Anda di halaman 1dari 26

UTS

KERJAKAN SOAL DIBAWAH INI


KETIK 1 SPASI (KIRIM EMAIL-PALING LAMBAT HARI INI JAM 23.59)

1. Apa yang saudara ketahui tentang penyusunan SIA Siklus Penghasilan yang dijelaskan m
endasarkan pada kasus dalam modul (lebih lengkap lebih baik)
2. Apa yang saudara ketahui tentang penyusunan SIA Siklus Pengeluaran - Pembelian yang
dijelaskan mendasarkan pada kasus dalam modul (lebih lengkap lebih baik)
3. Jelaskan hubungan antara pengetahuan analis tentang Risiko dengan pembentukan Pen
gendalian (control) dalam desain SIA. Mohon menggunakan pendekatan logika “what if
scenario”

Nama: Muhammad Raka Sigit Ayugha


NIM: 2252020300111020
Kelas: CC

UTS SIstem Informasi Akuntansi

1.) Siklus pendapatan


Merupakan siklus dalam informasi akuntansi yang mencakup siklus penerimaan pendapatan atas
penjualan yang dilakukan oleh perusahaan, dimana informasi yang dihasilkan dari semua
pendapatan tersebut kemudian akan di proses untuk menghasilkan informasi yang berguna dalam
penyusunan laporan penerimaan kas.

Siklus penghasilan ini meliputi seluruh penerimaan pendapatan yang dihasilkan perusahaan dari
penjualan barang atau jasa maupun sewa.
Siklus penghasilan melibatkan beberapa pihak, seperti bagian kasir, penjualan, bendahara
penerimaan, gudang/ logistik, akuntansi dan keuangan berdasarkan ukuran, kepentingan, dan
struktur organisasi perusahaan..

Siklus penghasilan bisa diproses scara manual maupun terkomputasi.


 Pada siklus penghasilan berbasis manual, perusahaan melakukan pencatatan pendapatan
secara manual menggunakan buku atau form catatan khusus.
 Pada siklus penghasilan berbasis teknologi atau yang terkomputasi, perushaan memanfaatkan
komputer dalam memproses transaksi dan pencatatan pendapatan.
Seperti yang dijelaskan di atas, siklus penghasilan melibatkan beberapa pihak struktur organisasi
perusahaan, seperti yang terdapat pada perusahaan toko buku X.
Berikut ini dijelaskan gambaran tugas dan tanggungjawab pada masing-masing fungsi yang
terdapat di dalam struktur organisasi perusahaan :

1. General Manager
a. Membuat keputusan yang mempengaruhi strategi perusahaan jangka panjang.
b. Melakukan otorisasi dan pengesahan terhadap formulir yang dihasilkan oleh bagian
teknis

2. Logistik
a. Kepala Bagian Pemesanan
1) Melakukan kerja sama dengan supplier dalam kaitannya dengan transaksi
pembelian, konsinyasi, dan retur persediaan.
2) Melakukan pemantauan tingkat perputaran persediaan untuk kemungkinan
terjadinya pemesanan dan retur persediaan.
b. Kepala Bagian Gudang
1) Menerima pengiriman barang dari supplier.
2) Bertanggung jawab sepenuhnya atas mutasi persediaan secara internal.
3) Bertanggung jawab secara parsial atas mutasi persediaan secara eksternal.
4) Melakukan pemantauan secara terus-menerus atas tingkat persediaan.

3. Marketing
a. Customer service
1) Memberikan informasi tentang buku dan menerima pesanan buku dari
pelanggan
2) Menerima kritik dan saran dari pelanggan atau pihak luar
3) Menerima pengajuan kerjasama pameran, wawancara dan dan berbagai
aktivitas pihak luar.
4) Membuat daftar buku yang akan dimutasi pada kerjasama pameran.
b. Pramuniaga
1) Melayani Pelanggan
2) Memberikan informasi tentang buku kepada pelanggan
3) Membantu menyiapkan dan melakukan cek fisik buku yang akan dimutasi pada
kerjasama pameran.

4. Operasional
a. Personalia
1) Mengelola database karyawan toko
2) Pengelola dan pengolah data absensi karyawan
3) Membuat daftar gaji karyawan
b. Rumah Tangga
1) Mengelola seluruh aktivitas terkait dengan operasional toko.
2) Menyusun anggaran pembiayaan dan mengelola pembiayaan operasional toko.
c. Administrasi
Administrasi bertugas menangani aktivitas surat-menyurat toko

5. Financial & Accounting


a. Kasir Induk
1) Mengelola pemasukan dan pengeluaran kas toko.
2) Membuat laporan dan rekapitulasi kas masuk dan kas keluar.
3) Bertanggungjawab kepada manajer toko terhadap aliran kas toko.
4) Menentukan titik pembelian baik tunai maupun kredit
b. Kasir Unit
1) Menerima pemasukan uang dari proses penjualan.
2) Mengumpulkan bukti transaksi berupa faktur penjualan tiap shift.
3) Input data penjualan dan penerimaan kas pada database
4) Membuat rekapitulasi penjualan dan penerimaan kas tiap shift.
c. Kasir Kas Kecil
1) Mengeluarkan uang untuk keperluan pembiayaan dari kas kecil
2) Menerima bukti transaksi kas kecil
3) Membuat rekapitulasi pemakaian kas kecil.
d. Accounting
1) Menerima bukti transaksi dari bagian-bagian lain dan mengarsip.
2) Memeriksa kesesuaian data visual dengan bukti transaksi dan
laporan/rekapitulasi yang dibuat di masing bagian
3) Melakukan otorisasi data visual yang ada di database untuk dilakukan
penjurnalan.

Prosedur Penyusunan Sistem Informasi Siklus Pendapatan toko buku X:


