Anda di halaman 1dari 5

Nama : Juista Tri Takhsyania

NIM : 225020307111192
Kelas : SIA-CA
No. Absen : 32

UTS
KERJAKAN SOAL DIBAWAH INI

1. Apa yang saudara ketahui tentang penyusunan SIA SiklusPenghasilan yang dijelaskan
mendasarkan pada kasusdalam modul (lebih lengkap lebih baik)
2. Apa yang saudara ketahui tentang penyusunan SIA SiklusPengeluaran - Pembelian yang
dijelaskan mendasarkanpada kasus dalam modul (lebih lengkap lebih baik)
3. Jelaskan hubungan antara pengetahuan analis tentangdokumen input dengan informasi
yang dihasil dalam desainSIA. Mohon menggunakan pendekatan logika “what if
scenario”

Jawaban :
1. Yang saya ketahui tentang SIA Siklus Penghasilan yang dijelaskan mendasarkan pada
kasus dalam modul sebagai berikut :
● Siklus Penghasilan (Revenue Cycle) merupakan siklus yang meliputi penerimaan
pendapatan yang dihasilkan perusahaan dari penjualan dan sewa. Siklus Penghasilan
ada dalam dua basis, yaitu Basis Manual artinya melakukan proses pencatatan secara
manual di buku atau catatan khusus dan Basis Teknologi artinya melakukan proses
pencatatan menggunakan bantuan komputer (bahkan saat ini telah menggunakan
bantuan jaringan internet yang disajikan secara real time).
● Tipe struktur organisasi berdasarkan jenis pembagian kerja. Dimana seluruh penilaian
data, keputusan dan seluruh otorisasi terpusat pada general manajer. Sedangkan
seluruh aktivitas operasional, pengelolaan data dan berbagai prosedur lain diawasi dan
dilaksanakan di bawah supervisi langsung dari general manajer. Dimana di bawah
general manager tersebut karyawan dibagi menjadi dua, yaitu bagian toko dan bagian
administrasi.
● Kelemahan dari struktur organisasi yang sudah ada adalah struktur organisasi yang
terpusat pada general manager dan aktivitas pembelian serta penjualan hanya
ditangani oleh bagian toko. Struktur organisasi hasil evaluasi jika ada perlu dilakukan
agar struktur organisasi lebih sistematis sekaligus mampu membangun pengendalian
terhadap tugas dan wewenang yang didelegasikan. Solusinya dengan membedakan
karyawan yang memegang suatu fungsi tertentu. Struktur organisasi baru yang
didesain berdasarkan evaluasi dari yang lama meliputi manajer toko kemudian
dibawahnya ada manajer logistik (kepala bagian pemesanan dan kepala bagian
gudang), manajer marketing (customer service dan pramuniaga), manajer operasional
(personalia, rumah tangga dan administrasi) dan manajer finance & accounting (kasir
induk, kasir unit, kasir kas kecil, dan accounting).
● Berikut narasi terkait dengan prosedur dalam siklus penghasilan :
1. Penjualan Tunai
a. Pelanggan memilih barang yang dibeli dan membawanya kepada kasir.
b. Kasir memeriksa jumlah diskon penjualan dan menghitung harga setelah potongan
penjualan.
c. Kasir memberitahukan harga setelah potongan kepada pelanggan.
d. Pelanggan melakukan pembayaran kepada kasir.
e. Kasir membuat nota penjualan rangkap 2. Lembar pertama diberikan kepada
pelanggan dan lembar kedua dijadikan arsip.
f. Kasir membubuhkan stempel lunas kepada nota penjualan 1 dan 2, lalu
menyerahkan barang dan nota penjualan 1 kepada pelanggan.

