Anda di halaman 1dari 33

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam mengembangkan usaha konservasi yang telah diatur dalam UU

No 5 1990 , kawasan Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda yang terletak

dibandung Jawa Barat ini mempunyai fungsi sebagai alam konservasi fauna.

Monyet ekor panjang adalah hewan sejenis kera (mamaca facicularis)

merupakan salah satu hewan yang dikonservasi. Selain hewan yang paling

dominan diantara hewan lainnya monyet ekor panjang ini perlu dikelola. Baik

pengelolaan habitat serta sumber pakan yang cukup. Karena monyet ekor

panjang merupakan hewan liar yang hidupnya dialam bebas.

Pengembangan konservasi monyet ekor panjang ini menyangkut

semua unsur pemanfaatan sumber daya alam hayati untuk keseimbangan alam

terhadap pelestarian monyet ekor panjang. Dengan pelestarian kawasan

Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda sebagai wisata alam. Menjadi pemehaman

bagi wisatawan. Khususnya wisatawan lokal yang menjadi peran utama untuk

mengetahui perkembanagan konservasi monyet ekor panjang yang

merupakan hewan asli Asia Tenggara yang kini tersebar di seluruh Asia.

Luasnya kawasan Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda di fungsikan

untuk mengembangbiakan konservasi monyet ekor panjang disebuah hutan

lindung agar terhindar dari ancaman kepunahan.

iii
B. Pembatasan Masalah

Adapun dalam aspek penelitian ini, penulis hanya akan membahas

tentang konservasi monyet ekor panjang terhadap wisatawn lokal Taman

Hutan Raya Ir. H. Djuanda

C. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian permasalahan pada latar belakang diatas, maka

permasalahan yang dikaji oleh penulis dalam penelitian ini sebagai berikut :

1. Bagaimana langkah-langkah konservasi Monyet Ekor Panjang di Taman

Hutan Raya Ir. H. Djuanda?

2. Bagaimana tanggapan wisatawan lokal terhadap di Taman Ir. H. Djuanda

sebagai alam konservasi monyet ekor panjang?

3. Bagaimana konservasi monyet ekor panjang oleh pengelola di Taman

Hutan Raya Ir. H. Djuanda?

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan pembuatan karya tulis ini adalah sebagai berikut:

a. Untuk mengetahui bagaimana konservasi monyet ekor panjang di

Taman Hutan raya Ir. H.Djuanda.

b. Untuk mengetahui bagaimana tanggapan wisatawan lokal mengenai

konservasi monyet ekor panjang di Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda.

iii
c. Untuk mengetahui konservasi monyet ekor panjang oleh pengelola di

Taman Hutan Raya Ir.H.Djuanda.

2. Manfaat penelitian

a. Bagi Penulis

a) Dapat mengetahui konservasi monyet ekor panjang di Taman

Hutan Raya Ir. H. Djuanda

b) Dapat mengetahui populasi dan habitat monyet ekor panjang di

Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda

c) Dapat mengetahui pemanfaatan sumber daya alam terhadap monyet

ekor panjang di Taman Hutan Raya Ir. H Djuanda

b. Bagi Pembaca

a) Dapat memberi masukan akan pentingnya melestarikan suatu fauna

agar tidak terjadi kepunahan di Taman Hutan Raya Ir. H Djuanda

b) Dapat mengetahui bahwa monyet ekor panjang perlu pengelolaan

disebuah ekosistem guna melangsungkan kehidupannya untuk

berkembang biak di Taman Hutan Raya Ir. H Djuanda

c) Dapat mengetahui pemanfaatan sumber daya alam hayati dan

ekosistemnya di Taman Hutan Raya Ir. H Djuanda terhadap

konservasi monyet ekor panjang.

E. Sistematika Penulisan

Adapun sistematika penelitian dalam karya ilmiah adalah sebagai

berikut:

iii
BAB I : PENDAHULUAN

Dalam bab ini berisikan latar belakang, pembatasan masalah,

perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian dan sistematika

penelitian.

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA

Berisi tentang uraian teori variable X, teori variable Y, kerangka

berpikir, dan hipotesis.

BAB III : METODOLOGI PENELITIAN

Berisi tentang uraian tempat dan waktu penelitian, metodologi

penelitian, populasi dan sampel, tekhnik pengumpulan data, dan

instrument penelitian.

