Anda di halaman 1dari 4

Nama

: Fahmi Rahmayanti

NIM

: F14130122

tugas

: Manajemen Tenaga dan Mesin Pertanian


Analisis alat dan mesin pertanian pabrik gula

KONDISI ALAT DAN MESIN


Pada PG yang diamati, terdapat banyak sekali alat dan mesin yang digunakan dalam kegiatan
produksi (pengolahan lahan, penanaman, pemanenan, dan transportasi). Berikut ini merupakan
uraian jumlah alat dan mesin yang terdapat di PG tersebut.
1. Alat dan Mesin yang aktif sejumlah 627 unit, dengan rincian sebagai berikut:
a. Traktor Pengolahan Tanah sebanyak 55 unit.
b. Traktor Traksi sebanyak 46 unit.
c. Traktor Tebangan sebanyak 26 unit.
d. Mesin Tebang sebanyak 12 unit
e. Alat Berat Wheel sebanyak 15 unit
f. Alat Berat Crawler sebanyak 6 unit
g. Implemen sebanyak 141 unit.
h. Trailer sebanyak 26 unit.
i. Tangki pengangkut bahan cair sebanyak 24 unit.
j. Trailer Tebangan sebanyak 28 unit.
k. Pompa sebanyak 238 unit.
2. Alat dan Mesin tidak aktif sejumlah 130 unit, dengan rincian sebagai berikut:
a. Traktor Pengolah Tanah sebanyak 24 unit (breakdown).
b. Pompa dan Irigasi sebanyak 66 unit.
c. Implemen sebanyak 25 unit (breakdown).
d. Trailer sebanyak 11 unit.
e. Alat Berat sebanyak 4 unit.

Keterangan:
= Pengolahan Tanah Div. Timur
= Pengolahan Tanah Div. Barat
= Penggunaan alat Berat Div. Timur
= Penggunaan alat Berat Div. Timur
= Penggunaan untuk dua tempat
= Penggunaan dua pekerjaan

Analisis:
Aset yang dimiliki oleh Pabrik Gula, terdapat sejumlah alat yang sudah rusak dan tidak
aktif tetapi masih menjadi aset perusahaan. Selain sudah mengalami kerusakan (breakdown),
beberapa alat dan mesin dipinjamkan ke PG lain yang masih berada dalam satu kelembagaan.
Usia alat dan mesin sebagian besar sudah diatas 10 tahun dan melewati nilai ekonomisnya. Harga
perbaikan dan perawatan yang cukup tinggi menyebabkan alat dan mesin yang sudah tua tidak
efisien jika diperbaiki sehingga pihak PG lebih memilih menggunakan mesin tersebut sampai
benar-benar rusak.

Setelah mempelajari daftar traktor, implement dan pompa dan daftar pekerjaan yang
dilakukan, diketahui bahwa beberapa alat dan mesin digunakan untuk dua pekerjaan atau
digunakan pada dua divisi penanaman (divisi Barat dan Timur). Selain itu, masih terdapat
penggunaan alat dan mesin yang sudah rusak atau breakdown. Guna meningkatkan efisiensi
penggunaan alat, alat dan mesin yang rusak atau tidak aktif sebaiknya dijual dan pendapatannya
digunakan untuk membeli alat dan mesin baru .
Berdasarkan hasil tersebut, sebaiknya alat dan mesin yang digunakan memiliki usia
maksimal 20 tahun dengan mengasumsikan umur ekonomisnya 20 tahun agar biaya
perawatannya tidak meningkat dan alat masih dapat dijual guna membeli alat baru. Dari
informasi kerja penanaman, diperlukan unit tambahan karena masih ada alat yang digunakan
lebih dari sekali dan digunakan di kedua divisi tanam. Penambahan bertujuan untuk mengurangi
resiko alat cepat rusak dan mengurangi waktu tunggu. Sedangkan pada tebang semi mekanik,
tidak terjadi kerja ganda pada satu alat sehingga tidak keterlambatan pengangkutan kecil. Untuk
meningkatkan efisiensi dan keefektifan alat dan mesin, hal-hal yang perlu dilakukan adalah sbg
berikut:
1. Mendata alsin yang sudah berumur di atas 10 tahun guna melihat kondisi, biaya
perawatan dan perbaikan alat. Jika nilai perawatan dan perbaikan yang meningkat,
sebaiknya alsin dijual guna diganti dengan yang baru sebelum umur ekonominya habis.
2. Meminimalisasi penggunaan alsin secara berlebihan (kerja ganda) untuk mencegah
kerusakan dini pada alsin.
3. Menjual alsin yang tidak aktif atau rusak parah guna mengurangi penggunaan area
penyimpanan.
Saran
-

Tidak dilakukan analisis berdasarkan biaya pelumas dan perawatan akibat tidak diketahui
waktu kerja spesifik per alat.

Kartu Perbaikan Alsintan

Data yang disajikan tidak rapi dan tidak urut waktunya, tapi secara keseluruhan PT perkebunan
tebu ini cukup rutin dalam perawatan dan perbaikan komponen alsintan yang mereka miliki.
Analisis Upah Operator

Operator digaji dengan premi yang sesuai dengan banyaknya rit pada kegiatan budidaya
tanaman tebu, yakni pengangkutan. Rit adalah perjalanan bolak-balik operator dalam sekali
pengangkutan. Harga 1 rit ini preminya seharga Rp 3300 sehingga semakin banyak rit maka
harga preminya juga besar.
Perhitungan upah operator pada perkebunan tebu ini tidak dapat digolongkan apakah
termasuk upah tetap atau upah tidak tetap jika dilihat dari data rekap premi yang disediakan,
sehingga penggajian pabrik tebu ini masih belum jelas apakah operator/ tenaga kerja yang ada di
pabrik tersebut tetap atau tak tetap atau bahkan pekerja waktu tertentu. Selain itu, tidak ada data
lain untuk luasan petak yang dikerjakan oleh operator.
Analisis Upah Operator

Jenis upah dibedakan berdasarkan golongan pekerja. Pekerjaan di lapangan dengan di


pabrik berbeda. upah tersebut sudah sesuai dengan jenis dan golongan pekerja, artinya sudah adil
dalam hal pembagian berdasarkan golongan. Namun untuk tunjangan dan lain-lain, masih cukup
kecil. Tunjangan dan lain-lain dapat ditingkatkan lagi untuk mensejahterakan pekerja, mengingat
kebutuhan hidup terus bertambah.
Saran
Peningkatan gaji pegawai.
Analisis Struktur organisasi
Data menunjukkan informasi tentang struktur organisasi dan pembagian kerja serta
istilah-istilah kerja yang biasa digunakan. Berdasarkan data diperoleh kepala mekanisasi yaitu
Teguh Gunaidi yang mengepalai 2 divisi yaitu timur dan barat serta divisi memenejemen
operator alat berat, traksi, pengolahan tanah dan cultivasi, dan operator tebang semi mekanis.
Saran
Penjelasan mengenai istilah diterangkan pada bagian keterangan.

Anda mungkin juga menyukai