Anda di halaman 1dari 19

Karya Tulis Ilmiah

Disusun sebagai tugas mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan

Disusun oleh:
Bastulian Dabo

Kelas :
VII- A1

Madrasah Tsanawiyah Tarbiyatul Falah


2017
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG.


Indonesia adalah Negara besar . Indonesia juga Negara yang kaya raya akan sumber daya
alamnya. Indonesia adalah Negara yang mempunyai penduduk yang ramah dan santun.
Indonesia adalah negara yang terdiri dari banyak pulau yang terbentang dari sabang hingga
merauke . dengan banyak nya pulau tentu juga Indonesia banyak terdidri dari bermacam
macam suku , budaya , bahasa , agama , adat istiadat dan tentunya juga terdiri dari banyak
macam karakteristik masyarakatnya. Keberagaman itu memang unik dan bisa menjadi hal positif
bagi bangsa Indonesia. Akan tetapi jika keberagaman itu tidak dijaga atau tidak di tata dengan
baik maka akan menjadi hal yang negatif bagi bangsa Indonesia itu sendiri. Maka dari itu
ditulislah semboyan bangsa Indonesia dalam menghadapi keberagaman tersebut . semboyan
tersebut berbunyi Bhineka Tunggal Ika yang terdapat pada lambang negara Indonesia yaitu
garuda pancasila. Semboyan ini diharapkan bisa menjadi alat pemerastu bangsa Indonesia dalam
mempertahankan kedaulatannya dan keutuhannya . serta tetap menjadikan negara Indonesia
sebagai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang akhirnya akan sesuai dengan cita
cita bangsa Indonesia itu sendiri.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Apakah Pengertian Bhineka Tunggal Ika ?
2. Apa saja Aspek Aspek yang terkandung dalam Bhineka Tunggal Ika ?
3. Bagaimana Pentingnya Persatuan Dalam Keberagaman ?

1.3 TUJUAN
1. Mendeskripsikan Pengertian Bhineka Tunggal Ika
2. Mendeskripsikan Aspek Aspek yang terkandung dalam Bhineka Tunggal Ika
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Bhinneka Tunggal Ika


Bangsa Indonesia menjadikan Pancasila sebagai landasan ideologi yang berjiwa persatuan dan kesatuan
wilayah dengan tetap menghargai serta menghormati ke-Bhinneka Tunggal Ika-an (persatuan dalam perbedaan)
untuk setiap aspek kehidupan nasional guna mencapai tujuan nasional. Artinya, sudah menjadi hal yang tidak
dapat dipungkiri lagi bahwa masyarakat Indonesia itu jamak, plural, dan daerah yang beragam, terdiri
dari berbagai macam suku, bahasa, adat-istiadat dan kebiasaan, agama, kepercayaan kekayaan yang
terbentang dari Sabang sampai Merauke. Oleh karena itu nilai-nilai ke-Bhinneka Tunggal Ika-an harus
diwujudkan dan diaktualisasikan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Bhinneka Tunggal Ika adalah moto atau semboyan Indonesia. Frasa ini berasal dari
bahasa Sanskerta dan seringkali diterjemahkan dengan kalimat Berbeda-beda tetapi tetap
satu.Diterjemahkan per patah kata, kata Bhinneka berarti "beraneka ragam" atau berbeda-
beda. Kata neka dalam bahasa Sanskerta berarti "macam" dan menjadi pembentuk kata "aneka"
dalam Bahasa Indonesia. Kata Tunggal berarti "satu". Kata Ika berarti "itu". Secara harfiah
Bhinneka Tunggal Ika diterjemahkan "Beraneka Satu Itu", yang bermakna meskipun berbeda-
beda tetapi pada hakikatnya bangsa Indonesia tetap adalah satu kesatuan. Semboyan ini
digunakan untuk menggambarkan persatuan dan kesatuan Bangsa dan Negara Kesatuan
Republik Indonesia yang terdiri atas beraneka ragam budaya, bahasa daerah, ras, suku bangsa,
agama dan kepercayaan. Atau Bhineka Tunggal Ika itu bisa diartikan sebagai persatuan dalam
perbedaan, maknanya adalah ekspresi kehidupan yang kuat untuk mencapai kesatuan dikalangan
masyarakat dari berbagai lapisan meskipun memiliki heterogenitas karakteristik yang berbeda namun karakteristik
budaya yang sama mendasari heterogenitas dikalangan warganya.
Kita sebagai Bangsa Indonesia , Bangsa yang memiliki semboyan Bhineka Tunggal Ika , tentunya
tidak hanya menjadikan Bhineka Tunggal Ika itu sebagai semboyan belaka. Kita sebagai bangsa yang baik dan
bertanggung jawab serta sebagai generasi penerus bangsa , sepatutnya kita juga mengamalkan ajaran dari
Bhineka Tunggal Ika . Ada banyak aspek aspek yang terkandung dalam Ke-bineka Tunggal Ika-
an, yang tentunya harus selau diamalkan oleh seluruh rakyat Indonesia demi menjaga keamanan
dan kerukunan antar masyarakat Indonesia. Dan jika hal itu dilakukan maka bisa menjadikan
alat pemersatu bangsa. Aspek aspek tersebut antara lain adalah :
2.1 Aspek Toleransi Antar Adat Istiadat
Melihat Indonesia secara keseluruhan, memberikan pengertian kepada kita bahwa
Indonesia dapat dianalogikan sebagai sebuah kain tenun. Tenun yang tersusun dari berbagai
macam warna dan benang. Walau berbeda warna tetap menjadi hasil tenun yang tak mudah
koyak. Bukan hanya itu, warna-warna yang beraneka ragam menjadikan tenunan tersebut
menjadi sebuah nilai seni yang tinggi. Hal ini memberi pengertian kepada kita bahwa
keberagaman yang ada haruslah disikapi sebagai kasanah budaya yang juga merupakan
kekayaan. Sama sekali bukan merupakan jurang pemisah diantara kita yang memiliki perbedaan.