BAB IV : HASIL PENELITIAN

Dalam bab ini dijelaskan tentang deskripsi data umum,

pembahasan dan analisis

BAB V : PENUTUP

Berisi tentang kesimpulan dan saran-saran yang dapat ditarik dari

penelitian ini untuk diajukan kepada pihak-pihak yang

berhubungan dengan masalah penelitian

iii
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Konservasi

Konservasi berasal dari kata conservation yang terdiri atas con

(Together) dan servare (keep/save) yang memiliki pengertian mengenai

upaya memelihara apa yang kita punya.

Ide konservasi dikemukakan oleh “Theodore Roosevelt” yang

merupakan orang Amerika Serikat pertama yang mengemukakan tentang

konservasi.

Secara umum konservasi sebagai pelestarian, pengelolaan, dan

sumber-sumber daya alam cultural yang terkandung didalamnya terpelihara

dengan baik yaitu pemeliharaan marfologi (dalam fisik).

Dalam kamus besar Bahasa Indonesia konservasi diartikan sebagai

pemeliharaan dan perlindungan untuk mencegah kerusakan dan kemusnahan

dengan jalan mengawetkan.

Dalam undang-undang no 5 tahun 1990 Konservasi adalah

pengelolaan sumber daya alam yang pemanfaatannya dilakukan secara

bijaksana untuk menjamin kesinambungan persediaannya dengan tetap

memelihara dan meningkatkan kualitas keanekaragaman dan nilainya.

iii
B. Pengertian Konservasi Menurut Para Ahli

1. Menurut Mudhofir Abdullah (2010)

Konservasi adalah sumber daya alam yang merupakan langkah

nyata advokasi untuk menanggulangi krisis lingkungan.untuk pengelolaan

dan pemanfaatan sumber daya alam secara alami dan teratur.baik sumber

daya alam hayati dan non hayati dengan melindungi proses-proses

ekologis kehidupan dan juga keanekaragaman hayati.

2. Menurut Rivai ( 2004)

Konservasi diartikan pelestarian, yaitu pengelolaan terencana

sumber daya alam sehingga terjadi berkelanjutan serta keseimbangan

alami antar keanekaragaman dan proses perubahan evolusi suatu

lingkungan.

3. Menurut Ian Campbell (1972)

Konservasi diartikan dengan tiga makna yakni, pertama preservasi

atau pelestarian sumber daya alam, kedua memanfaatan sumber daya alam

secara nalar, dan ketiga penggunaan sumber daya alam secara bijak.

4. Utami (2008)

Konservasi selalu berkaitan dengan ekonomi dan ekologi. Dimana

konservasi dari segi ekonomi berarti mencoba mengalokasikan sumber

daya alam untuk sekarang. Dari segi ekologi, konservasi merupakan

alokasi sumbr daya alam untuk sekarang dan masa yang akan datang.

iii
5. Abdullah (2010)

Konservasi adalah pemakaian dan perlindungan sumber daya alam

secara berkelanjutan meliputi tanaman, hutan, binatang, defosit-defosit,

mineral, tanah, air, dan bahkan posil.

C. Pengertian Wisatawan

Wisatawan (tourism) adalah Pengunjung sementara yang paling

sedikit tinggal selama 24 jam dinegara yang dikunjunginya.

Menurut Undang-Undang No 10 Tahun 2009 tentang kepariwisatan

disebutkan wisatawan adalah orang yang melakukan wisata.

D. Pengertian Wisatawan lokal Menurut Para Ahli

1. Menurut Smith (dalam Kusumaningrum 2009:16)

Menjelaskan bahwa wisatawan adalah orang yang tidak sedang

bekerja atau sedang berlibur dan secara sukarela mengunjungi daerah lain

untuk mendapatkan sesuatu yang lain

2. Menurut WTO (2009:77)

Wisatawan adalah orang yang bertempat tinggal disuatu Negara

tanpa memandang keluarga negaranya berkunjung ke suatu tempat

3. Menurut Irawan (2010)

Wisatawan adalah orang-orang yang selama 24 jam mengadakan

perjalanan yang bukan tempat kediamannya yang biasa.

iii
4. Menurut Suantoro (2009:4)

Wisatawan adalah setiap orang yang datang ke suatu tempat tinggal

lain dan biasanya dengan maksud memperoleh kesenangan.

D. Ciri-Ciri Wisatawan 

Adapun ciri-ciri wisatawan adalah sebagai berikut :

a. Perjalanan dilakukan lebih dari 24 jam 

b. Perjalanan itu dilakukan untuk sementara waktu

c. Orang yang melakukannya tidak mencari nafkah ditempat atau negara

yang dikunjunginya.

