(EBA 511)
MODUL SESI KE 14
Penjualan Konsinyasi 2
DISUSUN OLEH
Dr. Rilla Gantino, S.E., Ak., MM
B. Concept
Definisi konsinyasi adalah penyerahan harta tetap tanpa pemindahan hak milik dengan
kontrak perjanjian penjualan yang telah disepakati. Penitip barang dagangan =
consignor atau sering disebut sebagai pengamanat. Agen bagi Consignor untuk menjual
barang disebut sebagai consignee atau komisioner (yang berhak atas pembayaran
kembali biaya-biaya yang dikeluarkan sehubungan dengan perjanjian ini komisi)
Operasi Konsinyasi
Dalam penyerahan barang-barang atas dasar konsinyasi harus disusun kontrak yang
menunjukkan sifat hubungan antara pihak yang menyerahkan dan pihak yang menerima
barang hal-hal yng mencakup :
1. Syarat kredit yang harus diberikan oleh pihak consignee kepada para pelanggan.
2. Beban yang dikeluarkan oleh pihak consignee/ komisioner harus diganti oleh pihak
consignor. Namun hal ini juga tergantung oleh kesepakatan karena ada beberapa biaya
yang memang harus ditanggung oleh consignee/ komisioner misalnya seperti: biaya
penyimpanan, biaya sewa tempat, furniture untuk memamerkan barang, biaya
wiraniaga dan lain-lain. Atau bisa juga biaya perakitan yang melebihi harga wajarnya
maka consignor berhak untuk tidak mengganti.
Universitas Esa Unggul
http://esaunggul.ac.id 2 / 21
3. Pengiriman uang dan penyelesaian keuangan oleh pihak consignee
4. Laporan harus dikirimkan oleh pihak consignee.
Hak dan kewajiban pihak consignee ditetapkan dan ditentukan oleh Undang-undang
penitipan dan keagenan yang dimodifikasi oleh Uniform Commercial Code.
Pencatatan di pihak komisioner dengan metode Pencatatan di pihak komisioner dengan metode
terpisah meliputi transaksi sbb: tidak terpisah meliputi transaksi sbb:
Perjanjian konsinyasi kemungkina disertai dengan persyaratan akan adanya uang muka yang
harus dibayar oleh komisioner untuk barang-barang komisi (titipan) yang diterimanya.
Apabila hal ini terjadi maka terhadap uang muka yang diterimanya itu harus dicatat sebagai
“Uang Muka dari Komisioner”. Jumlah uang muka yang diterima oleh pengamanat tidak
boleh dikredit pada rekening barang-barang konsinyasi. Uang muka yang diterima dari
komisioner harus disajikan sebagai hutang di dalam neraca sampai dengan perhitungan
Universitas Esa Unggul
http://esaunggul.ac.id 8 / 21
penyelesaian atas barangbarang yang telah laku dijual dibuat oleh komisioner yang
bersangkutan.
Laba (rugi) penjualan konsinyasi dapat disajikan di dalam Laporan Perhitungan Rugi – Laba
bagi pengamanat, dengan cara menggabungkan data hasil penjualan, harga pokok penjualan
dan biaya-biaya penjualan yang bersangkutan dengan data yang sama untuk transaksi
penjualan regular. Akan tetapi apabila transaksi penjualan konsinyasi merupakan bagian yang
cukup penting dalam kegiatan distribusinya, maka data hasil penjualan, harga pokok
penjualan dan biaya-biaya penjualan yang bersangkutan dapat dilaporkan secara terpisah dan
sejajar dengan data penjualan regular.
Contoh yang diberikan di bagian sebelumnya adalah apabila komisioner berhasil menjual
semua barang konsinyasi. Dalam praktik, hal ini jarang terjadi. Pada akhir periode tertentu,
sering kali masih terdapat barang konsinyasi yang tersisa. Bila hal ini terjadi maka hal-hal
yang perlu diperhatikan:
a. hanya barang yang terjual saja yang dilaporkan oleh komisioner ke pihak pengamanat.
Selama barang konsinyasi tetap berada di pihak komisioner, maka tidak ada pencatatan yang
perlu dibuat, baik oleh pengamanat maupun komisioner. Bila barang konsinyasi ditarik, maka
pengamanat akan menambah nilai persediaannya sebesar harga pokok barang konsinyasi yang
ditarik tersebut dan di lain pihak komisioner akan membuat memo atas barang yang ditarik
tersebut.
c. Pengamanat harus mencatat berapa harga pokok yang melekat pada barang konsinyasi yang
belum terjual 345
Berikut ini adalah contoh apabila barang konsinyasi tidak semuanya laku terjual. Toko
elektronik ”CC” di Surabaya pada tanggal 15 Maret 2006 menitipkan 5 buah kulkas dan 10
buah Tape Compo ke toko elektronik ”DD” di Malang untuk dijualkan. Harga pokok Kulkas
Rp4.000.000,00/ buah sedangkan Tape Compo berharga pokok Rp2.000.000,00/buah. Komisi
penjualan sesuai kesepakatan sebesar 10% dan barang konsinyasi dijual dengan harga
masing-masing Rp5.000.000,00 untuk kulkas dan Rp2.500.000,00 untuk Tape Compo. Jurnal
yang dibuat komisioner (Toko ”DD”) dan Pengamanat (Toko ”CC”) adalah sebagai berikut:
Bentuk laporan yang dikirim oleh komisioner kepada pengamanat adalah sebagai berikut: