Disusun Oleh
Kelompok 6:
Puji syukur kami panjatkan Ke-Hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan
hidayah Nya, Sehingga bisa diselesaikan makalah ini dengan baik dan tepat waktu. Makalah
ini dibuat sebagai kewajiban untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah Manajemen
Keuangan Syariah I.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Dosen pengampu mata kuliah ini yang telah
membantu penulis dalam mengerjakan makalah ini. Penulis juga mengucapkan terima kasih
kepada teman-teman yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini. Hasil makalah
ini diharapkan dapat memberikan panduan dalam pembelajaran mata kuliah Manajemen
Keuangan Syariah I.
Penulis menyadari bahwa masih ada kekurangan pada hasil makalah ini baik dari segi
penulisan, sususan kalimat maupun teks bahasanya. Oleh sebab itu, kami menerima saran
dan kritik dari teman-teman dan dosen mata kuliah Manajemen Keuangan Syariah I ini.
Akhir kata kami berharap semoga isi dari hasil diskusi ini dapat memberikan manfaat dan
inspirasi bagi siapa saja yang membacanya.
Penulis
i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI................................................................................................................................ II
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan ....................................................................................................................... 9
B. Saran.................................................................................................................................. 9
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
Tinjauan legitimasi syariah terhadap nilai waktu uang pada sistem ekonomi
konvensional memunculkan garis pemisah yang kontras terhadap sistem ekonomi islam.
ekonomi Islam yang melakukan aktivitas ekonomi yang sama tetapi dalam sistem yang
diterapkan memiliki prinsip dan sumber hukum yang berbeda dengan ekonomi
konvensional. Segala aktivitas yang dilakukan dalam aktivitas ekonomi Islam bersumber
pada hukum Islam, yakni Al-Qur'an, hadis dan ijma ulama, dalam hal ini fatwa.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan nilai waktu uang?
2. Apa yang dimaksud dengan legitimasi syariah?
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui maksud dari nilai waktu uang
2. Untuk mengetahui maksud dari legitimasi syariah
2
BAB II
PEMBAHASAN
1
Latifah, Luluk, and Syaakir Sofyan. "Analisis Konsep Nilai Uang Dalam Sistem Keuangan Syariah:
Kajian Literatur." (Palu: Jurnal Ilmu Ekonomi dan Bisnis Islam, Vol.5, No.1, 2023). Hal 4
2
Khoir, Misbahul. "Nilai Waktu Dari Uang Dalam Perspektif Ekonomi Islam." (Lamongan: JES Jurnal
Ekonomi Syariah, Vol.1, No.1, 2016). Hal 72
3
Budiarso, Novi Swandari. "Ipteks Nilai Waktu Uang dan Implikasi Pencatatan Akuntansi." (Manado:
Jurnal Ipteks Akuntansi bagi Masyarakat, Vol.3, No.2, 2019). Hal 45
3
Biaya peluang. Ini adalah kerugian yang terkait dengan investasi dan keuntungan yang
terkait dengannya karena kewajiban uang dalam investasi lain dalam durasi waktu
yang tetap
Resiko, ini berkaitan dengan resiko yang terlibat dalam investasi yang akan dilakukan
oleh setiap investor dalam berinvestasi.4
FV = PV x [ 1 + i ]n
4
Darmawan, Manajemen Keuangan Syariah. (Yogyakarta: UNY Press, 2022). Hal 86
5
Agus S. Irfani, Manajemen Keuangan dan Bisnis: Teori Dan Aplikasi. (Jakarta: PT Gramedia Pustaka
Utama, 2020). Hal 336
4
Sebagai contoh, kamu menyimpan uang di bank sebesar Rp20.000.000 dengan suku
bunga sebesar 5% setahun.
Maka, untuk tahu total tabunganmu dalam waktu 3 tahun ke depan menggunakan
rumus future value, uraiannya seperti di bawah ini.
