1. Apa yang saudara ketahui tentang penyusunan SIA Siklus Penghasilan yang dijelaskan m
endasarkan pada kasus dalam modul (lebih lengkap lebih baik)
2. Apa yang saudara ketahui tentang penyusunan SIA Siklus Pengeluaran - Pembelian yang
dijelaskan mendasarkan pada kasus dalam modul (lebih lengkap lebih baik)
3. Jelaskan hubungan antara pengetahuan analis tentang Risiko dengan pembentukan Pen
gendalian (control) dalam desain SIA. Mohon menggunakan pendekatan logika “what if
scenario”
Siklus penghasilan ini meliputi seluruh penerimaan pendapatan yang dihasilkan perusahaan dari
penjualan barang atau jasa maupun sewa.
Siklus penghasilan melibatkan beberapa pihak, seperti bagian kasir, penjualan, bendahara
penerimaan, gudang/ logistik, akuntansi dan keuangan berdasarkan ukuran, kepentingan, dan
struktur organisasi perusahaan..
1. General Manager
a. Membuat keputusan yang mempengaruhi strategi perusahaan jangka panjang.
b. Melakukan otorisasi dan pengesahan terhadap formulir yang dihasilkan oleh bagian
teknis
2. Logistik
a. Kepala Bagian Pemesanan
1) Melakukan kerja sama dengan supplier dalam kaitannya dengan transaksi
pembelian, konsinyasi, dan retur persediaan.
2) Melakukan pemantauan tingkat perputaran persediaan untuk kemungkinan
terjadinya pemesanan dan retur persediaan.
b. Kepala Bagian Gudang
1) Menerima pengiriman barang dari supplier.
2) Bertanggung jawab sepenuhnya atas mutasi persediaan secara internal.
3) Bertanggung jawab secara parsial atas mutasi persediaan secara eksternal.
4) Melakukan pemantauan secara terus-menerus atas tingkat persediaan.
3. Marketing
a. Customer service
1) Memberikan informasi tentang buku dan menerima pesanan buku dari
pelanggan
2) Menerima kritik dan saran dari pelanggan atau pihak luar
3) Menerima pengajuan kerjasama pameran, wawancara dan dan berbagai
aktivitas pihak luar.
4) Membuat daftar buku yang akan dimutasi pada kerjasama pameran.
b. Pramuniaga
1) Melayani Pelanggan
2) Memberikan informasi tentang buku kepada pelanggan
3) Membantu menyiapkan dan melakukan cek fisik buku yang akan dimutasi pada
kerjasama pameran.
4. Operasional
a. Personalia
1) Mengelola database karyawan toko
2) Pengelola dan pengolah data absensi karyawan
3) Membuat daftar gaji karyawan
b. Rumah Tangga
1) Mengelola seluruh aktivitas terkait dengan operasional toko.
2) Menyusun anggaran pembiayaan dan mengelola pembiayaan operasional toko.
c. Administrasi
Administrasi bertugas menangani aktivitas surat-menyurat toko
1. Pihak kedua ( rekanan) mengajukan proposal kerja sama pameran kepada karyawan
bagian toko.
4. General manager memeriksa proposal, apabila proposal kerja sama disetujui, general
manager memberikan instruksi kepada karyawan toko untuk membuat akad
(perjanjian) dan daftar buku yang akan dipamerkan.
5. Karyawan toko membuat nota barang keluar dan meminta pengesahan pada kepada
general manager.
b. Pembelian Kredit
a) Bagian Gudang membuat Surat Permintaan Pembelian (SPP) rangkap 2, yang
pertama untuk diserahkan kepada Bagian Pemesanan sedangkan yang kedua
diarsip.
b) Bagian Gudang memberikan SPP kepada Manajer Logistik untuk diotorisasi.
c) Manajer Logistik menyerahkan SPP tersebut kepada Manajer Marketing untuk
diperiksa apakah memang perlu dilakukan pembelian atas item-item
persediaan yang tersebut dalam SPP tersebut atau tidak dan kemudian
ditandatangani.
d) Bagian Gudang menerima kembali SPP yang sudah diotorisasi oleh Manajer
Logistik dan Manajer Marketing.
e) Bagian Gudang menyerahkan SPP lembar pertama kepada Bagian Pemesanan.
f) Berdasarkan SPP dari Bagian Gudang, Bagian Pemesanan membuat Surat
Order Pemesanan (SOP) rangkap 3, yang pertama untuk Supplier, yang kedua
untuk Bagian Gudang, sementara yang ketiga diarsip.
g) SOP disahkan oleh Manajer Logistik kemudian diserahkan kepada Manajer
Finance & Accounting untuk ditentukan apakah pembelian tersebut dilakukan
secara tunai/kredit dan kemudian ditandatangani.
h) Bagian Pemesanan menerima kembali SOP yang telah diotorisasi.
i) SOP lembar pertama dikirim ke Supplier sedangkan lembar kedua diserahkan
ke Baian Gudang.
j) Supplier mengirim barang ke Toko Buku ke Bagian Gudang dengan
menunjukkan lembar pengiriman yang menunjukkan nomor SOP beserta
barang-barang yang dikirimkan.
