b. Non-Probability Sampling
Macam dari teknik pengambilan sampel jenis ini antara lain adalah:
1) Purposive Sampling
Penelitian mengenai pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan nasabah
koperasi di Kota Surakarta, dapat dilakukan dengan teknik pengambilan sampel
ini. Pada penelitian ini, populasinya adalah jumlah nasabah koperasi A di Kota
Surakarta tahun 2018, yaitu sebanyak 750 orang, terdiri atas 300 orang nasabah
tabungan, 400 orang nasabah kredit, dan 75 orang adalah nasabah deposito.
Kriteria-kriteria yang diperhatikan dalam penelitian tersebut adalah sebagai
berikut. Nasabah sudah menjadi anggota selama 2 tahun. Nasabah yang mengisi
kuesioner sebanyak 100 orang. Nasabah yang mengisi kuesioner, yaitu, 25
nasabah tabungan, 70 nasabah kredit, dan 5 nasabah deposito. Berdasarkan
populasi di atas, dapat ditarik simpulan bahwa sampel yang digunakan dalam
penelitian adalah sebanyak 100 orang nasabah tersebut..
2) Snowball Sampling
Seorang peneliti ingin mewawancarai imigran yang tidak memiliki dokumen di
Belanda. Misalnya, ia ingin mewawancarai beberapa individu yang dapat ia
temukan di awal. Kemudian, beberapa individu di awal tadi menjadi agen untuk
membantu peneliti mendapatkan individu lain yang merupakan imigran tanpa
dokumen di Belanda.
3) Accidental Sampling
Misalnya penelitian dilakukan pada populasi pelanggan toko A, peneliti cukup
menunggu di depan toko A lalu menetapkan sampel kepada siapapun orang
yang melakukan transaksi jual-beli di toko A tanpa melihat umur, gender,
profesi, dan lain sebagainya.
4) Quota Sampling
Misal peneliti menetapkan penelitian dilakukan setiap hari selama satu minggu
dengan menetapkan jumlah sampel penelitian sebanyak 100 orang. Apabila
peneliti pada hari itu telah memenuhi kuota dengan memperoleh 100 orang
maka selesai tugas peneliti untuk mencari sampel penelitian.
33. Jenis-jenis data
a. Jenis-jenis data berdasarkan sifatnya
1) Data kualitatif
2) Data kuantitatif
b. Jenis Data Penelitian Berdasarkan skala pengukuran
1) Data nominal
2) Data ordinal
3) Data interval
4) Data rasio
c. Jenis Data Penelitian Berdasarkan Sumbernya
1) Data primer
2) Data Sekunder
3)
34. Uraian jenis-jenis data
a. Jenis-jenis data berdasarkan sifatnya
1) Data kualitatif
Data kualitatif dapat diartikan sebagai bentuk interpretasi konsep data. Fungsi
dari data kualitatif adalah menerjemahkan data mentah ke dalam uraian,
eksplanasi ataupun deskripsi. pengambilan data kualitatif dapat dilakukan
dengan tiga tahapan yang terdiri dari.
2) Data kuantitatif
Data kuantitatif adalah data penelitian yang berbentuk angka, data statistik
dan data dapat dilakukan analisis. Data kuantitatif disebut-sebut sebagai
metode ilmiah, karena dapat diukur, rasional, objektif dan empiris.
b. Jenis Data Penelitian Berdasarkan skala pengukuran
1) Data nominal
Data nominal secara umum dapat diartikan sebagai data yang diperoleh
dengan mengkategorisasikan. Kategorisasi inilah yang sebenarnya
memudahkan peneliti untuk mengambil data-data di lapangan.
2) Data ordinal
Data ordinal adalah data yang diambil dengan cara mengkategorisasikan
berdasarkan peringkat, hubungan dan berdasarkan rangking. Pada skala
ordinal kategorisasi angka yang digunakan memiliki nilai sesuai
tingkatannya. Misal angka 0 memiliki nilai lebih rendah dibandingkan nilai 1.
Begitupun dengan nilai 1 memiliki nilai lebih rendah daripada angka 2.
3) Data interval
Data interval adalah data yang diperoleh dengan pengukuran. Data interval
berbeda dari dua bentuk data di atas yang masih mengkategorisasikan. Pada
data interval tidak ada kategorisasi apapun.
4) Data rasio
Data rasio adalah data yang didapatkan dengan melakukan pengukuran.
Misalnya mengukur jarak, skala dan masih banyak lagi. ciri data rasio juga
tidak memiliki kategorisasi.
c. Jenis Data Penelitian Berdasarkan Sumbernya
1) Data primer
Data primer adalah pengambilan objek data penelitian yang dilakukan secara
individual atau perorangan. Meskipun demikian, dapat juga dilakukan
berdasarkan organisasi. Karena pengambilan data ini dilakukan secara
individual, maka data dapat dilakukan dengan cara wawancara.
