Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

“NILAI WAKTU UANG DAN LEGITIMASI SYARIAH”

Dosen Pengampu: Khusnul Istiqomah, S.E.Sy.,M.E

Disusun Oleh

Kelompok 6:

1. M. Redo Akbar 504210054


2. Miftakhul Khoeriah 504210160
3. Dwi yulianisa 504210049

PROGRAM STUDI MANAJEMEN KEUANGAN SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan Ke-Hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan
hidayah Nya, Sehingga bisa diselesaikan makalah ini dengan baik dan tepat waktu. Makalah
ini dibuat sebagai kewajiban untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah Manajemen
Keuangan Syariah I.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Dosen pengampu mata kuliah ini yang telah
membantu penulis dalam mengerjakan makalah ini. Penulis juga mengucapkan terima kasih
kepada teman-teman yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini. Hasil makalah
ini diharapkan dapat memberikan panduan dalam pembelajaran mata kuliah Manajemen
Keuangan Syariah I.
Penulis menyadari bahwa masih ada kekurangan pada hasil makalah ini baik dari segi
penulisan, sususan kalimat maupun teks bahasanya. Oleh sebab itu, kami menerima saran
dan kritik dari teman-teman dan dosen mata kuliah Manajemen Keuangan Syariah I ini.
Akhir kata kami berharap semoga isi dari hasil diskusi ini dapat memberikan manfaat dan
inspirasi bagi siapa saja yang membacanya.

Jambi, 07 Oktober 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................. I

DAFTAR ISI................................................................................................................................ II

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah.................................................................................................... 1


B. Rumusan Masalah ............................................................................................................. 2
C. Tujuan Masalah ................................................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN

A. Nilai Waktu Uang ............................................................................................................. 3


1. Pengertian Nilai Waktu Uang ..................................................................................... 3
2. Prinsip-prinsip Konsep Nilai Waktu Uang ................................................................. 4
3. Konsep Nilai Waktu Uang .......................................................................................... 4
4. Pandangan Ekonomi Islam Tentang Nilai Waktu Uang ............................................. 6
B. Legitimasi Syariah ............................................................................................................ 6
1. Pengertian Legitimasi ................................................................................................. 6
2. Unsur-unsur Legitimasi .............................................................................................. 7
3. Jenis-jenis Legitimasi.................................................................................................. 7

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ....................................................................................................................... 9
B. Saran.................................................................................................................................. 9

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................. 11

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Uang merupakan instrumen perekonomian yang sangat penting. Hampir semua
kegiatan ekonomi sangat bergantung pada instrumen ini yang antara lain, berfungsi
sebagai alat tukar ataupun alat bayar. Dengan demikian kehadiran uang dalam kehidupan
sehari-hari menjadi vital, terutama untuk memperoleh barang, jasa, serta kebutuhan hidup
lainnya. Uang merupakan inovasi modern yang menggantikan posisi barter, atau tukar
menukar satu barang dengan barang lainnya.
Dalam ilmu ekonomi konvensional menyebutkan uang memiliki nilai waktu,
menegaskan bahwa uang pada masa sekarang memiliki nilai yang jumlahnya berbeda
dengan jumlah uang pada masa depan. Artinya, sejumlah uang yang dimiliki seseorang
pada hari ini nilainya tidak akan sama dengan satu tahun yang akan datang. Karena waktu
terus berjalan, maka ada kebutuhan untuk meningkatkan nilai nominal uang agar nilai riil
dari uang tetap sama. Maka muncullah konsep uang harus selalu bertambah dan
bertambah karena adanya waktu yang berjalan. Oleh karena itu, konsep tersebut
sangat_terkait dengan konsep diskonto. Pada positive time preference Diskonto biasanya
berdasarkan pada besaran tingkat bunga (interest rate), sehingga bunga berfungsi sebagai
alat ukur dalam menentukan nilai waktu modal dan investasi. Berbeda dengan konsep
dalam ekonomi Islam, Time value of money atau banyak dikenal dengan nilai waktu dari
uang dianggap riba oleh sebagian besar ahli ekonomi Islam sehingga konsep tersebut
diharamkan. Dalam ekonomi Islam, uang merupakan alat penukar yang memiliki nilai
namun tidak bisa diposisikan sebagai barang dagangan. Uang akan bermanfaat jika
menjadi alat tukar untuk memperoleh benda yang nyata atau untuk membeli jasa,
Sehingga uang tersebut tidak dapat diperjual belikan.
Legitimasi pemerintah maupun dari instansi dapat berpengaruh terhadap
pergerakan ekonomi dan politik sehingga dalam membuat keputusan perundang-
undangan harus disesuaikan dengan aturan yang tidak menyimpang, baik aturan Negara
maupun aturan agama.

