Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH METODOLOGI PENELITIAN

“IDENTIFIKASI, PEMILIHAN MASALAH DAN PERUMUSAN JUDUL


PENELITIAN”

OLEH :

BUNGA ANGGITA

RAHMADINA

ECHI TEZI HERIYANI

SEMESTER : 3 A

MATA KULIAH: METODOLOGI PENELITIAN

DOSEN PENGAMPU: Mukhtazar, M.Pd

YAYASAN PERGURUAN TINGGI AGAMA ISLAM ( YPAI) Al-

KALAM SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH MUARA ENIM

TAHUN AKADEMIK 2021/2022


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Di dalam penelitian, identifikasi serta pemilihan masalah merupakan hal pokok dan
sangatlah penting dalam penelitian. Bahkan sementara orang mengatakan bahwa
problematika penelitian lebih penting kedudukannya di dalam penelitan dibandingkan
dengan judulnya. Meski begitu, tanggapan salah pula jika menganggap judul bukanlah
hal penting dalam penelitian. Judul merupakan sesuatu yang sangat penting pula di
dalam penelitian. Hal ini dibuktikan dengan kebiasaan pertanyaan yang ditujukan kepada
mahasiswa penyusun skripsi atau tesis dan juga kepada peneliti pada umumnya selalu
berbunyi: “Apa judul penelitian anda?”. Dengan pertanyaan yang diterima ini peneliti
harus dapat dengan segera memberikan jawaban dengan pasti.

Maka dari itu, sangatlah penting bagi peneliti untuk mengetahui dengan pasti apa itu
identifikasi, pemilihan masalah dan perumusan judul serta cara yang baik dan benar
dalam identifikasi, pemilihan masalah dan perumusan judul penelitian.

B. Rumusan masalah

1. Apa itu identifikasi masalah?


2. Apa dan bagaimana cara pemilihan masalah penelitian yang baik dan benar?
3. Apa dan bagaimana cara perumusan judul penelitian yang baik dan benar?

C. Tujuan

1. Agar mahasiswa dapat mengetahui apa itu identifikasi dalam penelitan.


2. Agar mahasiswa dapat mengetahui bagaimana cara pemilihan masalah yang baik dan
benar.
3. Agar mahasiswa dapat mengetahui bagaimana cara perumusan judul penelitian yang
baik dan benar.
BAB II
PEMBAHASAN

1. Identifikasi masalah

Yang di maksud dengan mengidentifikasi masalah ialah peneliti melakukan tahap


pertama dalam melakukan penelitian, yaitu merumuskan masalah yang akan diteliti.
Tahap ini merupakan tahap yang paling penting dalam penelitian, karena semua jalannya
penelitian akan dituntun oleh perumusan masalah. Tanpa perumusan masalah yang jelas,
maka peneliti akan kehilangan arah dalam melakukan penelitian.1

Masalah penelitian bisa diidentifikasikan sebagai pernyataan yang mempersoalkan


suatu variabel atau hubungan antara satu atau lebih variabel pada suatu fenomena.
Sedangkan variabel itu sendiri dapat didefinisikan sebagai konsep yang memuat nilai
bervariasi, pembeda antara satu dengan yang lain. Dalam suatu studi yang menggunakan
alur-pikir deduktif kerapkali ditampilkan definisi operasional variabel, dan dalam
penelitian kualitatif variabel itu seringkali disebut konsep, misalnya definisi konseptual.2

Dalam mengidentifikasi masalah, sebaiknya menggunakan sumber. Sumber masalah


yang dapat diidentifikasi meliputi:
a. Bacaan terutama hasil penelitian
b. Diskusi, seminar, pertemuan ilmiah
c. Pernyataan pemegang otoritas
d. Pengamatan sepintas
e. Pengalaman pribadi3

1
Mukhtazar, Prosedur Penelitian Pendidikan, (Yogyakarta: Absolute Media, 2020), hlm. 35

2
Ibid.

3
Endah Dewi L, “Sumber masalah penelitian”, diakses dari https://afidburhanuddin.wordpress.com, pada
tanggal 22 september 2021 pukul 22.08
2. Pemilihan masalah

