Anda di halaman 1dari 5

TUGAS KE-2

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

Nama Mata Kuliah : Auditing II


Kode Mata Kuliah : EKSI 4310
Jumlah sks : 3 (tiga)
Nama Pengembang : Eka Wirajuang Daurrohmah, S.E.I., M.Ak.
Status Pengembangan : Baru/Revisi*
Tahun Pengembangan : 2023
Edisi Ke- :

Sumber
Skor
No Tugas Tutorial Tugas
Maksimal
Tutorial
1 Risiko Inheren (melekat/bawaan) merupakan 30 Buku Materi
kelalaian dalam laporan keuangan yang disebabkan Pokok
oleh tidak optimalnya pengendalian internal. Dalam Modul 4 KB
menaksir risiko bawaan pada asersi siklus 1
pendapatan, auditor harus mempertimbangkan
faktor yang berdampak luas yang dapat
memengaruhi asersi dalam beberapa siklus,
termasuk siklus pendapatan, serta faktor-faktor
yang hanya berkaitan dengan asersi tertentu dalam
siklus pendapatan. Sebutkan faktor-faktor yang
dapat menimbulkan salah saji dalam asersi siklus
pendapatan!
2 Level risiko deteksi yang dapat diterima untuk tiap 35 Buku Materi
asersi laporan keuangan dapat dicapai dengan Pokok
mengumpulkan bukti dari uji substantif yang Modul 5 KB
dirancang dengan baik. Berikan contoh daftar uji 2
substantif untuk asersi utang usaha!
3 Ketika auditor membuat strategi persiapan audit 35 Buku Materi
untuk mengaudit siklus jasa kepegawaian maka Pokok
auditor perlu menaksir dan mengidentifikasi risiko Modul 6 KB
bawaan, risiko control, risiko prosedur analitis, dan 2
tes detail resiko. Berikan contoh strategi audit
pendahuluan pada asersi kelengkapan, asersi
penilaian atau alokasi, dan asersi penyajian dan
pengungkapan pada siklus jasa kepegawaian!
* coret yang tidak sesuai
Jawaban 1
Faktor-faktor yang dapat mendorong manajemen untuk melakukan salah saji asersi siklus
pendapatan dan pelaporan keuangan, seperti sebagai berikut:
1. Tekanan untuk membuat lebih saji pendapatan sehingga melaporkan pencapaian target
pendapatan atau profitabilitas padahal sebenarnya tidak terpenuhi karena faktor-faktor seperti
kondisi ekonomi global, nasional, atau regional; dampak perkembangan teknologi terhadap
daya saing perusahaan; atau buruknya manajemen. Cara yang digunakan untuk membuat lebih
saji pendapatan mencakup pencatatan penjualan fiktif, penyelenggaraan pembukuan terbuka
sehingga penjualan periode berikutnya dicatat pada periode berjalan (pisah batas yang tidak
tepat), dan mencatat pengiriman barang yang tidak dipesan ke pelanggan menjelang akhir
tahun dan mengakuinya sebagai penjualan tahun berjalan dan kemudian dibalikkan pada
periode berikutnya.
2. Tekanan untuk membuat lebih saji kas dan piutang kotor atau kurang saji cadangan kerugian
piutang dalam rangka melaporkan modal kerja yang lebih tinggi untuk memenuhi syarat
perjanjian utang.
Faktor-faktor lain yang dapat menimbulkan salah saji dalam asersi siklus pendapatan termasuk hal-
hal berikut:
1. Volume penjualan, penerimaan kas, dan transaksi penyesuaian penjualan sering kali tinggi,
sehingga terdapat kesempatan yang lebih besar terjadinya kesalahan.
2. Penentuan waktu dan jumlah pendapatan yang diakui sering kontroversial karena faktor-faktor
seperti standar akuntansi yang ambigu, kebutuhan membuat estimasi, kerumitan perhitungan,
dan hak pembeli untuk meretur.
3. Pada saat piutang dimungkinkan bersama pembelian kredit, klasifikasi transaksi sebagai
penjualan atau pinjaman bisa menjadi rancu.
4. Piutang mungkin diklasifikasikan sebagai piutang lancar atau tidak lancar akibat kesulitan
dalam mengestimasi kemungkinan penagihannya di tahun mendatang atau penjualan bersifat
kontinjen.
5. Transaksi penerimaan kas menghasilkan aset likuid yang rentan terhadap kesalahan.
6. Transaksi penyesuaian penjualan digunakan untuk menyembunyikan pencurian kas yang
diterima dari pelanggan dengan membuat lebih saji diskon, mencatat retur penjualan yang
fiktif, atau menghapus saldo pelanggan yang tak tertagih.
Sumber: EKSI4310/Modul 4/hlm. 4.9 s.d. 4.10

