: Fahmi Rahmayanti
NIM
: F14130122
tugas
Keterangan:
= Pengolahan Tanah Div. Timur
= Pengolahan Tanah Div. Barat
= Penggunaan alat Berat Div. Timur
= Penggunaan alat Berat Div. Timur
= Penggunaan untuk dua tempat
= Penggunaan dua pekerjaan
Analisis:
Aset yang dimiliki oleh Pabrik Gula, terdapat sejumlah alat yang sudah rusak dan tidak
aktif tetapi masih menjadi aset perusahaan. Selain sudah mengalami kerusakan (breakdown),
beberapa alat dan mesin dipinjamkan ke PG lain yang masih berada dalam satu kelembagaan.
Usia alat dan mesin sebagian besar sudah diatas 10 tahun dan melewati nilai ekonomisnya. Harga
perbaikan dan perawatan yang cukup tinggi menyebabkan alat dan mesin yang sudah tua tidak
efisien jika diperbaiki sehingga pihak PG lebih memilih menggunakan mesin tersebut sampai
benar-benar rusak.
Setelah mempelajari daftar traktor, implement dan pompa dan daftar pekerjaan yang
dilakukan, diketahui bahwa beberapa alat dan mesin digunakan untuk dua pekerjaan atau
digunakan pada dua divisi penanaman (divisi Barat dan Timur). Selain itu, masih terdapat
penggunaan alat dan mesin yang sudah rusak atau breakdown. Guna meningkatkan efisiensi
penggunaan alat, alat dan mesin yang rusak atau tidak aktif sebaiknya dijual dan pendapatannya
digunakan untuk membeli alat dan mesin baru .
Berdasarkan hasil tersebut, sebaiknya alat dan mesin yang digunakan memiliki usia
maksimal 20 tahun dengan mengasumsikan umur ekonomisnya 20 tahun agar biaya
perawatannya tidak meningkat dan alat masih dapat dijual guna membeli alat baru. Dari
informasi kerja penanaman, diperlukan unit tambahan karena masih ada alat yang digunakan
lebih dari sekali dan digunakan di kedua divisi tanam. Penambahan bertujuan untuk mengurangi
resiko alat cepat rusak dan mengurangi waktu tunggu. Sedangkan pada tebang semi mekanik,
tidak terjadi kerja ganda pada satu alat sehingga tidak keterlambatan pengangkutan kecil. Untuk
meningkatkan efisiensi dan keefektifan alat dan mesin, hal-hal yang perlu dilakukan adalah sbg
berikut:
1. Mendata alsin yang sudah berumur di atas 10 tahun guna melihat kondisi, biaya
perawatan dan perbaikan alat. Jika nilai perawatan dan perbaikan yang meningkat,
sebaiknya alsin dijual guna diganti dengan yang baru sebelum umur ekonominya habis.
2. Meminimalisasi penggunaan alsin secara berlebihan (kerja ganda) untuk mencegah
kerusakan dini pada alsin.
3. Menjual alsin yang tidak aktif atau rusak parah guna mengurangi penggunaan area
penyimpanan.
Saran
-
Tidak dilakukan analisis berdasarkan biaya pelumas dan perawatan akibat tidak diketahui
waktu kerja spesifik per alat.
Data yang disajikan tidak rapi dan tidak urut waktunya, tapi secara keseluruhan PT perkebunan
tebu ini cukup rutin dalam perawatan dan perbaikan komponen alsintan yang mereka miliki.
Analisis Upah Operator
Operator digaji dengan premi yang sesuai dengan banyaknya rit pada kegiatan budidaya
tanaman tebu, yakni pengangkutan. Rit adalah perjalanan bolak-balik operator dalam sekali
pengangkutan. Harga 1 rit ini preminya seharga Rp 3300 sehingga semakin banyak rit maka
harga preminya juga besar.
Perhitungan upah operator pada perkebunan tebu ini tidak dapat digolongkan apakah
termasuk upah tetap atau upah tidak tetap jika dilihat dari data rekap premi yang disediakan,
sehingga penggajian pabrik tebu ini masih belum jelas apakah operator/ tenaga kerja yang ada di
pabrik tersebut tetap atau tak tetap atau bahkan pekerja waktu tertentu. Selain itu, tidak ada data
lain untuk luasan petak yang dikerjakan oleh operator.
Analisis Upah Operator