Anda di halaman 1dari 7

ROSELA

(Rohis ESL Lima Empat)

Rantik
Teori
Makro
ekonomi I
“Bila kau tak tahan lelahnya belajar, Maka
kau harus tahan menanggung perihnya
kebodohan”_(Imam Syafi’i)
BAB 1 BAB 2
3 Indikator utama kinerja ekonomi : GDP (Gross Domestic Product) : Total
1. GDP dan pertumbuhan penerimaan dan total prngrluaran dari
2. Tingkat pengangguran seluruh output barang dan jasa.
3. Tingkat inflasi 2. CPI (Customer Price Indeks) : Mengukur
tingkat harga
Para ekonom menggunakan model untuk 3. Tingkat pengangguran : Bagian dari
menyederhanakan realita (2 Variabel) : tenaga kerja yang menganggur
1. Variabel Endogen : Variabel yang
dijelaskan sebuah model (output) GDP dapat dilihat dari :
2. Variabel Eksogen : Variabel yang 1. Total pendapatan dari setip orang
nilainya ditentukan diluar model 2. Total pengeluaran pada setiap
Tujuan model : Menunjukkan bahwa barang dan jasa
eksogen mempengaruhi endogen.
CPI :
Market Clearing (Harga Fleksibel) : proses 1. Mencakup barang dan jasa yang di
penyesuaian dimana keputusan penjual dan konsumsi
pembeli mencapai equilibrium 2. Mencakup semua brang dan jasa
-Harga min : ketika panen raya (untuk yang dbeli (impor & domestic)
melindungi produsen, pemerintah memberi 3. Menggunakan timbangan tetap
kebijakan harga diatas harga (Indeks lapeyer)
keseimbangan)
-Harga max : ketika paceklik (untuk GDP Deflator :
melindungi konsumen, pemerintah membuat 1. Menghitung seluruh barang dan jasa
harga dibawah harga keseimbangan) yang di produksi
Non Market Clearing (Harga Kaku) : Tidak 2. Hanya mencakup barang dan jasa
dapat menyesuaikan perpotongan yang diproduksi domestic
demand-supply 3. Menggunakan timbangan tidak tetap
Dapat berupa harga maks/ harga min. (Indeks Paasche)

Ciri Penting Makroekonomi : Menghitung Pengangguran :


1. Harga fleksibel : menjelaskan 1. Angkatan kerja (AK) : Jml. Orang
perekonomian jangka panjang yang bekerja (E) + Jml. Orang yang
2. Harga kaku : menjelaskan tidak bekerja (U)
perekonomian jangka pendek 2. Tingkat partisipasi kerja :
Akt. Kerja
X100%
-Resesi : Periode turunnya pendapatan riil Populasi Org Dewasa
-Depresi : Resesi yang sangat parah 3. Tingkat pengangguran :
-Deflasi : Penurunan dalam seluruh tingkat U
X100%
harga AK
-Booming : Pertumbuhan ekonomi positif
-Fluktuasi : Naik turun, yaitu adanya inflasi
BAB 3 Perubahan laba menggunakan lebih
GDP dipengaruhi banyak tenaga kerja
•Jumlah input ΔProfit = Δ Penerimaan- Δ Biaya
•Kemampuan mengubah input menjadi = P x MPL – W
output digambarkan dengan “fungsi MPL = WP (w/p merupakan upah riil)
produksi” WP ↑ maka Demand TK ↓
Fungsi produksi adalah input (tenaga kerja Output ↑ maka TK ↑
dan modal) yang digunakan untuk Produk marginal modal
memproduksi barang barang dan jasa MPK adalah berapa output yang
Y = f(K,L) bertambah apabila kita menambah modal
Harga faktor produksi adalah jumlah yang sebesar 1 satuan.
dibayarkan ke faktor produksi (upah dan MPK = F(K+1, L) – F(K.L)
sewa) Perubahan laba karena menyewa mesin
Slope fungsi produksi MPL=∆Y∆L tambahan
Perusahaan kompetitif kecil => sedikit ΔProfit = Δ Penerimaan- Δ Biaya
mempengaruhi/tdk mempengaruhi Harga = P x MPK – R
pasar. Karena perusahaan kecil telah MPK = RP (R/p merupakan harga sewa
menetapkan harga output dan inputnya riil)
sebagaimana yang telah ditentukan. Pendapatan perusahaan setelah
membayar biaya produksi adalah laba
Keuntungan =PY-WL-RK ekonomis
=P F(K,L)-WL-RK laba ekonomi= Y-(MPLxL)-(MPKxK)
P = harga jual barang Y = (MPLxL)+(MPKxK)+laba ekonomis
Y = jumlah barang yang diproduksi Jika pemilik perusahaan adalah pemilik
K = jumlah modal modal juga
L = jumlah tenaga kerja Laba akuntansi = laba ekonomis + (MPK x
W = Upah K)
R = Sewa Ekonomi tertutup
Produk marginal tenaga kerja Y=C+I+G
MPL adalah berapa output yang bertambah Konsumsi
apabila kita menambah TK sebesar 1 satuan. DI↑ C↑
MPL = F(K, L+1) – F(K.L) C = C (y – T)
Output (Y)
F (K, L)
Output (y)

