Anda di halaman 1dari 25

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

PEMBANGUNAN NASIONAL

OLEH:

KELOMPOK 2

DENY ARDIANTO SIREGAR


HARFI YANES FIRA
GILANG RAMADHAN
REXA AMIAR MUTTAQIN
GILANG GUMILAR

13014016
13014006
13014020
13014004
13012006

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
BANDUNG
2016

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas limpahan rahmat dan karunia-Nya,
kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan lancar. Penulisan makalah ini diajukan untuk
memenuhi syarat yang diberikan oleh dosen matakuliah Kewarganegaraan.
Kami ucapkan terimakasih kepada Ibu Tatik Fidowaty, S.IP. selaku dosen pembimbing
mata kuliah Kewarganegaraan yang telah membimbing kami sehingga dapat menyelesaikan
tugas makalah ini dengan maksimal. Tak lupa kami ucapkan terimakasih kepada semua pihak
yang telah membantu baik secara langsung ataupun tidak langsung dalam pembuatan makalah
ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih memiliki kekurangan dan kesalahan. Oleh karena itu
kritik dan saran sangat kami harapkan untuk kesempurnaan tugas-tugas selanjutnya.
Kami berharap makalah ini dapat bermanfaat baik bagi penulis maupun bagi pembaca.

Bandung, 15 Desember 2016

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................................i
DAFTAR ISI....................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................................1
1.1

LATAR BELAKANG MASALAH..................................................................................1

1.2

MAKSUD DAN TUJUAN...............................................................................................2

1.3

RUMUSAN MASALAH..................................................................................................2

BAB II ISI........................................................................................................................................3
2.1 TEORI....................................................................................................................................3
2.1.1 SEJARAH PEMBANGUNAN NASIONAL.................................................................3
2.1.2 FAKTOR FAKTOR PENGHAMBAT PEMBANGUNAN.........................................4
2.1.3 FAKTOR FAKTOR PELANCAR PEMBANGUNAN...............................................5
2.1.4 PEMBANGUNAN DI ERA GLOBALISASI................................................................9
2.1.5 DAMPAK GLOBALISASI DALAM PEMBANGUNAN..........................................10
2.1.6 PEMBERDAYAAN DAERAH....................................................................................11
2.1.7 PEMBANGUNAN MASYARAKAT DESA................................................................11
2.1.8 SUSUNAN UTAMA PEMBANGUNAN....................................................................12
2.2 ANALISIS...........................................................................................................................13
2.2.1 PENGERTIAN PEMBANGUNAN.............................................................................13
2.2.2 HAKIKAT PEMBANGUNAN NASIONAL...............................................................14
2.2.3 TUJUAN PEMBANGUNAN NASIONAL.................................................................15
2

2.2.4 VISI DAN MISI PEMBANGUNAN NASIONAL......................................................16


2.2.5 ASAS ASAS DAN PRINSIP PRINSIP PEMBANGUNAN NASIONAL.............18
2.2.6 PEMBANGUNAN NASIONAL NKRI.......................................................................21
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN.......................................................................................25
3.1 KESIMPULAN....................................................................................................................25
3.2 SARAN................................................................................................................................26
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................................27

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG MASALAH
Pembangunan merupakan suatu proses perubahan yang berlangsung secara sadar, terencana
dan berkelanjutan dengan sasaran utamanya adalah untuk meningkatkan kesejahteraan hidup
manusia atau masyarakat suatu bangsa. Ini berarti bahwa pembangunan senantiasa beranjak
dari suatu keadaan atau kondisi kehidupan yang kurang baik menuju suatu kehidupan yang
lebih baik dalam rangka mencapai tujuan nasional suatu bangsa.
Pembangunan Nasional bertujuan untuk mewujudkan masyarakat adil dan makmur yang
merata material dan spiritual berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 serta
menjalankan roda perekonomian dan mewujudkan kesejahteraan sosial.
Sejak Proklamasi 17 Agustus 1945, pembangunan nasional mengalami pasang surut. Dimulai
pada masa orde lama, pembangunan nasional lebih diarahkan pada sektor politik. Akibatnya
pembangunan nasional disektor lain terabaikan. Masyarakat tetap terkurung dalam belenggu
kemiskinan. Selanjutnya pada masa orde baru, dengan tekad memperbaiki kesejahteraan
rakyat, pembangunan nasional diarahkan pada usaha mencapai pertumbuhan ekonomi yang
tinggi. Untuk maksud tersebut semua aspek kehidupan diarahkan untuk mendukung
tercapainya pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Akibatnya kehidupan demokrasi menjadi
terbelenggu, KKN merajalela dan sektor pertanian sebagai leading sector masyarakat
terabaikan. Sekarang ini, dengan tekad reformasi disegala bidang, pembangunan nasional
diarahkan pada usaha pembangunan yang berkelanjutan serta berkeadilan.
1

1.2 MAKSUD DAN TUJUAN


1. Untuk mengetahui pengertian pembangunan nasioanal
2. Untuk mengetahui hakikat pembangunan nasional
3. Untuk mengetahui tujuan pembangunan nasional
4. Untuk mengetahui asas-asas pembangunan nasional.

