Anda di halaman 1dari 152

Sarjana Ekonomi Studi

Pembangunan 1988,
Fakultas Ekonomi
Uniiversitas Muslim
Indonesia Makassar.
Magister lmu Manajemen
1998, Pascasarjana
MANAJEMEN KEUANGAN
Uniiversitas Muslim (PENGANTAR MANAJEMEN KEUANGAN)
Indonesia Makassar
Doktor Ilmu Manajemen
2013, Pascasarjana
Uniiversitas Muslim
Indonesia Makassar
PraktisiPerbankan 1988-
Dr. H. Ramli Hatma,SE,MM
2015 pada PT Bank Rakyat
Indonesia (Persero),Tbk ramlihatma.bri@gmail.com
3 Jabatan Terakhir :
085242122900
o Manajer Bisnis Mikro
BRI Cabang Denpasar
Bali 2011
o Pemimpin BRI Cabang
FAKULTAS EKONOMI
Pinaesaan Manado 2012 JURUSAN MANAJEMEN
o Pemimpin BRI Cabang
Latimojong Makassar UNTAD PALU
2013-2015.
2017
1
Komponen dan Range Nilai

Komponen A = Bila Nilai Akhir ≥ 80


Bobot
Penilaian
B = Bila Nilai Akhir 70-79
Absensi 20%
Tugas 15% C = Bila Nilai Akhir 56-69

Tanya
10% D = Bila Nilai Akhir 46-55
Jawab
UTS 25% E = Bila Nilai Akhir ≤ 45

UAS 30%
30 September 2019
2
Buku Rujukan :
o All-in-one 150 Key Performance Indicators
Oleh :
Vincent Gaspersz
o Financial Statement Analysis (Analisis Laporan Keuangan), Buku 1-2
Oleh :
Jhon J Wild
K.R.Subramanyam
Robert F Halsey.
o Fundament Of Financial Management (Dasar-Dasar Manajemen Keuangan) Buku 1-2
Oleh :
Eugen F Brigham
Joel F Houston
o Fundament Of Financial Management (Prinsip-Prinsip Manajemen Keuangan) Buku 1-2
Oleh :
James C Van Horne
Jhon M Wachowicz
o Credit Management Handbook (Teori, Konsep, Prosedur, dan Aplikasi Panduan Praktis Mahasiuswa, Bankir
dan Nasabah)
Oleh :
Veithzal Rivai
Andrian Permata Veithzal
MATERI MANAJEMEN KEUANGAN
PERTEMUAN 1 – 8
1. PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP MANAJEMEN KEUANGAN
a. Pengertian Manajemen Keuangan
b. Ruang Lingkup Manajemen Keuangan
o Financing
o Investmen
o Kebijakan Deviden
2. EVALUASI KINERJA (ANALISIS LAPORAN KEUANGAN)
a.Laporan Keuangan
b. Analisis Laporan Keuangan
o Analisis Common Size
o Analisis Indeks
o Analisis Rasio (Likuiditas, Solvabilitas, Profitabilitas, Aktiv
3. NILAI WAKTU UANG
a. Nilai Kemudian (FutureValue/FV)
b. Nilai Sekarang (Present Value/PV)
c. Nilai Anuitas
d. Amortisasi Pinjaman
4. KEPUTUSAN INVESTASI DAN PENGANGGARAN MODAL
a. Capital Budgeting
b. Bentuk-Bentuk Investasi
c.Kriteria Penilaian investasi
BAB 1
PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP
MANAJEMEN KEUANGAN
Tujuan Khusus
Setelah mempelajari Bab ini, Mahasiswa dapat memahami
pengertian dan ruang lingkup Manajemen Keuangan.

A.PENGERTIAN MANAJEMEN KEUANGAN

1. Pengertian Manajemen

Mary Parker Follet, manajemen adalah seni dalam


menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain.
Thomas H. Nelson, manajemen diartikan sebagai ilmu dan
seni memadukan ide-ide, fasilitas, proses, bahan dan orang-
orang untuk menghasilkan barang atau jasa yang bermanfaat
dan menjualnya dengan cara yang menguntungkan
G. R. Terry mengartikan manajemen sebagai proses yang terdiri atas
perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan yang
dilakukan untuk menentukan dan usaha-usaha mencapai sasaran
dengan memanfaatkan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya.
Nampaknya ada beragam definisi manajemen, antara satu ahli dengan
yang lainnya memberikan definisi berdasarkan sudut pandang mereka
masing-masing.
Dengan demikian manajemen adalah Ilmu dan seni untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan melalui kegiatan orang lain. Atau lmu dan
seni dalam merencanakan, mengorganisir, menggerakan dan mengawasi
kegiatan orang dan sumber daya dalam mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.
Ilmu manajemen :
Ilmu yg mempelajari tentang bagaimana cara
mencapai tujuan secara efektif dan efisien
dengan memanfaatkan resources (sumber daya)
yang terbatas terdiri atas 6M (Man, Material,
Money, Method, Machine, Market) dan
melaksanakan fungsi-fungsi manajemen
(Planing, Organising, Actuating, Controlling)

8
2. Pengertian Keuangan

Bidang keuangan merupakan salah satu fungsi dari fungsi-fungsi


perusahaan (fungsi personalia, fungsi operasi dan produksi, fungsi
pemasaran dan fungsi penunjang bagi lancarnya operasional suatu
organisasi (perusahaan).

Kesinambungan suatu organisasi sangat bergantung pada bidang


keuangan, karena berdirinya organisasi (perusahaan) dan berjalannya
operasional sehari-hari organisasi membutuhkan sumber daya keuangan
(dana).
Tugas dan tanggungjawab keuangan dalam organisasi (perusahaan)
yang utama adalah

o Menggunakan dana (allocation of fund)


o Mendapatkan dana (Raising of fund).

Fungsi penggunaan dan mendapatkan dana tidak saja ditemui pada


perusahaan (corporate finance) namun juga pada keuangan orang per
orang atau individu (personal finance) dan keuangan pemerintah (publik
finance).

Untuk selanjutnya yang dipelajari dalam handout ini adalah keuangan


perusahaan (corporate finance).
3. Pengertian Manajemen Keuangan
Manajemen Keuangan (MK) adalah manajemen terhadap
fungsi-fungsi keuangan :
o Mengelola fungsi penggunaan dana
o Mengelola fungsi mendapatkan dana
Manajemen adalah suatu perpaduan ilmu dan seni dalam
merencanakan, mengorganisir, melaksanakan dan mengawasi sumber
daya keuangan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan melalui
kegiatan orang lain.
Fungsi manajemen keuangan adalah melakukan pengelolaan
terhadap penggunaan dana (allocation of fund) dan mendapatkan
dana (rising of fund).
Dengan demikian manajemen keuangan adalah Perpaduan ilmu
dan seni dalam merencanakan, mengorganisir, melaksanakan dan
mengawasi fungsi-fungsi keuangan dalam mencapai tujuan yang
ditetapkan suatu organisasi.
Dengan demikian yang menjadi permasalahan utama dalam bidang
keuangan :

1. Bagaimana cara perusahaan dalam memperoleh dana


yang paling menguntungkan (Raissing of Fund).
2. Bagaimana cara mengalokasikan dana yang
paling menguntungkan (Allocation of Fund).
3. Bagaimana cara membagi keuntungan agar pertumbuhan (growth)
perusahaan tetap terjaga (Dividen Policy).

Menjawab permasalahan utama bidang keuangan ini perlu diambil


keputusan-keputusan penting dan strategis oleh penanggungjawab bidang
keuangan (manajer keuangan), menyangkut:

1. Berapa jumlah dana yang diperlukan (Keputusan


Pendanaan/financing).
2. Berapa banyak dan dibidang apa investasi dilakukan (Keputusan
Investasi/investment).
3. Bagaimana cara mengalokasikan keuntungan (Kebijakan dividen).
B.RUANG LINGKUP MANAJEMEN KEUANGAN
Dari fungsi dan permasalahan utama bidang keuangan, kegiatan
pada bidang keuangan mengarah pada upaya untuk memberikan
suatu keputusan terhadap masalah utama bidang keuangan :
1. Keputusan Pendanaan (financing), yaitu keputusan yang
mengarah pada pemilihan sumber pendanaan yang paling
menguntungkan untuk membiayai investasi yang akan dilakukan
(Tanda panah 1)
2. Keputusan Investasi (investment), yaitu keputusan yang
mengarah pada pemberian solusi terhadap permasalahan
besarnya investasi yang akan dilakukan dan pemilihan jenis
investasi yang dipilih (aktiva lancar atau aktiva tetap). Keputusan
ini menyangkut penggunaan dana (Tanda panah 2).
3. Dari kegiatan menanamkan dana (investasi)
perusahaan mengharapkan keuntungan (Tanda panah
3).
4. Kebijakan Dividen, yaitu keputusan menyangkut
penentuan berapa porsi dari keuntungan yang
dibayarkan sebagai dividen (Tanda panah 4a) dengan
tetap memperhatikan kemampuan perusahaan
tumbuh dengan dana internal

