Anda di halaman 1dari 38

FARMAKOLOGI FARMASI

Darwin Syamsul

FARMAKOLOGI ???
Asal kata:
Farmakon : Obat
Logos
: Ilmu
Farmakologi adalah Ilmu yang
mempelajari mengenai Obat atau
dapat juga diartikan sebagai Ilmu
tentang kerja obat pada organisme
sehat atau sakit atau lebih luas lagi
adalah Ilmu tentang interaksi antara
senyawa kimia dan system biologi

Sejarah
Ilmu kedokteran 2500 tahun silam
Ilmu Cina (Tiongkok) dan Mesir spi
sekarang ada obat yg diakui & tdk diakui
menjelang akhir abad ke-17, penyusunan
teori dalam ilmu pengobatan mulai diganti
dengan hal-hal yang berdasarkan pada
hasil observasi dan eksperimen
abad ke-18 dan awal abad ke-19, Francois
Magendie dan kemudian Claude Bernard,
mahasiswanya, mulai mengembangkan
metode fisiologi dan farmakologi hewan
coba

abad ke-20 menjadi dasar utama perlunya


pemahaman tentang kerja obat pada
tingkat organ dan jaringan
Baru setelah konsep terapeutik rasional
khususnya tentang uji klinis terkontrol
dikenalkan kembali dalam dunia
pengobatan sekitar 50 tahun yang
kemudian adanya tuntutan untuk
mengevaluasi-nya.
Pemahaman tentang prinsip ilmiah dasar
dalam ilmu kesehatan masih sangat
kurang, tidak adanya cara berpikir kritis
tentang masalah kesehatan pada
masyarakat menyebabkan beberapa
kelompok masyarakat menolak
pengetahuan medik dan cenderung
beranggapan bahwa semua efek obat
yang tidak diinginkan adalah akibat

FARMAKOLOGI

Bagian dari Farmakologi:


Farmasetika
Farmakokinetika
Farmakodinamika

Apa Yang terjadi setelah Obat


DIBERIKAN?????
Drug at site
of administration

1. Absorption
Drug in plasma

2. Distribution
Drug/metabolites

3. Metabolism
in tissues
Drug/metabolites
in urine, feces, bile

4. Elimination
Modified from Mycek et al. (1997)

Interaksi Tubuh - Obat


Terikat Protein
Plasma

Obat

Bebas

ABSORPS
Konsentrasi
I Obat
Obat Dalam
Dalam sirkulasi
Jaringan
DISTRIBUSI
sistemik

Konsentrasi Obat
Pada Tempat Kerja

METABOLISM
E
EKSRESI

Ikatan Dengan
Reseptor
Efek Farmakologi/
Indikasi Teurapetik

Farmakokineti
k (Perjalanan
Obat dalam
Tubuh)

Respon
Klinik

Farmakodinamik
(Efek Obat pada
Tubuh)

Toksisitas

Efikasi

Farmakokinetika
PEMAKAIAN OBAT

Injeksi, Supositoria,
ovula

PENGHANCURAN SEDIAAN
OBAT, PELARUTAN BAHAN
BERKHASIAT

Tablet, Capsul, Kaplet

ABSORBSI

CADANGAN

DISTRIBUSI

EKSKRESI

FASE FARMAKODINAMIKA

BIOTRANSFORMASI

MACAM-2 SEDIAAN OBAT DAN CARA PEMBERIANYA

NO
1

BENTUK SEDIAAN
Sirup, puyer, kapsul,

CARA
PEMBERIAN

ISTILAH

Ditelan melalui
mulut

Oral (enteral)

KET.

tablet & kaplet,


tablet effervescent
2

Tablet bukal

Diletakkan dibawah
lidah

Sublingual

Larutan, Bubuk

Dihirup

Inhalasi

Ovula (padat)

