Anda di halaman 1dari 31

PENJUALAN KONSINYASI

AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN


KELOMPOK 5

1. I PUTU AGUS YOGA BHASKARA 1807531131/11


2. NI PUTU PUTRI PRATIWI 1807531133/12
3. I.A. ISTRI ANOM NADINDA 1807531138/13
PENGERTIAN PENJUALAN
KONSINYASI
Konsinyasi (consignment) adalah pemindahan/penitipan barang dari pemilik
kepada pihak lain untuk dijualkan dengan harga dan syarat yang telah diatur di dalam
perjanjian.
Penjualan Konsinyasi didefinisikan sebagai situasi yang pihak pemegang barang
persediaan bertindak sebagai agen bagi pemilik sebenarnya. Penjualan konsinyasi
dalam pengertian seharihari dikenal dengan sebutan penjualan dengan cara penitipan.
Pemilik barang atau pihak yang menitipkan barang dinamakan pengamanat
(consignor). Pihak yang dititipi barang dinamakan komisioner atau pedagang komisi
(consignee)
Bagi pengamanat barang yang dititipkan kepada pihak lain untuk dijualkan dengan
harga dan persyaratan tertentu biasa disebut sebagai barang-barang konsinyasi
(consignment out), sedangkan bagi pihak penerima barang-barang ini disebut dengan
barang-barang komisi (consignment in).
KARAKTERISTIK
PENJUALAN KONSINYASI
1. Karena hak milik atas barang-barang masih berada pada pengamanat, maka barang-
barang konsinyasi harus dilaporkan sebagai persediaan oleh pengamanat. Barang-
barang konsinyasi tidak boleh diperhitungkan sebagai persediaan oleh pihak
komisioner.
2. Pengiriman barang-barang konsinyasi tidak mengakibatkan timbulnya pendapatan
dan tidak boleh dipakai sebagai kriteria untuk mengakui timbulnya pendapatan, baik
bagi pengamanat maupun bagi komisioner sampai dengan saat barang dapat dijual
kepada pihak ketiga.
3. Pihak pengamanat sebagai pemilik, tetap bertanggung jawab sepenuhnya terhadap
semua biaya yang berhubungan dengan barang-barang konsinyasi sejak saat
pengiriman sampai dengan saat komisioner menjualnya kepada pihak ketiga.
Kecuali ditentukan lain dalam perjanjian diantara kedua belah pihak yang
bersangkutan.
4. Komisioner dalam batas kemampuannya mempunyai kewajiban untuk menjaga
keamanan dan keselamatan barang-barang komisi yang diterimanya itu. Oleh sebab
itu administrasi yang tertib harus diselenggarakan sampai dengan saat ia berhasil
menjual barang tersebut kepada pihak ketiga.
PERJANJIAN KONSINYASI
Perjanjian konsinyasi dibuat dengan tujuan untuk menjamin dan
melindungi kepentingan kedua belah pihak. Perjanjian ini berisi hak dan
kewajiban yang harus dipenuhi oleh masing-masing pihak.

Alasan Pengamanat (Consignor), adalah: Alasan Komisioner (Consignee), adalah:


1. Barang akan lebih cepat dikenal oleh konsumen. 1. Terhindar dari kerugian barang tidak laku,
2. Daerah pemasaran akan semakin luas.
barang rusak, atau fluktuasi harga.
3. Harga jual dan syarat penjualan dapat
2. Menghemat kebutuhan modal kerja.
dikendalikan.
4. Jaminan akan kembalinya barang tetap terjamin.
3. Menghemat biaya, karena sebagian

Jika barang konsinyasi tidak terjual/komisioner ditanggung pengamanat (consignor).


bangkrut. Maka barang konsinyasi dapat diterima
kembali oleh consignor.
HAK-HAK DAN KEWAJIBAN-KEWAJIBAN YANG
BERHUBUNGAN DENGAN PERJANJIAN KONSINYASI
TENTANG HAK-HAK KOMISIONER

1. Komisioner berhak untuk mendapatkan komisi dan penggantian biaya yang


dikeluarkan untuk menjual barang titipan tersebut, sesuai dengan jumlah yang diatur
dalam perjanjian diantara kedua pihak.
2. Dalam batas-batas tertentu biasanya kepada komisioner diberkan hak untuk
memberikan jaminan (garansi) terhadap kualitas barang yang dijualnya.
3. Untuk menjamin pemasaran barang yang bersangkutan komisioner berhak memberikan
syarat-syarat pembayaran kepada langganan seperti yang berlaku pada umumnya untuk
barang-barang yang sejenis, meskipun pengamanat dapat mengadakan
pembatasanpembatasan yang harus dinyatakan dalam perjanjian.
TENTANG KEWAJIBAN-KEWAJIBAN
KOMISIONER