2) Data Sekunder
Data sekunder adalah pengambilan objek data yang dilakukan secara tidak
langsung.Umumnya data sekunder diperoleh lewat data yang sudah terkumpul
dari pihak lain. Misalnya, pengambilan data yang dilaporkan dari jurnal
penelitian, dari surat kabar atau dari riset.
35. Contoh data berdasarkan sifatnya
a. Contoh data kualitatif
1) Para ilmuwan mengalami kesulitan membuka bisnis karena mereka tidak
memiliki modal.
2) Orang Indonesia lebih besar dari orang Jepang.
3) Kemacetan di Jakarta dipengaruhi oleh buruknya layanan transportasi umum.
b. Data kuantitatif
1) Nilai tukar rupee terhadap dolar AS turun menjadi 15.000 rupee.
2) Lipatan dapat digunakan sebagai contoh data kuantitatif. Di sana angkanya
jelas, yaitu melemahnya menjadi 15.000 rupee.
3) Seorang sarjana mengalami kesulitan membuka bisnis karena dia membutuhkan
modal $ 1 miliar.
4) Contoh ini juga merupakan contoh data kuantitatif karena menunjukkan kualitas
yang dapat diukur dengan angka, yaitu 1 miliar rupee modal.
5) Ukuran rata-rata orang Indonesia adalah 165 cm.
36. Teknik pengumpulan data:
a. Data kuantitatif
Berikut adalah beberapa teknik pengumpulan data yang biasa digunakan untuk
penelitian kuantatif:
1) Survey dan kuesioner
Peneliti melakukan survey dengan cara menyebar kuesioner sebagai instrument
penelitian. Teknik ini merupakan salah satu wadah efektif dan efisien utnuk
mengumpulkan data secara numerik.
2) Dataset statistik
Dataset yang digunakan biasanya dikumpulkan oleh pihak ketiga yang memiliki
otoritas. Peneliti tidak perlu menyebar kuesioner dan hanya mengakses dataset
hasil survey lembaga lain terkait permasalahan yang diteliti.
3) Wawancara
Wawancara adalah proses pengumpulan data menggunakan informan yang
diberikan sejumlah pertanyaan untuk kepentingan penelitian. Penelitian
kuantitatif menggunakan wawancara dengan bentuk terstruktur.
4) Observasi
Observasi melibatkan beberapa indera peneliti, terutama penglihatan dan
pendengaran untuk menagkap fenomena yang dapat dijadikan data penelitian.
b. Data kualitatif
Berikut adalah beberapa teknik pengumpulan data yang kerap kali digunakan
dalam penelitian kualitatif:
1) Teknik wawancara
Teknik wawancara yang digunakan dalam penelitian kualitatif adalah
wawancara yang mendalam. Proses wawancara dilakukan dengan bertatap
muka, kemudia mengajukan pertanyaan yang telah dipersiapkan peneliti
menggali lebih dalam informasi yang diberikan oleh informan.
2) Observasi
Seperti penelitian kuantitatif, dalam penelitian kualitatif observasi juga
menggunakan indera peneliti. Informasi yang diperoleh saat observasi
adalahtempat, pelaku, waktu, dan peristiwa.
3) Studi dokumen
Dokumen merupakan salah satu sumber data untuk melengkapi penelitian.
Dokumen dapat berupa sumber tertulis, film, dan gambar.
4) Teknik Triangulasi
Cara ini dilakukan dengan mengumpulkan data dari berbagai sumber dan
menggunakan suatu metode yang sama. Peneliti dapat melakukan observasi,
wawancara mendalam, atau dokumentasi sebagai sumber data.
37. Contoh buku-buku yang dapat dijadikan sumber pelitian:
a. Branch, M. C. 1995. Perencanaan Kota Komprehensif, Pengantar & Penjelasan .
(diterjemahkan oleh Bambang Hari Wibisono). Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press.
b. Budihardjo, Eko. 1997. Tata Ruang Perkotaan. Bandung : Alumni.
c. D Sinulingga, Budi. 1999. Pembangunan Kota Tinjauan Regional dan Lokal.