Melalui vagina

Per-vaginum

Suppositoria (padat),

Melalui dubur

Per-rectal

Suntikan

Parenteral

Diberikan setempat

Topikal/Lokal

Enema (larutan)
6

Vial, Ampul,

IV, IM, SC,


ID, IA, IT

Infus botol
7

Salep (ointment),
Krim (Cream), Jelly,
Tinctur, tetes,
plaster, tule

10

11

12

Buccal/Sublingual
absorbed though oral mucus
membranes in mouth
buccal = cheek

Buccal/Sublingual
sublingual (SL) = under tongue

ABSORBSI
Faktor Fisik yang mempengaruhi absorbsi:
Aliran darah ketempat absorbsi
Aliran darah diusus lebih banyak daripada dilambung
oleh karena itu absorbsi obat akan lebih banyak didalam
usus
Jumlah luas permukaan absorbsi
Dalam usus banyak memiliki mikrovilli pada
permukaanya dan luasnya 1000X luas permukaan
lambung
Waktu kontak dengan permukaan absorbsi
Waktu pengosongan lambung akan mempengaruhi
kontak obat dengan permukaan saluran cerna oleh
karena itu jika pengosongan lambung cepat (pada diare)
maka absorbsi obat akan dipengaruhi demikian
sebaliknya jika pengosongan lambung lambat maka
kemungkinan absorsi obat akan lama.
Sifat fisikakimia obat terutama sifat kelarutan
Besar partikel
Sediaan obat
Dosis
Rute pemberian obat
15
Darah

Volume of Drug Distribution


Drugs may distribute
into any or all of the
following
compartments:
Plasma
Interstitial Fluid
Intracellular
Fluid

Plasma
(4 litres)
Interstitial Fluid
(10 litres)
Intracellular Fluid
(28 litres)

Struktur cairan tubuh


Plasma
Obat yang BM besar akan terikat
akan terikat kuat dengan plasma,
obat akan sulit melalui celah
endotel kapiler, oleh karena itu
obat akan terdistribusi dalam
plasma jumlahnya biasanya 6%
dari BB atau 70% atau 4 L cairan
tubuh (AB aminoglikosida)
17

Cairan ekstraselluler
obat dengan BM rendah akan
bersifat hidrofilik, obat akan
dapat melewati celah sempit
endotel dan masuk kedalam
cairan ekstrasellular, oleh karena
itu obat terdistribusi dalam
bentuk cairan ekstaselluler.
Jumlahnya sekitar 20% dari BB
atau kira-kira 14 L cairan tubuh
pada orang dengan BB 70 kg
18

Total cairan tubuh


obat yang memiliki BM rendah
dan bersifat hidrofobik, obat
tidak hanya dapat melewati
celah sempit tapi dapat bergerak
melalui membran sel masuk
kedalam cairan intraselluler. Olek
karena itu obat biasanya
terdistribusi dalam volume
sebesar 60% dari BB atau kirakira 42 L pada orang dengan BB
19

Serum Concentration

It takes time for a drug to distribute in the body


Drug distribution is affected by elimination

1.5
Drug is not eliminated
1.0

Elimination Phase

0.5
Distribution Phase
0
0

Time

Drug is eliminated

21

22

23

Proses biotransformasi dipengaruhi


oleh;
fase 1; mengubah obat dengan cara
oksidasi, reduksi ataupun hidrolisa
fase 2; penggabungan (konjunggasi)
senyawa obat dengan metabolitnya
dengan senyawa tubuh.
Pengaruh Enzim (induksi enzim)
Bioaktivasi / bioinaktivasi
Usia
24

ELIMINSASI/EKSKRESI
Pengeluaran obat yang sudah
tidak bermanfaaat dalam tubuh.
Ekskresi obat dapat melalui
Ginjal kedalam Urine, Saluran
cerna antara lain melalui saluran
empedu, usus kedalam faeces,
paru-paru lelalui pernapasan,
keringat, dan susu pada ibu yang
sedang menyusui.
25

Farmakodinamika
Farmakodinamik: Bagian ilmu yang mempelajari efek biokimia dan fisiologi
obat serta mekanisme kerjanya.
Tujuan mempelajari farmakodinamika adalah:
1. Meneliti efek utama dari suatu obat
2. Mengetahui interaksi obat dengan sel
3. Mengetahui urutan peristiwa serta spektrum efek dan respon yangterjadi.
Berguna untuk : Dasar terapi obat yang rasional, yaitu:
4. Tepat Penderita
5. Tepat obat
6. Tepat diagnosis
7. Tepat indikasi
8. Tepat dosis, pemberian dan lamanya terapi
9. Tepat informasi
10. Tepat evaluasi

Mekanisme kerja obat: efek sebagian


besar obat dihasilkan dari
interaksinya dengan makromolekul
tubuh manusia (MH), interaksi ini
akan mengubah fungsi komponen2
yang berkaitan sehingga terjadi
perubahan biokimia dan fisiologi
sebagai respon dari obat

