancara dan penyebaran angket

Literatur :
Cinningham, W.P. & B.W. Saigo. 1999. Environmental Science: a global concern. Fifth edition. Mc
Graw, Boston
Kupchella, C.E. & M.C.Hyland. 1993. Environmental Science: Living in the environment. Brooks
Cole Publishing company, Pacific Grove, CA.
Raven, P.H., L.R. Berg & G.B.Johnsons. 1998. Environment. Second Edition.Saunders College
Publishing, Forthworth, FL.
Tribun Bandung, Minggu (16 Oktober 2005), hal. 2
www.wikipedia.com
Contoh 2
Topik : Pencarian sumber energi alternatif
Judul : Pendayagunaan Energi Matahari sebagai Sumber
Energi Alternatif
Tujuan/Tema : memperkenalkan teknologi yang menggunakan
energi matahari
Rumusan Masalah : sejauhmana energi matahari dapat
menggantikan sumber energi fosil
Aspek yang diteliti :
a. kebutuhan energi
b. sumber energi yang akan digunakan
c. keterbatasan sumber energi fosil
d. matahari sebagai sumber energi
e. penggunaan teknologi energi matahari dalam kehidupan sehari-hari

Metode Penelitian
a. studi pustaka
b. survey melalui wawancara dan kuesioner
TEMA, JUDUL, UNGKAPAN
MAKSUD
TEMA

Tema -- pendek -- kata atau frasa


Contoh : bertema percintaan, perjuangan, kesenjangan sosial

-- panjang -- kalimat (isinya bersifat umum)


Contoh : Dengan semangat sportivitas, kita sukseskan. . . .
Melalui Kepedulian Sosial Kita Gencarkan . . . .

Tema berarti pokok pemikiran


topik yang sudah mengandung tujuan

Ide atau gagasan tertentu yang akan disampaikan oleh penulis


dalam karangannya disebut tema karangan
Contoh :
Topik : Penanggulangan Pencemaran Udara
Tema : Penanggulangan Pencemaran Udara melalui Pengurangan emisi kendaraan
bermotor
 Tema yang baik harus mengandung kejelasan,
kesatuan, perkembangan, keaslian.
 Penetapan tema sebelum mulai mengarang sangat
penting untuk pedoman menulis secara teratur dan
jelas sehingga isi karangan tidak menyimpang dari
tujuan yang telah ditetapkan.
 Tema dapat juga diartikan sebagai pengungkapan
maksud dan tujuan.
 Rumusan tema boleh lebih dari satu kalimat,
asalkan seluruh kalimat bersama-sama
mengungkapkan satu ide (ide karangan).
 Tema adalah adalah topik yang sudah jelas
mengandung tujuan. Misalnya, jika topik
penanggulangan pencemaran udara disertai
tujuan menanggulangi pencemaran udara
dengan mengurang emisi kendaraan bermotor
maka temanya: penanggulangan pencemaran
udara melalui pengurangan emisi kendaraan
bermotor.
 Dari topik dan tema dapat diangkat menjadi
judul karangan ilmiah.
JUDUL
 Ada dua cara pembatasan topik ----- judul karangan
 masalah apa, mengapa, bagaimana, di mana, dan
kapan.

 Judul adalah perincian atau penjabaran dari topik.


 Judul lebih spesifik dan sering telah menyiratkan
permasalahan atau variabel yang akan dibahas.
 Judul tidak harus sama dengan topik.
 Jika topik sekaligus menjadi judul, biasanya karangan
akan bersifat umum dan ruang lingkupnya sangat luas.
 Judul dibuat setelah selesai menggarap tema, shingga
bisa terjamin bahwa judul itu cocok dengan temanya.
 Sebuah judul yang baik akan merangsang perhatian
pembaca dan akan cocok dengan temanya.
 Judul hanya menyebut ciri-ciri yang utama atau yang
terpenting dari karya itu, sehingga pembaca sudah
dapat membayangkan apa yang akan diuraikan dalam
karya itu.
 Ada judul yang mengungkapkan maksud pengarang,
misalnya dalam sebuah laporan eksposisi, contohnya
“Suatu Penelitian tentang Korelasi antara Kejahatan
Anak-anak dan Tempat Kediaman yang Tidak
Memadai”.
Syarat judul yang baik
 harus relevan, judul harus mempunyai pertalian dengan
temanya, atau dengan beberapa bagian yang penting dari
tema tersebut.
 judul harus dapat menimbulkan keingintahuan pembaca
terhadap isi buku atau karangan.
 harus singkat, tidak boleh mengambil bentuk kalimat atau
frasa yang panjang, tetapi harus berbentuk kata atau
rangkaian kata yang singkat. Bila harus membuat judul
yang panjang, ciptakanlah judul utama yang singkat dengan
judul tambahan yang panjang.
 tidak provokatif.

