Anda di halaman 1dari 16

1 1

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI


PRODUKSI

Sistem Informasi Akuntansi Produksi

1. Sistem Pengawasan Produksi dan Akuntansi Biaya

Pengawasan produksi dilakukan oleh kepala bagian produksi/supervisor.

Ia bertanggungjawab terhadap proses produksi. Order dari pelanggan

didiskusikan bersama dengan direktur utama untuk mengetahui berbagai

kendala atau kesulitan yang mungkin dihadapi untuk mewujudkan pesanan

dari pelanggan.

a. Unit Organisasi yang Terkait

1) Fungsi Order

Pada perusahaan, fungsi ini ditangani oleh Direktur bersama

dengan kepala bagian Produksi/supervisor. Fungsi ini bertugas

mencari order dari pelanggan dan melakukan negosiasi. Order yang

datang kemudian didiskusikan untuk mewujudkan pesanan

tersebut.

2) Fungsi Produksi

Fungsi produksi menerima order produksi untuk melaksanakan

produksi sesuai surat pesanan. Fungsi ini juga bertugas membuat

laporan produksi harian sesuai dengan jenis pekerjaan tiap divisi.

3) Fungsi Gudang
2 2

Dalam sruktur organisasi, fungsi ini ditangani oleh bagian gudang.

Fungsi ini bertanggungjawab atas pelayanan permintaan bahan

baku, bahan penolong, dan barang lain yang digunakan dalam

proses produksi untuk memenuhi pesanan. Fungsi ini juga bertugas

untuk menerima barang dari supplier.

4) Fungsi Akuntansi

Fungsi ini bertanggung jawab untuk mencatat konsumsi berbagai

sumber daya yang digunakan untuk memproduksi pesanan

kemudian merekap data-data akuntansi dan memposting ke buku

besar dengan dasar dokumen sumber.

b. Sistem Otorisasi Dalam Pelaksanaan Transaksi

Sistem otorisasi belum dilaksanakan sepenuhnya. Beberapa transaksi

dapat terjadi tanpa otorisasi dari yang memiliki wewenang untuk

menyetujui terjadinya transaksi tersebut.

c. Prosedur Pelaksanaan Transaksi

Jaringan Prosedur yang Membentuk Sistem

1) Prosedur Order Produksi

Dokumen dan Catatan yang Digunakan

a) Surat pesanan rangkap 4.

b) Jadwal Kegiatan.

c) Bukti Pemesanan Material.

Deskripsi Kegiatan

a) Pesanan dari pembeli diterima oleh fungsi order.


3 3

b) Slip order/surat pesanan tersebut akan berfungsi sebagai surat

order produksi yang akan didistribusikan kepada pembeli,

bagian produksi, bagian keuangan, dan bagian akuntansi.

c) Surat pesanan yang diterima oleh bagian produksi digunakan

untuk merencanakan proses produksi guna memenuhi pesanan

sesuai yang tercantum di dalamnya. Perencanaan proses

produksi meliputi rencana kegiatan yang menghasilkan

dokumen jadwal Kegiatan, dan perencanaan kebutuhan bahan

yang dituangkan dalam dokumen Bukti Pemesanan Material.

Kemudian bagian produksi melaksanakan kegiatan produksi

guna memenuhi pesanan.

2) Prosedur Permintaan dan Pengeluaran Barang Gudang

Dokumen dan Catatan yang Digunakan

a) Bukti Pemesanan Material rangkap 2.

b) Kartu Stok.

Deskripsi Kegiatan

a) Bagian produksi atau yang meminta barang melakukan

permintaan bahan dengan menyerahkan bukti pemesanan

material kepada fungsi gudang.

b) Bagian gudang menerima bukti pemesanan material dan

menyerahkan barang kemudian mencatat mutasi persediaan

pada kartu stok dan mengarsip bukti pemesanan material.

c) Bagian produksi menerima barang dari bagian gudang,

mencocokkannya dengan bukti pemesanan material.