Gambar : Ilustrasi Manajer Keuangan

2 Bidang
1
Keuangan
Aktiva Pasar
Perusahaan Keuangan
Manajer
Keuangan 4b

3 4a

Sumber: Brealy R dan Myers, S, (1996)


Hal | 14
BAB 2
EVALUASI KENERJA (ANALISIS
LAPORAN KEUANGAN)
Analisis Bisnis (Kerangka Usaha)

Analisis
Lingkungan Bisnis
Dan Strategi

Analisis Industri Analisis Strategi

Analisis
Laporan
Keuangan

Analisis Analisis
Akutansi Analisis Prospektif
Keuangan

Analisis
Sumber dan
Penggunaan
Dana
Analisis
Profitabilitas Analisis
Risiko

Biaya Estimasi Nilai Intrinsik


Modal
TINJAUAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
Analisis Bisinis
Analisis Bisnis merupakan proses evaluasi prospek ekonomi
dan risiko perusahaan, meliputi :
• Analisis lingkungan bisnis perusahaan
• Strategi perusahaan
• Posisi keuangan
• Kinerja

Jenis Analisis Bisnis


 Analisis Kredit, merupakan evaluasi atas kelayakan
perusahaan untuk mendapatkan kredit.
 Analisis Ekuitas, yaitu penyediaan dana kepada
perusahaan (investor ekuitas)
Komponen Analisis Bisnis

o Analisis Lingkungan Bisnis dan Strategi


o Analisis Akuntansi
o Analisis Keuangan
o Analisis Prospektif

Kegunaan Analisis Bisnis

o Memilih investasi dalam efek ekuitas atau efek utang


o Perpanjangan pinjaman dengan utang jangka pendek atau
jangka panjang
o Menilai perusahaan dalam penawaran saham perdana IPO
o Mengevaluasi restrukturisasi yang meliputi Merger, Akuisisi,
dan Divestasi
Analisis Laporan Keuangan
Analisis Laporan Keuangan adalah aplikasi dari alat dan teknik
analitis yang bertujuan menghasilkan data yang dapat digunakan
untuk melakukan estimasi.
Laporan Keuangan mengungkapkan :
o Financing (Sumber Dana),
• Bagaimana cara memperoleh sumber dana
• Dari mana sumber dana diperoleh
o Invesment (Penempatan Dana)
• Kemana sumber dana digunakan
 Aktiva Lancar (current asset ) Modal Kerja
 Aktiva Tetap (fixed asset ) Investasi
o Profitability (Laba),
• Efisiensi perolehan sumber dana
• Efektifitas penggunaaan sumber dana
Kegunaan Laporan Keuangan, bagi stakeholders :

o Individu & perusahaan, untuk meningkatkan keputusan bisnis


o Investor & kreditor, untuk menilai prospek perusahaan untuk
keputusan investasi dan pinjaman
o Dewan direksi, untuk memonitor keputusan dan tindakan
manager
o Pemasok, untuk menentukan sistem pembayaran
(tunai/kredit)
o Penasehat investasi, untuk rekomendasi beli atau jual saham
perusahaan
o Bankir investasi, untuk menetukan nilai perusahaan dalam
IPO (merger atau akuisisi)
o Pegawai & serikat pekerja, untuk negosiasi tenaga kerja
Dasar Analisis :
1. Aktivitas Bisnis

Yaitu perusahanan menjalankan aktivitas untuk menyediakan


produk atau jasa yg dapat dijual dan menghasilkan
pengembalian investasi yang memuaskan, melalui :
Perencanaan, perusahaan ada untuk mengimplementasikan
sasaran dan tujuan tertentu
Pendanaan, metode mendapatkan dana untuk membayar
kebutuhan-kebutuhan dalam menjalankan rencana bisnis.
(kreditor - investor ekuitas)
Investasi, mengacu pada perolehan dan pemeliharaan
investasi dgn tujuan menjual dan menyediakan jasa dalam
menginivestasikan kelebihan kas.
Operasi, pelaksanaan rencana bisnis. (penelitian,
pengembangan, pembelian, produksi, pemasaran dan
administrasi).
2. Laporan Keuangan
Pada akhir periode laporan keuangan disiapkan untuk melaporkan
aktivitas pendanaan , investasi dan meringkas aktivitas operasi pada
periode sebelumnya.
o Neraca, aktivitas investasi dan pendanaan
o Laporan L/R, mencerminkan aktivitas operasi perusahaan
o Laporan Arus Kas, melaporkan arus kas masuk dan keluar
o Laporan Ekuitas Pemegang Saham
Bentuk analisis keuangan :
o Analisis komparatif (horisontal)
Membandingkan laporan keuangan dari periode ke periode
berikutnya dengan cara menelaah neraca, laporan laba rugi dan
laporan arus kas yang berurutan.
o Analisis common size (vertikal)
Analisis atas proporsi kelompok atau sub kelompok suatu pos
tertentu
o Analisis Rasio

Merupakan salah satu alat analisis keuangan yang paling


banyak digunakan, menyediakan pandangan terhadap
kondisi dan pertumbuhan suatu perusahaan.

o Analisis Arus Kas

Analisis Arus Kas atau cash flow analysis sebagai alat untuk
mengevaluasi sumber dan penggunaan dana

o Model Valuasi

Model Valuasi, biasanya mengacu pada estimasi nilai


intrinsik sebuah perusahaan atau sahamnya.
ANALISIS RASIO KEUANGAN

Analisis laporan keuangan umumnya dimulai dengan


perhitungan sekumpulan rasio keuangan yang dirancang
untuk mengetahui :
 Kekuatan dan kelemahan relative suatu perusahaan
dibandingkan dengan perusahaan lain dalam industri yang
sama
 Apakah posisi keuangan membaik atau memburuk selama
periode waktu tertentu.
 Pada pasar modal, analisa fundamental menggunakan
rasio keuangan untuk memprediksi kesehatan dan
prospek, sehingga dapat diperkirakan keadaan, atau posisi
dan arah perusahaan
Analisis Pasar Modal

Perusahaan yang membutuhkan dana dapat menjual surat


berharganya di pasar modal. Surat berharga yang baru
dikeluarkan oleh perusahaan dijual di pasar primer (primary
market). Surat berharga yang baru dijual dapat berupa
penawaran perdana ke publik (initial pubic offering atau IPO)
atau tambahan surat berharga baru jika perusahaan sudah
going public. Selanjutnya surat berharga yang sudah beredar
diperdagangkan di pasar sekunder (secondary market).

Terdapat dua pendekatan yang biasa digunakan dalam analisis


pasar modal :
o Analisa Fundamental (fundamental analysis)
o Analisa Teknikal (tecnical analysis)
Analisa fundamental

Analisa fundamental adalah upaya untuk


memprediksi kesehatan dan prospek, yaitu
kemampuan suatu perusahaan untuk bertumbuh
dan menghasilkan laba di masa depan. Analisa
fundamental menganalisa faktor-faktor ekonomi
yang mempengaruhi perusahaan. Analisa laporan
keuangan dan analisa rasio termasuk komponen yang
digunakan pada analisa fundamental, karena dari situ
dapat diperkirakan keadaan, atau posisi dan arah
perusahaan.
Analisa fundamental cenderung untuk menjawab
pertanyaan apa dan mengapa kita membeli (what
and whay to buy)
Jadi analisa fundamental adalah studi
tentang ekonomi, industry dan kondisi
perusahaan untuk memperhitungkan
nilai dari saham perusahaan. Analisa
fundamental menitikberatkan pada
data-data kunci, dalam laporan
keungan perusahaan untuk
memperhitungkan apakah harga
saham diapresiasi secara akurat.
Analisa teknikal

Analisa teknikal adalah sebuah metode prediksi gerak harga


saham, indeks atau instrumen keuangan lainnya dengan
menggunakan harga historis yang digambarkan dalam sebuah
grafik sebagai alat utama.

Analisa teknikal untuk menjawab pertanyaan kapan kita


membeli (when to buy). Investor atau manajer investasi yang
aktif melakukan transaksi saham akan memanfaatkan analisa
teknikal ini untuk mendapat capital gain.

