Cek dapat diterbitkan Voucher pembayaran dan Mengamati dokumen dan atau
dengan jumlah yang salah dokumen pendukung dicap sempel dokumen untuk
atau dicatat dengan jumlah “lunas” ketika cek menemukan cap “lunas”
yang salah (penilaian diterbitkan
Computer mencocokan
informasi dalam cek dengan Menggunakan tehnik audit
informasi pendukung di berbantuan computer misalnya
dalam voucher dan utang data dummy intuk menguji
dagang untuk transaksi pengendalian aplikasi computer
pengeluaran
Computer membandingkan Menggunakan audit berbantuan
jumlah cek yang diterbitkan computer misalnya data
dengan jurnal pengeluarn dummy untuk menguji
kas pengendalian aplikasi computer
2. Pada pengujian substantif, uji detail saldo berfokus pada perolehan bukti secara langsung
tentang saldo rekening, misalnya meminta bank untuk konfirmasi saldo kas. Namun
efektivitas uji tergantung pada prosedur yang dilakukan dan tipe bukti yang diperoleh.
Bagaimana efektivitas saldo untuk memenuhi level risiko deteksi
Berikut menggambarkan efektifitas uji saldo diolah agar memenuhi berbagai level resiko
dekteksi untuk arsersi penilaian dan alokasi untuk kas bank
Jika resiko deteksi tinggi, auditor menggunakan dokumen internal dan melakukan prosedur
audit terbatas. Sebaliknya jika resiko deteksi rendah, auditor menggunakan dokumen yang
diperoleh langsung dari bank dan melakukan prosedur audit yang ekstensif. Uji detail saldo
melibatkan pemakaian dokumen eksternal atau pengetahuan pribadi auditor misalnya
konfirmasi piutang atau observasi sediaan. Oleh karena itu uji detail saldo bias sangat
efektif fan juga cenderung paling lama dan paling mahal
Buatlah strategi desain untuk memilih sampel audit menggunakan random sampling agar
dapat menemukan kejanggalan lebih banyak dengan biaya audit yang terjangkau.
1. Kasus dikembangkan dari : Concentrix Corporation: Analytics to Audit Claims in
Customer Management Services (Ivey Publishing)
Jawab:
Pertama, identifikasi dan kelompokkan transaksi RiCar ke dalam kategori yang lebih besar
atau stratifikasi. Misalnya, Anda dapat memisahkan transaksi berdasarkan wilayah
geografis, waktu, jenis klaim, atau mitra sopir. Ini akan membantu dalam memfokuskan
upaya audit pada area yang mungkin memiliki risiko lebih tinggi. Setelah melakukan
stratifikasi, tentukan proporsi dari masing-masing kategori atau strata yang akan diaudit.
Misalnya, jika ada tiga wilayah geografis yang berbeda, Anda mungkin memilih untuk
mengaudit 10% dari transaksi di setiap wilayah. Selanjutnya, dalam setiap strata, gunakan
metode random sampling untuk memilih transaksi yang akan diaudit. Ini dapat dilakukan
dengan menghasilkan angka acak di setiap kategori atau menggunakan alat komputer yang
menghasilkan nomor acak untuk memilih transaksi. Pastikan untuk mempertimbangkan
ukuran sampel yang telah ditetapkan (20).
Selain menggunakan random sampling, dapat memberikan perhatian lebih pada kategori
atau strata yang memiliki risiko lebih tinggi. Ini bisa berarti mengambil lebih banyak
sampel dari strata-strata ini. Selama proses audit, fokuskan perhatian pada indikator
kejanggalan yang telah ditemukan sebelumnya. Ini bisa berupa pola transaksi yang
mencurigakan, angka-angka yang tidak biasa, atau tanda-tanda potensial kecurangan.