Anda di halaman 1dari 16

1.

Perbedaan topik dan judul penelitian


a. Topik ditentukan paling awal oleh penulis, dan setelah itu bisa menyusun tema dan
judul. Topik adalah pokok pembahasan dalam sebuah karya ilmiah. Agar bisa
dikatakan baik, topik harus mampu mencakup seluruh isi tulisan dan menjawab
pertanyaan atas permasalahan yang akan dibahas. Ciri utama topik ialah bersifat
umum dan belum diuraikan secara detail.
b. Judul merupakan kepala karangan yang akan ditulis. Judul bisa dibuat atau diambil
dari topik yang sudah ditentukan sebelumnya. Judul dikatakan baik apabila seluruh
isinya berkaitan dengan topik dan biasanya pendek, yakni sekitar 10 hingga 15 kata
Judul harus dibuat semenarik mungkin. Biasanya makin pendek sebuah judul,
permasalahan yang dibahas akan semakin meluas.
2. Kriteria judul studi yang baik
a. Menarik minat peneliti
Judul yang menarik dan diminati oleh peneliti akan memberikan motivasi tersendiri
bagi peneliti untuk melakukan penelitian selanjutnya, judul dalam penelitian
keperawatan dapat disesuaikan dengan masalah keperawatan pasien dalam asuhan
keperawatan
b. Mampu dilaksanakan oleh peneliti
Judul yang mudah dilaksanakan oleh peneliti akan memperlancar dalam proses
penelitian sehingga hambatan selama dalam penelitian dapat diatasi dengan mudah
c. Mengandung kegunaan praktis dan penting untuk diteliti
Judul seharusnya dapat dimanfaatkan dalam pengembangan ilmu dan hasilnya dapat
memberikan manfaat bagi masyarakat
d. Cukup tersedia data
Judul hendaknya memungkinkan tersedianya data yang dapat memudahkan para
peneliti sehingga tidak membebani dalam proses penelitian
e. Hindari duplikasi dengan judul lain
Judul tidak boleh sama dengan judul lain, namun untuk pengembangan penelitian
lain sebaiknya menggunakan judul yang lebih spesifik
f. Berisi variabel yang akan diteliti
Judul sebaiknya mengandung dua unsur variabel yang akan diteliti, mengingat judul
merupakan bagian dari keseluruhan isi penelitian
g. Berupa kalimat pernyataan
Judul sebaiknya menggunakan kalimat pernyataan, sebab akan lebih mudah untuk
dipahami oleh pembaca
h. Jelas, singkat, dan tepat
Judul hendaknya mengandung kejelasan isi, singkat dan tepat terhadap masalah yang
akan diteliti. Sifat jelas, singkat dan tepat akan lebih memudahkan seseorang
memahami isi secara keseluruhan apa yang akan diteliti
3. Contoh judul studi yang baik:
a. Pengaruh pengembangan Kawasan Wisata Dam Bili-bili Berbasis Masyarakat
terhadap Kualitas Sosial Ekonomi Masyarakat Setempat.
b. Pengaruh Pelabuhan Bira terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat.
4. Masalah penelitian yang bersumber dari pengalaman disebut sebagai masalah praktik
(practical atau practice problems). Sementara itu, Masalah penelitian (research
problem) adalah sebuah pernyataan yang jelas dan pasti mengenai sebuah hal yang
menjadi perhatian, sebuah kondisi yang perlu ditingkatkan, sebuah kesulitan yang perlu
dieliminasi, atau sebuah pertanyaan mengganggu yang ada pada karya ilmiah baik secara
teori ataupun praktik yang menunjukkan bahwa terdapat kebutuhan akan pemahaman
dan investigasi yang lebih dalam
5. Research problem dapat berasal dari adanya practical problem. Dalam kata lain,
practical problem syang pernah didapatkan oleh seorang peneliti dapat menyokong
adanya research problem atau masalah dalam penelitian. Pengalaman pribadi dapat
dijadikan sebagai sumber masalah penelitian. Ide tentang suatu masalah dapat muncul
karena pengamatan pribadi tentang suatu gejala. Berdasarkan pengalaman pribadi
memungkinkan Anda mampu melihat dan mengungkap masalah, berdasarkan informasi
dari pengalaman pribadi orang lain diperoleh suatu masalah.
6. Contoh practical problem yaitu “ketika Anda menggunakan pendekatan student centered
dalam pembelajaran, banyak sekali siswa yang aktif, sehingga kreativitas siswa dapat
terlihat. Dengan pengalaman tersebut, maka Anda tertarik lebih jauh untuk melakukan
penelitian tindakan kelas tentang efektifitas dari pendekatan student centered.”