1. Melindungi keamanan dam keselamatan barang-barang yang diterima dari pihak


pengamanat.
2. Mematuhi dan berusaha semaksimal mungkin untuk menjual barangbarang milik
pengamanat sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang diatur dalam perjanjian.
3. Mengelola secara terpisah baik dari segi phisik maupun administratif terhadap barang-
barang milik pengamanat, sehingga identitas barangbarang tersebut tetap dapat
diketahui setiap saat.
4. Membuat laporan secara periodik tentang barang-barang yang diterima, barang-barang
yang berhasil dijual dan barang-barang yang masih dalam persediaan serta mengadakan
penyelesaian keuangan seperti dinyatakan dalam perjanjian.
AKUNTANSI KONSINYASI
AKUNTANSI OLEH PENGAMANAT
Akuntansi oleh pengamanat dapat diselenggarakan dengan 2 metode yaitu:

1. METODE TERPISAH
Pada metode ini, laba/rugi yang diperoleh dari kegiatan konsinyasi akan
dipisahkan dari laba/rugi yang biasa. Alat yang digunakan untuk mengumpulkan
pendapatan dan biaya tersebut adalah rekening “barang konsinyasi”.
Pencatatan terhadap transaksi oleh Pengamanat dengan menggunakan metode terpisah
adalah:

1 Pengiriman barang konsinyasi


  Barang konsinyasi xxx  
  Persediaan   xxx
2 Pembayaran biaya angkut barang konsinyasi
  Barang konsinyasi xxx  
  Kas   xxx
3 Menerima laporan pertanggungjawaban komisioner
  Piutang-Komisioner xxx  
  Barang konsinyasi xxx  
  Barang konsinyasi   xxx
4 Menerima pembayaran dari komisioner
  Kas xxx  
2. METODE TIDAK TERPISAH
Pada metode ini laba/rugi dari kegiatan konsinyasi tidak dipisahkan
dengan laba (rugi) dari kegiatan yang reguler. Oleh karena itu biaya dan
pendapatan yang berhubungan dengan kegiatan konsinyasi dicampur dengan
pendapatan dan biaya yang reguler.
Pencatatan terhadap transaksi tersebut oleh Pengamanat dengan metode tidak terpisah
adalah:

1 Pembayaran biaya angkut


  Biaya transpot xxx  
  Kas   xxx
2 Menerima Laporan pertanggungjawaban dari komisioner
  Piutang-komisioner xxx  
  Biaya xxx  
  Penjualan   xxx
3 Menerima pembayaran dari komisoner
  Kas xxx  
  Piutang-komisoner   xxx
AKUNTANSI OLEH KOMISIONER
Akuntansi oleh komisioner dapat diselenggarakan dengan dua metode yaitu :

1. METODE TERPISAH
Pada metode ini, laba/rugi yang diperoleh dari kegiatan konsinyasi akan
disajikan secara terpisah dari laba/rugi yang biasa. Untuk memisahkan,
maka pendapatan dan biaya yang berhubungan dengan kegiatan komisioner
harus dipisahkan. Alat yang digunakan untuk mengumpulkan pendapatan
dan biaya tersebut adalah rekening “barang komisi”.
Pencatatan terhadap transaksi oleh Komisioner dengan metode terpisah
tersebut adalah:
1 Membayar biaya angkut/perakitan
  Barang komisi xxx  
  Kas   xxx
2 Menjual barang komisi
  Kas xxx  
  Barang Komisi   xxx
3 Mengirim laporan pertanggungjawaban kepada pengamanat
  Barang komisi xxx  
  Utang-Pengamanat   xxx
4 Mengirim pembayaran kepada pengamanat
  Utang-Pengamanat xxx   
  Kas   xxx
 
2. METODE TIDAK TERPISAH
Pada metode ini semua laba/rugi yang diperoleh dari kegiatan komisioner,
tidak dipisahkan dengan laba/rugi dari kegiatan reguler. Oleh karena itu
pendapatan dan biaya yang berhubungan dengan kegiatan komisioner dicatat
seperti halnya pendapatan dan biaya yang berhubungan dengan kegiatan
reguler.
Pencatatan terhadap transaksi oleh Komisioner menggunakan metode tidak
terpisah tersebut adalah:

1 Membayar biaya angkut/perakitan


  Utang-Pengamanat xxxx  
  Kas   xxxx
2 Menjual barang komisi
  Kas xxxx  
  Penjualan   xxxx
  Harga Pokok Penjualan xxxx  
  Utang-Pengamanat   xxxx
3 Mengirim pembayaran kepada pengamanat
  Utang-Pengamanat xxxx  
  Kas   xxxx
CONTOH SOAL DAN PEMBAHASAN
SOAL