1.3 RUMUSAN MASALAH


1. Apa pengertian pembangunan nasioanal ?
2. Bagaimana hakikat pembangunan nasional ?
3. Apa tujuan pembangunan nasional ?
4. Apa asas-asas pembangunan nasional ?

BAB II
ISI

2.1 TEORI
2.1.1 SEJARAH PEMBANGUNAN NASIONAL
Sejak Indonesia menjadi sebuah negara merdeka, pembangunan sudah mulai dilakukan,
meskipun dalam pelaksanaan pembangunan pada saat itu belum mengacu kepada suatu
perencanaan jangka panjang. Pada pemerintahan kurun waktu 20 tahun pertama Indonesia
pertama kekuasaan presiden sangat dominan, sehingga dalam pelaksanaan pembangunan pun
acuan utamanya adalah kebijakan atau ide-ide yang dikemukakan oleh presiden. Walaupun pada
masa itu kita mengenal suatu konsep pembangunan semesta berencana, namun rencana
pembangunan nasional yang disusun belum menggunakan pola perencanaan yang sistematis dan
berjangka panjang. Pembangunan nasional yang dilaksanakan pada saat itu mengacu kepada
GBHN yang dirumuskan oleh MPRS. Namun apa yang dimasukkan pada GBHN pada saat itu
biasanya hanya penjabaran dari ide-ide yang dikemukakan oleh presiden dalam pidato
kenegaraan dihadapan siding umum yang kemudian disahkan oleh lembaga tertinggi negara
tersebut. Itu sebabnya perencanaan pembangunan selain tidak konsisten dan tidak sistematik juga
kesinambungannya dipertanyakan, sehingga patut pula dipertanyakan apakah pembangunan itu
dapat berkelanjutan atau tidak.
Fokus utama pembangunan pada saat itu lebih menekankan pada pembangunan politik yang
didasarkan atas asumsi bahwa apabila pembangunan politik ini berhasil, maka bangsa Indonesia
akan menjadi bangsa yang mampu berdiri di atas negeri sendiri. Pembangunan politik yang
3

dilaksanakan adalah politik mercusuar, yakni politik yang hanya mengarah pada tercapainya
keinginan bangsa Indonesia diperhitungkan oleh bangsa-bangsa lain di dunia, terutama dari segi
kekuatan militer dan politik. Aspek peningkatan kesejahteraan rakyat dari sisi ekonomi dan
pembangunan SDM dapat dikatakan masih terabaikan.
Pada masa pemerintahan orde baru, pembangunan nasional dilaksanakan dengan mengacu
kepada suatu perencanaan yang lebih sistematis dan berjangka panjang sehingga dapat menjamin
kesinambungan pelaksanaannya. Rencana pembangunan nasional jangka panjang yang
dirumuskan sejak masa awal pemerintahan orde baru dikenal dengan nama Rencana
Pembangunan Lima Tahun (REPELITA). Repelita ini ada yang disusun untuk menjadi acuan
dalam pembangunan nasional jangka panjang selama 25 tahun dan ada yang disusun untuk
menjadi acuan pembangunan lima tahunan (PELITA). Pada setiap REPELITA terdiri dari 5
PELITA, yaitu PELITA I sampai PELITA V. Dimana pada setiap PELITA digunakan sebagai
pijakan GBHN yang didalamnya tergambar tahapan-tahapan pembangunan dalam berbagai
sektor, baik politik, ekonomi, agama, social budaya, pertahanan dan sektor lainnya dengan
menganut tiga prinsip yang dikenal dengan Trilogi Pembangunan.
Ketiga Trilogi Pembangunan itu adalah stabilitas, pertumbuhan dan pemerataan. Stabilisasi
menunjukkan pada pengertian, bahwa situasi keamanan social dan politik dalam negeri harus
stabil agar kondusif dalam pencapaian pembangunan nasional. Pertumbuhan menunjukkan pada
pengertian bahwa dalam pelaksanaan pembangunan nasional harus terjadi pertumbuhan ekonomi
yang bersifat gradual dan signifikan. Adapun pemerataan menunjukkan pada pengertian bahwa
keberhasilan pembangunan harus merata pada semua sektor dan bidang serta pada seluruh
lapisan masyarakat dan seluuruh wilayah NKRI.

