Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PNEDAHULUAN

A. Latar Belakang
Bagi dunia Internasional maupun Nasional, bisnis merupakan aktivitas yang tidak
dapat dipisahkan dalam kegiatan sehari-hari. Tidak jenuh para pebisnis memajukan dan
memperluas usahanya dalam rangka mencari keuntungan semaksimal mungkin. Mulai
dari Negara adidaya hingga negara berkembang melakukan bisnis sebagai mata
pencaharian mereka. Begitu pula dengan Indonesia yang tidak mau kalah bersaing
dengan negara-negara maju lainnya.
Di Indonesia, perkembangan bisnis maju pesat seiring dengan perkembangan
teknologi dan informasi. Mulai dari bisnis secara tradisional maupun bisnis secara on-
line. Bahkan pangsa pasar bisnis on-line lebih luas dan tentunya dapat memperoleh
keuntungan yang maksimal walaupun tidak sedikit pula orang yang meragukan kualitas
produk yang ditawarkan secara on-line. Namun, diantara bisnis-bisnis yang menghasilkan
keuntungan, ternyata masih banyak para pebisnis yang mengacuhkan etika bisnis yang
baik, seperti misalnya tidak memperhatikan kepuasan konsumen terhadap produk yang
dijual. Sejatinya, etika bisnis harus tertanam dalam jiwa para pebisnis, karena dengan
etika bisnis yang baik tidak hanya keuntungan saja yang didapatkan namun kepuasan dan
keloyalitasan konsumen pun akan didapatkan pula. Untuk itu, para pebisnis harus
mengetahui hal-hal apa saja yang boleh dilakukan dan yang tidak boleh dilakukan oleh
seorang pebisnis.
Dalam makalah ini, akan dijelaskan lebih lanjut mengenai etika bisnis dan
tanggung jawab social perusahaan serta keberlangsungan lingkungan yang seharusnya
dilakukan oleh para pebisnis atau pengusaha.

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu etika bisnis ?
2. Bagaimana tanggung jawab social perusahaan ?
3. Bagaimana keberlangsungan lingkungan bagi perusahaan ?

1
C. Tujuan
1. Memahami etika bisnis
2. Memahami tanggung jawab social perusahaan
3. Memahami keberlangsungan lingkungan bagi perusahaan

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Etika bisnis Dan Tanggung Jawab Sosial


Etika bisnis merupakan suatu kode etik perilalku pengusaha berdasarkan nilai-
nilai moral dan norma yang dijadikan tuntunan dan pedoman berprilaku dalam
menjalankan kegiatan perusahaaan atau bisnis.
Secara sederhana yang dimaksud dengan etika bisnis adalah cara-cara untuk
melakukan kegiatan bisnis, yang mencakup seluruh aspek yang berkaitan dengan
individu, perusahaan, industri dan juga masyarakat.
Kesemuanya ini mencakup bagaimana kita menjalankan bisnis secara adil, sesuai
dengan hukum yang berlaku, dan tidak tergantung pada kedudukan individu ataupun
perusahaan di masyarakat. Etika bisnis lebih luas dari ketentuan yang diatur oleh
hukum, bahkan merupakan standar yang lebih tinggi dibandingkan standar minimal
ketentuan hukum, karena dalam kegiatan bisnis seringkali kita temukan wilayah abu-
abu yang tidak diatur oleh ketentuan hokum.

Von der Embse dan R.A. Wagley dalam artikelnya di Advance Managemen Jouurnal
(1988), memberikan tiga pendekatan dasar dalam merumuskan tingkah laku etika
bisnis, yaitu :
 Utilitarian Approach : setiap tindakan harus didasarkan pada konsekuensinya.
Oleh karena itu, dalam bertindak seseorang seharusnya mengikuti cara-cara yang
dapat memberi manfaat sebesar-besarnya kepada masyarakat, dengan cara yang
tidak membahayakan dan dengan biaya serendah-rendahnya.
 Individual Rights Approach : setiap orang dalam tindakan dan kelakuannya
memiliki hak dasar yang harus dihormati. Namun tindakan ataupun tingkah laku
tersebut harus dihindari apabila diperkirakan akan menyebabkan terjadi benturan
dengan hak orang lain.
 Justice Approach : para pembuat keputusan mempunyai kedudukan yang sama,
dan bertindak adil dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan baik secara
perseorangan ataupun secara kelompok.

