KATA PENGANTAR I
DAFTAR ISI ii
BAB I MENGENAI KONSERVASI 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Makalah 1
1.3 Tujuan Makalah 1
BAB II SEJARAH, TANTANGAN, DAN UPAYA KONSERVASI SPESIES 4
2.1 Defenisi Konservasi 3
2.2 Sejarah Konservasi Di Indonesia 3
2.3 Mengapa Konservasi Penting 5
2.4 Tantangan Konservasi Spesies 7
2.5 List Spesies Konservasi Indonesia 10
2.6 Upaya Konservasi Spesies 14
BAB III EVALUASI MENGENAI KONSERVASI SPESIES DI INDONESIA 15
3.1 Kesimpulan 15 3.2 Rekomendasi Untuk Meningkatkan Upaya
Konservasi Spesies 16
DAFTAR PUSTAKA 18
BAB I
MENGENAI KONSERVASI
Pentingnya konservasi telah menjadi topik yang semakin relevan karena dampak
perubahan iklim, deforestasi, dan polusi yang semakin meningkat. Banyak spesies yang
menghadapi kepunahan karena habitatnya dihancurkan dan perburuan liar. Jika tidak ada
tindakan yang diambil untuk melindungi spesies-spesies tersebut, maka mereka akan
hilang dari muka bumi selamanya.
Selain itu, keanekaragaman hayati juga memiliki manfaat ekonomi yang besar, seperti
sumber daya alam, pariwisata, dan sektor pertanian. Kehilangan keanekaragaman hayati
dapat berdampak buruk bagi ekonomi dan lingkungan kita.
Dalam makalah tentang konservasi, kita dapat mengeksplorasi berbagai upaya yang
telah dilakukan untuk melindungi spesies-spesies terancam punah dan habitat mereka,
serta menjelaskan mengapa konservasi penting untuk kelangsungan hidup manusia dan
makhluk hidup lainnya di bumi. Makalah ini dapat menjadi sarana untuk meningkatkan
kesadaran dan memotivasi tindakan positif dalam upaya menjaga keanekaragaman hayati.
BAB II
SEJARAH, TANTANGAN, DAN UPAYA KONSERVASI SPESIES
Konservasi memiliki arti sempit perlindungan. Istilah “konservasi” berasal dari kata
conservation yang mengandung makna kata con- (together) dan servare (keep/save) yang
memiliki pengertian mengenai upaya memelihara apa yang kita punya (keep/save what you
have) dengan bijaksana (wise use).
Sedangkan dalam arti luas, pengertian konservasi adalah upaya, langkah dan metode
pengelolaan dan penggunaan biosfer secara bijaksana agar memperoleh keuntungan terbesar
secara lestari untuk generasi sekarang dengan tetap terpelihara potensi untuk memenuhi
kebutuhan dan aspirasi yang akan datang.
Penggunaan sumber daya alam untuk memenuhi kebutuhan manusia dalam jumlah
dan waktu yang lama menyebabkan munculnya konsep konservasi. Harapannya, dengan
tindakan konservasi yang tepat dapat menjaga kesejahteraan manusia secara berkelanjutan.
Hutan merupakan sumberdaya alam yang memiliki keanekaragaman tinggi, selain itu
sejak zaman dahulu hutan sudah dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan manusia. Namun
seiring bertumbuhnya jumlah penduduk, luas hutan yang ada di dunia juga semakin
berkurang. Selain itu karena terjadi perang dunia membuat hutan menjadi rusak. Jika hutan
dibiarkan begitu saja mungkin akan semakin rusak dan menimbulkan banyak masalah apalagi
banyak satwa yang kehilangan habitatnya. Salah satu negara yang terkena dampak dari
penjajahan adalah Indonesia. Banyak hutan di Indonesia yang dimanfaatkan penjajah untuk
diambil kayunya sebagai bahan perang. Namun kegiatan konservasi yang ada di Indonesia
juga tidak terlepas dari pengaruh pemerintahan kolonial. Kegiatan konservasi sendiri
merupakan perkembangan dari preservasi. Sejarah ide preservasi lahir di Eropa kemudian
berkembang menjadi konservasi dengan prinsip pemanfaatan di Amerika.