E. Perbedaan Pengunjung dan Wisatawan Lokal

1. Pengunjung adalah seorang yang berkunjung ke suatu Negara lain dimana

ia mempunyai tempat kediaman, dengan alasan melakukan pekerjaan yang

diberikan oleh Negara yang dikunjunginya.

2. Wisatwan lokal adalah seorang penduduksuatu Negara yang melakukan

perjalanan ketempat selama dimana ia tinggal perjalanan tersebut

dilakukan dalam ruang lingkup Negara dimana yang bersangkutan dengan

perjalanan yang lama.

iii
F. Kerangka Berpikir

Berdasarkan uraian diatas penulis menyimpulkan bahwa konservasi

merupakan sebuah pemanfaatan sumber daya alam hayati dengan sebaik-

baiknya, agar tercipta sebuah keseimbangan lingkungan antara

keanekaragaman jenis dan evolusi terhadap satwa liar monyet ekor panjang

(mamaca fascicularis) yang berkohabitasi di taman wisata alam.

Taman Hutan Raya Ir H. Djuanda yang dijadikan objek wisata oleh

para wisatawan. Wisatawan di artikan sebagai orang atau sekumpulan yang

mengunjungi suatu tempat yang akan di jadikan sebuah tujuan.

Variabel X Varibel Y

Konservasi Wisatawan

Gambar 2.1 Skema Paradigma Penelitian

G. Hipotesis

Hipotesis adalah jawaban sementara yang harus dibuktikan

kebenarannya dalam penelitian.

Hi : Terdapat pengaruh konservasi monyet ekor panjang ,semakin banyak

wisatawan Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda

Ho : Tidak terdapat pengaruh antar konservasi monyet ekor panjang terhadap

wisatawan Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda

iii
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda yang

berlokasi di Kampung Pakar Desa Ciburial Kecamatan Cimenyan, namun

penulis untuk memperoleh data menggunakan data sekunder.

Adapun waktu kegiatan dengan rincian waktu sebagai berikut :

No. Keterangan Waktu Pelaksanaan

1 Persiapan 27 April - 28 April 2013

2 Penyusunan laporan 22 April - 22 September 2013

Table 3.1 Rincian Kegiatan Penelitian

B. Metodologi Penelitian

Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif

kuantitatif, bertujuan untuk menggambarkan kejadian yang sebenarnya

berlangsung pada riset dilaksanakanya dan memeriksa sebab-sebab dari suatu

gejala tertentu.

iii
C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Menurut Suharsimi Arikunto ( 2003 : 130 ) berpendapat bahwa

populasi adalah keseluruhan subyek penelitian. Sedangkan menurut

Sugiyono ( 2003 :90 ) populasi adalah keseluruhan karakteristik/sifat yang

dimiliki oleh suatu subyek atau objek penelitian.

Berdasarkan kedua pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa

populasi adalah keseluruhan subyek penelitian yang mempunyai ciri – ciri

dan karakteristik yang sama. Dalam penelitian ini yang menjadi populasi

adalah pengunjung yang datang ke Museum Ir, Djuanda yang berjumlah

100 orang.

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari karakteristik yang dimiliki oleh populasi

tersebut. Sampel dalam penelitian ini diambil sebanyak 10 pengunjung

dari populasi pengunjung yang datang sebanyak 100 Orang.

D. Teknik Pengumpulan Data

Dalam rangka mengumpulkan data yang diperlukan penulis

menggunakan tekhnik sebagai berikut :

1. Penelitian Kepustakaan (Library Research)

Digunakan buku-buku yang berhubungan misalnya buku sejarah Ir.

H. Djuanda, tentang konservasi serta buku-buku yang berhubungan dengan

monyet ekor panjang.

iii
2. Pengamatan (Observasi)

Dalam penyusunan karya tulis ini, penulis juga menggunakan

tekhnik observasi, dan yang dimaksud observasi adalah peninjauan

langsung oleh para peniliti kepada yang diteliti untuk mendapatkan data

atau keterangan dari objek penelitian.

3. Wawancara (Interview)

Teknik ini untuk melengkapi dan meneliti hasil dari observasi

dengan cara interview, adapun pengertian interview adalah suatu tekhnik

yang dilakukan dengan cara tanya jawab dengan Responden.