3
B. Hal-Hal Yang Mempengaruhi Keputusan Bisnis
Etika bisnis dalam perusahaan memiliki peran yang sangat penting, yaitu untuk
membentuk suatu perusahaan yang kokoh dan memiliki daya saing yang tinggi serta
mempunyai kemampuan menciptakan nilai (value-creation) yang tinggi, diperlukan
suatu landasan yang kokoh.
Ada beberapa kelompok yang dapat mempengaruhi kepentingan bisnis diantaranya:
a. Para pengusaha dan mitra usaha
b. Perusahaan pemasok bahan baku
c. Organisasi pekerja yang mewakili pekerja
d. Pemerintah yang mengatur kelancaran aktivitas usaha
e. Bank penyandang dana perusahaan
f. Investor penanam modal
g. Masyarakat umum yanag dilayani
h. Pelanggan yang membeli produk

C. Prinsip dalam Etika Bisnis


Dalam etika bisnis berlaku prinsip-prinsip yang seharusnya dipatuhi oleh para pelaku
bisnis. Etika bisnis memiliki prinsip-prinsip yang harus ditempuh oleh perusahaan
untuk mencapai tujuannya dan harus dijadikan pedoman agar memiliki standar baku
yang mencegah timbulnya ketimpangan dalam memandang etika moral sebagai
standar kerja atau operasi perusahaan. Muslich (1998: 31-33) mengemukakan prinsip-
prinsip etika bisnis sebagai berikut:
1. Prinsip Otonomi
Yaitu kemampuan mengambil keputusan dan bertindak berdasarkan kesadaran
tentang apa yang baik untuk dilakukan dan bertanggung jawab secara moral atas
keputusan yang diambil.
2. Prinsip Kejujuran
Bisnis tidak akan bertahan lama apabila tidak berlandaskan kejujuran karena
kejujuran merupakan kunci keberhasilan suatu bisnis (missal, kejujuran dalam
pelaksanaan kontrak, kejujuran terhadap konsumen, kejujuran dalam hubungan
kerja dan lain-lain).

4
3. Prinsip Keadilan
Bahwa tiap orang dalam berbisnis harus mendapat perlakuan yang sesuai dengan
haknya masing-masing, artinya tidak ada yang boleh dirugikan haknya.
4. Prinsip Saling Menguntungkan
Agar semua pihak berusaha untuk saling menguntungkan, demikian pula untuk
berbisnis yang kompetitif.
5. Prinsip Integritas Moral
Prinsip ini merupakan dasar dalam berbisnis dimana para pelaku bisnis dalam
menjalankan usaha bisnis mereka harus menjaga nama baik perusahaan agar tetap
dipercaya dan merupakan perusahaan terbaik.

Di samping 5 prinsip diatas, dalam menciptakan etika bisnis ada beberapa hal yang
juga perlu diperhatikan, antara lain adalah:
1. Pengendalian diri
2. Pengembangan tanggung jawab sosial (social responsibility)
3. Mempertahankan jati diri dan tidak mudah untuk terombang-ambing oleh pesatnya
perkembangan informasi dan teknologi
4. Menciptakan persaingan yang sehat
5. Menerapkan konsep “pembangunan berkelanjutan”
6. Menghindari sifat 5K (Katabelece, Kongkalikong, Koneksi, Kolusi, dan Komisi)
7. Mampu menyatakan yang benar itu benar
8. Menumbuhkan sikap saling percaya antara golongan pengusaha kuat dan golongan
pengusaha ke bawah
9. Konsekuen dan konsisten dengan aturan main yang telah disepakati bersama
10. kembangkan kesadaran dan rasa memiliki terhadap apa yang telah disepakati
11. Perlu adanya sebagian etika bisnis yang dituangkan dalam suatu hokum positif
yang berupa peraturan perundang-undangan.