2.1.2 FAKTOR FAKTOR PENGHAMBAT PEMBANGUNAN


Faktor-faktor yang menghambat pembangunan terasa sejak tahun 1950. Pembangunan semesta
dan berencana baru dapat berjalan setelah kembali ke UUD 1945 yang memungkinkan
demokrasi terpimpin dan ekonomi terpimpin.
Sebelum tahun 1959, pembangunan terbentur pada berbagai macam faktor yang menjadi
penghambat bagi terlaksananya pembangunan tersebut. Sebab-sebab pokok sudah sama kita
pahami, sehingga pada akhir-akhir ini setelah pikiran liberalisme, sabotase, percobaan intervensi
dan gerakan subersif dan pemberontakan berhasil di tindas, timbul kebulatan pikiran untuk
mengadakan retooling dalam susunan ekonomi, ketatanegaraan dan susunan masyarakat, yang
tentu akan berakibat besar bagi kebijaksanaan politik dalam struktur ketatanegaraan Indonesia,
yaitu suatu susunan yang pada hakekat nya bukan merupakan barang baru bagi masyarakat
Indonesia yang disebut pelaksanaan demokrasi terpimpin atau yang disebut dengan kata-kata
yang sederhana oleh rakyat ialah gotong royong, sebagai satu-satu nya jalan keluar menuju
kepada pembangunan semesta atau pembangunan sosialisme ala Indonesia.
Faktor-faktor yang merupakan kebulatan pikiran itu kiranya tidak perlu kita kupas lagi, akan
tetapi karena porsoalan itu merupakan suatu persoalan yang sangat luas, karena tidak berdiri
sendiri, maka perlulah kiranya meminta perhatian kepada aspek-aspek yang di timbulkan oleh
sebab-sebab pokok itu agar kita dapat mendapat hasil yang berguna bagi mencapai pembangunan
nasional :
1.

Faktor politis

Pelaksanaan pembangunan berlangsung atas stabilisasi di bidang politik sehingga


pelaksanaannya ini tidak terbentur pada pergantian program pemerintah yang mungkin
berlainan dengan program yang semula, bahkan mungkin bertentangan dengan yang telah di
laksanakan.
2.

Faktor psikologi
Tekanan ekonomi, keguncangan politik, pertentangan ideologi dan akibat-akibat revolusi
bersenjata masih sangat berkesan pada kaum buruh, tani, dan pemuda serta potensi nasional
lainnya di tambah pula dengan politik adu domba imperialisme yang dengan sadar atau tidak
telah di laksanakan justru oleh gembong-gembong politik, mengakibatkan rakyat diam dalam
seribu bahasa dalam menyelasaikan revolusi.

3.

Faktor pendidikan
Faktor pendidikan yang sebagian besar menurut dasarnya masih mempergunakan sistem
lama, yaitu sistem pendidikan kolonial sudah tidak sesuai dengan tuntutan nasional.

4.

Menghidupkan potensi rakyat


Pembangunan semesta dan berencana baru terjamin akan berhasil baik, apabila pembangunan
itu tidak saja mempunyai tujuan untuk membentuk masyarakat yang adil dan makmur, tetapi
juga harus di dukung oleh rakyat sendiri yang di ikut sertakan dalam menyususn,
mengesahkan, menilai, mengawasi, dan melaksanakan pembangunan itu.

2.1.3 FAKTOR FAKTOR PELANCAR PEMBANGUNAN


1. Kemerdekaan dan kedaulatan bangsa,
Untuk terselenggaranya pembangunan ekonomi bangsa Indonesia, modal yang dipandang
sangat penting adalah modal yang mencerminkan harga diri dan martabat bangsa yang

