Anda di halaman 1dari 4

Nama : Ida Bagus Putu Weda Ananta

NIM : 2017051013
Kelas : 4A
Materi : Pengauditan Siklus Produksi:
Persediaan Lanjutan

1. Pertimbangan Struktur Pengendalian Intern Siklus Produksi-Persediaan


Dalam hal ini seorang akuntan harus memperoleh pemahaman yang baik
mengenai struktur pengendalian intern yang meliputi:
a. Lingkungan Pengendalian. Lingkungan pengendalian meliputi beberapa faktor,
yaitu: (a) Pertanggungjawaban urusan produksi ada pada direktur operasional,
pemanufakturan atau direktur produksi; (b) Metode pengendalian manajemen
termasuk penggunaan biaya standar dan anggaran, serta perhitungan varians;
(c) Adanya internal auditor; dan (d) Praktik dan kebijakan ketenagakerjaan.
b. Penaksiran Risiko. Dalam penaksiran risiko auditor harus memperoleh
pengetahuan memadai tentang proses penaksiran risiko entitas untuk
memahami bagaimana manajemen dalam mempertimbangkan risiko yang
relevan dengan tujuan pelaporan keuangan dan memutuskan tentang tindakan
yang ditujukan ke risiko tersebut. Risiko dapat timbul atau berubah karena
keadaan yang berhubungan dengan siklus produksi seperti perubahan dalam
lingkungan produksi, sistem informasi yang baru atau yang diperbaiki,
pertumbuhan yang pesat, teknologi baru, lini produk, produk atau aktivitas
baru, dan operasi luar negeri.
c. Informasi dan Komunikasi. Dalam sistem informasi akuntansi produksi
perusahaan manufaktur termasuk ke dalam pengendalian atas rekening dan
dokumen pendukung atau master file untuk bahan baku, barang dalam proses,
dan persediaan barang jadi.
d. Pemantauan. Dalam hal ini pengendalian dan pemonitoran yang dilakukan
manajemen dalam siklus produksi mencakup umpan balik dari para konsumen
seperti misalnya, informasi mengenai kualitas dan ketepatan waktu pengiriman,
penilaian terhadap efektivitas pengendalian biaya, ketelitian data biaya, dan
pengawasan fisik terhadap persediaan.
e. Aktivitas Pengendalian. Aktivitas pengendalian yang relevan dengan audit atas
sistem produksi dapat digolongkan menjadi beberapa kebijakan dan prosedur
yang berkaitan dengan review kerja, pengolahan informasi, pengendalian fisik,
dan pemisahan tugas. Disamping itu, dokumen dan catatan yang terkait
meliputi order produksi, laporan permintaan material, slip pengeluaran material,
time ticket, movie ticket, laporan aktivitas produksi harian, laporan produksi
yang diselesaikan, dan buku pembantu persediaan.

Selain itu, dalam pertimbangan struktur pengendalian intern siklus produksi-


persediaan juga terdapat fungsi terkait atas aktivitas pengendaliannya, yakni sebagai
perencanaan dan pengendalian produksi, pengeluaran bahan baku (material),
pengolahan bahan baku menjadi barang atau produk jadi, perlindungan persediaan
pemanufakturan, penentuan dan pencatatan biaya atau harga pokok pemanufakturan
(produksi), serta penjagaan ketepatan saldo persediaan.

2. Penghimpunan dan Pendokumentasian Pemahaman


Dalam hal ini, penghimpunan pemahaman dapat dilakukan dengan cara
mengajukan pertanyaan atau wawancara, observasi, menelaah dokumen, atau
menelaah kembali pengalaman auditor pada audit periode sebelumnya dengan klien
tersebut. Dokumentasi pemahaman dapat dilakukan dengan kuesioner, flowchart, atau
memo naratif (uraian tertulis).
 Review pendahuluan bertujuan untuk menentukan apakah pemahaman terhadap
struktur pengendalian intern memungkinkan pembatasan pada pengujian subtantif.
Review pendahuluan dilakukan dengan menelaah prosedur manual perusahaan
dan dengan mewawancarai personal yang bertanggungjawab untuk pencatatan
persediaan, pencatatan biaya, dan akuntansi persediaan.
 Dokumentasi sistem yang mana pengendalian persediaan perusahaan dan
prosedur akuntansi persediaan perusahaan dapat didokumentasikan dalam bentuk
flowchart, kuesioner, dan naratif.
 Menganalisa alur transaksi yang mana guna menguatkan pemahaman atas
sistem, auditor dapat melakukan tracing transfer yang material dari bahan mentah
ke barang dalam proses dan barang jadi serta menganalisa penjurnalan dan
posting biaya, persediaan.

