Anda di halaman 1dari 2

Critical Review

Strong Points
1. Profitabilitas, kepemilikan publik, dewan komisaris, dan komisaris independen
berpengaruh positif terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan
Perusahaan yang menguntungkan memberikan lebih banyak informasi CSR
tentang pengungkapan untuk melegitimasi keberadaan mereka. Hubungan positif Antara
profitabilitas dan pengungkapan CSR mungkin karena kebebasan dan fleksibilitas yang
dimiliki oleh perusahaan yang menguntungkan harus mengekspos praktik CSR-nya
secara lebih luas kepada pemangku kepentingan, sehingga melegitimasi keberadaannya
Koefisien kepemilikan publik menunjukkan bahwa variabel penjelas ini memiliki
korelasi positif signifikan dengan pengungkapan CSR. Pengalihan kepemilikan
perusahaan kepada publik membawa konsekuensi berkurangnya kontrol pemegang saham
itu sendiri terhadap perusahaan. Semakin besar persentase saham yang dilepas, maka
semakin besar kontrol publik terhadap kebijakan perusahaan, sehingga publik perlu lebih
banyak mengungkapkan informasi secara sukarela dari perusahaan untuk memantau
perkembangannya. Intervensi yang diberikan dewan komisaris dari sisi manajemen
terhadap kinerja sosial perusahaan sudah mulai terlihat. Dewan Komisaris mulai
menjalankan fungsi pengawasan terhadap kinerja sosial. Ini karena diskusi yang lebih
produktif diadakan dan karenanya lebih banyak investasi dilakukan pada kegiatan
tersebut (Honggowati, Rahmawati, Aryani, & Probohudono, 2017). Intervensi yang
diberikan dewan komisaris dari sisi manajemen terhadap kinerja sosial perusahaan sudah
mulai terlihat. Dewan Komisaris mulai menjalankan fungsi pengawasan terhadap kinerja
sosial. Ini karena diskusi yang lebih produktif diadakan dan karenanya lebih banyak
investasi dilakukan pada kegiatan tersebut (Honggowati, Rahmawati, Aryani, &
Probohudono, 2017).
Keberadaan komisaris independen dalam dewan komisaris dapat mengawasi
tindakan manajemen perusahaan dan memastikan bahwa direksi dapat membuat
kebijakan yang konsisten dengan kepentingan pemangku kepentingan. Independensi
dewan komisaris dapat mendorong manajemen untuk mengungkapkan informasi yang
lebih luas kepada pemangku kepentingan termasuk informasi sosial dan lingkungan.
Komitmen yang tinggi dalam melaksanakan CSR ditunjukkan melalui pengungkapan
CSR dalam laporan tahunan. Tingkatan direksi independen dalam direksi juga dapat
berperan sebagai pengaruh positif terhadap keputusan direksi terhadap hal-hal yang
berkaitan dengan program CSR perusahaan.

2. Leverage dan komite audit berdampak negatif terhadap perusahaan


Perusahaan dengan rasio leverage yang lebih tinggi mungkin menghindari
penerapan inisiatif pelaporan sosial untuk menghindari pemeriksaan dari kreditur.
Perusahaan tampaknya tidak mau membayar biaya tambahan untuk pengungkapan sosial
(Uwuigbe & Egbide, 2012). Semakin rendah leverage perusahaan maka aktivitas
tanggung jawab sosial yang dilakukan oleh perusahaan akan tinggi, sebaliknya jika nilai
leverage semakin tinggi maka aktivitas tanggung jawab sosial perusahaan akan semakin
rendah. Hal ini terjadi karena ketika perusahaan memiliki leverage yang rendah maka
perusahaan tidak memiliki tanggung jawab yang besar terhadap kreditur, sehingga
memiliki kebebasan untuk melakukan apapun dalam perusahaan termasuk melakukan
kegiatan tanggung jawab sosial,
Komite audit ditemukan memiliki hubungan negatif terkait dengan pengungkapan
CSR. Manajemen perusahaan dengan komite audit yang tinggi cenderung mengurangi
pengungkapan tanggung jawab sosial. Pembentukan komite audit juga dapat disebabkan
hanya untuk memenuhi persyaratan pemerintah tanpa mempertimbangkan kompetensi
komite audit. Hal ini terlihat dari pengangkatan anggota komite audit di perusahaan
publik yang sebagian besar tidak didasarkan pada kompetensi dan kapabilitas yang
memadai tetapi lebih didasarkan pada kedekatan dengan dewan komisaris perusahaan
tersebut.

Anda mungkin juga menyukai