Analisis teknikal adalah sebuah metode peramalan gerak


harga saham, indeks atau instrument keuangan lainnya
dengan menggunakan harga historis yang digambarkan dalam
sebuah grafik.
Harga

Left shoulder Head


Right shoulder

Neckline

Hari
Pandangan beberapa pakar tentang analisis
keuangan : kondisi keuangan perusahaan
merupakan faktor fundamental yang harus
diperhatikan, karena merupakan proxy
kinerja manajemen
o Altman (1993) dan Sinkey (1975) : Kondisi
keuangan suatu perusahaan pada umumnya
dapat diuji melalui analisis rasio keuangan
o Meyer (1970) : bahwa variabel-variabel
keuangan merupakan cerminan dari
kemampuan manajemen dan integritas
karyawan
Sumber Data Laporan Keuangan :

o Analisis keuangan, walaupun menggunakan metode


berbeda, tetap selalu melibatkan penggunaan
berbagai laporan keuangan terutama neraca dan
laporan laba rugi.

o Neraca meringkas aktiva, kewajiban, dan ekuitas


pemilik atas perusahaan pada suatu periode

o Laporan laba rugi meringkas pendapatan dan


beban perusahaan selama suatu periode waktu
tertentu.
Rasio keuangan dapat dibagi menjadi lima jenis
rasio dasar :

• Likuiditas
• Solvabilitas
• Rentabilitas
• Aktivitas
• Coverage
Analisis Sumber dan Penggunaan Dana

 Membandingkan pos-pos Laporan Keuangan


dalam 2 periode atau lebih

 Tujuannya untuk mengetahui darimana


perusahaan memperoleh dana dan bagaimana
penggunaannya

 Dapat mengetahui penggunaan kredit yang


diberikan

34
LIKUIDITAS

Mengukur kemampuan suatu perusahaan dalam


memenuhi kewajiban jangka pendeknya ;

Net Working Capital (NWC)


Current Ratio (CR)
Quick Ratio (QR)
Net Working Capital
Tujuan Pengukuran :
• Mengetahui likuiditas dari perusahaan, yaitu kemampuan
membayar kewajiban/hutang jangka pendek, yang akan
terjadi pada periode satu tahun mendatang atau pada
periode oparasional
• Mengelola modal kerja yang berkaitan dengan persediaan
(inventory), piutang (receivable) dan hutang (payable)
• Mempertimbangkan kebutuhan untuk modal kerja,
mendapatkan tingkat optimum dari modal kerja dimana
profitabilitas dan risiko berbeda dalam keseimbangan, dan
menggunakan likuiditas dan profitabilitas kebijakan modal
kerja
Penjelasan :

• Apabila harta lancar (current assets) > hutang lancar (current


liabilities), maka rasio lancar (current ratio) atau rasio modal
kerja (working capital) akan bernilai positif, kemungkinan
besar perusahaan mampu membayar hutang jangka
pendeknya.

• Apabila harta lancar (current assets) < hutang lancar (current


liabilities), maka rasio lancar (current ratio) atau rasio modal
kerja (working capital) akan bernilai negatif, kemungkinan
besar perusahaan tidak mampu membayar hutang jangka
pendeknya.
Likuiditas

Net Working Capital (NWC)

NWC SHARE Tingkat Proteksi


= MODAL Kreditur Jangka
AL - HL KERJA Pendek
Current Ratio
Tujuan Pengukuran :
• Mengetahui posisi kas perusahaan dan kemampuan memenuhi
kewajiban/hutang jangka pendek
Penjelasan :
• Apabila harta lancar (current assets) > hutang lancar (current
liabilities), maka rasio lancar (current ratio) atau rasio modal
kerja (working capital ratio) akan bernilai lebih besar dari satu,
kemungkinan besar perusahaan mampu membayar hutang
jangka pendeknya.
• Apabila harta lancar (current assets) < hutang lancar (current
liabilities), maka rasio lancar (current ratio) atau rasio modal
kerja (working capital ratio) akan bernilai lebih kecil dari satu,
kemungkinan besar perusahaan tidak mampu membayar hutang
jangka pendeknya
Likuiditas

Current Ratio (CR)

CR Tingkat kemampuan
POSISI
memenuhi
= LIKUIDITAS
kewajiban jangka
PERUSAHAAN
AL / HL pendek
Quick Ratio

Tujuan Pengukuran :
• Membadingkan hutang lancar perusahaan dengan harta
lancar (kas + surat berharga yang mudah diperjualbelikan +
piutang dagang). Aktiva ini dianggap cepat karena merupakan
kas atau yang bisa dikonversi menjadi kas dalam sehari

Penjelasan :
• Ukuran rasio cepat adalah lebih baik dibandingkan rasio
lancar, karena inventori/persediaan sering tidak dapat
dikonversikan secara cepat ke dalam bentuk kas
Likuiditas

Quick Ratio (CR)

QR = Tingkat
POSISI
ketergantungan
(AL – Persediaan*) LIKUIDITAS
likuiditas perusahaan
PERUSAHAAN
HL pada persediaan *

Persediaan * : Pos persediaan dan pos Aktiva Lancar lain dibawahnya


Likuiditas

NWC =

3.783.390 849.040

3.783.390
CR =
849.040

QR =

3.783.390 3.400.800

849.040
SOLVABILITAS

Mengukur kemampuan suatu perusahaan dalam


memenuhi seluruh kewajibannya
(jangka pendek + Jangka Panjang) ;

Debt to Equity Ratio (DER)


Debt to Asset Ratio (DAR)
Debt to Equity Ratisset Ratio (DAR)
Debt to Total Equity Ratio (DER)

Tujuan Pengukuran :
• Mengetahui persentase dari ketergantungan perusahaan dari sumber
dana eksternal dibandingkan dengan equity yang dimiliki.
Formula Pengukuran:
• Rasio Hutang Terhadap Equity = Hutang Total/Modal Sendiri (Total
Liabilities/Total Equity).
Penjelasan :
• Rasio hutang terhadap modal merupakan indikator pengungkit
keuangan (financial leverage), yang memberitahukan tentang
presentase dari dana eksternal/hutang dibandingkan dengan modal
yang dimiliki
Solvabilitas

Debt to Equity Ratio (DER)

DER = Tingkat
STRUKTUR ketergantungan
Total Hutang (Debt) PERMODALAN Perusahaan
PERUSAHAAN terhadap sumber
Total Modal (Equity)
pendanaan eksternal
Debt to Equity Ratio (ebt to Asset Ratio (DAR)
Debt to Total Assets Ratio (DAR)

Tujuan Pengukuran :
• Mengetahui persentase dari aset total yang dibiayai dengan pinjaman,
kewajiban-kewajiban dan hutang.
Formula Pengukuran:
• Rasio Hutang Terhadap Aset Total = Hutang Total/Harta Total (Total
Liabilities/Total Assets).
Penjelasan :
• Rasio Hutang Terhadap Aset Total merupakan indikator pengungkit
keuangan (financial leverage), yang memberitahukan tentang
presentase dari aset total yang dibiayai dengan hutang
Solvabilitas

Debt to Asset Ratio (DAR)

DAR = Tingkat
STRUKTUR
ketergantungan
Total Hutang (Debt) PENDANAAN
Perusahaan
KEKAYAAN
Total Kekayaan (Asset) terhadap sumber
PERUSAHAAN
pendanaan eksternal
Solvabilitas

Debt-to-Asset Ratio (DAR)

849.040

6.505.590

Debt-to-Equity Ratio (DER)

849.040

5.656.550
RENTABILITAS

Mengukur kemampuan suatu perusahaan dalam


menghasilkan laba selama periode tertentu

Gross Profit Margin (GPM)


Net Profit Margin (NPM)
Return on Equity (ROE)
Return on Asset (ROA)
Gross Profit Margin (GPM)

Tujuan Pengukuran :
• Mengetahui berapa besar keuntungan kotor yang diperoleh
dari setiap rupiah nilai penjualan produk
Formula Pengukuran:
• Marjin keuntungan kotor = (keuntungan kotor / penjualan) x
100 %
Penjelasan :
• Marjin keungtungan kotor (Gross Profit Margin) selalu lebih
besar dari marjin keuntungan bersih (net profit margin),
• Keuntungan kotor merupakan jumlah penjualan bersih (net
sales) dikurangi biaya penjualan/harga pokok penjualan
Rentabilitas

Gross Profit Margin (GPM)

EFISIENSI Sensitifitas
GPM = PRODUKSI Perusahaan
Laba Kotor dan terhadap perubahan
PENENTUAN daya beli konsumen
Penjualan
HARGA JUAL dan HPP
Net Profit Margin (NPM)

Tujuan Pengukuran :
• Untuk memproyeksikan laba bersih berdasarkan perkiraan
penjualan
• Melakukan perbandingan antara hasil aktual dalam menjalankan
rencana bisnis dengan hasil aktual pada waktu lalu, apakah semakin
meningkat atau menurun.
Penjelasan :
• Marjin keuntungan bersih merupakan indikator kunci tentang
kemampuan perusahaan berjalan dengan tingkat efisiensi yang baik
• Bagi manajer, Marjin keuntungan bersih, bermanfaat sebagai
bahan perbandingan dengan perusahaan lain yang sejenis
Rentabilitas

Net Profit Margin (NPM)

Kemampuan
NPM = EFISIENSI Manajemen
PERUSAHAAN Perusahaan dalam
Laba Bersih
MEMANFAATKA memanfaatkan
Penjualan N SUMBERDAYA sumberdaya yang
ada
Return on Equity (ROE)

Tujuan Pengukuran :
• Mengetahui efisiensi penggunaan investasi yang dimiliki oleh
pemegang saham dalam menciptakan keuntungan bersih (net
income or net profit)

Penjelasan :
• ROE merupakan rasio laba bersih sesudah pajak terhadap
modal sendiri (equity/net worth), yang mengukur tingkat
pengembalian dari modal pemegang saham (modal sendiri)
yang diinvestasikan ke dalam perusahaan
• Banyak analisis financial menjadikan ROE sebagai rasio
keuangan yang paling penting untuk investor dan merupakan
ukuran terbaik untuk kinerja tim manajemen perusahaan.

