Anda di halaman 1dari 4

Nama : Januar Retristian Perdana

NIM : 041375907

Tugas 2

1. Apa saja yang berkaitan dengan pencatatan pengeluaran kas? Jelaskan!

2. Jelaskan tujuan dilakukannya Audit atas Siklus Pengeluaran-Transaksi Pengeluaran Kas!

3. Mengapa diperlukan adanya pemeriksaan atas utang usaha? Jelaskan

Jawab :

1. Hal yang terkait dengan pencatatan pengeluaran kas adalah pengeluaran yang dikeluarkan
oleh bagian keuangan, misalnya untuk pembayaran jasa, perjalanan dinas dan lain-lain.
Hal-hal yang perlu diperhatikan pada bagian pencatatan pengeluaran kas agar tidak terjadi salah
saji potensial adalah :
1. Penggunaan dan pertanggung jawaban cek harus ada nomor urut.
2. Pemeriksaan independen terhadap kesesuaian antara jumlah-jumlah rupiah yang dijurnal
dan diposting dengan ringkasan cek
3. Pemeriksaan independen secara periodik terhadap rekonsiliasi bank
4. Pemeriksaan independen terhadap tanggal dikeluarkannya cek dengan tanggal pencatatan
cek
Pengujian pengendalian yang mungkin dilakukan adalah :

1. Memeriksa bukti penggunaan dan pertanggungjawaban cek-cek bernomor urut


2. Mengamati prosedur, melakukan kembali pemeriksaan independen
3. Memeriksa rekonsilisasi bank
4. Melakukan kembali pemeriksaan independen

2. Tujuan utama dari audit siklus pengeluaran adalah untuk memverifikasi pengeluaran yang
telah terjadi di dalam perusahaan dalam jangka waktu tertentu. tidak jarang di dalam
perusahaan terjadi pengeluaran-pengeluaran yang tidak memiliki dasar, tujuan, dan
pertanggung jawabannya. Untuk mengetahui apakah pengeluaran yang terjadi merupakan
pengeluaran yang dapat dipertanggung jawabkan atau tidak, diperlukan audit tersebut.
Dengan begitu, karyawan perusahaan yang berkaitan dengan siklus pengeluaran perusahaan
seperti operasional atau sejenisnya diharapkan lebih disiplin dan tidak meremehkan
administrasi terkait pengeluaran tersebut. siklus pengeluaran yang perlu diaudit antara lain
pengeluaran kas, pembelian, aktiva tetap dan aktiva tidak tetap. Tidak lupa bahwa
pembayaran hutang juga harus melewati audit.

3. Tujuan pemeriksaan utang adalah :


1. Menentukan kecukupan system pengendalian intern (SPI) atas terjadinya dan
pembayarannya
2. Membuktikan bahwa jumlah yang tampak pada neraca sesuai dengan catatan
pendukungnya
3. Menentukan bahwa semua utang telah dicatat pada tanggal neraca

Apa saja yang perlu dilakukan sehubungan dengan Pengujian Substantif yang mungkin terhadap
Asersi-asersi Akun Hutang Usaha?
1. Kategori Prosedur Pendahuluan
Pengujian substantif yang dilakukan adalah :
- Melacak saldo awal hutang usaha pada kertas kerja audit tahun lalu
- Menelaah aktivitas/perubahan dalam buku besar hutang usaha dan menyelediki ayat-
ayat pencatatan yang Nampak tidak wajar dalam hal jumlah dan sumbernya
- Mendapatkan daftar hutang usaha pada tanggal neraca dan menentukan bahwa daftar
tersebut menyajikan secara akurat catatan akuntansi yang mendasari daftar hutang
usaha.
2. Kategori prosedur analisis
Pengujian substantive yang dilakukan adalah prosedur analisis dengan:
- Menghitung rasio-rasio perputaran hutang usaha dan hutang usaha terhadap total
hutang lancer
- Menganalisis hasil rasio relative terhadap ekspektasi/harapan berdasarkan data tahun
lalu
- Membandingkan saldo-saldo biaya dengan saldo biaya tahun lalu atau yang
dianggarkan untuk mengidentifkasikan kemungkinan understatement karena ada
hutang usaha yang tidak dicatat
3. Kategori pengujian rincian transaksi
Pengujian substantive yang dilakukan adalah :
- Menelusuri pengkreditan sampel transaksi hutang usaha tercatat ke dokumen
pendukungnya. Dokumen pendukung berupa faktur pembelian, laporan penerimaan,
dan dokumen pendukung lainnya
- Melakukan pengujian pisah batas transaksi pembelian dengan cara memilih sampel
transaksi pembelian tercatat beberapa hari sebelum dan sesudah tanggal akhir tahun
dan periksa dokumen – dokumen pendukung, seperti voucher , faktur pembelian, dan
laporan penerimaan barang untuk menentukan transaksi pembelian telah dicatat pada
periode yang tepat.
- Mengamati jumlah (banyaknya) laporan penerimaan barang yang dikeluarkan pada
tanggal terakhir periode audit dan melacak sampel nomor terendah dan tertinggi
laporan penerimaan barang ke dokumen pendukung pembelian yang terkait dan
menentukan bahwa transaksi pembelian telah dicatat dalam periode yang tepat.
- Melakukan pengujian pisah batas transaksi pengeluaran kas
- Melakukan pencarian hutang yang tidak tercatat.
4. Kategori pengujian rincian saldo
Pengujian substantive yang dilakukan adalah :
- Mengkonfirmasikan hutang usaha dengan cara mengidentifikasikan pemasok-
pemasok utama dengan cara menelaah register voucher, buku pembantu atau file
master utang usaha.
- Merekonsiliasikan hutang usaha yang tidak dikonfirmasikan dengan laporan bulanan
yang diterima dari pemasok.
5. Kategori pelaporan dan pengungkapan
Pengujian substantive yang dilakukan adalah :
- Membandingkan penyajian hutang usaha dengan prinsip akuntansi yang berlaku
umum.

Sumber : Modul Auditing 1B

Anda mungkin juga menyukai