(EBA 511)
MODUL SESI KE 11
Reporting for Segments and for Interim Financial Periods
DISUSUN OLEH
Dr. Rilla Gantino, S.E., Ak., MM
B. Concept
Diversifikasi ke produk baru dan pasar multinasional selama tahun 1990-an
menciptakan kebutuhan untuk informasi yang terdisagregasi (terpisah – pisah) dari
masing-masing segmen atau komponen perusahaan.
Perusahaan besar yang terdiversifikasi dapat dipandang sebagai sebuah portofolio aset
yang beroperasi sebagai divisi atau anak perusahaan, yang sering memiliki cakupan
multinasional. Komponen perusahaan besar dapat mempunyai tingkat keuntungan yang
berbeda, tingkatan, jenis risiko dan kesempatan pertumbuhan yang berbeda.
Permasalahan utama untuk akuntan adalah bagaimana mengembangkan dan
mengungkapkan informasi yang diperlukan untuk mencerminkan perbedaan-perbedaan
mendasar tersebut.
Banyak perusahaan menawarkan berbagai kelompok produk atau jasa atau beroperasi di
berbagai wilayah geografis dengan tingkat keuntungan, peluang pertumbuhan, prospek,
dan risiko berbada. Informasi tentang jenis-jenis produk atau jasa perusahaan dan
operasinya di wilayah geografis berbeda disebut informasi segmen. Informasi ini
dibutuhkan untuk menilai risiko dan imbalan dari suatu perusahaan yang memiliki
diversifikasi usaha atau suatu perusahaan multinasional, namun informasi ini tidak
mungkin diperoleh dari data agregat. Oleh karena itu, informasi segmen merupakan
Universitas Esa Unggul
http://esaunggul.ac.id 1 / 28
suatu hal yang dipandang perlu untuk memenuhi kebutuhan para pengguna laporan
keuangan.
Terdapat beberapa alternatif untuk menetapkan segmen-segmen suatu perusahaan guna
menghasilkan informasi yang signifikan kepada investor. Tiga alternatif yang penting
adalah :
a. Divisi geografis (segmentasi yang didasarkan pada letak geografis mungkin
sangat informatif bagi perusahaan, terutama dalam membedakan opersi domestik
dan luar negeri).
b. Divisi Lini produk atau industrial (memberikan gambaran yang lebih jelas
mengenai perbedaan profitabilitas, tingkay risiko, dan peluang pertumbuhan)
c. Divisi berdasarkan struktur intern pengendalian manajemen (mengumpulkan
data akurat yang diperlukan dengan biaya tambahan terkecil)
Penyajian laporan keuangan harus sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum
di Indonesia, mencakup dimuatnya pengungkapan informatif yang memadai atas hal-hal
material. Hal-hal tersebut mencakup bentuk, susunan, dan isi laporan keuangan, serta
catatan atas laporan keuangan, yang meliputi, sebagai contoh, istilah yang digunakan,
rincian yang dibuat, penggolongan unsur dalam laporan keuangan, dan dasar-dasar yang
digunakan untuk menghasilkan jumlah yang dicantumkan dalam laporan keuangan.
Auditor harus mempertimbangkan apakah masih terdapat hal-hal tertentu yang harus
diungkapkan sehubungan dengan keadaan dan fakta yang diketahuinya pada saat audit.
DSAK menerbitkan PSAK No.5 tahun 1994 tentang Pelaporan Informasi Keuangan
Segmen, yang merekomendasikan pengungkapan informasi segmen. Tahun 2000 DSAK
Mengadopsi IAS 14 revisi 1997 dan kemudian merevisi PSAK 5 serta mengubahnya
menjadi pelaporan segmen.peraturan ini mewajibkan pengungkapan informasi
berdasarkan segmen usaha dan geografis suatu entitas. PSAK 5 menjelaskan definisi
beberapa istilah sebagai berikut :
1. Segmen usaha adalah komponen perusahaan yang dapat dibedakan dalam
menghasilkan produk atau jasa (baik produk atau jasa individual maupun kelompok
produk atau jasa terkait) dan komponen ini memiliki risiko dan imbalan yang berbeda
dengan risiko dan imbalan segmen lain. Faktor-faktor yang dipertimbangkan dalam
menentukan tarkait atau tidaknya produk atau jasa, meliputi :
a. Karakteristik produk atau jasa
b. Karakteristik proses produksi
Universitas Esa Unggul
http://esaunggul.ac.id 3 / 28
c. Jenis atau golongan pelanggan (produk dan jasa)
d. Metode pendistribusian produk atau penyediaan jasa
e. Jika praktis, karakteristik iklim regulasi, misalnya dalam perbankan, asuransi, atau
public utilities.