merupakan motivasi kuat untuk bertekad memperbaiki nasib dengan mengandalkan kekuatan
sendiri.
2. Posisi geografik negara
Tesedianya sumber daya alam tertentu
Skala prioritas pembangunan ekonomi yang harus dipertimbngkan
Jenis masalah yang diperhitungkan
Akses kepada sumber ekonomi yang dibutuhkan, tetapi berada di luar batas
wilayah negara kita adalah beberapa implikasi atas posisi geografis Negara kita.
3. Penduduk
Jumlah penduduk yang besar merupakan keunggulan yang luar biasa menguntungkan
bagi bangsa Indonesia. Bila potensi ini dapat didayagunakan dan ditingkatkan terutama
kualitas fisik dan mental intelektualnya, maka selain merupakan sumber tenaga kerja
yang besar serta menjadi konsumen bagi pasaran industri nasioanl, juga dapat menjadi
modal utama Indonesia dalam menghadapi persaingan global di dunia internasional.
4. Kekayaan alam
Keberhasilan pembangunan ekonomi yang telah dicapai oleh Indonesia selama ini tidak
terlepas dari dukungan sumber daya alam yang dimiliki, yang menjadi modal dasar
pembangunan ekonomi nasional.
5. Faktor rohaniah dan mental
Keimanan dan ketaqwaa terhadap Tuhan YME serta diterimanya Pancasila sebagai satusatunya asas dalam kehidupan merupakan factor pendukung bisa terlaksanya
pembangunan ekonomi.
6. Globalisasi ekonomi,
Tata pergaulan dunia yang melahirkan globalisasi di berbagai bidang terutama di bidang
informasi dan ekonomi memberikan peluang untuk mengenali dan memanfaatkan budaya
ekonomi bangsa lain dan membuka jalan masuk keluarnya produk dalam dan luar negeri
yang akan bersaing dalam pasar internasional.
7. Kepercayaan kreditur luar negeri,
Keberhasilan pembangunan ekonomi bangsa Indonesia menambah kepercayaan kreditur
luar negeri.
8. Situasi politik nasional yang stabil,
Hal ini merupakan kesadaran bahwa dalam keadaan situasi politik yang stabil
pembangunan di segala bidang bisa diselenggarakan.

2.1.4 PEMBANGUNAN DI ERA GLOBALISASI


Di masa yang akan datang, masyarakat kita jelas akan menghadapi banyak perubahan sebagai
akibat dari kemajuan yang telah dicapai dalam proses pembangunan sebelumnya, kemajuan pesat
ilmu pengetahuan dan teknologi serta pengaruh globlisasi. Satu hal yang tidak mungkin dihindari
adalah kegitan pembangunan nasional akan semakin terkait erat dengan perkembangan
internasional.
Peran

pemerintah

dalam

kegiatan

perencanaan

dan

implementasi

program-program

pembangunan. Seberapa jauh pemerintah dapat melakukan fungsi-fungsi yang memacu dan
meluruskan perjalanan pembangunan masyarakat? Ketika prioritas pembangunan adalah
memacu pertumbuhan dinegara sendiri, pemerintah dapat menempatkan posisinya antara lain:
1. Sebagai pelaksana kebijaksanaan ekonomi
2. Sebagai konsumen, produsen sekaligus insvestor
3. Sebagai pengelola perusahaan
4. Sebagai pengatur masyarakat
Sebagai pelaksana ekonomi, pemerintah secara aktif dapat melakukan perubahan dan
pembenahan masalah-masalah keuangan, perdagangan, perindustrian dan sebagainya. Sebagai
konsumen, pemerintah mendorong yang bersentuhan langsung dengan barang barang yang
dikosumsi. Hal serupa dapat dilakukannya dalam kedudukannya sebagai produsen dan investor.
Dalam konteks ini, pemerintah tidak netral, tetapi turut mencapuri proses produksi. Sebagai
pengelola perusahaan (negara), pemerintah secara aktif mempegaruhi pasar dan pemasaran, di
8

samping memberi stimulan bagi tumbuh dan berkembangnya perusahaan- perusahaan swasta.
Dan akhirnya sebagai pengatur masyarakat (regulator), pemerintah menyusun perundangundangan yang memuat peraturan dan sanksi, sehingga di era pembangunan ekonomi berjalan
berada pada jalur yang dikehendaki.
2.1.5 PEMBANGUNAN MASYARAKAT DESA
Sedikitnya ada dua alasan mengapa masalah pembangunan masyarakat desa masih relevan
dibahas. Pertama, kendati dalam dua dasawarsa terakhir perkembangan kota maju dengan amat
pesat, secara umum wilayah negara kita masih didominasi oleh daerah perdesaan. Hal ini di
perkirakan masih ada berlangsung relatif lama.
Kedua, sejak awal tahun 1970an pemerintah orde baru telah mencanangkan berbagai macam
kebijaksanaan dan progran pembangunan pedesaan yang ditandai oleh inovasi teknologi modern,
secara umum kondisi sosial ekonomi desa masih memprihatinkan.
2.1.6 SUSUNAN UTAMA PEMBANGUNAN
Sesuai dengan tujuan pokok, bahwa pembangunan harus memberi kemakmuran kepada 95% dari
rakyat, maka seharusnya titik berat pembiayaan di arahkan ke situ. Dengan adanya desa yang
miskin dengan daya beli yang rendah tidak mungkin pembangunan berjalan rancar. Itulah
sebabnya, maka kemakmutan harus ditujukan kepada masyarakat desa. Perlu koperasi-koperasi
di bangun, misalnya :
1.

