Dosen Pengampu:
Murlita M.Pd,I
DI SUSUN:
Oleh:
ALDIAN BATARA
NIM: 20.03.011
Halaman
KATA PENGANTAR.............................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................... 1
A. Latar Belakang.........................................................................................
B. Rumusan Masalah.....................................................................................
C. Tujuan.......................................................................................................
BAB IIPEMBAHASAN...........................................................................................
A. Kesimpulan......................................................................................
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah
memberikan Taufik dan Hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul (Ekspetasi dan teori Bunga) yang merupakan salah satu
tugas mata kuliah Ekonomi Moneter dengan dosen Murlita M.Pd,I
Makalah ini tidak akan selesai tanpa bantuan beberapa pihak. Oleh karena
itu kami mengucapkan terima kasih.Karena berkat bantuannya kami mendapatkan
banyak kemudahan dalam mengerjakannya.Harapan kami mudah-mudahan
makalah ini memeberikan manfaat untuk kami khususnya dan untuk para
pembaca umumnya.
Tak lupa kami memohon maaf apabila dalam penulisan makalah ini terdapat
kesalahan dan kekurangan.Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan saran dan
kritik dari semua pihak untuk penyempurnaan makalah ini.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ekspektasi masyarakat terhadap inflasi di masa yang akan datang antara lain
dapat dilhat dari perkembangan suku bunga nominal perbankan. Hal ini sejalan
dengan sudut pandang term structure theory yang mengatakan ekspektasi masya-
rakat terhadap inflasi di masa yang akan datang dapat dilihat dari perkembangan
suku bunga nominal. Secara umum, suku bunga nominal mencerminkan suku
bunga riil ditambah ekspektasi inflasi. Dengan demikian, perkembangan suku
bunga no-minal dapat dapat digunakan sebagai indikator ekspektasi inflasi
masyarakat.
Salah satu cara melihat ekspektasi inflasi di dalam suku bunga nominal adalah
dengan menggunakan yield curve. Yield Curve merupakan hubungan antara pen-
dapatan atau suku bunga (rate of return) dengan jangka waktu (term of maturity).
Pada dasarnya bentuk yield curve memiliki keterkaitan dengan mekanisme
transmisi kebijakan moneter. secara konvensional, transmisi kebijakan moneter
1
Goodfriend, Marvin. “Using The Term Structure of Interest rate for Monetary Policy”, Federal Reserve Bank of
Richmond Economic Quarterly, vol 84 (Summer 1998)
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
PEMBAHASAN
1. Definisi Teori Harapan
Teori tingkat bunga yang mengatakan bahwa hasil yang diharapkan dari surat
berharga ditentukan oleh berapa besar pengaruh harapan investor terhadap tingkat
suku bunga pada waktu yang akan datang (expectation theory).
Otoritas Jasa Keuangan
Akan tetapi, investor harus sadar bahwa teori ekspektasi tidak selalu merupakan
alat yang andal. Masalah umum dengan menggunakan teori ekspektasi adalah
bahwa kadang-kadang melebih-lebihkan suku bunga jangka pendek di masa
depan, membuatnya mudah bagi investor untuk berakhir dengan prediksi yang
tidak akurat dari kurva imbal hasil obligasi.
Keterbatasan lain dari teori ini adalah bahwa banyak faktor mempengaruhi
imbal hasil obligasi jangka pendek dan jangka panjang. Federal Reserve
menyesuaikan suku bunga naik atau turun, yang mempengaruhi imbal hasil
obligasi termasuk obligasi jangka pendek. Namun, hasil jangka panjang mungkin
tidak terpengaruh karena banyak faktor lain mempengaruhi hasil jangka panjang
termasuk inflasi dan ekspektasi pertumbuhan ekonomi. Akibatnya, teori
ekspektasi tidak memperhitungkan kekuatan luar dan faktor makroekonomi
mendasar yang mendorong suku bunga dan akhirnya hasil obligasi.