Negara Indonesia sebagai pemerintah yang diakui berdaulat atas Bangsa Indonesia
mengakui keberadaan Indonesia sebagai bangsa yang terdiri dan berdiri dari berbagai macam
keberagaman. Keberagaman mana yang salah satunya dapat kita lihat dari berbagai macam adat-
istiadat yang ada di Indonesia. Hal ini dikuatkan oleh seorang peneliti asing berkebangsaan
Belanda yang peduli akan hukum asli yang ada di Nusantara. Peneliti asing tersebut ialah Bapak
Hukum adat kita C. Van Vollenhoven. Dalam disertasinya, Van Vollenhoven membagai
wilayah Nusantara ke dalam 19 wilayah hukum adat. Hal tersebut didasarkan pada adanya
perbedaan disetiap daerah. Perbedaan yang ditemukannya dapat berupa tata cara hidup, sistem
kemasyarakatan, kepercayaan, nilai-nilai sebagai norma, dan lain-lain.

Ketika kita memahami bahwa Bangsa Indonesia terdiri dari berbagai macam
keberagaman. Satu diantaranya ialah adat-istiadat. Kaitannya dengan hukum adat, muncul
pertanyaan besar hukum adat siapa atau hukum adat yang mana yang mencerminkan hukum
adat nasional? Karena diketahui dengan berbagai macam keberagaman maka akan
memunculkan perbedaan tidak terkecuali adat-istiadat yang kita miliki antar satu suku dengan
yang lainnya. Untuk menjawab pertanyaan di atas. Secara mendalam kita perlu memahami
walaupun keberagaman itu nyata di tengah-tengah kita sebagai masyarakat Indonesia, tetapi kita
memiliki cultur universal yang sama atau unsur-unsur besar kebudayaan yang dimiliki setiap
suku bangsa memiliki nilai-nilai utama yang sama.

Adat-istiadat yang merupakan kebudayaan kita kemudian melahirkan apa yang disebut
hukum adat. Hukum adat dapat kita pahami sebagai adat-istiadat yang memiliki sanksi. Hukum
adat yang juga merupakan pencerminan budaya serta jiwa bangsa, kemudian diikat oleh satu
motto yakni Bhineka Tunggal Ika. Bhineka Tunggal Ika mengakui bahwa kita sebagai bangsa
merupakan sebuah kesatuan yang terdiri dari berbagai macam keberagaman. Keberagaman mana
yang satu di dalam Pancasila sebagai kesatuan nilai-nilai luhur Bangsa Indonesia yang dapat
dikatakan sebagi kristalisasi adat dan budaya kita.

2.2 Aspek Toleransi Antar Kebudayaan


Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang
merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan
dengan budi dan akal manusia. Dalam bahasa Inggris, kebudayaan disebut culture, yang berasal
dari kata Latin Colere, yaitu mengolah atau mengerjakan. Bisa diartikan juga sebagai mengolah
tanah atau bertani. Kata culture juga kadang diterjemahkan sebagai kultur dalam bahasa
Indonesia.

Budaya Indonesia adalah seluruh kebudayaan nasional, kebudayaan lokal, maupun


kebudayaan asal asing yang telah ada di Indonesia sebelum Indonesia merdeka pada tahun 1945.
Kebudayaan Nasional adalah kebudayaan yang diakui sebagai Indentitas Nasional. Macam-
macam kebudayan Indonesia antara lain :

1. Rumah adat
2. Tari tradisional
3. Lagu Daerah
4. Makanan
5. Alat musik tradisional
6. Pakaian tradisional

2.2.1 Karakteristik Budaya


Budaya memiliki sifat universal, artinya terdapat sifat-sifat umum yang melekat pada
setiap budaya, kapan pun dan dimanapun budaya itu berada. Adapun sifat itu adalah sebagai
berikut :
a. kebudayaan adalah milik bersama.

b. kebudayaan merupakan hasil belajar.

c. kebudayaan didasarkan pada lambang.


