Anda di halaman 1dari 6

TUGAS II

NIM : 043590257
NAMA : Paulus Julius Rahakbauw
Matakuliah : Auditing II
TUGAS TUTORIAL KE-2
PROGRAM STUDI AKUNTANSI

Nama Mata Kuliah : Auditing II


Kode Mata Kuliah : EKSI 4310
Jumlah sks : 3 (tiga)
Nama Pengembang : Umi Kalsum, S.E., M.Si., Ak., CA.
Nama Penelaah : Eka Wirajuang Daurrohmah, S.E.I., M.Ak.
Status Pengembangan : Baru/Revisi*
Tahun Pengembangan : 2022
Edisi Ke- :

Sumber
Skor
No Tugas Tutorial Tugas
Maksimal
Tutorial
1 Kecurangan yang dilakukan perusahaan dalam 30 Buku Materi
pendapatan dan pelaporan keuangan diantaranya ada Pokok
istilah Underwriter Financial Group, Donnkenny, Modul 4
California Micro Devices, Home Theater Product KB 1
dan FNN. Jelaskan masing-masing istilah tersebut
menurut anda!
2 Jelaskan uji substantif untuk asersi utang? 30 Buku Materi
Pokok
Modul 5
KB 2
3 Gambarkan diagram alir sistem transaksi produksi 40 Buku Materi
dan Jelaskan! Pokok
Modul 6
KB 1

* coret yang tidak sesuai


JAWABAN:
1. Berikut akan dijelaskan masing-masing istilah dari Underwriter Financial Group,
Donnkenny, California Micro Devices, Home Theater Product dan FNN pada tabel
dibawah:

No Perusahaan Yang dilakukan Perusahaan


1 Underwriter Financial Group Melaporkan pendapatan yang tidak terjadi
untuk membuat perusahaan yang rugi seperti
menghasilkan laba.
2 Donnkenny Membuat faktur dan pendapatan palsu untuk
memenuhi target laba.
3 California Micro Devices Menyuruh staf untuk mencatat penjualan
produksi yang tidak dikirimkan atau bahkan
tidak diproduksi.
4 Home Theater Product Mencantumkan pelanggan dan penjualan fiktif
untuk memperlihatkan laba, kenyataannya
perusahaan mempunyai rapor merah.
5 FNN Merekayasa perusahaan yang dikendalikan
FNN agar membuat penjualan FNN
meningkat.
Sumber: “Lies, Dammed Lies, and Managed Earnings,” Fortune (2 Agustus 1999: 75).