Siklus Penghasilan dari Toko Buku ”X” meliputi serangkaian prosedur penjualan
dengan metode penjualan langsung di lokasi toko buku secara tunai, maupun dengan metode
penjualan pameran.
Pihak manajemen Toko Buku ”X” membagi penjualan pameran menjadi dua
karakteristik, yaitu pameran konsinyasi dan pameran partisipasi. Toko Buku ”X” melakukan
pameran konsinyasi dengan meminjamkan (mengkonsinyasikan) persediaannya kepada pihak luar
untuk berpartisipasi dalam suatu pameran. Sedangkan pameran partisipasi adalah jenis kerjasama
pameran dimana Toko Buku ”X” memiliki stand atas nama Toko Buku ”X” di pameran untuk tempat
berjualan.
A, Pemrosesan Siklus Pendpatan Secara Manual
Penjualan Tunai
Prosedur penjualan dengan pembayaran menggunakan uang tunai pada Toko Buku ”X”
adalah sebagai berikut:
1. Pelanggan memilih buku yang hendak dibeli kemudian membawanya kepada kasir.
2. Kasir memeriksa jumlah potongan penjualan dan menghitung harga setelah potongan
penjualan.
3. Kasir memberitahukan harga setelah potongan kepada pelanggan
4. Pelanggan melakukan pembayaran kepada kasir.
5. Kasir membuat nota penjualan rangkap 2. Lembar pertama akan diberikan kepada
pelanggan dan lembar kedua dijadikan arsip (dikumpulkan per-shift).
6. Kasir membubuhkan stempel lunas kepada nota penjualan 1 dan 2, lalu menyerahkan
barang dan nota penjualan 1 kepada pelanggan.
Penjualan dalam Pameran
Pada kerjasama pameran, Prosedur penjualan dipisahkan dalam dua fase yaitu fase
penerimaan pengajuan kerjasama dan pemindahan persediaan serta prosedur pengakuan
penjualan pameran. Prosedur penerimaan pengajuan kerjasama dan pengelolaan
kerjasama pameran adalah:

1. Pihak kedua ( rekanan) mengajukan proposal kerja sama pameran kepada karyawan
bagian toko.

2. Karyawan toko mengidentifikasi bentuk kerja sama pameran, apakah berbentuk


partisipasi atau konsinyasi pameran.

3. Karyawan toko menerima, memeriksa dan menyerahkan proposal kepada General


manajer untuk mendapatkan otorisasi dan persetujuan.

4. General manager memeriksa proposal, apabila proposal kerja sama disetujui, general
manager memberikan instruksi kepada karyawan toko untuk membuat akad
(perjanjian) dan daftar buku yang akan dipamerkan.

5. Karyawan toko membuat nota barang keluar dan meminta pengesahan pada kepada
general manager.

Penyetoran Hasil Penjualan


Pada setiap penjualan, kasir harus mencatat persediaan yang terjual pada catatan
persediaan terjual harian secara manual. Catatan ini merupakan dasar manajer
untuk melakukan pengontrolan penjualan dan pemasukan harian dari proses penjualan
disamping nota penjualan rangkap kedua. Pemasukan kas dari hasil penjualan dimasukkan
dalam brankas kantor dan kuncinya dibawa oleh karyawan yang bertugas.

B, Pemrosesan Siklus Pendpatan Berbasis Teknologi


Rancangan Umum Tampilan Awal
Tampilan awal adalah tampilan yang pertama dan langsung aktif setiap user memulai
menggunakan software. Rancangan tampilan awal merupakan terjemahan bentuk akses dan
pengendalian organisasional. Bahwa dengan adanya pembatasan penggunaan software
melalui fasilitas hak akses yang konsultan desain, maka pengendalian untuk menjaga dan
memastikan bahwa pihak yang menggunakan software tersebut merupakan pengguna yang
legal dan formal dapat dilakukan dengan baik.

Tampilan Form Login


Merupakan syarat untuk dapat memanfaatkan aplikasi pada form menu utama, dimana
yang menggunakan form menu utama ini adalah operator atau pihak-pihak yang diberi
wewenang untuk memasukkan data kedalam database ataupun karyawan toko buku yang
bertugas di masing-masing bagiannya. Pada menu login ini ada dua data yang harus
dimasukkan, antara lain:
1. User ID
Merupakan pengguna yang sudah terdaftar dan diberikan wewenang untuk
menggunakan aplikasi dan mengakses form menu utama.
2. Password
Merupakan syarat yang harus dimasukkan agar hak pengguna tidak mudah digunakan
oleh orang lain.

Tampilan Form Menu Utama


Jendela menu utama akan muncul apabila user berhasil memasukkan nama dan
password dengan benar pada form login. Menu utama akan aktif sesuai dengan hak akses.
Hak akses dibagi dalam admin, manajer marketing, customer service dan kasir. Untuk admin
menu yang aktif adalah semua, untuk manajer marketing menu yang aktif adalah master,
laporan dan katalog. Untuk customer service bisa mengakses master rekanan, kerjasama dan
katalog. Untuk kasir hanya bisa mengakses menu transaksi, katalog dan setoran.

Rancangan Umum Form Master dan Transaksi


Form master dan form transaksi merupakan form-form yang dipergunakan untuk
mencatat data-data master dan data-data transaksi. Yang dimaksud dengan data master
adalah data-data yang merupakan data utama dan berdiri sendiri dan dipergunakan
sebagai referensi dalam mencatat data yang lainnya (data transaksi), sedangkan data
transaksi adalah data-data yang mencatat aktivitas dan transaksi dari kejadian-kejadian
ekonomi atau non-ekonomi yang perlu untuk dicatat.
Terdapat beberapa aktivitas yang akan dilakukan pada form master dan transaksi. Aktivitas
tersebut adalah:
1. Aktivitas menambah, yaitu aktivitas yang memasukkan data baru ke dalam tabel di
database. Data tersebut akan menambah jumlah data yang sebelumnya telah ada. Pada
proses perancangan software, konsultan telah mendesain prosedur standar ketika
pengguna menambah data.
2. Aktivitas mengubah, yaitu aktivitas yang mengubah data yang sudah tersimpan di dalam
database. Data tersebut tidak akan menambah hanya mengubah data yang sebelumnya
telah ada dengan data yang baru.
3. Aktivitas menghapus, yaitu aktivitas yang menghapus data yang sudah tersimpan di
dalam database. Data yang terhapus akan segera hilang sesaat setelah aktivitas ini
dilakukan dan tidak bisa dilakukan pengulangan (undo typing).
4. Aktivitas mencari, yaitu aktivitas yang mencari data yang diperlukan untuk dapat
menjalankan proses aktivitas selanjutnya. Pada aktivitas ini pencarian yang dilakukan
biasanya diperuntukkan untuk mencari kode atau ID atas suatu data yang tidak mudah
dihafal sehingga membutuhkan bantuan aktivitas pencarian. Selain itu, pencarian data
yang dilakukan dengan menggunakan variabel data lain yang lebih mudah dihafal seperti
nama atau yang lainnya.