Dalam kebudayaan juga terdapat pola-pola perilaku yang merupakan cara-cara masyarakat
bertindak atau berkelakuan yang harus diikuti oleh semua anggota masyarakat tersebut. Adapun
subtansi atau isi utama budaya adalah:.
1. etos budaya, yaitu watak khas dari suatu budaya yang tampak dari luar
2. pandangan hidup, yaitu nilai-nilai yang dipilih secara selektif oleh masyarakat. Pandangan
hidup dapat berasal dari norma agama (dogma), ideologi negara atau renungan atau falsafah
hidup individu.
3. persepsi, yaitu cara pandang dari individu atau kelompok masyarakat tentang suatu
permasalahan.
4. kepercayaan, inti kepercayaan itu adalah usaha untuk tetap memelihara hubungan dengan
mereka yang sudah meninggal.
5. sistem nilai budaya, adalah sesuatu yang dianggap bernilai dalam hidup.
6. sistem pengetahuan, berisi pengetahuan tentang alam sekitar, flora dan fauna sekitar tempat
tinggal, zat-zat bahan mentah dan benda-benda dalam lingkungannya, tubuh manusia, sifat-
sifat dan tingkah laku sesama manusia serta ruang dan waktu.

2.2.2 Budaya Lokal


Budaya lokal merupakan adat istiadat, kebudayaan yang sudah berkembang (maju) atau
sesuatu yang menjadi kebiasaan yang sukar diubah yang terdapat disuatu daerah tertentu. Budaya
lokal umumnya bersifat tradisional yang masih dipertahankan.
Menurut Fischer, kebudayaan kebudayaan yang ada di suatu wilayah berkembang
disebabkan oleh beberapa faktor antara lain lingkungan geografis, induk bangsa dan kontak
antarbangsa.
Dari pendapat tersebut dapatlah kita kaitkan dengan kebudayaan daerah yang ada di
Indonesia yang memiliki ciri-ciri khusus antarwilayah sehingga beraneka ragam.
Van Volenholen membagi masyarakat Indonesia ke dalam 19 lingkungan hukum adat
yang oleh Koentjoroningrat disebut culture area.Setiap suku memilih mempertahankan pola-pola
hidup yang sudah lama disesuaikan dengan penduduk sekitar mereka. Lingkungan geografis
yang berbeda ada yang di gunung maupun dataran rendah dan tepi pantai, faktor ilkim dan
adanya hubungan dengan suku luar menyebabkan perkembangan kebudayaan yang beraneka
macam. Contoh budaya lokal yang bersifat abstrak misalnya Kepercayaan Kaharingan (Dayak),
Surogalogi (Makasar), Adat Pikukuh (Badui).
Budaya lokal yang bersifat perilaku misalnya tari Tor-tor, tarian Pakarena, upacara
Kasadha (Masyarakat Tengger), upacara ruwatan dengan menggelar wayang kulit berlakon
Murwokolo (Masyarakat Jawa), orang Badui dalam berpakaian putih dan Badui luar
berpakaian biru, Bahasa Batak dan lain-lain . Budaya lokal yang bersifat artefak misalnya rumah
Gadang (Sumatera Barat), tiang mbis ( Suku Asmat), alat musik gamelan (Jawa)

2.2.3 Potensi Keberagaman Budaya


Walaupun Indonesia menurut Van Volenholen terdiri dari 19 hukum adat, tetapi pada
dasarnya Indonesia terdiri dari ratusan suku bangsa yang bermukim di wilayah yang tersebar
dalam ratusan pulau yang ada di Indonesia.
Tiap suku bangsa ini memiliki ciri fisik, bahasa, kesenian, adat istiadat yang berbeda.
Dengan demikian dapat dikatakan bangsa Indonesia sebagai negara yang kaya akan budaya.
Beberapa aspek keberagaman budaya Indonesia antara lain suku, bahasa, agama dan
kepercayaan, serta kesenian.
Kekayaan budaya ini merupakan daya tarik tersendiri dan potensi yang besar untuk
pariwisata serta bahan kajian bagi banyak ilmuwan untuk memperluas pengetahuan dan
wawasan.
Hal yang utama dari kekayaan budaya yang kita miliki adalah adanya kesadaran akan
adanya bangga akan kebudayaan yang kita miliki serta bagaimana dapat memperkuat budaya
nasional sehingga kesatuan kesadaran atau nation bahwa kebudayaan yang berkembang
adalah budaya yang berkembang dalam sebuah NKRI sehingga memperkuat integrasi. Disatu sisi
bangsa Indonesia juga mempunyai permasalahan berkaitan dengan keberagaman budaya yaitu
adanya konflik yang berlatar belakang perbedaan suku dan agama.
2.2.4 Karakteristik Budaya Nasional
Ki Hajar Dewantara mengemukakan kebudayaan nasional Indonesia adalah puncak-
puncak kebudayaan daerah, menurut Koentjoroningrat kebudayaan nasional Indonesia adalah
kebudayaan yang didukung sebagian besar rakyat Indonesia, bersifat khas dan dapat
dibanggakan oleh warga Indonesia wujud budaya nasional.
a) Bahasa, yaitu bahasa Indonesia. Sebagai bahasa nasional berfungsi sebagai lambang
kebangga nasional, lambang identitas nasional, alat pemersatu berbagai suku bangsa dan alat
penghubung antardaerah dan antar budaya.
b) Seni berpakaian, contohnya adalah pakaian batik yang menjadi simbol orang Indonesia dan
non Indonesia, serta pakaian kebaya.
c) Perilaku, misalnya gotong royong (walaupun tiap daerah mempunyai nama yang berbeda,
sambatan, gugur gunung,). Selain gotong royong juga ada musyawarah, misalnya , sistem
aipem pada masyarakat Asmat, atau adanya balai desa tempat musyawarah tiap desa,atau
honai, rumah laki-laki suku Dani serta subak pada masyarakat Bali.
d) Peralatan, banyak sekali peralatan, materi atau artefak yang menjadi kebanggaan nasional
misalnya Candi Borobudur dan Prambanan, Monas.

