Anda di halaman 1dari 8

AKUNTANSI KEPERILAKUAN

“PENGENDALIAN KEUANGAN”

OLEH :

KELOMPOK 3

COKORDA BAGUS KRISNA DHARMAYUDA (1807531104 / 09)

NI PUTU PUTRI PRATIWI (1807531133 / 19)

COKORDA ISTRI WAHYUNIYASANTI (1807531144 / 21)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS UDAYANA

2020
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.................................................................................................. i

BAB I PEMBAHASAN

A. Pengertian Pengendalian Keuangan...................................................... 1


a. Umpan Balik Mekanikal dengan Respon Pengendalian.................... 1
b. Memperluas Konsep-Konsep Tradisional......................................... 1
B. Pengendalian Terpadu/Komprehensif..................................................... 2
a. Perencanaan.................................................................................... 2
b. Operasi............................................................................................. 2
c. Umpan Balik..................................................................................... 2
d. Interaksi Pengendalian..................................................................... 2
C. Faktor-Faktor Kontekstual...................................................................... 3
a. Ukuran.............................................................................................. 3
b. Stabilitas Lingkungan........................................................................ 3
c. Motif Keuntungan.............................................................................. 3
d. Faktor-Faktor Proses........................................................................ 4
D. Perimbangan-Pertimbangan Rancangan................................................ 4
a. Antisipasi Terhadap Konsekuensi Logis........................................... 4
b. Keterkaitan (Relevansi) dengan Teori Agensi................................... 4
c. Pengelolaan Perubahan................................................................... 5
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................... 6
BAB I

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN PENGENDALIAN KEUANGAN

Pengendalian didefinisikan sebagai suatu inisiatif yang dipilih, yang akan


mengubah kemungkinan dari pencapaian hasil yang diharapkan didasarkan
pada konsep kepercayaan dan konsep kemungkinan.

a. Umpan Balik Mekanikal dengan Respon Pengendalian

Fokus utama dalam pengendalian keuangan adalah perilaku dari orang-


orang yang ada dalam organisasi. Pengendalian keuangan dapat dipahami
secara baik melalui penekanan pada pentingnya asumsi-asumsi keprilakuan.
Adapun pengendalian dengan sistem mekanik yang lebih menekankan
umpan balik mekanikal pada respon keprilakuan. Misalnya suatu sistem
absensi pada sebuah perusahaan sebagai pengaman untuk mencegah
keterlambatan orang-orang dalam organisasi.

b. Memperluas Konsep-Konsep Tradisional

Tujuh faktor fokus sistem pengendalian secara tradisional sebagai


berikut:

1. Mempekerjakan karyawan yang akan melaksanakan tanggung


jawabnya dengan kompeten dan penuh integritas.
2. Menghindari fungsi-fungsi yang tidak harmonis dengan memisahkan
tugas dan tanggungjawab.
3. Mendefinisikan wewenang yang terkait dengan suatu posisi sehingga
kesesuaian dari suatu transaksi dilaksanakan dan dapat dievaluasi.
4. Menetapkan metode yang sistematis untuk meyakinkan bahwa
transaksi-transaksi telah dicatat secara akurat.
5. Memastikan bahwa dokumentasi memadai.
6. Menjaga aset dengan mendesain berbagai prosedur yang membatasi
akses terhadap aset.
7. Mendesain suatu pemeriksaan independen untuk meningkatkan
akurasi.
Untuk membuat suatu perluasan yang sukses , pengetahuan tentang
pengendalian akuntansi harus dikombinasikan dengan berbagai sumber
pengetahuan untuk mempengaruhi perilaku para anggota organisasi melalui
penggunaan sinyal-sinyal akuntansi.