1
Tinjauan legitimasi syariah terhadap nilai waktu uang pada sistem ekonomi
konvensional memunculkan garis pemisah yang kontras terhadap sistem ekonomi islam.
ekonomi Islam yang melakukan aktivitas ekonomi yang sama tetapi dalam sistem yang
diterapkan memiliki prinsip dan sumber hukum yang berbeda dengan ekonomi
konvensional. Segala aktivitas yang dilakukan dalam aktivitas ekonomi Islam bersumber
pada hukum Islam, yakni Al-Qur'an, hadis dan ijma ulama, dalam hal ini fatwa.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan nilai waktu uang?
2. Apa yang dimaksud dengan legitimasi syariah?

C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui maksud dari nilai waktu uang
2. Untuk mengetahui maksud dari legitimasi syariah

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Nilai Waktu Uang


1. Pengertian Nilai Waktu Uang
Nilai waktu dari uang atau nilai uang menurut waktu yaitu nilai uang yang
bertambah karena perjalanan waktu. Maksudnya adalah nilai uang yang dipengaruhi oleh
faktor waktu. Nilai uang yang diterima hari ini lebih besar nilainya dari uang yang
diterima di masa mendatang.1
Time value of money atau nilai waktu uang adalah sebuah konsep yang
menyebutkan bahwa uang sebesar satu rupiah yang dapat diterima saat ini adalah lebih
bernilai dibanding satu rupiah yang baru akan diterima pada waktu yang akan datang.
Karena uang tersebut akan memperoleh hasil yang lebih besar bila diinvestasikan,
dibanding uang yang baru dapat diterima pada masa yang akan datang.2
Menurut Warrenet al. (2009), Garrisonet al. (2010), dan Kieso et al. (2013), dalam
bidang akuntansi atau keuangan, istilah ”nilai waktu uang” atau ”time value of money”
mengindikasikan hubungan antara waktu dan uang, sehingga setiap sen dari mata uang
yang diterima pada waktu sekarang dianggap lebih bernilai dibandingkan dengan setiap
sen dari mata uang yang akan diterima dimasa yang kan datang. Kimmelet al. (2011), dan
Libbyet al. (2011) menambahkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi konsep nilai
waktu uang adalah nilai uang itu sendiri, jangka waktu, dan tingkat bunga.3

Terdapat tiga parameter yang mempengaruhi nilai waktu uang yaitu:


 Inflasi, ini mengurangi daya beli uang karena meningkatkan biaya barang atau jasa.
Jumlah uang yang sama dapat membeli barang yang lebih sedikit dimasa depan

1
Latifah, Luluk, and Syaakir Sofyan. "Analisis Konsep Nilai Uang Dalam Sistem Keuangan Syariah:
Kajian Literatur." (Palu: Jurnal Ilmu Ekonomi dan Bisnis Islam, Vol.5, No.1, 2023). Hal 4
2
Khoir, Misbahul. "Nilai Waktu Dari Uang Dalam Perspektif Ekonomi Islam." (Lamongan: JES Jurnal
Ekonomi Syariah, Vol.1, No.1, 2016). Hal 72
3
Budiarso, Novi Swandari. "Ipteks Nilai Waktu Uang dan Implikasi Pencatatan Akuntansi." (Manado:
Jurnal Ipteks Akuntansi bagi Masyarakat, Vol.3, No.2, 2019). Hal 45

3
 Biaya peluang. Ini adalah kerugian yang terkait dengan investasi dan keuntungan yang
terkait dengannya karena kewajiban uang dalam investasi lain dalam durasi waktu
yang tetap
 Resiko, ini berkaitan dengan resiko yang terlibat dalam investasi yang akan dilakukan
oleh setiap investor dalam berinvestasi.4

2. Prinsip-prinsip Konsep Nilai Waktu Uang


a. Arus kas pada berbagai titik waktu yang berbeda titik dapat secara langsung
dibandingkan dan digabungkan
b. Semua arus kas harus dibawa ke titik waktu yang sama sebelum perbandingan dan
penggabungan dilakukan
c. Titik waktu dipertemukannya arus kas antar waktu tersebut dapat menggunakan titik
waktu sekarang atau titik waktu dimasa depan.5

