Anda di halaman 1dari 40

Konsep Hutang

dan Ekuitas Pemilik

PERTEMUAN #9
EMB 914

TEORI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


AKUNTANSI UNIVERSITAS ESA UNGGUL
KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN

• Mampu menjelaskan tentang konsep


hutang, karakteristik hutang pengukuran
dan pengakuan hutang
• Mampu menjelaskan tentang konsep
ekuitas

2
BAB VIII
KONSEP AKTIVA

• AKTIVA BERUJUD

• AKTIVA TIDAK BERUJUD


AKTIVA BERUJUD
Pengertian Aktiva
Pengukuran Aktiva
Metode Pengukuran
Aktiva
Pengakuan Aktiva
Klasifikasi Aktiva
Pengertian Aktiva

Menurut Canning
Aktiva adalah jasa kemudian (future
service) dalam bentuk uang atau jasa
kemudian yang dapat diubah dalam
bentuk uang yang manfaatnya bagi
seseorang atau beberapa orang dijamin
secara hokum

Menurut KDPPLK
Aktiva adalah sumber daya yang dikuasai
oleh perusahaan sebagai akibat dari
peristiwa masa lalu dan dari mana
manfaat ekonomi di masa depan
diharapkan akan diperoleh perusahaan
Pengertian Aktiva

Menurut FASB
Aktiva adalah manfaat ekonomi masa yang akan datang
yang mungkin, yang diperoleh atau dikendalikan oleh
kesatuan usaha tertentu sebagai akibat transaksi atau
peristiwa yang terjadi di masa yang lalu
Karakteristik aktiva
Dalam pengertian di atas terdapat tiga elemen penting
dalam aktiva yang merupakan karakteristiknya, yaitu :
– manfaat ekonomi di masa yang akan datang
aktiva menyimpan kemungkinan manfaat
ekonomi masa yang akan datang, secara sendiri-
sendiri atau dalam kombinasi dengan aktiva
lain untuk secara langsung atau tidak langsung
memberi sumbangan pada aliran masuk kas
bersih di masa depan.
Hak yang sudah kadaluarsa atau mempunyai manfaat
negative tidaak dapat dimasukkan sebagai aktiva.

– pegendalian oleh kesatuan usaha


unit usaha tertentu dapat memperoleh manfaat
tersebut dan mengendalikan akses pihak lain atas
aktiva itu
aktiva adalah sumber daya di bawah kendali unit
usaha.

– sebagai hasil transaksi masa yang lalu


transaksi, kejadian atau peristiwa yang menimbulkan
hak atau kendali atas manfaat tersebut sudah
Pengertian Aktiva

Menurut Vernon Kam


Aktiva adalah sumber-sumber ekonomi yang mampu menyediakan
manfaat ekonomi di masa yang akan datang yang diperoleh
atau dikendalikan oleh kesatuan usaha tertentu sebagai akibat
transaksi atau peristiwa di masa yang lalu.

• Kriteria aktiva menurut Vernon Kam :


• andal secara hukum
pengakuan terhadap aktiva sangat ditentukan oleh konsep legal
dari aktiva yang bersangkutan. Kriteria ini berhubungan
dengan informasi akuntansi yang relevan dan reliable

• penggunaan prinsip konservatif


prinsip ini mensyaratkan bahwa perlunya mengantisipasi
kerugian yang akan muncul daripada keuntungan

• makna ekonomi suatu transaksi


apabila makna ekonomis suatu transaksi telah terjadi suatu pos
dapat dicatat dan dilaporkan dalam laporan keuangan tidak
perlu terlalu memperhatikan bentuk legalitas formalnya

• kemampuan mengukur nilai aktiva


apabila ada kesulitan dalam pengukuran aktiva yang
bersangkutan maka aktiva tersebut tidak boleh dicatat.
Ciri dan sifat aktiva

1. menurut Hendriksen :
– harus ada hak tertentu atas manfaat dan jasa potensial di
masa yang akan datang. Hak-hak ini harus mempunyai
manfaat positif dan apabila hak-hak ini mempunyai manfaat
lain atau negative maka hak-hak tersenut tidak disebut
aktiva.