Indonesia adalah salah satu negara megadiverse di dunia dengan sekitar 17.000 pulau
dan beragam ekosistem seperti hutan hujan tropis, terumbu karang, dan savana. Negara ini
juga merupakan rumah bagi lebih dari 1.700 spesies burung, 600 spesies reptil, 515 spesies
mamalia, dan ribuan spesies tumbuhan. Keanekaragaman hayati yang tinggi ini memainkan
peran penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem dan memberikan manfaat ekonomi
dan sosial bagi masyarakat.
Salah satu contoh pentingnya konservasi spesies di Indonesia adalah kasus orangutan.
Orangutan merupakan satu-satunya spesies kera besar yang dapat ditemukan di Indonesia dan
Malaysia. Namun, populasi orangutan di Indonesia terus menurun karena hilangnya habitat
mereka akibat deforestasi, kebakaran hutan, dan perburuan liar. Jika tidak ada upaya
konservasi yang serius, orangutan mungkin akan punah di alam liar dalam beberapa dekade
ke depan.
Indonesia memiliki kekayaan alam yang melimpah, termasuk tumbuhan dan hewan
dengan nilai pengobatan tradisional yang tinggi. Banyak spesies tumbuhan di Indonesia
digunakan dalam obat-obatan tradisional yang telah terbukti efektif dalam pengobatan
berbagai penyakit. Kehilangan spesies-spesies ini dapat mengurangi sumber daya penting
bagi bidang kesehatan dan pembangunan obat-obatan di masa depan.
Konservasi spesies juga penting dalam mendukung sektor pariwisata dan ekonomi.
Indonesia adalah salah satu tujuan pariwisata alam terkemuka di dunia, dengan daya tarik
seperti Taman Nasional Komodo, Taman Nasional Gunung Leuser, dan Taman Nasional
Ujung Kulon. Keberadaan spesies-spesies langka dan habitat alam yang indah menjadi
magnet bagi wisatawan lokal dan internasional. Pariwisata alam memberikan sumber
penghasilan bagi masyarakat setempat, meningkatkan pertumbuhan ekonomi, dan
menciptakan lapangan kerja.
5. Kehidupan Masyarakat Lokal
A. Hilangnya Habitat
Perusakan habitat alami merupakan ancaman utama bagi banyak spesies. Deforestasi,
perubahan iklim, urbanisasi, dan ekspansi pertanian telah mengakibatkan hilangnya habitat
yang penting bagi kehidupan banyak spesies. Penyusutan habitat ini mempersempit ruang
gerak, mengganggu siklus hidup, dan meningkatkan risiko kepunahan.
Peneliti menyebut jika hampir semua hewan darat terancam kehilangan sebagian
habitatnya pada tahun 2050. Hal tersebut terjadi lantaran adanya pembukaan lahan secara
terus menerus untuk memenuhi permintaan pangan dunia yang terus meningkat. Peneliti
sendiri memperkirakan bahwa kita akan membutuhkan sekitar 2 hingga 10 juta km persegi
lahan pertanian baru untuk memenuhi permintaan pangan dalam 30 tahun ke depan. Dengan
kebutuhan lahan yang makin bertambah itu maka makin bertambah pula kawasan alami yang
kehilangan fungsinya dan akan membuat hampir 90 persen hewan darat bakal kehilangan
sebagian besar habitatnya.
Ketika hewan kehilangan habitat alami mereka, mereka sering kali terdorong untuk
mencari sumber makanan dan tempat tinggal di daerah manusia. Ini dapat menyebabkan
konflik antara manusia dan hewan, seperti serangan hewan liar terhadap ternak atau ancaman
terhadap keselamatan manusia. Konflik semacam itu sering kali mengarah pada perburuan
dan pembunuhan hewan yang dianggap sebagai ancaman, yang pada gilirannya dapat
menyebabkan penurunan populasi dan kepunahan spesies.