B. PENGENDALIAN TERPADU / KOMPREHENSIF

Sistem pengendalian terpadu atau komprehensif merupakan suatu


konfigurasi yang saling melengkapi, yaitu subsistem formal yang mendukung
proses administratif. Untuk menjadi pengendalian yang komprehensif, suatu
sistem pengendalian seharusnya mencakup aktivitas-aktivitas di bawah ini,
yaitu:
a. Perencanaan
Proses perencanaan dalam organisasi ditandai dengan istilah perilaku
penetapan tujuan. Aspek-aspek terpenting dari proses penetapan tujuan
adalah dasar dari organisasi dan komunikasi.
b. Operasi
Pengendalian operasi merupakan suatu proses perantara dan proses
perbaikan terhadap aktivitas-aktivitas operasi selama proses implementasi
atas rancangan-rancangan manajemen. Dalam beberapa organisasi,
pengendalian operasi adalah sebuah tanggungjawab manajer pemilik yang
harus mengendalikan sarana-sarana informal dan personal.
c. Umpan balik
Umpan balik dalam organisasi berasal dari sumber formal dan informal
yang disusun dari komunikasi nonverbal. Komunikasi tersebut dihasilkan
secara rutin dari statistik yang ditabulasikan sebagai dasar untuk evaluasi
penyusunan. Evaluasi ini akan mempengaruhi distribusi kompensasi,
pemberian sanksi, dan perubahan atas proses perencanaan serta operasi
sebagai akibat dari umpan balik.
d. Interaksi pengendalian
Perencanaan, operasi, dan aktivitas-aktivitas umpan balik telah
diidentifikasi sebagai tiga aspek dari proses administratif yang sangat
didukung oleh perancangan pengendalian terpadu. Desain dari subsistem
perencanaan , baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang, penciptaan
dukungan pengendalian bagi operasi, dan keputusan untuk menekankan
ukuran-ukuran balik tertentu guna mengidentifikasikan keberhasilan dan

2
kegagalan yang berhubungan dengan masalah-masalah yang ada adalah
beberapa contoh dari hubungan. Proses perencanaan dapat dipengaruhi
secara mendalam oleh dampak umpan balik. Tujuan-tujuan perencanaan
yang berlawanan tidak akan menjadi penting untuk dijadikan prioritas karena
sasaran rencana menekankan pada ukuran kinerja secara statistik yang
didasarkan pada ukuran umpan balik yang telah ditentukan sebelumnya.
C. FAKTOR-FAKTOR KONTEKSTUAL
Banyaknya cara untuk menjelaskan suatu konteks khusus hampir tidak
terbatas terlebih lagi bukti persuasif yang berhubungan dengan faktor-faktor
kontekstual dari suatu aplikasi pengendalian keuangan khusus sangat jarang
ditemukan. Proses dalam mengidentifikasi faktor-faktor kontekstual yang
penting sangat subjektif dan temporer, misalnya apakah pendapat seorang
manajer lebih penting dibandingkan dengan pendapat manajer lain.
a. Ukuran

Ukuran dapat dipandang sebagai suatu peluang dan suatu hambatan.


Ukuran dipandang sebagai peluang jika berfungsi sebagai pemberi manfaat
ekonomi dan bukan sebagai strategi pengendalian. Ukuran dapat menjadi
suatu hambatan jika pertumbuhan ekonomi menyebabkan terjadinya
eliminasi terhadap strategi pengendalian. Ketika ukuran menjadi sesuatu
yang penting dalam melakukan pembatasan konteks, ukuran juga banyak
dikaitkan dengan variabel-variabel lainnya. Contohnya, struktur-struktur
stabilitas lingkungan dan proses dapat dikaitkan dengan ukuran.

b. Stabilitas Lingkungan

Stabilitas lingkungan dapat ditingkatkan dengan memilih alat yang tepat


terhadap perubahan lingkungan, seperti pengenalan sejumlah produk baru,
tindakan-tindakan pesaing yang melakukan metode produksi yang lebih baik
atau efisien, atau inisiatif pihak pengambil keputusan yang mempengaruhi
unit-unit kerja.

c. Motif Keuntungan

Sistem pengendalian yang didasarkan pada motif dan ukuran-ukuran


profitabilitas seringkali tidak dapat diterjemahkan secara langsung pada
konteks nirlaba. Manfaat terbesar yang berkaitan dengan indikator-indikator
berbasis laba adalah secara statistik akan tampak jelas jika diringkas.