2. Penerimaan Kas
a. Ketika sampai di alamat yang dituju bagian pengiriman akan meminta pelanggan
memaraf daftar pengiriman barang dan kemudian bagian pengiriman memberikan
faktur penjualan dan barang.
b. Selanjutnya bagian pengiriman akan meminta kas pembayaran.
c. Ketika sudah di perusahaan, bagian pengiriman memberikan kas dan daftar
pengiriman barang akan diserahkan pada kepada bagian keuangan dan akuntansi
selanjutnya akan menuju prosedur akhir hari.

3 Prosedur Akhir Hari


a. Bagian keuangan dan akuntansi menerima kas, rekap penjualan dan faktur
penjualan dari bagian penjualan, kas dan daftar pengiriman barang dari bagian gudang
dan pengiriman selanjutnya bagian keuangan dan akuntansi kemudian melakukan
pengecekan dan memparaf rekap faktur penjualan dan membuat laporan penerimaan
kas.
b. Kemudian bagian keuangan dan akuntansi akan mengisi buku kas, menjumal dan
posting ke buku besar.

● Kelemahan pada prosedur yang sudah ada adalah tidak ada prosedur yang mengatur
proses pergantian shift, tidak ada prosedur standart dan bukti menunjukkan
penyetoran kas, pemrosesan transaksi dalam siklus penghasilan secara manual,
pemrosesan transaksi tidak mencakup update persediaan, pemisahan tugas di bagian
toko yang tidak jelas, sistem dan prosedur pengelolaan transaksi tidak disosialisasikan
dengan baik, tingginya frekuensi terjadi kesalahan teknis, dan lemahnya dokumentasi.
● Formulir yang digunakan dalam siklus penghasilan, yaitu nota penjualan, bukti
mutasi, catatan persediaan terjual harian, laporan pemasukan, daftar barang yang
dimutasi, berita acara mutasi, memo mutasi dan laporan penjualan.
● Keputusan Manajemen dalam perusahaan (what if scenario)
1. Persediaan apa yang harus dijual kepada pelanggan
2. Bagaimana efektifitas metode penjualan kerjasama, apakah memiliki pengaruh
yang besar terhadap tingkat penjualan perusahaan.
3. Bagaimana kinerja karyawan departemen marketing ditinjau dari tingkat penjualan
yang diraihnya.
4. Keputusan-keputusan yang bersifat strategis seperti pemberian potongan
● Berikut ini beberapa informasi yang dihasilkan dalam bentuk laporan:
1. Laporan seluruh penjualan
2. Laporan penjualan tunai
3. Laporan penjualan per kasir
4. Laporan penjualan pada periode tertentu
5. Segmented reporting.
6. Rekap penjualan untuk masing-masing transaksi

● Berikut beberapa kebijakan manajemen yang diusulkan untuk diterapkan yaitu :


1. Kasir harus mengumpulkan bukti transaksi nota penjualan rangkap kedua untuk
dijadikan arsip dan pada setiap akhir shift kasir harus mencetak beberapa laporan
harian
2. Apabila terjadi kesalahan dalam pemrosesan transaksi maka harus dilakukan
evaluasi, pengecekan ulang dan perbaikan yang bijaksana. Jika kesalahan
ditemukan pemrosesan transaksi mengakibatkan kerugian bagi perusahaan dan
disebabkan kelalaian karyawan yang bertugas, maka karyawan yang
bersangkutan harus mempertanggungjawabkannya dengan cara mengganti atau
dikompensasikan pada gaji karyawan.
3. Seluruh kas fisik hasil penjualan pada shift yang bersangkutan, harus diperiksa
ulang kesesuaiannya dengan laporan yang dihasilkan dan disetorkan kepada kasir
induk.
4. Retur harus dilakukan sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan, retur hanya
diizinkan untuk dilakukan pada hari yang sama dengan transaksi penjualan dan
harus disetujui oleh manajer marketing.
5. Proses penerimaan pengajuan kerjasama pameran dan pengelolaan kerjasama
pameran dilakukan oleh customer service, sedangkan untuk pencatatan penjualan
dilakukan oleh kasir unit.
● Berikut beberapa kebijakan akuntansi yang diusulkan untuk diterapkan yaitu :
1. Pembuatan jurnal dan buku besar dilakukan dengan tujuan mempermudah
manajemen dalam penyusunan laporan keuangan.
2. Menggunakan metode penjurnalan per batch, dimana seluruh transaksi disimpan
dalam database dan akan dijurnal pada akhir shift ketika kasir telah melaporkan
penjualan harian dan kasir telah menerbitkan dokumen kas masuk.
3. Metode pencatatan penjualan yang digunakan adalah metode perpetual.

