AUDIT
INTERNAL
Perkembangan Internal
AUDIT
01
Ekonomi dan Bisnis AKUNTANSI. S1 Hamrul,SE,Ak,MM
Abstract Kompetensi
1.Audit Internal sejarah dan Latar Mampu menjelaskan Audit Internal
Belakang. sejarah dan Latar Belakang.Standar
2.Standar Praktek Internal Audit. Praktek Internal Audit.Standar
3.Standar Profesional Audit Internal. Profesional Audit Internal. Contents Of
4.Contents Of IIA Standard. IIA Standard.Kode Etik: IIA
5.Kode Etik: IIA
1. Audit Internal Sejarah dan Latar Belakang
Audit internal telah berkembang dari sekadar profesi yang hanya memfokuskan diri pada masalah-
masalah teknis akuntansi menjadi profesi yang memiliki orientasi memberikan jasa bernilai tambah
bagi manajemen. Pada awalnya, audit internal berfungsi sebagai “Adik” dari profesi auditor
eksternal, dengan pusat perhatian pada penilaian atas keakuratan angka-angka keuangan. Namun
saat ini audit internal telah memisahkan diri menjadi disiplin ilmu yang berbeda dengan pusat
perhatian yang lebih luas.
Audit internal modern menyediakan jasa-jasa yang mencakup pemeriksaan dan penilaian atas
control, kinerja, risiko, dan tata kelola (governance) perusahaan public maupun privat. Aspek
keuangan hanyalah salah satu aspek saja dalam lingkup pekerjaan audit internal, Dulunya auditor
internal pernah dianggap sebagai “lawan” pihak manajemen, sekarang auditor mencoba menjalin
kerja sama yang produktif dengan klien melalui aktivitas-aktivitas yang memberikan nilai tambah
bagi perusahaan. Karena pergeseran pandangan atas fungsi audit internal ini baru terjadi akhir-
akhir ini saja, maka audit internal yang memiliki aspek kerja yang lebih luas ini sering disebut
sebagai audit internal modern.
Istilah auditor internal (internal auditor) dan audit internal (internal auditing) menimbulkan
perdebatan konotasi pada sebagian pendiri IIA. Mereka mencari istilah atau frase yang bisa lebih
baik, menjelaskan peranan auditor internal, namun tak satu pun istilah yang muncul. John B.
Thurston, salah seorang pendiri IIA tahun 1941 menyatakan:
Anda akan mengakui betapa tidak memadainya frase “auditor internal.” Beberapa tahun yang lalu
mungkin istilah tersebut sudah cukup untuk mendeskripsikan pendahulu-pendahulu kita di dalam
profesi ini. Tetapi saat ini, audit, dalam arti yang sebenarnya, hanyalah satu fungsi saja yang
diemban auditor internal, Anggota-anggota komite organisasi kita telah memikirkan kemungkinan
digunakannya beberapa frase atau yang lain dan akhirnya menyimpulkna bahwa kita harus tunduk
pada keputusan terdahulu.
Perbedaan utama antara auditor internal dan eksternal disarikan pada tabel berikut ini. Posisi dann fakus
perhatian dari auditor internal modern dibandingkan dengan auditor eksternal yang berorientasi pada aspek
keuangan.
Auditor Internal Auditor Eksternal
Merupakan karyawan perusahaan, atau Merupakan Orang yang independen di
bisa saja merupakan entitas independen luar perusahaan.
Melayani kebutuhan organisasi, Melayani pihak ketiga yang
meskipun fungsinya harus dikelola oleh memerlukan infromasi keuangan yang
perusahaan dapat diandalkan.
Fakus pada kejadian-kejadian dimasa Fakus pada ketepatan dan kemudahan
depan dengan mengevaluasi kontrol pemahaman dari kejadian-kejadian
yang dirancang untuk menyakinkan masa lalu yang dinyatakan dalam
pencapaian tujuan organisasi. laporan keuangan.
Langsung berkaitan dengan pencegahan Sekali-sekali memerhatikan
kecurangan dalam segala bentuknya pencegahan dan pendeteksian
atau perluasan dalam setiap aktivitas kecurangan secara umum. namun
yang ditelaah. akan memberikan perhatian lebih bila
kecurangan tersebut akan
memengaruhi laporan keuangan
secara material .