7. Contoh research problem yaitu “kepuasan pasien Rumah Sakit Bersalin “Rejoso”
Kecamatan peterongan Kabupaten Jombang pada tahun 2005, terhadap pelayanan asuhan
kebidanan pada masa nifas masih rendah yaitu sebesar 10% dari target 70%.”.
8. Rumusan masalah adalah sebuah pertanyaan yang mencari sebuah jawaban lewat
pengumpulan data dan penelitian. Rumusan masalah, berisi penegasan masalah yang
akan diteliti sebagai hasil dari pembatasan masalah-masalah yang teridentifikasi.
Rumusan masalah dituliskan dalam kalimat tanya.
9. Kriteria yang harus dipenuhi dalam rumusan masalah antara lain adalah sebagai berikut:
a. Rumusan masalah harus menyatakan hubungan antara dua variabel atau lebih.
b. Dirumuskan dalam bentuk pertanyaan atau pernyataan yang jelas.
c. Rumusan masalah harus padat dan jelas sehingga mudah dipahami oleh orang lain.
d. Rumusan masalah harus mengandung unsur data yang mendukung pemecahan
terhadap masalah penelitian.
e. Rumusan masalah harus merupakan dasar dalam membuat hipotesis (kesimpulan
sementara)
f. Rumusan masalah harus menjadi dasar dalam menentukan tujuan penelitian.
g. Rumusan masalah harus merupakan dasar dalam mengambil kesimpulan penelitian.
h. Rumusan masalah harus mencerminkan judul penelitian.
10. Contoh rumusan masalah yang baik:
a. Bagaimana pengaruh pengembangan kawasan wisata Dam Bili-bili berbasis
masyarakat terhadap sosial ekonomi masyarakat?
b. Bagaimana pengaruh Pelabuhan Bira terhadap sosial ekonomi masyarakat?
11. Tujuan penelitian merujuk pada apa yang ingin peneliti dapatkan dalam penelitian yang
dilakukan. Tujuan penelitian adalah penjelasan yang rigid tentang mengapa penelitian
dengan topik yang peneliti pilih dilakukan. Pada prinsipnya, tujuan penelitian adalah
untuk menjawab rumusan masalah. Sementara itu, Manfaat penelitian merujuk pada apa
kontribusi penelitian yang dilakukan terhadap bidang keilmuan yang dipelajari, bisa juga
manfaat untuk budaya atau masyarakat tertentu. Manfaat penelitian adalah keuntungan
atau potensi yang bisa diperoleh oleh pihak-pihak tertentu setelah penelitian kamu
selesai. Peneliti bisa menuliskan manfaat penelitian di bagian tujuan penelitian karena
keduanya terkait erat.
12. Tujuan penelitian merujuk pada apa yang ingin peneliti dapatkan dalam penelitian yang
dilakukan. Sasaran penelitian adalah objek yang dikenai perlakuan dalam penelitian.
13. Sasaran studi yang baik adalah objek yang sesuai dengan tema penelitian.
14. Contoh manfaat studi:
Dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan kualitas sosial ekonomi masyarakat kawasan
wisata Dam Bili-bili.
15. Contoh tujuan studi:
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pengembangan kawasan
wisata Dam Bili-bili berbasis masyarakat terhadap kualitas sosial ekonomi masyarakat
setempat.
16. Sasaran penelitian atau objek oleh peneliti adalah siswa SMP Negeri 35 Pekanbaru
17. Pertanyaan penelitian adalah persoalan yang harus dijawab peneliti pada sebuah proyek
penelitian, dimana jawaban dari pertanyaan penelitian akan bisa membantu memecahkan
masalah dari penelitian.
18. Contoh pertanyaan penelitian:
a. Bagaimana konsep ekowisata mempengaruhi kualitas penataan kawasan Danau
Mawang Kelurahan Mawang Kecamatan Somba Opu?
19. Hipotesa studi adalah jawaban sementara terhadap pertanyaan-pertanyaan penelitian.
20. Contoh hipotesa studi:
H0 : Tidak terdapat pengaruh konsep ekowisata terhadap peningkatan kualitas penataan
kawasan Danau Mawang Kelurahan Mawang Kecamatan Somba Opu.
H1 : Terdapat pengaruh konsep ekowisata terhadap peningkatan kualitas penataan
kawasan Danau Mawang Kelurahan Mawang Kecamatan Somba Opu.
21. Ruang lingkup adalah batasan banyaknya subjek yang tercakup dalam sebuah
masalah. Secara umum memiliki makna batasan. Dalam arti luas batasan ini bisa
dalam bentuk materi, variable yang diteliti, subjek, atau lokasi. Ruang lingkup bisa
diartikan secara lebih khusus pada materi atau hal tertentu.