Banyaknya masalah penelitian yang sering ditemukan, seringkali membuat seorang


peneliti harus memilih masalah penelitian yang paling layak diantara beberapa masalah
tersebut. Hal yang penting dijadikan pegangan dalam memilih masalah penelitian ini adalah
bahwa keputusan dan penentuan akhir adalah terletak pada peneliti itu sendiri.4

Ada beberapa pertimbangan bagi peneliti dalam menentukan apakah topik dan rumusan
masalah tertentu dapat dipertahankan sebagai masalah yang harus diteliti atau tidak.
Keputusan ini diambil melalui dua pertimbangan yaitu pertimbangan objektif dan
pertimbangan subjektif.

Pertimbangan objektif pada dasarnya melihat apakah suatu masalah memiliki kualitas
tertentu atau tidak. Kemudian apakah masalah tersebut dapat dikonsepsikan atau tidak. Suatu
masalah dikatakan berkualitas apabila; masalah tersebut memiliki nilai penemuan yang
tinggi; masalah tersebut adalah masalah yang saat ini sedang dirasakan oleh orang
kebanyakan, paling tidak beberapa kelompok masyarakat tertentu; penelitian terhadap
masalah tersebut tidak merupakan pengulangan terhadap penelitian sebelumnya; masalah
yang akan diteliti tersebut memiliki referensi teoretis yang jelas. Adapun masalah dikatakan
dapat dikonsepsikan apabila masalah tersebut:

a. Memiliki batasan-batasan yang jelas;


b. Berbobot dimensi operasional;
c. Dapat dihipotesiskan;
d. Memiliki sumber data yang jelas seandainya diteliti;
e. Dapat atau memiliki alat ukur yang jelas; dan
f. Seandainya dianalisis dapat digunakan teknik-teknik analisis yang jelas.

Jika dua persyaratan objektif tersebut telah terpenuhi, maka secara objektif suatu masalah
sudah dapat diterima sebagai masalah yang akan diteliti.

Seperti dijelaskan sebelumnya bahwa belum cukup hanya dengan persyaratan objektif
suatu masalah diangkat mejadi masalah penelitian, tetapi harus pula dilihat apakah
pertimbangan subjektif juga mendukungnya atau tidak. Pertimbangan subjektif ini berkisar

4
Mukhtazar, Op.Cit., hlm. 38
tentang kredibilitas peneliti terhadap apa yang akan ditelitinya. Untuk itu suatu masalah
dipertanyakan apakah masalah tersebut benar-benar sesuai dengan minat peneliti atau tidak;
keahlian dan disiplin ilmu peneliti berkesesuaian dengan masalah tersebut atau tidak; peneliti
memiliki kemampuan teoretis yang memadai atau tidak mengenai masalah tersebut; cukup
banyak atau tidak hasil-hasil penelitian sebelumnya tentang masalah tersebut; waktu dan
biaya pendukung utnuk meneliti masalah tersebut dapat dijangkau oleh peneliti atau tidak;
alasan-alasan politik pemerintah menyambut baik masalah tersebut atau tidak.

Kalau pertanyaan-pertanyaan di atas dijawab dengan “ya” maka itu berarti secara
subjektif suatu masalah dapat diterima sebagai masalah yang akan diteliti. Jika dua
pertimbangan di atas, objektif dan subjektif sudah terpenuhi dengan baik, maka tidak ada
alasan lagi untuk menolak masalah tersebut sebagai masalah yang akan diteliti dalam suatu
penelitian.5

3. perumusan judul penelitian

Judul penelitian merupakan bagian yang dicantumkan pada bagian paling awal penelitian.
Namun kenyataan yang sebenarnya, menurut logika penelitian dan penyusunan suatu
penelitian, seorang peneliti terlebih dahulu mengidentifikasi, menetapkan dan merumuskan
suatu permasalahan penelitian yang mungkin dan layak untuk diteliti. Sehingga penetapan
judul penelitian, akan memungkinkan untuk dilakukan, setelah rumusan masalah penelitian
itu diketahui.6