Perilaku Etis penting diperlukan untuk sukses jangka panjang dalam sebuah bisnis.
Pentingnya etika bisnis tersebut berlaku untuk kedua perspektif baik lingkup
makro ataupun mikro.

5
1. Perspektif Makro
Pertumbuhan suatu negara tergantung pada efektivitas dan efisiensi sistem pasar
dalam mengalokasikan barang dan jasa. Beberapa kondisi yang diperlukan supaya
sistem dapat bekerja secara efektif dan efisien adalah:
a. Adanya hak memiliki dan mengelola properti swasta
b. Adanya kebebasan memilih dalam perdagangan barang dan jasa
c. Adanya ketersediaan informasi yang akurat berkaitan dengan barang dan jasa

Jika salah satu subsistem dalam sistem pasar ini melakukan perilaku yang tidak etis,
maka hal ini akan mempengaruhi keseimbangan sistem dan mengambat
pertumbuhan sistem secara makro.

2. Perspektif Mikro
Dalam lingkup mikro perilaku etis identik dengan kepercayaan atau trust. Dalam
lingkup mikro terdapat rantai relasi dimana pemasok (supplier), perusahaan,
konsumen, karyawan saling berhubungan dalam kegiatan bisnis yang saling
mempengaruhi. Tiap mata rantai di dalam relasi harus selalu menjaga etika
sehingga kepercayaan yang mendasari hubungan bisnis dapat terjaga dengan baik.

D. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)


Penggunaan istilah Tanggungjawab Sosial Perusahaan atau atau Corporate Social
Responsibility (CSR) akhir-akhir ini semakin populer dengan semakin meningkatnya
praktek tanggung jawab sosial perusahaan, dan diskusi-diskusi global, regional dan
nasional. . Istilah CSR yang mulai dikenal sejak tahun 1970-an, saat ini menjadi salah
satu bentuk inovasi bagi hubungan perusahaan dengan masyarakat dan konsumen. CSR
kini banyak diterapkan baik oleh perusahaan multi-nasional maupun perusahaan nasional
atau lokal. CSR adalah tentang nilai dan standar yang berkaitan dengan beroperasinya
sebuah perusahaan dalam suatu masyarakat. CSR diartikan sebagai komitmen usaha
untuk beroperasi secara legal dan etis yang berkonstribusi pada peningkatan kualitas
kehidupan karyawan dan keluarganya, komunitas lokal dan masyarakat luas dalam
kerangka mewujudkan pembangunan berkelanjutan.

6
CSR berakar dari etika dan prinsip-prinsip yang berlaku di Perusahaan dan dimasyarakat.
Etika yang dianut merupakan bagian dari budaya (corporate culture); dan etika yang
dianut masyarakat merupakan bagian dari budaya masyarakata. Prisnsip-prinsip atau azas
yang berlaku di masyarakat juga termasuk berbagai peraturan dan regulasi pemerintah
sebagai bagian dari sistem ketatanegaraan.
Menurut Jones (2001) seseorang atau lembaga dapat dinilai membuat keputusan
atau bertindak etis bila:
 Keputusan atau tindakan dilakukan berdasarkan nilai atau standar yang diterima dan
berlaku pada lingkungan organisasi yang bersangkutan.
 Bersedia mengkomunikasikan keputusan tersebut kepada seluruh pihak yang terkait.
 Yakin orang lain akan setuju dengan keputusan tersebut atau keputusan tersebut
mungkin diterima dengan alasan etis.
Suatu perusahaan seharusnya tidak hanya mengeruk keuntungan sebanyak
mungkin, tetapi juga mempunyai etika dalam bertindak menggunakan sumberdaya
manusia dan lingkungan guna turut mewujudkan pembangunan berkelanjutan.
Pengukuran kinerja yang semata dicermati dari komponen keuangan dan keuntungan
(finance) tidak akan mampu membesarkan dan melestarikan , karena seringkali
berhadapan dengan konflik pekerja, konflik dengan masyarakat sekitar dan semakin jauh
dari prinsip pengelolaan lingkungan dengan prinsip pembangunan berkelanjutan.