Secara umum, kantor pusat perusahaan bukanlah segmen terpisah. Selain itu,
perusahaan dapat memilih untuk mengagregasikan segmen operasi individu terpisah
yang mempunyai karakteristik ekonomi yang mirip . Manajemen juga dapat meyakini
bahwa agregasi akan memberikan informasi yang lebih berarti untuk pengguna laporan
keuangan .
Setiap kali muncul isu pendefinisian pendapatan dari segmen suatu perusahaan, maka
salah satu masalahnya adalah alokasi biaya untuk masing-masing segmen. Dalam PSAK
5, DSAK menyatakan bahwa alokasi dari pendapatan dan beban akan dimasukkan untuk
segmen yang dilaporkan hanya jika pendapatan dan beban tersebut dimasukkan ke
dalam laba atau rugi segmen yang digunakan oleh pengambil keputusan keuangan
utama perusahaan . Selain itu, hanya aset yang dimasukkan dipengukuran asset segmen
yang digunakan oleh pengambilkeputusan keuangan utama perusahaan yang dilaporkan
Universitas Esa Unggul
http://esaunggul.ac.id 4 / 28
untuk segmen tersebut. Oleh karena itu, DSAK sekali lagi berusaha menyelaraskan
pengungkapan keuangan eksternal dari segmen dengan pelaporan internal yang
digunakan oleh manajemen untuk membuat alokasi sumber daya dan keputusan lain
terkait dengan segmen operasi.
Ada dua bentuk atau format primer pelaporan segmen, yaitu segmen usaha dan segmen
geografis. Bentuk atau format yang digunakan akan ditentukan oleh karakteristik dan
sumber utama risiko dan imbalan perusahaan.
Jika risiko dan tingkat imbalan perusahaan terutama dipengaruhi oleh perbedaan
produk atau jasa yang dihasilkan, bentuk primer pelaporan segmen ialah segmen usaha,
dan informasi sekundernya dilaporkan secara geografis diantaranya adalah :
a. Pendapatan segmen dari pelanggan eksternal menurut wilayah geografis yang
ditentukan berdasarkan lokasi geografis pelanggan, jumlah tersebut dilaporkan
untuk tiap segmen geografis yang pendapatan penjualan kepada pelanggan
eksternalnya berjumlah 10 persen atau lebih dari total pendapatan perusahaan
yang diperoleh dari penjualan kepada pelanggan eksternal.
b. Jumlah nilai tercatat aset segmen menurut lokasi geografis aset , jumlah tersebut
dilaporkan untuk tiap segmengeografis yang aset segmennya berjumlah 10
persen atau lebih dari total aset semua segmen geografis yang ada
Pendapatan Segmen adalah pendapatan yang dilaporkan dalam laporan laba rugi perusahaan
secara langsung dapat dikaitkan dengan suatu segmen dan porsi yang relevan dari pendapatan
perusahaan yang dapat dialokasikan secara rasinal kepada suatau segmen, bak berasal dari
Beban Segmen adalah beban aktivitas operasi suatu segmen yang secara langsung dapat
dikaitkan dengan segmen tersebut dan porsi relevan beban yang dapat di alokasikan secara
rasiona kepada segmen tersebut, termasuk beban yang berkaitan dengan penjualan kepada
pelanggan eksternal dan beban yang berkaitan dengan transaksi kepada segmen lainnya dalam
perusahaan yang sama.
Beban segmen mencakup bagian peserta usaha patungan (joint venture) dalam beban pada
entitas yang dikendalikan bersama yang dilaporkan berdasarkan metode konsolidasi secara
proporsional sesuai dengan PSAK No.12 tentang pelaporan keuangan mengenai bagian
partisipasi dalam pengendalian bersama operasi dan asset.
Hasil segmen adalah selisih antara pendapatan segmen dan beban segmen dan umumnya
mencerminkan laba usaha, meskipun dasar yang lain sering lebih cocok.
Penghasilan bunga dan beban bunga biasanya tidak termasuk dalam hasil segmen kecuali
kalau operasi segmen terutama bersifat finansial. Juga pajak penghasilan, hak minoritas
(minority interest) dan pos luar biasa (extraordinary item) lazimnya tidak dimasukkan sebagai
hasil segmen.Kalau pendapatan dan beban tidak dapat langsung ditriibusikan pada suatu
segmen tetapi terdapat dasar alokasi yang layak, maka pendapatan dan beban tersebut dapat
dialokasikan dengan menggunakan dasar yang layak tersebut.Beban bersama pada banyak
perusahaan seperti beban kantor pusat tidak dialokasikan pada masing- masing segmenkarena
beban tersebut dimanfaatkan bersama sedemikian rupa sehingga alokasi di antara segmen
dipandang tidak bermanfaat.