Tampilan Form Master


Form master berguna untuk mengelola data yang ada di dalam tabel master pada
database. Form-form master yang di desain didasarkan pada tabel master yang telah
dibuatkan sebelumnya oleh konsultan. Pada form master terdapat beberapa alur yang
memuat informasi mengenai bagaimana data diambil, darimana data tersebut diperoleh,
bagaimana data diproses dan hasil keluaran dari data tersebut.
1) Form Persediaan
Form master persediaan adalah form yang untuk melakukan aktivitas
pengelolaan data persediaan. Form ini berhubungan dengan tabel persediaan dan stok
persediaan yang telah dijelaskan sebelumnya. Siklus penghasilan berkepentingan terhadap
form master persediaan untuk mendapatkan informasi persediaan dan untuk melakukan
manajemen harga dan potongan.
2) Form Karyawan
Form master karyawan adalah form yang diperuntukkan untuk melakukan aktivitas
pengelolaan data karyawan. Form ini berhubungan dengan tabel data karyawan dan tabel
struktur organisasi yang telah dijelaskan sebelumnya. Siklus penghasilan berkepentingan
terhadap form master karyawan untuk mendapatkan informasi karyawan
3) Form Setting
Form master setting adalah form yang berkaitan dengan beberapa aktivitas marketing
dan bertujuan untuk mengelola tampilan-tampilan pada masing-masing form aplikasi. Form
ini meliputi profil perusahaan, persediaan yang sedang promo dan form untuk mengubah
password pengguna.
4) Form Rekanan
Form Rekanan adalah form yang diperuntukkan untuk melakukan aktivitas pencatatan
biodata entitas rekanan. Form ini berhubungan dengan tabel Rekanan yang telah dijelaskan
sebelumnya. Pada form rekanan ini, terdapat pengendalian guna memastikan bahwa data
data yang harus terisi dapat terisi dengan baik.
5) Tampilan Form Transaksi
Form transaksi adalah form yang paling sering diakses di dalam software siklus
penghasilan, karena form transaksi memiliki peran penting dalam proses penangkapan data
dan menghasilkan dokumen dasar bagi proses pengolahan data selanjutnya. Karena
perannya sebagai penangkap data utama dan tingginya frekuensi akses terhadap form
transaksi, maka form ini didesain sedemikian rupa sehingga menghasilkan tipe form yang bersifat
user friendly dan didukung dengan pengendalian internal yang baik.
6) Form Penjualan Tunai
Form ini digunakan untuk melakukan transaksi penjualan tunai.
Form penjualan Tunai mengelola beberapa aktivitas yang diwakili oleh beberapa
prosedur antara lain prosedur tambah, prosedur hapus, prosedur bayar dan prosedur
pencarian persediaan. Dalam prosedur yang ketiga dan keempat, pengolahan data
penjualan tunai dibantu dengan form bayar yang berfungsi untuk membantu kalkulasi
pembayaran dan form pencarian persediaan
7) Form Kerjasama Pameran Konsinyasi
Form ini digunakan untuk menginput data kerjasama pameran konsinyasi, untuk
mempermudah user dalam memproses kerjasama pameran konsinyasi, penangkapan data
data kerjasama pameran konsinyasi dilakukan menggunakan metode penginputan.
8) Form Pameran Partisipasi
Form ini digunakan untuk menginput data kerjasama pameran partisipasi, untuk
mempermudah user dalam memproses kerjasama pameran partisipasi, penangkapan data
data kerjasama pameran partisipasi menggunakan metode penginputan
9) Form Penjualan Pameran
Penjualan pameran diakui apabila telah dilakukan pengembalian persediaan dari
rekanan atau dari pameran partisipasi.
Dalam penjualan pameran, kasir tidak perlu menginputkan kode persediaan, input
persediaan dijual dalam pameran dilakukan dengan cara meng-klik data yang ditampilkan
pada tabel persediaan pameran. Kode persediaan yang di-klik pada tabel persediaan
pameran akan muncul di kolom kode persediaan untuk memproses penjualan, kemudian
tekan enter untuk memasukkan kuantitas persediaan terjual, dan tekan enter dua kali untuk
memproses penjualan. Apabila penjualan persediaan diproses, akan secara otomatis
mengurangi kuantitas persediaan pameran pada tabel persediaan pameran.

Desain Output (konsisten dengan poin sebelumnya)


1) Rancangan Form Laporan
Form laporan adalah form yang digunakan untuk menampilkan serta mencetak laporan
harian dan laporan manajemen. Di dalam laporan hanya terdapat satu macam aktivitas
yaitu aktivitas cetak saja. Laporan terdiri dari beberapa bentuk laporan yang dibedakan
berdasarkan kegunaan dan hak akses pengguna
2) Rancangan Umum Form Laporan
Akses laporan dirancang untuk mengelola empat aktivitas:
a. Mereviu perkiraan jurnal oleh form akuntansi
b. Pembuatan laporan harian oleh kasir untuk aktivitas penyetoran hasil penjualan harian
yang dilakukan dengan mengakses form setoran harian.
c. Menampilkan dan mencetak laporan harian oleh manajer dengan cara mengakses
laporan harian.
d. Menampilkan dan mencetak laporan manajerial siklus penghasilan dengan
menggunakan form laporan manajerial.
3) Tampilan Form Laporan
Laporan mencakup empat form yang mewakili beberapa aktivitas. Form-form pada
akses laporan antara lain:
a. Akuntansi
Akuntansi adalah form yang digunakan untuk menampilkan perkiraan jurnal siklus
penghasilan
b. Setoran Harian
Setoran Harian adalah form yang digunakan kasir untuk mencetak laporan harian yang
meliputi laporan penjualan pameran, catatan persediaan terjual harian, catatan
persediaan diretur harian dan laporan masukan.
c. Laporan Harian
Laporan Harian adalah form yang mirip dengan setoran harian, yaitu untuk mereview
dan mencetak laporan harian dari kasir namun form laporan harian menampilkan
laporan harian untuk user manajer marketing. Perbedaan form laporan harian dengan
form setoran harian adalah pada penentuan periode laporan, dimana setoran harian
hanya dapat mencetak dan mereview laporan pada hari setoran harian diakses,
sedangkan laporan harian mampu mereview dan mencetak laporan hari lain.
d. Laporan Manajerial
Form Laporan Manajerial adalah form laporan yang hanya dapat diakses oleh manajer,
form ini berguna untuk menampilkan dan mencetak informasi aktivitas penjualan.
Untuk membantu manajer dalam mereview aktivitas penjualan, manajerial report
didesain dengan beberapa tampilan dan pengelompokan:
a) Laporan Manajemen (Preview Transaksi)
Menampilkan penjualan perusahaan pada masing-masing transaksi. Agar
memudahkan manajemen menyeleksi laporan yang ingin ditampilkan dibuatkan
beberapa pilihan seleksi antara lain:
1) Semua. Menampilkan seluruh transaksi penjualan.
2) Tunai. Menampilkan seluruh transaksi penjualan tunai.
3) Pameran. Menampilkan seluruh transaksi penjualan pameran.
4) Nomor Nota. Menampilkan transaksi pada nomor nota penjualan tertentu.
5) Petugas. Menampilkan transaksi-transaksi penjualan yang dilakukan oleh kasir
tertentu.
6) Per Tanggal. Menampilkan transaksi-transaksi penjualan yang terjadi pada
tanggal tertentu.
7) Per Bulan. Menampilkan transaksi penjualan yang terjadi pada bulan tertentu.
8) Per Tahun. Menampilkan transaksi penjualan yang terjadi pada bulan tertentu
b) Laporan Manajemen (Preview Rekapitulasi)
Menampilkan data penjualan perusahaan dengan seleksi dan pengelompokan
tertentu. Tipe laporan ini memungkinkan manajemen untuk melakukan
perbandingan antar karakteristik penjualan.
4) Tampilan Laporan yang Dihasilkan
Dari beberapa form dan karakteristik laporan yang dihasilkan berikut ini adalah contoh
keluaran form laporan yaitu laporan manajemen preview rekapitulasi dengan nama laporan
“Laporan Penjualan Per Jenis Penjualan” yang menampilkan total penjualan tunai dan total
penjualan pameran.

