OLEH :
UNIVERSITAS UDAYANA
2020
PEMBAHASAN
Dalam merancang pengujian atas rincian saldo untuk piutang usaha, auditor harus
memenuhi masing-masing tujuan audit yang berkaitan dengan saldo piutang. Tujuan
audit yang berkaitan dengan saldo piutang usaha :
a. Detail tie-in, piutang usaha dalam neraca saldo sama dengan jumlah file induk
terkait,dan totalnya telah ditambahkan dengan benar serta sama dengan buku
besar umum.
b. Keberadaan, piutang usaha dicatat ada.
c. Kelengkapan, piutang usaha yang ada telah dicantumkan.
d. Keakuratan, piutang usaha sudah akurat.
e. Klasifikasi, piutang usaha sudah diklasifikasikan dengan benar.
f. Pisah Batas, pisah batas piutang sudah benar.
g. Nilai Realisasi, piutang usaha dinyatakan pada nilai realisasi.
h. Hak, klien memiliki hak atas piutang usaha.
Prosedur analitis sering kali dilakukan selama tiga tahap audit: perencanaan,
ketika melaksanakan pengujian yang terinci, dan sebagai bagian dari penyelesaian
audit. Sebagian besar prosedur analitis yang dilaksanakan selama tahap pengujian
dilakukan setelah tanggal neraca tetapi sebelum pengujian atas rincian saldo. Auditor
melaksanakan prosedur analitis untuk siklus penjualan dan penagihan secara
keseluruhan, bukan hanya piutang usaha. Hal ini dikarenakan hubungan yang erat
antara akun-akun laporan laba rugi dan neraca. Jika auditor mengidentifikasi salah saji
yang mungkin terjadi dalam retur dan pengurangan penjualan dengan menggunakan
prosedur analitis, piutang usaha mungkin akan mengoffset salah saji itu. Jika prosedur
analitis dalam siklus penjualan dan penagihan mengungkapkan fluktuasi yang tidak
biasa, auditor harus melontarkan pertanyaan tambahan kepada manajemen. Respon
manajemen harus dievaluasi secara kritis.
1.1.6 Merancang dan Melaksanakan Pengujian Detil Saldo Piutang Usaha (Tahap III)
Pengujian rincian saldo yang tepat tercantum pada kertas kerja perencanaan.
Risiko deteksi ditunjukkkan pada baris kedua dari bawah. Hal tersebut merupakan
keputusan subjektif auditor setelah mngkombinasikan kesimpulan yang dicapai
mengenai setiap factor yang tercantum. Tugas menhubungkan factor yang
direncanakan sangatlah kompleks karena pengukuran factor bersifat tidak jelas. Bukti
audit yang direncanakan adalah kebalikan dari risiko deteksi yang direncanakan.
Setelah memutuskan bukti yang direncanakan bagi tujuan tertentu adalah tinggi,
sedang, rendah, kemudian auditor harus memutuskan prosedur audit yang sesuai,
ukuran sampel, item yang dipilih, dan penetapan waktu.
Walaupun lebih menekankan akun neraca ketika melakukan pengujian atas rincian
saldo auditor tidak boleh mengabaikan akun –akun laporan laba rugi karena akun-
akun itu di uji sebagai produk smapingan dari pengujian neraca.sebagai contoh jika
auditor mengkorfirmasi saldo piutang usaha dan menemukan lebih saji yang
disebabkan oleh kesalahan dalam menagih pelanggan ,maka baik piutang usaha
maupun penjualan akan lebih saji. Ketika membahas pengujian atas rincian saldo
piutang usaha , kita akan berfokus pada tujuan audit yang berkaitan dengan saldo.
Kita juga akan mengasumsikan dua hal :
Konfirmasi piutang usaha merupakan pengujian atas rincian saldo piutang usaha
yang paling penting.sebagian besar pengujian piutang usaha dan penyisihan piutang
tak tertagih didasarkan pada aged trial balance. Aged trial balance menyajikan daftar
saldo-saldo dalam file induk piutang usaha pada tanggal neraca,termasuk saldo
pelanggaran individual yang beredar dalam rincian saldo pada waktu antara tanggal
penjualan dan tanggal neraca.
Konfirmasi saldo pelanggan merupakan pengujian atas rincian saldo yang paling
penting untuk menentukan keberadaan atau eksistensi piutang usaha yang dicatat jika
pelanggan tidak merespon konfirmasi,auditor juga memeriksa dokumen pendukung
guna menverfikasi pengiriman barang dan bukti penerimaan kas untuk menentukan
apakah piutang tak tertagih.