Sumber: BMP EKSI 4310/MODUL 4/KB 1/Hlmn 4.9

2. Utang usaha biasanya merupakan saldo terbesar dalam utang lancar di neraca dan
faktor yang penting dalam mengevaluasi solvabilitas jangka pendek. Dibandingkan
dengan audit saldo asset, audit utang usaha relative lebih menekankan pada asersi
kelengkapan dari pada asersi keberadaan dan keterjadian. Alasannya adalah jika
manajemen termotivasi untuk melakukan salah saji utang, biasanya dengan kurang
saji untuk melaporkan posisi keuangan yang lebih baik. Di samping itu, terdapat
risiko bawaan bahwa faktur pemasok dapat tidak diperiksa dengan tepat waktu dan
utang dicatat pada periode setelah penerimaan barang dan jasa.
Uji substantif untuk asersi utang :
• Keberadaan dan Keterjadian
Asersi keberadaan dan keterjadian untuk pembelian dan utang usaha
mewakili risiko bawaan yang signifikan karena kemungkinan kecurangan
oleh karyawan dan penggelapan aset. Akibatnya, risiko bawaan ditaksir
tinggi. Kombinasi penaksiran risiko pengendalian untuk utang usaha
merupakan fungsi dari pengendalian internal atas keterjadian pembelian
(rendah) dan transaksi penyesuaian pembelian (moderat). Hasilnya,
gabungan penaksiran risiko untuk keberadaan utang usaha menjadi moderat.
Pengendalin internal atas keterjadian pembelian lazimnya berupa Komputer
yang mencocokan informasi voucher dengan infomasi laporan penerimaan.
Contoh pengendalian internal atas kelengkapan pengeluaran kas meliputi
laporan Komputer tentang pembayaran yang jatuh tempo, tetapi belum lunas.
Pengendalian internal atas kelengkapan retur pembelian meliputi antara
seluruh retur pembelian yang diotorisasi yang belum dibuatkan memo debit.
• Kelengkapan
Auditor dapat menaksir risiko bawaan untuk asersi kelengkapan sebagai
maksimum karena risiko utang yang tidak tercatat. Ketika pertimbangan
gabungan penaksiran risiko pengendalian untuk kelengkapan utang, auditor
harus mengevaluasi asersi kelengkapan terkait pembelian (pada contoh ini
rendah) dengan asersi keberadaan dan keterjadian untuk pengeluaran kas
(rendah) dan untuk penyesuaian pembelian (rendah). Pengendalian
kelengkapan pembelian biasanya meliputi tindak lanjut harian atas item yang
diterima, tetapi belum dibuatkan voucher pengendalian keterjadian
pengeluaran kas meliputi pembandingan pengeluaran kas yang tercatat
dengan voucher yang mendasari. Pengendalian ini tergantung pada
pengendalian atas keberadaan pembelian yang tercatat. Akhirnya
pengendalian keterjadian retur pembelian meliputi pencocokan informasi
memo debit dengan laporan pengiriman yang mendasari.
• Hak dan Kewajiban
Asersi hak dan kewajiban membahas isu apakah utang usaha merupakan
kewajiban entitas pada tanggal neraca. Entitas terkonsolidasi harus
memastikan bahwa kewajiban yang tercatat merupakan kewajiban entitas
terkonsolidasi. Terdapat risiko bawaan yang moderat karena entitas biasanya
jarang mencatat kewajiban yang tidak mereka miliki. Perusahaan yang
dikelola pemilik harus memastikan bahwa tidak ada kewajiban pemiliki yang
dicatat sebagai kewajiban perusahaan. Hak dan kewajiban sering
dikendalikan pada level transaksi dengan memastikan bahwa hanya
kewajiban entitas yang dicatat pada jurnal sebagai utang.
• Penilaian dan Alokasi
Penaksiran risiko bawaan untuk asersi penilaian dan alokasi sering ditetapkan
tinggi hanya karena tingginya volume transaksi utang usaha. Pengendalian
atas asersi penilaian dan alokasi meilputi pengendalian atas penilaian
pembelian, pengeluaran kas, dan penyesuaian pembelian yang biasanya
meliputi perbandingan komputer atas harga pada voucher dengan faktur
pemasok yang mendasari, perbandingan catatan pengeluaran kas dengan
voucher tercatat dan faktut pemasok. Transaksi tersebut bersifat rutin yang
dapat dikendalikan dengan efektif sehingga pengendalian internal yang kuat
dapat membatasi risiko pengendalian pada level rendah.
• Penyajian dan Pengungkapan
Risiko terbesar terkait penyajian dan pengungkapan adalah risiko salah saji
klasifikasi biaya dengan modal aset. Kesalahan ini merupakan kesalahan
kedua tersering setelah masalah pengakuan pendapatan. Akibatnya, risiko
bawaan sering ditetapkan maksimum untuk asersi ini. Masalah ini lebih
berpusat pada sisi debit pembelian, bukannya sisi kredit utang usaha.
Pengendalian internal atas klasifikasi pembiayaan harus dilaksanakan di fase
awal transaksi. Penempatan pertama klasifikasi rekening biasanya dilakukan
sejak permintaan atau order pembelian dan pencatatan transaksi
dibandingkan dengan informasi tersebut. Hal ini bertujuan untuk
meminimalisasi risiko kesalahan. Jadi, jika manajer menginisiasikan
permintaan pembelian, transaksi tersebut harus dibebankan pada masing-
masing pusat pertanggunjwaban. Pada contoh disini, risiko pengendalian
ditaksir moderat karena subjektivitas proses tersebut.
Sumber: BMP EKSI 4310/MODUL 5/KB 2/Hlmn 5.52-5.55

3. Berikut Gambar diagram alir sistem – transaksi produksi dan penjelasannya!

Penjelasannya:
Berikut akan dijelaskan mengenai beberapa dokumen, catatan dan file komputer
yang biasa digunakan dalam memproses transaksi produksi. Contoh sistem akuntansi
yang menggambungkan dokumen-dokumen tersebut diperlihatkan pada gambar
diatas:
a. Pemesanan Produksi
Formulir menunjukan jumlah dan jenis barang yang diproduksi, sebuah
pemesanan dapat terkait dengan sebuah pemesanan pekerjaan atau poses
yang berlanjut.
b. Laporan Kebutuhan Material
Daftar bahan baku dan suku cadang yang dibutuhkan pada sebuah
pemesanan produksi.
c. Slip Pengeluaran Bahan
Otorisasi tertulis dari departemen produksi kepada bagian gudang untuk
mengeluarkan bahan baku yang akan digunakan untuk pemesanan produksi
yang diterima
d. Time Ticket
Catatan waktu yang dibutuhkan pekerja untuk pekerjaan tertentu.
e. Move Ticket
Pengumuman yang mengotorisasi pergerakan fisik pekerjaan pada proses
antara departemen produksi serta diantara barang dalam proses dan barang
jadi
f. Laporan Produksi Harian
Laporan yang menunjukan bahan baku dan tenaga kerja yang digunakan [ada
hari itu.
g. Laporan Produksi Selesai
Laporan pekerjaan yang telah selesai pada suatu pemesanan produksi
h. File Induk Kos Standar
File Komputer yang terdiri atas kos standar.
i. File Induk Sediaan Bahan Baku
File Komputer yang memuat jumlah bahan baku di tangan dan kos bahan
baku sebenarnya
j. File Induk Sediaan Barang dalam Proses
File Komputer yang memuat jumlah barang dalam proses di tangan dan kos
barang dalam proses sebenarnya
k. File Induk Sediaan Barang Jadi
File Komputer yang memuat jumlah barang jadi di tangan dan kos barang
jadi sebenarnya.

Sumber: BMP EKSI 4310/MODUL 6/KB 1/Hlmn 6.12-6.14

Anda mungkin juga menyukai