2.3 ASPEK TOLERANSI ANTAR UMAT BERAGAMA


Sebagai negara majemuk, Indonesia dituntut untuk maju secara konsisten dalam
mengembangkan bangsanya. meskipun demikian, kemajemukan yang seyogyanya berfungsi
sebagai landasan kekayaan dan pengembangan bangsa dan kerap menjadi batu sandungan
dengan banyaknya konflik. Konflik antarsuku hingga konflik agama dan masyarakat.Sebagai
salah satu negara dengan penduduk muslim yang menjadi mayoritasnya, Indonesia diharapkan
menjadi contoh bagi bangsa lain dalam hal kerukunan antar umat beragama. Dengan masuknya
agama dan kepercayaan Kong Hu Chu sebagai agama yang telah disahkan oleh negara, keimanan
anatar umat semakin diuji.
Hal ini dibuktikan dengan dituntutnya warga masyarakat Indonesia untuk saling toleransi
antarumat beragama. Baik toleransi tentang keagamaannya hingga perayaan hari raya
keagamaan. Masyarakat Indonesia yang masih menyimpan mental kedaerahan, dikhawatirkan
membangun mental tersebut dalam kehidupan keberagamaan.Dengan demikian, bukan tidak
mungkin akan memicu terjadi konflik antarumat beragama dengan saling mencemooh dan
menjelek-jelekan agam lain serta menggangap agamanyalah yang paling benar, seperti yang
sempat terjadi beberapa bulan silam hingga terjadi pertumpahan darah.

2.4 ASPEK KEBERAGAMAN DALAM BERBAHASA


Secara umum bahasa didefinisikan sebagai lambang. Bahasa adalah alat komunikasi yang
berupa sistem lambang bunyi yang dihasilkan alat ucap manusia. Sebagaimana kita ketahui,
bahasa terdiri atas kata-kata atau kumpulan kata. Masing-masing mempunyai makna, yaitu,
hubungan abstrak antara kata sebagai lambang dengan objek atau konsep yang diwakili
kumpulan kata atau kosakata itu oleh ahli bahasa disusun secara alfabetis, atau menurut urutan
abjad, disertai penjelasan artinya dan kemudian dibukukan menjadi sebuah kamus atau leksikon.
Pada waktu kita berbicara atau menulis, kata-kata yang kita ucapkan atau kita tulis tidak tersusun
begitu saja, melainkan mengikuti aturan yang ada. Untuk mengungkapkan gagasan, pikiran atau
perasaan, kita harus memilih kata-kata yang tepat dan menyusun kata-kata itu sesuai dengan
aturan bahasa. Seperangkataturan yang mendasari pemakaian bahasa, atau yang kita gunakan
sebagai pedoman berbahasa inilah yang disebut tata bahasa.

B. Fungsi bahasa
Fungsi utama bahasa, seperti disebutkan di atas, adalah sebagai alat komunikasi, atau
sarana untuk menyampaikan informasi (fungsi informatif).
Tetapi, bahasa pada dasarnya lebih dari sekadar alat untuk menyampaikan informasi, atau
mengutarakan pikiran, perasaan, atau gagasan, karena bahasa juga berfungsi:
a) untuk tujuan praktis: mengadakan hubungan dalam pergaulan sehari-hari.
b) untuk tujuan artistik: manusia mengolah dan menggunakan bahasa dengan seindah-indahnya
guna pemuasan rasa estetis manusia.
c) sebagai kunci mempelajari pengetahuan-pengetahuan lain, di luar pengetahuan kebahasaan.
Dikatakan oleh para ahli budaya, bahwa bahasalah yang memungkinkan kita membentuk
diri sebagai makhluk bernalar, berbudaya, dan berperadaban. Dengan bahasa, kita membina
hubungan dan kerja sama, mengadakan transaksi, dan melaksanakan kegiatan sosial dengan
bidang dan peran kita masing-masing. Dengan bahasa kita mewarisi kekayaan masa lampau,
menghadapi hari ini, dan merencanakan masa depan.
Jika dikatakan bahwa setiap orang membutuhkan informasi itu benar. Kita ambil contoh,
misalnya, pelajar. Ia membutuhkan informasi yang berkaitan dengan bidang studinya agar lulus
dalam setiap ujian dan sukses meraih tujuan yang diinginkan. Seorang dokter juga sama. Ia
memerlukan informasi tentang kondisi fisik dan psikis pasiennya agar dapat menyembuhkannya
dengan segera. Contoh lain, seorang manager yang mengoperasikan, mengontrol, atau
mengawasi perusahaan tanpa informasi tidak mungkin dapat mengambil keputusan atau
menentukan kebijakan. Karena setiap orang membutuhkan informasi, komunikasi sebagai proses
tukar-menukar informasi, dengan sendirinya bahasa juga mutlak menjadi kebutuhan setiap orang.

C. Kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia


Sebagaimana kita ketahui dari uraian di atas, bahwa sesuai dengan ikrar Sumpah Pemuda
tanggal 28Oktober 1928, bahasa Indonesia diangkat sebagai bahasa nasional, dan sesuai dengan
bunyi UUD 45, BabXV, Pasal 36 Indonesia juga dinyatakan sebagai bahasa negara. Hal ini
berarti bahwa bahasa Indonesiamempunyai kedudukan baik sebagai bahasa nasional dan bahasa
Negara, yang dimaksud dengan kedudukan bahasa ialah status relatif bahasa sebagai sistem
lambang nilai budaya,yang dirumuskan atas dasar nilai sosialnya Sedang fungsi bahasa adalah
nilai pemakaian bahasa tersebutMdi dalam kedudukan yang diberikan.

1. Bahasa Nasional
Sehubungan dengan kedudukannya sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia memiliki
empat fungsi.
Keempat fungsi tersebut ialah sebagai:
a) lambang identitas nasional,
b) lambang kebanggaan nasional,
c) alat pemersatu berbagai masyarakat yang mempunyai latar belakang sosial budaya dan
bahasa yang berbeda-beda
2. Bahasa Negara
Berkaitan dengan statusnya sebagai bahasa negara, bahasa Indonesia berfungsi sebagai:
a) 1.bahasa resmi negara,
b) 2.bahasa pengantar resmi di lembaga-lembaga pendidikan,
c) 3.bahasa resmi dalam perhubungan tingkat nasional untuk kepentingan perencanaan dan
pelaksanaan pembangunan serta pemerintahan

2.4 ASPEK KEBERAGAMAN SUKU DI DONESIA


Keragaman budaya atau cultural diversity adalah keniscayaan yang ada di bumi
Indonesia. Keragaman budaya di Indonesia adalah sesuatu yang tidak dapat dipungkiri
keberadaannya. Dalam konteks pemahaman masyarakat majemuk, selain kebudayaan kelompok
sukubangsa, masyarakat Indonesia juga terdiri dari berbagai kebudayaan daerah bersifat
kewilayahan yang merupakan pertemuan dari berbagai kebudayaan kelompok sukubangsa yang
ada didaerah tersebut. Dengan jumlah penduduk 200 juta orang dimana mereka tinggal tersebar
dipulau- pulau di Indonesia. Mereka juga mendiami dalam wilayah dengan kondisi geografis
yang bervariasi. Mulai dari pegunungan, tepian hutan, pesisir, dataran rendah, pedesaan, hingga
perkotaan. Hal ini juga berkaitan dengan tingkat peradaban kelompok-kelompok sukubangsa dan
masyarakat di Indonesia yang berbeda. Pertemuan-pertemuan dengan kebudayaan luar juga
mempengaruhi proses asimilasi kebudayaan yang ada di Indonesia sehingga menambah
ragamnya jenis kebudayaan yang ada di Indonesia. Kemudian juga berkembang dan meluasnya
agama-agama besar di Indonesia turut mendukung perkembangan kebudayaan Indonesia
sehingga memcerminkan kebudayaan agama tertentu. Bisa dikatakan bahwa Indonesia adalah
salah satu negara dengan tingkat keaneragaman budaya atau tingkat heterogenitasnya yang
tinggi. Tidak saja keanekaragaman budaya kelompok sukubangsa namun juga keanekaragaman
budaya dalam konteks peradaban, tradsional hingga ke modern, dan kewilayahan.
Dengan keanekaragaman kebudayaannya Indonesia dapat dikatakan mempunyai keunggulan
dibandingkan dengan negara lainnya. Indonesia mempunyai potret kebudayaan yang lengkap dan
bervariasi. Dan tak kalah pentingnya, secara sosial budaya dan politik masyarakat Indonesia
mempunyai jalinan sejarah dinamika interaksi antar kebudayaan yang dirangkai sejak dulu.