22. Penelitian ini memiliki ruang lingkup /batasan masalah :
a. Data yang digunakan yaitu :
Data Bahan Baku
Data Produk
Data Produksi
Data Pengiriman, dst
b. Pengolahan data yang akan dilakukan yaitu :
Penentuan Jumlah Pengadaan Bahan Baku
Penentuan Pemesanan Bahan Baku
Pengolahan Pemesanan Pelanggan, dst
c. Informasi yang dihasilkan yaitu :
Informasi Jumlah Pengadaan
Informasi Pemesanan Bahan Baku, dst
d. Metode yang digunakan untuk penentuan jumlah pengadaan bahan baku yaitu Single
Moving Average, dst
23. Kerangka penelitian adalah konsep pada penelitian yang saling berhubungan, dimana
penggambaran variabel satu dengan lainnya bisa terkoneksi secara detail dan sistematis.
Hal tersebut dilakukan agar penelitian bisa lebih mudah dipahami karena nantinya dalam
laporan penelitian penyampaiannya bisa runtut. Sementara metode analisa dalam
penelitian merupakan tahapan proses penelitian dimana data yang sudah dikumpulkan
dikelola untuk diolah dalam rangka menjawab permasalahan yang ada. Manajemen dan
proses pengolahan data inilah yang disebut dengan analisis data.
24. Tinjauan pustaka memuat kegiatan peninjauan kembali (review) suatu pustaka yang
berkaitan atau relevan dengan judul penelitian yang dipilih.
25. Kerangka pemikiran adalah suatu diagram yang menjelaskan secara garis besar alur
logika berjalannya sebuah penelitian sesuai dengan judul penelitian.
26. Populasi studi adalah keseluruhan subyek penelitian. Apabila seseorang ingin meneliti
semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya merupakan
penelitian populasi atau studi populasi atau study sensus. Populasi juga berarti wilayah
generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya
27. Contoh populasi studi adalah masyarakat Mawang Kecamatan Somba Opu.
28. Sampel adalah sebagian dari subyek dalam populasi yang diteliti, yang sudah tentu
mampu secara representative dapat mewakili populasinya
29. Populasi sebenarnya dapat dikatakan sebagai totalitas dari semua objek yang pada
nantinya akan diteliti. Sedangkan sampel merupakan bagian kecil dari populasi itu
sendiri yang diambil sebagai objek dalam sebuah pengamatan atau penelitian lantaran
dianggap mampu mewakili populasi.
30. Ciri-ciri sampel yang baik dikaitkan dengan populasi yaitu:
a. Suatu sampel yang baik harus memenuhi jumlah yang memadai sehingga dapat
menjaga kestabilan ciri-ciri populasi. Berapa besar sampel yang memadai
bergantung kepada sifat populasi dan tujuan penelitian. Penentuan jumlah sampel
bergantung pada faktor variabilitas populasi. Semakin homogen karakteristik
populasi, semakin sedikit ukuran sampel yang dibutuhkan, dan sebaliknya.
b. Penelitian yang baik adalah penelitian yang hasilnya sangat akurat. Dengan hasil
yang akurat dapat dirumuskan simpulan yang akurat pula. Sehingga terdapat
hubungan, semakin besar sampel, akan semakin kecil kemungkinan kekeliruan
dalam penarikan kesimpulan tentang populasi.
c. Kepadanan tenaga, kecukupan waktu, sarana teknis penunjang, serta kecukupan
logistik penunjang. Keterbatasan keadaan tersebut dapat mempengaruhi besarnya
sampel yang digunakan.
31. Macam-macam teknik pengambilan sampel
a. Probability Sampling
Probability sampling merupakan jenis dalam teknik pengambilan sampel yang
melakukan pengambilan sampelnya dengan random atau acak. Metode ini
memberikan seluruh anggota populasi kemungkinan (probability) atau kesempatan
yang sama untuk menjadi sampel terpilih. Teknik jenis ini sesuai digunakan untuk
populasi yang besaran anggotanya dapat kita tentukan terlebih dahulu. Metode ini
menggunakan analisis statistik untuk membantu penentuan sampel terpilihnya.
Terdapat beberapa model atau  jenis lain dari teknik random, yaitu:
1) Pengambilan sampel acak sederhana (simple random sampling)
Jenis ini melakukan pengambilan sampel secara acak melalui cara yang
sederhana seperti pengundian atau menggunakan pendekatan bilangan acak.
2) Pengambilan sampel acak sistematis  (systematic random sampling) 
Pengambilan sampel pada teknik ini menetapkan sampel awal secara acak
kemudian sampel selanjutnya dipilih secara sistematis berdasarkan pola tertentu.
Pola umum dari teknik ini adalah mengambil bilangan kelipatan dari jumlah
anggota populasi dengan jumlah sampel yang akan diambil.
