Anda di halaman 1dari 8

AKUNTANSI KEPRILAKUAN

“PENGAMBILAN KEPUTUSAN”

OLEH :

KELOMPOK 3

COKORDA BAGUS KRISNA DHARMAYUDA (1807531104 / 09)

NI PUTU PUTRI PRATIWI (1807531133 / 19)

COKORDA ISTRI WAHYUNIYASANTI (1807531144 / 21)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS UDAYANA

2020
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.................................................................................................. i

PEMBAHASAN

A. Proses Pembuatan Keputusan............................................................... 1


1. Definisi Proses Pembuatan Keputusan............................................. 1
2. Motif Kesadaran................................................................................ 1
3. Jenis-Jenis dari Model Proses.......................................................... 1
B. Pembuatan Keputusan Organisasi......................................................... 1
1. Perusahaan sebagai Unit Pembuatan Keputusan............................. 1
2. Manusia: Para Pengambil Keputusan Organisasional...................... 2
3. Kekuatan dan Kelemahan Individu sebagai Pengambil Keputusan. . 2
4. Peran Kelompok sebagai Pembuat Keputusan dan Pemecah Masalah 2
5. Kesatuan Kelompok.......................................................................... 2
6. Pembuatan Keputusan dengan Konsensus vs Aturan Mayoritas...... 2
7. Kontroversi yang Disebabkan oleh Hubungan Atasan dan Bawahan 2
8. Pengaruh Dasar Kekuasaan............................................................. 2
9. Dampak dari Tekanan Waktu............................................................ 2
C. Ahli dalam Pembuatan Keputusan.......................................................... 2
D. Peran Kepribadian dan Gaya Kognitif dalam Pengambilan Keputusan. . 3
E. Peran Informasi Akuntansi dalam Pembuatan Keputusan...................... 3
1. Data Akuntansi sebagai Stimuli dalam Pengenalan Masalah........... 4
2. Dampak Data Akuntansi dalam Pilihan Keputusan........................... 4
F. Aspek Keperilakuan Informasi Akuntansi................................................ 4
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................... 5
PEMBAHASAN

A. PROSES PEMBUATAN KEPUTUSAN


1. Definisi Proses Pembuatan Keputusan
Pembuatan keputusan adalah proses memilih di antara berbagai alternatif
tindakan yang berdampak pada masa depan. Adapun langkah-langkah untuk
membuat keputusan yaitu:
a. Pengenalan dan pendefinisian atas suatu masalah atau peluang dengan
menggunakan berbagai informasi mengenai lingkungan, keuangan, dan
operasi.
b. Pencarian atas tindakan alternatif dan kuantifikasi atas konsekuensinya.
c. Pemilihan alternatif yang optimal atau memuaskan.
d. Penerapan dan tindak lanjut dengan menggunakan umpan balik secara
periodik dan koreksi atas segala kesalahan yang terjadi.
2. Motif Kesadaran
Motif kesadaran merupakan sumber dari proses berpikir dalam membuat
keputusan. Adapun dua faktor penting dari motif kesadaran dalam
pembuatan keputusan yaitu:
a. Keinginan akan kestabilan atau kepastian.
b. Keinginan akan kompleksitas dan keragaman.
3. Jenis-Jenis dari Model Proses
a. Model Ekonomi. Seluruh kegiatan dan keputusan manusia adalah
rasional sempurna dan bahwa dalam suatu organisasi, terdapat
konsistensi antara beragam motif dan tujuan.
b. Model Sosial. Manusia pada dasarnya adalah irasional dan keputusan
yang dihasilkan didasarkan pada interaksi sosial.
c. Model Kepuasan Simon. Didasarkan pada konsep Simon tentang
manusia administrasi, manusia dipandang sebagai rasional karena
mereka mempunyai kemampuan untuk berpikir, mengolah informasi,
membuat pilihan, dan belajar.