Judul karangan sedapat-dapatnya


A. singkat dan padat,
B. menarik perhatian, serta
C. menggambarkan garis besar (inti) pembahasan.
Contoh : Upaya menurunkan risiko bahaya letusan
gunung Penanggulangan krisis air di Jakarta

Tujuan perlu dirumuskan dengan gamblang agar jelas


apa yang akan dicapai oleh tulisan ini.

Tujuan dapat diungkapkan dengan kata operasional :


 Menanggulangi
 Mengurangi
 Menemukan
 Meningkatkan
 Mengoptimalkan
 Mengevaluasi
 Mengendalikan
Contoh penentuan judul dengan cara bertanya
Masalah apa?
 Industri methanol
 Desain interior

Mengapa?
 Mengembang
 Bermanfaat

Judul karangan harus berbentuk frasa bukan kalimat. Kata-kata


di atas dapat dijadikan kata benda  judul.
 Mengembang -- pengembangan
 Bermanfaat -- manfaat

Judul
 Pengembangan Industri Metanol
 Mengembangkan Industri Metanol
 Manfaat Desain Interior
 Agar karangan ilmiah dapat berpijak pada suatu masalah yang
terbatas dan ruang lingkup yang tidak terlalu mengambang, judul
karangan harus dibatasi, misalnya dengan menyebut tempat.

Di mana?
 Di Pulau Bunyu
 Dalam Mendukung Kegunaan Perkantoran di Jakarta
 Kalau masih dirasakan terlalu luas, pertanyaan kapan dapat
mempersempit suatu judul.

Kapan?
 Tahun 2000-an
 Dewasa ini
 “Pengembangan Industri Metanol di Pulau Bunyu Tahun 2000-an”
 “Manfaat Desain Interior dalam Mendukung Kegunaan
Perkantoran di Jakarta Dewasa ini”

Adakalanya pertanyaan di mana tidak diperlukan, tetapi pertanyaan


kapan diperlukan, atau sebaliknya.
Contoh : Judul berikut merupakan jawaban pertanyaan :
masalah apa, mengapa, kapan

 “Persaingan Bangunan Tradisional dengan Bangunan


Modern Saat ini”

Contoh : Judul yang cukup sempit walaupun tanpa


menjawab pertanyaan di mana dan kapan

 “Hidroponik Bercocok Tanam Tanpa Tanah”

pembatasan judul dilakukan  anak judul.

Anak judul berfungsi membatasi judul dan


Sebagai penjelasan atau keterangan judul utama.
Antara judul utama dan anak judul diberi titik dua.
Contoh 1
 PENINGKATAN PRODUKSI PUPUK DI KALIMANTAN TIMUR : SEGI
KUALITAS DAN KUANTITAS

Contoh 2
Topik : Polusi Air
Judul : “Pengendalian Polusi Air di Perairan Sungai Musi”

Topik : Industri Baja


Judul : “Peningkatan Industri Baja di PT Krakatau Steel Cilegon
Periode 2000-2005”

Persamaan dan Perbedaan Topik dan judul


 Persamaan : dapat menjadi judul karangan
 Perbedaan : topik adalah “payung besar” yang bersifat umum
dan belum menggambarkan sudut pandang
penulisnya. Judul lebih spesifik dan telah
mengandung permasalaha yang lebih jelas atau
lebih terarah dan telah menggambarkan sudut
pandang penulisnya.
 Banyak orang beranggapan bahwa topik =
judul.
 Topik merupakan pokok yang akan diperikan
atau masalah yang akan dikemukakan.
 Judul adalah nama karya tersebut.
 Tema lebih luas lingkupnya dan biasanya lebih
abstrak; tema dapat dibagi-bagi menjadi
beberapa topik. Dari topik dapat muncul
judul-judul.
 Walaupun topik yang dipilih sama, tetapi
makksudnya berlainan, maka tema yang
dihasilkan juga lain. Selanjutnya penggarapan
dan materi-materi yang dipilih pun berbeda.
 Setelah topik ditetapkan, maksud topik
diuraikan langkah selanjutnya membuat
sebuah rumusan tentang masalah dan tujuan
yang akan dicapai. Perumusan itu tidak lain
adalah tema karangan. Tema karangan itu
berbentuk satu kalimat, satu alinea.
KK TOPIK/ISI
Fungsi dan peran kerangka isi karangan
 sebagai pedoman untuk menentukan jenis data yang harus dikumpulkan
 sebagai patokan bagi penulis dalam menguraikan karangan secara
sistematis
 memberi gambaran umum mengenai pokok yang akan dibahas/dianalisis
dalam karangan