– Ketidakpastian mengenai nilai di kemudian atas suatu aktiva


janganlah digunakan untuk mengenayampingkannya dari
pengertian aktiva, karena walaupun ketidakpastian
mempengaruhi penilaian tetapi hal ini tidak mengubah sifat
dari aktiva

– Hak tersebut harus dapat diperoleh atau dikendalikan oleh


orang atau kesatuan usaha tertentu.

– Harus ada klaim yang dapat dipaksakan secara legal atas


hak atau jasa atau bukti lain bahwa bukti penerimaan
manfaat di masa yang akan datang adalah mungkin.

– Manfaat ekonomi tersebut haruslah sebagai akibat atau


peristiwa yang telah terjadi.
Ciri dan sifat aktiva

2. menurut KDPPLK
– digunakan baik sendiri maupun bersama
aktiva lain dalam produksi barang dan jasa
yang dijual oleh perusahaan
– dapat dipertukarkan dengan aktiva lain
– digunakan untuk menyelesaikan kewajiban
– dibagikan kepada para pemilik perusahaan
Pengukuran Aktiva

• Pengukuran berarti memberi nilai-nilai numerical


(kuantifikasi) dalam satuan moneter atas aktiva,
bukan pengukuran dalam satuan fisik, walaupun
pengukuran secara umum dapat dilakukan dalam
satuan fisik dan dapat pula dalam satuan moneter.

• Tujuan penilaian aktiva adalah :


– sebagai salah satu langkah dalam
pengukuran laba
– sebagai salah satu langkah dalam proses
penyajian posisi keuangan
– memenuhi kebutuhan informasi yang ingin
dicapai dalam pelaporan keuangan
– memenuhi kebutuhan informasi khusus yang
memerlukan penilaian untuk kepentingan
manajemen.
Pengukuran Aktiva
• Pengukuran atas aktiva dalam akuntansi adalah :
– nilai-nilai pertukaran (exchange value)
adalah nilai-nilai yang berlaku di pasar karena adanya
transaksi jual beli.

– nilai perubahan (conversion values)


adalah nilai-nilai yang terbentuk karena factor-faktor
produksi

* Pada dasarnya suatu perusahaan berada dalam 2 pasar,


yaitu :
– pasar dimana perusahaan membeli factor produksi atau
pasar tempat aktiva diperoleh
pada pasar ini terjadi nilai-nilai masukan dan input
(entry) value

– pasar dimana perusahaan menjual produk atau tempat


aktiva tersebut dilepaskan
pada pasar ini terjadi nilai-nilai keluaran atau output
value.

Ada kesepakatan umum bahwa aktiva dicatat pada waktu


perolehan sebesar harga perolehan (entry value) dan
dikeluarkan dengan harga pelepasan (exit value)
penggolongan aktiva

• Untuk memahami pengukuran aktiva, maka perlu


dipahami penggolongan aktiva, yaitu :
• aktiva moneter
adalah pos-pos aktiva yang besarnya
ditentukan oleh kontrak sehingga
besarnya tidak terpengaruh oleh
perubahan nilai uang
missal : kas, tabungan, deposito,
piutang dagang
• aktiva non moneter
adalah pos-pos aktiva yang besarnya
terpengaruh oleh perubahan nilai uang
missal : surat berhrga, persediaan, aktiva
tetap.
Metode Pengukuran Aktiva
– Exchange output value (exit value)
Metode ini mendasarkan pengukuran pada nilai
keluaran artinya atas jumlah kas (rupiah) atau
penghargaan lainnya (non kas) yang diterima suatu
unit usaha apabila suatu aktiva atau potensi jasa
yang keluar dari perusahaan karena penjualan atau
suatu pertukaran

Beberapa nilai keluaran tersebut adalah :