MPL
MPL
Ketika TK
MPL ditambahkan MPL
menurun MPL

MPL Semakin besar pendapatan


konsumsi semakin meningkat.
Tenaga Kerja
Semakin tinggi suku bunga semakin sedikit Jenis Uang :
yang berinvestasi, karena investor akan Flat Money : Uang yang tidak memiliki
mengeluarkan uang lebih banyak untuk nilai intrinsic, karena ditetapkan sebagai
S↑ I↑ r↑
meminjam. uang menurut pemerintah
Good Money Komoditas dengan nilai
intrinsic (ex : emas)
Pengeluaran Pemerintah
G=T => Balanced budget Monetary policy : Konteol atas juml. Uang
G>T => budget defisit yang beredar
G<T => budget surplus Kebijkan moneterdidelegasikan kepada
G dan T fixed lembaga independen, yang disebut bank
sentral. Indo : BI (Bank Indonesia)
Cara Bank Sentral mengontrol money
Keseimbangan S & D barang dan jasa
supply :
Y=C(Y-T)+I(r)+G 1. Operasi pasar terbuka
2. Tingkat bunga diskonto
Ekuilibrium di pasar uang 3. Giro wajib minimum
Tabungan nasional (Snas) = Y-C-G
Tabungan swasta (Sprivate) = Y-T-C Aset :
Tabungan publik (Spublik) = T-G 1. Mata uang (currency) = Uang kartal
Jumlah uang kertas dan uang logam
Snas = Sprivate + S publik
yang beredar
G↑ S↓ r↑ I↓ (crowding out effect) 2. Rekening Giro (Demand deposito) :
Penurunan pajak Dana yang dipegang orang dalam
Tx↓ DI↑ C↑ S↓ I↓ rekening ceknya (checking accounts)
Tabungan bergantung pada tingkat bunga

Peningkatan dalam permintaan Teori Kuantitas Uang :


