Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata kuliah Teori Akuntansi
Di susun Oleh :
Kelompok 1
PEMBAHASAN
2.1 Aktiva
1
2.1.2 Karakteristik Aktiva
2
2.1.3 Ciri dan Sifat Aktiva
Menurut Hendriksen :
1. Harus ada hak tertentu atas manfaat dan jasa potensial di masa yang akan
datang. Hak-hak ini harus mempunyai manfaat positif dan apabila hak-
hak ini mempunyai manfaat lain atau negatif maka hak-hak tersebut tidak
disebut aktiva
3. Hak tersebut harus dapat diperoleh atau dikendalikan oleh orang atau
kesatuan usaha tertentu
4. Harus ada klaim yang dapat dipaksakan secara legal atas hak atau jasa
atau hukti lain bahwa bukti pencrimaan manfaat di masa yang akan datang
adalah mungkin. Manfaat ekonomi tersebut haruslah sebagai akibat atau
peristiwa yang telah terjadi.
1. Digunakan sendiri maupun bersama aktiva lain dalam produksi barang dan
jasa yang dijual perusahaan
3
2.2 Pengukuran Aktiva
a. Aktiva Moneter
Yaitu klaim terhadap jumlah dari satuan mata uang pada tingkat daya
beli saat itu, Aktiva moneter memiliki nilai satuan uang tetap namun dengan
4
daya beli yang dapat berbeda. Sehingga aktiva moneter adalah pos-pos aktiva
yang besanya ditentukan oleh kontrak sehingga besanya tidak terpengaruh
oleh perubahan nilai uang. Misalnya : kas, tabungan, deposito, piutang
dagang.
b. Aktiva Non-Moneter
Yaitu klaim atau sejumlah uang pada suatu tanggal tertentu dimasa
depan. yang pada saat ini jumlahnya tidak dapat diketahui dengan pasti.
Dengan kata lain, aktiva non-moneter adalah pos - pos aktiva yang besarnya
terpengaruh oleh perubahan nilai uang. Misalnya : surat berharga,
Persediaan, aktiva tetap.
5
Metode pengukuran ini mendasarkan pengukuran pada ukuran
masukan, yang menunjukkan nilai maksimum perusahaan atau produk
perusahaan tidak memiliki harga pasar sehingga tidak mungkin untuk
memperoleh nilai keluaran.
Dasar penilaian yang dapat digunakan diantaranya :
- Historical Cost
- Standard Cost
3. Lower of Cost or Market Valuation (Nilai Terendah Antara Biaya dan Pasar)
Metode ini memperbandingkan harga pasar dan harga beli dari barang
tersebut, sedangkan penilaian akuntansinya dicatat berdasarkan nilai
terendah antara harga pasar atau harga beli.
6
2.3 Keandalan
7
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Dalam penilaian aktiva, tidak ada satu konsep atau prosedur yang ideal
dalam penyajian laporan posisi keuangan, dalam penentuan penghasilan, atau dalam
penyajian informasi lain yang relevan dengan keputusan para investor, kreditor, dan
pemakai laporan keuangan lainnya. Dari sudut pandang struktural biaya historis
kerapkali diasumsikan ideal sepanjang didasarkan pada pembukuan double-entry
yang mengharusan pencatatan semua perubahan sumberdaya dan memungkinkan
pengidentifikasian selanjutnya. Akan tetapi, struktruk-struktur yang formal juga
dapat dirumuskan untuk konsep-konsep penilaian lainnya. Akuntansi, sebagai
akaibatnya, bersifat eklektis, dan memilih nilai keluaran dalam beberapa kasus dan
nilai masukan dalan kasus-kasus lainnya. Walaupun nilai keluaran mungkin secara
konseptual lebih baik untuk penyajian laporan keuangan, dalam banyak situasi nilai
masukan dinggap lebih tepat karena nilai masukan menunjukkan nilai maksimum
bagi perusahaan atau karena tidak ada pasar keluaran pertukaran yang tidak mungkin
didapat. Masalahnya adalah kita tidak benar-benar mengetahui ukuran-ukuran apa
yang diinginkan pemakai. Misalnya, walaupun teori menyatakan bahwa angkaangka
yang sudah disesuaikan dngan inflasi lebih disukai oleh banyak pemakai, praktik
mengungkapan bahwa angka-angka itu tidak digunakan. Atau, informasi itu mungkin
sudah tersedia di tempat lain dengan biaya yang lebih rendah, sehingga penyajiannya
dalam laporan keuangan tidak relevan. Akibatnya, pelaporan keuangan dan
perubahan harga yang memperkenalkan angka-angka ini secara eksperimental pada
akhirnya ditinggalkan.
8
3.2 Saran
Penulis menyadari bahwa makalah diatas banyak sekali kesalahan dan jauh
dari kesempurnaan. Penulis akan memperbaiki makalah tersebut dengan
berpedoman pada banyak sumber yang dapat dipertanggungjawabkan. Maka
dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran mengenai pembahasan makalah
dalam kesimpulan di atas.
9
DAFTAR PUSTAKA
Hendriksen, Eldon S dan Michael F Van Breda. 2002. Diterjemahkan Oleh Herman
Wibowo. Teori Akunting Edisi Kelima, Buku Dua. Jakarta : Interaksara
10