Cara menyusun judul penelitian perlu diperhatikan demi sempurnanya laporan penelitian
yang telah dilakukan. Jangan membuat judul yang tidak relavan dan tidak menggambarkan
penelitian, karena setiap orang akan mengerti isi penelitian dari judulnya terlebih dahulu.
Maka dari itu ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menyusun judul penelitian
yang baik dan benar, di antaranya:

1. Sesuaikan dengan topik penelitian7


2. Perbanyak referensi

5
Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Sosial dan Ekonomi, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2013),
hlm. 43

6
Mahdiyah, “Perumusan Masalah Penelitian”, diakses dari http://repository.ac.id, pada tanggal 25 september
2021 pukul 22.25
3. Pilih judul yang relevan dengan bidang keilmuan yang ditempuh
4. Gali informasi dari berbagai penelitian sejenis8

Selain itu, dalam membuat judul skripsi diperlukan bahasa judul yang jelas dan mudah untuk
dipahami. Oleh karena itu terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam merumuskan
judul skripsi, antara lain:

1. Judul harus dituliskan dengan kalimat pernyataan, bukan pertanyaan. Contoh,


“Dampak ketidakdisiplinan siswa terhadap kegiatan belajar mengajar di sekolah”.
2. Judul harus cukup jelas, singkat dan tepat.
3. Judul harus berisi variabel-variabel yang akan diteliti.
4. Judul harus dapat menggambarkan keseluruhan isi dari kegiatan penelitian. Judul
penelitian harus menggambarkan:
a. Sifat dan jenis penelitian.
b. Objek yang diteliti.
c. Subjek penelitian.
d. Lokasi/daerah penelitian
e. Waktu terjadinya peristiwa (tahun).9

7
Nurhayani, “9 cara menyusun judul penelitian yang cocok bagi mahasiswa S1”, diakses dari
http://www.zonamahasiswa.com, pada tanggal 25 september 2021 pukul 22.48

8
Nurhayani, “8 cara mudah menentukan judul proposal penelitian”, diakses dari
http://www.zonamahasiswa.com, pada tanggal 25 september 2021 pukul 22.56

9
Iwan Hermawan, Metodologi Pendidikan Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan Mixed methode, (Kuningan:
Hidayatul Quran Kuningan, 2019), hlm. 29
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Menentukan masalah merupakan langkah pertama yang harus dilakukan dalam


melakukan sebuah penelitian ilmiah, dan menjadi pusat perhatian dalam penyusunan proposal
penelitian. Masalah yang akan digarap dan dipecahkan dalam penelitian pada umumnya
berupa sesuatu yang ideal. Namun perlu diperhatikan bahwa idealnya suatu masalah yang
dipilih harus diikuti dengan pendekatan yang paling tepat, memiliki peluang berhasil paling
tinggi, dan sedapat mungkin paling sederhana agar kepastian untuk dapat menyelesaikan
tugas dalam mencari jawaban atas masalah tersebut dapat terwujud.
Daftar Pustaka

Mukhtazar. 2020. Prosedur Penelitian Pendidikan. Yogyakarta: Absolute Media

Dewi L, Endah. 2019. “sumber masalah penelitian”,


https://afidburhanuddin.wordpress.com, diakses pada 22 september 2021 pukul 22.08

Bungin, Burhan. 2013. Metodologi penelitian sosial dan ekonomi. Jakarta: Kencana
Prenada Media Group

Mahdiyah. 2016. “Perumusan Masalah Penelitian”, http://repository.ac.id, diakses


pada 25september 2021 pukul 22.25

Nurhayani. 2018. “ 9 cara menyusun judul penelitian yang cocok bagi mahasiswa
S1”, http://www.zonamahasiswa.com, diakses pada 25 september 2021 pukul 22.48

Nurhyani. 2018. “8 cara mudah menentukan judul proposal penelitian”,


http://www.zonamahasiswa.com, diakses pada 25 september 2021pukul 22.56

Hermawan, Iwan. 2019. Metodologi pendidikan penelitian kuantitatif, kualitatif dan


mixed methode. Kuningan: Hidayatul Quran kuningan

Anda mungkin juga menyukai