2. Yang saya ketahui tentang SIA Siklus Pengeluaran-Pembelian yang dijelaskan


mendasarkan pada kasus dalam modul sebagai berikut :
● Siklus Pengeluaran Pembelian adalah siklus yang meliputi pengeluaran untuk
pembelian dan pengeluaran untuk penggajian. Siklus pengeluaran pembelian
melibatkan beberapa pihak, seperti bagian pembelian, bagian produksi, bendahara
pengeluaran, akuntansi dan keuangan (tergantung dari ukuran, kepentingan, dan
struktur organisasi perusahaan). Siklus Penghasilan ada dalam dua basis, yaitu Basis
Manual artinya melakukan proses pencatatan pembelian secara manual di obuku atau
catatan khusus dan Basis Teknologi artinya melakukan proses pencatatan hingga
pembayaran dilakukan secara online melalui transfer m-banking, i- banking, maupun
aplikasi finance lainnya menggunakan bantuan komputer (bahkan saat ini telah
menggunakan bantuan jaringan internet yang disajikan secara real time).
● Tipe struktur organisasi berdasarkan jenis pembagian kerja. Dimana seluruh penilaian
data, keputusan dan seluruh otorisasi terpusat pada general manajer. Sedangkan
seluruh aktivitas operasional, pengelolaan data dan berbagai prosedur lain diawasi dan
dilaksanakan di bawah supervisi langsung dari general manajer. Dimana di bawah
general manager tersebut karyawan dibagi menjadi dua, yaitu bagian toko dan bagian
administrasi.
● Kelemahan dari struktur organisasi yang sudah ada adalah struktur organisasi yang
terpusat pada general manager, struktur organisasi yang belum memenuhi kebutuhan
pengendalian, terdapat beberapa perangkapan jabatan pada bagian-bagian yang saling
mengontrol, pembagian tugas tidak disertai dengan pemberian tugas, wewenang, dan
tanggung jawab, dan kurangnya pertimbangan akan bentuk struktur organisasi yang
sesuai dengan kegiatan operasional. Struktur organisasi hasil evaluasi jika ada perlu
dilakukan agar struktur organisasi lebih sistematis sekaligus mampu membangun
pengendalian terhadap tugas dan wewenang yang didelegasikan. Solusinya dengan
membedakan karyawan yang memegang suatu fungsi tertentu. Struktur organisasi
baru yang didesain berdasarkan evaluasi dari yang lama meliputi manajer toko
kemudian dibawahnya ada manajer logistik (kepala bagian pemesanan dan kepala
bagian gudang), manajer marketing (customer service dan pramuniaga), manajer
operasional (personalia, rumah tangga dan administrasi) dan manajer finance &
accounting (kasir induk, kasir unit, kasir kas kecil, dan accounting).
● Berikut narasi terkait dengan prosedur dalam siklus penghasilan :
1. Pembelian Tunai
a. Karyawan Toko membuat Daftar Pesanan dan Surat Order Pembelian (SOP) yang
diotorisasi oleh General Manager (SOP dibuat rangkap 2)
b. SOP lembar pertama dikirim ke Supplier.
c. Supplier mengirimkan barang disertai dengan Faktur Pembelian rangkap 2.
d. Karyawan Toko memeriksa dan membandingkan SOP, Faktur Pembelian, dan
e. persediaan fisik barang.
f. Jika tidak sesuai maka dilakukan klarifikasi ke Supplier.
g. Jika sesuai, General Manager menandatangani Faktur Pembelian.
h. Karyawan Toko membayar persediaan yang telah dibeli sesuai dengan Faktur
i. Pembelian.
j. Karyawan Toko membuat Catatan Persediaan Masuk dan Catatan Kas Keluar.
k. Supplier memberi stempel lunas pada Faktur Pembelian.
l. Supplier menyerahkan Faktur Pembelian – Lunas lembar pertama ke Toko Buku
m. sedangkan lembar kedua diarsip Supplier.
n. SOP, Faktur Pembelian – Lunas, Catatan Persediaan Masuk, dan Catatan Kas
Keluar diserahkan ke Bagian Administrasi dan Akuntansi.
o. Bagian Administrasi dan Akuntansi melakukan penjurnalan Pembelian Tunai dan
p. mengarsip semua dokumen pendukung.

