KEWARGANEGARAAN
DISUSUN OLEH :
225020307111192 / 46
DOSEN PENGAMPU :
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
PENDAHULUAN
Penyatuan atau bahasa yang netral di tengah negara kita yang berisikan
keragaman bahasa yang sangat majemuk adalah Bahasa Indonesia. Hal ini
menjadikan penggunaan Bahasa Indonesia menjadi penting dan diperlukan oleh
masyarakat itu sendiri. Bahasa ibu sebagian besar penduduk Indonesia adalah
Bahasa Indonesia baru kemudian bahasa daerah masing-masing. Apalagi pada
generasi Z yang kemungkinan besar sudah sangat jarang ditemukan yang masih
menggunakan bahasa daerah masing-masing kecuali untuk logatnya saja. Akan
tetapi, saat ini sudah banyak akulturasi yang menyebabkan bahasa yang digunakan
sehari-hari tidak sepenuhnya murni. Selain itu, secara perlahan pemakaian bahasa
Indonesia di kehidupan sehari-hari mulai bergeser digantikan oleh bahasa remaja
yang lebih dikenal dengan sebutan “bahasa gaul”.
PEMBAHASAN
Dimana bahasa gaul juga mampu mengganggu siapapun yang membaca dan
mendengar kata yang dimaksud di dalamnya. Pasalnya hanya sebagian orang yang
mengerti maksud atau arti dari bahasa gaul itu sendiri, khususnya anak remaja
sekarang yang sering menggunakan dan paham dalam penggunaannya. Terlebih
jika dalam bentuk tulisan juga mampu merusak tatanan Bahasa Indonesia, bahkan
menyulitkan untuk memahaminya dalam waktu yang terbilang singkat. Kebiasaan
penggunaan bahasa gaul dapat mempersulit dalam komunikasi dengan orang lain
di acara formal, misalnya seorang mahasiswa yang sedang berpresentasi di depan
kelas.
Akan tetapi, terdapat juga sisi positif dari penggunaan bahasa gaul ini yaitu
peningkatan kreativitas dan inovasi anak-anak muda terhadap trend bahasa baru
(Suleman dan Islamiyah, 2018). Pada hakikatnya, bahasa gaul yang digunakan anak
remaja zaman sekarang seringkali muncul dari plesetan kata yang mereka ciptakan
secara tidak sadar. Sehingga proses berkembangnya penggunaan bahasa gaul oleh
remaja dinilai mampu menjadikan hal-hal yang lebih kreatif lagi. Terlepas dari
menganggu atau tidaknya bahasa gaul tersebut, maka tidak ada salahnya apabila
remaja generasi muda menikmati tiap perubahan atau inovasi bahasa yang muncul.
Asalkan bahasa yang dipakai juga dapat digunakan pada situasi yang tepat, media
yang tepat dan komunikan yang tepat juga.
KESIMPULAN
Dengan demikian, secara garis besar penggunaan bahasa gaul dalam Bahasa
Indonesia akan tetap mengancam keberadaan bahasa utama kita semua.
Komunikasi di tengah perbedaan suku dan bahasa daerah pun akan terasa sangat
sulit untuk dilakukan. Selain itu, dalam konteks komunikasi formal pun bisa
terancam berkurangnya tata krama dalam interaksi tersebut. Akan tetapi, dampak
yang diberikan oleh penggunaan bahasa gaul ini tidak hanya dampak negatif, tetapi
juga ada dampak positifnya. Generasi muda menjadi lebih kreatif dan inovatif
dalam hal penggunaan bahasa sehari-hari. Dimana generasi muda mampu dengan
mudah menyesuaikan apa yang terjadi dalam perkembangan teknologi dan bahasa
yang ada sekarang ini. Sehingga generasi muda berperan sebagai penduduk
Indonesia tentunya harus sadar juga akan pentingnya penggunaan Bahasa Indonesia
dalam kehidupan sehari-hari. Agar bahasa gaul tidak mendominasi bahasa di
kalangan remaja dan Bahasa Indonesia keberadaannya tidak akan terancam pula.
REFERENSI