FV = 20.000.000 x [1 + 0,05]3
FV = 20.000.000 x [1,157625]
FV = 23.152.500
Jadi, kamu akan memiliki tabungan sebesar Rp23.152.500 dalam 3 tahun ke depan jika
menyimpan uang di bank sebesar Rp20.000.000.
PV = FV/ [1 + i]n
Sebagai contoh, kamu ingin menabung di bank dengan tujuan mendapatkan uang
dengan jumlah Rp20.000.000 setelah 2 tahun menabung.
Di bank ini, kamu mendapat suku bunga sebesar 10%. Maka, uang yang harus kamu
simpan di bank sekarang menggunakan rumus present value yaitu;
PV = 20.000.000 / [1 + 0,10]2
PV = 20.000.000 / [1,21]
PV = 16.528.925
5
Sehingga, jika kamu ingin memiliki Rp20.000.000 setelah 2 tahun menabung, uang
yang harus ditabung sekarang adalah Rp16.528.925.
B. Legitimasi Syariah
1. Pengertian Legitimasi
Legitimasi menurut Suchman, (1995) adalah asumsi atau persepsi umum bahwa
kegiatan sebuah entitas merupakan yang diinginkan, pantas, atau sesuai dengan sistem
norma, nilai, kepercayaan, dan definisi yang terbangun secara sosial.7
6
Rahma Ulfa Maghfiroh, “Konsep Nilai Waktu Dari Uang Dalam Sudut Pandang Ekonomi Islam”,
(Surabaya: eL-Qist, Vol.9, No.2, 2019). Hal 190-192
7
Adianto, Rizki F athoni, Mahbubi Ali, and Rahmat Mulyana. "Analisis Legitimasi Publik Pada Bank
Syariah Di Indonesia: Studi Kasus Bank Syariah Mandiri." (Al-Infaq: Jurnal Ekonomi Islam, Vol.12, No.1, 2021).
Hal 5
6
Legitimasi dipandang sebagai suatu penerimaan dan pengakuan masyarakat
terhadap hak moral pemimpin untuk memerintah, membuat dan melaksanakan keputusan
politik. Legitimasi ini juga dipandang sebagai bagian dari kewenangan, dan kewenangan
merupakan bagian dari kekuasaan. Legitimasi ini dapat terbentuk dengan berbagai cara
yang mampu dikelompokkan dalam tiga kategori yakni secara simbolis, prosedural atau
material. Berdasarkan cara dan sumber perolehan tersebut maka munculah beberapa jenis
legitimasi yaitu legitimasi tradisional, legitimasi ideologi, legitimasi kualitas pribadi,
legitimasi prosedural serta legitimasi instrumental.
2. Unsur-unsur legitimasi
Menurut pakar hukum dan hak azasi manusia, unsur-unsur Legitimasi diantaranya
meliputi:
a. Dukungan untuk komunitas politik.
b. Dukungan untuk prinsip, norma, dan prosedur rezim inti.
c. Penilaian kinerja rezim.
d. Dukungan untuk institusi rezim.
e. Dukungan untuk pihak berwenang.
3. Jenis-jenis legitimasi
Berdasarkan pada unsur-unsur legitimasi diatas, maka jenis-jenis legitimasi pada hukum
positif dibedakan menjadi:
1. Legitimasi Politik
Legitimasi politik ialah suatu gambaran dari politik yang berdasarkan pada suatu
keputusan dari hasil peradilan yang memiliki tujuan sebagai suatu bukti bahwasanya
pada setiap kebijakan yang sudah di tetapkan adalah unutk kepentingan masyarakat
luas.
2. Legitimasi Hukum
Legitimasi hukum adalah pengakuan hukum yang terdapat di tengah masyarakat yang
bisa di katakan ada kaitannya dengan tindakan perbuatan hukum yang berlaku serta
berbagai undang-undang yang sah dan sudah di tetapkan.
