Anda di halaman 1dari 5

MAKALAH

MATA KULIAH BAHASA INDONESIA


FUNGSI DAN PROBLEMATIKA BAHASA INDONESIA

Dosen Pengampu:
Dini Andriani, S.Pd., M.Li.

Disusun Oleh:
1. Edoardus Gilang Wardana 195120300111004
2. Hajar Maqshuroh 195120300111010
3. Khalisah Zuhroh 195120307111003
4. Fachreza Rizqi Ahdani B 195120307111022
5. Syafira Zahra Fauziyyah 195120307111004

PSIKOLOGI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2019
I. Fungsi Bahasa
Bahasa didapat dan dipelajari sejak dini secara alamiah untuk dapat memenuhi
kebutuhan dalam menjalani kehidupan. Bahasa dijadikan alat sosial yang berarti bahasa
dapat menjadi alat untuk bereaksi terhadap lingkungan sekitar individu. Di bawah ini
adalah beberapa fungsi bahasa yang perlu diketahui.
1. Bahasa sebagai Fungsi Instrumental
Dengan bahasa, kehidupan bersosialisasi menjadi mudah karena bahasa mempermudah
kita dalam memenuhi kebutuhan manusia dan juga dapat memenuhi kebutuhan manusia
lainnya. Kita pun dapat mengerti apa yang diinginkan orang lain dengan bahasa dan
sebaliknya orang lain dapat memahami apa yang kita inginkan. Dengan begitu, bahasa
menjadi alat yang wajib dibutuhkan untuk menjalani kehidupan sehari-hari.
2. Bahasa sebagai Fungsi Regulatif
Fungsi regulatif di sini diartikan sebagai bahasa memiliki fungsi untuk mengawasi,
mengendalikan, atau mengatur suatu kejadian; atau dapat digunakan untuk mengendalikan
serta mengatur lingkungan di sekitar individu. Seperti contohnya kita dapat menghentikkan
sesuatu yang tidak kita inginkan dengan mengatakan “jangan” atau memberitahu kepada
seseorang bahwa kita menerima atau menolak. Artinya, bahasa dapat mengontrol perilaku
dan lingkungan.
3. Bahasa sebagai Fungsi Heuristik
Bahasa juga bermanfaat untuk mengumpulkan informasi ilmu pengetahuan sebanyak
mungkin dan dapat mempelajari secara mendalam lingkungan di sekitar individunya.
Fungsi heuristik ini mempunyai ciri-ciri mengandung pertanyaan sebab yang diikuti
dengan jawaban. Kita dapat menggunakan kata “apa”, “mengapa”, “bagaimana”, dan lain
sebagainya untuk mengetahui kondisi sekeliling kita.
4. Bahasa sebagai Fungsi Interaksional
Dalam hal ini, bahasa memiliki fungsi untuk menjamin dan mempertahankan
keberlangsungan kegiatan berkomunikasi antar individu serta dapat untuk menjalin
interaksi sosial dengan lingkungan. Manusia dapat mencurahkan pikiran, perasaan, dan
tindakan dengan orang lain melalui penggunaan bahasa. Dengan penggunaan bahasa,
individu dapat berkomunikasi dan memedulikan sekitarnya dan dapat berpartisipasi dalam
struktur sosial.
5. Bahasa sebagai Fungsi Personal
Fungsi ini mebuat pembicara dapat mengekspresikan perasaan, emosi, serta reaksi-
reaksi yang cukup dalam. Dengan bahasa, kita dapat mengetahui perasaan, emosi, dan
reaksi ini dengan bentuk bahasa yang dapat dipahami. Jika tidak ada bahasa, maka kita
kesulitan untuk mengartikan perasaan, emosi, dan reaksi yang terjadi pada diri kita sendiri.
6. Bahasa sebagai Fungsi Imajinatif
Dalam hal ini, bahasa berfungsi sebagai pencipta dari suatu sistem, gagasan, cerita yang
imajinatif. Dengan begitu, kita dapat menyampaikan gagasan yang berupa imajinasi dengan
baik karena adanya bahasa.
7. Bahasa sebagai Fungsi Representasi
Fungsi representasi ini menunjukkan bahwa bahasa dapat digunakan untuk membuat
pernyataan, menyampaikan fakta dan pengetahuan. Seseorang juga dapat menjelaskan dan
melaporkan fakta sebenarnya sebagaimana yang ia lihat dan dirasakan orang tersebut.

II. Problematika Bahasa Indonesia


Bahasa merupakan salah satu cara manusia agar dapat berkomunikasi dengan manusia
lain baik secara lisan maupun tulisan. Dalam pengaplikasiannya sendiri bahasa Indonesia
masih cenderung menggunakan ragam non formal. Penggunaan ini timbul karena
tercampur oleh bahasa daerah karena dari latar belakang etnis dan budaya yang berbeda.
Bahkan penggunaan bahasa formal di instansi seperti sekolah terkadang masih terabaikan.
Dalam penggunaan bahasa Indonesia sehari-hari masih terdapat kesalahan dalam lisan
ataupun juga secara tulisan. Kesalahan penggunaan bahasa Indonesia sendiri terpola karena
ada campur tangan kebiasaan penggunaan bahasa daerah yang lebih sering digunakan
dalam berkomunikasi setiap hari. Kesalahan dalam berbahasa lainnya juga meliputi
kesalahan dari aspek fonologi, morfologi, sintaksis, dan leksikon.
Fonologi terdiri dari dua bagian yaitu fonetik dan fonemik. Fonetik merupakan bagian
dari fonologi yang mempelajari tentang cara menghasilkan bunyi bahasa atau bisa
dimengerti sebagai suatu bunyi yang diproduksi oleh alat ucap dari manusia. Sementara itu,
fonetik yang juga merupakan bagian dari fonologi mempelajari bunyi ujaran sebagai
pembeda arti dalam berbahasa.
Morfologi merupakan ilmu bahasa yang membahasan dan membicarakan tentang
morfem. Karena dari morfem itulah nanti dibentuk menjadi sebuah kata yang dapat
dimengerti dan dipahami oleh manusia.
Sintaksis merupakan cabang ilmu dari linguistik. Mempelajari tentang susunan kalimat
atau ilmu tata kalimat. Dalam sintaksis ini, yang perlu diperhatikan dan dipelajari adalah
tentang penulisan kalimat yang benar, kelengkapan pada inti kalimat, dan keseimbangan
antar kata dalam pembuatan kalimat.
Leksikon merupakan daftar istilah-istilah yang terdapat di dalam suatu bidang tertentu.
Di dalam bidang juga dilengkapi dengan keterangan untuk memperjelas maksud dari istilah
yang muncul. Untuk pilihan kata istilah juga harus tepat dan sesuai dengan kaidah bahasa
Indonesia. Penempatan dari istilah dalam kalimat harus baik dan benar sesuai dengan
ketentuan.
Daftar Pustaka
Dhieni, N. B.; Fridani, L. (2017). Hakikat Perkembangan Bahasa Anak. Modul Paud. Diakses
pada 29 Januari 2020 dari http://repository.ut.ac.id/4695/1/PAUD4106-M1
Simbolon, L., M. (2014). Analisis Kesalahan Berbahasa Indonesia Ragam Tulis Siswa Kelas
VII SMP Negeri 1 Babalan Pangkal Berandan.

Anda mungkin juga menyukai