Jakarta: Pustaka Sinar Harapan
38. Contoh jurnal-jurnal yang dapat dijadikan sumber pelitian:
a. Adimagistra,T., Pigawati, B. 2016. Evaluasi Penyediaan Sarana dan Prasarana di
Perumahan Puri Dinar Mas Semarang. Jurnal Pengembangan Kota. Vol. 4, No. 1,
hal. 58-66. DOI: 10.14710/jpk.4.1.58-66.
b. Umasangadji, M, S,. 2015. Analisis Kebutuhan Dan Penempatan Prasarana Sarana
Fasilitas Pendidikan Di Kecamatan Wori. hal. 170-181.
c. Wulan, Rian, D., dkk. 2015. Pengkajian Penyediaan Sarana Prasarana Permukiman
Berdasarkan Daya Dukung Pulau Giliyang. Jurnal Permukiman. Vol. 10, No. 2, hal.
68-77.
39. Bagian-bagian proposal
a. BAB I. PENDAHULUAN
Bab pendahuluan memuat latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan
masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian.
1) Latar belakang masalah, menjelaskan alasan-alasan rasional yang melandasi
pentingnya penelitian tersebut dilakukan. Untuk membuat alasan rasional perlu
diungkapkan kesenjangan antara kenyataan yang terjadi dibandingkan dengan
kenyataan yang diharapkan. Berbagai data, fakta, pendapat, keluhan dari
lapangan/tempat penelitian perlu diungkap untuk memperkuata perlunya
dilakukan penelitian.
2) Identifikasi masalah, menjelskan kajian berbagai kemungkinan penyebab
terjadinya masalah. Dalam hal ini perlu diungkap secara luas berbagai
permasalahan yang mungkin untuk diteliti. Isi identifikasi masalah harus selaras
dengan masalah yang diungkapkan pada latar belakang masalah.
3) Batasan Masalah, yakni penetapan masalah (dari berbagai masalah yang
teridentifikasi) dengan mempertimbangkan berbagai aspek metodologis,
kelayakan untuk diteliti, serta keterbatasan peneliti tanpa mengorbankan
kebermaknaan arti, konsep, atau topik yang diteliti.
4) Rumusan masalah, berisi penegasan masalah yang akan diteliti sebagai hasil dari
pembatasan masalah-masalah yang teridentifikasi. Rumusan masalah dituliskan
dalam kalimat tanya.
5) Tujuan penelitian, menyatakan target yang akan dicapai melalui penelitian.
Tujuan dirumuskan selaras/mengacu kepada rumusan masalah.
6) Manfaat penelitian, menjelaskan manfaat hasil penelitian untuk kepentingan
teoretis maupun praktis.
b. BAB II. KAJIAN PUSTAKA
Bab ini berisi landasan teori, kajian hasil penelitian yang relevan, kerangka
pikir, dan pertanyaan penelitian dan/atau hipotesis. Landasan teori mengkaji teori,
pengertian, dan variabel yang relevan, dan hasil penelitian yang sudah dimuat dalam
berbagai sumber. Sumber dapat berupa buku teks, ensiklopedia, kamus, jurnal
ilmiah, laporan penelitian, makalah seminar, prosiding, tesis ataupun disertasi.
Artikel dalam internet juga dapat digunakan sebagai sumber apabila artikel ini
dimuat dalam pusat-pusat kajian atau penulis yang memiliki reputasi bukan dari
pengarang yang tidak diketahui bidang keahliannya atau materi pembelajaran tidak
dapat digunakan sebagai sumber karena belum mengalami uji publik melalui
publikasi.
Bab kajian pustaka ini bukan sekadar kumpulan kutipan, tetapi kutipan dan
teori itu harus dibahas dan disintesiskan oleh peneliti/mahasiswa sehingga dapat
memunculkan definisi, pemahaman baru, kerangka pikir, hipotesis dan/atau
pertanyaan penelitian, serta mengembangkan instrumen yang sesuai dengan
permasalahan yang diteliti. Hipotesis atau pertanyaan penelitian harus selaras dan
merupakan jabaran dari rumusan masalah.
1) Kajian teori, menguraikan tentang teori-teori yang terkait dengan variabel
penelitian dimulai dari definisi, konsep, asumsi, dan indikator yang digunakan
untuk mengukur variabel tersebut sebagai landasan untuk mengembangkan
instrumen penelitian. Kajian teori diperoleh dari literatur dan hasil penelitian
yang relevan.
2) Hasil penelitian yang relevan, berfungsi untuk memperkuat posisi penelitian yang
dilakukan saat ini dengan melihat hasil-hasil penelitian yang sudah dilakukan.
Hasil penelitian yang relevan juga digunakan sebagai dasar peneliti menyusun
kerangka berpikir. Hasil penelitian yang relevan disajikan secara narasi dengan
menganalisis hasil penelitian yang satu dengan hasil penelitian yang lain.