3) Pengambilan sampel acak berstrata (stratified random sampling)
Teknik pengambilan sampel ini melakukan penentuan sampel penelitian dengan
menetapkan pengelompokan anggota populasi dalam kelompok-kelompok
tingkatan tertentu seperti tingkat tinggi, sedang, dan rendah.
4) Pengambilan sampel acak berdasar area atau wilayah (Cluster Random
Sampling)
Teknik pengambilan sampel ini menentukan sampel berdasar kelompok wilayah
dari anggota populasi penelitian. Pada teknik ini subyek penelitian akan
dikelompokkan menurut area atau tempat domisili anggota populasi. 
b. Non-Probability Sampling
Teknik pengambilan sampel non-probability berkebalikan dengan
teknik probability sampling. Teknik ini melakukan pengambilan sampel dengan
tidak memberi peluang atau kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota
populasi yang dipilih menjadi sampel. Teknik sampling jenis ini sesuai apabila
dipilih untuk populasi yang sifatnya infinit atau besaran anggota populasinya belum
atau tidak dapat ditentukan terlebih dahulu sebelumnya. 
Macam dari teknik pengambilan sampel jenis ini antara lain adalah:
1) Purposive Sampling
Teknik purposive sampling adalah teknik penentuan sampel yang didasarkan
pada pertimbangan peneliti mengenai sampel-sampel mana yang paling sesuai,
bermanfaat dan dianggap dapat mewakili suatu populasi (representatif). Teknik
pengambilan sampel ini cenderung lebih tinggi kualitas sampelnya. Karena
peneliti telah membuat kisi atau batas berdasarkan kriteria tertentu yang akan
dijadikan sampel penelitian.
2) Snowball Sampling
Biasa dikenal juga dengan teknik pengambilan sampel bola salju. Teknik ini
menentukan sampel berdasarkan wawancara dengan sampel sebelumnya atau
dengan cara korespondensi. Melakukan pengambilan sampel dengan teknik ini
artinya kita bisa meminta informasi dari sampel pertama untuk mendapatkan
sampel berikutnya, demikian secara terus menerus hingga akhirnya seluruh
kebutuhan sampel penelitian dapat terpenuhi. 
3) Accidental Sampling
Sesuai dengan namanya, teknik pengambilan sampel jenis ini menentukan
sampel secara tidak sengaja (accidental). Peneliti akan mengambil sampel
pada orang yang kebetulan ditemuinya pada saat itu.
4) Quota Sampling
Teknik pengambilan sampel ini dilakukan dengan menentukan kuota atau
jumlah dari sampel penelitian terlebih dahulu. Prinsip penentuannya sama
dengan accidental sampling. Tetapi peneliti menetapkan terlebih dahulu jumlah
sampel yang akan diperlukan. 
32. Contoh macam-macam teknik pengambilan sampel
a. Probability Sampling
Terdapat beberapa model atau  jenis lain dari teknik random, yaitu:
1) Pengambilan sampel acak sederhana (simple random sampling)
Dibutuhkan 15 sampel dari populasi penelitian dengan jumlah 90 orang. 
Peneliti terlebih dahulu membuat undian untuk mendapatkan sampel pertama
dari 90 populasi tersebut. Setelah sampel pertama didapatkan, nama yang
terpilih sebagai sampel tersebut dikembalikan lagi agar populasi tetap utuh,
berjumlah 90 orang. Mengembalikan sampel terpilih  memungkinkan responden
berikutnya akan tetap sama dengan responden yang sudah dipilih pertama. Hal
ini dilakukan terus menerus hingga jumlah 15 sampel terpenuhi.
2) Pengambilan sampel acak sistematis  (systematic random sampling) 
Misalnya, diambil sampel dari populasi dengan jumlah 40 orang yang akan
masuk ke sebuah ruangan. Setiap orang yang masuk ke urutan dari kelipatan 4
akan diambil sebagai sampel, artinya orang ke-4, 8, 12, 16 dan seterusnya akan
dijadikan sampel penelitian hingga 40 populasi.
3) Pengambilan sampel acak berstrata (stratified random sampling)
Contoh penelitian masyarakat terhadap partisipasi pemilihan umum yang
dikelompokkan berdasarkan usia pemilih. Tingkatan dari kelompok tersebut
akan ditentukan dari usia yang paling rendah hingga ke yang paling tinggi atau
sebaliknya.

4) Pengambilan sampel acak berdasar area atau wilayah (Cluster Random


Sampling)
Misalnya peneliti ingin mengetahui tingkat partisipasi masyarakat kota
Yogyakarta terhadap program pemerintah daerah. Peneliti akan menentukan
sampel dari wilayah-wilayah yang tersebar di kota Yogyakarta. Baik pada
tingkat kecamatan, desa, hingga dusun.