1. discounted future cash receipt or service potentials
(penerimaan kas atau potensi jasa masa depan yang
didiskontokan)
– metode ini dapat digunakan apabila harapan tentang
kepastian penerimaan kas atau setaranya cukup
tinggi dan tenggang waktu sampai penerimaan cukup
panjang tetapi saat atau tanggal penerimaannya
pasti.
– Pos yang dapat menggunakan metode ini adalah
investasi dalam obligasi, deposito berjangka, piutang
wesel.
Metode Pengukuran Aktiva
( Lanjutan Exchange output value )

• Kelemahan dalam metode ini adalah :


- arus kas atau service potentials sifatnya subyektif
dan sulit dibuktikan (not verifiable)
- sulit menentukan tingkat diskonto yang tepat
- bila ada dua atau lebih factor-faktor yang
mempengatuhi aliran kas bagaimana alokasi yang
logis dari factorfaktor tersebut
- jumlah present value dari masing-masing aktiva tidak
sama dengan nilai perusahaan
Metode Pengukuran Aktiva
( Lanjutan Exchange output value )

2. current output price (COP) Harga keluaran


sekarang
• dapat digunakan apabila harga jual pada
saat pelaporan mencerminkan harga di
masa yang akan datang bila pos yang
bersangkutan keluar dari perusahaan.
• Metode ini dapat digunakan untuk surat
berharga dan beberapa jenis persediaan.
• Menurut metode ini persediaan harus
diukur dengan harga jualnya sebagai
ukuran harga keluaran bukan biaya
perolehannya
Metode Pengukuran Aktiva
(lanjutan current output price (COP )
Proses pengukuran dalam metode ini :
- dalam pasar yang teratur harga pasar saat ini
merupakan taksiran yang layak dari harga pasar masa
yang akan datang

- current price merupakan pengganti discounted


expected cash recept price dari persediaan yang sudah
siap dijual

- bagi perusahaan yang belum akan dijual dalam waktu


dekat menurut COP harga jual persediaan di masa
depan didiskontokan

- biaya tambahan untuk produksi dan penjualan perlu


dikurangkan sehingga didapatkan net realizable value
Metode Pengukuran Aktiva
(lanjutan current output price (COP )
Kelemahan COP :
- hanya berlaku bagi aktiva yang dimaksudkan untuk
dijual

- COP untuk sebagian besar aktiva menjadi harga di


masa yang akan datang dengan asumsi ceteris
paribus

- Diperlukan metode pengganti apabila ada aktiva


yang tidak mempunyai harga pasar atau harga jual
sekarang.
Metode Pengukuran Aktiva

3. current cash equivalent (CCE) setara kas masa berjalan


- konsep ini merupakan konsep pengukuran
tunggal untuk semua kativa yang menunjukkan harga
yang dapat direalisasikan sekarang (present
realization price).

- Konsep ini menunjukkan jumlah kas atau daya beli


umum yang dapat diperoleh dengan menjual
aktiva menurut kondisi perusahaan yang wajar
(dalam arti harga pasar barang sejenis dalam
kondisi normal)

- kelebihan metode ini adalah setelah semua kativa


dinilai dengan setara kas masa berjalan maka
jumlah yang tercantum mempunyai sifat additive

- kesulitan utama konsep ini adalah bahwa tidak


semua aktiva mempunyai harga pasar, sehingga dalam
penafsiran sempit sepertinya metode ini membenarkan
untuk mengeluarkan pos-pos yang tidak mempunyai
nilai pasar dari neraca.
Metode Pengukuran Aktiva
4. Liquidation value (LV)
Adalah dasar pengukuran yang serupa dengan
COP atau CCE yaitu penilaian dengan
menggunakan harga keluaran, yang berbeda
adalah dalam hal kondisi pasarnya, yaitu
menggunakan harga penjualan dalam keadaan
likuidasi.

• Metode nilai likuidasi mengasumsikan bahwa suatu


penjualan yang dipaksakan sehingga harganya
diturunkan atau harga keluaran lebih rendah
umumnya harga pasar dalam kondisi normal.

• Penerapan nilai likuidasi biasanya menyebabkan


diturunkannya penilaian aktiva serta diakuinya
kerugian.