2. Pembelian Kredit
a. Karyawan Toko membuat Daftar Pesanan dan Surat Order Pembelian (SOP) yang
diotorisasi oleh General Manager (SOP dibuat rangkap 2)
b. SOP lembar pertama dikirim ke Supplier.
c. Supplier mengirim barang ke toko disertai dengan Faktur Pembelian rangkap 2.
d. Karyawan Toko memeriksa dan membandingkan SOP, Faktur Pembelian, dan
b. persediaan fisik barang.
a. Jika tidak sesuai maka dilakukan prosedur klarifikasi ke Supplier.
b. Jika sesuai General Manager menandatangani Faktur Pembelian.
c. Karyawan Toko membuat Catatan Persediaan Masuk dan Catatan Utang Dagang.
d. Supplier menyerahkan Faktur Pembelian Ditandatangani lembar kedua ke Toko,
sedangkan lembar pertama diarsip Supplier.
e. SOP, Faktur Pembelian Ditandatangani lembar kedua, Catatan Persediaan Masuk,
c. dan Catatan Utang Dagang diserahkan ke Bagian Administrasi dan Akuntansi.
a. Bagian Administrasi dan Akuntansi melakukan penjurnalan Pembelian Kredit dan
d. mengarsip semua dokumen pendukung.
● Kelemahan pada prosedur yang sudah ada adalah tidak ada prosedur yang mengatur
proses retur pembelian, pemrosesan transaksi dalam siklus pembelian dilakukan
secara manual, pemrosesan transaksi tidak mencakup pembaruan persediaan,
tingginya frekuensi terjadi kesalahan teknis, lemahnya dokumentasi atas arsip-arsip
yang diperlukan, dan kurangnya bentuk laporan manajemen yang dihasilkan.

3. Hubungan antara pengetahuan analis tentang dokumen input dengan informasi yang
dihasilkan dalam desain SIA sangat penting. Dalam pendekatan "what if scenario",
dapat diasumsikan bahwa sebagai berikut :
● Jika analisis tidak memahami dokumen input dengan baik, ini dapat mengarah pada
kesalahan data dalam SIA, yang pada gilirannya dapat menghasilkan informasi yang
tidak akurat.
● Jika dokumen input tidak terstruktur dengan baik, proses pengolahan data dalam SIA
bisa menjadi lebih rumit dan lambat.
● Jika ada ketidaksesuaian antara dokumen input dan apa yang dicatat dalam SIA, ini
dapat menyebabkan inkonsistensi dan masalah pelacakan transaksi.
● Oleh karena itu, pengetahuan yang baik tentang dokumen input adalah landasan
penting untuk desain SIA yang efektif, karena informasi yang dihasilkan dalam SIA
hanya seakurat informasi yang dimasukkannya melalui dokumen input. Hal tersebut
dapat mencakup dalam pemahaman tentang jenis data yang terkandung dalam
dokumen, bagaimana data dikumpulkan, apa saja hal yang perlu dicatat, dan
bagaimana mengidentifikasi area yang memerlukan perbaikan.

Anda mungkin juga menyukai