7
3. Legitimasi Kekuasaan
Legitimasi Kekuasaan merupakan suatu keyakinan pada setiap anggota di dalam
maysrakat yang mentaati serta menerima berbagai kebijakan yang sebelumnya telah di
buat oleh penguasa dan telah memenuhi berbagai tuntutan yang ada pada Rezim
penguasa tersebut.
Berdasarkan pada definisi legitimasi menurut hukum positif maka legitimasi hukum
dipandang sebagai pengakuan hukum yang terdapat di tengah masyarakat yang bisa di
katakan ada kaitannya dengan tindakan perbuatan hukum yang berlaku serta berbagai
undang-undang yang sah dan sudah di tetapkan.
Dengan demikian legitimasi syariah didefinisikan sebagai pengakuan hukum pada
tindakan kegiatan berasaskan syariah yang sah. Dalam konteks syariah pada legitimasi
nilai waktu uang dapat diukur dengan bersandar pada fatwa DSN MUI sebagai payung
hukum pelaksanaan akad-akad mumalah pada lembaga keungan syariah.8
8
Sopian, Ahmad Ali. "Legitimasi Syariah Terhadap Nilai Waktu Uang." (Bandung: Jurnal Ilmu Akuntansi
dan Bisnis Syariah (AKSY), Vol.3, No.1, 2021). Hal 61-62
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam konsep ekonomi dikenal dengan nilai waktu uang yang menyebutkan bahwa
nilai uang sekarang mempunyai nilai lebih dibandingkan dengan di masa yang akan
datang. maka, uang haruslah bertambah dan bertumbuh karena adanya pertambahan
waktu agar tidak tergerus nilainya untuk mengkorelasikan antara waktu dan nilai uang.
Hal tersebut tidak terlepas dari implementasi dari sistem bunga (interest) atau riba.
Dalam konsep Islam persoalan riba berkaitan dengan masalah uang. Islam
menegaskan dalam al-Qur'an yang menganggap haram bunga-uang yang sama dengan
riba. Ekomoni Islam tidak mengenal nilai waktu uang atau time value of money namun
teori economic value of time lah yang dianggap benar dari pandangan ekonomi Islam.
Artinya uang itu sendiri sebenarnya tidak memiliki nilai waktu. Namun waktulah yang
memiliki nilai ekonomis
Legitimasi dipandang sebagai suatu penerimaan dan pengakuan masyarakat
terhadap hak moral pemimpin untuk memerintah, membuat dan melaksanakan keputusan
politik. Legitimasi ini juga dipandang sebagai bagian dari kewenangan, dan kewenangan
merupakan bagian dari kekuasaan.
Dengan demikian legitimasi syariah didefinisikan sebagai pengakuan hukum pada
tindakan kegiatan berasaskan syariah yang sah. Dalam konteks syariah pada legitimasi
nilai waktu uang dapat diukur dengan bersandar pada fatwa DSN MUI sebagai payung
hukum pelaksanaan akad-akad mumalah pada lembaga keungan syariah.
B. Saran
Bagi masyarakat umum, agar dapat menjadikan ipteks nilai waktu uang sebagai
referensi dalam pengambilan keputusan yang terkait dengan kehidupan sosialnya. Bagi
perusahaan termasuk usaha kecil dan menengah, agar dapat menjadikan konsep nilai
waktu uang yang mencerminkan nilai wajar uang tersebut sebagai dasar pengambilan
keputusan yang dapat mempengaruhi keputusan dalam hal pencatatan dan pelaporan
akuntansi. Walaupun nilai uang yang dihasilkan dari kedua konsep ini bersifat estimasi
9
atau tidak riil untuk dilaporkan oleh pihak perusahaan kepada pihak publik, akan tetapi
untuk kepentingan pengambilan keputusan internal, maka perusahaan sebaiknya
mempertimbangkan penggunaan konsep nilai waktu uang dalam pencatatan akuntansi
khususnya untuk kepentingan pelaporan akuntansi manajemennya.
10
DAFTAR PUSTAKA
11
12