Koperasi penggarapan tanah

2.

Koperasi pemberian alat pertanian,

3.

Koperasi kantor
9

4.

Koperasi kebutuhan sehari-hari

5.

Koperasi kredit, lumbung

2.2 ANALISIS
2.2.1 PENGERTIAN PEMBANGUNAN
Pembangunan merupakan suatu proses perubahan yang terus menerus dilakukan untuk menuju
perbaikan disegala bidang kehidupan masyarakat dengan berdasarkan pada seperangkat nilai
yang dianut, yang menuntun masyarakat untuk mencapai tingkat kehidupan yang didambakan.
Pembangunan disini lebih diarahkan pada pembangunan potensi, inisiatif, daya kreasi, dan
kepribadian dari setiap warga masyarakat. Dengan pembangunan, masyarakat diharapkan
semakin mampu mengelola alam bagi peningkatan kesejahteraanya. Pembangunan menuntut
orientasi masa depan bagi kelestarian manusia dan alam.
Pembangunan nasional adalah suatu rangkaian upaya pembangunan yang dilakukan secara
berkesinambungan dalam semua bidang kehidupan masyarakat, bangsa dan negara untuk
mewujudkan tujuan nasional. Pembangunan nasional dilakukan dalam rangka merealisasikan
tujuan nasional seperti yang tertulis dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945, yaitu
melindungi segenap bangsa dan segenap tumpah darah Indonesia, meningkatkan kesejahteraan
umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang
berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.

10

2.2.2 HAKIKAT PEMBANGUNAN NASIONAL


Hakikat pembangunan nasional adalah pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dan
pembangunan masyarakat Indonesia seluruhnya. Hal ini berarti dalam pelaksanaan pembangunan
nasional adalah sebagai berikut :
1. Ada keselarasan, keserasian, keseimbangan, dan kebulatan yang utuh dalam seluruh kegiatan
pembangunan. Pembangunan adalah untuk manusia dan bukan sebaliknya manusia untuk
pembangunan. Dalam pembangunan dewasa ini dan jangka panjang, unsur manusia, unsur
sosial budaya, dan unsur lainnya harus mendapat perhatian yang seimbang.
2. Pembangunan secara merata untuk seluruh masyarakat dan di seluruh wilayah tanah air.
3. Subyek dan obyek Pembangunan adalah manusia dan masyarakat Indonesia, sehingga
pembangunan harus berkepribadian Indonesia dan menghasilkan manusia dan masyarakat
maju yang tetap berkepriadian Indonesia pula.
4. Pembangunan dilaksanakan bersama oleh masyarakat dan Pemerintah. Masyarakat adalah
pelaku

utama

pembangunan

dan

pemerintah

berkewajiban

untuk

mengarahkan,

membimbing, serta menciptakan suasana yang menunjang. Kegiatan masyarakat dan


kegiatan Pemerintah saling mendukung, saling mengisi, dan saling melengkapi dalam satu
kesatuan langkah menuju tercapainya tujuan pembangunan nasional.
2.2.3 TUJUAN PEMBANGUNAN NASIONAL
Pembangunan nasional dilaksanakan untuk mewujudkan Tujuan Nasional seperti tercantum
dalam Pembukaan UUD 1945 alinea IV, yaitu melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh
tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan
11

ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan
keadilan sosial serta mewujudkan cita-cita bangsa sebagaimana tercantum dalam alinea II
Pembukaan UUD 1945.
Pembangunan nasional yang dilakukan mengarah pada suatu tujuan. Tujuan ini terbagi atas
tujuan jangka pendek dan tujuan jangka panjang.
1. Tujuan jangka pendek dari pembangunan nasional adalah meningkatkan taraf hidup,
kecerdasan, dan kesejahteraan masyarakat yang semakin adil dan merata serta meletakkan
landasan yang kuat untuk tahap pembangunan berikutnya.
2. Tujuan jangka panjang yaitu untuk mewujudkan suatu masyarakat adil dan makmur yang
merata, material dan spiritual berdasarkan pancasila didalam wadah Negara Kesatuan
Republik Indonesia yang merdeka, berdaulat, bersatu dan berkedaulatan rakyat dalam
suasana perikehidupan bangsa yang aman, tentram, tertib dan dinamis dalam lingkungan
pergaulan dunia yang merdeka, bersahabat, tertib dan damai.
2.2.4 ASAS ASAS DAN PRINSIP PRINSIP PEMBANGUNAN NASIONAL
2.2.4.1 Asas Asas Pembangunan Nasional
Asas Pembangunan Nasional adalah prinsip pokok yang harus diterapkan dan dipegang teguh
dalam perencanan dan pelaksanaan Pembangunan Nasional. Asas-asas tersebut adalah :
1.

