A. Pengertian
roadmap atau peta jalan adalah rencana kerja rinci yang menggambarkan apa yang
harus dilakukan untuk mencapai tujuan. roadmap bisa juga diartikan dengan a map of
roads atau peta jalan untuk bisa memberikan petunjuk jalan.
B. Penyusunan Roadmap
Penyusunan roadmap harus bersifat down up untuk mengidentifikasi permasalahan-permasalahan
yang sudah terjadi, sedang terjadi dan akan terjadi. Walau tidak menutup kemungkinan
permasalahan yang diidentifikasikan bisa bersifat top down terkait dengan hasil pemikiran para
pakar/akademisi dan praktisi yang diberikan kepada pengambil kebijakan. Penyusuan roadmap ini
tentunya membutuhkan sebuah masukan-masukan dari berbagai pihak untuk kemudian disintesa
menjadi sebuah tema penelitian.
Langkah (1) dan (2) adalah fase berfikir rasional, sedangkan langkah (3), (4) dan (5) fase berpikir empiris. Sebagai
gambaran kelima langkah diatas, perhatikan contoh sederhana berikut ini :
1. Merumuskan masalah.
Diajukan pertanyaan sebagai berikut : Apakah IQ seseorang mempengaruhi prestasi belajar seseorang ?
Pertanyaan ini diajukan untuk melihat pengaruh IQ terhadap prestasi belajar mahasiswa.
2. Mengajukan hypothesis atau jawaban sementara terhadap masalah.
Jawaban sementara pertanyaan diatas adalah : Makin tinggi IQ seorang mahasiswa, makin tinggi prestasi belajarnya.
Dasar yang digunakan dalam menentukan atau menetapkan hypothesis ini adalah berpikir rasional, berdasarkan nalar
artinya bahwa tinggi rendahnya IQ seorang mahasiswa akan menentukan kemampuan, wawasan dan ketrampilan
dalam belajar.
3. Mengumpulkan data dan informasi untuk menjawab masalah.
Untuk menjawab permasalahan dan atau menguji kebenaran hypothesis diatas, diperlukan data empiris dari sejumlah
mahasiswa di suatu perguruuan tinggi dengan cara mengukur IQ mereka dan membandingkan dengan perolehan
prestasi belajar dikelas.
4. Menguji hypothesis berdasarkan data yang telah diperoleh.
Bandingkan data hasil pengamatan dan pencatatan diatas, dari katagori tingkat IQ tersebut kemudian lakukan analisis
dan tentukan tingkat IQ yang menunjukan prestasi lebih tinggi.
5. Menarik kesimpulan berdasarkan hasil pengujian hyphotesis.
Seandainya prestasi belajar yang lebih tinggi dicapai oleh seorang mahasiswa yang IQ relatif lebih tinggi pula, maka
cukup beralasan untuk menerima hypothesis yang telah dirumuskan pada langkah kedua diatas, artinya terdapat bukti
secara empiris untuk menerima hypothesis.
Kesimpulanya adalah IQ seseorang dapat menentukan prestasi belajar.
Dari contoh sederhana diatas, terlihat bahwa berpikir rasional dan berpikir empiris merupakan satu kesatuan yang
tidak terpisahkan . Berpikir rasional diperlukan dalam mengkaji masalah dan merumuskan hypothesis, sedangkan
berpikir empiris digunakan untuk menguji kebenaran hypothesis dan menarik kesimpulan penelitian.
D. Topik
Topik penelitian merupakan objek penelitian, yang tercermin dalam perumusan masalah dan
dalam judul. Topik atau objek penelitian adalah masalah penelitian yang akan diteliti. Objek dan
subjek penelitian biasanya sudah sekaligus menjadi satu kesatuan.
Kita ambil contoh judul berikut ini.
“Kesiapan lulusan perawat dalam melakukan praktek keperawatan di Rumah sakit”
“Kesiapan lulusan perawat dalam melakukan praktek keperawatan di Rumah sakit”
merupakan objek penelitian,
“lulusan perawat” adalah subjek penelitian.
E. Judul:
Kriteria Judul antara lain :
Menarik, spesifik, unik, bermakna tunggal, sederhana, jelas, lojik, tidak perlu puitik, ditulis
dalam kalimat berita.
