Pembangunan 1988,
Fakultas Ekonomi
Uniiversitas Muslim
Indonesia Makassar.
Magister lmu Manajemen
1998, Pascasarjana
MANAJEMEN KEUANGAN
Uniiversitas Muslim (PENGANTAR MANAJEMEN KEUANGAN)
Indonesia Makassar
Doktor Ilmu Manajemen
2013, Pascasarjana
Uniiversitas Muslim
Indonesia Makassar
PraktisiPerbankan 1988-
Dr. H. Ramli Hatma,SE,MM
2015 pada PT Bank Rakyat
Indonesia (Persero),Tbk ramlihatma.bri@gmail.com
3 Jabatan Terakhir :
085242122900
o Manajer Bisnis Mikro
BRI Cabang Denpasar
Bali 2011
o Pemimpin BRI Cabang
FAKULTAS EKONOMI
Pinaesaan Manado 2012 JURUSAN MANAJEMEN
o Pemimpin BRI Cabang
Latimojong Makassar UNTAD PALU
2013-2015.
2017
1
Komponen dan Range Nilai
Tanya
10% D = Bila Nilai Akhir 46-55
Jawab
UTS 25% E = Bila Nilai Akhir ≤ 45
UAS 30%
30 September 2019
2
Buku Rujukan :
o All-in-one 150 Key Performance Indicators
Oleh :
Vincent Gaspersz
o Financial Statement Analysis (Analisis Laporan Keuangan), Buku 1-2
Oleh :
Jhon J Wild
K.R.Subramanyam
Robert F Halsey.
o Fundament Of Financial Management (Dasar-Dasar Manajemen Keuangan) Buku 1-2
Oleh :
Eugen F Brigham
Joel F Houston
o Fundament Of Financial Management (Prinsip-Prinsip Manajemen Keuangan) Buku 1-2
Oleh :
James C Van Horne
Jhon M Wachowicz
o Credit Management Handbook (Teori, Konsep, Prosedur, dan Aplikasi Panduan Praktis Mahasiuswa, Bankir
dan Nasabah)
Oleh :
Veithzal Rivai
Andrian Permata Veithzal
MATERI MANAJEMEN KEUANGAN
PERTEMUAN 1 – 8
1. PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP MANAJEMEN KEUANGAN
a. Pengertian Manajemen Keuangan
b. Ruang Lingkup Manajemen Keuangan
o Financing
o Investmen
o Kebijakan Deviden
2. EVALUASI KINERJA (ANALISIS LAPORAN KEUANGAN)
a.Laporan Keuangan
b. Analisis Laporan Keuangan
o Analisis Common Size
o Analisis Indeks
o Analisis Rasio (Likuiditas, Solvabilitas, Profitabilitas, Aktiv
3. NILAI WAKTU UANG
a. Nilai Kemudian (FutureValue/FV)
b. Nilai Sekarang (Present Value/PV)
c. Nilai Anuitas
d. Amortisasi Pinjaman
4. KEPUTUSAN INVESTASI DAN PENGANGGARAN MODAL
a. Capital Budgeting
b. Bentuk-Bentuk Investasi
c.Kriteria Penilaian investasi
BAB 1
PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP
MANAJEMEN KEUANGAN
Tujuan Khusus
Setelah mempelajari Bab ini, Mahasiswa dapat memahami
pengertian dan ruang lingkup Manajemen Keuangan.