• Semakin tinggi ROE menunjukkan kinerja perusahaan semakin


baik, berarti bisnis itu memberikan return bagi pemilik modal
(investor)

• ROE banyak dipergunakan untuk membandingkan kinerja


profitabilitas perusahaan-perusahaan dalam industri yang
sama
Rentabilitas

Return on Equity (ROE)

Kemampuan
ROE = Perusahaan dalam
EFISIENSI
menghasilkan laba
Laba Bersih PENGGUNAAN
dari setiap rupiah
MODAL
Modal modal yang
ditanamkan
Return on Asset (ROA)

Tujuan Pengukuran :

• Mengetahui kemampuan perusahaan menciptakan


keuntungan dari aset-aset yang dikendalikan oleh
manajemen.

• Semakin tinggi presentase nilai ROA menunjukkan bahwa


kinerja perusahaan semakin baik
Rentabilitas

Return on Asset (ROA)

Kemampuan
ROA = EFISIENSI Perusahaan
PENGGUNAAN memanfaatkan
Laba Bersih
KEKAYAAN / kekayaan yang
Kekayaan AKTIVA ditanamkan untuk
mendapatkan laba
AKTIVITAS

Ukuran yang menggambarkan kinerja


Perusahaan dalam mengelola Piutang dan
Persediaan sebagai penggunaan dana dan
Hutang sebagai sumber dana

Days of Receivable (DOR)


Days of Inventory (DOI)
Days of Payable (DOP)
Aktivitas

Barang
Barang Biaya
BiayaBhn.Baku,
Bhn.Baku,
Penjualan
Penjualan Jadi
Jadi
Upah
UpahLangsung,
dan
Langsung,
danOver
OverHead
Head
Kas

Tunai
Kredit Bayar

Piutang
Piutang
Dagang Penagihan
Penagihan
Dagang
Days of Recievable (DOR)

Tujuan Pengukuran :
• Menilai likuiditas dari piutang perusahaan selama periode
tertentu, biasanya selama satu tahun
• Mengukur efisiensi dari manajemen finansial dalam
mengumpulkan penjualan kreditnya
• Mengetahui rasio penjualan kredit bersih terhadap rat-rata
piutang.

Penjelasan :
• Perputaran piutang mengindikasikan peningkatan kinerja
perusahaan dalam proses pengumpulan uang tunai terhadap
penjulan kredit
Aktivitas

Days of Recievable (DOR)

Piutang Dagang
X Periode
Penjualan

PERPUTARAN PIUTANG ;
UKURAN YANG MENGGAMBARKAN LAMANYA WAKTU YANG
DIBUTUHKAN PIUTANG USAHA TERTAGIH MENJADI KAS

Kemampuan Perusahaan mengelola


modal kerja usaha dan strategi untuk
mendukung peningkatan penjualan
Days of Inventory (DOI)

Tujuan Pengukuran :
• Mengukur efektifitas penggunaan dana yang dibelanjakan untuk inventory
• Mengukur tingkat perputaran rata-rata rupiah yang diinvestasikan pada
inventory selama setahun

Formula Pengukuran:
• Rasio Perputaran Inventory (Inventory Turnover Ratio) = Harga Pokok
Penjualan (Cost of Goods Sold )/Laba (Income Statement) dan Neraca
(Balance Sheet).

Penjelasan :
• Rasio perputaran inventori yang tinggi menunjukkan penjualan yang
meningkat, sehingga semakin tinggi nilai perputaran inventori akan
semakin baik
Aktivitas

Days of Inventory (DOI)


Persediaan
X Periode
HPP

PERPUTARAN PERSEDIAAN ;
UKURAN YANG MENGGAMBARKAN LAMANYA WAKTU YANG
DIBUTUHKAN PERSEDIAAN BARANG DIPRODUKSI DAN
MENGENDAP HINGGA TERJUAL KEMBALI

Kemampuan Perusahaan mengelola


modal kerja usaha, kualitas produk dan
kemampuan bersaing
Aktivitas

Days of Payable (DOP)


Hutang Dagang
X Periode
HPP

PERPUTARAN HUTANG DAGANG ;


UKURAN YANG MENGGAMBARKAN LAMANYA WAKTU YANG
DIBUTUHKAN UNTUK MEMBAYAR HUTANG DAGANG DARI
HASIL PENJUALAN

Kemampuan Perusahaan mengelola


sumber pembiayaan eksternal dan strategi
memelihara relationship dengan supplier
Aktivitas

325.000
DOR = X 360
18.532.800

3.400.800
DOI = X 360
17.050.175

85.650
DOP = X 360
17.050.175
67
COVERAGE

Ukuran yang menggambarkan kemampuan


Perusahaan dalam memenuhi kewajiban biaya
dana yang bersumber dari hasil kegiatan
operasional usaha

Interest Coverage Ratio (ICR)


EBITDA to Total Debet
Coverage

Interest Coverage Ratio (ICR)

EBITDA
Biaya Bunga

UKURAN YANG MENGGAMBARKAN KEMAMPUAN HASIL


OPERASIONAL USAHA UNTUK MEMENUHI KEWAJIBAN BIAYA
DANA

Kemampuan hasil operasional Perusahaan


untuk memenuhi kewajiban atas biaya
dana yang menjadi beban selama periode
tertentu
Coverage

EBITDA to Total Debt


EBITDA
Interest on Total Debt +
Current portion on All
long-term Debt

UKURAN YANG MENGGAMBARKAN KEMAMPUAN HASIL


OPERASIONAL USAHA UNTUK MEMENUHI KEWAJIBAN BIAYA DANA
DAN PEMBAYARAN POKOK PINJAMAN YANG AKAN JATUH TEMPO
DALAM JANGKA PENDEK (12 BULAN)

Kemampuan Perusahaan untuk memenuhi kewajiban


bunga dan angsuran pinjaman (jangka pendek maupun
panjang) yang menjadi beban selama periode tertentu
yang bersumber dari hasil operasional usaha
Tugas Perorangan
1. Tentukan dan jelaskan dengan menggunakan analisa horisontal
rasio keuangan Toko Barokah Tahun 2004, 2005, 2006 sbb :
a. Likuiditas (NWC―CR―QR)
b. Solvabilitas (DER―DAR)
c. Rentabilitas (GPM―NPM―ROE―ROA)
d. Aktivitas (DOR―DOI―DOP)
2. Jelaskan implikasi hasil perhitungan saudara dilihat dari
perspektif stakeholders :
a. Investor (khusus rentabilitas)
b. Kreditur (likuiditas dan slavabilitas)
c. Pemilik Perusahaan (semua rasi)
BAB 3
NILAI WAKTU UANG
(TIME VALUE OF MONEY)
Tujuan Khusus :
Setelah mempelajari Bab ini, Mahasiswa mampu
menjelaskan dan menghitung Nilai Waktu Uang.

Konsep Dasar :
Jika nilai nominalnya sama, uang yang dimiliki saat ini
lebih berharga daripada uang yang akan diterima di masa
yang akan datang
Lebih baik menerima Rp 1 juta sekarang daripada
menerima uang yang sama 1 tahun lagi
Lebih baik membayar Rp 1 juta 1 tahun lagi daripada
membayar uang yang sama sekarang
Rumus Utama
• Nilai yang akan datang (future value)
• Nilai sekarang (present value)
• Nilai yang akan datang dari anuitas (future
value of an annuity)
• Nilai sekarang dari anuitas (present value
of an annuity)
1. NILAI YANG AKAN DATANG (FUTURE VALUE)
• Uang Rp 1.000, ditabung dengan tingkat bunga
10% per tahun
• Setelah 1 tahun, uang tsb akan menjadi:
Rp 1.000 + (10% x Rp 1.000) = Rp 1.100
• Setelah 2 tahun, uang tsb akan menjadi:
Rp 1.100 + (10% x Rp 1.100) = Rp 1.210
• Setelah 3 tahun, uang tsb akan menjadi:
Rp 1.210 + (10% Rp 1.210) = Rp 1.331
• Dan seterusnya…
• Jika…
– P = uang tabungan/investasi awal
– i = tingkat bunga
– n = periode menabung/investasi
– F = uang yg akan diterima di akhir periode
• Maka…

F  P  1  i 
Future value
n factor

 Nilai yang akan datang (F) = jumlah yang


akan terakumulasi dari investasi sekarang
untuk n periode pada tingkat bunga i
• Jika bunga diperhitungkan setiap 6 bulan (½
tahun), maka:
n2
 i
F  P  1  
 2
• Jika bunga diperhitungkan setiap 3 bulan
(triwulan), maka:
n4
 i
F  P  1  
 4
• Jika bunga diperhitungkan setiap bulan, maka:
n12
 i 
F  P  1  
 12 
• Jika tingkat bunga berubah-ubah (thn ke-1 = 10%, thn
ke-2 = 12%, thn ke-3 = 14%), maka nilai dari uang Rp
1.000 yg diterima sekarang pd akhir thn ke-3 adalah…

F  1.000  1  10%   1  12%   1  14% 


1 1 1

 1.404
• Jika tingkat bunga thn ke-1 = 10%, thn ke-2 = 12%, thn
ke-3 s/d ke-5 = 14%), maka nilai dari uang Rp 1.000 yg
diterima sekarang pada akhir thn ke-5 adalah…

