(Khisty & Lall, 2003) memberikan batasan mengenai manajemen sistem transportasi (MST) yaitu usaha
untuk mengatur pengadaan pelayanan (jasa) sistem transportasi ke arah yang lebih maksimal dalam
memenuhi kebutuhan perjalanan dari pemakai jasa transportasi di lingkup wilayah tertentu dengan
menggunakan sumber-sumber yang ada.
1. Implementasi manajemen dalam sistem transportasi
Sesuai dengan pengertian di atas maka tujuan utama dari MST adalah memaksimalkan mobilitas
pergerakan (lalu lintas) meliputi lalu lintas jalan raya dalam lingkup tata ruang kota, lalu lintas kereta api
antar wilayah, lalu lintas pesawat dalam ruang udara dan lalu lintas kapal dalam perairan serta laut.
Implementasi kebijakan MST dalam masing-masing sistem transportasi dapat dilihat dalam tabel
berikut ini:
Tabel 1. Implementasi kebijakan manajemen sistem transportasi
LALU LINTAS
ANALISA DAMPAK
LALU LINTAS
AKIBAT
PENYEBAB Masalah lalu lintas dan
Pembangunan fisik kota lingkungan:
sistem kegiatan baru Macet
Polusi, dll
PENGENDALIAN
Gambar 4. Bagan alir hubungan analisa dampak lalu lintas dengan manajemen lalu lintas
2. Sistem kelembagaan
Tabel 2. Institusi yang terlibat dengan pengoperasian sistem transportasi
Tingkat
Bagian sistem terkait Institusi
pemerintahan
Sistem kegiatan: 1. Bappenas
1. Pembangunan wilayah 2. Kementerian Pekerjaan Umum dan Tata
2. Penataan ruang kota, wilayah dan Ruang Wilayah
nasional 3. Kementerian sektoral terkait:
3. Pengembangan kawasan andalan - Pariwisata
Pemerintah pusat
4. Pemukiman dan penempatan - Ekonomi kreatif
penduduk - Perdagangan dan perindustrian
5. Peningkatan pendapatan dan - Tenaga kerja dan transmigrasi
kesejahteraan - Pertanian dan kehutanan
6. Pembangunan kota baru dan kota - Pendidikan nasional
Selain pendekatan tersebut di atas, idealnya sistem kelembagaan yang terkait dengan operasional
transportasi juga melakukan hal-hal seperti:
- Pengumpulan data dan dijadikan data base secara detail, terperinci dan menyeluruh
- Pengawasan operasional dan regulasi yang ketat
- Pengukuran baik kualitatif maupun kuantitatif sebagai bahan evaluasi
- Penegakan hukum berupa sanksi sesuai UU yang berlaku bagi para pelaku pelanggaran