2,) Siklus pengeluaran untuk pembelian


merupakan prosedur yang dilakukan oleh perusahaan atau organisasi ketika mengeluarkan dana
atau uang untuk membeli barang/jasa untuk pengadaan persediaan yang berkaitan dengan
operasional perusahaan atau organisasi sehari-hari. Siklus pengeluaran pembelian melibatkan
beberapa pihak, seperti bagian pembelian, bagian produksi, bendahara pengeluaran, akuntansi dan
keuangan tergantung dari ukuran, kepentingan, dan struktur organisasi perusahaan

Prosedur Penyusunan Sistem Informasi Siklus Pengeluaran Pembelian toko


buku X:
Siklus pembelian Toko Buku ”X” meliputi serangkaian prosedur pembelian dan
manajemen persediaan. Toko Buku ”X” memiliki dua tipe pembelian, yaitu dengan
pembelian tunai dan pembelian kredit. Semua aktivitas yang berkaitan dengan pembelian
persediaan lebih banyak dilakukan oleh General Manager.
Aktivitas dalam pembelian mencakup pemesanan, penerimaan, pembayaran, mutasi
persediaan, dan retur pembelian yang mana semua aktivitas tersebut tidak terstandardisasi dalam
prosedur-prosedur logistik.
Toko Buku “X” cukup selektif terhadap harga sehingga dalam memesan persediaan akan
memperhatikan terlebih dahulu harga beli per unitnya. Jika terdapat beberapa Supplier yang
menyalurkan barang yang sama, Toko Buku “X” selalu membandingkan kualitas dan harga per unit
masing-masing produk dari Supplier yang berbeda.

Siklus Pembelian Toko Buku X

A, Pemrosesan Siklus Pengeluaran Pembelian Secara Manual


a. Pembelian Tunai
a) Bagian Gudang membuat Surat Permintaan Pembelian (SPP) rangkap 2, yang
pertama untuk diserahkan kepada Bagian Pemesanan sedangkan yang kedua
diarsip.
b) Bagian Gudang memberikan SPP kepada Manajer Logistik untuk diotorisasi.
c) Manajer Logistik menyerahkan SPP tersebut kepada Manajer Marketing untuk
diperiksa apakah memang perlu dilakukan pembelian atas item-item
persediaan yang tersebut dalam SPP tersebut atau tidak dan kemudian
ditandatangani.
d) Bagian Gudang menerima kembali SPP yang sudah diotorisasi oleh Manajer
Logistik dan Manajer Marketing.
e) Bagian Gudang menyerahkan SPP lembar pertama kepada Bagian Pemesanan.
f) Berdasarkan SPP dari Bagian Gudang, Bagian Pemesanan membuat Surat
Order Pemesanan (SOP) rangkap 3, yang pertama untuk Supplier, yang kedua
untuk Bagian Gudang, sementara yang ketiga diarsip.
g) SOP disahkan oleh Manajer Logistik kemudian diserahkan kepada Manajer
Finance & Accounting untuk ditentukan apakah pembelian tersebut dilakukan
secara tunai/kredit dan kemudian ditandatangani.
h) Bagian Pemesanan menerima kembali SOP yang telah diotorisasi.
i) SOP lembar pertama dikirim ke Supplier sedangkan lembar kedua diserahkan
ke Baian Gudang.
j) Supplier mengirim barang ke Toko Buku ke Bagian Gudang dengan
menunjukkan lembar pengiriman yang menunjukkan nomor SOP beserta
barang-barang yang dikirimkan.
k) Saat barang dikirim, Bagian Gudang memeriksa dan membandingkan SOP
lembar kedua, lembar pengiriman, dan persediaan fisik barang.
l) Jika tidak sesuai, dilakukan klarifikasi ke Supplier.
m) Jika sesuai, Bagian Gudang menerima barang dan lembar pengiriman.
n) Bagian Gudang membuat Surat Penerimaan Barang (SPB) sebanyak 3 rangkap,
yang pertama untuk Supplier, yang kedua untuk Kasir Induk, sedangkan yang
ketiga diarsip oleh Bagian Gudang.
o) Bagian Gudang meminta Supplier untuk menandatangani SPB rangkap 3.
p) SPB lembar pertama diserahkan ke Supplier.
q) Bagian Gudang menyerahkan SOP lembar kedua dan SPB lembar kedua ke
Kasir Induk untuk dilakukan pembayaran.
r) Supplier menyerahkan Faktur Pembelian rangkap 2, yang pertama untuk Toko
Buku sedangkan yang kedua untuk Supplier.
s) Kasir Induk memastikan kesesuaian SOP lembar kedua, SPB, dan Faktur
Pembelian.
t) Jika tidak sesuai, Kasir Induk melakukan klarifikasi.
u) Kasir Induk membuat Bukti Kas Keluar (BKK) dan meminta persetujuan
kepada Manajer Finance & Accounting. BKK dibuat rangkap 2, yang pertama
untuk Bagian Accounting, sementara yang kedua untuk diarsip.
v) Setelah adanya persetujuan, Kasir Induk melakukan pembayaran dan
menandatangani Faktur Pembelian dan meminta Supplier menandatangani
BKK.
w) Supplier memberi tanda lunas pada Faktur Pembelian dan menyerahkan Faktur
Pembelian lembar pertama ke Kasir Induk.
x) SOP lembar kedua, SPB lembar kedua, Faktur Pembelian lembar pertama, dan
BKK lembar pertama diserahkan ke Bagian Accounting.
y) Bagian Accounting melakukan penjurnalan Pembelian Tunai dan mengarsip
semua dokumen terkait.