B. Perubahan Iklim
Perburuan liar dan perdagangan ilegal adalah faktor lain yang menyebabkan
kepunahan spesies. Kegiatan ini sering kali terjadi karena permintaan pasar akan produk-
produk seperti gading gajah, tanduk badak, atau kulit harimau. Penegakan hukum yang lemah
dan kurangnya kesadaran akan dampak negatif dari perdagangan ilegal menyebabkan
kerugian yang signifikan bagi populasi spesies tertentu.
Perburuan ilegal seringkali dipicu oleh permintaan pasar domestik dan internasional
terhadap produk-produk hewan liar, seperti kulit, daging, tulang, gading, dan hewan hidup
untuk perdagangan hewan peliharaan. Beberapa spesies, seperti harimau, badak, gajah,
burung, dan reptil langka, menjadi sasaran utama perburuan ilegal karena memiliki nilai
ekonomi yang tinggi di pasar gelap. Perburuan ilegal menjadi bisnis yang menguntungkan
bagi para pemburu dan penyelundup. Barang-barang yang diperoleh dari perburuan ilegal
dapat dijual dengan harga yang jauh lebih tinggi di pasar gelap. Hal ini mendorong
kelompok-kelompok kriminal untuk terlibat dalam perburuan ilegal sebagai sumber
pendapatan.
Orangutan adalah spesies kera besar yang endemik di Indonesia, terutama di pulau
Kalimantan dan Sumatera. Mereka dikenal karena kecerdasan mereka yang tinggi dan
kemampuan menggunakan alat. Orangutan merupakan spesies yang terancam punah karena
hilangnya habitat akibat deforestasi dan perburuan ilegal.
Gajah Sumatra adalah subspesies gajah Asia yang endemik di pulau Sumatera.
Mereka memiliki ukuran yang lebih kecil dibandingkan dengan gajah Asia lainnya. Gajah
Sumatra menghadapi ancaman serius akibat perburuan ilegal, hilangnya habitat, dan konflik
dengan manusia.
Komodo adalah spesies kadal terbesar yang hanya ditemukan di pulau Komodo, Rinca,
Padar, Gili Motang, dan Flores di Indonesia. Mereka terkenal karena ukuran tubuhnya yang
besar dan keahlian sebagai predator. Komodo merupakan spesies yang terancam punah
karena perusakan habitat, gangguan manusia, dan perburuan ilegal.
6. Kura-kura penyu (Chelonia mydas)
Kura-kura penyu hijau adalah spesies penyu laut yang besar dan tersebar di perairan
Indonesia. Mereka memiliki kepala yang lebar dan cangkang yang datar. Kura-kura penyu
merupakan spesies yang dilindungi dan terancam punah akibat perburuan untuk daging, telur,
dan bagian tubuhnya, serta kerusakan habitat pantai.
Kupu-kupu rajah adalah spesies kupu-kupu yang sangat langka dan endemik di pulau
Papua, Indonesia. Mereka memiliki ukuran yang besar dan warna yang indah. Kupu-kupu
rajah terancam punah akibat perusakan habitat, perdagangan ilegal, dan pengumpulan
spesimen untuk koleksi.
Anoa adalah jenis banteng kecil yang hidup di pulau Sulawesi, Indonesia. Mereka
memiliki ukuran tubuh yang kecil dan tanduk yang melengkung. Anoa merupakan spesies
yang terancam punah karena perburuan ilegal dan hilangnya habitat akibat perambahan
hutan.
Jalak Bali adalah spesies burung endemik di pulau Bali, Indonesia. Mereka memiliki
bulu berwarna putih dan hitam yang kontras. Jalak Bali terancam punah karena perburuan
ilegal, perdagangan ilegal, dan hilangnya habitat akibat perambahan lahan.