Dalam analisa kualitatif ini akan dilihat arah perkembangan yield curve dari
berbagai suku bunga dan perkembangan tingkat inflasi. Dari analisa ini akan dike-
tahui apakah bentuk yield curve dapat memberikan gambaran terhadap perkem-
bangan inflasi di masa yang akan datang. Sehingga dapat diketahui dapatkah suku
bunga digunakan sebagai2
indikasi awal untuk ekspektasi inflasi. Hal ini mengacu pada pendapat bahwa
suku bunga, khususnya suku bunga jangka panjang me-ngandung premium untuk
ekspektasi inflasi2.
Yield curve pada dasarnya adalah hubungan antara tingkat pendapatan (rate of
return) instrumen keuangan dengan tingkat jangka waktu (term to maturity) pada
suatu waktu tertentu3 . Pembentukan yield curve dilakukan dengan memplot
tingkat pendapatan (rate of return) di sepanjang sumbu vertikal dan jangka waktu
instrumen pada sumbu horisontal. Kecuraman yield curve dapat dijadikan sinyal
adanya peru-bahan ekspektasi inflasi. Pada saat ekspektasi investor terhadap
inflasi jangka pan-jang naik, yield curve akan semakin meningkat curam,
demikian sebaliknya. dalam penelitian ini, periode sampel yang digunakan adalah
Januari 1990 sampai dengan Juni 1999.
Pada umumnya spread suku bunga jangka panjang dan suku bunga jangka
pendek adalah positif. Sehingga jika otoritas moneter melakukan ekspansi real
money supply maka suku bunga riil jangka pendek pada awalnya akan turun.
Penurunan tersebut selanjutnya akan mendorong peningkatan pengeluaran
domestik yang akan mengakibatkan adanya tekanan inflasi, sehingga terjadi
peningkatan ekspektasi inflasi. Dengan perkataan lain perkembangan suku bunga
memberikan peran dalam perubahan ekspektasi inflasi.3
2
Goodfriend Marvin, “Using The Term Structure of Interest Rates for Monetary policy”, federal Reserve
Bank of Richmond, 1998
3
Roes Peter S,”Money and Capital Markets : The Financial in Increasingly Global Economy”, Edisi kelima,
Australia, 1994.
Untuk menemukan spread suku bunga yang dapat menjelaskan fenomena
pergerakan ekspektasi inflasi dilakukan pengujian melalui pendekatan
ekonometrik. Tahap pertama menguji Granger Causality berbagi spread suku
bunga dengan indi-kator ekspektasi inflasi. Tahap kedua dilakukan pengujian
dengan menggunakan model term of structure dan inflasi yang dikembangkan
oleh Mishkin dan Fama. Penurunan model tersebut adalah sebagai berikut :
Dari persamaan Fisher antara suku bunga nominal, suku bunga real dan in-flasi
dapat dirumuskan sebagai berikut :
(1) Di mana Et adalah ekspektasi pada waktu t, πk,t adalah tingkat inflasi dari
waktu (t) sampai (t+k), ik,t suku bunga nominal dengan jangka waktu k pada
waktu t rk,t suku bunga real dengan jangka waktu k pada waktu t. Dengan
mengasum-sikan masyarakat berlaku rasional dalam hal ekspektasi (rational
expectation terjadi di masyarakat), maka realisasi tingkat inflasi akan menjadi :
πk,t = ik,t - in,t - rk,t + rn,t + ek,t - en,t ............................................ (4), Dengan
mengasumsikan slope dari suku-suku bunga real konstan maka diper-oleh
persamaan inflasi berikut :
πk,t - πn,t = αk,n + βk,n (ik,t - in,t) + µt .................................................. (5),
dimana, πk,t = ekspektasi inflasi periode k bulan pada waktu t. πn,t = ekspektasi
inflasi periode n bulan pada waktu t. i k,t = suku bunga dengan jangka waktu k,
pada waktu t, i n,t = suku bunga dengan jangka waktu n, pada waku t µt=
disturbance error. dan k > t
Dalam paper ini spread inflasi dan spread suku bunga yang akan digunakan
adalah antara inflasi 12 bulan, 6 bulan, 3 bulan, dan 1 bulan dengan spread dari
suku bunga yang sama periodenya dengan inflasi. Periode sampel yang diguna-
kan dalam penelitian ini adalah Januari 1990 sampai dengan Juni 1999. Penelitian
ini menggunakan variabel data sekunder berupa inflasi CPI, suku bunga deposito,
dan juga SBI 1 bulan.