b. Pembelian Kredit
a) Bagian Gudang membuat Surat Permintaan Pembelian (SPP) rangkap 2, yang
pertama untuk diserahkan kepada Bagian Pemesanan sedangkan yang kedua
diarsip.
b) Bagian Gudang memberikan SPP kepada Manajer Logistik untuk diotorisasi.
c) Manajer Logistik menyerahkan SPP tersebut kepada Manajer Marketing untuk
diperiksa apakah memang perlu dilakukan pembelian atas item-item
persediaan yang tersebut dalam SPP tersebut atau tidak dan kemudian
ditandatangani.
d) Bagian Gudang menerima kembali SPP yang sudah diotorisasi oleh Manajer
Logistik dan Manajer Marketing.
e) Bagian Gudang menyerahkan SPP lembar pertama kepada Bagian Pemesanan.
f) Berdasarkan SPP dari Bagian Gudang, Bagian Pemesanan membuat Surat
Order Pemesanan (SOP) rangkap 3, yang pertama untuk Supplier, yang kedua
untuk Bagian Gudang, sementara yang ketiga diarsip.
g) SOP disahkan oleh Manajer Logistik kemudian diserahkan kepada Manajer
Finance & Accounting untuk ditentukan apakah pembelian tersebut dilakukan
secara tunai/kredit dan kemudian ditandatangani.
h) Bagian Pemesanan menerima kembali SOP yang telah diotorisasi.
i) SOP lembar pertama dikirim ke Supplier sedangkan lembar kedua diserahkan
ke Baian Gudang.
j) Supplier mengirim barang ke Toko Buku ke Bagian Gudang dengan
menunjukkan lembar pengiriman yang menunjukkan nomor SOP beserta
barang-barang yang dikirimkan.
k) Saat barang dikirim, Bagian Gudang memeriksa dan membandingkan SOP
lembar kedua, lembar pengiriman, dan persediaan fisik barang.
l) Jika tidak sesuai, dilakukan klarifikasi ke Supplier.
m) Jika sesuai, Bagian Gudang menerima barang dan lembar pengiriman.
n) Bagian Gudang membuat Surat Penerimaan Barang (SPB) sebanyak 3 rangkap,
yang pertama untuk Supplier, yang kedua untuk Kasir Induk, sedangkan yang
ketiga diarsip oleh Bagian Gudang.
o) Bagian Gudang meminta Supplier untuk menandatangani SPB rangkap 3.
p) SPB lembar pertama diserahkan ke Supplier.
q) Bagian Gudang menyerahkan SOP lembar kedua dan SPB lembar kedua ke
Kasir Induk untuk dilakukan pembayaran.
r) Supplier menyerahkan Faktur Pembelian rangkap 2, yang pertama untuk
Supplier sedangkan yang kedua untuk Toko Buku.
s) Kasir Induk memastikan kesesuaian SOP lembar kedua, SPB, dan Faktur
Pembelian.
t) Jika tidak sesuai, Kasir Induk melakukan klarifikasi.
u) Jika sesuai, Kasir Induk menandatangani Faktur Pembelian
v) Kasir Induk menyerahkan Faktur Pembelian lembar pertama ke Supplier.
w) SOP lembar kedua, Faktur Pembelian lembar kedua, dan Surat Penerimaan
Barang lembar kedua diserahkan ke Bagian Accounting.
x) Bagian Accounting melakukan penjurnalan Pembelian Kredit dan mengarsip
semua dokumen terkait.

c. Pelunasan Pembelian Kredit


a) Berdasarkan Faktur Pembelian dan Surat Penerimaan Barang (SPB), pada saat
mendekati jatuh tempo Bagian Acoounting membuat Daftar Hutang Jatuh
Tempo (DHJT) sebanyak rangkap 2, yang pertama untuk Kasir Induk
sedangkan yang kedua diarsip.
b) Faktur Pembelian lembar kedua, SPB lembar kedua, dan DHJT lembar pertama
diserahkan ke Kasir Induk untuk dilakukan pembayaran utang kepada Supplier.
c) Kasir Induk memeriksa kesesuaian Faktur Pembelian lembar kedua, SPB
lembar kedua, dan DHJT.
d) Jika tidak sesuai, Kasir Induk melakukan klarifikasi.
e) Jika sesuai, Kasir Induk mempersiapkan pembayaran utang kepada Supplier.
f) Kasir Induk membuat Bukti Kas Keluar (BKK) dan meminta persetujuan
Manajer Finance & Accounting. BKK dibuat rangkap 2, yang pertama untuk
Bagian Accounting sedangkan yang kedua diarsip oleh Kasir Induk.
g) Setelah adanya persetujuan, Kasir Induk melakukan pembayaran dan meminta
Supplier menandatangani BKK.
h) Supplier memberi tanda lunas pada Faktur Pembelian dan menyerahkan Faktur
Pembelian lembar pertama ke Kasir Induk sedangkan lembar kedua diarsip
oleh Supplier.
i) SPB lembar kedua, Faktur Pembelian lembar pertama, dan BKK lembar
pertama diserahkan ke Bagian Accounting, sedangkan BKK lembar kedua
beserta DHJT diarsip oleh Kasir Induk.
j) Bagian Accounting melakukan penjurnalan Pelunasan Pembelian Kredit dan
mengarsip semua dokumen terkait.

d. Mutasi Internal
a) Jika bertujuan untuk meminta barang maka:
(a) Gudang – X membuat Daftar Barang Mutasi (DB-M) mengenai barang
barang yang diperlukan dan menyerahkan DB-M ke Gudang – Y.
(b) Gudang – Y mengecek ketersediaan barang.
(c) Jika tidak tersedia, Gudang – Y mengonfirmasi ke Gudang – X.
(d) Jika tersedia, Gudang – Y menyiapkan barang dan membuat Formulir
Mutasi (FM) sebanyak 2 rangkap, yang pertama untuk Gudang – Y
sedangkan yang kedua untuk Gudang – X.
(e) Gudang – Y mengirimkan barang beserta FM ke Gudang – X.
(f) Gudang – X memeriksa kesesuaian FM dan fisik barang.
(g) Jika tidak sesuai, Gudang – X melakukan klarifikasi ke Gudang – Y.
(h) Jika sesuai, Gudang – X menerima barang dan menandatangani FM rangkap
2.
(i) FM lembar kedua diserahkan ke Gudang – X.

b) Jika bertujuan untuk menyerahkan barang maka:


(a) Gudang – X membuat Daftar Barang Mutasi (DB-M) mengenai barang
barang yang akan diserahkan dan menyerahkan daftar barang mutasi ke
Gudang – Y.
(b) Gudang – Y mengecek ketersediaan tempat.
(c) Jika tidak tersedia, Gudang – Y mengonfirmasi ke Gudang – X.
(d) Jika tersedia, Gudang – Y menyiapkan tempat dan membuat FM sebanyak 2
rangkap, yang pertama untuk Gudang – Y sedangkan yang kedua untuk
Gudang – X.
(e) Gudang – Y menandatangani FM sebanyak 2 rangkap.
(f) Gudang – X menyerahkan barang.
(g) Gudang – Y memeriksa kesesuaian FM dan fisik barang.
(h) Jika tidak sesuai, Gudang – Y melakukan klarifikasi ke Gudang – X.
(i) Jika sesuai, Gudang – Y menerima barang, meminta Gudang – X untuk
menandatangani FM 2 rangkap, dan menyerahkan FM lembar kedua ke
Gudang – X.