F  1.000  1  10%   1  12%   1  14% 


1 1 3

 1.825
Nominal (P) = 500.000.000
Bunga (i) =
Tahun 1 = 10 %
Tahun 2-3 = 11 %
Tahun 4-6 = 12 %
Pertanyaan :
Tentukan Future Value
Nominal Fiture Value (F) = 900.000.000
Bunga (i) =
Tahun 1 = 10 %
Tahun 2-3 = 11 %
Tahun 4-6 = 12 %
Pertanyaan :
Tentukan Present Value
Future Value
1. Nominal Investasi (P) = 550.000.000
Bunga (i)
Tahun 1-2 = 11 %
Tahun 3-4 = 11,5 %
Tahun 5-8 = 10,5 %
2. Nominal Investasi (P) = 760.000.000
Bunga (i)
Tahun 1-2 = 11,5 %
Tahun 3-4 = 10,5 %
Tahun 5-8 = 9,5 %
3. Nominal Investasi (P) = 810.000.000
Bunga (i)
Tahun 1-2 = 9,5 %
Tahun 3-5 = 8,5 %
Tahun 6-8 = 11,5 %
Present Value
1. Nominal Future Value (F) = ?
Bunga (i)
Tahun 1-2 = 11 %
Tahun 3-4 = 11,5 %
Tahun 5-8 = 10,5 %
2. Nominal Future Value (F) = ?
Bunga (i)
Tahun 1-2 = 11,5 %
Tahun 3-4 = 10,5 %
Tahun 5-8 = 9,5 %
3. Nominal Future Value (F) = ?
Bunga (i)
Tahun 1-2 = 9,5 %
Tahun 3-5 = 8,5 %
Tahun 6-8 = 11,5 %
Fiture Value
1. Nominal Invetasi (P) = 400.000.000
Bunga (i)=
Tahun 1 = 10 %
Tahun 2-4 = 11 %
Tahun 5-7 = 12 %
2. Nominal Inves tasi (P) = 600.000.000
Bunga (i)=
Tahun 1-2 = 10,5 %
Tahun 3-4 = 11,5 %
Tahun 5-7 = 12,5 %
3. Nominal Inves tasi (P) = 700.000.000
Bunga (i)=
Tahun 1-2 = 9,5 %
Tahun 3-5 = 8,5 %
Tahun 6-7 = 10,5 %
Present Value
1. Nominal Fiture Value (F) = ?
Bunga (i)=
Tahun 1 = 10 ?%
Tahun 2-4 = 11 %
Tahun 5-7 = 12 %
2. Nominal Fiture Value (F) = ?
Bunga (i)=
Tahun 1-2 = 10,5 %
Tahun 3-4 = 11,5 %
Tahun 5-7 = 12,5 %
3. Nominal Fiture Value (F) = ?
Bunga (i)=
Tahun 1-2 = 9,5 %
Tahun 3-5 = 8,5 %
Tahun 6-7 = 10,5 %
2. NILAI SEKARANG (PRESENT VALUE)
• Kebalikan dari nilai yang akan datang
• Rumus diturunkan dari rumus nilai yang akan
datang:

F  P  1  i 
n
Present value factor/
discount factor
1
P F
1  i n
Discount rate

• Nilai sekarang (P) = nilai sekarang dr suatu


jumlah di masa depan yang akan diterima di
akhir periode n pada tingkat bunga i
• Jika diketahui tingkat bunga thn ke-1 = 10%, thn ke-2 = 12%, dan
thn ke-3 = 14%, maka nilai sekarang dari uang Rp 1.404 yg akan
diterima 3 thn dari sekarang adalah…
1 1 1
P  1.404   
1  10% 1 1  12% 1 1  14% 1
 1.000
• Jika diketahui tingkat bunga thn ke-1 = 10%, thn ke-2 = 12%, dan
thn ke-3 s/d ke-5 = 14%, maka nilai sekarang dari uang Rp 1.825
yg akan diterima 5 thn dari sekarang adalah…
1 1 1
P  1.825   
1  10% 1 1  12% 1 1  14% 3
 1.000
3. NILAI YANG AKAN DATANG DARI ANUITAS
(FUTURE VALUE OF AN ANNUITY)

• Anuitas = sejumlah uang yang dibayar atau


diterima secara periodik dengan jumlah yg
sama dalam jangka waktu tertentu
• Sifat anuitas:
– Jumlah pembayaran tetap/sama (equal
payments)
– Jarak periode antar angsuran sama (equal
periods between payments)
– Pembayaran pertama dilakukan pada akhir
periode pertama (in arrears)
• Uang Rp 1.000 diterima secara rutin (tiap akhir
tahun) selama 4 tahun, semuanya ditabung dengan
tingkat bunga 10% per tahun
• Pada akhir tahun ke-4, uang yang diterima pada akhir
tahun ke-1 akan menjadi:
Rp 1.000 x (1 + 10%)3 = Rp 1.331
• Pada akhir tahun ke-4, uang yang diterima pada akhir
tahun ke-2 akan menjadi:
Rp 1.000 x (1 + 10%)2 = Rp 1.210
• Pada akhir tahun ke-4, uang yang diterima pada akhir
tahun ke-3 akan menjadi:
Rp 1.000 x (1 + 10%)1 = Rp 1.100
• Pada akhir tahun ke-4, uang yang diterima pada akhir
tahun ke-4 akan menjadi:
Rp 1.000 x (1 + 10%)0 = Rp 1.000
Catatan: uang tersebut belum sempat dibungakan
(karena diterima di akhir tahun)
• Dengan demikian, pada akhir tahun ke-4, jumlah
seluruh uang yang diterima akan menjadi:
Rp 1.331 + Rp 1.210 + Rp 1.100 + Rp 1.000 = Rp
4.641
• Yang dimaksud dengan nilai yang akan datang dari
anuitas adalah jumlah keseluruhan uang tersebut
(Rp 4.641)
• Jika…
– Sn = nilai yg akan datang dr anuitas
selama n periode
– A = anuitas
• Maka…

Sn  A
1 i
n
1 Future value
annuity factor

i
 Nilai yg akan datang dr anuitas (Sn) =
akumulasi nilai dari pembayaran periodik
selama n periode pada tingkat bunga i
• Nilai yang akan datang dari anuitas Rp 1.000 yang
diterima tiap akhir tahun selama 4 tahun,
semuanya ditabung dengan tingkat bunga 10%
per tahun, adalah (dengan rumus)…

S4  1.000 
1  10%   1
4

10%
0,4641
 1.000 
10%
 4.641
• Jika jumlah uang dan/atau tingkat bunga
berubah-ubah, rumus tersebut tidak dpt
digunakan (hrs dihitung satu per satu dgn rumus
nilai yang akan datang)
4. NILAI SEKARANG DARI ANUITAS (PRESENT
VALUE OF AN ANNUITY)
• Uang Rp 1.000 diterima secara rutin (tiap akhir
tahun) selama 4 tahun mendatang, semuanya
didiskonto dengan tingkat diskonto 10% per
tahun
• Nilai sekarang uang yang akan diterima pada
akhir tahun ke-1 adalah:
1
P  1.000   909
1  10% 1

• Nilai sekarang uang yang akan diterima pada


akhir tahun ke-2 adalah:
1
P  1.000   826
1  10% 2
• Nilai sekarang uang yang akan diterima pada
akhir tahun ke-3 adalah:
1
P  1.000   751
1  10% 3

• Nilai sekarang uang yang akan diterima pada


akhir tahun ke-4 adalah:
1
P  1.000   683
1  10% 4

• Dengan demikian, jumlah nilai sekarang dari


seluruh uang yang diterima (anuitas) adalah:
Rp 909 + Rp 826 + Rp 751 + Rp 683 = Rp 3.170
• Jika…
– P = nilai sekarang dr anuitas yg diterima
selama n periode
• Maka…

P  A
1 i 1
n Present value
annuity factor

1  i   i
n

 Nilai sekarang dr anuitas (P) = nilai sekarang dari


sejumlah pembayaran dengan jumlah tetap yang
akan diterima tiap akhir periode selama n periode
pada tingkat bunga i per periode
• Nilai sekarang dari anuitas Rp 1.000 yang akan
diterima tiap akhir tahun selama 4 tahun
mendatang, semuanya didiskonto dengan tingkat
bunga 10% per tahun, adalah (dengan rumus)…

P  1.000 
1  10%   1
4

1  10% 4 10%
0,4641
 1.000 
0,1464
 3jumlah
• Jika .170 uang dan/atau tingkat bunga
berubah-ubah, rumus tersebut tidak dpt
digunakan (hrs dihitung satu per satu dgn rumus
nilai sekarang)
AMORTISASI UTANG

• Dari angsuran yang dilakukan, hanya sebagian yang


merupakan pelunasan pokok (amortisasi utang) dan sisanya
adalah untuk pembayaran bunga.

• Tabel amortisasi digunakan untuk mengetahui secara akurat


berapa pelunasan pokok yang dilakukan, sisa pinjaman dan
pembayaran bunganya dari setiap angsuran.