E. Macam-Macam Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


Menurut zimmerer ada beberapa pertanggungjwaban perusahaan, yaitu:
1. Tanggung jawab terhadap lingkungan.
Perusahaan harus ramah lingkungan, artinya perusahaan harus memperhatikan,
melestarikan, dan menjaga lingkungan, misalnya tidak membuang limbah yang
mencemari lingkungan.
2. Tanggung jawab terhadap karyawan
Menurut zimmerer Tanggung jawab terhadap karyawan dapat dilakukan dengan
cara:
a. Menghormati dan mendengarkan pendapat karyawan
b. Meminta Masukan kepada karyawan

7
c. Memberi kepercayaan kepada karyawan
d. Memberi imbalan kepada karyawan yang bekerja dengan biak
e. Selalu menekankan kepercayaan kepada karyawan
f. Tanggung jawab terhadap pelanggan.
Tanggung jawab terhadap pelanggan ada dua kategori:
 Menyediakan barang dan jasa yang berkualitas
 Memberikan harga barang dan jasa yang adil dan wajar
3. Tanggung Jawab terhadap investor
Tanggung Jawab terhadap investor adalah menyediakan pengembalian investasi
yang menarik, seperti memaksimumkan laba
4. Tanggung jawab terhadap Masyarakat
Perusahaan harus ber Tanggung jawab terhadap Masyarakat sekitarnya, misalnya
menyediakan pekerjaan dan menciptakan kesehatan serta kontribusi terhadap
mayararakat sekitarnya

F. Manfaat Etika Bisnis dan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


Adapun manfaat perusahaan berperilaku etis dan memiliki tanggung jawab sosial
adalah:
1. Perusahaan yang etis dan memiliki tanggung jawab social mendapatkan rasa
hormat dari steakholder
2. Perusahaan yang memiliki etika bisnis yang baik dan memiliki tanggung jawab
social akan mendapatkan kepercayaan dari konsumen dan masyarakat sekitar.
3. Perusahaan yang memiliki tanggung jawab social terhadap lingkungan akan
membantu dalam pembangunan daerah sekitar perusahaan
4. Menghindarkan dari konflik internal dan lingkungan sekitar perusahaan
5. Tanggung jawab social Secara tidak langsung Membantu dalam promosi
perusahaan
6. Kerangka kerja yang kokoh memandu manager dan karyawan perusahaan sewaktu
berhadapan dengan rumitnya pekerjaan dan tantangan jaringan kerja yang semakin
komplek

8
7. Suatau perusahaan akan terhindar dari seluruh pengaruh yang merusak berkaitan
dengan reputasi
8. Banyak perusahaan yang menerapkan perilaku etis dan tanggung jawab social
dapat menambah uang dalam bisnis mereka
Biasanya dimulai dari perencanaan strategis , organisasi yang baik, sistem
prosedur yang transparan didukung oleh budaya perusahaan yang andal serta etika
perusahaan yang dilaksanakan secara konsisten dan konsekuen.

