Anda di halaman 1dari 2

Selamat Malam

Perkenankan saya Tiwi, menanggapi topik diskusi di atas tentang Perencanaan


Pembangunan Nasional negara kita dilihat dari sudut pandang dimensi waktu.
Dalam buku materi pokok,hal 7.11, menurut Husaini, Usman (2006) Perencanaan
menurut Dimensi Waktu dibagi menjadi :
1. Perencanaan Jangka Panjang (Long Term Planning)
Dalam perencanaan ini belum ditampilkan sasaran-sasaran yang bersifat kuantitatif,
tetapi lebih kepada proyeksi atas keadaan ideal yang diinginkan dan pencapaian
keadaan yang bersifat fundamental. Perencanaan ini meliputi jangka waktu 10
(sepuluh) tahun ke atas. Contoh: Program Pembangunan Nasional (Propenas).
2. Perencanaan Jangka Menengah (Medium Term Planning)
Perencanaan ini merupakan penjabaran perencanaan jangka panjang. Perencanaan
ini masih bersifat umum, tetapi sudah menampilkan sasaran yang diproyeksikan
secara kuantitatif. Perencanaan ini meliputi jangka waktu antara tiga sampaidelapan
tahun. Contoh: Program Pembangunan Daerah (Propeda).
3. Perencanaan Jangka Pendek (Short Term Planning)
Perencanaan ini disebut pula perencanaan operasional tahunan. Jangka waktunya
maksimal satu tahun. Contoh: proyek-proyek
Apabila dikaitkan dengan perencanaan Pembangunan Nasional Indonesia maka dapat
dijelaskan sebagai berikut :
Perencanaan pembangunan di Indonesia memiliki dasar, yaitu Undang-undang nomor
25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional. Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional adalah satu kesatuan tata cara perencanaan
pembangunan untuk menghasilkan rencana-rencana pembangunan dalam jangka
panjang, jangka menengah, dan tahunan yang dilaksanakan oleh unsur penyelenggara
negara dan masyarakat di tingkat Pusat dan Daerah.

Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional bertujuan untuk


1) Mendukung koordinasi antarpelaku pembangunan
2) ) Menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi, dan sinergi baik antarDaerah,
antarruang, antarwaktu, antarfungsi pemerintah maupun antara Pusat dan
Daerah
3) Menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran
pelaksanaan, dan pengawasan
4) Mengoptimalkan partisipasi masyarakat; dan
5) Menjamin tercapainya penggunaan sumber daya secara efisien, efektif,
berkeadilan, dan berkelanjutan.

Menurut Undang-undang nomor 25 tahun 2004, rencana pembangunan nasional


meliputi:
1) Rencana Jangka Panjang : Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP)
yang merupakan dokumen perencanaan untuk periode 20 (dua puluh) tahun,
baik untuk nasional, provinsi, dan kabupaten/ kota.

Contoh : Indonesia saat ini memiliki UU. No. 17 tahun 2007 tentang RENCANA
PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG NASIONAL TAHUN 2005 – 2025. Tertulis
dalam Bab III Lampiran UU. No. 17 Tahun 2007 bahwa Visi dan Misi
Pembangunan Nasional Tahun 2005 – tahun 2025 adalah “Indonesia Yang
Mandiri, Maju, Adil dan Makmur”.

2) Rencana Jangka Menengah : Rencana Pembangunan Jangka Menengah


(RPJM) yang merupakan dokumen perencanaan untuk periode 5 (lima) tahun,
baik untuk nasional, provinsi, dan kabupaten/ kota.

Contoh : RPJM Nasional adalah dokumen perencanaan pembangunan nasional


untuk periode 5 (lima) tahunan, yaitu RPJM Nasional I Tahun 2005–2009, RPJM
Nasional II Tahun 2010–2014, RPJM Nasional III Tahun 2015–2019, dan RPJM
Nasional IV Tahun 2020– 2024.

3) Rencana Jangka Pendek : Rencana Pembangunan Tahunan Nasional (RKP)


yang merupakan dokumen perencanaan tahunan, baik untuk nasional, provinsi,
dan kabupaten/ kota.

Contoh : Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 52 Tahun 2023 tentang


Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2024 yang memiliki visi “Mempercepat
Transformasi Ekonomi yang Inklusif dan Berkelanjutan.

Sumber :

 Darmanto, dkk. (2022). Pengantar Ilmu Administrasi. Tangerang: Universitas


Terbuka.
 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2007 Tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005 – 2025.
 https://psppr.ugm.ac.id/2023/01/24/perencanaan-pembangunaan/ diakses pada
28 Oktober 2023

Anda mungkin juga menyukai