3. Konsep Nilai Waktu Uang


Konsep nilai waktu uang diperlukan oleh manajer keuangan dalam mengambil
keputusan ketika akan melakukan investasi pada suatu aktiva dan pengambilan keputusan
ketika akan menentukan sumber dana pinjaman yang akan dipilih.
Nilai waktu dari uang dapat dijelaskan dengan beberapa konsep, yaitu:
1. Nilai akan datang (future value)
Future Value merupakan nilai uang di masa yang akan datang dari sejumlah uang
tertentu yang dimiliki sekarang.
Nilai future value dapat dihitung dengan cara sebagai berikut ;

FV = PV x [ 1 + i ]n

 FV = future value/nilai uang di masa depan


 PV = present value/nilai uang saat ini
 i = interest/tingkat suku bunga
 n = interval tahun

4
Darmawan, Manajemen Keuangan Syariah. (Yogyakarta: UNY Press, 2022). Hal 86
5
Agus S. Irfani, Manajemen Keuangan dan Bisnis: Teori Dan Aplikasi. (Jakarta: PT Gramedia Pustaka
Utama, 2020). Hal 336

4
Sebagai contoh, kamu menyimpan uang di bank sebesar Rp20.000.000 dengan suku
bunga sebesar 5% setahun.

Maka, untuk tahu total tabunganmu dalam waktu 3 tahun ke depan menggunakan
rumus future value, uraiannya seperti di bawah ini.

 FV = 20.000.000 x [1 + 0,05]3
 FV = 20.000.000 x [1,157625]
 FV = 23.152.500

Jadi, kamu akan memiliki tabungan sebesar Rp23.152.500 dalam 3 tahun ke depan jika
menyimpan uang di bank sebesar Rp20.000.000.

2. Nilai Sekarang (Present Value)


Konsep Present value merupakan kebalikan dari future value, yaitu nilai sekarang dari
sejumlah uang tertentu yang akan di terima di masa yang akan datang. Nilai present
value dapat dihitung dengan cara berikut :

PV = FV/ [1 + i]n

 PV = present value/nilai uang saat ini


 FV = future value/nilai uang di masa depan
 i = interest/tingkat suku bunga
 n = interval tahun

Sebagai contoh, kamu ingin menabung di bank dengan tujuan mendapatkan uang
dengan jumlah Rp20.000.000 setelah 2 tahun menabung.

Di bank ini, kamu mendapat suku bunga sebesar 10%. Maka, uang yang harus kamu
simpan di bank sekarang menggunakan rumus present value yaitu;

 PV = 20.000.000 / [1 + 0,10]2
 PV = 20.000.000 / [1,21]
 PV = 16.528.925

5
Sehingga, jika kamu ingin memiliki Rp20.000.000 setelah 2 tahun menabung, uang
yang harus ditabung sekarang adalah Rp16.528.925.

4. Pandangan Ekonomi Islam Tentang Nilai Waktu Dari Uang


Membahas persoalan riba sebetulnya tidak bisa terlepas dengan masalah uang.
Berbeda pandangan dengan teori ekonomi konvensional (kapitalisme), Islam
memposisikan uang sebagai sarana alat tukar dan penyimpan nilai, tetapi uang tidak bisa
dijadikan barang dagangan. Uang menjadi berguna hanya jika ditukar dengan benda yang
nyata atau jika digunakan untuk membeli jasa.
Islam memposisikan uang sebagai flow concept. Artinya, dalam perekonomian
uang harus digunakan dan diputar kembali dan tidak boleh dibiarkan saja tidak digunakan
pada beberapa jangka waktu yang terlalu lama, apalagi sampai tahunan. Dalam ekonomi
Islam konsep time value of money tidak sesuai dengan Islam, karena nilai waktu uang ini
menambah nilai kepada uang hanya didasarkan bertambahnya waktu namun bukan
melalui usaha
Pada praktik ekonomi konvensional, uang dianggap sama dengan sel, sehingga
uang dianggap hidup dan dapat berkembang dalam hitungan waktu. Konsep nilai waktu
uang ini yang akhirnya mampu menjadi alasan paling rasional untuk bisa menerima atau
bahkan mengharuskan adanya bunga uang. Namun hal tersebut bertentangan dengan
konsep Islam yang dengan tegas menolak adanya bunga karena bunga masuk dalam
kategori praktik riba.6