c) Gudang – X dan Gudang – Y masing-masing mengisi Kartu Persediaan dan


mengarsip FM.

d) Gudang – Y membuat Rekap Mutasi sebanyak 2 rangkap, yang pertama untuk


Manajer Logistik sedangkan yang kedua diarsip oleh Gudang – Y.

e. Mutasi Eksternal (Pameran)


a) Jika bertujuan untuk meminta barang maka:
(a) Bagian Gudang akan menerima Daftar Barang Mutasi Pameran (DB-MP)
lembar pertama dari Departemen Marketing.
(b) Bagian Gudang kemudian mengecek ketersediaan barang.
(c) Jika tidak tersedia, dilakukan klarifikasi ke Departemen Marketing.
(d) Jika tersedia, Bagian Gudang mengirimkan barang dan membuat Formulir
Mutasi (FM) rangkap tiga, yang pertama untuk Departemen Marketing,
yang kedua untuk Bagian Akuntansi, sedangkan yang ketiga untuk diarsip
bagian Gudang.
(e) Bagian Gudang menandatangani FM dan meminta tanda tangan dari
Departemen Marketing.
(f) FM lembar pertama diserahkan ke Departemen Marketing.
(g) DB-MP lembar pertama dan Formulir Mutasi lembar kedua diserahkan ke
Bagian Accounting
b) Jika bertujuan untuk mengembalikan barang maka:
(a) Bagian Gudang menerima Memo Mutasi lembar pertama
(b) Bagian Gudang kemudian mengecek kesesuaian Memo Mutasi lembar
pertama dengan fisik barang.
(c) Jika tidak sesuai, dilakukan klarifikasi ke Departemen Marketing.
(d) Jika sesuai, Bagian Gudang menerima barang dan mengisi Formulir Mutasi
rangkap tiga, yang pertama untuk Departemen Marketing, yang kedua
untuk Bagian Accounting, sedangkan yang ketiga untuk diarsip bagian
Gudang.
(e) Bagian Gudang meminta tanda tangan dari Departemen Marketing.
(f) Formulir Permintaan Mutasi Pameran lembar pertama diserahkan ke
Departemen Marketing
(g) Memo Mutasi lembar pertama dan Formulir Permintaan Mutasi Pameran
lembar kedua diserahkan ke Bagian Accounting.

c) Berdasarkan dokumen-dokumen yang diterima dari Bagian Gudang, kemudian


Bagian Accounting melakukan penjurnalan Mutasi Pameran dan mengarsip
semua dokumen terkait.

f. Retur Pembelian
a) Bagian Pemesanan membuat Memo Debit sebanyak rangkap 4, yang pertama
untuk Supplier, yang kedua untuk Bagian Gudang, yang ketiga untuk Bagian
Accounting, sedangkan yang keempat untuk diarsip Bagian Pemesanan.
b) Memo Debit diserahkan ke Manajer Logistik untuk meminta persetujuan.
c) Bagian Pemesanan menerima kembali Memo Debit yang telah disetujui. Memo
Debit lembar pertama dikirimkan ke Supplier sedangkan lembar kedua
dikirimkan ke Bagian Gudang.
d) Bagian Gudang kemudian mempersiapkan barang yang akan diretur dan
membuat Surat Pengiriman Retur Barang (SPRB) sebanyak tiga rangkap, yang
pertama untuk Supplier, yang kedua untuk Bagian Accounting, sedangkan yang
ketiga untuk diarsip Bagian Gudang.
e) SPRB lembar pertama beserta persediaan yang diretur dikirimkan kepada
Supplier sedangkan SPRB lembar kedua selanjutnya diserahkan ke Bagian
Acoounting.
f) Bagian Accounting melakukan jurnal Retur Pembelian dan mengarsip semua
dokumen terkait.

B, Pemrosesan Siklus Pengeluaran Pembelian Berbasis Teknologi

Desain Input
Setelah tahap perancangan database dilakukan, maka langkah selanjutnya dalam
perancangan aplikasi perangkat lunak adalah tahap membuat program aplikasi perangkat
lunak. Adapun jenis program aplikasi yang digunakan adalah MS. Visual Basic 6.0.
Perancangan sebuah program aplikasi bertujuan untuk memudahkan pengoperasionalan
aplikasi perangkat lunak yang telah dibuat oleh para pengguna (user) dan juga
memperindah tampilan aplikasi perangkat lunak yang digunakan.

