Anda di halaman 1dari 7

PERBANKAN SYARIAH

Kelompok 2
)
Alfin Rohmatillah (20041082)
Fitria Anjani (20041049)
ARobiatul Adawiyah (20041035)
Perkembangan Bank Syariah

Tonggak pergerakan lembaga keuangan modern berdasar


landasan Islam dimulai dengan didirikannya sebuah local
saving atau bank yang beroperasi tanpa bunga di desa Mit
Ghamir, di tepi Sungai Nil, Mesir pada tahun 1969 oleh Dr.
Abdul Hamid An-Naggar (Ahmad An Naggar, 1985).
Ada tiga cara untuk menjadi bank syariah di indonesia

• Mendirikan bank syariah secara langsung dengan full system

• Melakukan konversi dari bank konversional ke bank syariah

• Membuka divisi syariah


Keuntungan dan risiko Bank
Syariah
Seperti halnya dengan bank konvensional, bank syariah juga
mempunyai peran sebagai lembaga perantara (intermediary) antara
pihak-pihak yang mengalami kelebihan dana (surplus unit) dan
pihak lain yang mengalami kekurangan dana (deficit urut)

Bank syariah dapat menarik dana pihak ketiga atau masyarakat dalam bentuk

1. Titipan (wadi’ah)
2. Partisipasi modal berbagi hasil dan berbagi hasil dan berbagi
risiko ( mudharabah mutlaqah)
3. Investasi khusus (mudharabah muqayyadah)
Manajemen Perbankan
Syariah
Manajemen adalah sebuah kata bebas nilai, bergantung pada fungsi dan kegunaan
yang akan diharapkan Manajemen berarti seni dan ilmu pengelolaan yang berisi
atau berfungsi untuk melakukan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan
pengawasan. Manajemen. perbankan syariah berarti seni dan ilmu mengelola usaha
jasa perbankan syariah. Dikatakan seni karena sering terjadi hal khusus dan unik
berdasarkan karakteristik masing-masing lembaga
Perbedaan Bank Syariah dengan Bank Konvensional

Pada prinsipnya, bank syariah tidak benar benar berbeda dengan bank
konvensional. Bahkan, ada beberapa persamaan yang terutama dilihat dari
manajemen perbankan. Akan tetapi, terdapat sedikit perbedaan yang
merupakan substansi dari hakikat kesyariahan dari lembaga keuangan
perbankan.
Thanks

Anda mungkin juga menyukai