KARANGAN
CONTOH FORMAT
KK FORMAL
Kerangka karangan adalah rencana garis besar
karangan berdasarkan tingkat kepentingannya;
Pokok-pokok yang akan dibicarakan;Pedoman
bagi pembaca untuk mengetahui isi suatu
karangan
Kerangka karangan a. topik, b.formal
KK diungkapkan dalam bentuk kata
kerangka karangan topik
KK diungkapkan dalam bentuk kalimat
kerangka kalimat
Dalam beberapa kalimat kerangka alinea
Dalam beberapa paragraf proposal (harus
dilengkap dana dan waktu yang diperlukan)
Contoh
Topik : ramalan cuaca
Tema : meningkatkan kualitas peramalan cuaca dengan metode DRIR
(Direct Readout Infra Red)
Tesis : Kualitas peramalan cuaca akan dapat ditingkatkan dengan
menggunakan metode DRIR, yaitu dengan mencatat data
radiasi sinar infra merah dari satelit sehingga bisa diketahui
distribusi temperatur tiap permukaan bumi.
Judul : DRIR metode canggih dalam Meramalkan Cuaca
Contoh
Topik : Banjir di Bandung Selatan
Tema : Apakah sebab-sebab terjadinya banjir dan bagaimanakah cara
mengatasi akibat banjir tsb
CONTOH
Data diperlukan untuk membahas masalah dan mencari solusi dari permasalahan yang dihadapi
Tujuan :
mengetahui penyebab tingginya tingkat polusi yang dihasilkan kendaraan bermesin diesel
mencegah polusi karena penggunaan kendaraan bermesin diesel
Rumusan Masalah :
Langkah apa yang harus dilakukan agar polusi kendaraan bermesin diesel dapat dikurangi
Tujuan : Memperoleh jalan keluar dari dilema penggunaan kompor briket batubara dengan
meningkatnya pencemaran
Rumusan Masalah : Upaya apa yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan bahan bakar tanpa
d. kenyataan yang terjadi di masyarakat saat ini berkaitan dengan kebutuhan dan penggunaan bahan
Metode Penelitian :
studi pustaka
TEMA
Judul adalah perincian atau penjabaran dari topik.
Judul lebih spesifik dan sering telah menyiratkan
permasalahan atau variabel yang akan dibahas.
Judul tidak harus sama dengan topik.
Jika topik sekaligus menjadi judul, biasanya karangan
akan bersifat umum dan ruang lingkupnya sangat luas.
Judul dibuat setelah selesai menggarap tema, shingga
bisa terjamin bahwa judul itu cocok dengan temanya.
Sebuah judul yang baik akan merangsang perhatian
pembaca dan akan cocok dengan temanya.
Judul hanya menyebut ciri-ciri yang utama atau yang
terpenting dari karya itu, sehingga pembaca sudah
dapat membayangkan apa yang akan diuraikan dalam
karya itu.
Ada judul yang mengungkapkan maksud pengarang,
misalnya dalam sebuah laporan eksposisi, contohnya
“Suatu Penelitian tentang Korelasi antara Kejahatan
Anak-anak dan Tempat Kediaman yang Tidak
Memadai”.
Syarat judul yang baik
harus relevan, judul harus mempunyai pertalian dengan
temanya, atau dengan beberapa bagian yang penting dari
tema tersebut.
judul harus dapat menimbulkan keingintahuan pembaca
terhadap isi buku atau karangan.
harus singkat, tidak boleh mengambil bentuk kalimat atau
frasa yang panjang, tetapi harus berbentuk kata atau
rangkaian kata yang singkat. Bila harus membuat judul
yang panjang, ciptakanlah judul utama yang singkat
dengan judul tambahan yang panjang.
tidak provokatif.
Mengapa?
Mengembang
Bermanfaat
Di mana?
Di Pulau Bunyu
Dalam Mendukung Kegunaan Perkantoran di Jakarta
Kalau masih dirasakan terlalu luas, pertanyaan kapan dapat
mempersempit suatu judul.
Kapan?
Tahun 2000-an
Dewasa ini
“Pengembangan Industri Metanol di Pulau Bunyu Tahun 2000-
an”
“Manfaat Desain Interior dalam Mendukung Kegunaan
Contoh : Judul berikut merupakan jawaban pertanyaan :
masalah apa, mengapa, kapan
“Persaingan Bangunan Tradisional dengan Bangunan
Modern Saat ini”
“Hidroponik Bercocok Tanam Tanpa Tanah”
Contoh 2
Topik : Polusi Air
Judul : “Pengendalian Polusi Air di Perairan Sungai Musi”
Cara Bertingkat/Bertahap
a. curah ide/inventarisasi ide
berpatokan pada judul dan tujuan penulisan (tujuan
objektif) tanpa disaring
b. penyeleksian
ide/pengoreksian/penyempurnaan/inventarisasi ide
ide yang telah dikumpulkan dikoreksi bila ada yang
menyimpang dibetulkan bila ada yang kurang
c. pengelompokkan ide (yang sejenis)
ide-ide dikelompokkan menurut jenis/tingkatan
disusun per bab/anak bab diberi judul
yang sesuai
d. penyusunan urutan ide dalam kelompok,lalu
diberi judul
e. penyusunan urutan kelompok
contoh :
Judul “Sistem Pengamanan yang Kurang efektif
terhadap Meningkatnya kejahatan”
Judul : ……………………………
Tujuan :
………………..
……………….
……………….
Cara Bertingkat/Bertahap
Tahap I : inventarisasi (curah) ide yang berkaitan dengan judul dan tujuan,
ditulis tanpa disaring
Contoh :
1. …………………….. 6. ………………….. 11. ………………………..
Tahap II : Pengoreksian, pelengkapan, dan
penyempurnaan ide dengan
mengaitkannya kembali sesuai judul
dan tujuan bila ada yang menyimpang
dibetulkan, bila ada yg kurang
ditambahkan
Tahap III : Pengelompokan ide yang sejenis
Misalnya, 1, 3, 7. 9, 20, 21 - judul/topik
2, 8, 15, 19 - judul
4, 5, 6, 17, 26 - judul
Tahap IV : Penyusunan urutan dan
tingkatan ide dalam setiap kelompok
Misalnya, 1, 20, 3, 9, 7, 21 - judul/topik
8, 15, 2, 19 - judul
4, 17, 26, 5, 6 - judul
Pengungkapan ide :
dalam bentuk topik
diungkapkan dan ditulis dengan spontan
tanpa memikirkan urutan
diberi nomor
1. jenis limbah
2. volume limbah
3. penanggulangan limbah
4. sistem distilasi
5. daur ulang
b. tidak langsung
12. kepedulian pimpinan dan karyawan pabrik terhadap akibat bahaya limbah terhadap
lingkungan
Bab II
Landasan Teori mengenai Penanggulangan Limbah
Bab III
Kondisi Limbah Pabrik Tekstil di Dayeuh Kolot
3.1 ……..
…….
.dst