96
Besar Cicilan dan Sisa Pinjaman
• Bagaimana jika anda meminjam sebesar X rupiah
dicicil selama n periode ? Berapakah besarnya
cicilan tiap periode ? Misal pinjaman anda
dilunasi dengan cara mencicil sebesar A rupiah di
tiap periode.
• Persamaan present value dan
besarnya cicilan adalah
X
X  A(v+v +...+v )  A =
2 n

an i

• Sisa pinjaman setelah pembayaran ke-t ?
• Seorang manager pada tanggal 1 April 2011
membeli sebuah rumah seharga Rp 400 jt
dengan membayar uang muka Rp 100 jt dan
sisanya dengan KPR sebuah bank berbunga
18% p.a. selama 60 bulan.
• Jika pada 1 April 2014 manager itu ingin
melunasi kreditnya, berapa jumlah yang harus
dia bayar?
Dengan meneruskan skedul amortisasi hingga periode ke-36, kita akan
mendapatkan jumlah yang harus dibayar jika KPR ingin dilunasi pada 1
April 2014, yaitu sebesar Rp 152.592.193,5

99
Dengan persamaan nilai sekarang dari anuitas biasa, dengan
angsuran sebesar Rp 7.618.028,23 sebanyak 24 periode
dengan i = 1,5% per bulan.

(1  (1  i )  n )
B36  A
i
(1  (1  0, 015) 24 )
 Rp 7.618.028, 23
0, 015
 Rp 152.592.193,5

Jadi, eksekutif muda tersebut harus membayar Rp 152.592.193,5


untuk pelunasan kreditnya.

100
AMORTISASI UTANG UNTUK
ANUITAS DI MUKA

• Penyusunan skedul amortisasi utang untuk anuitas di muka


pada dasarnya sama dengan anuitas biasa kecuali untuk
periode pertama.

Contoh
Sebuah Notebook dijual dengan harga tunai Rp 15.000.000
atau dengan 5 kali angsuran bulanan mulai hari transaksi
dengan menggunakan j12 = 30%. Buatlah skedul amortisasi
utang secara lengkap!

101
Diketahui hutang X = 15 juta rp, n =5, i = 2,5%
Besarnya cicilan adalah

PV PV
A 
a n (due) a5 2,5%
(due)
i

A  Rp 3.149.954,064

102
Tabel Amortisasi

103
• Ajeng membeli mobil seharga 400 juta dan
membayar DP 20% serta sisanya dibayar kredit
dengan tingkat bunga nominal tahunan konversi
bulanan j12 = 15% selama 30 bulan, dengan
pembayaran pertama dilakukan sebulan setelah
pembayaran DP.

• Berapa besarnya angsuran


• Berapa saldo kredit setelah pembayaran
angsuran ke-12 ?
• Jawab :
• Besarnya cicilan
320 320
Cicilan    12,857
a30 1,25% 24,89

• Sisa pinjaman
B  12,857  setelah
12 a 1 tahun
 206, 094
30 12 1,25%
• Berapakah angsuran bulanan jika pada akhir
bulan ketiga, tingkat bunga nominal tahunan j12
naik menjadi 16,2%

12.592.463 12.857.934
11.976.245 13.025.998
• Jawab :
• Utang pada akhir bulan ke-3

B3  12,857  a303 1,25%  293, 0951


293, 0951
 Cicilan  baru   13, 025,998
a27 1,35%
• Berapakah besar bunga yang dibayarkan
selama 10 bulan terakhir ?
7.212.562 8.414.661
5.673.565 7.543.265
Bunga-n-terakhir 12,857  (1- v  1- v 2  ...  1  v10 )

12,857  10  a10 1,25% 
 8.414.661
BAB 4
KEPUTUSAN INVESTASI DAN
PENGANGGARAN MODAL
Klasifikasi proyek investasi
Secara umum, perusahaan mengklasifikasikan proyek investasi ke
dalam kategori-kategori berikut:
1.Penukaran. Investasi untuk menukar peralatan produksi yang telah
usang dengan yang lebih baru
2. Penghematan biaya. Investasi untuk menggantikan peralatan tua
namun masih bekerja dengan peralatan baru yang lebih efisien,
pembiayaan untuk program-program pelatihan yang ditujukan
untuk mengurangi biaya tenaga kerja, dan pengeluaran untuk
memindahkan fasilitas produksi ke wilayah tempat dimana tenaga
kerja dan bahan baku lebih murah.
3. Ekspansi Output Pasar dan Produk-produk Tradisional. Investasi
untuk memperluas fasilitas produksi sebagai respon terhadap
meningkatnya permintaan atas produk-produk tradisional
perusahaan dalam pasar tradisional atau pasar yang telah ada saat
ini.
Klasifikasi proyek investasi
4. Ekspansi pada produk dan/atau pasar baru.
Investasi untuk mengembangkan, memproduksi,
dan menjual produk baru dan/atau mempunyai
pasar baru.
5. Regulasi Pemerintah. Investasi yang dikeluarkan
untuk menyesuaikan dengan regulasi-regulasi
pemerintah. Hal ini meliputi proyek-proyek
investasi yang diwajibkan untuk memenuhi
regulasi mengenai kesehatan dan keselamatan,
pengendalian polusi, dan menaati kewajiban-
kewajiban legal lainnya.
Metode Penilaian Investasi
1. Metode Accounting Rate of Return (ARR)
ARR merupakan metode yang menilai usulan proyek
investasi dengan cara mengukur tingkat keuntungan
dari investasi yang digunakan untu mendapatkan
keuntungan tersebut. Secara matematis rumus untuk
menghitung ARR, adalah sebagai berikut:

Rata - rata laba setelah pajak


ARR   100%
Rata - rata investasi
Metode Penilaian Investasi
2. Metode Payback Period (PBP)
PBP merupakan metode metode yang menilai usulan
proyek investasi dengan cara menghitung jangka
waktu suatu investasi untuk menutup kembali semua
pengeluarannya dengan menggunakan aliran kas
yang masuk. Secara matematis rumus untuk
menghitung PBP, adalah sebagai berikut:

Investasi awal
PBP   1 tahun
Arus kas masuk
Metode Penilaian Investasi
3. Metode Net Present Value (NPV)
Metode NPV merupakan metode yang menilai
usulan proyek investasi dan mempertimbangkan nilai
waktu uang. Secara matematis rumus untuk
menghitung PBP, adalah sebagai berikut:

NPV = present value arus kas – present value


investasi
Contoh
Diketahui:
1. Nilai residu adalah nol
2. Metode penyusutan yang digunakan adalah
metode penyusutan garis lurus
3. Tingkat suku bunga sebesar 15%
4. Data arus kas
Tahun A B
0 90.000.000 120.000.000
1 40.000.000 70.000.000
2 40.000.000 50.000.000
3 40.000.000 30.000.000

Hitung: ARR, PBP, NPV


1. Accounting Rate of Return (ARR)
Depresiasi Proyek A
90.000.000
Depresiasi A   30.000.000
3
Laba setelah pajak Proyek A
Tahun Cash flow Depresiasi Laba setelah pajak
(1) (2) (1)-(2)
1 40.000.000 30.000.000 10.000.000
2 40.000.000 30.000.000 10.000.000
3 40.000.000 30.000.000 10.000.000
Jumlah 30.000.000

Rata-rata laba setelah pajak Proyek A


30.000.000
  10.000.000
3
Rata-rata investasi proyek A
90.000.000  60.000.000  30.000.000  0
  45.000.000
4
Depresiasi Proyek B
120.000.000
Depresiasi B   40.000.000
3
Laba setelah pajak Proyek B
Tahun Cash flow Depresiasi Laba setelah pajak
(1) (2) (1)-(2)
1 70.000.000 40.000.000 30.000.000
2 50.000.000 40.000.000 10.000.000
3 30.000.000 40.000.000 -10.000.000
Jumlah 30.000.000
Rata-rata laba setelah pajak Proyek B
30.000.000
  10.000.000
3
Rata-rata investasi proyek B
120.000.000  80.000.000  40.000.000  0
  60.000.000
4
Rata - rata laba setelah pajak
ARR   100%
Rata - rata investasi

10.000.000
ARR A   100%  22,22%
45.000.000

10.000.000
ARR B   100%  16,67%
60.000.000
2. Payback Period (PBP)

Payback Period proyek A

Tahun
0 90.000.000
1 40.000.000 –
50.000.000
2 40.000.000 –
10.000.000
3 40.000.000

10.000.000
PBP A  2 tahun   12  2 tahun 3 bulan
40.000.000
Payback Period proyek B

Tahun
0 120.000.000
1 70.000.000 –
50.000.000
2 50.000.000 –
0
Payback Peroyek B = 2 tahun
3. Net Present value (NPV)

Proyek A
Present value arus kas
 1 - 1  i-n 
PV A  A x  
 i 
 
 1 - 1  0,15 -3 
PV A  40.000.000 x  
 0,15 
 

PV A = 40.000.000 x 2,283225117
= 91.329.004,68
Present value investasi
= 90.000.000 x (1+0,15)0
= 90.000.000 x 1
= 90.000.000
NPV = present value arus kas – present value investasi
= 91.329.004,68 - 90.000.000
= 1.329.004,68

