Anda di halaman 1dari 25

PERSEKUTUAN FIRMA

Nugrahini
Kusumawati.,SE.,M.Ak
PERSEKUTUAN FIRMA

 Persekutuan Firma  asosiasi antara dua atau


lebih individu/badan usaha sebagai pemilik untuk
menjalankan perusahaan dengan tujuan
mendapatkan laba.

 Tujuan  untuk memperluas usaha dan


menambah modal agar lebih kuat dan mampu
bersaing dengan yang lain.

 Cth: perusahaan penerbitan, perusahaan


perdagangan, perusahaan jasa, dan termasuk
juga kantor-kantor konsultan hukum dan akuntan
publik.
SIFAT FIRMA

a. Umur terbatas ;
Anggota
keluar/masuk/meninggal/mengundurka
n diri  timbul persekutuan baru krn
komposisi berubah

b. Tanggung jawab yang tidak terbatas.


Anggota bertanggung jawab kepada
pihak ketiga (kreditur) atas hutang
persekutuan, jika harta persekutuan
tidak mencukupi menutup hutang maka
para anggota harus menutupnya dengan
harta pribadi.
c. Pemilikan kepentingan dalam firma.
Harta yang ditanamkan anggota ke ppersekutuan
menjadi milik bersama anggota persekutuan 
partner akan menanggung akibat perbuatan
partner lainnya.

c. Hak atas laba atau rugi.


Pembagian Laba/Rugi disesuaikan dengan
perjanjian dalam akte saat perusahaan didirikan.

c. Perwakilan bersama.
Timbulnya persekutuan Firma didahului dengan
dibuatnya perjanjian yang memuat unsur-unsur
penting bertalian dengan aktifitas perusahaan.
JENIS FIRMA

 Firma Dagang dan Non Dagang.


Firma yang kegiatan utamanya adalah
membeli dan menjual barang dagangan
disebut dengan Firma Dagang.

 Firma Umum dan Firma Terbatas.


Firma umum adalah firma dimana semua
sekutu boleh bertindak secara umum atas
nama perusahaan dan masing-masing
sekutu dapat bertanggung jawab atas
kewajiban-kewajiban perusahaan.
BEBERAPA PERBEDAAN PENTING ANTARA
FIRMA DAN PERSEROAN
Firma Perseroan
1 KESINAMBUNGAN USAHA Umur Firma dan secara hukum Umur dianggap tidak terbatas. Perubahan
dinyatakan bubar jika ada komposisi pemilikan perusahaan tidak
perubahan dalam komposisi sekutu mengakibatkan berakhirnya umur perseroan.
atau anggota, tetapi secara
ekonomis dapat terus beroperasi
untuk melanjutkan usahanya tidak
perlu dilikuidasi.

2 PERIJINANPENDIRIAN Diperlukan sedikit prosedur untuk Didirikan berdasarkan ijin negara dan harus
memperoleh formalitas usahanya. taat pada aturan-aturan yang telah
ditetapkan. Prosedur untuk memperoleh ijin
usaha biasanya relatif lama dan sulit.

3. TANGGUNGJAWAB PEMILIK Tanggung jawab setiap anggota Kewajiban pemilik (pemegang saham) hanya
TERHADAP pemilik tidak terbatas, bahkan terbatas sebesar modal yang
HUTANG/KEWAJIIBAN sampai harta milik pribadinya ditanamkan/diinvestasikan
dijaminkan.
4. KETERLIBATAN DALAM Masing-masing anggota terlibat Pemegang saham bisa tidak aktif dalam
PENGELOLAAN aktif dalam perdeloaan firma secara pengelolaan perseroan. Mereka memilih
PERUSAHAAN Iangsung. dewan Direksi untuk melaksanakan
pengelolaan langsung terhadap perseroan.
AKUN PENTING DI DALAM
FIRMA

1. Modal sekutu

2. Prive

3. Hutang dan Piutang Usaha


Pembentukan Firma

a. Pembentukan firma dengan


anggota – anggota yang belum
memiliki perusahaan

a. Pembentukan firma dengan


salah satu sekutu telah
memiliki perusahaan
Pembentukan firma dengan orang
yang belum memiliki perusahaan
sebelumnya
Contoh
Tgl 5 Januari 2015 Tn.Budi,Tn.Badrun, dan Tn. Badu
sepakat mendirikan Firma dengan nama Firma 3B
Bersaudara. Masing-masing investasi sekutu adalah :
Budi : Kas Rp 6.500.000,-
Perlengkapan Rp 1.500.000,-
Badrun : Peralatan Rp 5.400.000,-
Barang dagang Rp 10.700.000,-
Badu : Gedung Rp 15.500.000,-
BUAT JURNAL UMUM DAN BUAT NERACA AWAL FIRMA
Jurnal tgl 5 Januari 2015
Kas Rp 6.500.000,-
Perlengkapan Rp 1.500.000,-
Modal Budi Rp 8.000.000,-

Barang dagang Rp 10.700.000,-


Peralatan Rp 5.400.000,-
Modal Badrun Rp 16.100.000,-

Gedung Rp 15.500.000,-
Modal Badu Rp 15.500.000,-
Atau Jurnal digabung
Kas Rp 6.500.000,-
Perlengkapan Rp 1.500.000,-
Barang dagang Rp 10.700.000,-
Peralatan Rp 5.400.000,-
Gedung Rp 15.500.000,-
Modal Budi Rp 8.000.000,-
Modal Badrun Rp 16.100.000,-
Modal Badu Rp 15.500.000,-
Neraca awal Firma 3B Bersaudara

Kas 6.500.000 Hutang -


Barang dagang 10.700.000
Perlengkapan 1.500.000
Peralatan 5.400.000 Modal Budi 8.000.000
Gedung 15.500.000 Modal Badrun 16.100.000
Modal Badu 15. 500.000
Jml Aset 39.600.000 Jml Utang& 39.600.000
modal
Pembentukan Firma dengan salah
satu Sekutu memiliki perusahaan

1. Melanjutkan pencatatan buku perusahaan


lama

2. Menggunakan buku baru


Melanjutkan Pencatatan Buku
Perusahaan Lama

 Firma hanya mencatat investasi sekutu yang belum


memiliki perusahaan.