Aktiva dan Kewajiban Segmen
Universitas Esa Unggul
http://esaunggul.ac.id 7 / 28
Pengungkapan aktiva segmen memberikan indikasi penggunaan sumber daya untuk mencapai
hasil operasi segmen.Aktiva semacam itu termasuk semua aktiva berwujud dan tak berwujud
yang dapat diidentifikasi pada segmen tertentu. Aktiva yang dimanfaatkan oleh dua atau lebih
segmen harus dialokasikan di antara segmen-segmen tersebut dengan dasar alokasi yang
layak.Kewajiban biasanya tidak dialokasikan karena dianggap berkaitan dengan perusahaan
secara keseluruhan atau karena dipandang meningkatkan hasil pembelanjaan dan bukan hasil
operasi.
Informasi yang DisajikanUraian kegiatan setiap segmen industri yang dilaporkan dan indikasi
mengenai komposisi setiap wilayah geografis yang dilaporkan, penjualan atau pendapatan
operasi lainnya, dengan pemisahan antara pendapatan dari pelanggan di luar perusahaan dan
pendapatan dari segmen lain, hasil segmen, dan aktiva segmen yang digunakan, dinyatakan
baik dalam jumlah uang atau sebagai persentase dari jumlah yang dikonsolidasikan.
Hubungan antara jumlah dari informasi pada segmen-segmen individual dan informasi
agregat dalam laporan keuangan diperjelas dengan menyajikan rekonsiliasi.
Aset Segmen adalah asset operasi yang digunakan segmen dalam aktivitas operasinya dan
dapat dikaitkan secara langsung dengan segmen tersebut atau dialokasikan ke segmen tersebut
secara rasional.
Pernyataan ini tidak melarang pengungkapan informasi tambahan atas segmen yang disusun
berdasarkan kebijakan akuntansi selain yang diterapkan untuk laporan keuangan
konsolidasian atau perusahaan sepanjang :
Informasi tersebut dilaporka secara internal kepada rgan perusahaan yang berwenang
dalam rangka pegambilan putusan alokasi sumber daya kepada segmen tersebut dan
penilaian kinerja segmen tersebut
Dasar pengukuran yang digunakan bagi informasi tambahan tersebut dijelaskan secara
memadai
Jika perushaan menggunakan segmen wilayah sebagai pelaporan segmen primer maka
perusahaan harus melaporkan informasi berikut :
a. Pendapatan segmen dari pelanggan eksternal
b. Pendapatan segmen dari pelanggan eksternal
c. Jumlah nilai tercatat aset segmen
d. Jumlah biaya yang terjadi selama suatu periode untuk memperoleh aset segen yang
diharapkan akan digunakan selama lebih dari satu periode (aset tetap dan aset tidak
berwujud)
e. Jumlah nilai tercatat aset segmen menurut lokasi geografis aset
f. Jumlah biaya yang dikeluarkan selama suatu periode untuk memperoleh aset segmen
yang diharapkan akan digunakan selama lebih dari satu periode (aset tetap dan aset tak
berwujud) menurut lokasi aset.
Oleh karena persentase tersebut sama dengan atau lebih besar dari 75 persen, maka tidak ada
lagi segmen operasi yang harus dilaporkan terpisah. Jika persentase tersebut kurang dari 75
persen, maka diperlukan segmen operasi tambahan untuk diperlakukan sebagai segmen
dilaporkan sampai uji 75 persen tersebut terpenuhi.
Pertimbangan lainnya
Pelaporan segmen dibatasi hanya sampai 10 segmen, karena jika lebih dari itu maka infromasi
tambahan akan menjadi terlalu terperinci dan berlebihan. PT induk dan PT Anak hanya
mempunyai tiga segmen dilaporkan.
Selain itu perusahaan harus menerapkan pertimbangan untuk memutuskan apakah masing-
masing segmen harus dilaporkan. Sebagai contoh, suatu segmen dapat memenuhi atau tidak
memenuhi suatu uji tertentu karena beberapa situasi tidak umum, seperti laba atau rugi tinggi
yang abnormal atau kontrak satu waktu. Perusahaan tidak perlu melaporkan terpisah suatu
segmen yang memenuhi uji 10 persen dalam satu waktu hanya karena adanya kondisi
abnormal. Akan tetapi perusahaan diharuskan mengindikasikan mengapa suatu segmen
dilaporkan tidak diungkapkan.