E. Instrumen Penelitian

Dalam hal ini penulis menggunakan instrument penelitian sebagai

bahan pengumpulan data berupa lembar wawancara yang akan digunakan

untuk melengkapi bahan pembuatan karya tulis ini.

iii
BAB IV

PEMBAHASAN DAN ANALISIS

A. Deskripsi Data Umum

Mulai tanggal 14 Januari 1985 Taman Hutan Raya Ir. H Djuanda yang

terletak di kota Bandung daerah kota Jawa Barat, yang diresmikan oleh

Presiden Soeharto menjadi kebun raya rekreasi Taman Hutan Raya Ir. H.

Djuanda. Untuk mengabadikan namanya dan untuk mengenang jasa seorang

Pahlawan Revolusi.

Pada awalnya Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda hanya berstatus

sebagai hutan lindung (Komplek Hutan Gunung Pulosari). Yang membentang

dari kawasan Dago Pakar sampai Maribaya dengan luas 590 Hektar di

tumbuhi berbagai jenis pohon dari berbagai daerah. Dengan bentang alam

yang spesifik dan merupakan salah satu sisa ekosistem hutan di cekungan

Bandung yang masih dapat kita nikmati.

Berdasarkan surat keputusan Menteri Perhutanan, Taman Hutan Raya

Ir. H. Djuanda adalah kawasan pelestarian alam yang mempunyai tujuan

koleksi flora dan pauna. Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda merupakan

penyangga bagi kehidupan masyarakat. Di samping keunikan, dan fungsinya

Kawasan tersebut salah satu sumber daya untuk pendidikan, penelitian dan

pariwisata.

Tahura Ir H. Djuanda adalah kawasan konservasi yang di lindungi

oleh pemerintah sesuai dengan undang-undang no 5 tahun 1990 . Mengenai

iii
konservasi sumber daya alam hayati dan ekosistemnya yang ada tetap terjaga

keseimbangannya.

Luas taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda merupakan habitat hewan

sejenis kera (mamaca pascicularis) atau yang umum disebut monyet ekor

panjang. Monyet ekor panjang ini adalah monyet asli tenggara namun

sekarang tersebar di berbagai tempat di asia. Monyet ini sangat adaptif dan

termasuk hewan yang mengikuti perkembangan perbedaan dan peradaban

manusia. Selain menjadi timangan/pertunjukan, monyet ini juga digunakan

dalam berbagai percobaan kedokteran.

Keberadaan monyet ekor panjang di Taman Hutan Raya Ir. H. djuanda

yang jumlahnya mencapai ribuan dari tahun ke tahun dengan hidup

berkelompok. Sumber makanan bagi monyet ekor panjang tidak lepas dari

hutan dan terkadang dari pengunjung yang sengaja memberi makanan.

Monyet ekor panjang ini merupakan hewan yang paling dominan di Taman

Hutan Raya Ir. H. Djuanda karena mereka mampu beradaptasi dengan

lingkungannya. Monyet ekor panjang ini akan muncul ditengah-tengah

wisatawan yang sedang berkunjung dan monyet ekor panjang ini tidak

mengganggu wisatawan, mereka akan menghampiri wisatawan jika di berikan

makanan.Konservasi ini menyangkut semua keadaan fisik (Marfologi) yang

mendukung perlindungan terhadap monyet ekor panjang.

iii
B. Pembahasan dan Analisis

Sebagaimana telah diuraikan dalam deskripsi data umum mengenai

mengenai konservasi monyet ekor panjang terhadap wisatawan lokal Taman

Hutan Raya Ir. H. Djuanda merupakan masalah penting bagi bangsa

Indonesia khususnya, dengan cara agar tetap menjaga dan melestariakan

hewan yanga ada di Indonesia. Karena sering terjadi adanya penangkapan

dan berburu liar terhadap hewan-hewan yang telah dilindungi oleh

pemerintah. Bahkan manusia sering melakukan penebangan pohon secara liar

yang akibatnya hewan-hewan kehilangan habitatnya, yang berdampak hewan

tersebut harus berpindah tempat dari tempat asalnya. Begitupun dengan

monyet ekor panjang di Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda harus tetap terjaga

dari ancaman kepunahan .Dengan terus memelihara dan memberikan sumber

pakan yang cukup. Setelah hutan ini diresmikan menjadi Taman Hutan Raya

Ir. H. Djuanda. Monyet ekor panjang ini mulai dilestarikan.

