Anda di halaman 1dari 5

Tugas Kelompok ke-(1)

Minggu 3

Essay

1. Jelaskan ukuran yang digunakan di dalam variable cost!


Variable Cost adalah cost yang bertambah seiring dengan penambahan aktifitas.
Aktifitas ini dapat diekspresikan dalam unit produksi, unit terjual, miles yang dijalani,
kamar tidur yang terjual, jumlah jam yang digunakan dan sebagainya. Semakin besar
jumlah volume produk yang diproduksi oleh sebuah perusahaan maka semakin besar
pula biaya yang harus dikeluarkan untuk memproduksi produk tersebut. Begitu pula
sebaliknya, jika jumlah volume produk yang diproduksi kecil maka biaya yang
dikeluarkan juga kecil. Dapat dikatakan bahwa biaya variabel bergantung pada
fluktuasi aktivitas usaha dalam memproduksi barang yang dilakukan sebuah
perusahaan.

Misalnya, 1 unit kue memerlukan 1kg tepung dengan harga Rp 10.000,00/kg, maka
variable cost untuk 1 unit kue adalah Rp 10.000,00. Apabila perusahaan
memproduksi 50 unit kue, maka total variabel costnya menjadi Rp 500.000,00.
Variable cost per unit selalu tetap dan dalam total selalu berubah ubah sesuai tingkat
aktifitasnya.

Jenis – Jenis Variable Cost :


a. Biaya Variabel Murni
Biaya yang jumlah totalnya selalu berubah secara proporsional dengan
perubahan tingkat produksi dan biaya/ unitnya selalu tetap.
Contoh:
Pembelian dengan kontrak: Tidak ada diskon untuk pembelian kuantitas besar.
Biaya/ unit untuk produksi 100 unit dan 100.000 unit tetap.
Biaya upah pegawai (Direct Labor Cost)

Biaya

Volume
keg.
b. Biaya Variabel (Tetap) Bertingkat
Biaya yang jumlah totalnya tetap pada tingkatan tertentu namun berubah pada
tingkatan yang lain.
Contoh:
Biaya sewa truk dengan kapasitas angkut 10 ton dengan biaya sewa per truk
adalah 1 juta rupiah.

ACCT6173-Managerial Accounting
Biaya angkut 1 – 10 ton = Rp 1 juta
Biaya angkut 10 – 20 ton = Rp 2 juta
Biaya angkut 10 – 30 ton = Rp 3 juta

Biaya

c. Biaya Variabel Lengkung


Biaya yang jumlah totalnya berubah secara tidak proposional dengan
perubahan tingkat produksi.
Contoh:
Pembelian dengan bahan baku dengan diskon untuk kuantitas tertentu pada
PT.X . Namun mengingat kapasitas produksi PT. X terbatas, maka pada
tingkat kebutuhan tertentu, perusahaan harus membeli dari perusahaan lain
dengan biaya lebih besar.

120

100

80

60

40

20

0 0 2 4 6 8 10 12 14 16 18

2. Jelaskan mengenai jenis-jenis fixed cost!


Biaya tetap adalah biaya atau biaya yang tidak berubah dengan peningkatan atau
penurunan jumlah barang atau jasa yang diproduksi atau dijual. Biaya tetap adalah
biaya yang harus dibayar oleh perusahaan, terlepas dari aktivitas bisnis apa pun. Biaya
tetap per unit berbanding terbalik secara proporsional dengan perubahan volume
kegiatan atau kapasitas. Semakin tinggi tingkat kegiatan, maka semakin rendah biaya
tetap per unit. Semakin rendah tingkat kegiatan, maka semakin tinggi biaya tetap per
unit. Dalam hubungannya dengan perilaku biaya, maka biaya tetap dapat digolongkan
menjadi dua yaitu

ACCT6173-Managerial Accounting
 Commited Fixed Cost, Adalah fixed cost yang tidak bisa dirubah rubah
dalam jangka pendek. Misalnya depresiasi gedung,mesin, investasi di gedung
atau fasilitas, pajak bumi bangunan, gaji karyawan dan top management.
Sekali Committed Fixed Costs disetujui oleh top management maka akan
dilaksanakan beberapa tahun kedepan dan tidak boleh dirubah sampai periode
persetujuan berakhir. Keputusan perubahan dapat dosetujui bila kondisi
ekonomi makro sangat buruk.
 Discretionary Fixed Costs, nama lainnya adalah managed fixed cost.
Discretionary fixed costs terjadi pada saat annual meeting untuk mengeluarkan
fixed cost tersebut misalnya biaya iklan di TV, koran,majalah, riset, public
relations, management development program, internship untuk mahasiswa.
Jangka waktu perencanaannya pendek biasanya 1tahun dan bisa dirubah-rubah
disesuaikan kondisi keperluannya.