Untuk memudahkan penerapan etika perusahaan dalam kegiatan sehari-hari maka


nilai-nilai yang terkandung dalam etika bisnis harus dituangkan kedalam
manajemen korporasi yakni dengan cara :
a. Menuangkan etika bisnis dalam suatu kode etik (code of conduct)
b. Memperkuat sistem pengawasan
c. Menyelenggarakan pelatihan (training) untuk karyawan secara terus menerus

G. Keberlangsungan Lingkungan
Bisnis tidak boleh mengeksploitasi dan memusnakan lingkungan alami. Menurut
International Standards Organization (ISO), lingkungan didefinisikan sebagai
"lingkungan sekaligus dimana organisasi beroperasi, termasuk udara, air, tanah,
sumber daya alami, flora fauna, manusia, dan interelasinya.
Karyawan, konsumen, pemerintah, dan masyarakat, khususnya membenci
perusahaan yang mengancam dibnadingkan melindungi lingkungan tersebut.
Sebaliknya, masyarakat saat ini menghargai perusahaan yang melaksanakan operasi
dari sebuah cara yang memperbaiki, melestarikan, dan memelihara lingkungan alami.
Terdapat keterarikan yang cukup tinggi dari masyarakat terhadap bisnis yang
memelihara keseimbangan ekologi alam dan menyuburkan lingkungan yang bersih
dan sehat.
Laporan pelestarian mengungkapkan operasi perusahaan yang berdampak pada
lingkungan alam. Dokumen ini membuka kepada pemegang saham mengenai praktik
buruh perusahaan, pembelian produk, efisiensi energi, dampak lingkungan, dan
parktik etika bisnis. Manajer dan karyawan perusahaan harus berhati-hati untuk tidak

9
menjadi kambing hitam untuk kesalahan lingkungan yang dilakukan perusahaan.
Merusakan lingkungan alam dapat dianggap tidak beretika, melawan hukum, dan
mahal. Ketika organisasi saat ini menghadapi tuntutan kriminal karena mencemari
lingkungan, mereka terus berpaling kepada manajer dan karyawan untuk
memenangkan keringanan hukum.

Kurangnya Perubahan Standar


Beberapa tahun yang lalu, perusahaan tidak dapat lolos dengan menetapkan
terminologi "hijau" dalam produk mereka dan pelabelan yang mengunkan istilah organik,
hijau, aman, ramah lingkungan, tidak beracun, atau alami atau tidak ada hukum atau
definisi yang diterima secara umum. Menjadi sulit bagi perusahaan untuk membuat klaim
"hijau" ketika tindakan mereka tidak substantif, komprehensif, atau bahkan benar. Secara
strategis, perusahaan yang lebih daripada sebelumnya harus menunjukkan kepada
pelanggan dan pemegang saham mereka bahwa usaha penghijauan mereka adalah
substantif dan menempatkan perusahaan terpisah dari pesaingnya. Fakta dan figur kinerja
perusahaan harus mendukung retorika mereka dan konsisten dengan standar pelestarian.

Mengelola Urusan Lingkungan dalam perusahaan


Tantangan ekologi yang dihadapi seluruh organisasi meminta manajer untuk
memformulasikan strategi yang memelihara dan melestarikan sumber daya alam dan
mengendalikan polusi. Permasalahan lingkungan alami meliputi penipisan ozon,
pemanasan global, pengundulan hutan hujan, kerusakan habitat hewan, melindungi
spesies langkah, mengembangkan produk yang terurai secara hayati atau dibuat dari
produk daur ulang.
Mengelola urusan "kesehatan planet bumi" membutuhkan pemahaman tentang
bagaimana perdagangan internasional, daya saing, dan sumber daya global terhubung.
Mengelola urusan lingkungan tidak dapat lagi hanya menjadi fungsi teknis yang
dilakukan oleh spesialis dalam perusahaan, penekanan lebih harus diberikan dalam
mengembangkan perspektif lingkungan anatara karyawan dan manajer perusahaan.
Banyak perusahaan yang memindahkan urusan lingkungan korporat melaporkan secara
langsung kepada kepala petugas operasi. Perusahaan yang mengelola urusan lingkungan