Asas Keimanan dan Ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa


Bahwa segala usaha dan kegiatan pembangunan nasioanl dijiwai, digerakkan dan
dikenadalikan oleh keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan YME sebagai nilai luhur yang

12

menjadi landasan spiritual, moral, dan etika dalam rangka pembangunan nasional sebagai
pengamalan Pancasila.
2.

Asas Manfaat
Bahwa segala usaha dan kegiatan pembangunan nasional memberikan manfaat bagi
kemanusiaan, kesejahteraan rakyat dan pengembangan pribadi warga Negara serta
mengutamakan kelestarian nilai-nilai luhur budaya bangsa.

3.

Asas Demokrasi Pancasila


Bahwa untuk mencapai tujuan pembangunan nasional dilakukan dengan semangat
kekeluargaan yang bercirikan kebersamaan, gotong royong, persatuan dan kesatuan melalui
musyawarah untuk mencapai mufakat.

4.

Asas Adil dan Merata


Bahwa pembangunan nasional dilakukan atas usaha bersama harus merata di semua lapisan
masyarakat dan di seluruh wilayah tanah air dimana setiap warga Negara berhak memperoleh
kesempatan berperan dan menikmati hasilnya secara adil sesuai dengan nilai-nilai
kemanusiaan.

5.

Asas Keseimbangan, Keserasian, dan Keselarasan dalam Perikehidupan


Bahwa dalam pembangunan nasional harus ada keseimbangan antara berbagai kepentingan,
yaitu keseimbangan keserasian dan keselarasan antara kepentingan dunia dan akhirat,
material dan spiritual jiwa raga, individu, masyarakat dan Negara, pusat dan daerah serta
antardaerah, kepentingan kehidupan darat, laut dan udara serta kepentingan nasional dan
internasional.

13

6.

Asas Hukum
Bahwa setiap warga Negara dan penyelenggara Negara harus taat pada hukum yang
berintikan keadilan dan kebenaran, serta Negara diwajibkan untuk menegakkan dan
menjamin kepastian hukum.

7.

Asas Kemandirian
Bahwa pembangunan nasional berlandaskan pada kepercayaan akan kemampuan dan
kekuatan sendiri, serta bersendikan kepada kepribadian bangsa.

8.

Asas Kejuangan
Bahwa penyelenggara Negara dan masyarakat harus memiliki mental, tekad, jiwa dan
semangat pengabdian serta ketaatan dan disiplin yang tinggi dengan lebih mengutamakn
kepentingan bangsa dan Negara di atas kepentingan pribadi atau golongan.

9.

Asas Ilmu Pengetahuan dan Teknologi


Bahwa pembangunan nasional dapat memberikan kesejahteraan rakyat lahir batin yang
setinggi-tingginya, penyelenggaraannya perlu menerapkan nilai- nilai ilmu pengetahuan dan
teknologi, serta mendorong pemanfaatan, pengembangan, dan penguasaan ilmu pengetahuan
dan teknologi secara seksama dan bertanggung jawab dengan mempertahankan nilai- nilai
agama dan nilai-nilai luhur budaya bangsa.

2.2.5.2 Prinsip-Prinsip Pembangunan Nasional


Pelaksanaan pembangunan nasional dilakukan dengan berpegang pada prinsip yang dijadikan
pedoman dalam penyelenggaraannya, antara lain:
1. Kesemestaan
14

Bahwa pembangunan nasional bersifat komprehensif, artinya menyatukan seluruh aspek


kehidupan dan penghidupan bangsa Indonesia.
2. Partisipasi rakyat
Betapapun kulifiednya para aparat penyelenggara Negara dan matangnya program-program
pembangunan yang dicanangkan; tidak akan membawa hasil yang optimal tanpa didukung
oleh partisipasi rakyat.
3. Keseimbangan
Mengandung makna bahwa pembangunan nasioanl harus seimbang.
4. Kontinuitas
Cita-cita akhir bangsa Indonesia tidak akan tercapai dalam kurun waktu satu genersi. Hal ini
berarti bahwa usaha mewujudkannya harus diperjuangkan secara terus-menerus.
5. Kemandirian
Pelaksanaan pembangunan nasional harus berlandaskan pada kepercayaan akan kemampuan
dan kekuatan sendiri yang bersendikan pada kepribadian bangsa.
6. Skala prioritas
Pelaksanaan pembangunan dibatasi oleh berbagai keterbatasan, sehingga tidak mungkin
semua bidang atau masalah dilaksanakan atau ditangani dalam waktu bersamaan.
7. Pemerataan disertai pertumbuhan