Jawaban 2
Berikut adalah daftar uji substantif untuk utang usaha yang dapat dilakukan:

Tujuan Audit
Kategori Pengujian Substantif Spesifik
Prosedur Awal 1. Memperoleh pemahaman tentang bisnis dan industri serta Semua
menentukan:
a. Signifikasi pembelian dan utang usaha bagi
perusahaan.
b. Faktor pendorong ekonomi utama yang mempengaruhi
pembelian dan utang usaha sebagai hasilnya.
c. Syarat perdagangan standar dalam industri, termasuk
penanggalan musiman, periode penagihan, dan seterusnya.
d. Perluasaan konsentrasi aktivitas dengan pemasok dan VA4
komitmen pembelian terkait.
2. Melaksanakan prosedur awal saldo dan catatan utang usaha yang PD1, PD2, PD3,
akan menjadi sasaran pengujian lebih lanjut. EO1,
EO2, EO3
Menelusuri saldo awal utang usaha ke kertas kerja tahun
a.
sebelumnya.
b. Memeriksa aktivitas dalam buku besar utang usaha dan
VA4
menginvestigasi ayat jurnal yang tampak tidak biasa dari
segi jumlah atau sumbernya.
c. Memperoleh daftar utang usaha pada tanggal neraca dan VA4
menentukan bahwa utang usaha mencerminkan catatan
akuntansi yang mendasarinya dengan:
i. Menjumlah kebawah pada daftar dan menentukan
kesesuaiannya dengan (1) total total file voucher yang
belum lunas, buku pembantu, atau file induk utang usaha,
dan (2) saldo buku besar.
ii. Menguji kesesuaian pemasok dan saldo dalam daftar
dengan yang tercantum dalam catatan akuntansi yang
mendasar.
Prosedur 3. Melaksanakan prosedur analitis.
a. Mengembangkan harapan utang usaha dengan
Semua
Analisis
menggunakan pengetahuan tentang aktivitas bisnis
perusahaan, syarat perdagangan yang normal, dan riwayat
hari perputaran utang usaha.
b. Menghitung rasio:
i. Hari perputaran utang usaha (pembelian ÷ utang
usaha).
ii. Utang usaha terhadap total utang lancar.
c. Menganalisis rasio-rasio terkait harapan yang didasarkan
tahun sebelumnya, data industri, nilai yang dianggarkan, dan
data lain.
d. Membandingkan saldo biaya dengan tahun sebelumnya atau
nilai yang dianggarkan untuk indikasi kemungkinan kurang
saji terkait utang usaha yang tidak tercatat.
Uji Detail 4. Menelusur sampel catatan transaksi pembiayaan ke
Transaksi dokumentasi pendukung.
a. Menelusur kredit utang usaha ke voucher, faktur EO1, PD1, VA1,
pemasok, laporan penerimaan, dan informasi pendukung EO4
lain.
b. Menelusur debit utang usaha ke pengeluaran kas atau EO2, PD2, VA2,
memoranda retur pembelian. EO4,
EO3, PD3, VA3
5. Melaksanakan uji pisah batas.
a. Memilih sampel catatan transaksi pembelian dari beberapa hari EO1, C1
sebelum dan sesudah akhir tahun serta
memeriksa voucher, faktur pemasok dan laporan
penerimaan pendukung untuk menentukan bahwa
pembelian telah dicatat dalam periode yang benar.
b. Mengamati jumlah laporan penerimaan terakhir yang diterbitkan EO1, C1
pada hari bisnis terakhir periode audit dan menelusuri sampel
laporan penerimaan berangka lebih rendah dan lebih tinggi ke
dokumen pembelian terkait dan menentukan bahwa transaksi
dicatat pada periode yang benar.
6. Melaksanakan uji pisah batas pengeluaran kas.
a. Mengobservasi jumlah cek terakhir yang diterbitkan dan
EO2, C2
diposkan pada hari terakhir periode audit dan menelusuri ke
catatan akuntansi untuk memverifikasi akurasi pisah batas,
atau
b. Menelusuri tanggal cek “lunas” yang dikembalikan
dengan pisah batas akhir tahun laporan bank ke tanggal
dicatat.
7. Uji pisah batas retur pembelian:
a. Menentukan retur pembelian yang dikirimkan kembali ke EO3, C3
pemasok pada periode beberapa hari sebelum dan sesudah
akhir tahun dicatat pada periode yang tepat.
b. Menelusuri retur pembelian terakhir yang dicatat pada jurnal
ke otorisasi pemasok dan laporan pengiriman.
8. Melakukan pencarian utang yang tidak dicatat.
a. Memeriksa pembayaran kemudian antara tanggal neraca C4, RO1
dengan akhir kerja lapangan, dan jika dokumentasi terkait
mengindikasikan bahwa pembayaran adalah untuk
kewajiban yang ada pada neraca, menelusuri ke daftar utang
usaha.
b. Memeriksa dokumentasi utang yang dicatat pada akhir tahun
yang masih belum lunas pada akhir kerja lapangan.
c. Menyelidiki order pembelian, laporan penerimaan, dan faktur
pemasok yang tidak cocok pada akhir tahun.
d. Menyelidiki personil akuntansi dan pembelian tentang utang
yang tidak tercatat.
e. Memeriksa anggaran modal, order jasa, dan kontrak
pembangunan untuk bukti utang yang tidak tercatat.
Uji Detail Saldo 9. Konfirmasi utang usaha.
a. Mengidentifikasi pemasok utama dengan memeriksa register EO4, VA4, RO1
voucher atau buku pembantu utang usaha atau file induk dan
mengirim permintaan konfirmasi ke pemasok.
b. Menyelidiki dan merekonsiliasi perbedaa.
10. Merekonsiliasi utang yang tidak dikonfirmasi ke laporan EO4, VA4, RO1
bulanan yang diterima klien dari pemasok.
11. Membandingkan penyajian laporan dengan standar
Penyajian dan
akuntansi.
Pengungkapan
a. Menentukan bahwa utang diidentifikasi dan diklasifikasi
PD4, PD7
sesuai jenis dan periode pembayaran yang diharapkan.