b. Non-Probability Sampling
Macam dari teknik pengambilan sampel jenis ini antara lain adalah:
1) Purposive Sampling
Penelitian mengenai pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan nasabah
koperasi di Kota Surakarta, dapat dilakukan dengan teknik pengambilan sampel
ini. Pada penelitian ini, populasinya adalah jumlah nasabah koperasi A di Kota
Surakarta tahun 2018, yaitu sebanyak 750 orang, terdiri atas 300 orang nasabah
tabungan, 400 orang nasabah kredit, dan 75 orang adalah nasabah deposito.
Kriteria-kriteria yang diperhatikan dalam penelitian tersebut adalah sebagai
berikut. Nasabah sudah menjadi anggota selama 2 tahun. Nasabah yang mengisi
kuesioner sebanyak 100 orang. Nasabah yang mengisi kuesioner, yaitu, 25
nasabah tabungan, 70 nasabah kredit, dan 5 nasabah deposito. Berdasarkan
populasi di atas, dapat ditarik simpulan bahwa sampel yang digunakan dalam
penelitian adalah sebanyak 100 orang nasabah tersebut..
2) Snowball Sampling
Seorang peneliti ingin mewawancarai imigran yang tidak memiliki dokumen di
Belanda. Misalnya, ia ingin mewawancarai beberapa individu yang dapat ia
temukan di awal. Kemudian, beberapa individu di awal tadi menjadi agen untuk
membantu peneliti mendapatkan individu lain yang merupakan imigran tanpa
dokumen di Belanda.  
3) Accidental Sampling
Misalnya penelitian dilakukan pada populasi pelanggan toko A, peneliti cukup
menunggu di depan toko A lalu menetapkan sampel kepada siapapun orang
yang melakukan transaksi jual-beli di toko A tanpa melihat umur, gender,
profesi, dan lain sebagainya.
4) Quota Sampling
Misal peneliti menetapkan penelitian dilakukan setiap hari selama satu minggu
dengan menetapkan jumlah sampel penelitian sebanyak 100 orang. Apabila
peneliti pada hari itu telah memenuhi kuota dengan memperoleh 100 orang
maka selesai tugas peneliti untuk mencari sampel penelitian.
33. Jenis-jenis data
a. Jenis-jenis data berdasarkan sifatnya
1) Data kualitatif 
2) Data kuantitatif 
b. Jenis Data Penelitian Berdasarkan skala pengukuran 
1) Data nominal 
2) Data ordinal 
3) Data interval 
4) Data rasio 
c. Jenis Data Penelitian Berdasarkan Sumbernya 
1) Data primer 
2) Data Sekunder 
3)
34. Uraian jenis-jenis data
a. Jenis-jenis data berdasarkan sifatnya
1) Data kualitatif 
Data kualitatif dapat diartikan sebagai bentuk interpretasi konsep data. Fungsi
dari data kualitatif adalah menerjemahkan data mentah ke dalam uraian,
eksplanasi ataupun deskripsi.  pengambilan data kualitatif dapat dilakukan
dengan tiga tahapan yang terdiri dari. 
2) Data kuantitatif 
Data kuantitatif adalah data penelitian yang berbentuk angka, data statistik
dan data dapat dilakukan analisis. Data kuantitatif disebut-sebut sebagai
metode ilmiah, karena dapat diukur, rasional, objektif dan empiris.
b. Jenis Data Penelitian Berdasarkan skala pengukuran 
1) Data nominal 
Data nominal secara umum dapat diartikan sebagai data yang diperoleh
dengan mengkategorisasikan. Kategorisasi inilah yang sebenarnya
memudahkan peneliti untuk mengambil data-data di lapangan. 
2) Data ordinal 
Data ordinal adalah data yang diambil dengan cara mengkategorisasikan
berdasarkan peringkat, hubungan dan berdasarkan rangking. Pada skala
ordinal kategorisasi angka yang digunakan memiliki nilai sesuai
tingkatannya. Misal angka 0 memiliki nilai lebih rendah dibandingkan nilai 1.
Begitupun dengan nilai 1 memiliki nilai lebih rendah daripada angka 2. 
3) Data interval 
Data interval adalah data yang diperoleh dengan pengukuran. Data interval
berbeda dari dua bentuk data di atas yang masih mengkategorisasikan. Pada
data interval tidak ada kategorisasi apapun.
4) Data rasio 
Data rasio adalah data yang didapatkan dengan melakukan pengukuran.