Rancangan Form Master dan Form Transaksi


a. Rancangan Umum Form Master dan Form Transaksi
Form master merupakan form yang digunakan untuk mengelola data master, yaitu data
data yang merupakan data utama dan berdiri sendiri dan dipergunakan sebagai
referensi dalam mencatat data yang lainnya (data transaksi). Sedangkan form transaksi
merupakan form yang digunakan untuk mengelola data transaksi yaitu data-data yang
mencatat aktivitas dan transaksi dari kejadian-kejadian ekonomi atau non-ekonomi
yang perlu untuk dicatat. Misalnya, pengguna akan melakukan pencatatan transaksi
permintaan pembelian (data transaksi), maka pengguna akan mengakses data master
persediaan untuk mendapatkan informasi kode barang, nama barang, dan lain
sebagainya untuk menginputkan data barang pada transaksi tersebut. Terdapat
beberapa kesamaan aktivitas yang akan dilakukan pada form master dan transaksi.
Aktivitas tersebut meliputi:
a. Aktivitas menambah, yaitu aktivitas yang memasukkan data baru ke dalam tabel
di database. Data tersebut akan menambah jumlah data yang sebelumnya telah
ada. Pada proses perancangan aplikasi perangkat lunak, telah dirancang prosedur
standar ketika pengguna menambah data.
b. Aktivitas mengubah, yaitu aktivitas yang mengubah data yang sudah tersimpan
di dalam database. Data tersebut tidak akan menambah data baru tetapi hanya
mengubah data yang sebelumnya telah ada dengan yang baru.
c. Aktivitas menghapus, yaitu aktivitas yang menghapus data yang sudah tersimpan
di dalam database. Data yang terhapus akan segera hilang segera sesaat setelah
aktivitas ini dilakukan dan tidak bisa dilakukan pengulangan (undo typing).
d. Aktivitas mencari, yaitu aktivitas yang mencari data yang diperlukan untuk dapat
menjalankan proses aktivitas selanjutnya. Pada aktivitas ini pencarian yang
dilakukan biasanya diperuntukkan untuk mencari kode atau ID atas suatu data
yang tidak mudah dihafal sehingga membutuhkan bantuan aktivitas pencarian.
Di dalam perancangan form master dan transaksi terdapat beberapa
pengendalian aplikasi yang khusus diterapkan pada kedua form tersebut yang meliputi:
a. Pengendalian masukan
a) Adanya pengkodean dan penomoran formulir secara otomatis. Hal ini
bertujuan untuk menjaga integritas data, mengurangi risiko kesalahan input
kode, dan menerapkan metode pengendalian dokumen dengan prenumbered
document. Misalnya, ketika pengguna bermaksud membuat pesanan
pembelian, secara otomatis formulir yang dibuat sudah tertera nomor
formulirnya dan tidak dapat diganti.
b) Adanya aktivitas untuk melakukan proses pencarian. Hal ini bertujuan
untuk memudahkan pengguna dalam melakukan proses memasukkan data.
Misalnya, ketika pengguna bermaksud memasukkan item barang untuk
dipesan, pengguna dapat melakukan pencarian item-item barang dengan
menuliskan kode atau nama barang yang ingin dicari.
c) Adanya visual feedback. Hal ini bertujuan untuk memudahkan pengguna
dalam memastikan bahwa inputannya adalah benar. Misalnya, ketika pengguna
memasukkan kode persediaan yang diterima dari supplier, secara otomatis
akan muncul nama persediaan, satuannya, dan kuantitas yang dipesan sesuai
dengan kode persediaan yang dimasukkan
d) Adanya pembatasan jenis dan panjang data inputan. Hal ini bertujuan
untuk menjaga integritas data yang akan dimasukkan. Misalnya, ketika
pengguna memasukkan harga barang yang diterima, pengguna tidak dapat
memasukkan data berupa huruf tetapi harus angka.
e) Adanya pembatasan pilihan data inputan. Hal ini bertujuan untuk dapat
mengendalikan jenis data yang dimasukkan. Misalnya, ketika pengguna ingin
memasukkan data inputan kategori atas persediaan yang baru, di dalam
aplikasi perangkat lunak akan diberikan pilihan yang dibatasi jenisnya sesuai
dengan yang ada di dalam database kategori persediaan.
f) Adanya fitur inputan tanggal. Hal ini bertujuan untuk menjaga integritas data
tanggal serta mencegah kesalahan input data bertipe tanggal dengan cara
menggunakan salah fitur DT.Picker dalam Visual Basic 6.0 sehingga pengguna
dapat menginputkan data bertipe tanggal dengan mudah dan tepat.
g) Pengendalian hak akses. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa data
diinput dan diproses oleh pengguna yang memiliki kewenangan untuk
melakukan input dan pemrosesan transaksi. Misalnya, form pesanan
pembelian hanya dapat diakses oleh pengguna yang berposisi sebagai Bagian
Pemesanan sebagai penginput data serta Manajer Logistik dan Manajer
Finance&Accounting sebagai pihak yang melakukan otorisasi.
h) Pop up konfirmasi. Untuk mencegah meminimalkan bug (penyimpangan),
maka apabila terjadi kesalahan prosedur akan muncul peringatan. Dan pada
aktivitas-aktivitas tertentu dimunculkan konfirmasi sebelum perintah
dieksekusi oleh aplikasi perangkat lunak. Misalnya pada perintah
penghapusan.
b. Pengendalian pemrosesan
a) Adanya pemrosesan pencatatan data yang dilakukan secara otomatis. Hal
ini bertujuan untuk meminimalisir terjadinya human error dalam menangani
suatu aktivitas. Adapun yang dimaksud dengan otomatis adalah data yang
dimasukkan tidak dilakukan secara manual dan telah disesuaikan dengan
ketentuan yang telah ditetapkan oleh manajemen perusahaan. Misalnya, ketika
pengguna melakukan input pesanan pembelian, total kuantitas dan nominal
harga pesanan akan terhitung secara otomatis.
b) Adanya pesan konfirmasi, peringatan, dan pembatalan proses. Hal ini
bertujuan untuk memastikan pengguna bahwa perlakuannya pada suatu
transaksi ada kemungkinan tidak tepat, tidak dapat diulang kembali, ataupun
yang lainnya sehingga pengguna akan lebih berhati-hati dalam memberikan
perlakuan terhadap pemrosesan yang ditanganinya.
c) Adanya pengecekan bahwa data yang akan disimpan sudah lengkap. Hal
ini bertujuan untuk mencegah penyimpanan data yang tidak lengkap, yang
mengakibatkan prenumbered document tidak berguna sepenuhnya. Misalnya,
data pada formulir pesanan pembelian tidak akan tersimpan apabila vendor
yang dituju tidak ada.
c. Pengendalian keluaran
Pada beberapa form dapat menghasilkan formulir-formulir internal yang
diperlukan. Misalnya, aplikasi perangkat lunak dapat mencetak data mengenai
posisi persediaan pada setiap lokasi