1. Pengertian Manajemen
8
2. Pengertian Keuangan
2 Bidang
1
Keuangan
Aktiva Pasar
Perusahaan Keuangan
Manajer
Keuangan 4b
3 4a
Analisis
Lingkungan Bisnis
Dan Strategi
Analisis
Laporan
Keuangan
Analisis Analisis
Akutansi Analisis Prospektif
Keuangan
Analisis
Sumber dan
Penggunaan
Dana
Analisis
Profitabilitas Analisis
Risiko
Analisis Arus Kas atau cash flow analysis sebagai alat untuk
mengevaluasi sumber dan penggunaan dana
o Model Valuasi
Neckline
Hari
Pandangan beberapa pakar tentang analisis
keuangan : kondisi keuangan perusahaan
merupakan faktor fundamental yang harus
diperhatikan, karena merupakan proxy
kinerja manajemen
o Altman (1993) dan Sinkey (1975) : Kondisi
keuangan suatu perusahaan pada umumnya
dapat diuji melalui analisis rasio keuangan
o Meyer (1970) : bahwa variabel-variabel
keuangan merupakan cerminan dari
kemampuan manajemen dan integritas
karyawan
Sumber Data Laporan Keuangan :
• Likuiditas
• Solvabilitas
• Rentabilitas
• Aktivitas
• Coverage
Analisis Sumber dan Penggunaan Dana
34
LIKUIDITAS
CR Tingkat kemampuan
POSISI
memenuhi
= LIKUIDITAS
kewajiban jangka
PERUSAHAAN
AL / HL pendek
Quick Ratio
Tujuan Pengukuran :
• Membadingkan hutang lancar perusahaan dengan harta
lancar (kas + surat berharga yang mudah diperjualbelikan +
piutang dagang). Aktiva ini dianggap cepat karena merupakan
kas atau yang bisa dikonversi menjadi kas dalam sehari
Penjelasan :
• Ukuran rasio cepat adalah lebih baik dibandingkan rasio
lancar, karena inventori/persediaan sering tidak dapat
dikonversikan secara cepat ke dalam bentuk kas
Likuiditas
QR = Tingkat
POSISI
ketergantungan
(AL – Persediaan*) LIKUIDITAS
likuiditas perusahaan
PERUSAHAAN
HL pada persediaan *
NWC =
3.783.390 849.040
3.783.390
CR =
849.040
QR =
3.783.390 3.400.800
849.040
SOLVABILITAS
Tujuan Pengukuran :
• Mengetahui persentase dari ketergantungan perusahaan dari sumber
dana eksternal dibandingkan dengan equity yang dimiliki.
Formula Pengukuran:
• Rasio Hutang Terhadap Equity = Hutang Total/Modal Sendiri (Total
Liabilities/Total Equity).
Penjelasan :
• Rasio hutang terhadap modal merupakan indikator pengungkit
keuangan (financial leverage), yang memberitahukan tentang
presentase dari dana eksternal/hutang dibandingkan dengan modal
yang dimiliki
Solvabilitas
DER = Tingkat
STRUKTUR ketergantungan
Total Hutang (Debt) PERMODALAN Perusahaan
PERUSAHAAN terhadap sumber
Total Modal (Equity)
pendanaan eksternal
Debt to Equity Ratio (ebt to Asset Ratio (DAR)
Debt to Total Assets Ratio (DAR)
Tujuan Pengukuran :
• Mengetahui persentase dari aset total yang dibiayai dengan pinjaman,
kewajiban-kewajiban dan hutang.
Formula Pengukuran:
• Rasio Hutang Terhadap Aset Total = Hutang Total/Harta Total (Total
Liabilities/Total Assets).
Penjelasan :
• Rasio Hutang Terhadap Aset Total merupakan indikator pengungkit
keuangan (financial leverage), yang memberitahukan tentang
presentase dari aset total yang dibiayai dengan hutang
Solvabilitas
DAR = Tingkat
STRUKTUR
ketergantungan
Total Hutang (Debt) PENDANAAN
Perusahaan
KEKAYAAN
Total Kekayaan (Asset) terhadap sumber
PERUSAHAAN
pendanaan eksternal
Solvabilitas
849.040
6.505.590
849.040
5.656.550
RENTABILITAS
Tujuan Pengukuran :
• Mengetahui berapa besar keuntungan kotor yang diperoleh
dari setiap rupiah nilai penjualan produk
Formula Pengukuran:
• Marjin keuntungan kotor = (keuntungan kotor / penjualan) x
100 %
Penjelasan :
• Marjin keungtungan kotor (Gross Profit Margin) selalu lebih
besar dari marjin keuntungan bersih (net profit margin),
• Keuntungan kotor merupakan jumlah penjualan bersih (net
sales) dikurangi biaya penjualan/harga pokok penjualan
Rentabilitas
EFISIENSI Sensitifitas
GPM = PRODUKSI Perusahaan
Laba Kotor dan terhadap perubahan
PENENTUAN daya beli konsumen
Penjualan
HARGA JUAL dan HPP
Net Profit Margin (NPM)
Tujuan Pengukuran :
• Untuk memproyeksikan laba bersih berdasarkan perkiraan
penjualan
• Melakukan perbandingan antara hasil aktual dalam menjalankan
rencana bisnis dengan hasil aktual pada waktu lalu, apakah semakin
meningkat atau menurun.