 Sekutu yang memiliki perusahaan maka pembukuannya


dipakai dalam pencatatan firma, dan hanya dicatat jika
terjadi perubahan
Contoh
 Pada tgl 1 Maret 2015 Joko dan Mada sepakat
mendirikan Firma dengan nama Firma JM Persada. Tn
Mada menginvestasikan Kas Rp 1.500.000,-
Perlengkapan Rp 300.000,-Barang Dagang Rp 850.000,-
Sedangkan neraca perusahaan Tn Joko per 1 Maret 2015
adalah :
Perusahaan Joko
Neraca
1 Maret 2010

Kas 1.500.000 Utang 950.000


Piutang 600.000
Barang dagang Modal 2.750.000
Perlengkapan 850.000
Peralatan 200.000
Ak.peny.peralatan 600.000

(50.000)
Jumlah Aset 3.700.000 Jml utang & 3.700.000
modal
Diminta :

 Buat jurnal pembentukan Firma dengan melanjutkan


pembukuan Joko !!!!!
 Jurnal dibuat hanya untuk Tn.Mada saja. Sedangkan
jurnal utk Tn.joko tidak perlu dibuat.
 Jurnal tgl 1 Maret 2015
Kas Rp 1.500.000
Barang dagang Rp 850.000
Perlengkapan Rp 300.000
Modal Tn.Mada Rp 2.650.000
Firma JM Persada
Neraca
1 Maret 2015

Kas 3.000.000 Utang 950.000


Piutang 600.000
Barang dagang 1.700.000 Modal
Perlengkapan 500.000 Tn.Joko 2.750.000
Peralatan 600.000 Modal 2.650.000
Ak.peny.Peralat Tn.Mada
an (50.000)
Jml Aset 6.350.000 Jml utang & 6.350.000
modal
Menggunakan buku baru
 Jika menggunakan pembukuan baru maka pembukuan
perusahaan sebelumnya harus ditutup. Dan dilakukan
penilaian kembali
 Jurnal Penutup pembukuan Tn.Joko pada 1 Maret 2015 :
Ak.peny.peralatan Rp 50.000
Utang Rp 950.000
Modal Rp 2.750.000
Piutang Rp 600.000
Kas Rp 1.500.000
Barang dagang Rp 850.000
Perlengkapan Rp 200.000
Peralatan Rp 600.000
Jurnal investasi Joko dan Mada
1 Maret 2015

Kas Rp 3.000.000
Piutang Rp 600.000
Barang dagang Rp 1.700.000
Perlengkapan Rp 500.000
Peralatan Rp 600.000
Ak.peny.peralatan Rp 50.000
Utang Rp 950.000
Modal Joko Rp 2.750.000
Modal Mada Rp 2.650.000
Firma JM Persada
Neraca
1 Maret 2015

Kas 3.000.000 Utang 950.000


Piutang 600.000
Barang dagang 1.700.000 Modal
Perlengkapan 500.000 Tn.Joko 2.750.000
Peralatan 600.000 Modal 2.650.000
Ak.peny.Peralat Tn.Mada
an (50.000)
Jml Aset 6.350.000 Jml utang & 6.350.000
modal
METODE PEMBAGIAN LABA

• Secara merata.
• Dalam rasio tertentu.
• Dalam rasio modal sekutu.
• Bunga diberikan atas modal sekutu, sisanya
diberikan sesuai dengan rasio tertentu.
• Gaji atau bonus diberikan atas jasa para
sekutu, sisanya diberikan sesuai dengan
rasio tertentu.
• Bunga diberikan atas modal sekutu, gaji
diberikan untuk jasa sekutu, dan sisanya
dibagi dengan rasio tertentu.
Pembubaran Firma

Pembubaran persekutuan firma adalah


reorganisasi perusahaan sebagai suatu unit
usaha yang baru.

Reorganisasi tersebut khususnya berkaitan


dengan komposisi kepemilikan persekutuan
firma.

Pembubaran firma bukanlah berarti


berakhirnya secara resmi kegiatan
perusahaan.
PEMBUBARAN FIRMA

1. Pembubaran karena tindakan


sekutu.

2. Pembubaran karena ketentuan


undang-undang.

3. Pembubaran karena keputusan


pengadilan.
Likuidasi Firma

Likuidasi firma adalah keseluruhan


proses yang mencakup pencairan
sebagian atau seluruh aktiva menjadi
kas, penyelesaian dengan kreditor
dan pembagian sisa aktiva kepada
anggota firma.

Pencairan aktiva menjadi kas disebut


realisasi, sedangkan pembayaran
atas klaim disebut dengan likuidasi.
TAHAP-TAHAP LIKUIDASI
FIRMA

1. Realisasi, yaitu penjualan aktiva non-


kas sampai menjadi uang.

2. Pembayaran hutang-hutang eksternal.

3. Pembayaran hutang-hutang internal


atau hutang kepada anggota firma.

4. Pembagian sisa kas kepada anggota


firma.

Anda mungkin juga menyukai