Anda di halaman 1dari 4

Bahasa Gaul Jaksel sebagai Ancaman Lunturnya Ke-Eksistensian Bahasa

Indonesia
Oleh : Marcella Pinasti (2282120283)

Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi dan bahasa nasional di Indonesia.


Sebagai identitas bangsa, Bahasa Indonesia memiliki peran penting dalam
mempersatukan masyarakat Indonesia yang beragam budaya, suku, dan bahasa
daerah. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, kita telah menyaksikan adanya
tren yang mengkhawatirkan dalam penggunaan bahasa di kalangan anak muda,
terutama di Jakarta Selatan (Jaksel). Bahasa Gaul Jaksel, yang ditandai dengan
penggunaan slang dan campuran bahasa, telah menjadi semacam fenomena yang
mendapatkan popularitas di kalangan anak muda. Dalam essay ini, akan dibahas
bagaimana Bahasa Gaul Jaksel dapat menjadi ancaman terhadap eksistensi Bahasa
Indonesia.

Bahasa Gaul Jaksel, seringkali disebut sebagai bahasa anak muda adalah
bentuk bahasa yang diadopsi oleh anak muda Jaksel. Bahasa ini ditandai dengan
penggunaan kata-kata slang, campuran Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris,
serta gaya berbicara yang santai dan informal. Tren bahasa ini semakin populer
melalui media sosial dan platform digital, di mana anak muda berbagi dan
berinteraksi menggunakan Bahasa Gaul Jaksel.

Penggunaan Bahasa Gaul Jaksel telah menyebabkan penurunan


penggunaan bahasa Indonesia yang baku dan formal. Anak muda yang
terpengaruh oleh tren bahasa ini cenderung menggunakan kosakata slang dalam
percakapan sehari-hari mereka. Hal ini dapat menyebabkan hilangnya kepekaan
terhadap penggunaan bahasa yang baku dan benar. Penggunaan kata-kata slang
yang tidak terstandarisasi juga dapat menyulitkan komunikasi antara generasi
yang lebih tua dan generasi muda. Perkembangan teknologi informasi, terutama
media sosial, telah mempercepat penyebaran Bahasa Gaul Jaksel. Anak muda
terpapar oleh berbagai konten yang menggunakan bahasa tersebut, seperti video,
meme, atau pesan di platform digital. Pengaruh media ini membuat anak muda
semakin terbiasa dengan penggunaan bahasa Gaul Jaksel dan cenderung
menganggapnya sebagai bentuk ekspresi yang keren dan trendi. Hal ini dapat
mengaburkan pemahaman mereka tentang pentingnya menjaga eksistensi dan
integritas Bahasa Indonesia.

Bahasa Gaul Jaksel dapat menjadi ancaman terhadap keberagaman bahasa


dan budaya Indonesia. Bahasa Indonesia mencerminkan identitas bangsa dan
merupakan sarana penting untuk mempertahankan keragaman budaya di
Indonesia. Namun, penggunaan Bahasa Gaul Jaksel yang merajalela dapat
mengaburkan keberagaman bahasa dan menggantikannya dengan bahasa yang
seragam dan kurang mencerminkan kekayaan budaya Indonesia. Hal ini dapat
menyebabkan hilangnya identitas budaya dan mereduksi keberagaman yang
menjadi kekayaan bangsa. Penggunaan Bahasa Gaul Jaksel yang cenderung santai
dan informal dapat mempengaruhi kemampuan komunikasi anak muda dalam
situasi formal, seperti di lingkungan akademik atau profesional. Anak muda yang
terbiasa menggunakan Bahasa Gaul Jaksel mungkin mengalami kesulitan dalam
beradaptasi dengan bahasa yang lebih baku dan resmi, yang diperlukan dalam
situasi resmi atau profesional.

Untuk mengatasi ancaman terhadap ke-eksistensian Bahasa Indonesia


yang disebabkan oleh Bahasa Gaul Jaksel, perlu dilakukan upaya bersama dari
berbagai pihak, seperti keluarga, pendidikan, media, dan masyarakat pada
umumnya. Keluarga memiliki peran penting dalam memperkuat penggunaan
Bahasa Indonesia yang baik dan benar. Orang tua dapat memberikan contoh yang
baik dengan menggunakan bahasa baku dalam interaksi sehari-hari. Mereka juga
dapat memotivasi anak-anak untuk membaca buku dan literatur yang
menggunakan Bahasa Indonesia yang baku dan kaya.

Sekolah juga memiliki tanggung jawab untuk memperkuat penggunaan


Bahasa Indonesia yang formal melalui kurikulum dan pembelajaran yang tepat.
Pelajaran Bahasa Indonesia yang efektif dan menyeluruh dapat membantu anak
muda memahami pentingnya menggunakan bahasa yang baik dan benar. Selain
itu, pengajaran tentang pentingnya melestarikan bahasa dan budaya Indonesia
dapat disertakan dalam kurikulum. Media massa dan platform digital juga harus
berperan aktif dalam meningkatkan kesadaran akan pentingnya penggunaan
Bahasa Indonesia yang baik dan benar. Melalui program televisi, radio, dan media
sosial, media dapat mengedukasi masyarakat tentang kepentingan menjaga
eksistensi Bahasa Indonesia dan menghindari penggunaan bahasa yang tidak
baku. Masyarakat pada umumnya juga harus terlibat dalam menjaga eksistensi
Bahasa Indonesia. Individu dapat memperkaya pemahaman mereka tentang
Bahasa Indonesia melalui membaca buku, mengikuti kursus bahasa, atau
berpartisipasi dalam kegiatan yang mempromosikan Bahasa Indonesia.
Masyarakat juga dapat menyuarakan pentingnya menjaga keberagaman bahasa
dan budaya Indonesia dalam berbagai forum diskusi atau kampanye.

Bahasa Gaul Jaksel memiliki pengaruh yang signifikan terhadap eksistensi


Bahasa Indonesia. Penggunaan bahasa slang dan gaya berbahasa yang santai dan
informal dapat menyebabkan penurunan penggunaan Bahasa Indonesia yang
baku, mereduksi identitas budaya, dan mempengaruhi kemampuan komunikasi
anak muda. Untuk mengatasi ancaman ini, perlu dilakukan upaya bersama dari
keluarga, pendidikan, media, dan masyarakat untuk memperkuat penggunaan
Bahasa Indonesia yang baik dan benar serta menjaga keberagaman bahasa dan
budaya Indonesia. Dengan demikian, Bahasa Indonesia dapat terus eksis dan tetap
menjadi identitas bangsa yang kuat.
DAFTAR PUSTAKA

Balqis, Haura Asqo. 2023. Bahasa Gaul “Jaksel” Sebagai Eksistensi Di


Kalangan Remaja Jakarta. Jurnal IKRAITH-HUMANIORA Vol. 7 No. 1

Putri, Nimas Permata. 2017. EKSISTENSI BAHASA INDONESIA PADA


GENERASI MILLENNIAL. Jurnal Ilmiah Pembelajaran Bahasa dan Sastra
Indonesia Vol. 5 No. 1

Anda mungkin juga menyukai