Dalam upaya konservasi monyet ekor panjang dapat berkembang

dengan baik, harus ada tindak pemantauan bagi pengelola. Untuk terus

memantau terhadap habitat terhadap kawasan Taman Hutan Raya Ir. H.

Djuanda.

Dengan konservasi kawasan Taman Hutan Raya Ir. H Djuanda bagi

wisatawan lokal.

Banyaknya wisatawan lokal yang datang di Taman Hutan Raya Ir. H.

Djuanda berpengaruh terhadap pengetahuan akan pentingnya manfaat

sumber daya alam dan ekosistemnya bagi kehidupan monyet ekor panjang.

iii
Namun demikian, kondisi Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda menjadi

pandangan pertama bagi wisatawan. Karena lingkungan terlibat dalam aspek

ketertarikan wisatawan. Suksesnya suatu konservasi monyet ekor panjang

terhadap suatu kawasan tergantung dari kebijakan pemerintah dan pengelola,

untuk terus mewujudkan pelestarian alam yang juga berfungsi sebagai paru-

paru kota bandung. Karena dalam artian manusia adalah objek pertama dalam

pembangunan dan sekaligus pemeliharaan terhadap suatu sumber daya alam

hayati dan non hayati.

iii
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Didalam kesimpulan karya tulis ini, dapat disimpulkan bahwa

konservasi monyet ekor panjang di Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda masih

dalam pengelolaan yang lebih lanjut.

Konservasi ini merupakan suatu program yang ditentukan oleh

pemerintah untuk terus melestarikan dan melindungi monyet ekor panjang

dalam suatu sumber daya alam hayati yang bisa dimanfaatkan bagi kehidupan

manusia. Dengan cara merawat lingkungannya dan tidak menebang pohon-

pohon sebagai habitat monyet ekor panjang agar tidak berpindah dari tempat

asalnya.

B. Saran-Saran

Konservasi monyet ekor panjang Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda

harus lebih ditingkatkan dalam pengelolaannya, dengan memberikan sumber

pakan yang cukup. Agar monyet ekor panjang tidak berpindah tempat dari

kawasan Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda. Bagi pengelola harus mampu

melakukan fungsi secara optimal agar Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda

terus menjadi sebuah ketertarikan bagi wisatawan.

iii
KONSERVASI MONYET EKOR PANJANG TERHADAP
WISATAWAN LOKAL
( Studi Kasus Di Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda )

Karya Tulis
diajukan sebagai salah satu syarat
Tugas Akhir di MA “Nurul Falah” Bojong Pandan

Oleh
Kelompok 1
1. Irnayanti
2. Fitriah
3. Mukri
4. Alipudin

PROGRAM IPS
MA “ NURUL FALAH “ BOJONG PANDAN
JL. A. SOEDIRJA KP. PEUJEUH DESA BOJONG PANDAN
TUNJUNG TEJA – SERANG
2013 – 2014

iii
KATA PENGANTAR
   
.
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah
memberikan nikmatnya sehingga karya tulis ini dapat terselesaikan dengan baik.
Salawat dan salam semoga tercurahkan kepada junjungan kita yaitu Nabi
Muhammad SAW yang telah membawa umat dari zaman jahiliyah ke zaman
serba modern seperti sekarang ini.
Sebagai upaya terwujudnya rasa syukur kami terhadap pemberian
nikmatnya maka kami menyusun karya tulis ini untuk memenuhi tugas sekolah
pada mata pelajaran Sosiologi di MA Nurul Falah Bojong Pandan.
Karya tulis ini berjudul “Konservasi Monyet Ekor Panjang terhadap
Wisatawan Lokal.
Kami menyadari bahwa penyusunan karya tulis ini jauh dari kata
sempurna, namun berkat rahmat Allah SWT serta bimbingan dan dorongan dari
berbagai pihak akhirnya karya tulis ini dapat terselesaikan dengan baik, walaupun
terdapat banyak kekurangan.
Kami mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Ahmad Hidayat MM, M.SI, selaku ketua YP Nurul Falah Bojong
Pandan;
2. Bapak Gaosul Alam , S.Ag, selaku kepala sekolah Madrasah Aliyah Nurul
Falah Bojong Pandan;
3. Bapak Aa Herdiana, S.Pd.I, selaku Guru Bidang Study Sosiologi;
4. Bapak Ahmad Rifa’I, S.Ag , selaku Guru Pembimbing;
5. Bapak dan Ibu Dewan Guru yang telah dengan sukarela menyumbangkan
ilmunya kepada kami;
6. Ayah Bunda yang tidak pernah ada hentinya memberikan dorongan baik
berupa materi maupun berupa spiritual;
7. Rekan – rekan seperjuangan yang telah membantu dalam menyelesaikan
karya tulis ini.

iii
Semoga Allah SWT member pahala kepada semua pihak yang telah
membantu kami dalam penyusunan karya tulis ini, amien.