Terakhir, jika suatu segmen menjadi dilaporkan dalam periode berjalan tetapi tidak dilaporkan
terpisah diperiode-periode sebelumnya maka pengungkapan komparatif segmen tahun
sebelumnya harus dinyatakan kembali agar data keuangan dapat dibandingkan.
Universitas Esa Unggul
http://esaunggul.ac.id 13 / 28
Perusahaan harus menyajikan rekonsiliasi antara informasi segmen-segmen individual dan
informasi keseluruhan dalam laporan keuangan.
Suatu segmen industri pelaporan adalah suatu segmen industri atau group segmen industri
yang sangat terkait dimana informasi yang demikian perlu dilaporkan. Segmen industri
ditetapkan sebagai segmen yang perlu pelaporan jika memenuhi uji pendapatan 10 % (10
percent revenue test), atau uji aktiva 10 % (10 % asset test), atau uji laba usaha 10 % (10
percent operating profit test) untuk setiap tahun-nya
Penyisihan Pajak PenghasilanPada akhir tiap periode interim, perusahaan harus membuat
taksiran pajak penghasilan untuk dibebankan pada periode interim. Perhitungan pajak
penghasilan periode interim harus sesuai dengan kebijakan akuntansi tentang pajak
penghasilan yang dianut pada akhir tahun.
Perubahan Akuntansi
Penghapusan segmen usaha, penggabungan usaha, pos luar biasa, dan kejadian
yang tidak biasa dan tidak sering terjadi harus dibebankan pada periode interim
saat terjadinya dan tidak boleh dibebankan pada periode lain.
Pos luar biasa harus diungkapkan secara terpisah dan dimasukkan dalam laporan
laba rugi periode interim saat pos luar biasa terjadi. Dalam menentukan
materialitas, pos luar biasa harus dihubungkan langsung dengan estimasi
pendapatan tahunan.
Peristiwa atau kejadian yang tidak biasa dan tidak sering terjadi dan berpengaruh
material terhadap hasil operasi tetapi tidak dapat dikelompokkan dalam pos luar
biasa juga harus dilaporkan dan diungkapkan secara terpisah dalam laporan laba
rugi periode interim.
Kewajiban kontinjen dan ketidakpastian lain yang diperkirakan dapat
mempengaruhi kewajaran penyajian data keuangan pada tanggal neraca harus
diungkapkan dalam laporan keuangan interim dengan cara yang sama seperti
Universitas Esa Unggul
http://esaunggul.ac.id 18 / 28
dalam laporan keuangan tahunan. Pengungkapan tersebut harus diulang dalam
laporan keuangan interim berikutnya dan dalam laporan keuangan tahunan
sampai kewajiban kontinjen itu terselesaikan.
Permasalahan Akuntansi
Pelaporan interim menimbulkan beberapa persoalan pengakuan teknis dan konseptual untuk
seorang akuntan. Sebagaian besar persoalan tersebut berpusan pada konsep akuntansi
periodisasi dan pembagian periode tahanan ke dalam interim.
a. Pedapatan
Salah saru elemen paling signifikan dari laporan laba rugi interim adalah pendapatan dari
penjualan. Investor ingin menilai kemampuan entitas dalam menghasilkan pendapatan,
sehingga mereka membandingkan pendapatan dari periode interim tahun berjalan dengan
interim tahu berjalan tahun sebelumnya.
PSAK menganggaop permasalahan musiman menjadi masalah yang sangat penting. Untuk
memberikan manfaat yang lebih besar pada penggunaan laporan keuangan maka laporan
interim harus disajikan secara komperatif dengan periode sebelumnya dengan kondisi sebagai
berikut :
1) Laporan keuangan interim dibandingkan dengan laporan keuangan interim
periode sebelumnya untuk mengetahui kecendrungan posisi keuangan.
2) Laporan keuangan interim dibandingkan dengan laporan keuangan interim
yang sama dalam periode akuntansi untuk mengetahui kecendrunganberulang
musiman dari kegiatan usaha.
3) Laporan keuangan interim dibandingkan dengan laporan komulatuf dari awal
tahun buku samapai dengan tanggal laporan keuangan interim untuk
mengetahui kontribusi atau pengaruh periode interim yang pada periode
berjalan.
4) Laporan keuangan interim dibandingkan dengan laporan keuangan tahun buku
yang lalu untuk mendapat gambaran pengaruh dari kinerja interim.