15

Hasil-hasil pembangunan yang telah dicapai harus dapat dinikmati secara merata oleh
seluruh bangsa Indonesia.
2.2.6 PEMBANGUNAN NASIONAL NKRI
2.2.6.1 Permasalahan Pembangunan
Permasalahan pembangunan nasional terletak pada tingginya disparitas (kesenjangan)
antarwilayah. Hal ini terlihat dari segi kegiatan ekonomi, pembangunan infrastruktur, sampai
tingkat kemiskinan yang begitu timpang. Kalau lihat lebih detail, pada tingkat regional provinsi,
kabupaten, dan kota ada disparitas. Di satu sisi, banyak daerah yang mencapai peningkatan
ekonomi signifikan, tetapi di lain pihak banyak daerah yang masih jauh, diparitas sangat tinggi.
Adanya disparitas tersebut terjadi karena aktivitas ekonomi yang juga timpang. Di kota yang
menjadi pusat bisnis, segala sarana dan prasarana tergarap dengan baik. Akan tetapi, di daerah
yang bukan pusat bisnis, sarana dan prasarana tidak tergarap. Hal ini kemudian yang membuat
aktivitas ekonomi jadi rendah di banyak daerah. Aktivitas ekonomi rendah, tingkat kemiskinan
pun menjadi tinggi.
Adapun hal yang lebih membuat miris bangsa ini adalah fakta ternyata di kota-kota besar pun
masih terdapat kesenjangan sosial, dimana saat bangunan-bangunan megah berdiri terdapat
rumah-rumah kumuh yang terletak tidak jauh dari bangunan megah tersebut. Dan memang
menjadi pemandangan yang sangat kontras sekali, menggambarkan masih buramnya
pembangunan bangsa ini. Maka dari itu harusnya pembangunan Negara Indonesia ini juga harus
memperhatikan dan mementingkan daerah pedesaan juga daerah kumuh di perkotaan.
Memang masalah pembangunan bukan hanya tanggung jawab pemerintah saja tetapi menjadi
tanggung jawab bagi kita semua, masyarakat Indonesia yang sudah seyogyanya peduli serta
16

berbuat untuk kemajuan bangsa .Salah satu yang harus dilakukan oleh pemerintah terkait
masalah pembangunan adalah dengan membangun koordinasi yang baik antara pemerintah pusat
dengan pemerintah daerah sehingga kabar dan informasi terkait masalah-masalah di setiap
daerah dapat diketahui oleh pemerintah pusat juga dapat segera diselesaikan bersama. Karena
seperti yang tercantum dalam Undang-Undang No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional (SPPN) mengamanatkan perlunya sinergi pusat-daerah. Sinergi pusatdaerah merupakan salah satu penentu utama keberhasilan pencapaian tujuan dan sasaran
pembangunan yang tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional
(RPJMN) 2010-2014. Adapun sinergi pusat-daerah dan antardaerah dilakukan dalam seluruh
proses mulai dari perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, dan evaluasi, yang mencakup
kerangka kebijakan, regulasi, anggaran, kelembagaan, dan pengembangan wilayah.
2.2.6.2 Pembangunan Nasional Nkri Saat Ini
Pembangunan Nasional di Indonesia sudah sangat berkembang walaupun sangat baru terlihat di
Ibukota Ibukota Daerah saja seperti Jakarta, Bandung, dan Surabaya, seperti :

Pembangunan dalam bidang ideologi seperti Masyarakat Indonesia kini yang sudah sadar
untuk Menolak ideologi yg bertentangan dengan pancasila seperti paham komunis atau
paham lainnya yang ingin merubah ideologi bangsa kita ini,

Pembangunan dalam bidang politik seperti Pemerintah kita yang semakin transparan
dalam segala kebijakan seperti yang diterapkan di jakarta dan bandung dengan Smart City
nya dimana kita bisa tau aliran dana APBN sudah dialokasikan dengan tepat atau belum,
Serta Pemerintah kita yang tetap memegang teguh prinsip bebas aktif

Pembangunan dalam bidang Ekonomi seperti : Mulai berkembangnya para pelaku UKM
dalam negeri dikarenakan mulai terbukanya pemikiran orang Indonesia untuk membeli

17

produk produk dalam negeri, pembangunan infrastruktur seperti jalan dan aliran listrik
yang sudah masuk ke perkampungan pedalaman.