B. Legitimasi Syariah
1. Pengertian Legitimasi
Legitimasi menurut Suchman, (1995) adalah asumsi atau persepsi umum bahwa
kegiatan sebuah entitas merupakan yang diinginkan, pantas, atau sesuai dengan sistem
norma, nilai, kepercayaan, dan definisi yang terbangun secara sosial.7

6
Rahma Ulfa Maghfiroh, “Konsep Nilai Waktu Dari Uang Dalam Sudut Pandang Ekonomi Islam”,
(Surabaya: eL-Qist, Vol.9, No.2, 2019). Hal 190-192
7
Adianto, Rizki F athoni, Mahbubi Ali, and Rahmat Mulyana. "Analisis Legitimasi Publik Pada Bank
Syariah Di Indonesia: Studi Kasus Bank Syariah Mandiri." (Al-Infaq: Jurnal Ekonomi Islam, Vol.12, No.1, 2021).
Hal 5

6
Legitimasi dipandang sebagai suatu penerimaan dan pengakuan masyarakat
terhadap hak moral pemimpin untuk memerintah, membuat dan melaksanakan keputusan
politik. Legitimasi ini juga dipandang sebagai bagian dari kewenangan, dan kewenangan
merupakan bagian dari kekuasaan. Legitimasi ini dapat terbentuk dengan berbagai cara
yang mampu dikelompokkan dalam tiga kategori yakni secara simbolis, prosedural atau
material. Berdasarkan cara dan sumber perolehan tersebut maka munculah beberapa jenis
legitimasi yaitu legitimasi tradisional, legitimasi ideologi, legitimasi kualitas pribadi,
legitimasi prosedural serta legitimasi instrumental.

2. Unsur-unsur legitimasi
Menurut pakar hukum dan hak azasi manusia, unsur-unsur Legitimasi diantaranya
meliputi:
a. Dukungan untuk komunitas politik.
b. Dukungan untuk prinsip, norma, dan prosedur rezim inti.
c. Penilaian kinerja rezim.
d. Dukungan untuk institusi rezim.
e. Dukungan untuk pihak berwenang.

3. Jenis-jenis legitimasi
Berdasarkan pada unsur-unsur legitimasi diatas, maka jenis-jenis legitimasi pada hukum
positif dibedakan menjadi:
1. Legitimasi Politik
Legitimasi politik ialah suatu gambaran dari politik yang berdasarkan pada suatu
keputusan dari hasil peradilan yang memiliki tujuan sebagai suatu bukti bahwasanya
pada setiap kebijakan yang sudah di tetapkan adalah unutk kepentingan masyarakat
luas.
2. Legitimasi Hukum
Legitimasi hukum adalah pengakuan hukum yang terdapat di tengah masyarakat yang
bisa di katakan ada kaitannya dengan tindakan perbuatan hukum yang berlaku serta
berbagai undang-undang yang sah dan sudah di tetapkan.

7
3. Legitimasi Kekuasaan
Legitimasi Kekuasaan merupakan suatu keyakinan pada setiap anggota di dalam
maysrakat yang mentaati serta menerima berbagai kebijakan yang sebelumnya telah di
buat oleh penguasa dan telah memenuhi berbagai tuntutan yang ada pada Rezim
penguasa tersebut.

Berdasarkan pada definisi legitimasi menurut hukum positif maka legitimasi hukum
dipandang sebagai pengakuan hukum yang terdapat di tengah masyarakat yang bisa di
katakan ada kaitannya dengan tindakan perbuatan hukum yang berlaku serta berbagai
undang-undang yang sah dan sudah di tetapkan.
Dengan demikian legitimasi syariah didefinisikan sebagai pengakuan hukum pada
tindakan kegiatan berasaskan syariah yang sah. Dalam konteks syariah pada legitimasi
nilai waktu uang dapat diukur dengan bersandar pada fatwa DSN MUI sebagai payung
hukum pelaksanaan akad-akad mumalah pada lembaga keungan syariah.8

8
Sopian, Ahmad Ali. "Legitimasi Syariah Terhadap Nilai Waktu Uang." (Bandung: Jurnal Ilmu Akuntansi
dan Bisnis Syariah (AKSY), Vol.3, No.1, 2021). Hal 61-62

