Anda di halaman 1dari 22

Citra sudiro natalia

151334062
1. Jadual produksi (master production schedule). Dokumen ini
menetapkan jumlah unit produk yang harus dibuat dalam satu
putaran produksi, dan waktu pelaksanaan aktivitas produksi.
Contoh dokumen ini dapat dilihat pada table 13.4
• Informasi tentang order pelanggan, ramalan penjualan, dan jumlah
persediaan digunakan untuk menentukan jumlah unit yang di
produksi.

2. order produksi (production order). Dokumen ini merupakan


perintah untuk membuat sejumlah produk sesuai dengan
spesifikasi yang diminta. Dokumen ini juga berisi daftar kegiatan
yang perlu dilakukan, kuantitas yang diproduksi, dan lokasi
pengiriman produk apabila produk tersebut telah selsai dibuat.
Contoh order produksi dapat dilihat pada tabel 13.5
Tabel 13.5
order produksi
3. bukti permintaan bahan baku (material requisition). Dokumen ini digunakan
untuk meminta bahan baku ke Gudang ketika aktivitas produksi dimulai.
Dokumen ini berisi informasi berupa nomor order, tanggal dikeluarkan, kode
bahan baku, dan kuantitas bahan baku. Contoh dokumen ini dapat dilihat pada
tabel 13.6.
Proses produksi
Tahap ketiga dalam system produksi adalah proses pembuatan produk
aktivitas yang terkait dalam proses produk ini bervariasi tergantung
pada tingkat kompleksitas produk yang dihasilkan dan teknologi
pemprosesan yang digunakan. Penggunaan berbagai macam teknologi
informasi (IT) dalam proses produksi seperti robot dari mesin yang
dikendalikan oleh computer disebut dengan computer integrated
manufacturing (CIM) dapat mengurangi biaya produksi dalam jumlah
banyak.
 
Sistem Akuntansi Biaya
Tahap akhir dalam system produksi adalah system akuntansi biaya.
Tujuan diselenggarakannya sistem akuntansi biaya adalah :
• menghasilkan informasi untuk prencanaan, pengendalian, dan
penilaian kinerja kegiatan produksi.
• menghasilkan informasi biaya yang akurat agar dapat digunakan
sebagai dasar penentuan harga (pricing) dan keputusan tentang
komposisi produk (product mix).
• menghasilakan informasi yang dapat digunakan untuk menghitung
nilai persediaan dan harga pokok penjualan.
Laporan yang dihasilkan
Laporan yang dihasilkan oleh sistem akuntansi biaya umumnya berupa laporan
kontrol dan laporan harga pokok produksi. Secara rincian uraian tentang laporan
tersebut adalah sebagai berikut :
• Laporan kontrol (control report)
Laporan ini memberikan bukti bahwa transaksi tidak hilang selama proses.
Sistem akuntansi biaya biasanya menggunakan laporan ini untuk mengikhtisar
seluruh pesanan, atau kelompok produk yang ditambahkan atau dikeluarkan dari
rekening persediaan produk dalam proses. Laporan ini digunakan untuk
meringkas bahan baku dan tenaga kerja yang ditambahkan ke dalam proses.

• Laporan harga pokok produksi (production cost)


Sistem akuntansi biaya menghasilkan beberapa laporan biaya produksi yang
berbeda.
Catatan Akuntansi
Catatan akuntansi yang diselenggarakan dalam sistem akuntansi biaya ini tergantung
apakah pemrosesan data biaya dilakukan dengan menggunakan computer atau
tidak. Secara rinci akan diuraikan catatan akuntansi pada kedua kondisi sebagai
berikut :
1. Jika perusahaan mengelolah data biaya secara manual (noncomputerized
record).
• perusahaan jasa dan manufaktur menggunakan sebuah kartu harga pokok
produksi (production cost ledger), berfungsi sebagai kartu pembantu untuk
rekening persediaan produk dalam proses.
• jika perusahaan menggunakan sistem harga pokok pesanan , catatan ini dibuat
satu halaman untuk setiap pesanan.
• jika perusahaan menggunakan sistem harga pokok proses, catatan ini dibuat satu
halaman untuk setiap pusat biaya. Untuk mencatat informasi dalam catatan inni
digunakan arsip order produksi.
2. Jika perusahaan mengelolah data biaya dengan menggunakan
computer.
• catatan akuntansi dalam sistem ini sama dengan catatan akuntansi
diselenggarakan secara manual, yang terdiri atas file induk (master
file) dan file transaksi (transaction file).

• Dalam sistem database, data biaya akan ditampung dalam


subskemma secara independen. File-file yang diselenggaran : (a) file
pusat biaya (cost center file), dan (b) file harga pokok pesanan (job
cost file)
 
Prosedur Pengelolan Transaksi Biaya
Pengelolaan transaksi dapat dilakukan secara manual atau dengan menggunakan computer.
Uraian rinci tentang prosedur pengelolaan transaksi biaya, baik untuk sistem manual maupun
untuk sistem berbasis computer, akan diberikan di dalam bentuk narasi dan dalam bentuk
bagan aliran (flowchart).
 