Independen terhadap aktivitas yang Independen terhadap manajemen dan
diaudit, tetapi siap sedia untuk dewan direksi baik dalam kenyataan
menanggapi kebutuhan dan keinginan maupun secara mental.
dari semua tingkatan manajemen.
Menuju sebuah Definisi Auditor Internal Auditor internal di seluruh dunia melakukan pekerjaan
mereka secara berbeda, tergantung pada lingkup audit yang diinginkan manajemen senior.
Akibatnya, sulit mendefinisikan berbagai aktivitas yang dilakukan auditor.
IIA memperkenalkan Standards of Profesional Practive of Internal Auditing (SPPIA): Audit internal
adalah fungsi penilaian independen yang dibentuk dalam perusahaan untuk memeriksa dan
mengevaluasi aktivitas-aktivitas sebagai jasa yang diberikan kepada perusahaan.
Audit Internal adalah sebuah penilaian yang sistematis dan objektif yang dilakukan auditor internal
terhadap operasi dan kontrol yang berbeda-beda dalam organisasi untuk menentukan apakah (1)
informasi keuangan dan operasi telah akurat dan dapat diandalkan; (2) risiko yang dihadapi
perusahaan telah diidentifikasi dan diminimalisasi; (3) peraturan eksternal serta kebijakan dan
prosedur internal yang bisa diterima telaah diikuti; (4) kriteria operasi yang memuaskan telah
dipenuhi; (5) sumber daya telah digunakan secara efisian dan ekonomis; dan (6) tujuan organisasi
telah dicapai secara efektif-semua dilakukan dengan tujuan untuk dikonsultasikan dengan
manajemen dan membantu anggota organisasi dalam menjalankan tanggung jawabnya secara
efektif.
Profesi Audit Internal Banyak jabatan yang mencari identifikasi profesional. Identifikasi tersebut
berlaku untuk dokter pengacara, dan praktisi-praktisi serupa lainnya; namun juga digunakan untuk
mengidentifikasi orang-orang pada karier yang lain yang menerima dana atas kontribusinya. Jadi
berlaku juga untuk atlet penjahit, juru masak, atau seorang pengawas gedung. Tetapi dalam
mengevaluasi disiplin ilmu yang sedang dipelajari, kita mesti menerapkan kriteria lain yang berbeda.
Katalog kriteria berikut ini sedang digunakan untuk menilai kualitas profesional suatu jabatan;
1. Pelayanan kepada Publik. Auditor internal memberikan jasa untuk meningkatkan penggunaan
sumber daya secara efisien dan efektif. Kode etik profesi ini mensyaratkan anggota IIA
menghindari terlibat dalam kegiatan Ilegal. Auditor internal juga melayani publik melalui
hubungan kerja mereka dengan komite audit, dewan direksi, dan badan pengelola lainnya.
2. Pelatihan Khusus berjangka Panjang. Dalam beberapa kasus dan beberapa negara di dunia,
departemen audit internal menerima orang yang memiliki pendidikan atau pelatihan yang
bervariasi. Hanya orang-orang yang menunjukkan keahlian, lulus tes, dan mendapatkan
sertifikat yang dapat menyebut dirinya profesional.
3. Menaati Kode Etik. Anggota IIA harus menaati Kode Etik IIA. Mereka juga harus menaati
Standar Isi kode etik.
Kemajuan Audit Internal Dibandingkan profesi dokter dan pengacara, profesi audit internal
internal masih relatif baru. Bahkan profesi akuntan publik, yang baru akhir-akhir ini dianggap
sebagai kaum profesional, lebih dulu berkembang dibandingkan audit internal,
Standar audit berikut ini merupakan ketentuan yang harus dipatuhi oleh Internal Auditor, yang
memuat :
Standar Umum Internal Auditor dan Unit Internal Audit
Internal Auditor harus melaksanakan tugas secara bebas dan obyektif. Unit Internal Audit dan
Internal Auditor harus independen secara organisasi dan independen secara pribadi dalam
sikap perilaku kenyataan dan penampilan. Internal Auditor dapat memberikan pendapat penting
yang tidak tendensius, tidak memihak kepada/ dipengaruhi oleh pihak manapun. Independensi
harus dicapai melalui status organisasi dalam Perusahaan dan obyektivitas Internal Auditor. Internal
Auditor tidak dibenarkan melakukan pemeriksaan atau evaluasi atas kegiatan-kegiatan dimana
Internal Auditor ikut berperan sebagai pelaksana kegiatan tersebut.