Sulit bagi auditor untuk menguji saldo akun yang dihilangkan dari aged trial
balance,kecuali mengandalkan pada sifat menyeimbangkan sendiri pada file induk
piutang usaha.
Biasanya auditor dapat mengevaluasi klasivikasi piutang usaha relative jauh lebih
mudah dengan mereview aged trial balance untuk piutang yang material dari
klasifikasi,dari pejabat ,direktur,atau pihak terkait lainnya.
Sama dengan piutang usaha kotor dikurangi penysihan piutang tak tertagih untuk
menghitng penjualan mengestimasi total jumlah piutang usaha yang di perkirakan
tidak dapat di tagih.
Pengujian terhadap empat tujuan audit yang berkaitan dengan penyajian dan
pengungkapan umumnya dilakukan sebagai bagian dari tahap penyelesaian audit.akan
tetapi beberapa pengujian atas penyajian dan pengungkapan sering kali dlakukan
dengan pengujian untuk memenuhi tujuan audit yang berkaitan dengan saldo.
Standar Audit (SA) 500 (bukti audit) mengidikasikan bahwa keandalan bukti audit
dipengaruhi oleh sumber dan sifatnya dan ini tergantung pada kondisi individual yang
dari situ bukti audit diperoleh. SA juga mencakup generalisasi berikut yang relevan
terhadap bukti audit:
a. Bukti audit lebih andal ketika diperoleh dari sumber independen di luar
entitas.
b. Bukti audit yang diperoleh secara langsung oleh auditor lebih andal daripada
bukti audit yang diperoleh secara tidak langsung atau melalui penarikan
kesimpulan.
c. Bukti audit lebih andal dalam bentuk format dokumen, baik dalam bentuk
kertas, elektronik, atau media lain.
Bukti yang paling dapat diandalkan dari konfirmasi baru akan diperoleh jika
konfirmasi itu dikirim sedekat mungkin dengan tanggal neraca (akhir tahun buku).
Hal ini memungkinkan auditor untuk secara langsung menguji saldo piutang usaha
yang tercantum di neraca tanpa harus memutahirkan saldo dengan transaksi yang
terjadi antara tanggal konfirmasi dan tanggal neraca.
Auditor harus melaksanakan prosedur untuk memeriksa alamat atau alamat e-mail
yang digunakan dalam konfirmasi. Untuk konfirmasi yang dikirim melalui pos,
auditor harus melaksanakan pengawasan sampai jawaban diterima debitur.
Untuk setiap konfirmasi yang positif yang tidak di kembalikan ,auditor dapat
memeriksa dokumentasi berikut untuk memferifikasi eksistensi dan keakuratan setiap
transaksi penjualan yang membentuk saldo akhir piutang usaha :
Program Audit pengujian atas Rincian saldo – Siklus Penjualan dan Penagihan :
a. Mereview neraca saldo piutang usaha untuk piutang yang berjumlah besar dan
tidak biasa
b. Menghitung prosedur analitis yang ditunjukkan dalam skedul audit yang
dikompensasi ke depan.
c. Mereview piutang yang tercantum pada Aged Trial Balance menyangkut wewel
dan piutang dengan pihak terkait.
d. Menanyai manajemen apakah ada pihak terkait , wesel atau piutang jangka
panjang yang dimasukkan dalam neraca saldo.
e. Mereview notulen rapat dewan direksi dan menyai manajeman untuk menentukan
apakah ada piutang yang digadaikan.
f. Menelusuri 10 akun dari neraca saldo ke file indul piutang usaha untuk melihat
umur piutang dan saldonya.
g. Memfoot 2 halaman neraca saldo untuk melihat umur kolom piutang.
h. Menelusuri saldo ke buku beasr umum.
i. Menelusuri lima piutang dari file induk piutang usaha ke aged trial balanced.
j. Mengkonfirmasi piutang usaha.
k. Melakukan prosedur alternatif untuk semua konfirmasi yang tidak dikembalikan.
l. Membahas dengan manager kredit tentang kemungkinana penagihan piutang
yanag sudah lama.
m. Mengevaluasi apakah peyisihan apakah sudah memadai setelah melakukan
prosedur audit.
n. Memilih 20 transakasi penjualan ddari jurnal penjualan tahun berjalan.
o. Mereview retur dan pengurangan penjualan yang besar sebelum dan setelah
tanggal neraca untuk menentukan apakah telah dicatat dalam periode yang benar.
DAFTAR PUSTAKA
AL. Haryono Jusup, 2014. Auditing Pengauditan Berbasis ISA, STIE YKPN Yogyakarta.
https://www.academia.edu/29709605/Menyelesaikan_Pengujian_dalam_Siklus_Penjualan_da
n_Penagihan_Piutang_Usaha