3
d. Faktor-Faktor Proses

Suatu faktor proses penting dalam pengendalian biaya-biaya yang tidak


dapat dihindari dan biaya-biaya untuk melakukan rekayasa adalah biaya
variable. Strategi pengendalian biaya untuk proses strategi biaya variable
sering berbeda dalam hal substansi dengan strategi pengendalian biaya yang
disesuaikan, seperti aplikasi biaya tetap. Biaya yang tidak dapat dihindari
terjadi pada unit-unit dalam perusahaan, seperti riset dan pengembangan,
pemasaran, dan administrasi karyawan. Hal ini sering menimbulkan kesulitan
dalam mendesain inisiatif-inisiatif pengendalian terhadap aplikasi biaya yang
tidak dapat dihindari karena adanya ketidakpastian dalam pengaruh
pengendalian.

D. PERTIMBANGAN – PERTIMBANGAN RANCANGAN

Untuk memperbaiki kemungkinan keberhasilan maka harus mencari cara


untuk menemukan hubungan sebab akibat yang dipercaya bersifat nyata
dalam lingkungan sehingga memiliki kemampuan untuk mengantisipasi
konsekuensi logis yang dapat dihasilkan dari penambahan suatu
pengendalian atau aturan pengendalian.
a. Antisipasi Terhadap Konsekuensi Logis

Antisipasi terhadap konsekuensi logis merupakan elemen kunci dalam


mendesain pengendalian. Hal ini penting bagi seorang manajer keuangan
yang terbiasa membuat pertimbangan berdasarkan pada apakah suatu hasil
itu baik atau buruk dengan mengantisipasi berbagai dampak yang berkaitan
dengan proses pengendalian yang mereka pahami.

b. Keterkaitan (Relevansi) dengan Teori Agensi

Teori agensi memudahkan antisipasi atas konsekuensi logis dengan


menyediakan suatu kerangka untuk pemahaman dan selanjutnya
meramalkan perilaku. Karena principal dan agen mempunyai fungsi utilitas
yang berbeda, maka perlu untuk mendesain suatu strategi pengendalian yaitu
berupa skema pengawasan, rencana insentif/penalty, atau opsi risk-
transferfing, yang akan meningkatkan kesejahteraan dari semua pihak.
Sebagai contoh, suatu karyawan sebagai suatu agen lebih menyukai
bersantai daripada bekerja. Untuk memotivasi agen agar mementingkan

4
pekerjaannya, principal dapat membuat suatu kontrak untuk mengurangi
resiko agen bertindak di luar kontrol dan hanya mencari kesenangan.

c. Pengelolaan Perubahan

Pengelolaan perubahan merupakan pertimbangan penting dalam


rancangan/desain pengendalian. Keberadaan pengendalian dalam suatu
perusahaan mungkin telah berhenti fungsinya ketika terjadi perubahan.
Dalam jangka panjang, perusahaan akan memelihara keseimbangan dalam
lingkungan pengendalian melalui suatu proses perubahan dan kompensasi.
Melalui perubahan dan kompensasi ini perusahaan akan dapat menjaga
status pengendalian yang konstan dalam organisasi.

5
DAFTAR PUSTAKA

https://newpostmk.blogspot.com/2019/02/makalah-pengendalian-
keuangan_7.html

http://adeladelia21.blogspot.com/2016/11/pengendalian-keuangan_10.html

https://www.slideshare.net/ti_ash/bab-8-akuntansi-perilaku

https://www.academia.edu/32470436/Pengendalian_Keuangan_sap_3

Anda mungkin juga menyukai