8
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dalam konsep ekonomi dikenal dengan nilai waktu uang yang menyebutkan bahwa
nilai uang sekarang mempunyai nilai lebih dibandingkan dengan di masa yang akan
datang. maka, uang haruslah bertambah dan bertumbuh karena adanya pertambahan
waktu agar tidak tergerus nilainya untuk mengkorelasikan antara waktu dan nilai uang.
Hal tersebut tidak terlepas dari implementasi dari sistem bunga (interest) atau riba.
Dalam konsep Islam persoalan riba berkaitan dengan masalah uang. Islam
menegaskan dalam al-Qur'an yang menganggap haram bunga-uang yang sama dengan
riba. Ekomoni Islam tidak mengenal nilai waktu uang atau time value of money namun
teori economic value of time lah yang dianggap benar dari pandangan ekonomi Islam.
Artinya uang itu sendiri sebenarnya tidak memiliki nilai waktu. Namun waktulah yang
memiliki nilai ekonomis
Legitimasi dipandang sebagai suatu penerimaan dan pengakuan masyarakat
terhadap hak moral pemimpin untuk memerintah, membuat dan melaksanakan keputusan
politik. Legitimasi ini juga dipandang sebagai bagian dari kewenangan, dan kewenangan
merupakan bagian dari kekuasaan.
Dengan demikian legitimasi syariah didefinisikan sebagai pengakuan hukum pada
tindakan kegiatan berasaskan syariah yang sah. Dalam konteks syariah pada legitimasi
nilai waktu uang dapat diukur dengan bersandar pada fatwa DSN MUI sebagai payung
hukum pelaksanaan akad-akad mumalah pada lembaga keungan syariah.

B. Saran
Bagi masyarakat umum, agar dapat menjadikan ipteks nilai waktu uang sebagai
referensi dalam pengambilan keputusan yang terkait dengan kehidupan sosialnya. Bagi
perusahaan termasuk usaha kecil dan menengah, agar dapat menjadikan konsep nilai
waktu uang yang mencerminkan nilai wajar uang tersebut sebagai dasar pengambilan
keputusan yang dapat mempengaruhi keputusan dalam hal pencatatan dan pelaporan
akuntansi. Walaupun nilai uang yang dihasilkan dari kedua konsep ini bersifat estimasi

9
atau tidak riil untuk dilaporkan oleh pihak perusahaan kepada pihak publik, akan tetapi
untuk kepentingan pengambilan keputusan internal, maka perusahaan sebaiknya
mempertimbangkan penggunaan konsep nilai waktu uang dalam pencatatan akuntansi
khususnya untuk kepentingan pelaporan akuntansi manajemennya.

10
DAFTAR PUSTAKA

Darmawan. 2022. Manajemen Keuangan Syariah. Yogyakarta: UNY Press.


Agus S. Irfani. 2020. Manajemen Keuangan dan Bisnis: Teori Dan Aplikasi. Jakarta: PT
Gramedia Pustaka Utama.
Latifah, Luluk, and Syaakir Sofyan. 2023. Analisis Konsep Nilai Uang Dalam Sistem
Keuangan Syariah: Kajian Literatu. Palu: Jurnal Ilmu Ekonomi dan Bisnis Islam,
Vol.5, No.1.
Khoir, Misbahul. 2016. Nilai Waktu Dari Uang Dalam Perspektif Ekonomi Islam.
Lamongan: JES Jurnal Ekonomi Syariah, Vol.1, No.1.
Budiarso, Novi Swandari. 2019. Ipteks Nilai Waktu Uang dan Implikasi Pencatatan
Akuntansi. Manado: Jurnal Ipteks Akuntansi bagi Masyarakat, Vol.3, No.2.
Rahma Ulfa Maghfiroh. 2019. Konsep Nilai Waktu Dari Uang Dalam Sudut Pandang
Ekonomi Islam. Surabaya: eL-Qist, Vol.9, No.2.
Adianto, Rizki Fathoni, Mahbubi Ali, and Rahmat Mulyana. 2021. Analisis Legitimasi
Publik Pada Bank Syariah Di Indonesia: Studi Kasus Bank Syariah Mandiri. Al-
Infaq: Jurnal Ekonomi Islam, Vol.12, No.1.
Sopian, Ahmad Ali. 2021. Legitimasi Syariah Terhadap Nilai Waktu Uang. Bandung: Jurnal
Ilmu Akuntansi dan Bisnis Syariah (AKSY), Vol.3, No.1.

11
12

Anda mungkin juga menyukai