Misalnya mengukur jarak, skala dan masih banyak lagi. ciri data rasio juga
tidak memiliki kategorisasi. 
c. Jenis Data Penelitian Berdasarkan Sumbernya 
1) Data primer 
Data primer adalah pengambilan objek data penelitian yang dilakukan secara
individual atau perorangan. Meskipun demikian, dapat juga dilakukan
berdasarkan organisasi. Karena pengambilan data ini dilakukan secara
individual, maka data dapat dilakukan dengan cara wawancara.
2) Data Sekunder 
Data sekunder adalah pengambilan objek data yang dilakukan secara tidak
langsung.Umumnya data sekunder diperoleh lewat data yang sudah terkumpul
dari pihak lain. Misalnya, pengambilan data yang dilaporkan dari jurnal
penelitian, dari surat kabar atau dari riset.
35. Contoh data berdasarkan sifatnya
a. Contoh data kualitatif
1) Para ilmuwan mengalami kesulitan membuka bisnis karena mereka tidak
memiliki modal.
2) Orang Indonesia lebih besar dari orang Jepang.
3) Kemacetan di Jakarta dipengaruhi oleh buruknya layanan transportasi umum.
b. Data kuantitatif
1) Nilai tukar rupee terhadap dolar AS turun menjadi 15.000 rupee.
2) Lipatan dapat digunakan sebagai contoh data kuantitatif. Di sana angkanya
jelas, yaitu melemahnya menjadi 15.000 rupee.
3) Seorang sarjana mengalami kesulitan membuka bisnis karena dia membutuhkan
modal $ 1 miliar.
4) Contoh ini juga merupakan contoh data kuantitatif karena menunjukkan kualitas
yang dapat diukur dengan angka, yaitu 1 miliar rupee modal.
5) Ukuran rata-rata orang Indonesia adalah 165 cm.
36. Teknik pengumpulan data:
a. Data kuantitatif
Berikut adalah beberapa teknik pengumpulan data yang biasa digunakan untuk
penelitian kuantatif:
1) Survey dan kuesioner
Peneliti melakukan survey dengan cara menyebar kuesioner sebagai instrument
penelitian. Teknik ini merupakan salah satu wadah efektif dan efisien utnuk
mengumpulkan data secara numerik.
2) Dataset statistik
Dataset yang digunakan biasanya dikumpulkan oleh pihak ketiga yang memiliki
otoritas. Peneliti tidak perlu menyebar kuesioner dan hanya mengakses dataset
hasil survey lembaga lain terkait permasalahan yang diteliti.
3) Wawancara
Wawancara adalah proses pengumpulan data menggunakan informan yang
diberikan sejumlah pertanyaan untuk kepentingan penelitian. Penelitian
kuantitatif menggunakan wawancara dengan bentuk terstruktur.
4) Observasi
Observasi melibatkan beberapa indera peneliti, terutama penglihatan dan
pendengaran untuk menagkap fenomena yang dapat dijadikan data penelitian.
b. Data kualitatif
Berikut adalah beberapa teknik pengumpulan data yang kerap kali digunakan
dalam penelitian kualitatif:
1) Teknik wawancara
Teknik wawancara yang digunakan dalam penelitian kualitatif adalah
wawancara yang mendalam. Proses wawancara dilakukan dengan bertatap
muka, kemudia mengajukan pertanyaan yang telah dipersiapkan peneliti
menggali lebih dalam informasi yang diberikan oleh informan.
2) Observasi
Seperti penelitian kuantitatif, dalam penelitian kualitatif observasi juga
menggunakan indera peneliti. Informasi yang diperoleh saat observasi
adalahtempat, pelaku, waktu, dan peristiwa.
3) Studi dokumen
Dokumen merupakan salah satu sumber data untuk melengkapi penelitian.
Dokumen dapat berupa sumber tertulis, film, dan gambar.
4) Teknik Triangulasi
Cara ini dilakukan dengan mengumpulkan data dari berbagai sumber dan
menggunakan suatu metode yang sama. Peneliti dapat melakukan observasi,
wawancara mendalam, atau dokumentasi sebagai sumber data.
37. Contoh buku-buku yang dapat dijadikan sumber pelitian:
a. Branch, M. C. 1995. Perencanaan Kota Komprehensif, Pengantar & Penjelasan .
(diterjemahkan oleh Bambang Hari Wibisono). Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press.
b. Budihardjo, Eko. 1997. Tata Ruang Perkotaan. Bandung : Alumni.
c. D Sinulingga, Budi. 1999. Pembangunan Kota Tinjauan Regional dan Lokal.