k) Saat barang dikirim, Bagian Gudang memeriksa dan membandingkan SOP
lembar kedua, lembar pengiriman, dan persediaan fisik barang.
l) Jika tidak sesuai, dilakukan klarifikasi ke Supplier.
m) Jika sesuai, Bagian Gudang menerima barang dan lembar pengiriman.
n) Bagian Gudang membuat Surat Penerimaan Barang (SPB) sebanyak 3 rangkap,
yang pertama untuk Supplier, yang kedua untuk Kasir Induk, sedangkan yang
ketiga diarsip oleh Bagian Gudang.
o) Bagian Gudang meminta Supplier untuk menandatangani SPB rangkap 3.
p) SPB lembar pertama diserahkan ke Supplier.
q) Bagian Gudang menyerahkan SOP lembar kedua dan SPB lembar kedua ke
Kasir Induk untuk dilakukan pembayaran.
r) Supplier menyerahkan Faktur Pembelian rangkap 2, yang pertama untuk
Supplier sedangkan yang kedua untuk Toko Buku.
s) Kasir Induk memastikan kesesuaian SOP lembar kedua, SPB, dan Faktur
Pembelian.
t) Jika tidak sesuai, Kasir Induk melakukan klarifikasi.
u) Jika sesuai, Kasir Induk menandatangani Faktur Pembelian
v) Kasir Induk menyerahkan Faktur Pembelian lembar pertama ke Supplier.
w) SOP lembar kedua, Faktur Pembelian lembar kedua, dan Surat Penerimaan
Barang lembar kedua diserahkan ke Bagian Accounting.
x) Bagian Accounting melakukan penjurnalan Pembelian Kredit dan mengarsip
semua dokumen terkait.
d. Mutasi Internal
a) Jika bertujuan untuk meminta barang maka:
(a) Gudang – X membuat Daftar Barang Mutasi (DB-M) mengenai barang
barang yang diperlukan dan menyerahkan DB-M ke Gudang – Y.
(b) Gudang – Y mengecek ketersediaan barang.
(c) Jika tidak tersedia, Gudang – Y mengonfirmasi ke Gudang – X.
(d) Jika tersedia, Gudang – Y menyiapkan barang dan membuat Formulir
Mutasi (FM) sebanyak 2 rangkap, yang pertama untuk Gudang – Y
sedangkan yang kedua untuk Gudang – X.
(e) Gudang – Y mengirimkan barang beserta FM ke Gudang – X.
(f) Gudang – X memeriksa kesesuaian FM dan fisik barang.
(g) Jika tidak sesuai, Gudang – X melakukan klarifikasi ke Gudang – Y.
(h) Jika sesuai, Gudang – X menerima barang dan menandatangani FM rangkap
2.
(i) FM lembar kedua diserahkan ke Gudang – X.
f. Retur Pembelian
a) Bagian Pemesanan membuat Memo Debit sebanyak rangkap 4, yang pertama
untuk Supplier, yang kedua untuk Bagian Gudang, yang ketiga untuk Bagian
Accounting, sedangkan yang keempat untuk diarsip Bagian Pemesanan.
b) Memo Debit diserahkan ke Manajer Logistik untuk meminta persetujuan.
c) Bagian Pemesanan menerima kembali Memo Debit yang telah disetujui. Memo
Debit lembar pertama dikirimkan ke Supplier sedangkan lembar kedua
dikirimkan ke Bagian Gudang.
d) Bagian Gudang kemudian mempersiapkan barang yang akan diretur dan
membuat Surat Pengiriman Retur Barang (SPRB) sebanyak tiga rangkap, yang
pertama untuk Supplier, yang kedua untuk Bagian Accounting, sedangkan yang
ketiga untuk diarsip Bagian Gudang.
e) SPRB lembar pertama beserta persediaan yang diretur dikirimkan kepada
Supplier sedangkan SPRB lembar kedua selanjutnya diserahkan ke Bagian
Acoounting.
f) Bagian Accounting melakukan jurnal Retur Pembelian dan mengarsip semua
dokumen terkait.
Desain Input
Setelah tahap perancangan database dilakukan, maka langkah selanjutnya dalam
perancangan aplikasi perangkat lunak adalah tahap membuat program aplikasi perangkat
lunak. Adapun jenis program aplikasi yang digunakan adalah MS. Visual Basic 6.0.
Perancangan sebuah program aplikasi bertujuan untuk memudahkan pengoperasionalan
aplikasi perangkat lunak yang telah dibuat oleh para pengguna (user) dan juga
memperindah tampilan aplikasi perangkat lunak yang digunakan.
3.) Hubungan antara pengetahuan analis tentang Risiko dengan pembentukan Pengendalian (co
ntrol) dalam desain SIA menggunakan pendekatan logika “what if scenario”
what-if scenario merupakan proses dalam langkah awal upaya pendendalian yang berguna untuk
mengevaluasi berbagai skenario untuk memprediksi suatu risiko.
Mekanisme What-if scenario bekerja dengan menilai kemungkinan dan konsekuensi dari situasi-
situasi yang bisa terjadi. Jawaban atas pertanyaan ini akan membentuk dasar penilaian mengenai
penerimaan risiko tersebut dan menetukan keuputusan terkait pilihan tindakan pendendalian
untuk risiko tersebut.