4 4

d) Bagian produksi membuat laporan pemakaian material dan

mengarsip bukti pemesanan material.

3) Prosedur Pengembalian Barang Gudang

Pada proses produksi, perhitungan kebutuhan material dianggap

benar-benar tepat sesuai kebutuhan sehingga selama ini tidak

pernah ada bukti pengembalian barang ke gudang dan tidak ada

prosedur pengembalian barang ke gudang, bila hal tersebut terjadi

hanya merupakan transaksi/ kegiatan secara lisan.

4) Prosedur Pencatatan Jam Kerja dan Biaya Tenaga Kerja

Langsung

Dokumen dan Catatan yang Digunakan

a) Kartu Hadir/ Kartu Jam Kerja.

b) Daftar Upah.

c) Bukti Kas Keluar.

d) Kartu Harga Pokok Produk.

Deskripsi Kegiatan

a) Bagian produksi mencatat jam kerja tenaga kerja langsung ke

dalam kartu jam kerja dan menyerahkannya kepada bagian

keuangan.

b) Bagian keuangan menerima kartu jam kerja dan mengadakan

perhitungan upah tenaga kerja langsung berdasarkan jam hadir,

jumlah produk yang dihasilkan dan jumlah karyawan.


5 5

c) Bagian keuangan membuat daftar upah tenaga kerja langsung

dan membuat laporan biaya tenaga kerja langsung kemudian

menyerahkannya ke bagian akuntansi.

d) Bagian Keuangan menyiapkan bukti kas keluar rangkap 2,

lembar 1 untuk kepentingan pembayaran upah dan lembar 2

diserahkan kepada bagian akuntansi.

e) Bagian akuntansi menerima Daftar Upah, Bukti kas keluar

lembar 2, dan laporan biaya tenaga kerja langsung dari bagian

keuangan. Kemudian mencatat daftar upah ke dalam kartu

harga pokok produk, dan mengarsip ketiga dokumen tersebut

menurut nomor urut.

5) Prosedur Pencatatan Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya

yang berasal dari Pengeluaran Kas

Dokumen dan Catatan yang digunakan


a) Nota pembelian.

b) Bukti kas keluar rangkap 3.

c) Buku besar.

Deskripsi Kegiatan

a) Bagian keuangan membuat bukti kas keluar 3 lembar

berdasarkan dokumen pendukung yaitu nota pembelian dari

pemohon.

b) Mencatat bukti kas keluar pada laporan Bon perusahaan.

c) Bukti kas keluar didistribusikan kepada pemohon dan bagian

akuntansi, serta satu lembar diarsip oleh bagian keuangan.


6 6

d) Bagian akuntansi menerima bukti kas keluar dan melakukan

posting ke buku besar atas transaksi pengeluaran kas.

6) Prosedur Pencatatan Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya

yang berasal dari Penyusutan

Dokumen dan Catatan yang Digunakan

a) Daftar depresiasi aktiva tetap.

b) Jurnal Umum.

Deskripsi kegiatan
a) Setiap bulan akuntan perusahaan mengisi besarnya depresiasi

untuk setiap aktiva tetap perusahaan pada daftar depresiasi

aktiva tetap.

b) Besarnya penyusutan periode tersebut dijurnal di jurnal umum.

c) Secara periodik jurnal diposting ke buku besar.

Sistem Informasi Akuntansi Persediaan

Selama ini belum diselenggarakan suatu sistem informasi

akuntansi persediaan yang memadai pada perusahaan. Metode pencatatan

persediaan yang digunakan oleh perusahaan adalah metode mutasi

persediaan untuk dapat mengetahui saldo persediaan yang ada di gudang.

Perusahaan tidak membuat laporan harga pokok penjualan, tidak

diselenggarakan prosedur pencatatan harga pokok persediaan yang dibeli,

dan sistem penghitungan fisik persediaan tidak dilakukan secara

komprehensif.