3. Kapankah labor termasuk ke dalam variable atau fixed cost?


Labor akan termasuk kedalam Variable Cost ketika perusahaan menggunakan system
penggajian Incremental basis seperti kompensasi perjam, Komisi Penjualan, Lembur/
Overtime, bonus dan lain2.
Sebaliknya, Labor akan masuk kedalam Fixed Cost ketika perusahaan menerapkan
system penggajian Annual basis.

Pada intinya, Labor dikategorikan variable atau fixed tergantung dari negara,
peraturan perburuhan dan pajak. Tergantung jenis industri dan life cycle dari produk
yang dihasilkan, beberapa produk menggunakan skilled-worker. Bila gaji skilled-
worker menggunakan variable cost maka bila skilled-worker tersebut berhenti
tentunya susah mencari gantinya segera, maka untuk skilled-worker biasanya
menggunakan fixed cost sebagai gajinya. Berbeda dengan perusahaan yang banyak
menggunakan tenaga buruh. Disaat perusahaan tersebut mendapat banyak order maka
lebih baik merekrut tenaga tambahan yang ditreat sebagai variable cost sehingga pada
saat ingin mengisi temporary order dapat diperlakukan sebagai variable cost dan tidak
membebani profit perusahaan. Kesimpulannya, Gaji dan Upah dikategorikan sebagai
variable atau fixed cost tergantung dari kebijaksanaan top management dan strategi
perusahaan

Case

PT Choconut memiliki produk donat dengan detail berikut ini dalam menghitung overhead
(semivariabel) selama 6 bulan:

Total
Bulan Unit Expense

ACCT6173-Managerial Accounting
Januari 12 3600
Februari 24 4600
Maret 16 3400
April 20 4000
Mei 28 4600
Juni 32 5400
Juli 8 2400

Buatlah cost formula dari expense overhead tersebut.

Jawaban :

Unit Total Expense


32 Rp. 5.400
8 Rp. 2.400
24 Rp. 3.000

3.000
Variable cost : = Rp 125/ unit
24

Fixed Cost = Total Expense - elemen Variable cost


= Rp 5.400 – (Rp 125 x 32)
= Rp 5.400 – 4.000
= Rp 1.400 /bulan

Hasil dari perhitungan diatas berarti bahwa biaya tetap perbulan adalah Rp 1.400,00 dan
biaya variabelnya Rp 125,00/unit.

Jika cost formula dinyatakan dalam bentuk persamaan linier: Y = a + bx


Y = total biaya
a = biaya tetap
b = tarif biaya variabel
x = volume aktifitas

Maka total biaya pada tiap bulan akan menjadi:


Y = Rp 1.400 + Rp 125 (x)

Jika diterapkan pada data bulan Juni, sebagai berikut


Titik tertinggi maka:
Y = Rp 1.400 + Rp 125 (32)
= Rp 1.400 + Rp 4.000
= Rp 5.400

ACCT6173-Managerial Accounting
Dimana jumlah tersebut sama dengan total unit pada bulan Juni dengan 32 unit.

Jika tarif biaya variabel diterapkan pada volume aktifitas terendah maka elemen biaya tetap
per bulan juga akan menjadi Rp. 1.400 dengan perhitungan sebagai berikut :
Y = Rp 2.400 – (Rp 125 x 8)
= Rp 2.400 – Rp 1000
= Rp 1.400

Dalam persamaan linier cost formula tersebut akan menghasilkan total biaya
Y = Rp. 1.400 + Rp. 125 (8)
= Rp. 1.400 + Rp. 1000
= Rp. 2.400

Dimana jumlah tersebut sama dengan total unit bulan Juli yaitu 8 unit.

Total Expense
Bulan Unit Total Exp.
5000 Vc
Januari 12 3.600
Februari 24 4.600 4000
Maret 16 3.400 3000
April 20 4.000 2000
Mei 28 4.600 1000
Fc = 1400
Juni 32 5.400 0 Unit
Juli 8 2.400 0 5 10 15 20 25 30

TEAM 5 :

1. Vicky Febriyani ( 2201815635 )


2. Junita Dwi Anna Kusuma Dewi (
3. Angela Angkouw (
4. Dessy Handayani (
5. Fawaz Rifqi Saefudin (

ACCT6173-Managerial Accounting

Anda mungkin juga menyukai