10
akan meningkatkan hubungan dengan pelanggan, regulator, penjual, dan pemain industri
lainnya, yang secara substansial memperbaiki proses keberhasilan bisnis.
Strategi lingkungan dapat meliputi kegiatan mengembangkan atau memperoleh
bisnis hijau, melepaskan atau mengubah bisnis kerusakan lingkungan, berusaha menjadi
produsen berbiaya rendah melalui minimalisasi sampah dan konservasi energi, serta
mengejar strategi referensi melalui fitur hijau. Sebagai tambahan perusahaan dapat
memasukkan seorang perwakilan lingkungan didewan direksi mereka, melaksanakan
audit lingkungan yang teratur, mengimplementasi bonus atau hasil lingkungan yang
menguntungkan, menjadi terlibat dalam permasalahan dan program lingkungan,
memasukkan nilai lingkungan dalam pernyataan misi, menentukan sasaran berorientasi
lingkungan, memperoleh keahlian lingkungan, dan memberikan program pelatihan
lingkungan untuk karyawan dan manajer perusahaan.

Memelihara lingkungan seharusnya menjadi bagian permanen dalam melakukan bisnis


untuk alasan-alasan berikut ini :
1. Konsumen menginginkan produk aman lingkungan yang jumlahnya banyak.
2. Opini publik yang mengiginkan perusahaan melaksanakan bisnis dengan cara
yang memelihara lingkungan alam sangat kuat.
3. Kelompok penganjur lingkungan sekarang memiliki lebih dari 20 juta orang
Amerikaa sebagai anggotanya.
4. Regulasi federal dan lingkungan negara bagian perubahan dengan cepat dan
menjadi lebih kompleks.
5. Semakin banyak pemberian pinjaman yang memeriksa kewajiban lingkungan dari
bisnis yang mencari pinjaman.
6. Pelanggan, pemasok, penyalur, dan investor yang menghindari untuk melakukan
bisnis dengan perusahaan yang lemah secara lingkungan.
7. Tuntutan kewajiban dan denda terhadap perusahaan yang memiliki masalah
lingkungan semakin tinggi.

11
Sertifikasi ISO 14000/14001
Institut standar nasional dari 147 negara dengan satu anggota per negara. ISO
adalah pengembangan standar pelstarian terbesar didunia. Standar ISO tidak memiliki
otoritas hukum untuk mendorong implementasi mereka, ISO sendiri tidak mengatur atau
membuat undang-undang.
ISO 14000 merujuk kepada serangkaian standar secara sukarela dalam bidang
lingkunga. Bidang standarnya seperti audit lingkungan, evaluasi kinerja lingkungan,
pelabelan lingkungan, dan penilaian daur hidup. Serta menawarkan standar teknis
universal untuk kepatuhan lingkungan dimana semakin banyak perusahaan membutuhkan
tidak hanya mereka sendiri, tetapi juga pemasok dan penyalur merka.
Tidak disertifikasi dengan ISO 14001 dapat menjadi kerugian strategis untuk
kota, wilayah, dan perusahaan, karena masyarakat mengharapkan organisasi untuk
meminimalkan atau, bahkan lebih baik lagi, menghilangkan bahaya lingkungan yang
mereka timbulkan. Persyaratan utama EMS yang berada dibawah ISO 14001 meliputi
sebagai berikut :
1. Menunjukkan komitmen untuk mencegah polusi, perbaikan terus menerus dalam
kinerja lingkungan secara keseluruhan, dan kepatuhan dengan seluruh berlaku
perundang-undangan serta persyartan peraturan.
2. Mengidentifikasi seluruh aspek dari aktivitas organisasi produk, dan layanan
yang dapat memberikan dampak signifikan pada lingkungan, termasuk yang
belum diregulasi.
3. Menentukan sasaran kinerja dan target untuk sistem manajemen yang dikaitkan
kembali ketiga kebijakan : pencegahan polusi, perbaikan berkesinambungan, dan
kepatuhan.
4. Memenuhi sasaran lingkungan yang menyertakan pelatihan karyawan,
menetukan instruksi dan praktik kerja, dan menentukan matriks aktual dimana
sasaran dan target akan diukur.
5. Melaksanakan audit operasi EMS.
6. Mengambil tindakan korektif ketika penyimpanan dari EMS terjadi.