Pembangunan dalam bidang sosial seperti :


1. Meningkatnya kualitas lembaga-lembaga sosial keagamaan dalam hal
penyaluran bantuan kepada masyarakat kurang mampu
2. Meningkatnya sarana dan prasarana lembaga pendidikan
3. Meningkatnya jumlah penerima jaminan dan asuransi sosial

Pembangunan dalam bidang Budaya seperti : semakin banyak budaya Indonesia yang Go
Internasional seperti : Wayang, Keris, Batik, Angklung, Tari Saman, Tari Kecak, dan Reog
Ponorogo.

Pembangunan dalam bidang Pertahanan dan Keamanan, seperti senjata api, teknologi
perang dan transportasi perang dan alat-alat keamanan lainnya.

18

BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 KESIMPULAN
Pembangunan merupakan suatu proses perubahan yang terus menerus dilakukan untuk menuju
perbaikan disegala bidang kehidupan masyarakat dengan berdasarkan pada seperangkat nilai
yang dianut, yang menuntun masyarakat untuk mencapai tingkat kehidupan yang didambakan.
Pembangunan nasional adalah suatu rangkaian usaha yang dilakukan secara berkesinambungan
dalam semua bidang kehidupan masyarakat, bangsa dan negara untuk menuju suatu keadaan
yang lebih baik. Hakikat pembangunan nasional adalah pembangunan manusia Indonesia
seutuhnya dan pembangunan masyarakat Indonesia seluruhnya, dengan Pancasila sebagai dasar,
tujuan dan pedoman pembangunan nasional.
Tujuan jangka pendek dari pembangunan nasional adalah meningkatkan taraf hidup, kecerdasan,
dan kesejahteraan masyarakat yang semakin adil dan merata serta meletakkan landasan yang
kuat untuk tahap pembangunan berikutnya. Pembangunan jangka panjang bertujuan untuk
mewujudkan suatu masyarakat adil dan makmur yang merata materil dan spiritual berdasarkan
pancasila dan undang-undang dasar 1945 dalam wadah negara kesatuan republik Indonesia yang
merdeka, bersatu dan berkedaulatan rakyat dalam suasana perikehidupan bangsa yang aman,
tentram, tertib dan dinamis dalam lingkungan pergaulan dunia yang merdeka, bersahabat, tertib
dan damai.
Indonesia memiliki mekanisme pembangunan nasional sendiri, juga peranan pancasila sebagai
paradigma pembangunan nasional di dalamnya. Dan yang terakhir adalah kaidah penuntun yang
19

dijadikan pedoman bagi penentuan kebijaksanaan pembangunan nasional agar senantiasa sesuai
dengan landasan, makna dan hakikat, asas, wawasan dan tujuannya, yang merupakan
pengamalan semua sila pencasila secara serasi dan sebagi kesatuan yang utuh.
Sebuah Negara di nilai maju atau tidaknya dapat terlihat dari pembangun nasionalnya.
Pembangunan nasional yang baik akan mempengaruhi kesejahteraan rakyatnya di segala sector.
Sedangkan, dalam penerapannya di Indonesia pembangunan nasional masih belum.
3.2 SARAN
Diharapkan, pemerintah dan seluruh masyarakat Indonesia tanpa membeda-bedakan ras dan
agama yang datang dari setiap lapisan masyarakat dan bekerja sama, dari suku perkotaan
maupun pedalaman, lebih dan lebih lagi, demi tercapainya harapan tentang kemajuan
pembangunan nasional Indonesia di segala bidang. Dan dalam pembangunan nasional harus
lebih memprioritaskan pembangunan di pedesaan terutama yang belum terjamah dan di daerah
perbatasan Indonesia dengan negara lain.

20

DAFTAR PUSTAKA

http://www.damandiri.or.id/file/frnsiskakorompisbab1.pdf
http://www.bappenas.go.id/id/profil-bappenas/sejarah/
http://www.kompasiana.com/rickyvinando_/jokowi-bapak-pembangunan-bangsa-dan-harapanbesar-indonesia-timur_5684f7439fafbd8a07b6c0d7
http://www.kompasiana.com/indragiri/potret-buram-pembangunannasional_551fd5dba333117b41b65c30
http://www.karokab.go.id/in/index.php/strategi-pembangunan
Usman, Suntoyo. 2003. Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat. Yogyakarta : Pustaka
Pelajar
Ali, Mohammad. 2009. Pendidikan Untuk Pembangunan Nasional. Bandung : Grasindo
Panitia Penyelenggara 100 Tahun Bung Karno, 2001. Bung Karno dan Ekonomi Berdikari.
Jakarta : PT. Grasindo

21

Anda mungkin juga menyukai