3) Kerangka Berpikir, berisikan gambaran logis dan rasional tentang bagaimana
variable-variabel penelitian dapat saling berhubungan (korelasi). Kerangka
berpikir akan mengarahkan peneliti kepada perumusan hipotesis. Penelitian yang
tidak membuktikan hipotesis seperti penelitian dengan pendekatan kualitatif,
tidak perlu menuliskan kerangka berpikir.
4) Pertanyaan Penelitian dan/atau Hipotesis
Pertanyaan penelitian merupakan penegasan dari rumusan masalah yang akan
dicari jawabannya melalui penelitian. Hipotesis merupakan jawaban sementara
terhadap rumusan masalah yang dinyatakan dengan kalimat pertanyaan. Untuk
penelitian yang tidak membuktikan hipotesis, cukup menuliskan pertanyaan
penelitian.
c. BAB III. METODE PENELITIAN
Metode penelitian dalam bab III secara garis besar memuat subbab sebagai
berikut.
1) Jenis atau Desain Penelitian. Peneliti perlu mengemukakan jenis atau desain
penelitian sesuai dengan permasalahan yang akan diteliti
2) Tempat dan Waktu Penelitian.
3) Populasi dan Sampel Penelitian. Populasi dan sampel digunakan bila wilayah
sasaran peneliti cukup luas sehingga tidak memungkinkan semua anggota
dijadikan responden, sehingga peneliti melakukan penelitian dengan mengambil
sampel secara representatif. Bila wilayah sasaran dapat dijangkau seluruhnya
maka sub bab ini diberi nama sumber data atau subjek penelitian. Untuk
penelitian yang menggunakan sampel perlu dijelaskan cara menentukan ukuran
sampel dan teknik sampling yang digunakan.
4) Definisi Operasional Variabel, menjelaskan definisi masing-masing variabel
disesuaikan dengan konteks penelitian. Definisi operasional dikembangkan dari
teori, definisi konseptual, dan merupakan dasar bagi penentuan indikator-
indikator dalam pengembangan instrumen penelitian.
5) Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data. Pada bagian ini perlu dipaparkan
teknik pengumpulan data yang digunakan dan instrumen yang dikembangkan.
Peneliti perlu menjelaskan proses penyusunan instrumen dan pengujian kualitas
instrumen.
6) Validitas dan Reliabilitas Instrumen. Instrumen dinyatakan layak sebagai alat
pengumpul data bila memenuhi kriteria valid dan reliabel. Pada bagian ini perlu
dijelaskan cara-cara penelusuran validitas dan reliabilitas instrumen. Untuk
instrumen berupa tes kognitif dengan bentuk soal pilihan ganda, pengujian
kualitas soal diuji dengan indeks kesulitan, daya beda, pengecoh, dan reliabilitas.
7) Teknik Analisis Data. Dalam bagian ini perlu dijelaskan teknik analisis data yang
digunakan termasuk uji persyaratan analisis yang dibutuhkan.
d. BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab ini terdiri atas tiga bagian, yakni, hasil penelitian, pembahasan, dan keterbatasan
penelitian. Hasil penelitian harus menjawab pertanyaan penelitian dan disusun
menurut urutan pertanyaan penelitian/hipotesis. Bagian pembahasan merupakan
bagian penting dari penelitian dan letaknya terpisah dari sub bab hasil penelitian.
Bagian pembahasan memuat telaah kritis terhadap penelitian dengan menggunakan
perspektif berbagai teori yang relevan yang telah dibahas pada Bab II dari TA.
Keterbatasan penelitian merupakan keterbatasan yang terkait dengan metodologi
bukan keterbatasan terkait dengan waktu, biaya, atau logistik penelitian.
Keterbatasan penelitian juga tidak terkait dengan jumlah sampel atau variabel
penelitian karena hal ini telah ditentukan sebelumnya. Untuk penelitian tindakan dan
atau penelitian tindakan kelas perlu ada subbab tentang Refleksi Perolehan
Pengetahuan Peneliti.
e. BAB V. SIMPULAN DAN SARAN
Bab ini memuat tiga subbab yaitu simpulan, implikasi, dan saran. Simpulan
merupakan rangkuman dari jawaban pertanyaan penelitian atau hasil uji hipotesis
dan sekaligus merupakan pemecahan permasalahan yang ada pada rumusan masalah.
Simpulan harus pendek, merupakan deskripsi esensial, dan cenderung berbentuk
pernyataan kualitatif, bukan angka-angka. Implikasi adalah konsekuensi lebih lanjut
dari temuan dalam simpulan. Biasanya implikasi menggunakan bahasa saran tetapi
belum operasional. Saran merupakan rekomendasi yang ditujukan berbagai pihak
terkait dengan hasil penelitian dan menggunakan bahasa yang operasional. Implikasi
dan saran harus sesuai dengan hasil penelitian yang telah terangkum dalam
simpulan.