Perbedaan dan persamaan kerangka karangan topik


dan daftar isi
 sama-sama memuat unsur-unsur yang terdapat pada tubuh/isi karangan
 perbedaannya pada daftar isi semua unsur karangan dicantumkan disertai
halaman tempat karangan
 perbedaannya cara/waktu pembuatan kerangka topik  sebelum karangan
selesai
 daftar isi  sesudah karangan selesai
Dua cara menyusun kerangka karangan
 cara langsung, ide-ide utama yang akan dikemukakan,
langsung disusun menurut urutan dan tingkatan pada bab-
bab
 Cara bertahap/bertingkat,  ide-ide lebih terinci dan
tersusun

Cara Bertingkat/Bertahap
a. curah ide/inventarisasi ide
 berpatokan pada judul dan tujuan penulisan (tujuan
objektif )  tanpa disaring
b. penyeleksian
ide/pengoreksian/penyempurnaan/inventarisasi ide
 ide yang telah dikumpulkan dikoreksi bila ada yang
menyimpang dibetulkan bila ada yang kurang ditambahkan
c. pengelompokkan ide (yang sejenis)
 ide-ide dikelompokkan menurut jenis/tingkatan

disusun per bab/anak bab  diberi judul yang


sesuai
d. penyusunan urutan ide dalam kelompok,lalu
diberi judul
e. penyusunan urutan kelompok
contoh :
Judul “Sistem Pengamanan yang Kurang efektif
terhadap Meningkatnya kejahatan”

kita tidak objektif karena sudah mengecap negatif


sebagai ilmuwan kita harus netral sehingga frase
(yg kurang efektif) dihilangkan
“Sistem Pengamanan dan Pengaruhnya Terhadap Peningkatan Kejahatan
di Kompleks Arcamanik Indah Kodya Bandung”

Tujuan : 1. Mengetahui sistem dan keadaan


keamanan di ….
2. untuk memperoleh …. Sistem
pengamanan yang terbaik
Curah ide :
- jenis sistem keamanan
- faktor alat
- faktor manusia
- moral
- ketelitian
- pengoperasian alat
- masyarakat
dst
CONTOH KK ISI/TOPIK
cara langsung,
ide-ide utama yang akan dikemukakan, langsung disusun menurut
urutan dan tingkatan pada bab-bab (untuk bab II, dan III dibuat secara
langsung berdasarkan judul yang terdapat pada setiap bab, kemudian
ditulis topik-topik utama dan topik-topik pecahan).
Contoh
Bab II
………………………
2.1 …………………….
2.1.1 ………………….
2.1.2 ………………….
2.2 …………………………
2.3 .…………………………
2.3.1 ………………….
2.3.2 ………………….
2.3.2.1 ……………………
2.3.2.2 ……………………
Cara bertahap/bertingkat
KK topik untuk bab II dan III ini dibuat secara bertahap dengan
berpedoman pada judul karangan penelitian dan tujuannya.

Judul : ……………………………
Tujuan :
 ………………..
 ……………….
 ……………….

Cara Bertingkat/Bertahap
Tahap I : inventarisasi (curah) ide yang berkaitan dengan judul dan tujuan,
ditulis tanpa disaring
Contoh :
1. …………………….. 6. ………………….. 11. ………………………..
2. …………………….. 7. ………………….. 12. ………………………..
3. …………………….. 8. ………………….. 13. ………………………..
4. …………………….. 9. ………………….. 14. ………………………..
5. …………………….. 10. …………………. Dst.
Tahap II : Pengoreksian, pelengkapan, dan
penyempurnaan ide dengan
mengaitkannya kembali sesuai judul
dan tujuan bila ada yang menyimpang
dibetulkan, bila ada yg kurang
ditambahkan
Tahap III : Pengelompokan ide yang sejenis
Misalnya, 1, 3, 7. 9, 20, 21 - judul/topik
2, 8, 15, 19 - judul
4, 5, 6, 17, 26 - judul
dst.
Tahap IV : Penyusunan urutan dan
tingkatan ide dalam setiap kelompok
Misalnya, 1, 20, 3, 9, 7, 21 - judul/topik
8, 15, 2, 19 - judul
4, 17, 26, 5, 6 - judul

Tahap V : Pemilahan ide untuk bab II dan III


Bab II -- berkaitan dengan teori
Bab III -- berkaitan dengan data
lapangan untuk dianalisis dan diuji
Contoh tahap-tahap pembuatan KK
Judul : Penanggulangan Dampak
Limbah Industri Tekstil di
Bandung Selatan

Tujuan : Menemukan cara yang efektif


dan efisien untuk menanggulangi
dampak Limbah industri di Bandung
Selatan.
Tahap I : inventarisasi (curah) ide yang
berkaitan dengan judul dan tujuan

Pengungkapan ide :
 dalam bentuk topik

 diungkapkan dan ditulis dengan spontan

tanpa memikirkan urutan


 diberi nomor

Anda mungkin juga menyukai