Penjelasan :
• Marjin keuntungan bersih merupakan indikator kunci tentang
kemampuan perusahaan berjalan dengan tingkat efisiensi yang baik
• Bagi manajer, Marjin keuntungan bersih, bermanfaat sebagai
bahan perbandingan dengan perusahaan lain yang sejenis
Rentabilitas
Kemampuan
NPM = EFISIENSI Manajemen
PERUSAHAAN Perusahaan dalam
Laba Bersih
MEMANFAATKA memanfaatkan
Penjualan N SUMBERDAYA sumberdaya yang
ada
Return on Equity (ROE)
Tujuan Pengukuran :
• Mengetahui efisiensi penggunaan investasi yang dimiliki oleh
pemegang saham dalam menciptakan keuntungan bersih (net
income or net profit)
Penjelasan :
• ROE merupakan rasio laba bersih sesudah pajak terhadap
modal sendiri (equity/net worth), yang mengukur tingkat
pengembalian dari modal pemegang saham (modal sendiri)
yang diinvestasikan ke dalam perusahaan
• Banyak analisis financial menjadikan ROE sebagai rasio
keuangan yang paling penting untuk investor dan merupakan
ukuran terbaik untuk kinerja tim manajemen perusahaan.
Kemampuan
ROE = Perusahaan dalam
EFISIENSI
menghasilkan laba
Laba Bersih PENGGUNAAN
dari setiap rupiah
MODAL
Modal modal yang
ditanamkan
Return on Asset (ROA)
Tujuan Pengukuran :
Kemampuan
ROA = EFISIENSI Perusahaan
PENGGUNAAN memanfaatkan
Laba Bersih
KEKAYAAN / kekayaan yang
Kekayaan AKTIVA ditanamkan untuk
mendapatkan laba
AKTIVITAS
Barang
Barang Biaya
BiayaBhn.Baku,
Bhn.Baku,
Penjualan
Penjualan Jadi
Jadi
Upah
UpahLangsung,
dan
Langsung,
danOver
OverHead
Head
Kas
Tunai
Kredit Bayar
Piutang
Piutang
Dagang Penagihan
Penagihan
Dagang
Days of Recievable (DOR)
Tujuan Pengukuran :
• Menilai likuiditas dari piutang perusahaan selama periode
tertentu, biasanya selama satu tahun
• Mengukur efisiensi dari manajemen finansial dalam
mengumpulkan penjualan kreditnya
• Mengetahui rasio penjualan kredit bersih terhadap rat-rata
piutang.
Penjelasan :
• Perputaran piutang mengindikasikan peningkatan kinerja
perusahaan dalam proses pengumpulan uang tunai terhadap
penjulan kredit
Aktivitas
Piutang Dagang
X Periode
Penjualan
PERPUTARAN PIUTANG ;
UKURAN YANG MENGGAMBARKAN LAMANYA WAKTU YANG
DIBUTUHKAN PIUTANG USAHA TERTAGIH MENJADI KAS
Tujuan Pengukuran :
• Mengukur efektifitas penggunaan dana yang dibelanjakan untuk inventory
• Mengukur tingkat perputaran rata-rata rupiah yang diinvestasikan pada
inventory selama setahun
Formula Pengukuran:
• Rasio Perputaran Inventory (Inventory Turnover Ratio) = Harga Pokok
Penjualan (Cost of Goods Sold )/Laba (Income Statement) dan Neraca
(Balance Sheet).