Catatan persediaan hanya meliputi persediaan bahan baku, tidak

diselenggarakan pencatatan persediaan produk jadi. Perusahaan belum


7 7

melakukan stock opname terhadap persediaannya dan hanya

mempercayakan kepada bawahannya untuk melakukan perhitungan fisik

persediaan.

Pencatatan yang diselenggarakan hanya berupa kartu gudang untuk

mencatat mutasi barang. Kartu gudang ini yang akan dikirimkan kepada

bagian akuntansi untuk dicatat nilai dan jumlahnya dalam rupiah.

Prosedur Permintaan dan Pengeluaran Barang Gudang

Dokumen dan Catatan yang Digunakan

- Bukti Permintaan dan Pengeluaran Barang Gudang (BPPBG).

- Jurnal Pemakaian Bahan (JPB).

- Kartu Persediaan .

- Kartu Harga Pokok Produk.

Uraian Kegiatan

Bagian Produksi

1. Menerima surat order produksi, daftar kegiatan produksi, dan

daftar kebutuhan bahan dari bagian perencanaan dan pengawasan

produksi.

2. Membuat bukti permintaan dan pengeluaran barang gudang

(BPPBG) 3 lembar diserahkan kepada bagian gudang.

3. Menerima barang disertai dengan BPPBG lembar 2 dari bagian

gudang.

4. Mengarsipkan surat order produksi, daftar kebutuhan bahan,

daftar kegiatan produksi, dan BBPBG menurut nomor urutnya.


8 8

Bagian Gudang

1. Menerima 3 lembar BPPBG dari bagian produksi.

2. Mengisi kuantitas barang yang akan diserahkan kepada bagian

produksi pada BPPBG.

3. Menyerahkan barang kepada bagian produksi.

4. Mencatat BPPBG ke dalam kartu gudang.

6. Mendistribusikan BPPBG sebagai berikut :

lembar 1 : diarsipkan menurut nomor urut bukti barang

keluar.

lembar 2 : diserahkan ke bagian produksi bersamaan

dengan penyerahan bahan.

lembar 3 : diserahkan kepada bagian akuntansi.

Bagian Akuntansi (Kartu Persediaan dan Kartu Biaya)

1. Menerima menerima Bukti Permintaan dan Pengeluaran Barang

Gudang dari bagian gudang.

2. Mengisi harga pokok barang pada BPPBG menurut kartu

persediaan.

3. Mencatat pemakaian bahan baku sesuai Bukti Permintaan dan

Pengeluaran Barang Gudang dengan ke dalam kartu persediaan.

4. Mencatat pemakaian bahan baku sesuai dengan permintaan bahan

baku ke dalam kartu harga pokok produk.

5. Menyerahkan BPPBG ke bagian akuntansi (Jurnal, Buku besar,

dan Laporan).
9 9

Bagian Akuntansi (Jurnal, Buku Besar, dan Laporan)

1. Menerima BPPBG dari bagian akuntansi (Kartu Persediaan dan

Kartu Biaya) Membuat jurnal pemakaian bahan baku, mencatat

dalam buku besar dan membuat laporan.

2. Mencatat pemakaian bahan baku menurut BPPBG ke dalam jurnal

pemakaian bahan baku.

3. Mengarsipkan bukti Bukti Permintaan dan Pengeluaran Barang

Gudang lembar ke 1 menurut nomor urutnya.

Prosedur Pengembalian Barang Gudang

Barang yang tidak habis dikonsumsi untuk memenuhi pesanan tertentu

harus dikembalikan ke gudang.

Dokumen dan Catatan yang Digunakan

a. Bukti Pengembalian Barang Gudang (BPBG).

b. Kartu Gudang.

c. Kartu Persediaan.

d. Kartu Harga Pokok Produk.

e. Jurnal Umum.

Uraian Kegiatan

Bagian Produksi

1. Membuat Bukti Pengembalian Barang Gudang 3 lembar.

2. Menyerahkan lembar ke 1 dan ke 2 bukti pengembalian barang

gudang bersama dengan barang ke bagian gudang.


10 10

3. Mengarsip bukti pengembalian barang gudang lembar ke 3

menurut nomor urutnya.

Bagian Gudang
1. Menerima lembar ke 1 dan lembar ke 2 bukti pengembalian barang

gudang dari bagian produksi bersamaan dengan barang.

2. Menandatangani lembar ke 1 bukti pengembalian barang gudang

sebagai tanda terima barang.

3. Mencatat kuantitas barang yang tercantum dalam lembar ke 2 bukti

pengembalian barang gudang ke dalam kartu gudang dan

mengarsipkan menurut nomor urutnya.

4. Mengirimkan lembar ke 1 bukti pengembalian barang gudang ke

bagian akuntansi.

Bagian Akuntansi (Kartu Persediaan dan Kartu Biaya)


1. Menerima lembar ke 1 bukti pengembalian barang gudang dari

bagian gudang.

2. Mengisi harga pokok barang pada bukti pengembalian barang

gudang sesuai dengan kartu persediaan.

3. Mencatat pengembalian barang gudang sesuai dengan bukti

pengembalian barang gudang ke dalam kartu persediaan.

4. Mencatat pengembalian bahan baku sesuai dengan bukti

pengembalian barang gudang ke dalam kartu harga pokok produk.

5. Menyerahkan Bukti pengembalian barang gudang ke bagian

akuntansi (Jurnal, Buku Besar, dan Laporan).


11 11

Bagian Akuntansi (Jurnal, Buku Besar, dan Laporan)

6. Menerima lembar ke 1 bukti pengembalian barang gudang dari

bagian akuntansi (Kartu Persediaan dan Kartu Biaya).

7. Mencatat pengembalian barang ke dalam jurnal umum.

8. Mengarsip bukti pengembalian barang gudang sesuai nomor

urutnya.

Prosedur Pencatatan Jam Kerja Dan Biaya Tenaga Kerja

Langsung

Dokumen dan Catatan yang Digunakan

- Kartu Jam Kerja (KJK).

- Bukti Kas Keluar (BKK).

- Daftar Gaji dan Upah.

- Rekap Daftar Gaji dan Upah.

- Kartu Harga Pokok Produk.

Uraian Kegiatan

Bagian Produksi

1. Mencatat jam tenaga kerja langsung dalam kartu jam kerja.

2. Menyerahkan kartu jam kerja ke bagian Gaji dan Upah.

Bagian Gaji dan Upah

1. Menerima kartu jam kerja dari bagian produksi.

2. Menghitung upah tenaga kerja langsung berdasarkan jam hadir,

jumlah produk yang dihasikan, dan jumlah karyawan.


12 12

4. Membuat daftar upah dan rekap daftar upah. Rekap daftar upah

ini berisi ringkasan upah tenaga kerja langsung yang dikeluarkan

untuk tiap order produksi.

5. Mengirimkan daftar upah dan rekap daftar upah ke bagian

akuntansi.

Bagian Kasir

1. menerima rekap daftar upah dan daftar upah dari bagian Gaji dan

Upah.

2. Membuat bukti kas keluar rangkap 3.

3. Meminta tanda tangan otorisasi atas bukti kas keluar tersebut.

4. Bukti kas keluar lembar 1 dan 3 dilampiri dengan daftar upah

kemudian memasuki prosedur pembayaran gaji dan upah, dan

bukti kas keluar lembar ke 2 diserahkan ke bagian akuntansi

(Jurnal, Buku Besar, dan Laporan) dilampiri dengan rekap daftar

upah.

Bagian Akuntansi (Jurnal, Buku Besar, dan Laporan)

1. Menerima bukti kas keluar lembar ke 2 dilampiri rekap daftar

upah dari bagian akuntansi (Utang).

2. Mencatat bukti kas keluar lembar 2 ke dalam jurnal umum. Jurnal

yang dibuat dalam jurnal umum ini sebagai berikut :

Barang dalam Proses xxx

Gaji dan Upah xxx


13 13

3. Mengirimkan bukti kas keluar lembar ke 2 dilampiri dengan rekap

daftar upah ke bagian akuntansi (Kartu Persediaan dan Kartu

Biaya).