3. Pentingnya Persatuan Dalam Keberagaman


Indonesia negara kesatuan. Hubungan antar pulau sudah terjadi sejak zaman dahulu.
Ketersediaan angkutan laut sangat memudahkan hubungan antarpulau. Banyak suku bangsa dari
satu pulau pindah ke pulau yang lain.Mereka menetap di tempat yang baru. Jadilah penduduk
setempat. Kemudian menjadi penduduk desa atau kelurahan, kecamatan dan kabupaten atau
kotamu. Ada juga program transmigrasi yang menyebabkan bercampurnya suatu suku bangsa
asli dengan suku pendatang. Masing-masing dari mereka memiliki budaya yang berbeda. Tidak
hanya budaya, agama mereka pun juga mungkin berbeda. Suatu tempat yang terdapat suku dan
budaya yang beragam tentunya sangat rawan dan dapat menyulut adanya perpecahan antarsuku.
Namun ternyata hal ini tidak terjadi karena bangsa Indonesia memegang teguh semboyan
Bhineka Tunggal Ika. Bhinneka Tunggal Ika berarti berbedabeda tetapi tetap satu juga. Kata
Bhineka Tunggal Ika diambil dari kitab Sutasoma karangan Empu Tantular, seorang pujangga
dari Majapahit. Bunyi selengkapnya adalah Bhineka Tunggal Ika Tan Hana Dharma Mangrwa.
Semboyan bangsa Indonesia ini tertulis pada kaki lambang negara Garuda Pancasila. Bhinneka
Tunggal Ika merupakan alat pemersatu bangsa. Untuk itu kita harus benar-benar memahami
maknanya. Negara kita juga memiliki alat-alat pemersatu bangsa yang lain, yakni:
1. Dasar Negara Pancasila
2. Bendera Merah Putih sebagai bendera kebangsaan
3. Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional dan bahasa persatuan
4. Lambang Negara Burung Garuda
5. Lagu Kebangsaan Indonesia Raya
6. Lagu-lagu perjuangan
Masih banyak alat-alat pemersatu bangsa yang sengaja diciptakan agar persatuan dan
kesatuan bangsa tetap terjaga. Persatuan dalam keragaman memiliki arti yang sangat penting.
Persatuan dalam keragaman harus dipahami oleh setiap warga masyarakat agar dapat
mewujudkan hal-hal sebagai berikut :
a) Kehidupan yang serasi, selaras dan seimbang
b) Pergaulan antarsesama yang lebih akrab
c) Perbedaan yang ada tidak menjadi sumber masalah
d) Pembangunan berjalan lancer
Adapun sikap yang perlu dikembangkan untuk mewujudkan persatuan dalam keragaman antara
lain:
a) Tidak memandang rendah suku atau budaya yang lain
b) Tidak menganggap suku dan budayanya paling tinggi dan paling baik
c) Menerima keragaman suku bangsa dan budaya sebagai kekayaan bangsa yang tak ternilai
harganya
d) Lebih mengutamakan negara daripada kepentingan daerah atau suku masing-masing
Kita mesti bangga, memiliki suku dan budaya yang beragam. Keragaman suku dan budaya
merupakan kekayaan bangsa yang tak ternilai harganya.

1. Persebaran suku bangsa di Indonesia

Suku bangsa adalah bagian dari suatu bangsa. Suku bangsa mempunyai ciri-ciri mendasar
tertentu. Ciri-ciri itu biasanya berkaitan dengan asal-usul dan kebudayaan. Ada beberapa ciri
yang dapat digunakan untuk mengenal suatu suku bangsa, yaitu: ciri fisik, bahasa, adat istiadat,
dan kesenian yang sama. Contoh ciri fisik, antara lain warna kulit, rambut, wajah, dan bentuk
badan. Ciri-ciri inilah yang membedakan satu suku bangsa dengan suku bangsa lainnya. Suku
bangsa merupakan kumpulan kerabat (keluarga) luas. Mereka percaya bahwa mereka berasal dari
keturunan yang sama. Mereka juga merasa sebagai satu golongan. Dalam kehidupan sehari-hari
mereka mempunyai bahasa dan adat istiadat sendiri yang berasal dari nenek moyang mereka.

Ada teori yang menyatakan penduduk Indonesia berasal dari daratan Cina Selatan,
Provinsi Yunan sekarang. Ada juga teori Nusantara. Mari kita bahas kedua teori ini. Menurut
teori pertama Suku bangsa Yunan datang ke Indonesia secara bergelombang. Ada dua gelombang
terpenting.

1. Gelombang pertama terjadi sekitar 3000 tahun yang lalu. Mereka yang pindah
dalam pe-riode ini kemudian dikenal sebagai rumpun bangsa Proto Melayu. Proto
Melayu disebut juga Melayu Polynesia. Rumpun bangsa Proto Melayu tersebar
dari Madagaskar hingga Pasifik Timur. Mereka bermukim di daerah pantai.
Termasuk dalam bangsa Melayu Tua adalah suku bangsa Batak di Sumatera,
Dayak di Kalimantan, dan Toraja di Sulawesi.
2. Gelombang kedua terjadi sekitar 2000 tahun lalu, disebut Deutero Melayu.
Mereka disebut penduduk Melayu Muda. Mereka mendesak Melayu Tua ke
pedalaman Nusantara. Termasuk bangsa Melayu Muda adalah suku bangsa Jawa,
Minangkabau, Bali, Makassar, Bugis, dan Sunda.

