TFC
Labor Output
MC
AP AFC
ATC
MP AVC
Jangka Waktu dan Biaya 2 Kota
• Dalam jangka pendek, salah satu besaran
berubah, besaran penentu kapasitas produksi
lain tetap.
• berlaku pada perusahaan, tetapi juga pada banyak
barang dan pelayanan publik kota
• Dalam jangka panjang, semua variabel
penentu berubah:
• selera, teknologi dan organisasi hampir tetap.
(kapasitas jaringan jalan naik, dsb)
• Dalam jangka sangat panjang, perubahan di
atas + teknologi, selera, sistem nilai sosial.
• Hal ini dapat merubah dimensi kota pada ukuran lebih
kecil atau sebaliknya.
Kapasitas Sistem Prasarana
• Kapasitas kota ditentukan oleh konfigurasi
kapasitas prasarana dan lingkungan
• Sistem jaringan jalan, jaringan saluran air minum,
drainase, daya alir air hujan, air tanah, dsb
• Perubahan satu komponen sistem kota rubah
kapasitas, dapat memicu distorsi
• Peningkatan income penduduk kota memicu jumlah
kendaraan.
• Tanpa penyesuaian kapasitas jaringan jalan akan
menyebabkan kemacetan kota
• Atau peningkatan kapasitas angkutan umum yang dpt
diterima penduduk (nyaman, tepat waktu, murah, dsb)
• Perubahan prasarana harus seimbang
Beberapa Konsep Elastisitas
• Elastisitas Harga: (Pctg Prbhn
Permintaan)/(Pctg Prbhn Harga): ε = [ d ln Q/
d ln P], ε < 0
• Bila |ε| mendekati 0, barang itu inelastik. Angkutan
umum kota biasanya bersifat inelastik
• Bila |ε| > 1, barang itu bersifat elastik, seperti mobil
atau kendaraan bermotor, TV, dsb
• Elastisitas Silang: = [d ln Q(j)/ d ln P(i)]
• Bila > 0, dua barang bersifat substitusi, misalnya
antara mobil pribadi dengan angkutan umum
• Bila < 0, kedua barang bersifat komplementer,
seperti antara kendaraan dengan jalan raya
Ekonomi Skala dan …
• Hubungan masukan dan luaran sistem
produksi dpt berupa:
• constant return to scale, increasing return to scale, dan
decreasing return to scale
• Hubungan itu: bila input dinaikkan t kali,
berapa kali peningkatan outputnya, atau
dalam hubungan fungsi: F(tX) = tF(X)
• Bila t = 1, maka CRS (constant return to scale)
• Bila t > 1, maka IRS (increasing return to scale)
• Bila t< 1, maka DRS (decreasing return to scale)
• Selanjutnya ada ekonomi skala dapat
ditunjukkan sebagai dalam slide berikut
Ekonomi Skala (2)
Konsep ekonomi skala dapat diturunkan dari
relasi biaya total rata-rata (fungsi) dengan
biaya marjinal SE = ATC/MC atau TC(Q)/Q((∂
TC/∂ Q)), yang tidak lain dari elastisitas biaya
terhadap output.
Dengan demikian, bila:
SE ≥ 1 maka ada IRS
SE = 1, maka ada CRS
SE ≤ 1, maka ada DRS
Kegunaan konsep ini terutama untuk mencari
apa yang disebut sebagai minimum efficient
scale yang merupakan titik terendah dalam
kurva LAC
Skala Efisien Minimum
SMC1
LAC
SAC1 LMC
SMC0
SAC0
Hubungan antara Biaya Rata-rata Jangka Panjang (LAC) dengan Biaya Rata-rata
Jangka Pendek (SAC) dan juga biaya-biaya merjinal terkait; LMC = long run MC
Konsep Ray Average Cost (RAC)
RAC: Perluasan ekonomi skala produk tunggal ke situasi prdk
ganda, dgn mencari karakteristik biaya di mana tingkat bundel
output tertentu berubah secara proporsional. Relasi tersebut di-
sebut Ray Average Cost: RAC(Q) = TC(Q)/Qi = TC(tq0)/t
(Baumol, Panzar, Willig, 1988). Q0 adalah bundel satuan utk
satu campuran tertentu output – (bundel sebarang ditentukan
nilai 1) – di mana t adalah jumlah satuan dalam bundel tq0=Q
TotalCost RAC disebut menaik (menurun) bila
RAC(tq) fungsi menaik(menurun) t
RAC pada t=1. RAC disebut diminimisasi
Q2 pada Q bila RAC(Q) < RAC(tq) utk
T semua t = 1 positif. (tq0 = Q), di
R mana q
0
q0 Konsep RAC dan ekonomi skala
multi-produk mengacu pada situasi
O perubahan proporsional kuantitas
Q1 semua set produk.
Ekonomi skala specific-product
Untuk dapat menghitung product-specific economies of
scales, perlu menjelaskan biaya inkrimental rata-rata:
ICi(Q)=TC(Q) – TX(Qm-i), di mana Qm-i adalah vektor
produk dengan Qi = 0. Jadi AICi(Q) = ICi(Q)/Qi
Atau: AIC(Q1) = {TC(Q1,Q2)-TC(0,Q2)}/Q1
Tingkat product-specific returns to scale pada vektor
output Q dinyatakan: PSESi(Q)=ICi(Q)/Qi (MCi) =
AICi/(∂TC/∂Qi). Dari sini diperoleh klasifikasi tentang
Apakah satu produk dalam perusahaan dengan multi-
produk adalah DRS, CRS, dan IRS sesuai dengan
nilai PSES > 1, PSES = 1, atau PSES < 1.
Ekonomi Skop
• Economies of scope adalah pernyatan
hubungan biaya produksi sejumlah produk
dengan asset perusahaan yang sama
dibanding dengan bila menghasilkan produk
satu per satu
• Berarti bila TC(Q1,Q2) < TC(Q1) + TC(Q2)
maka disebut ada ekonomi skop
• Tingkat ekonomi skop dinyatakan dalam
bentuk: SC=[{TC(Q1) + TC(Q2)} - TC(Q1,Q2)]/
TC(Q1,Q2)
• Ekonomi skala dan ekonomi skop mempunyai
peran penting dalam ekonomi perkotaan,
seperti dalam barang dan pelayanan publik
Substitusi dan Komplementaritas
• Dalam ekonomi perkotaan, aspek
komplementaritas terjadi dengan intensitas
tinggi. Jalan dan lokasi perusahaan dan
pemukiman saling tergantung.
• Gejala substitusi dapat mempunyai efek luas
dalam peningkatan efisiensi ekonomi
perkotaan: antara angkutan umum dengan
angkutan pribadi, akan mengurangi kemacetan,
polusi, konsumsi BBM, dsb
• Substitusi rumah di atas tanah dengan rumah
susun akan meningkatkan efisiensi
penggunaan banyak prasarana kota; demikian
juga substitusi air bersih PAM dengan air tanah
Efek Eksternal, Biaya Sosial
Es-Ep-S = kerugian sosial bila Biaya sosial
P Privat konsumsi sebesar Qp, Biaya privat
Sebab tidak bayar biaya sosial
Keseimbangan sosial: Es
Biaya sosial cakup
Polusi dan macet
S
Es
Ep
Demand curve
O Qo Qp Q
Internalisasi Biaya-Manfaat
Eksternal
• Internalisasi efek eksternal, penyebab atau peneri-
ma, baik yang positif atau negatif, dikenasi pajak
• Internalisasi efek negatif: pajak pencemaran,
polusi, pajak kemacetan (PPP polluter payer
principles)
• Internalisasi efek positif: Pajak PBB, pajak peran
serta perusahaan dalam pembiayaan angkutan
umum (belum ada di Indonesia, P’cis: versement
transport)
• Manfaat aglomerasi menjadi sumber efisiensi dan
efektivitas ekonomi kota, dianggap terbagi rata
• Untuk struktur barang & layanan publik dan efek
negatif tertentu, terdapat pula ukuran optimal kota
Ukuran Optimal Kota
(Konfigurasi Barang & Layanan publik
tertentu)
Efek aglomerasi dgn
Barang dan layanan
publik tertentu
Manfaat Netto
Efek eksternal negatif
Ukuran optimal