4
Ramadhani, Niko (2020-02-17). "Apa Itu Pasar Uang? Apa Bedanya dengan Pasar Modal?". Akseleran
Blog (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-10-10.
Terdapat dua tingkatan harga uang di dalam teori moneter yaitu tingkat suku
bunga dan tingkat harga umum. Teori moneter yang
berpaham keynesianisme meyakini bahwa pasar uang menentukan nilai suku
bunga. Sebaliknya, teori moneter yang berpaham klasik (teori kuantitas uang)
meyakini bahwa pasar uang menentukan harga umum.
1.pasar uang
Secara umum pasar uang adalah suatu wadah tempat pertemuan antara pemilik
dana dengan calon konsumen baik bertemu langsung maupun melalui perantara
atas transaksi permintaan atau penawaran terhadap sejumlah dana atau surat-surat
berharga jangka pendek. Pasar uang di Indonesia masih relatif baru jika
dibandingkan dengan negara-negara maju. Namun, dalam perkembangannya,
pasar uang di Indonesia juga ikut berkembang walaupun tidak semarak
perkembangan pasar moda
a.Ciri-ciri pasar uang
pasar modal menjual surat berharga jangka panjang. Pasar uang hanya menjual
surat berharga dengan jangka waktu kurang dari setahun seperti surat berharga
komersial, wesel tagih, dan sertifikat bank negara. Tempat jual beli untuk pasar
uang bersifat abstrak dan tidak memerlukan tempat khusus tertentu seperti bursa
efek5
1. Bank
2. Yayasan
3. Dana pensiun
4. Perusahaan asuransi
5. Perusahaan-perusahaan besar
6. Lembaga pemerintah
7. Lembaga keuangan lain
8. Individu masyarakat
c. Jenis pasar uang adalah
1. SBI
5
Rinaldi, Ferry. "Pengertian, Fungsi, dan Instrumen Pasar Uang - Kembar.pro". Diakses tanggal 2020-
10-10.
2. SBPU
3. Sertifikat Deposito
4. Interbank call money.
5. Commercial paper
6. Treasury bills
3.suku bungah
Bunga adalah imbal jasa atas pinjaman uang. Persentase dari pokok utang yang
dibayarkan sebagai imbal jasa ( bunga ) dalam suatu periode tertentu disebut
"suku bunga"
a.jenis-jenis bunga
Bunga sederhana merupakan hasil dari pokok utang, suku bunga per periode,
dan lamanya waktu peminjaman. Rumusan bunga sederhana yaitu:
b.Bunga berbunga
Bunga berbunga atau disebut juga bunga majemuk merupakan nilai
pokok utang ini akan berubah terus setiap akhir suatu periode dengan
penambahan perhitungan bunga.
b.1050.(1+5%)=1.20,50
c.1050.(1+5%).10=11.025,00
c.Suku bunga tetap dan mengambang
"Suku bunga tetap" adalah suku bunga pinjaman tersebut tidak berubah
sepanjang masa kredit.
"Suku bunga mengambang" adalah suku bunga yang berubah-ubah selama masa
kredit berlangsung dengan mengikuti suatu kurs referensi tertentu seperti
misalnya LIBOR atau BI Rate di mana cara perhitungannya dengan
menggunakan sis m penambahan marjin terhadap kurs referensi.6
Kombinasi atas suku bunga tetap dan mengambang ini dimungkinkan sering
digunakan. Misalnya pada suatu kredit pemilikan rumah di mana disepakati
bahwa hingga tahun ketiga bunganya adalah tetap yaitu 8.5% dan bunga untuk
tahun selanjutnya akan ditetapkan sebesar 2% di atas BI Rate.