Menurut teori Nusantara penduduk Indonesia tidak berasal dari luar. Teori ini didukung
banyak ahli, seperti J.Crawfurd, K.Himly, Sutan Takdir Alisjahbana, dan Gorys Keraf. Menurut
para ahli ini penduduk Indonesia (bangsa Melayu) sudah memiliki peradaban yang tinggi pada
bada ke-19 SM .Tidak diketahui secara pasti berapa jumlah suku bangsa di Indonesia.
Diperkirakan ada 300 sampai 500 suku bangsa yang tinggal di Indonesia. Keragaman suku
bangsa di Indonesia antara lain disebabkan oleh:

perbedaan ras asal,

perbedaan lingkungan geografis,

perbedaan latar belakang sejarah,

perkembangan daerah,

perbedaan agama atau kepercayaan, dan

kemampuan adaptasi atau menyesuaikan diri.

Faktor lingkungan geografis yang menyebabkan keanekaragaman suku bangsa antara lain
sebagai berikut.

Negara kita berbentuk kepulauan. Penduduk yang tinggal di satu pulau terpisah dengan
penduduk yang tinggal di pulau lain. Penduduk tiap pulau mengembangkan kebiasaan
dan adat sendiri. Dalam waktu yang cukup lama akan berkembang menjadi kebudayaan
yang berbeda.

Perbedaan bentuk muka bumi, seperti daerah pantai, dataran rendah, dan pegunungan.
Penduduk beradaptasi dengan kondisi geografis alamnya. Penduduk yang tinggal di
daerah pegunungan misalnya, akan berkomunikasi dengan suara yang keras supaya dapat
didengar tetangganya. Penduduk yang tinggal di daerah pantai atau di daerah perairan
akan mengembangkan keahlian menangkap ikan, dan sebagainya. Perubahan keadaan
alam dan proses adaptasi inilah yang menyebabkan adanya keanekaragaman suku bangsa
di Indonesia. Besar kecilnya suku bangsa yang ada di Indonesia tidak merata. Suku
bangsa yang jumlah anggotanya cukup besar, antara lain suku bangsa Jawa, Sunda,
Madura, Melayu, Bugis, Makassar, Minangkabau, Bali, dan Batak.

Biasanya suatu suku bangsa tinggal di wilayah tertentu dalam suatu provinsi di negara kita.
Namun tidak selalu demikian. Orang Jawa, orang Batak, orang Bugis, dan orang Minang
misalnya, banyak yang merantau ke wilayah lain.

Menghormati keragaman suku bangsa

Bagaimana kita bisa bersikap menghormati keragaman suku bangsa yang ada di tanah air?
Kita bisa mengembangkan sikap berikut ini.

Menerima suku-suku bangsa lain dalam pergaulan sehari-hari. Dalam pergaulan di


masyarakat, kita tidak hanya bertemu orang satu suku bangsa.

Menambah pengetahuan kita tentang suku-suku lain. Mempelajari suku bangsa lain tidak
harus datang ke daerah tempat tinggal mereka.

Tidak menjelek-jelekkan, menghina, dan merendahkan suku-suku bangsa lain. Kita,


manusia yang diciptakan Tuhan dengan harkat dan martabat yang sama.

Keragaman suku bangsa merupakan kenyataan bangsa kita. Inilah kekayaan bangsa kita.
Kalau kita tidak menghormati suku bangsa sendiri, kita tidak akan menjadi bangsa yang kuat.
Kita tidak boleh hanya membanggakan suku bangsa kita sendiri dan merendahkan suku bangsa
lain. Kalau kita tidak menghormati keanekaragaman suku bangsa, tidak akan tercipta kedamaian
dalam hidup bersama. Tidak adanya saling menghormati antarsuku bangsa akan menimbulkan
konflik. Contohnya banyak. Antara lain konflik di Poso, konflik di Sambas, dan konflik di
Maluku.

Keanekaragaman Budaya di Indonesia


Istilah budaya berasal dari kata Sansekerta, yaitu buddayah atau buddhi yang berarti akal
budi. Kebudayaan berarti segala sesuatu yang dihasilkan oleh akal budi manusia. Ada tiga bentuk
kebudayaan, yaitu kebudayaan dalam bentuk gagasan, kebiasaan, dan benda-benda budaya.

Kebudayaan yang berupa gagasan, antara lain ilmu pengetahuan, adat istiadat, dan
peraturan.

Kebudayaan yang berupa kebiasaan, antara lain cara mencari makan (mata pencarian),
tata cara pergaulan, tata cara perkawinan, kesenian, dan bermacam-bermacam upacara
tradisi.

Kebudayaan yang berupa benda adalah semua benda yang diciptakan oleh manusia,
seperti alat-alat keperluan sehari-hari, rumah, perhiasan, pusaka (senjata), kendaraan, dan
lain-lain.

1. Mengenal keragaman budaya di Indonesia

Lingkungan tempat tinggal mempengaruhi bentuk rumah tiap suku bangsa. Rumah adat di
Jawa dan di Bali biasanya dibangun langsung di atas tanah. Sementara rumah-rumah adat di luar
Jawa dan Bali dibangun di atas tiang atau disebut rumah panggung. Alasan orang membuat
rumah panggungantara lain untuk meghindari banjir dan menghindari binatang buas. Kolong
rumah biasanya dimanfaatkan untuk memelihara ternak dan menyimpan barang.
Keanekaragaman budaya dapat dilihat dari bermacam-macam bentuk rumah adat. Berikut ini
beberapa contoh rumah adat.