Jakarta: Pustaka Sinar Harapan
38. Contoh jurnal-jurnal yang dapat dijadikan sumber pelitian:
a. Adimagistra,T., Pigawati, B. 2016. Evaluasi Penyediaan Sarana dan Prasarana di
Perumahan Puri Dinar Mas Semarang. Jurnal Pengembangan Kota. Vol. 4, No. 1,
hal. 58-66. DOI: 10.14710/jpk.4.1.58-66.
b. Umasangadji, M, S,. 2015. Analisis Kebutuhan Dan Penempatan Prasarana Sarana
Fasilitas Pendidikan Di Kecamatan Wori. hal. 170-181.
c. Wulan, Rian, D., dkk. 2015. Pengkajian Penyediaan Sarana Prasarana Permukiman
Berdasarkan Daya Dukung Pulau Giliyang. Jurnal Permukiman. Vol. 10, No. 2, hal.
68-77.
39. Bagian-bagian proposal
a. BAB I. PENDAHULUAN
Bab pendahuluan memuat latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan
masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian.
1) Latar belakang masalah, menjelaskan alasan-alasan rasional yang melandasi
pentingnya penelitian tersebut dilakukan. Untuk membuat alasan rasional perlu
diungkapkan kesenjangan antara kenyataan yang terjadi dibandingkan dengan
kenyataan yang diharapkan. Berbagai data, fakta, pendapat, keluhan dari
lapangan/tempat penelitian perlu diungkap untuk memperkuata perlunya
dilakukan penelitian.
2) Identifikasi masalah, menjelskan kajian berbagai kemungkinan penyebab
terjadinya masalah. Dalam hal ini perlu diungkap secara luas berbagai
permasalahan yang mungkin untuk diteliti. Isi identifikasi masalah harus selaras
dengan masalah yang diungkapkan pada latar belakang masalah.
3) Batasan Masalah, yakni penetapan masalah (dari berbagai masalah yang
teridentifikasi) dengan mempertimbangkan berbagai aspek metodologis,
kelayakan untuk diteliti, serta keterbatasan peneliti tanpa mengorbankan
kebermaknaan arti, konsep, atau topik yang diteliti.
4) Rumusan masalah, berisi penegasan masalah yang akan diteliti sebagai hasil dari
pembatasan masalah-masalah yang teridentifikasi. Rumusan masalah dituliskan
dalam kalimat tanya.
5) Tujuan penelitian, menyatakan target yang akan dicapai melalui penelitian.
Tujuan dirumuskan selaras/mengacu kepada rumusan masalah.
6) Manfaat penelitian, menjelaskan manfaat hasil penelitian untuk kepentingan
teoretis maupun praktis.
b. BAB II. KAJIAN PUSTAKA
Bab ini berisi landasan teori, kajian hasil penelitian yang relevan, kerangka
pikir, dan pertanyaan penelitian dan/atau hipotesis. Landasan teori mengkaji teori,
pengertian, dan variabel yang relevan, dan hasil penelitian yang sudah dimuat dalam
berbagai sumber. Sumber dapat berupa buku teks, ensiklopedia, kamus, jurnal
ilmiah, laporan penelitian, makalah seminar, prosiding, tesis ataupun disertasi.
Artikel dalam internet juga dapat digunakan sebagai sumber apabila artikel ini
dimuat dalam pusat-pusat kajian atau penulis yang memiliki reputasi bukan dari
pengarang yang tidak diketahui bidang keahliannya atau materi pembelajaran tidak
dapat digunakan sebagai sumber karena belum mengalami uji publik melalui
publikasi.
Bab kajian pustaka ini bukan sekadar kumpulan kutipan, tetapi kutipan dan
teori itu harus dibahas dan disintesiskan oleh peneliti/mahasiswa sehingga dapat
memunculkan definisi, pemahaman baru, kerangka pikir, hipotesis dan/atau
pertanyaan penelitian, serta mengembangkan instrumen yang sesuai dengan
permasalahan yang diteliti. Hipotesis atau pertanyaan penelitian harus selaras dan
merupakan jabaran dari rumusan masalah.
1) Kajian teori, menguraikan tentang teori-teori yang terkait dengan variabel
penelitian dimulai dari definisi, konsep, asumsi, dan indikator yang digunakan
untuk mengukur variabel tersebut sebagai landasan untuk mengembangkan
instrumen penelitian. Kajian teori diperoleh dari literatur dan hasil penelitian
yang relevan.
2) Hasil penelitian yang relevan, berfungsi untuk memperkuat posisi penelitian yang
dilakukan saat ini dengan melihat hasil-hasil penelitian yang sudah dilakukan.
Hasil penelitian yang relevan juga digunakan sebagai dasar peneliti menyusun
kerangka berpikir. Hasil penelitian yang relevan disajikan secara narasi dengan
menganalisis hasil penelitian yang satu dengan hasil penelitian yang lain.