• Metode ini hanya bias diterapkan dalam kondisi :


– aktiva yang bersangkutan telah kehilangan
kegunaan yang lazim atau usang atau telah
kehilangan pasar dalam kondisi normal
– nilai likuidasi diterapkan bila ada maksud
menghentikan perusahaan dalam waktu dekat,
sehingga tidak mampu menjual dalam pasar yang
normal
Metode Pengukuran Aktiva

Exchange Input Value


Metode pengukuran ini mengdasarkan pengukuran
pada ukuran masukan, yang menunjukkan jumlah
kas atau nilai imbalan lainnya yang dibayarkan
ketika aktiva atau manfaat yang diperoleh
perusahaan dalam suatu pertukaran.

• Beberapa pengukuran dengan metode ini adalah :


• Historical cost
• Current Input Cost
• Discounted future input cost
• Standard Cost
Metode Pengukuran Aktiva
Exchange Input Value
Historical cost
Historical cost diukur dengan pembayaran yang dilakukan di masa lalu
atau yang harus dilakukan di masa yang akan datang untuk
memperoleh barang atau jasa atau pembayaran yang harus dilakukan
untuk memperoleh atau memproduksi suatu barang termasuk
didalamnya semua jasa yang diperlukan untuk mendapatkan aktiva
sampai dalam kondisi siap digunakan.

• Kelebihan metode ini adalah :


– paling banyak digunakan dalam akuntansi konvensional karena
mudah dan praktis berdasarkan transakis yang telah terjadi.
– Umumnya merupakan harga pertukaran barang dan jasa pada saat
perolehan, sehingga merupakan realitas
– Keuntungan utama adalah sifat verifiable atau dapat diuji
kebenarannya.

• Sedangkan kelemahan dari metode ini adalah :


- akan kehilangan makna jika nilai aktiva berubah-ubah dari waktu
ke waktu. Setelah waktu yang panjang maka angka historical cost
tidak mempunyai makna sebagai manfaat di masa yang akan
datang

– tidak memungkinkan pengakuan gains (laba) atau losses ( rugi)


dalam proses terjadinya, karena umumnya pengakuan laba atau
rugi dilakukan pada saat adanta penjualan

– ditinjau dari relevansi informasi untuk pengambilan keputusan


historical cost menjadi kurang keandalannya.
Metode Pengukuran Aktiva
Exchange Input Value

Current Input Cost (Biaya masa berjalan)


Merupakan harga pertukaran yang harus dikeluarkan saat ini untuk
memperoleh aktiva yang sama dan pertukarannya.
Harga ini merupakan harga yang diperoleh dari pasar tempat
perusahaan membeli barang atau jasa (pasar input) bukan tempat
menjual (pasar output).

• Keuntungan penggunaan metode ini adalah :


– ukuran terbaik mengenai nilai input yang dimatchkan
terhadap pendapatan

– dalam matching memungkinkan pemisahan holding gains


dan/atau holding losses dan pengakuan laba atau rugi
operasional

– biaya masa berjalan telah menjadi dasar penilaian paling


penting dalam akuntansi khususnya untuk menyajikan
informasi mengenai dampak inflasi pada aktiva perusahaan.
Metode Pengukuran Aktiva
(lanjutan current Input cost)

• Sedangkan kelemahan metode ini adalah :


– kadang-kadang kurang obyektif karena tidak
tersedianya harga pertukaran untuk aktiva
tertentu di masa kini, khususnya barang musim.

– Perubahan dalam biaya kini tidak selalu


mencerminkan perubahan harga jual masa
berjalan, nilai tidak mesti berubah karena
adanya perubahan biaya.
Metode Pengukuran Aktiva
Exchange Input Value

3. Discounted future input cost (biaya


masukan masa depan yang didiskontokan)
Merupakan nilai sekarang pengorbanan
ekonomik di masa yang akan datang
seandainya potensi aktiva tersebut tidak diperoleh
di masa sekarang.