Pandangan intergal yang diadopsi disepakati oleh PSAK 3 terlihat lebih jelas jika terkait
dengan biaya periode. Prinsip umumnya adalah bahwa biaya dan beban itu harus dibebankan
pada laba rugi interim dalam periode interim dimana keduanya terjadi. Contoh
mengilustrasikan kapan pengeluaran dapat ditangguhkan dialokasikan di beberapa periode
yaitu sebagai berikut :
a. Beberapa perusahaan memfokuskan perbaikan peralatan yang bsar dalam satu waktu pada
satu periode interim.
b. Perusahaan yang dalam periode interim menggunakan estimasi laba kotor
mengungkapkan hal tersebut dalam laporan keuangan interim.
c. Biaya iklan yang besar dapat dialokasikan pada periode-periode interim yang menerima
manfaatnya daripada mengakuinya semata-mata pada dalam periode interim yang saat
biaya itu dikeluarkan.
Kategori kedua disebut sebagai “Perbedaan Temporer”. Beda temporer terjadi karena adanya
perbedaan cara mengakui beban dan pendapatan menurut akuntansi maupun menurut
peraturan perpajakan, yang menyebabkan adanya pajak tangguhan. Berikut ini adalah contoh
dari perbedaan temporer :
a. Sewa diterima di muka
b. Beban dan rugi yang di estimasikan.
c. Depresiasi yang dipercepat berdasarkan metode menurun ganda menurut pajak dan
berdasarkan garis lurus pada laporan keuangan.
d. Penilaian persediaan menurut biaya terendah menurut harga perolehan dan pasar pada
laporan keuangan.
Pelepasan Segmen atau Pos Luar Biasa, Tidak Biasa, jarang Terjadi dan Besyarat
PSAK 3 mengharuskan pengukuran dan pelaporan pos non operasi utama mengguganakan
dasar yang utama saat mempersiapkan laporan tahunan. Selain itu, pos tidak biasa, operasi
yang dihentikan dan transaksi yang jarang terjadi harus dilaporkan pada periode interim
dimana hal tersebut terjadi dan tidak dialokasikan pada periode lain pada tahun tersebut. Tes
material untuk pos luar biasa harus di dasarkan estimasi atas pendapatan untuk seluruh
periode tersebut. Tes material untuk kegiatan yang dihentikan dan transaksi yang jarang
Penerapan Retrospektif
Perubahan prinsip akuntansi akan langsung berpengaruh pada aset atau utang. Sedangkan
pengaruh tidak langsungnya adalah pada kas atau aset lancar pada masa yang akan datang
akibat dari perubahan prinsip akuntansi. Pengaruh tidak langsung di laporkan pada periode
dimana perubahan terjadi. Neraca yang telah disesuaikan akibat penerapan prinsip akuntansi
yang baru harus disajikan pada periode yang paling cepat setelah penerapan prinsip baru.
Seluruh laporan keuangan baik interim maupun tahunan akan ikut disesuaikan akibat
perubahan prinsip tersebut..
2. Entitas membuat laporan keuangan interim ketiga tahun 2018. Pernyataan berikut yang
tepat adalah:
A. Entitas menyajikan laporan posisi keuangan untuk tanggal 30 September 2018
dan 31 Desember 2017
B. Entitas menyajikan laporan arus kas untuk periode yang berakhir tanggal 30
September 2018 dan 31 Desember 2017
C. Entitas menyajikan laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain untuk periode
yang berakhir 30 Sepember 2018 dan 31 Desember 2017
D. Entitas menyajikan laporan posisi keuangan untuk tanggal 30 September 2018 dan 30
September 2017
3. PT. ABC memiliki satu segmen usaha “G” yang telah diputuskan dalam RUPS akan dijual.
Bagaimana aset tetap dan persediaan dari segmen “G” tersebut disajikan dalam laporan
keuangan?
A. Disajikan sebagai persediaan dan aset tetap sebesar harga perolehan
B. Disajikan sebagai aset tidak lancar dikuasai untuk dijual sebesar harga perolehan
C. Disajikan sebagai persediaan dan aset tetap sebesar nilai yang lebih rendah antara
harga perolehan dan nilai wajar dikurangi biaya pelepasan
D. Disajikan sebagai aset tidak lancar dikuasai untuk dijual sebesar nilai yang lebih
rendah antara harga perolehan dan nilai wajar dikurangi biaya pelepasan
Universitas Esa Unggul
http://esaunggul.ac.id 26 / 28
4. Berdasarkan kerangka konseptual yang saat ini dikembangkan oleh IFRS, karakteristik
kualitatif fundamental laporan keuangan adalah:
A. Relevance and Reliable
B. Relevance and Comparable
C. Relevance and Faitful Representation
D. Relevance and Unsderstandable
Daftar Pustaka