Reseptor
Reseptor adalah komponen
(makromolekul) dari organisme yang
berinteraksi dengan obat.
Reseptor merupakan
komponen/makromolekul yang
terbentuk dari protein
Reseptor bersifat fisiologis
misalanya hormon, neurotransmoter,
enzim

INTERAKSI OBAT RESEPTOR

Ikatan antara obat dan reseptor biasanya


bersifat kimia namun mempengaruhi
fisiologis tubuh, terdiri dari ikatan lemah
antara lain: ikatan ion, ikatan hidrogen,
ikatan kovalen (jarang), ikatan van der
walls, ikatan hidrafobik
Reseptor merupakan tempat kerja obat
obat akan mempengaruhi aktivitas
reseptor

29

Interaksi obat-reseptor berdasarkan


jenis reseptor: agonis dan antagonis
Agonis adalah senyawa yang
memiliki afinitas maupun aktifitas
intrinsik (yang dapat menimbulkan
efek biologi) namun ada juga jenis
obat yang bersifat AGONIS PARSIAL
dimana obat memiliki aktifitas
agonis juga antagonis.
Antagonis adalah obat yang
menghambat efek agonis (Bloker)

INTERAKSI OBAT RESEPTOR

Antagonis kompetitif senyawa agonis


dan antagonis bekerja pada reseptor yang
sama
Antagonis non kompetitif senyawa
antagonis menghambat senyawa kerja
agonis dengan menempati terlebih dahulu
atau mengubah bentuk reseptor yang
sama
Antagonis fungsional senyawa
antagonis yang bekerja menghambat
agonis dan menimbulkan efek berbeda
pada agonis dengan reseptor berbeda
Antagonis Kimia senyawa yang secara
kimia bereaksi
31 dan menginaktifasi

EFEK SAMPING
Merupakan efek yang tidak
diinginkan dari suatu obat namun
ada kalanya diharapkan karena efek
sampingnya tidak mempengaruhi
secara kuat terhadap sistem biologi.
Obat jika tidak memiliki efek
samping hampir dapat dikatakan
bahwa obat tersebut tidak memiliki
efek utama.
32

MEKANISME KERJA OBAT


Kerja obat dipengaruhi oleh jumlah
obat dalam tubuh, walaupun
mekanisme kerja obat sampai saat
ini masih dilakukan usaha yang
intensif untuk mengetahui
mekanisme kerja obat. Pada
prinsifnya bahwa mekanisme kerja
obat tergantung pada proses
biokimia ataupun biofsika.
33

Mekanisme kerja obat didasari


oleh:
Penghambatan atau pengaktifan
enzim
Mempengaruhi transport obat
Mempengaruhi biosintesa pada
mikroorganisme
Efek osmotik
Pembentukan kompleks
Reaksi Netralisasi
34

HUBUNGAN DOSIS DENGAN


AKTIVITAS OBAT
Pemberian dosis yang cukup
merupakan faktor penting dalam
keberhasilan terapi. Dosis yang
cukup atau tepat akan dapat
mengurangi efek samping dan efek
toksik. Efek obat dalam organisme
tergantung pada konsentrasinya
didalam organisme oleh karena itu
pemebrian dosis yang tepat menjadi
penting.
35

INTERAKSI OBAT
Menurut jenis mekanisme kerja
dibedakan:
interaksi farmakodinamika dan
interaksi farmakokinetika.

INTERAKSI FARMAKODINAMIKA
Interaksi farmakodinamika hanya
diharapkan jika zat berkhasiat yang
saling mempengaruhi bekerja
sinergis atau antagonis pada satu
reseptor, pada suatu organ sasaran
atau pada satu rangkaian
pengaturan. Jika sifat-sifat
farmakodinamika, yang kebanyakan
dikenal baik, dari obat-obat yang
diberikan secara bersamaan
diperhatikan, interaksi demikian
dapat berguna secara terapeutik

INTERAKSI FARMAKOKINETIKA
Interaksi farmakokinetika
dapat terjadi selama fase
farmakokinetika obat secara
menyeluruh, juga pada
absorpsi, distribusi,
biotransformasi dan eliminasi.

Anda mungkin juga menyukai