Bojongpandan, September 2013

penyusun

iii
LEMBAR PENGESAHAN

Karya tulis yang berjudul “Keberadaan Goa Jepang Ir. Djuanda Terhadap Minat
Wisawatan Lokal”.Telah diujikan dalam sidang pengujian karya tulis Madrasah
Aliyah ”Nurul Falah” Bojongpandan Kecamatan Tunjung Teja Kabupaten Serang
pada Hari Sabtu, 11 Januari 2014 Karya tulis ini telah diterima sebagai salah satu
syarat untuk menyelesaikan study pada Madrasah Aliyah.

Bojong Pandan, 11 Januari 2014

Dewan Penguji

Penguji I Penguji II Penguji III

AA HERDIANA, S.Pd.I JAENUDIN, S.Kom EVA KURIAH, S.Pd

Mengetahui
Kepala Madrasah Aliyah

GAOSUL ALAM, S.Ag

iii
DAFTAR ISI

Halaman
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN .................................................................. iii
KATA PENGANTAR .......................................................................... iv
DAFTAR ISI ......................................................................................... vi

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................ 1
B. Pembatasan Masalah .................................................................. 2
C. Perumusan Masalah ................................................................... 2
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................................... 2
E. Sistematika Penulisan ................................................................ 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


A. Pengertian Konservasi ................................................................ 5
B. Pengertian Konservasi Menurut Para Ahli ................................. 6
C. Pengertian Wisatawan ................................................................ 7
D. Pengertian Wisatawan Lokal Menurut Para Ahli........................ 7
E. Ciri-ciri Wisatawan  ................................................................... 8
F. Perbedaan Pengunjung dan Wisatawan Lokal ........................... 8
G. Kerangka Berpikir ...................................................................... 9
H. Hipotesis .................................................................................... 9

BAB III METODOLOGI PENELITIAN


A. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................... 10
B. Metodologi Penelitian ................................................................ 10
C. Populasi dan Sampel .................................................................. 11
D. Teknik Pengumpulan Data ......................................................... 11
E. Instrumen Penelitian ................................................................... 12

iii
BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS
A. Deskripsi Data Umum ................................................................ 13
B. Pembahasan dan Analisis............................................................ 15

BAB V HASIL PENELITIAN


A. Kesimpulan ................................................................................. 17
B. Saran-Saran................................................................................. 17

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

iii
DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi.2002. Prosedur Penelitian: Sebuah Pendekatan Praktek.


Jakarta: Rineka Cipta.

http:// www. Google. Com gwt / x?hl = en & u

http:// muhfatuhrohman. Word pres com/2013/01/23 devinisi konservasi


lingkungan / & q = definisi = konservasi + menurut + para ahli & sa= x dei=
(xy dufy ulfo xlr qexy y dq

http : // www. Anneahira. Com

http: //m. artikata. Com/arti-356728-wisatawan. Btml

http: //www. Google.com/m?q=tr.juandaq-client=m:

Kamus Besar Bahasa Indonesia

iii
DAFTAR WAWANCARA

1. Apakah Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda awalnya berstatus sebagai


hutan lindung ?
2. Apa saja kah jenis fauna yang termasuk hewan yang berkoloni ?
3. Apakah dengan konservasi monyet ekor panjang dapat berkembang
dengan baik ?
4. Bagaimana pembinaan habitat monyet ekor panjang ?
5. Ada berapa jenis monyet ekor panjang di Taman Hutan Raya Ir. H
Djuanda ?
6. Apakah kawasan Taman Hutan Raya Ir. H Djuanda mempunyai sumber
pakan yang berimbang pada konservasi monyet ekor panjang ?
7. Apakah sajakah sumber pakan bagi monyet ekor panjang ?
8. Apakah dari pertama berdiri sampai sekarang keberadaan monyet ekor
panjang semakin bertambah atau berkurang ?
9. Apakah ada manfaatnya dari konservasi monyet ekor panjang terhadap
Taman Hutan Raya Ir. H Djuanda ?
10. Usaha apa yang dilakukan pengelola untuk tetap melestarikan monyet
ekor panjang ?
11. Apakah keberadaan monyet ekor panjang suka mengganggu
wisatawan ?
12. Apakah selain monyet ekor panajang ada jenis monyet yang lain ?
13. Apakah ada wisatawan yang suka member makanan terhadap monyet
ekor panjang?
14. Bagaimana hubungan monyet ekor panjang terhadap satwa lain dan
tumbuhan?
15. Bagaimana cara melestarikan monyet ekor panjang agar tidak terjadi
kepunahan ?