Penjelasan :
• Rasio perputaran inventori yang tinggi menunjukkan penjualan yang
meningkat, sehingga semakin tinggi nilai perputaran inventori akan
semakin baik
Aktivitas
PERPUTARAN PERSEDIAAN ;
UKURAN YANG MENGGAMBARKAN LAMANYA WAKTU YANG
DIBUTUHKAN PERSEDIAAN BARANG DIPRODUKSI DAN
MENGENDAP HINGGA TERJUAL KEMBALI
325.000
DOR = X 360
18.532.800
3.400.800
DOI = X 360
17.050.175
85.650
DOP = X 360
17.050.175
67
COVERAGE
EBITDA
Biaya Bunga
Konsep Dasar :
Jika nilai nominalnya sama, uang yang dimiliki saat ini
lebih berharga daripada uang yang akan diterima di masa
yang akan datang
Lebih baik menerima Rp 1 juta sekarang daripada
menerima uang yang sama 1 tahun lagi
Lebih baik membayar Rp 1 juta 1 tahun lagi daripada
membayar uang yang sama sekarang
Rumus Utama
• Nilai yang akan datang (future value)
• Nilai sekarang (present value)
• Nilai yang akan datang dari anuitas (future
value of an annuity)
• Nilai sekarang dari anuitas (present value
of an annuity)
1. NILAI YANG AKAN DATANG (FUTURE VALUE)
• Uang Rp 1.000, ditabung dengan tingkat bunga
10% per tahun
• Setelah 1 tahun, uang tsb akan menjadi:
Rp 1.000 + (10% x Rp 1.000) = Rp 1.100
• Setelah 2 tahun, uang tsb akan menjadi:
Rp 1.100 + (10% x Rp 1.100) = Rp 1.210
• Setelah 3 tahun, uang tsb akan menjadi:
Rp 1.210 + (10% Rp 1.210) = Rp 1.331
• Dan seterusnya…
• Jika…
– P = uang tabungan/investasi awal
– i = tingkat bunga
– n = periode menabung/investasi
– F = uang yg akan diterima di akhir periode
• Maka…
F P 1 i
Future value
n factor
1.404
• Jika tingkat bunga thn ke-1 = 10%, thn ke-2 = 12%, thn
ke-3 s/d ke-5 = 14%), maka nilai dari uang Rp 1.000 yg
diterima sekarang pada akhir thn ke-5 adalah…
1.825
Nominal (P) = 500.000.000
Bunga (i) =
Tahun 1 = 10 %
Tahun 2-3 = 11 %
Tahun 4-6 = 12 %
Pertanyaan :
Tentukan Future Value
Nominal Fiture Value (F) = 900.000.000
Bunga (i) =
Tahun 1 = 10 %
Tahun 2-3 = 11 %
Tahun 4-6 = 12 %
Pertanyaan :
Tentukan Present Value
Future Value
1. Nominal Investasi (P) = 550.000.000
Bunga (i)
Tahun 1-2 = 11 %
Tahun 3-4 = 11,5 %
Tahun 5-8 = 10,5 %
2. Nominal Investasi (P) = 760.000.000
Bunga (i)
Tahun 1-2 = 11,5 %
Tahun 3-4 = 10,5 %
Tahun 5-8 = 9,5 %
3. Nominal Investasi (P) = 810.000.000
Bunga (i)
Tahun 1-2 = 9,5 %
Tahun 3-5 = 8,5 %
Tahun 6-8 = 11,5 %
Present Value
1. Nominal Future Value (F) = ?
Bunga (i)
Tahun 1-2 = 11 %
Tahun 3-4 = 11,5 %
Tahun 5-8 = 10,5 %
2. Nominal Future Value (F) = ?
Bunga (i)
Tahun 1-2 = 11,5 %
Tahun 3-4 = 10,5 %
Tahun 5-8 = 9,5 %
3. Nominal Future Value (F) = ?
Bunga (i)