Proyek B
Present value arus kas
Tahun Arus kas
1 70.000.000 x (1+0,15)-1 60.869.565,22
2 50.000.000 x (1+0,15)-2 37.807.188,37
3 30.000.000 x (1+0,15)-3 19.725.486,97 +
Jumlah 118.402.235,6

Present value investasi


= 120.000.000 x (1+0,15)0
= 120.000.000 x 1
= 120.000.000
NPV = present value arus kas – present value investasi
= 118.402.235,6 - 120.000.000
= -1.597.764,4
MANAJEMEN INVESTASI

• Manajemen Investasi, adalah proses pengelolaan uang


• Disebut pula Manajemen Portofolio atau Manajemen Uang
• Pengelola Portofolio : Manajer Investasi (fund manajer) atau
Manajer Portofolio
• Portofolio adalah sekelompok bentuk investasi
JENIS INVESTASI

A. REAL ASSETS
1. Properti :
Tanah, rumah apertemen dll. untuk meperoleh sewa
dan kenaikan harga
2. Logam Mulia :
– Emas, perhiasan,intan dll. sebagai pelengkap
portofolia untuk memperoleh hasil atas kenaikan
harga
– Barang antik, untuk kepuasan psikis bagi
pemiliknya
B.FINANCIAL ASSETS
1. Investasi jangka pendek : Tabungan, Giro, Sertifikat
Deposito Deposito Berjangka
2. Investasi Penyertaan : Saham Biasa (common stock)
3. Investasi Penghasilan Tetap (Fixed Income) Obligasi
(bond), Saham Preferen (preferred stock), Sekuritas
Konvertibel (convertible securities)
4. Opsi (option), Right, Warrant, Put & Call
5. Wahana Investasi Lainnya : Perdagangan komoditi dan
Bursa Berjangka (Future Trading, Reksadana (mutual
fund)
TUJUAN INVESTASI
Penanaman uang dengan harapan :
1. Mendapat hasil, dan
2. Memperoleh nilai tambah
Ditinjau dari segi individual :
• Untuk memperoleh kehidupan yang lebih layak dimasa
depan
• Mengurangi tekanan inflasi
• Dorongan untuk menghemat pajak (memanfaatkan
keringanan pajak)
Ditinjau dari segi entitas/perusahaan :
• Meningkatkan hasil usaha melalui other income
• Menghindari adanya idle fund
• Menciptakan struktur keuangan yang lebih baik
• Memanfaatkan fasilitas perpajakan
RISIKO INVESTASI

• Risiko Tingkat Bunga, terutama jika terjadi kenaikan


• Risiko Daya Beli, disebabkan inflasi
• Risiko Pasar, posisi bear dan bull
• Risiko Manajemen, kesalahan dalam pengelolaan
• Risiko Likuiditas, kesulitan pencairan aktiva
• Risiko Penarikan, kemungkinan redemtion
• Risiko Konversi, keharusan penukaran suatu aktiva
• Risiko Politik, nasional maupun internasional
• Risiko Industri, munculnya saingan produk homogen
FAKTOR HARUS DIPERTIMBANGKAN INVESTOR :
1. Tingkat Imbal hasil (expected return)
2. Risiko (risk)
3. Premi Risiko (Risk Premium)
4. Pendapatan (income)
5. Pajak (taxes)
6. Biaya Transaksi (transaction cost)
7. Kekayaan (wealth)
Faktor Lain :
1. Diversifikasi
2. Analisis Tehnikal
3. Analisis Fundamental
4. Teori Pasar Efisien
5. Model Penilaian harga saham
6. Strategi investasi lainnya
Kriteria:
NPV > 0 (nol) → usaha/proyek layak (feasible)
NPV < 0 (nol) → usaha/proyek tidak layak (feasible)
NPV = 0 (nol) → usaha/proyek berada dalam keadaan BEP dimana
TR=TC dalam bentuk present value.

Untuk menghitung NPV diperlukan data tentang perkiraan biaya investasi,


biaya operasi, dan pemeliharaan serta perkiraan benefit dari proyek yang
direncanakan.
PERHITUNGAN KRITERIA INVESTASI

1. NET PRESENT VALUE (NPV)


NPV merupakan net benefit yang telah didiskon dengan menggunakan
social opportunity cost of capital sebagai diskon faktor.
Rumus: n
NPV   NBi (1  i )  n Dimana:
i 1 NB = Net benefit = Benefit – Cost
atau C = Biaya investasi + Biaya operasi
n
NBi = Benefit yang telah didiskon
NPV   = Cost yang telah didiskon
i 1 (1  i ) n
i = diskon faktor
atau n = tahun (waktu)
n n
NPV   Bi  Ci   N Bi
i 1 i 1
CONTOH :
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan untuk membangun industri
pengolahan hasil pertanian, diketahui:
Dana investasi: Rp. 35.000.000,- dialokasikan selama 2 tahun, yaitu tahun
persiapan Rp. 20.000.000,- dan tahun pertama Rp. 15.000.000,-. Kegiatan
pabrik dimulai setelah tahun ke-2 dari pengembangan kontruksi.
Jumlah biaya operasi dan pemeliharaan berdasarkan rekapitulasi dari
berbagai biaya pada tahun kedua sebesar Rp 5.000.000,- per tahun dan
untuk tahun-tahun berikutnya seperti pada tabel 1.
Benefit dari kegiatan industri ini adalah jumlah produksi dari pengolahan
hasil-hasil pertanian. Kegiatan produksi dimulai pada tahun kedua dengan
jumlah penghasilan Rp 10.000.000,- sedang tahun-tahun berikutnya
seperti terlihat pada tabel 1, discount factor sebesar 18 %
Pertanyaan :
a. Buat Tabel NPV, berdasarkan kriteria apakah investasi layak dibiayai
b. Buat Tabel BC, simpulkan apakah investasi layak dibiayai
c. Buat Tabel IRR, berdasarkan kriteria apakah investasi layak dibiayai
NET PRESENT VALUE
Tabel 1: Perhitungan NPV (Rp.000)

Thn S Biaya Total Cost Benefit Net D.F. Present


Operasi Benefit 18% Value

0 20.000 - 20.000 - -20.000 1,0000 -20.000


1 15.000 - 15.000 - -15.000 0,8475 -12,713
2 - 5.000 5.000 10.000 5.000 0,7182 3,591
3 - 6.000 6.000 12.000 6.000 0,6086 3,652
4 - 6.000 6.000 14.000 8.000 0,5158 4,126
5 - 7.000 7.000 17.000 10.000 0,4371 4,371
6 - 7.000 7.000 21.000 14.000 0,3704 5,186
7 - 8.000 8.000 25.000 17.000 0,3139 5,336
8 - 9.000 9.000 30.000 21.000 0,2660 5,586
9 - 10.000 10.000 36.000 26.000 0,2255 5,863

10 - 11.000 11.000 43.000 32.000 0,1911 6,115


NPV
11.114

Keputusan Investasi :
Hasil menunjukkan bahwa NPV = 11.114 atau NPV > 0, ini berarti proyek investasi
layak dibiayai
2. BENEVIT COST RATIO (B/C RATIO)
Tabel 2: Perhitungan BC Ratio (Rp.000)
Thn Investas Biaya Total Benefit Net D.F. B C
i Operasi Cost Benefit 18% (Benefit (Cost)
)
0 20.000 - 20.000 - -20.000 1,0000 - 20.000
1 15.000 - 15.000 - -15.000 0,8475 - 12.713
2 - 5.000 5.000 10.000 5.000 0,7182 7.182 3.591
3 - 6.000 6.000 12.000 6.000 0,6086 7.304 3.652
4 - 6.000 6.000 14.000 8.000 0,5158 7.221 3.095
5 - 7.000 7.000 17.000 10.000 0,4371 7.431 3.060
6 - 7.000 7.000 21.000 14.000 0,3704 7.778 2.593
7 - 8.000 8.000 25.000 17.000 0,3139 7.848 2.511
8 - 9.000 9.000 30.000 21.000 0,2660 7.980 2.394
9 - 10.000 10.000 36.000 26.000 0,2255 8.118 2.255
10 - 11.000 11.000 43.000 32.000 0,1911 8.217 2.102
69.080 57.966

Keputusan Investasi :
B/C Ratio = 69.080/57.966 = 1,192, atau B/C Ratio > 1 berarti investasi layak dibiayai
3. INTERNAL RATE OF RETURN (IRR)
IRR adalah suatu tingkat discount rate yang menghasilkan NPV = 0 (nol).
Jika IRR > COC maka proyek dikatakan layak
IRR = COC berarti proyek pada BEP
IRR < COC dikatakan bahwa proyek tidak layak.
Untuk menentukan besarnya nilai IRR harus dihitung dulu NPV1 dan
NPV2 dengan cara coba-coba. Jika NPV1 bernilai positif maka discount
factor kedua harus lebih besar dari COC, dan sebaliknya.
Dari percobaan tersebut maka IRR berada antara nilai NPV positif dan
NPV negatif yaitu pada NPV = 0.