iii
JAWABAN

1. Benar, bahkan tadinya akan dijadikan kebun binatang.


2. Monyet ekor panjang karena jumlahnya paling dominan
3. Tentu karena konservasi ini menyangkut semua unsur keanekaragaman
hewani
4. Taman hutan raya inikah menjadi kurang terkontrol oleh para pengelola
5. Hanya satu jenis, namun monyet ini berbeda-beda dengan monyet lain ada
yang ukurannya kecil dan ada yang lebih besar.
6. Hasil dari hutan dan terkadang dan para pengunjung yang sengaja memberi
makan
7. Ya, tergantung dari hasil hutan
8. Semakin bertambah, dan jumlahnya mencapai ribuan. Namun kini monyet
ekor panjang tersebar dimana-mana
9. Tentu ada karena bisa melestarikan suatu hewan yang pernah dijadikan
hewan percobaan kedokteran
10. Salah satunya melestarikan habitatnya dengan tidak menebang pohon-pohon
11. Tidak, mereka hanya akan mendekati wisatawan jika diberikan makanan
12. Tidak ada, yang ada hanyalah hewan lain seperti anjing dan burung
13. Kadang-kadang terkadang ada wisatawan yang memberi makan apa saja
yang dibawanya
14. Tetap menjaga Taman Hutan Raya Ir. Djuanda sebagai habitatnya agar bisa
terus berkembang biak
15. Keanekaragaman dimanfaatkan, memanfaatkan sumber daya alam hayati
untuk kehidupan, sebagai sumber penyangga bagi kehidupan manusia

iii
LAMPIRAN 1

BIODATA PENULIS

Nama : FITRIAH
Tempat tanggal lahir : lebak, 29 maret 1996
Kelas : XII B MA
Alamat : kp. Pasir waru Desa.kolelet kec. Rangkasbitung kab.
Lebak-banten
Hobi : membaca
Cita-cita : dokter
Kesan : menambah pelajaran dan pengalaman,semoga karya
tulis ini menjadi lebih baik dan bermanfaat bagi penulis dan bagi pembaca
Pesan : harus semangat dalam mengerjakan tugas

Nama : IRNAYANTI
Tempat tanggal lahir : serang, 29 mei 1995
Kelas : XII B MA
Alamat : Kp. Jambu bunut desa. Bojong pandan kec. Tunjung teja
kab. Serang-banten
Hobi : membaca buku
Cita-cita :guru
Kesan : menjadikan sebuah inspirasi dari pengalaman yang
begitu mengesankan dan banyaknya rasa-rasa yang dirasakan. Tapi itu semua
menjadikan sebuah perubahan dan pengetahun .
Pesan : keiklasan dan doa yang harus tetap dipanjatkan untuk
menjadikan sebuah semangat dalam meraih kesuksesan.

Nama : Alipudin

iii
Tempat tanggal lahir :Serang, 14 agustus 1995
Kelas : XII B MA
Alamat : kp. Catang pabuaran desa. Bojong catang kec. Tunjung
teja kab. Serang-banten
Hobi : main bola
Cita-cita :polisi
Kesan : perasaannya pusing dan ga ngerti-ngerti
pesan : jangan pernah menyerah

Nama : MUKRI
Tempat tanggal lahir : serang, 12 maret 1995
Kelas : XII A MA
Alamat : kp. Ketemanggungan desa bojong pandan kec.tunjung
teja kab.serang-banten
Hobi : maen bola
Cita-cita :pilot
Kesan : menambah pelajaran dan pengalaman
.pesan : tetap semangat aja dah..