Tahun 1-2 = 9,5 %
Tahun 3-5 = 8,5 %
Tahun 6-8 = 11,5 %
Fiture Value
1. Nominal Invetasi (P) = 400.000.000
Bunga (i)=
Tahun 1 = 10 %
Tahun 2-4 = 11 %
Tahun 5-7 = 12 %
2. Nominal Inves tasi (P) = 600.000.000
Bunga (i)=
Tahun 1-2 = 10,5 %
Tahun 3-4 = 11,5 %
Tahun 5-7 = 12,5 %
3. Nominal Inves tasi (P) = 700.000.000
Bunga (i)=
Tahun 1-2 = 9,5 %
Tahun 3-5 = 8,5 %
Tahun 6-7 = 10,5 %
Present Value
1. Nominal Fiture Value (F) = ?
Bunga (i)=
Tahun 1 = 10 ?%
Tahun 2-4 = 11 %
Tahun 5-7 = 12 %
2. Nominal Fiture Value (F) = ?
Bunga (i)=
Tahun 1-2 = 10,5 %
Tahun 3-4 = 11,5 %
Tahun 5-7 = 12,5 %
3. Nominal Fiture Value (F) = ?
Bunga (i)=
Tahun 1-2 = 9,5 %
Tahun 3-5 = 8,5 %
Tahun 6-7 = 10,5 %
2. NILAI SEKARANG (PRESENT VALUE)
• Kebalikan dari nilai yang akan datang
• Rumus diturunkan dari rumus nilai yang akan
datang:
F P 1 i
n
Present value factor/
discount factor
1
P F
1 i n
Discount rate
Sn A
1 i
n
1 Future value
annuity factor
i
Nilai yg akan datang dr anuitas (Sn) =
akumulasi nilai dari pembayaran periodik
selama n periode pada tingkat bunga i
• Nilai yang akan datang dari anuitas Rp 1.000 yang
diterima tiap akhir tahun selama 4 tahun,
semuanya ditabung dengan tingkat bunga 10%
per tahun, adalah (dengan rumus)…
S4 1.000
1 10% 1
4
10%
0,4641
1.000
10%
4.641
• Jika jumlah uang dan/atau tingkat bunga
berubah-ubah, rumus tersebut tidak dpt
digunakan (hrs dihitung satu per satu dgn rumus
nilai yang akan datang)
4. NILAI SEKARANG DARI ANUITAS (PRESENT
VALUE OF AN ANNUITY)
• Uang Rp 1.000 diterima secara rutin (tiap akhir
tahun) selama 4 tahun mendatang, semuanya
didiskonto dengan tingkat diskonto 10% per
tahun
• Nilai sekarang uang yang akan diterima pada
akhir tahun ke-1 adalah:
1
P 1.000 909
1 10% 1
P A
1 i 1
n Present value
annuity factor
1 i i
n
P 1.000
1 10% 1
4
1 10% 4 10%
0,4641
1.000
0,1464
3jumlah
• Jika .170 uang dan/atau tingkat bunga
berubah-ubah, rumus tersebut tidak dpt
digunakan (hrs dihitung satu per satu dgn rumus
nilai sekarang)
AMORTISASI UTANG
96
Besar Cicilan dan Sisa Pinjaman
• Bagaimana jika anda meminjam sebesar X rupiah
dicicil selama n periode ? Berapakah besarnya
cicilan tiap periode ? Misal pinjaman anda
dilunasi dengan cara mencicil sebesar A rupiah di
tiap periode.
• Persamaan present value dan
besarnya cicilan adalah
X
X A(v+v +...+v ) A =
2 n
an i
•
• Sisa pinjaman setelah pembayaran ke-t ?
• Seorang manager pada tanggal 1 April 2011
membeli sebuah rumah seharga Rp 400 jt
dengan membayar uang muka Rp 100 jt dan
sisanya dengan KPR sebuah bank berbunga
18% p.a. selama 60 bulan.
• Jika pada 1 April 2014 manager itu ingin
melunasi kreditnya, berapa jumlah yang harus
dia bayar?
Dengan meneruskan skedul amortisasi hingga periode ke-36, kita akan
mendapatkan jumlah yang harus dibayar jika KPR ingin dilunasi pada 1
April 2014, yaitu sebesar Rp 152.592.193,5
99
Dengan persamaan nilai sekarang dari anuitas biasa, dengan
angsuran sebesar Rp 7.618.028,23 sebanyak 24 periode
dengan i = 1,5% per bulan.
(1 (1 i ) n )
B36 A
i
(1 (1 0, 015) 24 )
Rp 7.618.028, 23
0, 015
Rp 152.592.193,5
100
AMORTISASI UTANG UNTUK
ANUITAS DI MUKA
Contoh
Sebuah Notebook dijual dengan harga tunai Rp 15.000.000
atau dengan 5 kali angsuran bulanan mulai hari transaksi
dengan menggunakan j12 = 30%. Buatlah skedul amortisasi
utang secara lengkap!