Gunakan kata kunci primer.
Mencerminkan isi.
berorientasi kepada produk sesuai dengan ciri PHB.
Tidak terlalu pendek tetapi tidak terlalu panjang (10-20 kata).
Judul yang lengkap biasanya terdiri dari:
masalah, objek, atau topic penelitian;
subjek penelitian,
lokasi atau daerah penelitian,
desain, strategi, metode penelitian,
tahun atau waktu terjadinya peristiwa atau waktu menyelenggarakan penelitian
F. Subjek penelitian
Sebagai ilustrasi, misalnya kita akan meneliti tentang profil perpustakaan Sekolah Dasar di
Propinsi Bengkulu. Subyek penelitiannya adalah perpustakaan SD. Untuk memperoleh informasi
tentang hal itu, kita dapat menggalinya dari sumber data. Sumber data dapat kita peroleh dari
responden misalnya kepala perpustakaan & stafnya. Kita dapat juga menggali informasi dari
dokumen-dokumen yang ada di perpustakaan. Agar lebih jelas tentang subyek penelitian, kita ambil
contoh misalnya kita ingin meneliti tentang motivasi belajar mahasiswa Universitas Bengkulu dan
factor-faktor yang mempengaruhinya. Yang menjadi subyek penelitian adalah mahasiswa. Untuk
mendapat informasi tentang “motivasi mahasiswa” kita dapat menggalinya dari responden dapat
mahasiswa itu sendiri, dosen atau orang tua. Jika kita pilah lebih dalam dapat saya uraikan sebagai
berikut:
Mahasiswa sebagai subyek penelitian, responden & sumber data/informasi
Dosen sebagai responden & sumber data/informasi
Orangtua mahasiswa sebagai responden & sumber data/informasi
Dari contoh-contoh di atas dapat kita pahami bahwa subjek penelitian adalah sesuatu atau
seseorang yang akan kita ambil informasinya. Informasi tersebut bisa berupa perilaku, keadaan dll.
dari sesuatu atau seseorang tersebut. Sumber data adalah sesuatu atau seseorang yang kita pilih
untuk mendapatkan informasi tentang sesuatu atau seseorang yang lain.
1) Pengembangan metode Koprodiagnosa untuk mendeteksi Toksoplasmosis pada kucing
sebagai upaya pencegahan penularan pada manusia
2) Pengembangan Sistem Diagnosis dan Prognosis keperawatan Untuk Mendukung Sistem
Perawatan dirumah sakit
3) Model Penanggulangan infeksi nosokomial Melalui Usaha deteksi dini Berbasis resiko di
rumah sakit
4) Model Penanaman Nilai-Nilai caring perawat di rumah sakit (Studi Kasus)
5) Pengembangan Aplikasi Sistem Informasi Online reward sistem Menggunakan Teknologi
Location Based Service
6) Efek Pemberian ciplukan terhadap Efisiensi penyeimbangan tekanan darah pada usila
7) Implementasi Model Brain-Based Learning Untuk Meningkatkan Ketrampilan Berpikir
mahasiswa
8) Model Pendidikan Gizi Berbasis Pangan Lokal dan Makanan Tradisional bagi Anak Usia Dini
9) Pengembangan dan Implementasi Bahan Ajar Interaktif Berbasis TIK Menggunakan Program
Slideshow Powerpoint by Using Audio Effect Bagi dosen keperawatan
10) Pengembangan Kewirausahaan Perawat Melalui Pemanfaatan Potensi Sumber Daya Lokal
11) Inovasi Teknik Pengendalian Terpadu Penyakit Kerdil Kuning Padi Tertular Wereng Coklat di
Indonesia Untuk Mendukung Program Ketahanan Pangan Nasional
12) Potensi Efek Antikanker Kombinasi Fraksi Diterpen Lakton dari Sambiloto (Andrographis