3) Kerangka Berpikir, berisikan gambaran logis dan rasional tentang bagaimana
variable-variabel penelitian dapat saling berhubungan (korelasi). Kerangka
berpikir akan mengarahkan peneliti kepada perumusan hipotesis. Penelitian yang
tidak membuktikan hipotesis seperti penelitian dengan pendekatan kualitatif,
tidak perlu menuliskan kerangka berpikir.
4) Pertanyaan Penelitian dan/atau Hipotesis
Pertanyaan penelitian merupakan penegasan dari rumusan masalah yang akan
dicari jawabannya melalui penelitian. Hipotesis merupakan jawaban sementara
terhadap rumusan masalah yang dinyatakan dengan kalimat pertanyaan. Untuk
penelitian yang tidak membuktikan hipotesis, cukup menuliskan pertanyaan
penelitian.
c. BAB III. METODE PENELITIAN
Metode penelitian dalam bab III secara garis besar memuat subbab sebagai
berikut.
1) Jenis atau Desain Penelitian. Peneliti perlu mengemukakan jenis atau desain
penelitian sesuai dengan permasalahan yang akan diteliti
2) Tempat dan Waktu Penelitian.
3) Populasi dan Sampel Penelitian. Populasi dan sampel digunakan bila wilayah
sasaran peneliti cukup luas sehingga tidak memungkinkan semua anggota
dijadikan responden, sehingga peneliti melakukan penelitian dengan mengambil
sampel secara representatif. Bila wilayah sasaran dapat dijangkau seluruhnya
maka sub bab ini diberi nama sumber data atau subjek penelitian. Untuk
penelitian yang menggunakan sampel perlu dijelaskan cara menentukan ukuran
sampel dan teknik sampling yang digunakan.
4) Definisi Operasional Variabel, menjelaskan definisi masing-masing variabel
disesuaikan dengan konteks penelitian. Definisi operasional dikembangkan dari
teori, definisi konseptual, dan merupakan dasar bagi penentuan indikator-
indikator dalam pengembangan instrumen penelitian.
5) Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data. Pada bagian ini perlu dipaparkan
teknik pengumpulan data yang digunakan dan instrumen yang dikembangkan.
Peneliti perlu menjelaskan proses penyusunan instrumen dan pengujian kualitas
instrumen.
6) Validitas dan Reliabilitas Instrumen. Instrumen dinyatakan layak sebagai alat
pengumpul data bila memenuhi kriteria valid dan reliabel. Pada bagian ini perlu
dijelaskan cara-cara penelusuran validitas dan reliabilitas instrumen. Untuk
instrumen berupa tes kognitif dengan bentuk soal pilihan ganda, pengujian
kualitas soal diuji dengan indeks kesulitan, daya beda, pengecoh, dan reliabilitas.
7) Teknik Analisis Data. Dalam bagian ini perlu dijelaskan teknik analisis data yang
digunakan termasuk uji persyaratan analisis yang dibutuhkan.
d. BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab ini terdiri atas tiga bagian, yakni, hasil penelitian, pembahasan, dan keterbatasan
penelitian. Hasil penelitian harus menjawab pertanyaan penelitian dan disusun
menurut urutan pertanyaan penelitian/hipotesis. Bagian pembahasan merupakan
bagian penting dari penelitian dan letaknya terpisah dari sub bab hasil penelitian.
Bagian pembahasan memuat telaah kritis terhadap penelitian dengan menggunakan
perspektif berbagai teori yang relevan yang telah dibahas pada Bab II dari TA.
Keterbatasan penelitian merupakan keterbatasan yang terkait dengan metodologi
bukan keterbatasan terkait dengan waktu, biaya, atau logistik penelitian.
Keterbatasan penelitian juga tidak terkait dengan jumlah sampel atau variabel
penelitian karena hal ini telah ditentukan sebelumnya. Untuk penelitian tindakan dan
atau penelitian tindakan kelas perlu ada subbab tentang Refleksi Perolehan
Pengetahuan Peneliti.
e. BAB V. SIMPULAN DAN SARAN
Bab ini memuat tiga subbab yaitu simpulan, implikasi, dan saran. Simpulan
merupakan rangkuman dari jawaban pertanyaan penelitian atau hasil uji hipotesis
dan sekaligus merupakan pemecahan permasalahan yang ada pada rumusan masalah.
Simpulan harus pendek, merupakan deskripsi esensial, dan cenderung berbentuk
pernyataan kualitatif, bukan angka-angka. Implikasi adalah konsekuensi lebih lanjut
dari temuan dalam simpulan. Biasanya implikasi menggunakan bahasa saran tetapi
belum operasional. Saran merupakan rekomendasi yang ditujukan berbagai pihak
terkait dengan hasil penelitian dan menggunakan bahasa yang operasional. Implikasi
dan saran harus sesuai dengan hasil penelitian yang telah terangkum dalam
simpulan.

Anda mungkin juga menyukai