6
Duffie, Darrell and Kenneth J. Singleton (2003). Credit Risk: Pricing, Measurement, and Management. Princeton
University Press. ISBN13 978-0691090467.
sepakat bahwa teori kuantitas memegang kebenaran dalam jangka panjang, masih
ada ketidaksepakatan soal keabsahannya dalam jangka pendek.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
A. apa itu teori ekspetasi Teori ekspektasi merupakan teori yang mencoba untuk
memprediksi suku bunga jangka pendek, apa yang akan terjadi di masa depan
berdasarkan suku bunga jangka panjang saat ini.
Teori ini menunjukkan bahwa seorang investor mendapatkan jumlah bunga yang
sama dengan berinvestasi dalam dua kali investasi obligasi satu tahun berturut-
turut versus berinvestasi dalam satu obligasi dua tahun hari ini.
Definisi Teori Harapan Teori tingkat bunga yang mengatakan bahwa hasil yang
diharapkan dari surat berharga ditentukan oleh berapa besar pengaruh harapan
investor terhadap tingkat suku bunga pada waktu yang akan datang (expectation
theory).
Secara teori, suku bunga jangka panjang dapat digunakan untuk menunjukkan di
mana suku bunga obligasi jangka pendek akan diperdagangkan di masa depan.
Keterbatasan lain dari teori ini adalah bahwa banyak faktor mempengaruhi imbal
hasil obligasi jangka pendek dan jangka panjang.
Dalam analisa kualitatif ini akan dilihat arah perkembangan yield curve dari
berbagai suku bunga dan perkembangan tingkat inflasi.
Hal ini mengacu pada pendapat bahwa suku bunga, khususnya suku bunga jangka
panjang me-ngandung premium untuk ekspektasi inflasi2.
Pasar uang merupakan pertemuan dalam suatu pasar yang abstrak untuk
memperoleh permintaan dan penawaran dana jangka pendek.
Model ini memperkirakan bahwa dalam suatu pasar yang kompetitif, harga akan
berfungsi sebagai penyeimbang antara kuantitas yang diminta oleh konsumen dan
kuantitas yang ditawarkan oleh produsen, sehingga terciptalah keseimbangan
ekonomi antara harga dan kuantitas.
Persentase dari pokok utang yang dibayarkan sebagai imbal jasa ( bunga ) dalam
suatu periode tertentu disebut "suku bunga" a.jenis-jenis bunga Bunga sederhana
merupakan hasil dari pokok utang, suku bunga per periode, dan lamanya waktu
peminjaman.
b.Bunga berbunga Bunga berbunga atau disebut juga bunga majemuk merupakan
nilai pokok utang ini akan berubah terus setiap akhir suatu periode dengan
penambahan perhitungan bunga.
"Suku bunga mengambang" adalah suku bunga yang berubah-ubah selama masa
kredit berlangsung dengan mengikuti suatu kurs referensi tertentu seperti
misalnya LIBOR atau BI Rate di mana cara perhitungannya dengan menggunakan
sis m penambahan marjin terhadap kurs referensi.
Misalnya pada suatu kredit pemilikan rumah di mana disepakati bahwa hingga
tahun ketiga bunganya adalah tetap yaitu 8.5% dan bunga untuk tahun selanjutnya
akan ditetapkan sebesar 2% di atas BI Rate.
4.Teori kuantitas uang Teori kuantitas uang merupakan teori dalam ekonomi yang
menyatakan tentang hubungan antara peredaran uang dan tingkat inflasi.
Dalam ekonomi moneter, teori kuantitas uang menyatakan bahwa tingkat harga
umum barang dan jasa bergantung langsung pada jumlah uang yang beredar, atau
persediaan uang.