paniculata Ness) dengan Obat Kemoterapi Kanker
13) Penyusunan Model Terapi Wicara untuk Penderita Berbagai Jenis Gangguan Berbahasa dan
Gangguan Berbicara
14) Pengembangan Model Kolaborasi Program Skala Kota dengan Skala Lingkungan untuk
Mendukung Keberhasilan Program Penataan Lingkungan Permukiman Berbasis Komunitas
(PLP-BK)
15) Pengembangan Living Values Education dalam Pembelajaran, Habituasi, dan Ekstrakurikuler
untuk Pembentukan Karakter Peserta didik
16) Pengembangan Prototipe Kurikulum Berorientasi Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia
untuk Meningkatkan Kompetensi Profesional dan Pedagogik Sains
17) Inovasi Pengembangan Soft Skill Bagi peserta didik yang Berkarakter (Studi Research and
Development pada mahasiswa keperawatan)
18) Pengembangan Ketrampilan Komunikasi Akomodatif dan Rasa Percaya pada Mahasiswa
sebagai Modal menuju Terwujudnya Harmoni Sosial
Dan secara spesifik maka dapat dibu kalimat judul seperti ini :
G. Topik penelitian mahasiswa
Topik penelitian mahasiswa mengarah ke mata kuliah dengan gambar sebagai
berikut:
H. JUDUL PENELITIAN, PERUMUSAN MASALAH DAN TUJUAN PENELITIAN
Penelitian keperawatan pada hakikatnya adalah suatu proses ilmiah yang memvalidasi dan
memurnikan pengetahuan yang ada dan menciptakan teknologi baru yang secara langsung
berpengaruh terhadap praktek keperawatan.
Adapun tujuan penelitian keparawatan antara lain adalah :
1. Mengembangkan dan menguji teori yang ada
2. Menghubungkan teori dan praktek
3. Memahami fenomena keperawatan
4. Memantapkan komitmen profesional dan akuntabilitas
5. Memperoleh informasi yang diperlukan untuk proses keperawatan
A. Judul Penelitian
1. Memilih Dan Menetapkan Judul Penelitian
Dalam memilih dan menetapkan judul penelitian yang perlu diperhatikan antara lain:
a. Judul sebaiknya yang menarik minat peneliti.
Menarik dan dapat membangkitkan minat sipeneliti meruapakan sesuatu yang dapat
mendorong dan membangkitkan semangat kerja dalam setiap langkah kegiatan penelitian,
terutama keinginan untuk memperoleh kebenran ilmiah. Karena dalam mencari suatu
pekerjaan, jika tidak diminati atau tidak menarik hati, orang sering bekerja setengah-setengah
hati hasilnya nantinya tidak akan memuaskan.
b. Judul yang dipilih mampu untuk dilaksanakan peneliti
Dengan kemampuan pengetahuan dan ketrampilan, peneliti akan mampu memecahkan
permasalahan yang dicakup oleh judul yang dipilih. Mampu disini maksudnya dapat melakukan
penelitian dan cukup waktu yang tersedia untuk menyelesaikan penelitian tersebut serta
didukung oleh dana yang telah diperhitungkan untuk biaya penyelesaiannya atau tidak mahal
dan terjangkau oleh peneliti. Sehingga harus mawas diri dulu untuk mengambil judul. Contohnya
Mahasiswa DIII Keperawatan hanya diajar dengan mata kuliah Riset Keperawatan 2 SKS dan
hanya ada waktu sekitar 1 bulan untuk mengambil data mencoba meneliti kefektifan
penggunaan bethadin dalam mencegah tromboplebitis pada pemsangan infus. Judul ini menarik
untuk diteliti tetapi mungkin peneliti belum mampu untuk melaksanakan dan waktu yang
tersedia kurang untuk diselesaikan dengan baik.