Selain itu, keanekaragaman hayati Indonesia juga memberikan manfaat ekonomi yang
besar bagi negara ini. Indonesia mengandalkan sektor pertanian, perikanan, dan pariwisata
sebagai sumber pendapatan utama, dan keanekaragaman hayati memberikan dukungan
penting untuk sektor-sektor tersebut. Dengan melindungi spesies dan habitatnya, kita dapat
memastikan keberlanjutan ekonomi dan lingkungan di masa depan.
A. Perlindungan Habitat
Konservasi in situ (di habitat alami) dan ex situ (di tempat yang dikontrol seperti
kebun binatang atau kebun raya) merupakan pendekatan yang saling melengkapi. Upaya
konservasi in situ melibatkan pemantauan populasi, pengelolaan habitat, dan partisipasi
masyarakat lokal. Sementara itu, konservasi ex situ berfokus pada pemeliharaan populasi
dalam situasi yang dikendalikan, termasuk program pemuliaan dan penanaman kembali
spesies ke habitat alami.
BAB III
3.1 Kesimpulan
Konservasi spesies penting karena memiliki implikasi yang luas. Pertama, konservasi
spesies membantu menjaga keseimbangan ekosistem. Spesies-spesies memiliki peran khusus
dalam rantai makanan dan ekologi suatu wilayah. Kehilangan spesies dapat menyebabkan
gangguan dalam ekosistem dan mengancam keberlanjutan spesies lainnya.
Kedua, konservasi spesies memiliki manfaat ekonomi dan sosial. Indonesia adalah
tujuan pariwisata alam yang populer, dan keberadaan spesies langka dan habitat alam yang
indah menjadi daya tarik utama. Pariwisata alam memberikan sumber penghasilan bagi
masyarakat setempat dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi. Selain itu, banyak
spesies tumbuhan dan hewan di Indonesia memiliki nilai pengobatan tradisional yang tinggi,
yang berpotensi untuk pengembangan obat-obatan di masa depan.
Terakhir, konservasi spesies penting untuk menjaga warisan budaya dan identitas
bangsa. Spesies-spesies unik di Indonesia mencerminkan keanekaragaman budaya dan alam
negara ini. Upaya konservasi membantu melindungi warisan budaya dan memastikan bahwa
generasi mendatang dapat terhubung dengan alam dan keanekaragaman yang ada.
Dalam rangka mencapai tujuan konservasi spesies, diperlukan kerjasama antara
pemerintah, lembaga konservasi, masyarakat lokal, dan masyarakat internasional. Pemerintah
Indonesia perlu menguatkan perlindungan hukum, penegakan hukum, dan pengawasan
terhadap aktivitas yang merugikan konservasi spesies. Selain itu, pendidikan dan kesadaran
masyarakat juga perlu ditingkatkan agar mereka dapat menghargai keanekaragaman hayati
dan berpartisipasi aktif dalam konservasi spesies.
5. Kerjasama Internasional
https://bbksda-papuabarat.com/mengenal-konservasi/
https://www.menlhk.go.id/site/post/225
http://pojokiklim.menlhk.go.id/read/desain-insentif-untuk-penanganan-perubahan-iklim-
melalui-konservasi-keanekaragaman-hayati
http://pojokiklim.menlhk.go.id/read/jelang-unea-4-solusi-inovatif-menuju-konsumsi-dan-
produksi-berkelanjutan-dalam-rangka-menghadapi-perubahan-iklim-dan-merealisasikan-sdgs
https://bincangenergi.id/ancaman-perubahan-iklim-terhadap-keanekaragaman-hayati-dunia/
#:~:text=Perubahan%20iklim%20dapat%20merombak%20distribusi,overfishing)%2C
%20dan%20kebakaran%20hutan.
https://www.kompas.com/sains/read/2020/12/28/130200923/peringatan-90-persen-hewan-
darat-akan-kehilangan-habitatnya-pada-2050-?page=all