12
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Etika bisnis suatu kode etik perilalku pengusaha berdasarkan nilai-nilai moral
dan norma yang dijadikan tuntunan dan pedoman berprilaku dalam menjalankan
kegiatan perusahaaan atau berusaha. Secara sederhana yang dimaksud dengan etika
bisnis adalah cara-cara untuk melakukan kegiatan bisnis, yang mencakup seluruh
aspek yang berkaitan dengan individu, perusahaan, industri dan juga masyarakat.
Corporate Social Responsibility (CSR) atau dalam bahasa Indonesia disebut
dengan istilah Tanggung Jawab Social Perusahaan adalah suatu tindakan atau konsep
yang dilakukan oleh perusahaan(sesuai kemampuan perusahaan tersebut) sebagai
bentuk tanggung jawab mereka terhadap sosial/lingkungan sekitar dimana
perusahaan itu berada. CSR dapat dikatakan sebagai kontribusi perusahaan terhadap
tujuan pembangunan berkelanjutan dengan cara manajemen dampak (minimimalisasi
dampak negatif dan maksimalisasi dampak positif) terhadap seluruh pemangku
kepentingannya
Adapun manfaat perusahaan berperilaku etis dan memiliki tanggung jawab
sosial adalah:
1. Perusahaan yang etis dan memiliki tanggung jawab social mendapatkan rasa
hormat dari steakholder
2. Perusahaan yang memiliki etika bisnis yang baik dan memiliki tanggung jawab
social akan mendapatkan kepercayaan dari konsumen dan masyarakat sekitar.
3. Perusahaan yang memiliki tanggung jawab social terhadap lingkungan akan
membantu dalam pembangunan daerah sekitar perusahaan
4. Menghindarkan dari konflik internal dan lingkungan sekitar perusahaan
5. Tanggung jawab social Secara tidak langsung Membantu dalam promosi
perusahaan
6. Kerangka kerja yang kokoh memandu manager dan karyawan perusahaan
sewaktu berhadapan dengan rumitnya pekerjaan dan tantangan jaringan kerja
yang semakin komplek

13
7. Suatau perusahaan akan terhindar dari seluruh pengaruh yang merusak berkaitan
dengan reputasi
8. Banyak perusahaan yang menerapkan perilaku etis dan tanggung jawab social
dapat menambah uang dalam bisnis mereka.

Selain etika, yang tidak kalah penting adalah tanggung jawab perusahaan,
yaitu kepada lingkungan, karyawan, pelanggan, investor dan masyarakat
sekitarnya, Sehingga akan terbentuk suatu hubungan yang saling
menguntungkan satu sama lain

B. SARAN
Dengan ini kami meminta kritik dan sarannya yang dapat membangun untuk kami
sehingga dapat membuat tulisan yang lebih baik.
Kami juga mohon maaf apabila ada penulisan yang salah dan tidak dimengerti,
karena kami masih dalam tahap pembelajaran.

14
DAFTAR PUSTAKA

http://www.anneahira.com/artikel-umum/etika-bisnis.htm
http://fema.ipb.ac.id/index.php/lingkungan-masyarakat-dan-tanggung-jawab-sosial-
perusahaan-csr
http://cakzainul.blogspot.com/2012/02/makalah-etika-bisnis-dan-tanggung-jawab.html
http://riniarmin.blogspot.com/2012/12/tugas-makalah-etika-bisnis.html
http://www.usaha-kecil.com/pengertian_csr.html

15

Anda mungkin juga menyukai