c. Judul hendaknya mengandung kegunaan praktis dan penting untuk diteliti
Peneliti sudah bekerja dan berusaha dengan bersusah payah, hendaknya hasilnya berguna untuk
diri, masyarakat dan ilmu pengetahuan. Dengan demikian perlu dipikirkan hasil penelitian
dengan judul yang dipilih, apakah ada manfaatnya atau tidak, tentunya peneliti ingin
menyumbangkan karyanya untuk kemajuan ilmu pengetahuan. Jangan meneliti yang sudah jelas
diketahui hasilnya karena itu memang tidak perlu ditelitu. Contohnya : Peneliti ingin mengamati
apakah ada hubungan antara pengetahuan dengan Tindakan keluarga klien TB Paru dalam
mencegah penularan terhadap anggota keluarga yang lain. Judul ini bagus tetapi kalau kita ingin
mencari hubungan antara pengetahuan dengan tindakan maka itu tidak ada gunanya karena
menurut teori secara umum biasanya kalau orang itu tahu maka akan melaksanakannya
sehingga tidak perlu diteliti. Mungkin lebih baik kalau studi tingkat pengetahuan keluarga TB
Paru dalam mencegah penularan terhadap anggota keluarga yang lain. Judul ini singkat tetapi
nantinya dapat diketahui pengetahuan keluarga dan kalau hasilnya jelek maka dapat di usulkan
untuk diadakan penyuluhan secara berkala supaya pengetahuan mereka meningkat sehingga
bisa mengurangi penuluran TB Paru terhadap anggota keluarga yang lain.
d. Judul yang dipilih hendaknya cukup data tersedia
Pemilihan judul penelitian hendaknya didukung oleh data yang cukup tersedia dan meyakinkan
peneliti untuk menelitinya. Data disini dimaksudkan pula data sekunder dari kepustakaan yang
ada untuk memperoleh teori dan konsep-konsep yang kelak digunakan pula untuk menyusun
hipothesa penelitian. Serta situasi lapangan yang memungkinkan untuk mengumpulkan data –
data yang diperlukan oleh peneliti. Jangan meneliti dengan judl yang dilapangan jarang ditemui
misalnya Studi tingkat depresi klien yang berkelamin dua. Mungkin data diatas sangat jarang
dijumpai nantinya selain kesulitan sumber buku untuk menjelaskan fenomena itu juga kesulitan
klien yang berkelamin dua.
e. Hindari terjadinya duplikasi judul dengan judul lain
Jika terdapat judul yang sama, orang sering mengatakan salah satunya tiruan atau plagiat.
Hendaknya hal seperti ini tidak terjadi. Karena penelitian kita telah dilakukan dengan susah
payah dan akhirnya ejekan yang akan tejadi. Hal bisa terjadi jika melakukan penelitian ulang
atas penelitian orang lain, yang mungkin kita meragukan hasil yang diperoleh, atau kita ingin
menyempurnakan lebih lanjut, hal ini perlu dijelaskan dalam penelitian kita.
Kelima poin tersebut diatas, merupakan langkah pertama dalam memilih judul penelitian.
Berikut yang perlu diperhatikan dan dipertimbangkan agar judul kita memenuhi syarat sebagai
judul yang tepat dan baik, yaitu :
a. Judul dalam kalimat pernyataan , bukan pertanyaan
b. Cukup jelas dan singkat serta tepat
c. Berisi variabel-variabel yang akan diteliti
d. Judul menggambarkan keseluruhan isi dan kegiatan penelitian yang dilakukan
Contoh :
1. Bagaimanakah peran orang tua dalam perawatan tali pusat pada bayi baru lahir (deskriptif)
2. Apakah ada hubungan antara variabel X dan Variabel Y ? (crossectional: asosiasi / korelasi)
3. Apakah ada pengaruh pemberian terapi bermain pada anak pra sekolah selama MRS terhdap
penerimaan selama tindakan invansiv ? (pengaruh – experiment)
Tujuan penelitian adalah suatu indikasi kearah mana atau apa yang dicari melalui penelitian
itu, yang dirumuskan dalam bentuk pernyataan yang konkret dapat diamati dan dapat diukur.
Tujuan dari riset ini biasanya adalah untuk mengidentifikasi, menjelaskan atau memprediksi
alternatif pemecahan masalah. Secara bodoh dapat dikatakan , bahwa dalam merumuskan tujuan
penelitian seseorang peneliti tinggal mengubah redaksi kalimat masalah (kalimat pertanyaan di
pertanyaan masalah) menjadi kalimat pernyataan supaya menemukan jawaban atas masalah itu,
tentu saja dengan penyesuaian redaksi seperlunya. Perhatikan contoh dibawah ini :
1. Apabila masalahnya adakah hubungan antara dukungan keluarga dengan pengurangan
kekambuhan asma selama perawatan dirumah
2. Maka tujuanya menemukan hubungan antara dukungan keluarga dengan pengurangan
kekambuhan asma selama perawatan dirumah