iii
DAFTAR WAWANCARA WISATWAN LOKAL

1. Bagaimana tanggapan anda mengenai konservasi monyet ekor pamjang di


Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda ?
2. Apakah Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda sudah menjadi tempat yang baik
untuk monyet ekor panjang ? alasannya !
3. Apakah perlu monyet ekor panjang dilestarikan ? alasannya !
4. Apkah anda merasa terganggu dengan adanya monyet ekor panjang di Taman
Hutan Raya Ir. H. Djuanda ?
5. Dengan cara apa konservasi monyet ekor panjang di Taman Hutan Raya Ir.
H. Djuanda agar lebih baik ?
Jawaban
1. Sangat baik sekali
2. Bisa jadi, karena kalau tempat ini tidak baik monyet ekor panjang tidak akan
bertahan di Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda
3. Sangat perlu sekali bahkan kalau bisa di tingkatkan
4. Tidak, monyet-monyet disini biasa saja ketika ada wisatawan
5. Harus bisa merawat atau menjaga kondisi lingkungan yang biasa dihuni oleh
monyet ekor panjang.
Sumber : Euis Nurfadilah
Kelas : XII B

1. Menarik dan sangat bagus


2. Bisa, karena di Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda tempatnya sudah termasuk
hutan. Jadi, monyet itu bisa bertahan.
3. perlu
4. Tidak, karena monyet itu tidak mengganggu ketika ada wisatawan.
5. Harus bisa menjaga dan merawat tempat / lingkungan yang dihuni oleh
monyet ekor panjang.
Sumber : Siti Sunarni
Kelas : XII B

iii
1. Kurang begitu baik
2. Belum karena monyet ekor panjang disana masih terbengkalai tanpa ada
perawatan yang baik.
3. Perlu, karena merreka adalah salah satu hewan endemik disana.
4. Tidak, karena disetiap perjalanan monyet-monyet itu hanya diatas pohon.
5. Ia harus dilestarikan dan dirawat dengan lebih baik lagi.
Sumber : Sukronah
Kelas : XII B

1. Kurang perhatian dan kurang pemeliharaan.


2. Belum begitu baik, karena kurangnya pemeliharaan.
3. Perlu, karena monyet ekor panjang adalah salah satu hewan langka.
4. Banget, soalanya monyet.
5. Harus lebih diperhatikan lagi pemeliharaanya, mulai dari pemeliharaan
makanan dan kesehatannya.
Sumber : Safitri Yanti
Kelas : XII B

1. Kurang diperhatikan
2. Lumayan, karena disitu banyak pohon-pohon. tetapi harus lebih diperhatikan.
3. Perlu, karena monyet ekor panjang sangat menarik.
4. Tidak, malah menarik.
5. Harus diperhatikan, dijaga, dan dilindungi.
Sumber : Susi
Kelas : XII B

1. Sepertinya kurang begitu diperhatikan tentang konservasi monyet ekor


panjang .
2. Iya, karena Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda itu sangat baik
kelingkungannya.

iii
3. Harus, kalau sudah punah anak cucu kita tidak bisa tahu monyet ekor panjang
itu.
4. Tidak sama sekali.
5. Harus lebih diperhatikan lingkungannya agar tidak tercemar dan tidak
mengganggu monyet itu sendiri.
Sumber : Marti
Kelas : XII B

1. Tidak ada perlindungan terhadap monyet tersebut.


2. Bisa jadi, karena dengan hutannya yang luas juga banyak pepohonan untuk
dia hidup.
3. Perlu, karena sekarang sudah banyak monyet-monyet diburu.
4. Iya. Tapi tidak semuanya mengganggu.
5. Seharusnya pengurus Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda harus melindungi
lebih baik.
Sumber : M. Rusdi
Kelas : XII B

1. Cukup dijaga dan monyetnya dirawat


2. Iya, karena monyet disana dibebaskan hidup di alam bebas.
3. Iya, karena takut dan takut diburu oleh masyarakat.
4. Tidak, karena monyetnya unik.
5. Dijaga dan dirawat.
Sumber : Aat Atiah
Kelas : XII A

iii
1. Cukup dilestarikan
2. Iya, karena disana adalah hutan dan kebanyakan monyet hidup liar / bebas
dipepohonannya.
3. Iya, karena monyet tersebut sudah langka.
4. Tidak, Karena monyet tersebut langka.
5. Merawatnya.
Sumber : Junaeni
Kelas : XII B

1. Cukup baik.
2. Tergantung dari pengelolaannya.
3. Iya, Karena monyet ekor panjang memerlukan perlindungan.
4. Tidak
5. Mengelola Taman Hutan Raya Ir. H Djuanda sebagai hutan lindung terhadap
monyet ekor panjang.
Sumber : Haryanti
Kelas : XII A

iii
iii

Anda mungkin juga menyukai