– Misal : fasilitas fisik dari sewa beli


– Kelemahan dari metode ini adalah seperti dalam
historical cost
Metode Pengukuran Aktiva
Exchange Input Value

4. Standard Cost (biaya standar)


Yaitu dengan dasar berapa biaya yang seharusnya
menurut asumsi tertentu, berdasarkan biaya standar
yang diterapkan dalam keadaan produksi pada tingkat
efisiensi dan kapasitas tertentu .
Metode Pengukuran Aktiva

C. Lower of Cost or Market Valuation (LOCOM –


Nilai terendah antara biaya dan pasar)

• Istilah pasar disini mengacu pada harga keluaran


dan harga masukan, dan merupakan replacement
cost (ukuran masukan)
• Misal : persediaan barang.
Pengakuan Aktiva

• Aktiva diakui dalam neraca apabila manfaat ekonomi


di masa yang akan datang diperoleh perusahaan dan
aktiva tersebut mempunyai nilai atau biaya yang dapat
diukur keandalannya.

• Manfaat ekonomi tersebut uncertainty (mengandung


ketidakpastian), tetapi dapat diekspektasikan dan
dipercaya secara logis atas dasar bukti yang telah
tersedia.

• Aktiva tidak diukur dalam neraca apabila pengeluarannya


telah terjadi dan manfaat ekonominya dipandang tidak
mungkin mengalir ke dalam perusahaan setelah periode
akuntansi berjalan. Sebagai alternatifnya perlakuan
pengeluaran semacam ini dimasukkan ke dalam
pengakuan beban dan akan disajikan ke laporan laba rugi.
Pengakuan Aktiva
Kriteria dasar pengakuan aktiva :
– Definisi
Maksudnya adalah bahwa suatu hasil transaksi akan
masuk dalam struktur yang selanjutnya dilaporkan dalam
laporan keuangan kalau memenuhi difinisi elemen
laporan keuangan

– measurability
maksudnya adalah bahwa kejadian atau pos tertentu
harus mempunyai makna tertentu yang dapat diukur
jumlah rupiahnya dengan reabilitas yang cukup tinggi

– relevance
maksudnya adalah bahwa informasi yang terkandung
dalam kejadian atau pos mempunyai daya untuk
membuat suatu perbedaan dalam keputusan pemakai
informasi

– reliability
maksudnya adalah bahwa informasi tersebut
menggambarkan keadaan yang dipresentasikan secara
tepat, teruji (verifiable) dan netral.
Klasifikasi Aktiva

• Dalam neraca aktiva telah disajikan dengan klasifikasi


sesuai dengan standar akuntansi keuangan yang
berlaku.

• Klasifikasi tersebut adalah :


– Aktiva Lancar (current asset)
– Aktiva tidak lancar (non current asset)
Klasifikasi Aktiva
Aktiva Lancar (current asset)
• Yaitu aktiva yang diharapkan dapat direalisasikan dalam waktu
satu tahun atau dalam siklus operasi normal perusahaan.

• Aktiva lancar terdiri dari :


– kas dan bank
– surat berharga (marketable securities)
– deposito jangka pendek
– wesel tagih (note receivable) yang jatuh tempo dalam waktu
satu tahun
– piutang jangka pendek (short term receivable) yang terdiri
dari piutang usaha dan piutang lain-lain yang tergolong
lancer.
– Persediaan
– Pembayaran uang muka untuk pembelian aktiva lancer
– Pembayaran pajak di muka
– Biaya dibayar di muka

• Menurut PSAK NO 13 investasi yang diklasifikasikan ke dalam


aktiva lancer harus dicatat dalam neraca pada nilai terendah
antara biaya perolehan dan nilai pasar.
Klasifikasi Aktiva
Aktiva tidak lancar (non current asset)
• Dapat dikelompokkan dalam :
1. investasi atau penyertaan (investment)
Yang dimaksudkan di sini adalah investasi jangka
panjang

Investasi meliputi :
• investasi dagang
adalah investasi yang ditujukan untuk
mempermudah atau mempertahankan bisnis
atau hubungan perdagangan, guna memperoleh
sumber dana kas tambahan dalam bentuk
capital gain atau deviden