b. Tampilan Form Master


Form master berguna untuk mengelola data yang ada di dalam tabel master pada
database. Form master yang dirancang didasarkan pada tabel master yang telah
dibuatkan sebelumnya.
a. Form Master Persediaan Barang Dagangan
Form master persediaan barang dagangan adalah form untuk melakukan aktivitas
pencatatan profil persediaan. Selain itu, form master persediaan juga dapat sebagai
form untuk pencarian persediaan per kode persediaan. Form ini berhubungan dengan
tabel persediaan dan stok persediaan. Adanya dua fungsi pada form yang sama ini
bertujuan untuk memudahkan pengguna dalam mengakses informasi.
b. Form Posisi Persediaan
Form posisi persediaan adalah form untuk melakukan aktivitas pencarian persediaan
pada berbagai lokasi. Form ini berhubungan dengan tabel persediaan dan
stokpersediaan. Pada form data posisi persediaan ini diberikan kemudahan dalam
pencarian persediaan berdasarkan kode ataupun nama barang pada lokasi tertentu.
c. Form Master Jenis – Kategori – Satuan Persediaan
Form master jenis – kategori – satuan persediaan adalah form untuk melakukan
aktivitas pencatatan jenis, kategori, ataupun satuan persediaan. Selain itu, form
master jenis – kategori – satuan persediaan juga dapat sebagai form untuk pencarian
jenis, kategori, ataupun satuan persediaan.
d. Form Master Penerbit – Supplier
Form master penerbit – supplier adalah form untuk melakukan aktivitas pencatatan
penerbit maupun supplier. Selain itu, form master penerbit – supplier juga dapat
sebagai form untuk pencarian penerbit ataupun supplier. Form ini berhubungan
dengan tabel vendor. Adanya dua fungsi pada form yang sama ini bertujuan untuk
memudahkan pengguna dalam mengakses informasi.
e. Form Master Lokasi
Form master lokasi adalah form untuk melakukan aktivitas pencatatan lokasi. Selain
itu, form master lokasi juga dapat digunakan sebagai form untuk pencarian lokasi.
Form ini berhubungan dengan tabel dt_lokasi.
f. Form Master Karyawan
Form master karyawan adalah form yang diperuntukkan untuk melakukan aktivitas
pengelolaan data karyawan. Form ini berhubungan dengan tabel data karyawan dan
tabel struktur organisasi yang telah dijelaskan sebelumnya. Siklus pembelian
berkepentingan terhadap form master karyawan untuk mendapatkan informasi
karyawan
g. Form Setting
Form master setting adalah form yang berkaitan dengan profil perusahaan dan untuk
mengubah password pengguna.
c. Tampilan Form Transaksi
Form transaksi adalah form yang paling sering diakses di dalam aplikasi perangkat
lunak siklus pembelian karena form transaksi memiliki peran penting dalam proses
penangkapan data dan penghasil dokumen dasar bagi proses pengolahan data
selanjutnya. Oleh karena itu, form ini dirancang sedemikian rupa sehingga
menghasilkan tipe form yang user friendly dan didukung dengan pengendalian internal
yang baik
a. Form Permintaan Pembelian
Form permintaan pembelian adalah form untuk melakukan aktivitas pencatatan
permintaan pembelian. Form ini berhubungan dengan tabel dt_permintaan dan
det_permintaan. Form ini hanya dapat diakses oleh Bagian Gudang untuk melakukan
inputan permintaan pembelian, Manajer Logistik untuk melakukan otorisasi yang
menunjukkan bahwa permintaan pembelian tersebut sudah sepengetahuannya, dan
Manajer Marketing untuk otorisasi yang menunjukkan item barang apa saja yang
disetujui untuk diminta dilakukan pembelian
b. Form Pesanan Pembelian
Form pesanan pembelian adalah form untuk melakukan aktivitas pencatatan
pesanan pembelian. Form ini berhubungan dengan tabel dt_pesanan dan det_pesanan.
Form ini hanya dapat diakses oleh Bagian Pemesanan untuk melakukan inputan
pesanan pembelian, Manajer Logistik untuk melakukan otorisasi yang menunjukkan
bahwa pesanan pembelian tersebut sudah sepengetahuannya, dan Manajer
Finance&Accounting untuk otorisasi yang menunjukkan pesanan tersebut akan dibeli
secara tunai ataukah kredit.
c. Form Penerimaan Persediaan
Form penerimaan persediaan adalah form untuk melakukan aktivitas pencatatan
penerimaan persediaan baik yang berasal dari pesanan pembelian maupun retur
pembelian
d. Form Transaksi Pembelian
Form transaksi pembelian adalah form untuk melakukan aktivitas pencatatan kas
keluar, hutang, dan pelunasan hutang yang terjadi akibat adanya pembelian baik tunai
maupun kredit. Form ini berhubungan dengan tabel kas untuk pencatatan
pengeluaran kas baik untuk pembayaran pembelian tunai maupun pelunasan hutang
dan data_hutang untuk pencatatan hutang. Form ini hanya dapat diakses oleh Kasir
Induk untuk melakukan inputan kas yang keluar maupun hutang yang terjadi dan
Manajer Finance&Accounting untuk melakukan otorisasi atas pengeluaran kas.
e. Form Retur Pembelian
Form retur pembelian adalah form untuk melakukan aktivitas pencatatan retur
pembelian. Form ini berhubungan dengan tabel dt_retur_beli, det_retur_beli, dan
dt_retur_gudang. Form ini hanya dapat diakses oleh Bagian Pemesanan untuk
melakukan inputan retur pembelian, Manajer Logistik untuk melakukan otorisasi
atas memo debit, dan Bagian Gudang untuk melakukan inputan atas data
pengeluaran barang dari gudang
f. Form Mutasi
Form mutasi adalah form untuk melakukan aktivitas pencatatan mutasi persediaan
baik mutasi internal maupun mutasi ekstenal (pameran). Form ini berhubungan
dengan tabel dt_mutasi dan det_mutasi. Form ini hanya dapat diakses oleh Bagian
Gudang untuk melakukan inputan mutasi persediaan. Form ini dirancang agar kode
mutasi akan terisi otomatis dan tidak dapat diganti oleh pengguna

G. Form Stock Opname


Form stock opname adalah form untuk melakukan aktivitas pencatatan stock opname.
Form ini berhubungan dengan tabel dt_StockOp dan det_StockOp. Form ini hanya
dapat diakses oleh Bagian Gudang untuk melakukan pencatatan stock opname dan
Manajer Logistik untuk memberikan otorisasi atas stock opname yang telah
dilaksanakan
h. Form Penjurnalan
Form penjurnalan adalah form untuk melakukan aktivitas pencatatan jurnal. Form ini
berhubungan dengan tabel jurnal dan detailjurnal. Berkaitan dengan siklus
pembelian, form ini dipergunakan untuk melakukan penjurnalan yang bersifat
temporer.

3.) Hubungan antara pengetahuan analis tentang Risiko dengan pembentukan Pengendalian (co
ntrol) dalam desain SIA menggunakan pendekatan logika “what if scenario”

what-if scenario merupakan proses dalam langkah awal upaya pendendalian yang berguna untuk
mengevaluasi berbagai skenario untuk memprediksi suatu risiko.
Mekanisme What-if scenario bekerja dengan menilai kemungkinan dan konsekuensi dari situasi-
situasi yang bisa terjadi. Jawaban atas pertanyaan ini akan membentuk dasar penilaian mengenai
penerimaan risiko tersebut dan menetukan keuputusan terkait pilihan tindakan pendendalian
untuk risiko tersebut.

Contoh penerapan What-if scenario adalah:


 Jika “terdapat risiko pelanggan tidak membayar”, maka dibuat pengendalian berupa
“diberlakukannya aturan pelanggan harus membayar sebelum mendapatkan produk”
 Jika “terdapat risiko kehilamgan aset”, maka dibuat pengendalian berupa “pemasangan CCTV
dan ditempatkannya petugas security”
 Jika “terdapat risiko penyalahgunaan laporan keuangan”, maka dibuat pengendalian berupa
“aturan pembatasan review dan cetak laporan, sehingga kasir hanya dapat mereview dan
mencetak laporan untuk keperluan laporan harian.”

Anda mungkin juga menyukai