OLEH :
BUNGA ANGGITA
RAHMADINA
SEMESTER : 3 A
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Di dalam penelitian, identifikasi serta pemilihan masalah merupakan hal pokok dan
sangatlah penting dalam penelitian. Bahkan sementara orang mengatakan bahwa
problematika penelitian lebih penting kedudukannya di dalam penelitan dibandingkan
dengan judulnya. Meski begitu, tanggapan salah pula jika menganggap judul bukanlah
hal penting dalam penelitian. Judul merupakan sesuatu yang sangat penting pula di
dalam penelitian. Hal ini dibuktikan dengan kebiasaan pertanyaan yang ditujukan kepada
mahasiswa penyusun skripsi atau tesis dan juga kepada peneliti pada umumnya selalu
berbunyi: “Apa judul penelitian anda?”. Dengan pertanyaan yang diterima ini peneliti
harus dapat dengan segera memberikan jawaban dengan pasti.
Maka dari itu, sangatlah penting bagi peneliti untuk mengetahui dengan pasti apa itu
identifikasi, pemilihan masalah dan perumusan judul serta cara yang baik dan benar
dalam identifikasi, pemilihan masalah dan perumusan judul penelitian.
B. Rumusan masalah
C. Tujuan
1. Identifikasi masalah
1
Mukhtazar, Prosedur Penelitian Pendidikan, (Yogyakarta: Absolute Media, 2020), hlm. 35
2
Ibid.
3
Endah Dewi L, “Sumber masalah penelitian”, diakses dari https://afidburhanuddin.wordpress.com, pada
tanggal 22 september 2021 pukul 22.08
2. Pemilihan masalah
Ada beberapa pertimbangan bagi peneliti dalam menentukan apakah topik dan rumusan
masalah tertentu dapat dipertahankan sebagai masalah yang harus diteliti atau tidak.
Keputusan ini diambil melalui dua pertimbangan yaitu pertimbangan objektif dan
pertimbangan subjektif.
Pertimbangan objektif pada dasarnya melihat apakah suatu masalah memiliki kualitas
tertentu atau tidak. Kemudian apakah masalah tersebut dapat dikonsepsikan atau tidak. Suatu
masalah dikatakan berkualitas apabila; masalah tersebut memiliki nilai penemuan yang
tinggi; masalah tersebut adalah masalah yang saat ini sedang dirasakan oleh orang
kebanyakan, paling tidak beberapa kelompok masyarakat tertentu; penelitian terhadap
masalah tersebut tidak merupakan pengulangan terhadap penelitian sebelumnya; masalah
yang akan diteliti tersebut memiliki referensi teoretis yang jelas. Adapun masalah dikatakan
dapat dikonsepsikan apabila masalah tersebut:
Jika dua persyaratan objektif tersebut telah terpenuhi, maka secara objektif suatu masalah
sudah dapat diterima sebagai masalah yang akan diteliti.
Seperti dijelaskan sebelumnya bahwa belum cukup hanya dengan persyaratan objektif
suatu masalah diangkat mejadi masalah penelitian, tetapi harus pula dilihat apakah
pertimbangan subjektif juga mendukungnya atau tidak. Pertimbangan subjektif ini berkisar
4
Mukhtazar, Op.Cit., hlm. 38
tentang kredibilitas peneliti terhadap apa yang akan ditelitinya. Untuk itu suatu masalah
dipertanyakan apakah masalah tersebut benar-benar sesuai dengan minat peneliti atau tidak;
keahlian dan disiplin ilmu peneliti berkesesuaian dengan masalah tersebut atau tidak; peneliti
memiliki kemampuan teoretis yang memadai atau tidak mengenai masalah tersebut; cukup
banyak atau tidak hasil-hasil penelitian sebelumnya tentang masalah tersebut; waktu dan
biaya pendukung utnuk meneliti masalah tersebut dapat dijangkau oleh peneliti atau tidak;
alasan-alasan politik pemerintah menyambut baik masalah tersebut atau tidak.
Kalau pertanyaan-pertanyaan di atas dijawab dengan “ya” maka itu berarti secara
subjektif suatu masalah dapat diterima sebagai masalah yang akan diteliti. Jika dua
pertimbangan di atas, objektif dan subjektif sudah terpenuhi dengan baik, maka tidak ada
alasan lagi untuk menolak masalah tersebut sebagai masalah yang akan diteliti dalam suatu
penelitian.5
Judul penelitian merupakan bagian yang dicantumkan pada bagian paling awal penelitian.
Namun kenyataan yang sebenarnya, menurut logika penelitian dan penyusunan suatu
penelitian, seorang peneliti terlebih dahulu mengidentifikasi, menetapkan dan merumuskan
suatu permasalahan penelitian yang mungkin dan layak untuk diteliti. Sehingga penetapan
judul penelitian, akan memungkinkan untuk dilakukan, setelah rumusan masalah penelitian
itu diketahui.6
Cara menyusun judul penelitian perlu diperhatikan demi sempurnanya laporan penelitian
yang telah dilakukan. Jangan membuat judul yang tidak relavan dan tidak menggambarkan
penelitian, karena setiap orang akan mengerti isi penelitian dari judulnya terlebih dahulu.
Maka dari itu ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menyusun judul penelitian
yang baik dan benar, di antaranya:
5
Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Sosial dan Ekonomi, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2013),
hlm. 43
6
Mahdiyah, “Perumusan Masalah Penelitian”, diakses dari http://repository.ac.id, pada tanggal 25 september
2021 pukul 22.25
3. Pilih judul yang relevan dengan bidang keilmuan yang ditempuh
4. Gali informasi dari berbagai penelitian sejenis8
Selain itu, dalam membuat judul skripsi diperlukan bahasa judul yang jelas dan mudah untuk
dipahami. Oleh karena itu terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam merumuskan
judul skripsi, antara lain:
7
Nurhayani, “9 cara menyusun judul penelitian yang cocok bagi mahasiswa S1”, diakses dari
http://www.zonamahasiswa.com, pada tanggal 25 september 2021 pukul 22.48
8
Nurhayani, “8 cara mudah menentukan judul proposal penelitian”, diakses dari
http://www.zonamahasiswa.com, pada tanggal 25 september 2021 pukul 22.56
9
Iwan Hermawan, Metodologi Pendidikan Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan Mixed methode, (Kuningan:
Hidayatul Quran Kuningan, 2019), hlm. 29
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Bungin, Burhan. 2013. Metodologi penelitian sosial dan ekonomi. Jakarta: Kencana
Prenada Media Group
Nurhayani. 2018. “ 9 cara menyusun judul penelitian yang cocok bagi mahasiswa
S1”, http://www.zonamahasiswa.com, diakses pada 25 september 2021 pukul 22.48