infestasi hanya meningkatkan tingkat - Transaksi dan Persamaan Kuantitas
suku bunga M.V = P.T
I↑ r↓ M : Kuantitas uang
Peningkatan pembelian pemerintah V : Perputaran uang transaksi
P : Harga
T : Total juml. Transaksi
BAB 4 PT : Juml. Uang yang dipertukarkan
Tingkat Inflasi : Presentase perubahan dalam periode waktu ttt
dari seluruh tingkat harga - Data Transaksi Menjadi Pendapatan
Hyperinflasi : Inflasi yang tinggi sekali M.V = P. Y
(lebih dari 50% sebulan) V : Perputaran pendapatan uang
Y : Output atau pendapatan total
Uang: stok asset (kekayaan) yang siap P : GDP Deflator
untuk dibelanjakan (transaksi) - Fungsi Permintaan Uang dan Persamaan
Fungsi Uang : Kuantitas
1. Sebagai penyimpan nilai (M/P)D = K.Y
2. Sebagai unit hitung
3. Sebagai alat tukar
 NX = Y – (C + I + G)
Seigniogre : Penerimaan dari percetakan Y  Ouput, (C + I + G)  Pengeluaran
uang. domestik
Pengeluaran pemerintah :  C = Cd + Cf  I = I d + If 
1. Membeli barang dan jasa (Jalan
raya, Polisi) G = Gd + Gf
2. Pembayaran transfer ( Untuk orang
Investasi Asing Bersih & Neraca
miskin, lansia)
Perdagangan
Pemerintah mendanai pengeluarannya
dengan 3 cara :  Y = C + I + G + NX | Y - C - G = NX + I
1. Meningkatkan penerimaan lewat
pajak (pajak penghasilan S = NX + I S – I = NX
perseorangan, pajak pendapatan NFI = NX
perusahaan) Y - C - G  Tabungan Nasional
2. Meminjam dari masyarakat dengan Y - T - C  Tabungan Perseorangan
menjual obligasi pemerintah T–G  Tabungan Masyarakat
3. Mencetak uang : Penerimaan dari NX  Neraca Perdagangan (Trade
pencetakan uang disebut seigrionare Balance)
BAB 5 S - I  Investasi Asing Bersih (Net
Foreign Investment)
Perekonomian Terbuka :
 Pengeluaran suatu negara dalam tahun S > I  NFI (+) dan S < I  NFI (-)
≠ output barang dan jasanya
NFI & NX (+)  Surplus Perdagangan
 Y = Cd + Id + Gd + EX
(trade surplus)
 Cd, Id , Gd  pengeluaran domestik
NFI & NX (-)  Defisit Perdagangan
pada barang & jasa domestik
(trade deficit)
EX  pengeluaran LN pada NFI & NX (0)  Neraca berimbang (balanced tra
barang & jasa domestic Model Perekonomian Terbuka Kecil
•Fungsi produksi  Y=Ȳ=F(K̄,L̄)
 C = C d + Cf  I = I d + If  •Fungsi konsumsi  C = C(Y –T)
G = Gd + Gf •Fungsi Investasi  I = I (r)
NX = (Y – C – G) – I, NX = S – I
Y = Cd + Id + Gd + EX Substitusi :
NX  [Y  C ( Y  T )  G]  I (r*)
Y = Cd + Id + Gd + EX
 S  I (r*)
Y = (C – C f) + (I – If) + (G – G f) + EX
Jadi, S bergantung pada Kebijakan Fiskal ( Tx
Y = Cd + Id + Gd + EX – (Cf + If + G f) dan G), Bila G atau Tx  
r*
Y = C + I + G + EX – IM N
X
Y = C + I + G + NX NX : Net r
*
Expor (ekspor bersih)
r
•Pergeseran dalam Permintaan
Kebijakan fiskal di dalam negeri
mempengaruhi neraca perdagangan
Investasi : Jika permintaan barang-
Misal : G  maka S nas akan turun, karena barang investasi meningkat I S
r* tetap dan I tetap maka S < I artinya NX (- tetap, NX  (Defisit perdagangan)
) “defisit perdagangan” (I   (S - I) “bergeser ke kiri”
sehingga  dan NX)
•kebijakan fiskal di luar negeri
mempengaruhi neraca perdagangan •Kebijakan perdagangan (Tariff
GLN  atau Tx  maka S dunia , dan) :“kebijakan yang dirancang
akibatnya r*  Karena r*  maka di untuk mempengaruhi secara
dalam negeri I sementara Snas tetap
maka S > I artinya NX (+) “surplus
langsung jumlah barang & jasa
perdagangan” yang diekspor atau diimpor”
•Pergeseran dalam Kurva Investasi dalam BAB 6
Perekonomian Terbuka Kecil
PeTingkat pengangguran rata-rata
Jika permintaan barang-barang investasi
meningkat, maka I, S tetap, NX  (Defisit dalam perekonomian yang
perdagangan) berfluktuasi disebut tingkat
•Perekonomian Tertutup : S rendah  I pengangguran alamiah
rendah  Persediaan modal masa depan
lebih kecil
ngangguran
•Perekonomian Terbuka : S rendah  •L = E + U
defisit perdagangan  hutang LN terus •f U = s E
menerus
•f U = s (L – U)
KURS
•Kurs Nominal = Harga relatif dari mata •f U/L = s (1-U/L)
uang dua negara •U/L = s / (s + f)
•Kurs riil = Harga relatif dari barang- •U/L = s / (s + f)
barang kedua negara.
•U/L = 1/ (1+ f/s)
Kurs Nominal X Harga Barang Domestik
•upah-efisiensi (efficiency-wage)
Kurs Riil 
Harga Barang Luar Negeri menyatakan upah tinggi membuat
•Kebijakan Fiskal Dalam Negeri : G  pekerja lebih produktif
maka S nas , (S-I),  dan NX  •Kekakuan upah (Wage rigidity)
•Kebijakan Fiskal Luar Negeri : GLN  adalah gagalnya upah melakukan
maka S dunia , r*  Karena r*  maka di
dalam negeri I sementara Snas tetap maka penyesuaian sampai penawaran
S > I artinya NX (+) “surplus perdagangan” tenaga kerja sama dengan
permintaannya.
•Pengangguran OLEH keka- kuan upah dan •Kapital
penjatahan pekerjaan disebut Kapital dipengatuhi oleh :
pengangguran struktural (structural Investasi (I) : I K
nemployment) Depresiasi (S) : S K
•Pengangguran oleh waktu yang
dibutuhkan untuk mencari pekerjaan
disebut pengangguran friksional.
•Perubahan komposisi permintaan di
antara industri atau daerah sebagai
pergeseran sektoral.
Contoh soal
Jelaskan beberapa kebijakan yang dapat
dijalankan untuk menurunkan
tingkatpengangguran alamiah maupun •Tenaga kerja
frictional unemployment ?
Jawab

•Pendistribusian informasi lowongan kerja


oleh agen pemerintah maupunswasta melalui
instansi-instansi tertentu seperti halnya
perguruan tinggimaupun instansi negeri
dalam mempertemukan pekerjaan dan
•Golden Rule
pekerjasecara efisien-
Steady stale yg memaksimumkan
•Program pelatihan umum yang dirancang
untuk memudahkan transisipekerja-pekerja
dari industri lama ke industri yang sedang
marak. Hinggatingkat tertentu program ini
terbukti mampu menurunkan
tingkatpengangguran alami
Pertumbuhan Ekonomi 1
Sollow Growth
•Modal
•Tenaga Kerja
•Teknologi

Kondisi ekonomi
Decreasing return to scale : Input > Output
Increasing return to scale : Input < Output
Consume return to scale (CRTS) :
Input = Output ( y = A0.5 + B0.5 )

Anda mungkin juga menyukai