Pada tahun 2015, PT ABC mengadakan perjanjian konsinyasi dengan Toko


XYZ. Isi perjanjian tersebut adalah:
 PT ABC menitipkan barang kepada Toko XYZ
 Toko XYZ berhak atas komisi sebesar 15% dari hasil penjualan
 Semua biaya ditanggung oleh PT ABC
 Toko XYZ harus membuat pertanggungjawaban secara bulanan.
SOAL
Transaksi yang berhubungan dengan perjanjian konsinyasi untuk bulan januari 2015 adalah:
1. PT ABC mengirim 100 unit barang ke Toko XYZ. Harga pokok barang per unit adalah Rp 300.000 sedangkan harga jual per unit ditentukan
Rp 500.000
2. PT ABC membayar biaya angkut Rp 500.000
3. Toko XYZ menerima kiriman barang dari PT ABC dan membayar biaya perakitan sebesar Rp 200.000
4. Toko XYZ berhasil menjual seluruh barang dagang secara tunai
5. Toko XYZ mengirimkan laporan hasil penjualan ke PT ABC
6. Toko XYZ mengirimkan kas yang menjadi hak PT ABC, yaitu:
Penjualan = 100 x Rp 500.000   = Rp 50.000.000
Komisi = 15%x Rp 50.000.000 = Rp 7.500.000  
Biaya perakitan
(dibayar dulu oleh komisioner
= Rp 200.000 = Rp 7.700.000 -
dan selanjutnya dibebankan pada
pengamanat)
Kas yang dikirim   = Rp 42.300.000
SOAL

Diminta:
a. Buatlah jurnal atas transaski 1 s/d 6 oleh PT ABC sebagai pengamanat
dan komisioner dengan menggunakan meode terpisah!
b. Buatlah jurnal atas transaski 1 s/d 6 oleh PT ABC sebagai pengamanat
dan komisioner dengan menggunakan meode tidak terpisah!
PEMBAHASAN
a. Jurnal yang dibuat PT ABC sebagai Pengamanat (Metode Terpisah)

No
Keterangan Debit Kredit
Transaksi
1 Barang konsinyasi Rp 30.000.000  
  Persediaan   Rp 30.000.000
2 Barang konsinyasi Rp 500.000  
  Kas   Rp 500.000
3 Tidak dicatat oleh PT ABC
4 Tidak dicatat oleh PT ABC
5 Piutang-Komisioner Rp 42.300.000  
  Barang Konsinyasi Rp 7.700.000  
  Barang Konsinyasi   Rp 50.000.000
6 Kas Rp 42.300.000  
  Piutang Komisioner   Rp 42.300.000
PEMBAHASAN

Sehingga saldo rekening barang konsinyasi di PT ABC adalah:


Laba/rugi = Cr.Hasil penjualan – Dr. HPP – Dr. Biaya angkut –Dr.komisi+biaya
= Rp 50.000.000- Rp 30.000.000- Rp500.000- Rp 7.700.000
Laba = Rp 11.800.000 (Cr)
PEMBAHASAN
a. Jurnal yang dibuat Toko XYZ sebagai komisioner (metode terpisah)

No
Keterangan Debit Kredit
Transaksi
1 Transaksi ini tidak dicatat Toko XYZ
2 Transaksi ini tidak dicatat Toko XYZ
3 Barang Komisi Rp 200.000  
  Kas   Rp 200.000
4 Kas Rp 50.000.000  
  Barang Komisi   Rp 50.000.000
5 Barang komisi Rp 42.300.000  
  Utang-Pengamanat   Rp 42.300.000
6 Utang-Pengamanat Rp 42.300.000  
  Kas   Rp 42.300.000
PEMBAHASAN
b. Jurnal yang dibuat PT ABC sebagai Pengamanat (Metode Tidak Terpisah)
No
Keterangan Debit Kredit
Transaksi
1 Transaksi ini tidak dicatat oleh PT ABC
2 Biaya Transport Rp 500.000  
  Kas   Rp 500.000
3 Tidak dicatat oleh PT ABC
4 Tidak dicatat oleh PT ABC
5 Piutang-Komisioner Rp 42.300.000  
  Biaya Rp 7.700.000  
  Penjualan   Rp 50.000.000
  Harga Pokok Penjualan Rp 30.000.000  
  Persediaan   Rp 30.000.000
6 Kas Rp 42.300.000  
PEMBAHASAN

Laba PT ABC
= Cr. Penjualan – Dr.HPP- (Dr. Biaya komisi+biaya perakitan)- Dr.biaya transport
= Rp50.000.000- Rp 30.000.000- Rp 7.700.000- Rp 500.000
= Rp 11.800.000 (Cr)
 
PEMBAHASAN
b. Jurnal yang dibuat Toko XYZ sebagai Komisioner (metode tidak terpisah)

No
Keterangan Debit Kredit
Transaksi
1 Transaksi ini tidak dicatat
2 Transaksi ini tidak dicatat
3 Utang-Pengamanat Rp 200.000  
  Kas   Rp 200.000
4 Kas Rp 50.000.000  
  Penjualan   Rp 50.000.000
  Harga Pokok Penjualan Rp 42.500.000  
  Utang-Pengamanat   Rp 42.500.000
  (50.000.000-komisi)    
5 Transaksi ini tidak dicatat
6 Utang-Pengamanat Rp 42.300.000  
  Kas   Rp 42.300.000
Thank You!

Anda mungkin juga menyukai