B. PEMBUATAN KEPUTUSAN ORGANISASI


1. Perusahaan sebagai Unit Pembuatan Keputusan
Cyber dan March menggambarkan empat konsep dasar relasional
sebagai inti dari pembuatan keputusan bisnis, yaitu:
a. Resolusi Semu dari Konflik.
b. Penghindaran Ketidakpastian.
c. Pencarian Masalah.
d. Pembelajaran organisasional.
2. Manusia: Para Pengambil Keputusan Organisasional
Manusia dapat mengenali dan mendefinisikan masalah atau peluang
serta mencari tindakan alternatif, kemudian menerapkannya untuk proses
pengambilan keputusan
3. Kekuatan dan Kelemahan Individu sebagai Pengambil Keputusan
Manusia merupakan makhluk yang rasional karena memiliki kapasitas
untuk berpikir, memilih, dan belajar. Tetapi rasionalitas manusia sangat
terbatas karena hampir tidak pernah memperoleh informasi yang penuh dan
hanya mampu memproses informasi yang sudah tersedia.
4. Peran Kelompok sebagai Pembuat Keputusan dan Pemecah Masalah
Kelompok dianggap sebagai faktor yang menyebabkan ide-ide
diinvestigasi dengan lebih teliti dan meningkatnya kemungkinan keputusan
dapat diterapkan dengan efektif.
5. Kesatuan Kelompok
Kesatuan kelompok yang dimaksud yaitu memiliki tujuan yang sama.
6. Pembuatan Keputusan dengan Konsensus vs Aturan Mayoritas
Konsensus dalam konteks pembuatan keputusan didefinisikan sebagai
kesepakatan semua anggota kelompok dalam pilihan keputusan. Pembuatan
keputusan dengan konsensus membutuhkan waktu yang lebih banyak
dibandingkan dengan pengambilan keputusan dengan pengaturan mayoritas.
7. Kontroversi yang Disebabkan oleh Hubungan Atasan & Bawahan
Atasan mempunyai akses terhadap informasi yang berbeda, sehingga
memiliki pendapat yang berbeda pula dibandingkan dengan bawahannya.
8. Pengaruh Dasar Kekuasaan
Dalam pembuatan keputusan, seseorang mampu memengaruhi hasil
keputusan karena wewenang atau kekuasaan yang diberikan oleh organisasi.
9. Dampak dari Tekanan Waktu
Tekanan waktu menyebabkan lebih membatasi partisipasi dalam proses
pembuatan keputusan hanya pada relatif sedikit anggota, dan lebih menyukai
aturan mayoritas.
C. AHLI DALAM PEMBUATAN KEPUTUSAN
Sikap pembuatan keputusan secara keseluruhan menunjukkan bahwa
pendatang baru mengumpulkan data tanpa melakukan diskriminasi dan
menunggu untuk melihat apa yang akan terjadi. Sebaliknya, para pakar
mengumpulkan data secara diskriminatif, mereka secara teratur meringkas data
tersebut dan memformulasikan hipotesis. Untuk menggambarkan perbedaan
dalam penggunaan data, tugas analisis keuangan dibagi ke dalam tiga
komponen, yaitu:
1. Pengujian Informasi. Suatu kegiatan menganalisis informasi yang disajikan
dan menyeleksi untuk dipertimbangkan lebih lanjut, hanya informasi yang
terlihat sangat relevan dengan tugas keputusan itu yang harus dilaksanakan.
Para pakar lebih banyak mengandalkan aturan-aturan berdasarkan
pengalaman dibandingkan dengan para pendatang baru dan mereka juga
menguji data dari lebih banyak tahun.
2. Integrasi Pengamatan dan Temuan. Integrasi melibatkan pengelompokan
atas pengamatan. Para pendatang baru menghubungkan pengamatan dan
temuan yang menjelaskan satu sama lain dan mengabaikan yang tidak.
Sebaliknya, para pakar menempatkan penekanan khusus  pada kontradiksi
yang potensial dalam pengamatan dan temuan sebagai alat untuk 
mendeteksi masalah yang mendasari.
3. Pertimbangan. Pertimbangan yang digunakan dalam proses pembuatan
keputusan tampak lebih jelas dalam formulasi hipotesis, pengembangan
petunjuk dalam formulasi keputusan akhir, dan menyusin ringkasan temuan.

D. PERAN KEPRIBADIAN DAN GAYA KOGNITIF DALAM PEMBUATAN


KEPUTUSAN
Kepribadian mengacu pada sikap atau keyakinan individu, sementara gaya
kognitif mengacu pada cara atau metode seseorang menerima, menyimpan,
memproses, serta meneruskan  informasi.

E. PERAN INFORMASI AKUNTANSI DALAM PEMBUATAN KEPUTUSAN


Keputusan manajemen memengaruhi kejadian atau tindakan masa depan,
sedangkan informasi akuntansi memfokuskan pada peristiwa-peristiwa di masa
lalu tidak dengan sendirinya dapat mengubah kejadian atau dampaknya kecuali
jika hal itu dilakukan melalui proses pembuatan keputusan kejadian masa depan
beserta konsekuensinya ditentukan.
1. Data Akuntansi sebagai Stimuli dalam Pengenalan Masalah
Akuntansi dapat berfungsi sebagai stimuli dalam pengenalan masalah
melalui pelaporan deviasi kinerja aktual dari sasaran standar atau anggaran
atau melalui  pemberian informasi kepada manajer bahwa mereka gagal
untuk mencapai target output atau laba yang ditentukan sebelumnya.
2. Dampak Data Akuntansi dalam Pilihan Keputusan
Informasi akuntansi memainkan peran yang lebih penting dalam
keputusan jangka pendek dibandingkan konsekuensi jangka panjang, karena
informasi akuntansi hanya mencerminkan biaya dan pendapatan yang
berkaitan dengan operasi sekarang.

F. ASPEK KEPERILAKUAN INFORMASI AKUNTANSI


Informasi akuntansi adalah salah satu input dalam model pembuatan
keputusan. Input tersebut dapat bersifat keuangan, non keuangan, atau bahkan
tidak dapat dikuantifikasi. Bruns (1981) mengelompokkan pengambil keputusan
ke dalam tiga kelompok, yaitu:
1. Para pembuat keputusan yang mengambil keputusan mengenai operasi dan
sistem akuntansi digunakan untuk menyusun laporan (manajemen puncak).
2. Para pengambil keputusan yang hanya dapat membuat keputusan mengenai
operasi saja (manajer operasi).
3. Mereka yang berada di luar perusahaan yang membuat keputusan dapat
memengaruhi lingkungan dan operasinya,
Ada dua faktor yang menentukan tingkat penyesuaian para pengambil
keputusan terhadap perubahan dalam metode dan terminologi akuntansi yaitu:
1. Umpan Balik
Untuk memahami perubahan dalam metode atau istilah akuntansi dan
untuk menyesuaikan aturan pembuatan keputusan sesuai dengan itu, maka
pengambil keputusan harus memiliki umpan balik tidak langsung mengenai
perubahan tersebut.
2. Fiksasi Fungsional
Sebagai suatu atribut dari pembuatan keputusan, fiksasi fungsional
bervariasi tingkatnya dari situasi yang satu ke situasi yang lain namun tidak
pernah tidak ada sama sekali.
DAFTAR PUSTAKA

Lubis, Arfan Ikhsan. 2010. Akuntansi Keperilakuan, Edisi 2. Jakarta: Salemba


Empat

Anda mungkin juga menyukai