Bagian gudang
1. Bagian ini akan menyerahkan laporan order ulang ke depertemen pengawasan produksi, jika
persedian telah mencapai jumlah pemesanan kembali.

Departemen pengawasan produksi


2. Atas dasar ini akan menyerahkan laporan order ulang ke departemen pengawasan produksi,
jika persediaan telah mencapai jumlah pemeanan kembali.
-lembar ke-1 diteruskan ke bagian pabrik
-lembar ke-2 diteruskan ke bagian akuntansi
bagian pabrik
3. Atas dasar perintah produksi yang di terima, bagian ini akan meminta
barang dengan bukti permintaan bahan dan diserahkan ke bagian
gudang.
Bagian gudang
4. Setelah menerima bukti permintaan bahan, bagian gudang menyerahkan
barang ke bagian pabrik, dan meneruskan bukti permintaan bahan ke
bagian akuntansi biaya.
Bagian pabrik
5. Setelah menerima bahan bakar dari gudang, bagian ini akan membuat
tiket kerja (job ticket) dan menyerahkannya ke bagian akuntansi biaya.
6. Selanjutnya, bagian ini akan mengerjakan proses pembuatan barang. Jika
telah selesai maka bagian pabrik akan melengkapi isian pada perintah
produksi dan menyerahkannya ke bagian akuntansi biaya.
Gambar 13.4
Prosedur Akuntansi Biaya (Manual)
 
Bagian akuntansi biaya
7. Bagian ini mula-mula menerima tembusan perintah produksi, lalu
menyiapkan catatan akuntansi biaya dan mengarsipkan dokumen
tersebut urut nomor.
8. Bagian ini selanjutnya juga menerima bukti permintaan bahan dan
tiket kerja, selanjutnya bagian ini akan mengeluarkan perintah
produksi dari arsipnya, dan mencatat konsumsi biaya dalam
catatan akuntansi biaya.
9. Setelah produk selesai dibuat, bagian ini juga menerima perintah
produksi yang sudah lengkap dari bagian produksi. Selanjutnya
bagian ini akan menghitung harga pokok per unit, mencatatnya ke
dalam jurnal voucher, dan mengarsipkan dokumen-dokumen
tersebut urut nomor.
Aktivitas pengendalian sistem akuntansi
Dalam sistem akuntansi biaya yang diselenggarakan secara manual,
aktivitas pengendalian mencakup 4 aspek yaitu :
1. Otorisasi transaksi
2. Pengalaman terhadap aktiva dan catatan
3. Pemisahan fungsi atau pemisahan tugas
4. Dokumen dan catatan yang memadahi.

Table 13.7 menguraikan prosedur-prosedur pengendalian intern yang


dapat ditetapkan pada sistem akuntansi biaya yang diselenggarakan
secara manual.
Pengelolahan transaksi biaya dapat pula dilaksanakan dengan
menggunakan computer sebagai alat bantu.
Bagian gudang
1. Bagian ini akan menyerahkan laporan pemesanan kembali ke departemen
pengawasan produksi, jika persediaan telah mencapai titik pemesanan kembali.

Departemen pengawasan produksi


2. Atas dokumen order penjualan dan laporan pemesan kembali, departemen ini
membuat perintah produksi sebanyak 2 lembar dan mendistribusikannya sebagai
berikut :
-lembar ke-1 diteruskan ke bagian pabrik
-lembar ke-2 diserahkan ke departemen pengelolahan data.
 
Departemen pengelolahan data
3. Bagian ini menerima perintah produksi dari departemen pengawasan produksi
selanjutnya, bagian ini melakukan perhitungan jumlah kelompok, dan memasukan
data produksi ke dalam computer.
4. Setelah menerima input data produksi, bagian ini menjalankan
program computer berupa validasi transaksi. Keluaran dari proses ini
adalah hasil perhitungan jumlah kelompok dan data produksi yang
telah divalidasi.
5. Selanjutnya, bagian ini akan menjalankan program penggabungan
data produksi yang baru dengan data yang telah terkumpul
sebelumnya. Keluaran dari proses ini adalah data produksi yang
telah digabung dalam file harga pokok pesanan.

Bagian Pabrik
6. Atas dasar perintah produksi yang diterima, bagian ini akan meminta
bahan baku dengan membuat bukti permintaan bahan baku dan
diserahkan ke bagian Gudang.
Bagian Gudang
7. Setelah menerima permintaan bahan baku, bagian Gudang
menyerahkan barang ke bagian pabrik, dan meneruskan bukti
permintaan bahan baku tersebut ke bagian akuntansi biaya.

Bagian Pabrik
8. Setelah menerima bahan baku dari Gudang, bagian ini akan membuat
tiket waktu kerja (job ticket) dan menyerahkannya ke bagian akuntansi
biagian akuntansi biaya
9. Selanjutnya bagian ini akan mengerjakan proses pembuatan barang. Jika
proses produksi telah selesai maka bagian pabrik akan melengkapi isian
pada perintah produksi dan menyerahkannya ke Departemen
Pengolahan Data.
Gambar 13.5
Prosedur Akuntansi Berbasis Komputer

Anda mungkin juga menyukai