Rumah Bolon (Sumatera Utara).

Rumah Gadang (Minangkabau, Sumatera Barat).

Rumah Joglo (Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Jawa Timur).

Setiap suku bangsa mempunyai upacara adat dalam peristiwa-peristiwa penting kehidupan.
Misalnya upacara-upacara kelahiran, penerimaan menjadi anggota suku, perkawinan, kematian,
dan lain-lain. Beberapa contoh upacara adat yang dilakukan suku-suku di Indonesia antara lain
sebagai berikut.

Mitoni, tedhak siti, ruwatan, kenduri, grebegan (Suku Jawa).

Seren taun (Sunda).

Kasodo (Tengger).

Contoh lagu-lagu daerah sebagai berikut.

Nangroe Aceh Darussalam Piso Surit

Sumatera Utara Lisoi, Sinanggar Tullo, Sing Sing So, Butet

Riau Soleram

Tari-tarian Tradisional Indonesia

Nangroe Aceh Darussalam Tari Seudati, Saman, Bukat

Sumatera Utara Tari Serampang, Baluse, Manduda

Sumatera Barat Tari Piring, Payung, Tabuik

Seni Pertunjukan yang Ada di Indonesia

DKI Jakarta Ondel-ondel, Lenong

Jawa Barat Wayang Golek, Rudat, Banjet, Tarling, Degung

Jawa Tengah Wayang Kulit, Kuda Lumping, Wayang Orang, Ketoprak, Srandul, Opak
Alang, Sintren
suku-suku bangsa di Indonesia juga mempunyai hasil karya seni dalam bentuk benda. Karya
seni yang dihasilkan oleh seniman-seniman dari berbagai suku bangsa yang ada di Indonesia,
antara lain seni lukis, seni pahat, seni ukir, patung, batik, anyaman, dan lain-lain. Benda-benda
karya seni yang terkenal, antara lain ukiran Bali dan Jepara, Patung Asmat dan patung-patung
Bali, anyaman dari suku-suku Dayak di Kalimantan, dan lain-lain. Keanekaragaman budaya
merupakan kekayaan bangsa kita. Kebudayaan nasional adalah puncak-puncak kebudayaan
daerah yang ada di wilayah Indonesia. Kebudayaan daerah yang dapat menjadi kebudayaan
nasional harus memenuhi syarat-syarat, seperti:

menunjukkan ciri atau identitas bangsa

berkualitas tinggi sehingga dapat diterima oleh seluruh bangsa Indonesia; dan

pantas dan tepat diangkat sebagai budaya nasional.

Bermacam-macam bentuk kebudayaan itu merupakan warisan yang tak ternilai harganya.
Kita harus menghormati keanekaragaman budaya. Kita juga harus melestarikan dan
mengembangkan berbagai bentuk warisan budaya yang ada sekarang ini.

Bagaimana cara menghormati keanekaragaman budaya yang ada di Indonesia? Sikap


menghormati keanekaragaman budaya dapat kita tunjukkan dengan sikap-sikap berikut ini.

Menghormati kelompok lain yang menjalankan kebiasaan dan adat istiadatnya.

Tidak menghina hasil kebudayaan suku bangsa lain.

Mau menonton seni pertunjukan tradisional.

BAB III
PENUTUP

1. KESIMPULAN
Semangat Bhineka Tunggal Ika sangat diperlukan untuk memperkokoh persatuan Indonesia
merupakan syarat terpenting untuk menjadikan Indonesia negara yang kaya akan potensi dan
tidak dipandang sebelah mata oleh bangsa lain. Jika Bhineka Tunggal Ika benar-benar diterapkan
dalam kehidupan nyata sehari-hari oleh masyarakat Indonesia, keragaman masyarakat dan
budayanya justru menjadi nilai lebih dimata dunia sekaligus menjadi negara yang disegani
karena integrasi bangsanya .Seperti kata orang bijak: Bersatu kita teguh bercerai kita runtuh,
sebuah pepatah yang mutlak kebenarannya.

2. PENUTUP
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam
karya tulis ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena terbatasnya
pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul karya
tulis ini.
Penulis banyak berharap para pembaca untuk memberikan kritik dan saran yang
membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan penulisan karya tulis di
kesempatan-kesempatan berikutnya. Semoga karya tulis ini berguna bagi penulis pada khususnya
juga para pembaca yang pada umumnya.

DAFTAR PUSTAKA

http://sosbud.kompasiana.com
http://belanegarari.wordpress.com
http://dblogger.blogdetik.com
http://id.wikipedia.org/wiki/Budaya_Indonesia
http://ml.scribd.com
http://qaribaz.blogspot.com/2011/03/keragaman-suku-bangsa-indonesia.html
Utomo,ismail.2011.KeberagamanBahasa.(online)
(http://yoir.wordpress.com/keragaman-bahasa-indonesia/) diakses tanggal 19
September 2012

Anda mungkin juga menyukai