Rumus: IRR  i1 
NPV1
i2  i1 
( NPV1  NPV2 )
dimana: i1 = tingkat discount rate yang menghasilkan NPV1
i2 = tingkat discount rate yang menghasilkan NPV2
Tabel 3: Perhitungan IRR (Rp.000)
Thn Net Benefit D.F. Present Value D.F. Present
18% (PV1) 24% Value
(PV2)
0 -20.000 1,0000 -20.000 1,0000 (20,000)
1 -15.000 0,8475 -12,713 0,8065 (12,098)
2 5.000 0,7182 3,591 0,6504 3,252
3 6.000 0,6086 3,652 0,5245 3,147
4 8.000 0,5158 4,126 0,4230 3,384
5 10.000 0,4371 4,371 0,3411 3,411

6 14.000 0,3704 5,186 0,2751 3,851


7 17.000 0,3139 5,336 0,2218 3,771
8 21.000 0,2660 5,586 0,1789 3,757
9 26.000 0,2255 5,863 0,1443 3,752
10 32.000 0,1911 6,115 0,1164 3,725
NPV1 = 11.114 NPV2 = (48.00)
IRR  i1 
NPV1
i2  i1 
( NPV1  NPV2 )
11.114
IRR  0,18  (0,24  0,18)
(11.114  48)
IRR  0,19128  19,12%

Keputusan Investasi :
Hasil perhitungan menunjukkan bahwa IRR 19,12 % lebih
besar dari COC sebesar 18%, berarti proyek tersebut
layak dikerjakan.
SOAL TUGAS KELAYAKAN INVESTASI
Dosen : Dr.H.Ramli Hatma,SE,MM

Perusahaan PT.ABC yang bergerak dibidang industri makanan kaleng akan


menambah mesin produksi (disertai tempat pabriknya) dengan nilai investasi Rp.
45.000.000,- dialokasikan selama 2 tahun, yaitu tahun persiapan Rp. 35.000.000,-
dan tahun pertama Rp. 10.000.000,-. Kegiatan pabrik dimulai setelah tahun ke-2
Jumlah biaya operasi dan pemeliharaan berdasarkan rekapitulasi dari berbagai
biaya pada tahun kedua sebesar Rp 8.500.000,- dan penghasilan Rp 20.000.000,-
per tahun dan untuk tahun-tahun berikutnya seperti pada tabel (terlampir),
discount factor sebesar 17 %
Pertanyaan :
a. Buat Tabel NPV, berdasarkan kriteria apakah investasi layak dibiayai
b. Buat Tabel BC, simpulkan apakah investasi layak dibiayai
c. Buat Tabel IRR, berdasarkan kriteria apakah investasi layak dibiayai, gunakan
discount factor 23 % untuk mendapatkan PV2 (negatif)
d. Buat Kesimpulan dan Keputusan Investasi
Lampiran Soal Tugas Kelayakan Investasi

Benefit DF 16% DF 24 %
Tahun Investasi Total Cost

0 (35,000) 35,000 -

1 (10,000) 10,000 -

2 0 8,500 20,000

3 0 9,000 22,000

4 0 10,000 22,500

5 0 11,000 22,000

6 0 11,000 23,500

7 0 12,000 25,500

8 0 12,500 30,000

9 0 12,500 32,000

10 0 13,500 35,000
BAB 4
MANAJEMEN MODAL KERJA
Tujuan Khusus
Setelah mempelajari Bab ini, Mahasiswa dapat menjelaskan komponen
Modal Kerja di perusahaan.

A.PENDAHULUAN
Untuk menjalankan operasional perusahaan (bisnis) dari hari ke hari
dibutuhkan ber bagai aktiva (kekayaan). Kebutuhan aktiva untuk
operasional sehari-hari tentu berbeda dengan kebutuhan aktiva pada
waktu mendirikan usaha. Kebutuhan aktiva untuk mendirikan usaha
disebut modal investasi. Modal ini tertanam relatif lama di perusahaan
(selama perusahaan berdiri) sehingga disebut Modal Tetap. Kebutuhan
aktiva untuk menjalankan operasional perusahaan sehari-hari disebut
Modal kerja, yaitu aktiva yang berujud kas, piutang, persediaan bahan
baku, barang setengah jadi dan barang jadi, dan bahan penolong.
B.PENGERTIAN MODAL KERJA
Ada beberapa konsep mengenai pengertian dari Modal Kerja, antara
lain:
1. KONSEP KUANTITATIF
Menurut konsep kuantitatif, yang dimaksud dengan modal kerja
adalah dana yang tertanan dalam elemen elemen atktiva lancar.
Dengan demikian modal kerja adalah keseluruhan dari aktiva lancar.
Dengan kata lain modal kerja adalah Aktiva Lancar. Konsep ini disebut
juga dengan modal kerja kotor (Gross working capital).
Konsep kuantitatif bila diaplikasikan ke Laporan Keuangan dari PT
Pusaka Agung, maka modal kerja kotornya adalah Rp 287,85 M.
2. KONSEP KUALITATIF
Konsep kualitatif memberikan batasan bahwa modal kerja adalah
kelebihan aktiva lancar atas utang lancar. Modal kerja berdasarkan
konsep kualitatif disebut juga modal kerja bersih (Net Working Capital).
Konsep kualitatif bila diaplikasikan ke Laporan Keuangan dari PT
Pusaka Agung, maka modal kerja bersihnya adalah Rp. 244 M (Rp
287,85M – Rp 43,85M).
3. KONSEP FUNGSIONAL
Sedangkan konsep funsional menyatakan bahwa yang pantas
disebut modal kerja adalah modal yang benar benar digunakan dalam
menghasilkan pendapatan. Dengan demikian modal kerja fungsional
adalah kas, piutang, persediaan, depresiasi bangunan, mesin dan
peralatan.
Kalau konsep ini diaplikasikan ke Laporan Neraca dari PT Pusaka
Agung, maka modal kerja fungsionalnya menjadi Rp 288,85M (Rp18.94
+ Rp7.84 + Rp0.27 + Rp260.80 + Rp1).
Dari ke tiga konsep modal kerja di atas dapat dilihat suatu
persamaan bahwa komponen modal kerja sebagian besar adalah
komponen aktiva lancar yang berpengaruh langsung terhadap
perolehan keuntungan, meliputi :
o Pengelolaan Kas
o Piutang
o Persediaan
C. INVESTASI DALAM KAS
Manajemen (pengelolaan) kas dimaksudkan untuk memaksimalkan
pemanfaatan kas tanpa harus mengabaikan likuiditas. Artinya berusaha
memegang kas seminimal mungkin dimana operasional sehari-hari tetap
jalan serta kewajiban terhadap kreditur juga lancar.
Kas merupakan aktiva yang paling lancar, dan segera bisa digunakan
untuk melunasi kewajiban finansial. Namun kas memberi keuntungan
yang paling rendah. Karena menyimpan kas memberi keuntungan yang
paling rendah diantara berbagai kesempatan investasi, bukan berarti
semua kas harus di rubah ke bentuk lain (tabungan, deposito, surat
berharga dll). Memegang kas masih diperlukan sebagai cadangan untuk
transaksi yang akan dilakukan, berjaga-jaga dan spekulasi (Keynes, dalam
Husnan dan Pudjiastuti, 1998). Lagi pula kas yang terlalu sedikit akan
mengganggu kelancaran perusahaan dalam melunasi utang jangka
pendek.
MANAJEMEN MODAL KERJA
Definisi :
Modal kerja adalah selisih antara aktiva lancar
dengan hutang lancar. Dengan demikian modal
kerja merupakan investasi dalam kas, surat-surat
berharga, piutang dan persediaan dikurangi
hutang lancar yang digunakan untuk melindungi
aktiva lancar
Tujuan Manajemen Modal Kerja
Mengelola aktiva lancar dan hutang lancar agar
terjamin jumlah net working capital yang layak
diterima (acceptable) yang menjamin tingkat
likuiditas badan usaha

Dimana sumber- sumber modal kerja berasal:


• Hasil operasi perusahaan.
• Keuntungan jangka pendek
• Penjualan aktiva tidak lancar
• Penjualan saham atau obligasi
Pembagian Modal Kerja

• Modal kerja dapat dibagi menurut konsep :


– Konsep kuantitatif
– Konsep kualitatif
– Konsep fungsional
Konsep Kuantitatif

•Menggambarkan keseluruhan
(jumlah) dari aktiva lancar, dimana
aktiva lancar ini sekali berputar
dan dapat kembali ke bentuk
semula dalam jangka waktu pendek

• Konsep ini disebut modal kerja


bruto –Gross working kapital
Konsep Kualitatif

• Merupakan selisih antara aktiva lancar


diatas hutang lancar, atau merupakan
sebagian dari aktiva lancar yang benar-
benar dapat digunakan untuk membiayai
operasi perusahaan tanpa menunggu
likuiditas

• Konsep ini disebut modal kerja netto –


net working capital
Konsep Fungsional

• Menitik beratkan pada fungsi dari


pada dana dalam menghasilkan
pendapatan (income) dari usaha
pokok perusahaan
• Menghasilkan pendapatan pada
periode akuntasi dan periode masa
depan
SEMOGA SUKSES

Anda mungkin juga menyukai