1. Status Organisasi
Untuk mencapai tanggung jawab yang memadai, Unit Internal Audit berada di bawah dan
bertanggung jawab langsung kepada Direktur Utama serta berkoordinasi dengan Komite Audit
melalui kegiatan berkala. Unit Internal Audit harus berada pada level serendah-rendahnya sama
dengan level tertinggi dalam organisasi diluar level Direktorat. Head of Internal Audit
(HOIA) adalah jabatan dengan posisi kepangkatan tertinggi didalam struktur kepangkatan
kepegawaian di Perusahaan. Sesuai dengan kebutuhan, di wilayah-wilayah
tertentu dapat dibentuk unit Representative Office (RO) yang bertanggung jawab langsung
kepada HOIA.
3. Obyektivitas
a) Dalam menjalankan tugas, setiap Internal Auditor harus memiliki sifat sifat :
Sikap mental independen, setiap individu Internal Auditor dalam menjalankan tugas
harus mampu dan berani menolak segala pengaruh/ intervensi dari pihak manapun,
Objektif dalam menjalankan tugas, setiap individu Internal Auditor harus hasil
kerjanya handal, dapat dipercaya. Oleh karena itu dalam pelaksanaan tugas, Internal Auditor
Standar Profesi Internal Auditor merupakan ketentuan yang harus dipenuhi untuk menjaga kualitas
kinerja Internal Auditor dan hasil audit. Standar audit sangat menekankan kualitas profesional
auditor serta cara auditor mengambil pertimbangan dan keputusan sewaktu melakukan
pemeriksaan dan pelaporan. Hasil audit yang memenuhi standar akan sangat membantu
pelaksanaan tugas Board of directions (BOD, Board of Commissioner dan Unit Bisnis serta Unit
kerja yang diaudit.
Hasil kerja Internal Auditor sangat bermanfaat bagi Pimpinan dan Unit Kerja untuk meningkatkan
kinerja perusahaan secara keseluruhan. Hasil audit akan dapat dipakai dengan penuh keyakinan,
jika pemakai jasa mengetahui dan mengakui tingkat profesionalisme Internal Auditor. sehingga
diperlukan syarat yang diberlakukan dan dipatuhi oleh Internal Auditor sebagai standar perilaku
yang menuntut disiplin diri Internal Auditor.
Kode Etik mengatur prinsip dasar perilaku Internal Auditor, yang dalam pelaksanaannya
memerlukan pertimbangan yang seksama dari masing-masing Internal Auditor. Pelanggaran
terhadap Kode Etik merupakan pelanggaran terhadap disiplin Perusahaan yang dapat
5. Kode Etik
PRINSIP
Auditor internal diharapkan untuk menerapkan dan menegakkan prinsip-prinsip berikut:
1. Integritas
Integritas auditor internal membentuk keyakinan dan oleh karenanya menjadi dasar kepercayaan
terhadap pertimbangan auditor internal.
2. Objektivitas
Auditor internal menunjukkan objektivitas profesional pada level tertinggi dalam memperoleh,
mengevaluasi dan mengkomunikasikan informasi tentang aktivitas atau proses yang diuji. Auditor
internal melakukan penilaian yang seimbang atas segala hal yang relevan dan tidak terpengaruh
secara tidak semestinya oleh kepentingan pribadi atau pihak lain dalam memberikan
pertimbangan.
3. Kerahasiaan
Auditor internal menghormati nilai dan kepemilikan informasi yang diterimanya dan tidak
mengungkap informasi tersebut tanpa kewenangan yang sah, kecuali diharuskan oleh hukum
atau profesi.
4. Kompetensi
Auditor internal menerapkan pengetahuan, kecakapan dan pengalaman yang diperlukan dalam
memberikan jasa audit internal.
DAFTRA PUSTKA
1) Lawrence B.Sawyer,JD,CIA,PA, Internal Auditing Buku 1 Salemba Empat tahun 2005.