b. Menentukan apakah terdapat saldo debit yang signifikan PD4, PD7


secara agregat dan yang harus diklasifikasi ulang.
c. Menentukan ketepatan pengungkapan terkait pihak PD4, PD7
istimewa atau utang yang dibuat kolateral.
d. Menyelidiki manajemen tentang adanya komitmen yang
tidak diungkap atau utang kontinjen. PD4, PD7
e. Mengevaluasi kelengkapan penyajian dan pengungkapan
utang dalam draft laporan keuangan untuk menentukan
PD5
kesesuaian dengan standar akuntansi dengan referensi ke
ceklist pengungkapan.
f. Membaca pengungkapan dan secara terpisah PD6
mengevaluasi klasifikasi dan kemudahan pemahamannya.

Sumber: EKSI4310/Modul 5/hlm. 5.51 s.d. 5.54

Jawaban 3
Berikut strategi audit pendahuluan pada siklus jasa kepegawaian:
Asersi Risiko Bawaan Risiko Kontrol Risiko Prosedur Tes Detail Risiko
Analitis
Kelengkapan Moderat :jika Rendah: sistem Moderat: Sangat tinggi:
karyawan tidak kontrol internal prosedur analitis auditor dapat
dibayar, mereka yang kuat, dapat menyajikan melakukan tes
akan complain, termasuk tes yang masuk transaksi untuk
meminimalkan kontrol terhadap akal untuk memastikan
pembayaran yang file induk kekurangan bahwa semua
tidak tercatat. penggajian, pelaporan jika transaksi
Mungkin ada seharusnya ada kontrol yang penggajian sudah
beberapa risiko meminimalkan bagus terhadap tercatat
bawaan dari pajak risiko masalah informasi jumlah
penggajian dan kelengkapan karyawan dan
manfaat lainnya. dengan transaksi jumlah jam kerja
penggajian
Penilaian atau Moderat: Rendah: sistem Moderat sampai Rendah sampai
Alokasi perhitungan kontrol internal tinggi: prosedur tinggi: tingkat tes
penggajian tidak yang kuat, analitis dapat transaksi pada
kompleks termasuk menyajikan tes tanggal tertentu
kontrol terhadap kewajaran terkait tergantung kontrol
file induk penilaian dan hasil prosedur
penggajian, masalah analitis. Auditor
seharusnya penggajian kotor akan mengacu ke
meminimalkan hasil audit ERISA
risiko masalah terkait saldo
penilaian pensiun dan
dengan transaksi menghitung ulang
penggajian rutin penghitungan opsi
saham
Penyajian dan Tinggi ada Moderat atau Maksimum: Sangat rendah:
Pengungkapan pengungkapan maksimum: prosedur analitis Auditor akan
signifikan terkait control utama tidak diarahkan sering melakukan
opsi saham dan melibatkan pada tes detail untuk
rencana manfaat komite pengungkapan. mengevaluasi
karyawan. pengungkapan kualitas dan
yang efektif. akurasi
pengungkapan
laporan keuangan.

Sumber: EKSI4310/Modul 6/hlm. 6.61 s.d. 6.63

Anda mungkin juga menyukai