Bagian Akuntansi (Kartu Persediaan dan Kartu Biaya)

1. Menerima bukti kas keluar lembar ke 2 dilampiri rekap daftar

upah dari bagian akuntansi (Jurnal, Buku Besar, dan Laporan).

2. Mencatat rekap daftar upah ke dalam kartu harga pokok produk

yang bersangkutan.

5. Mengarsip bukti kas keluar lembar 2 dilampiri dengan rekap

daftar upah menurut nomor urut bukti kas keluar.

Prosedur Produk Selesai Dan Pencatatan Pembebanan Biaya

Overhead Pabrik.

Dokumen dan Catatan yang Digunakan

- Laporan Produk Selesai.

- Kartu Gudang.

- Kartu Harga Pokok Produk.

- Bukti Memorial.

- Jurnal Umum.
14 14

Uraian Kegiatan

Bagian Produksi

1. Membuat laporan produk selesai rangkap 4, mendistribusikannya

sebagai berikut :

lembar 1 : dikirimkan ke bagian akuntansi (Kartu

Persediaan dan Kartu Biaya).

lembar 2 : dikirimkan ke bagian gudang bersamaan dengan

penyerahan produk jadi yang telah selesai.

lembar 3 : dikirimkan ke bagian perencanaan dan

pengawasan produksi sebagai pemberitahuan telah

selesainya pengerjaan suatu pesanan tertentu.

lembar 4 : dikirimkan ke bagian order penjualan untuk

memberitahu telah selesainya suatu pesanan.

Bagian Gudang

1. Menerima laporan produk selesai disertai dengan produk jadi dari

bagian produksi.

2. Mencatat jenis dan kuantitas produk jadi ke dalam kartu gudang.

3. Menyimpan produk jadi di gudang.

4. Mengarsipkan laporan produk selesai menurut nomor urutnya.

Bagian Akuntansi (Kartu Persediaan dan Kartu Biaya)

1. Menerima laporan produk selesai lembar 3 dari bagian produksi.

2. Mengambil kartu harga pokok produk yang bersangkutan dengan

laporan produk selesai tersebut, dan menghitung biaya overhead

pabrik yang dibebankan kepada pesanan yang bersangkutan.


15 15

3. Mencatat biaya overhead pabrik yang dibebankan ke dalam kartu

harga pokok produk yang bersangkutan dan kemudian menjumlah

biaya produksi dalam kartu harga pokok produk tersebut.

4. Membuat 2 macam bukti memorial :

a) ukti memorial untuk mencatat harga pokok produk

selesai.

b) Bukti memorial untuk mencatat pembebanan biaya

overhead pabrik kepada produk.

5. Mengirimkan bukti memorial untuk pencatatan harga pokok

produk dilampiri dengan kartu harga pokok produk dan laporan

produk selesai ke bagian akuntansi (Jurnal, Buku Besar, dan

Laporan).

6. Mengirimkan bukti memorial untuk pencatatan pembebanan biaya

overhead pabrik kepada produk ke bagian akuntansi (Jurnal, Buku

Besar, dan Laporan).

Bagian Akuntansi (Jurnal, Buku Besar, dan Laporan)

7. Menerima bukti memorial untuk pencatatan harga pokok produk

dilampiri dengan kartu harga pokok produk dan laporan produk

selesai dari bagian akuntansi (Kartu Persediaan dan Kartu Biaya).

8. Mencatat bukti memorial untuk pencatatan harga pokok produk

dan pembebanan biaya overhead pabrik ke dalam jurnal umum.

Jurnal yang dibuat dari bukti memorial untuk pencatatan harga

pokok produk adalah :


16 16

Persediaan produk jadi xxx

Barang dalam proses xxx

Jurnal yang dibuat dari bukti memorial untuk pencatatan

pembebanan biaya overhead pabrik adalah :

Barang dalam proses xxx

Biaya overhead yang dibebankan xxx

Anda mungkin juga menyukai