101
Diketahui hutang X = 15 juta rp, n =5, i = 2,5%
Besarnya cicilan adalah
PV PV
A
a n (due) a5 2,5%
(due)
i
A Rp 3.149.954,064
102
Tabel Amortisasi
103
• Ajeng membeli mobil seharga 400 juta dan
membayar DP 20% serta sisanya dibayar kredit
dengan tingkat bunga nominal tahunan konversi
bulanan j12 = 15% selama 30 bulan, dengan
pembayaran pertama dilakukan sebulan setelah
pembayaran DP.
• Sisa pinjaman
B 12,857 setelah
12 a 1 tahun
206, 094
30 12 1,25%
• Berapakah angsuran bulanan jika pada akhir
bulan ketiga, tingkat bunga nominal tahunan j12
naik menjadi 16,2%
12.592.463 12.857.934
11.976.245 13.025.998
• Jawab :
• Utang pada akhir bulan ke-3
Investasi awal
PBP 1 tahun
Arus kas masuk
Metode Penilaian Investasi
3. Metode Net Present Value (NPV)
Metode NPV merupakan metode yang menilai
usulan proyek investasi dan mempertimbangkan nilai
waktu uang. Secara matematis rumus untuk
menghitung PBP, adalah sebagai berikut:
10.000.000
ARR A 100% 22,22%
45.000.000
10.000.000
ARR B 100% 16,67%
60.000.000
2. Payback Period (PBP)
Tahun
0 90.000.000
1 40.000.000 –
50.000.000
2 40.000.000 –
10.000.000
3 40.000.000
10.000.000
PBP A 2 tahun 12 2 tahun 3 bulan
40.000.000
Payback Period proyek B
Tahun
0 120.000.000
1 70.000.000 –
50.000.000
2 50.000.000 –
0
Payback Peroyek B = 2 tahun
3. Net Present value (NPV)
Proyek A
Present value arus kas
1 - 1 i-n
PV A A x
i
1 - 1 0,15 -3
PV A 40.000.000 x
0,15
PV A = 40.000.000 x 2,283225117
= 91.329.004,68
Present value investasi
= 90.000.000 x (1+0,15)0
= 90.000.000 x 1
= 90.000.000
NPV = present value arus kas – present value investasi
= 91.329.004,68 - 90.000.000
= 1.329.004,68
Proyek B
Present value arus kas
Tahun Arus kas
1 70.000.000 x (1+0,15)-1 60.869.565,22
2 50.000.000 x (1+0,15)-2 37.807.188,37
3 30.000.000 x (1+0,15)-3 19.725.486,97 +
Jumlah 118.402.235,6
A. REAL ASSETS
1. Properti :
Tanah, rumah apertemen dll. untuk meperoleh sewa
dan kenaikan harga
2. Logam Mulia :
– Emas, perhiasan,intan dll. sebagai pelengkap
portofolia untuk memperoleh hasil atas kenaikan
harga
– Barang antik, untuk kepuasan psikis bagi
pemiliknya
B.FINANCIAL ASSETS
1. Investasi jangka pendek : Tabungan, Giro, Sertifikat
Deposito Deposito Berjangka
2. Investasi Penyertaan : Saham Biasa (common stock)
3. Investasi Penghasilan Tetap (Fixed Income) Obligasi
(bond), Saham Preferen (preferred stock), Sekuritas
Konvertibel (convertible securities)
4. Opsi (option), Right, Warrant, Put & Call
5. Wahana Investasi Lainnya : Perdagangan komoditi dan
Bursa Berjangka (Future Trading, Reksadana (mutual
fund)
TUJUAN INVESTASI
Penanaman uang dengan harapan :
1. Mendapat hasil, dan
2. Memperoleh nilai tambah
Ditinjau dari segi individual :
• Untuk memperoleh kehidupan yang lebih layak dimasa
depan
• Mengurangi tekanan inflasi
• Dorongan untuk menghemat pajak (memanfaatkan
keringanan pajak)
Ditinjau dari segi entitas/perusahaan :
• Meningkatkan hasil usaha melalui other income
• Menghindari adanya idle fund
• Menciptakan struktur keuangan yang lebih baik
• Memanfaatkan fasilitas perpajakan
RISIKO INVESTASI
Keputusan Investasi :