3. Penetapan Risiko Pengendalian


Penetapan risiko pengendalian adalah proses pengevaluasian efektivitas
kebijakan dan prosedur pengendalian intern dalam mencegah dan mendeteksi salah
saji material dalam laporan keuangan. Langkah ini dilakukan dengan menelaah
pengalaman dengan klien pada tahun-tahun sebelumnya, dan jika diperlukan dilakukan
penelitian terhadap manajemen dan personel produksi, menginspeksi dokumen
produksi dan mengobservasi aktivitas produksi. Risiko pengendaliain ditetapkan untuk
setiap asersi laporan keuangan. Proses penentuan risiko pengendalian meliputi
identifikasi salah saji potensial, pengendalian yang perlu, dan pengujian pengendalian
yang mungkin dilakukan. Salah saji dan pengendalian yang perlu dikembangkan
auditor berdasarkan pengetahuannya atas pengolahan transaksi produksi dan
persediaan atau checklist standar yang dimiliki kantor publik auditor. Pengujian
pengendalian yang dilakukan dapat menghasilkan bukti mengenai efektivitas
rancangan dan operasi pengendalian yang nantinya digunakan untuk menetapkan
risiko pengendalian untuk setiap asersi yang signifikan yang berkaitan dengan
transaksi persediaan dan produksi.

4. Pengujian Pengendalian Persediaan


Prosedur pengujian pengendalian yang dapat diterapkan untuk siklus persediaan
dapat dibedakan atas:
1) Pengujian pengendalian catatan perpetual
2) Pengujian pengendalian pembebanan biaya ke barang dalam proses

5. Pengujian Substantif Saldo Persediaan


Pengujian substantif saldo persediaan diterapkan atas ketiga jenis persediaan
yaitu persediaan bahan baku, persediaan barang dalam proses, dan persediaan
barang jadi. Persediaan bahan baku mencakup iuga persediaan bahan baku dan
pembantu yang masih dalam perjalanan dari pemasok. Persediaan barang jadi meliputi
persediaan barang jadi di gudang perusahaan, dan di pihak ketiga. Pengujian
substantif saldo persediaan sangat menyita waktu, biaya, dan tenaga auditor. Auditor
harus benar-benar cermat dalam perencanaan pengujian substantif ini dan harus dapat
merancang pengujian substantif yang tepat dan efektif.

6. Penetapan Risiko Deteksi


Penentuan jenis prosedur, luas pengujian, dan penentuan waktu pelaksanaan
sangat tergantung pada besar dan kecilnya risiko deteksi. Penetapan besarnya risiko
deteksi ini dipengaruhi risiko bawaan dan risiko pengendalian berbagai transaksi yang
mempengaruhi saldo persediaan, serta tingkat risiko audit yang dapat diterima.
Perhatian utama diberikan pada faktor-faktor yang mempengaruhi risiko salah saji
dalam asersi keberadaan atau keterjadian dan penilaian atau pengalokasian.
Dikarenakan kombinasi antara risiko bawaan dan risiko pengendalian dalam
persediaan adalah tinggi untuk asersi keberadaan dan keterjadian dan penilaian atau
alokasi, tingkat risiko deteksi yang diterima harus rendah. Keputusan ini akan
mempengaruhi pertimbangan pengujian substantif yang akan dilakukan.

7. Pertimbangan Program Audit


Terdapat beberapa prosedur penguj.an substantif yang dapat diterapkan atas
saldo persediaan. Kebanyakan prosedur tersebut berkaitan dengan asersi penilaian
atau pengalokasian dan keberadaan atau keterjadian. Sumber bukti utama saldo
persediaan yaitu observasi perhitungan fisik persediaan yang independen secara
periodik.
Pengujian substantif: persediaan
 Prosedur inisial
 Menerapkan prosedur analitis
 Pengujian detail transaksi
 Pengujian detail saldo
 Penyajian dan pengungkapan

Anda mungkin juga menyukai