OLEH :
UNIVERSITAS UDAYANA
2021
PEMBAHASAN
Desa berasal dari istilah dalam bahasa Sansekerta yang berarti tanah tumpah
darah. Menurut definisi universal, desa adalah kumpulan dari beberapa permukiman
di area pedesaan atau rural area. Istilah desa di Indonesia merujuk kepada pembagian
wilayah administratif yang berada di bawah kecamatan dan dipimpin oleh seorang
Kepala Desa.
Desa di Indonesia pertama kali ditemukan oleh Mr. Herman Warner Muntinghe,
seorang Belanda anggota Raad van Indie pada masa penjajahan kolonial Inggris, yang
merupakan pembantu Gubernur Jenderal Inggris yang berkuasa pada tahun 1811 di
Indonesia. Dalam sebuah laporannya tertanggal 14 Juli 1817 kepada pemerintahnya
disebutkan tentang adanya desa-desa di daerahdaerah pesisir utara Pulau Jawa. Dan
dikemudian hari ditemukan juga desa-desa di kepulauan luar Jawa yang kurang lebih
sama dengan desa yang ada di Jawa.
Terbentuknya suatu desa tidak terlepas dari insting manusia, yang mana secara
naluriah ingin hidup bersama keluarga suami/ istri dan anak, serta sanak familinya,
yang kemudian lazimnya memilih suatu tempat kediaman bersama. Desa bisa tumbuh
di sekitar tempat orang-orang bertemu satu sama lain untuk bertransaksi, sehingga
terjadilah sebuah pasar yang terbentuk oleh masyarakat sekelilingnya. Di sekitar pasar
tersebut kemudian berkembang menjadi desa perdagangan (jasa). Desa-desa
tradisional juga sering terbentuk terkait dengan keberadaan sumber air atau sumber-
sember pencaharian lainnya, seperti pertambangan, pertambakan, dan sebagainya.
Kadang-kadang alasan terbentuknya desa tercantum dalam nama desa, dari nama desa
dapat diketahui alasan terbentuknya suatu masyarakat desa tertentu
Menurut Permendagri nomor 56 Tahun 2015 tentang Kode dan Data Wilayah
Administrasi Pemerintahan, terdapat sebanyak 74.754 desa di Indonesia. Desa ini
tersebar di 33 Provinsi atau 434 kabupaten/kota. Jumlah ini meningkat terus dari
tahun ke tahun. Jumlah desa memiliki kecenderungan untuk selalu meningkat melalui
pemekaran atau pun peralihan status. Peralihan status terjadi misalnya dari kelurahan
menjadi desa atau desa adat menjadi desa. Di balik laju penambahan jumlah desa,
ternyata terdapat juga desa yang mengalami penghapusan karena kejadian tertentu
misalnya yang terjadi pada desa di Kabupaten Sumedang yang dihapuskan karena
digenangi waduk. Keberadaan desa ditetapkan dalam bentuk peraturan daerah. Perda
ini selanjutnya dievaluasi gubernur, dan diundangkan setelah mendapat nomor
registrasi dari gubernur dan kode desa dari Menteri Dalam Negeri.
Adapun jenis-jenis tipe /kedudukan desa yakni sebagai berikut :
3. Kewenangan Desa
a. Kewenangan berdasarkan hak asal usul, dimana hak yang merupakan warisan
yang masih hidup dan prakarsa desa atau prakarsa masyarakat desa sesuai dengan
perkembangan kehidupan masyarakat, antara lain sistem organisasi masyarakat
adat, kelembagaan, pranata dan hukum adat, tanah kas desa, serta kesepakatan
dalam kehidupan masyarakat desa.
b. Kewenangan lokal berskala desa, dimana merupakan kewenangan untuk mengatur
dan mengurus kepentingan masyarakat desa yang telah dijalankan oleh desa atau
mampu dan efektif dijalankan oleh desa atau yang muncul karena perkembangan
desa dan prakasa masyarakat desa, antara lain tambatan perahu, pasar desa, tempat
pemandian umum, saluran irigasi, sanitasi lingkungan, pos pelayanan terpadu,
sanggar seni dan belajar, serta perpustakaan desa, embung desa, dan jalan desa.
c. Kewenangan yang ditugaskan oleh pemerintah, pemerintah daerah provinsi, atau
pemerintah daerah kabupaten/kota; dan
d. Kewenangan lain yang ditugaskan oleh pemerintah, pemerintah daerah provinsi,
atau pemerintah daerah kabupaten/kota sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang- undangan.
Pemerintah desa adalah Kepala Desa yang dibantu oleh Perangkat Desa.
1. Kepala Desa adalah sebagai kepala Pemerintah Desa yang memimpin
pemerintahan desa , yang dimana bertugas mengatur/memimpin pelaksanaan
pemerintahan desa, membimbing bawahannya, pelaksanakan pembangunan,
pembinaan kemasyarakatan, dan pemberdayaan masyarakat. Dalam
melaksanakan tugasnya kepala desa menerapkan prinsip koordinasi, sinkronisasi,
dan konsultasi dalam lingkup pemerintahan desa, antar pemerintahan desa dengan
pemerintah daerah sesuai kondisi sosial budaya masyarakat desa setempat. Dalam
melaksanakan, tugas, wewenang dan kewajibannya mempunyai hubungan
koordinasi dengan BPD.
2. Perangkat Desa adalah unsur staf yang membantu Kepala Desa dalam
penyusunan kebijakan dan koordinasi yang diwadahi dalam Sekretariat Desa, dan
unsur pendukung tugas Kepala Desa dalam pelaksanaan kebijakan yang diwadahi
dalam bentuk pelaksana teknis dan unsur kewilayahan.
Perangkat Desa terdiri atas :
a. Sekretariat Desa , dimana bertugas membantu kepala desa dalam urusan
pelayanan administrasi pemerintahan desa serta mengkoordinasikan
pelaksanaan tugas perangkat desa lainnya.
a) Urusan Tata Usaha dan Umum yakni seperti tata naskah, administrasi
surat menyurat, ekspedisi, arsip, penataan administrasi perangkat desa,
penyediaan sarana dan prasarana, penyiapan rapat, perjalanan dinas,
dll.
b) Urusan Keuangan yakni seperti administrasi keuangan, administrasi
sumber pengeluaran dan pendapatan, administrasi penghasilan
pemerintahan desa.
c) Urusan Perencanaan yakni seperti menyiapkan bahan penyusunan
RPJMDesa, RKPDesa, APBD, monitoring evaluasi program,
penyusunan laporan berupa LPPD, pengendalian pelaksanaan
pembangunan desa serta melaksanakan tugas lainnya .
b. Pelaksana Kewilayahan, bertugas membantu kepala desa dalam
penyelenggaraan desa, pelaksanaan pembangunan desa, pembinaan
masyarakat desa, dan pemberdayaan masyarakat desa di wilayah kerjanya.
c. Pelaksana Teknis , bertugas membantu kepala desa sebagai pelaksana tugas
operasional.
a) Seksi Pemerintahan, membantu kepala desa dalam bidang
pemerintahan
b) Seksi Kesejahteraan, membantu kepala desa dalam bidang
pembangunan
c) Seksi Pelayanan, membantu kepala desa dalam bidang pelayanan
https://sejarahlengkap.com/lembaga-pemerintah/sejarah-terbentuknya desa#:~:text=Awal
%20sejarah%20terbentuknya%20desa%20diawali,yang%20sama%20dari%20bahaya
%20luar.&text=Kepala%20desa%20dibantu%20oleh%20Pamong,daerah%20dengan
%20daerah%20yang%20lain.
http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/42046/Chapter%20II.pdf?
sequence=4&isAllowed=y
https://www.avepress.com/apa-saja-kedudukan-dan-kewenagan-desa/
https://www.hukumonline.com/klinik/detail/ulasan/lt52f6ce3253a76/kedudukan-desa-dan-
kepala-desa-dalam-ketatanegaraan-indonesia/#:~:text=Dalam%20Undang%2DUndang
%20Desa%20yang,Tahun%202014)%2C%20diartikan%20bahwa%3A&text=
%E2%80%9CDesa%20berkedudukan%20di%20wilayah%20Kabupaten,sebagai%20bagian
%20dari%20Pemerintahan%20Daerah.
http://ngrapah.desa.id/wp-content/uploads/sites/138/2017/02/SUSUNAN-ORGANISASI-
DAN-TATA-KERJA-PEMERINTAHAN-DESA-PDF.pdf
file:///D:/Downloads/PERBUP%20NO%206%20TAHUN%202017%20ttg%20Susunan
%20Organisasi%20dan%20Tata%20Kerja%20Pemerintah%20Desa.pdf
http://sarimekar-buleleng.desa.id/index.php/first/artikel/66-PRIORITAS-PENGGUNAAN-
DANA-DESA-TAHUN-2021