Hasil menunjukkan bahwa NPV = 11.114 atau NPV > 0, ini berarti proyek investasi
layak dibiayai
2. BENEVIT COST RATIO (B/C RATIO)
Tabel 2: Perhitungan BC Ratio (Rp.000)
Thn Investas Biaya Total Benefit Net D.F. B C
i Operasi Cost Benefit 18% (Benefit (Cost)
)
0 20.000 - 20.000 - -20.000 1,0000 - 20.000
1 15.000 - 15.000 - -15.000 0,8475 - 12.713
2 - 5.000 5.000 10.000 5.000 0,7182 7.182 3.591
3 - 6.000 6.000 12.000 6.000 0,6086 7.304 3.652
4 - 6.000 6.000 14.000 8.000 0,5158 7.221 3.095
5 - 7.000 7.000 17.000 10.000 0,4371 7.431 3.060
6 - 7.000 7.000 21.000 14.000 0,3704 7.778 2.593
7 - 8.000 8.000 25.000 17.000 0,3139 7.848 2.511
8 - 9.000 9.000 30.000 21.000 0,2660 7.980 2.394
9 - 10.000 10.000 36.000 26.000 0,2255 8.118 2.255
10 - 11.000 11.000 43.000 32.000 0,1911 8.217 2.102
69.080 57.966
Keputusan Investasi :
B/C Ratio = 69.080/57.966 = 1,192, atau B/C Ratio > 1 berarti investasi layak dibiayai
3. INTERNAL RATE OF RETURN (IRR)
IRR adalah suatu tingkat discount rate yang menghasilkan NPV = 0 (nol).
Jika IRR > COC maka proyek dikatakan layak
IRR = COC berarti proyek pada BEP
IRR < COC dikatakan bahwa proyek tidak layak.
Untuk menentukan besarnya nilai IRR harus dihitung dulu NPV1 dan
NPV2 dengan cara coba-coba. Jika NPV1 bernilai positif maka discount
factor kedua harus lebih besar dari COC, dan sebaliknya.
Dari percobaan tersebut maka IRR berada antara nilai NPV positif dan
NPV negatif yaitu pada NPV = 0.
Rumus: IRR i1
NPV1
i2 i1
( NPV1 NPV2 )
dimana: i1 = tingkat discount rate yang menghasilkan NPV1
i2 = tingkat discount rate yang menghasilkan NPV2
Tabel 3: Perhitungan IRR (Rp.000)
Thn Net Benefit D.F. Present Value D.F. Present
18% (PV1) 24% Value
(PV2)
0 -20.000 1,0000 -20.000 1,0000 (20,000)
1 -15.000 0,8475 -12,713 0,8065 (12,098)
2 5.000 0,7182 3,591 0,6504 3,252
3 6.000 0,6086 3,652 0,5245 3,147
4 8.000 0,5158 4,126 0,4230 3,384
5 10.000 0,4371 4,371 0,3411 3,411
Keputusan Investasi :
Hasil perhitungan menunjukkan bahwa IRR 19,12 % lebih
besar dari COC sebesar 18%, berarti proyek tersebut
layak dikerjakan.
SOAL TUGAS KELAYAKAN INVESTASI
Dosen : Dr.H.Ramli Hatma,SE,MM
Benefit DF 16% DF 24 %
Tahun Investasi Total Cost
0 (35,000) 35,000 -
1 (10,000) 10,000 -
2 0 8,500 20,000
3 0 9,000 22,000
4 0 10,000 22,500
5 0 11,000 22,000
6 0 11,000 23,500
7 0 12,000 25,500
8 0 12,500 30,000
9 0 12,500 32,000
10 0 13,500 35,000
BAB 4
MANAJEMEN MODAL KERJA
Tujuan Khusus
Setelah mempelajari Bab ini, Mahasiswa dapat menjelaskan komponen
Modal Kerja di perusahaan.
A.PENDAHULUAN
Untuk menjalankan operasional perusahaan (bisnis) dari hari ke hari
dibutuhkan ber bagai aktiva (kekayaan). Kebutuhan aktiva untuk
operasional sehari-hari tentu berbeda dengan kebutuhan aktiva pada
waktu mendirikan usaha. Kebutuhan aktiva untuk mendirikan usaha
disebut modal investasi. Modal ini tertanam relatif lama di perusahaan
(selama perusahaan berdiri) sehingga disebut Modal Tetap. Kebutuhan
aktiva untuk menjalankan operasional perusahaan sehari-hari disebut
Modal kerja, yaitu aktiva yang berujud kas, piutang, persediaan bahan
baku, barang setengah jadi dan barang jadi, dan bahan penolong.
B.PENGERTIAN MODAL KERJA
Ada beberapa konsep mengenai pengertian dari Modal Kerja, antara
lain:
1. KONSEP KUANTITATIF
Menurut konsep kuantitatif, yang dimaksud dengan modal kerja
adalah dana yang tertanan dalam elemen elemen atktiva lancar.
Dengan demikian modal kerja adalah keseluruhan dari aktiva lancar.
Dengan kata lain modal kerja adalah Aktiva Lancar. Konsep ini disebut
juga dengan modal kerja kotor (Gross working capital).
Konsep kuantitatif bila diaplikasikan ke Laporan Keuangan dari PT
Pusaka Agung, maka modal kerja kotornya adalah Rp 287,85 M.
2. KONSEP KUALITATIF
Konsep kualitatif memberikan batasan bahwa modal kerja adalah
kelebihan aktiva lancar atas utang lancar. Modal kerja berdasarkan
konsep kualitatif disebut juga modal kerja bersih (Net Working Capital).
Konsep kualitatif bila diaplikasikan ke Laporan Keuangan dari PT
Pusaka Agung, maka modal kerja bersihnya adalah Rp. 244 M (Rp
287,85M – Rp 43,85M).
3. KONSEP FUNGSIONAL
Sedangkan konsep funsional menyatakan bahwa yang pantas
disebut modal kerja adalah modal yang benar benar digunakan dalam
menghasilkan pendapatan. Dengan demikian modal kerja fungsional
adalah kas, piutang, persediaan, depresiasi bangunan, mesin dan
peralatan.
Kalau konsep ini diaplikasikan ke Laporan Neraca dari PT Pusaka
Agung, maka modal kerja fungsionalnya menjadi Rp 288,85M (Rp18.94
+ Rp7.84 + Rp0.27 + Rp260.80 + Rp1).
Dari ke tiga konsep modal kerja di atas dapat dilihat suatu
persamaan bahwa komponen modal kerja sebagian besar adalah
komponen aktiva lancar yang berpengaruh langsung terhadap
perolehan keuntungan, meliputi :
o Pengelolaan Kas
o Piutang
o Persediaan
C. INVESTASI DALAM KAS
Manajemen (pengelolaan) kas dimaksudkan untuk memaksimalkan
pemanfaatan kas tanpa harus mengabaikan likuiditas. Artinya berusaha
memegang kas seminimal mungkin dimana operasional sehari-hari tetap
jalan serta kewajiban terhadap kreditur juga lancar.
Kas merupakan aktiva yang paling lancar, dan segera bisa digunakan
untuk melunasi kewajiban finansial. Namun kas memberi keuntungan
yang paling rendah. Karena menyimpan kas memberi keuntungan yang
paling rendah diantara berbagai kesempatan investasi, bukan berarti
semua kas harus di rubah ke bentuk lain (tabungan, deposito, surat
berharga dll). Memegang kas masih diperlukan sebagai cadangan untuk
transaksi yang akan dilakukan, berjaga-jaga dan spekulasi (Keynes, dalam
Husnan dan Pudjiastuti, 1998). Lagi pula kas yang terlalu sedikit akan
mengganggu kelancaran perusahaan dalam melunasi utang jangka
pendek.
MANAJEMEN MODAL KERJA
Definisi :
Modal kerja adalah selisih antara aktiva lancar
dengan hutang lancar. Dengan demikian modal
kerja merupakan investasi dalam kas, surat-surat
berharga, piutang dan persediaan dikurangi
hutang lancar yang digunakan untuk melindungi
aktiva lancar
Tujuan Manajemen Modal Kerja
Mengelola aktiva lancar dan hutang lancar agar
terjamin jumlah net working capital yang layak
diterima (acceptable) yang menjamin tingkat
likuiditas badan usaha
•Menggambarkan keseluruhan
(jumlah) dari aktiva lancar, dimana
aktiva lancar ini sekali berputar
dan dapat kembali ke bentuk
semula dalam jangka waktu pendek