• investasi property
adalah investasi pada tanah atau bangunan
yang tidak digunakan untuk dioperasikan
perusahaan, tetapi dimaksudkan untik
dimiliki selama beberapa tahun untuk
mendapatkan penghasilan.
Klasifikasi Aktiva
Aktiva tidak lancar (non current asset)
2. aktiva tetap (fixed asset) atau plant and
equipment
adalah aktiva berujud yang diperoleh dalam
bentuk siap pakai atau dengan dibangun
terlebih dahulu yang digunakan untuk
operasi perusahaa, tidak dimaksudkan untuk
dijual dalam rangka kegiatan perusahaan dan
mempunyai masa manfaat lebih dari satu
tahun.

Yang temasuk dalam aktiva ini adalah :


- tanah
- gedung
- bangunan
- mesin dan peralatan
- kendaraan
- inventaris kantor
Klasifikasi Aktiva
Aktiva tidak lancar (non current asset)

4. aktiva tidak berujud (intangible asset)


adalah aktiva tidak lancar dan tidak berbentuk
yang memberikan memberikan hak ekonomi dan
hokum kepada pemiliknya dan dalam laporan
keuangan tidak dicakup secara terpisah dalam
klasifikasi aktiva yang lain.

Karakteristik jenis aktiva ini adalah tingkat


ketidakpastian mengenai nilai dan manfaat di
kemudian hari

Aktiva jenis ini meliputi :


• hak paten
• hak cipta
• franchise
• merek dagang
• goodwill
Klasifikasi Aktiva
Aktiva tidak lancar (non current asset)
5. aktiva lain-lain (other investment)
adalah pos-pos yang tidak dapat secara layak
digolongkan dalam aktiva yang telah disebut
sebelumnya.

• Misal :
– aktiva yang tidak digunakan untuk operasi
– piutang kepada pemegang saham
– beban yang ditangguhkan
– aktiva jangka pendek yang tidak termasuk
dalam aktiva lancer

• Menurut PSAK no 13 aktiva tidak lancar harus dicatat


dalam neraca berdasarkan biaya perolehan, kecuali jika
harga pasar investasi jangka panjang menunjukkan nilai
di bawah biaya perolehan secara signifikan dan
permanent sehingga perlu dilakukan penyesuaian atas
nilai investasi tersebut
Klasifikasi aktiva yang lain
• Klasifikasi aktiva yang lain adalah :
1. aktiva moneter (monetary asset)
adalah klaim untuk sejumlah rupiah di masa yang akan datang tanpa
memperhatikan perubahan daya beli uang.

Atau pos-pos aktiva yang besarnya tidak terpengaruh oleh perubahan


nilai uang (rupiah) akan tetapi daya beli klaim tersebut untuk
dipertukarkan dengan potensi jasa lain akan berubah.
Misal :
• tabungan
• deposito
• piutang dagang
• piutang wesel
• uang muka jaminan kontrak

2. aktiva non moneter (monetary asset)


adalah pos-pos yang besarnya terpengaruh oleh perubahan nilai
uang .

Atau aktiva yang mempunyai klaim untuk menerima potensi jasa


yang daya beinya konstan.
Misal :
• surat berharga
• persediaan barang dagangan
• aktiva tetap
• goodwill
AKTIVA TAK BERUJUD
• Pengertian Aktiva Tak Berujud
• Aktiva tak berujud adalah kelebihan biaya dari suatu perusahaan yang
diakuisisi atas jumlah aktiva bersihnya yang berujud.

• Yang termasuk dalam aktiva tak berujud


• aktiva tak berujud tradisional
– nama barang
– hak cipta
– perjanjian untuk tidak bersaing
– waralaba
– bunga masa depan
– goodwill
– lisensi
– hak operasi
– paten
– rekaman induk
– proses rahasia
– merek dagang
– nama dagang
AKTIVA TAK BERUJUD
• beban yang ditangguhkan
– iklan dan promosi
– uang muka pengarang
– biaya pengembangan perangkat lunan computer
– biaya penerbitan utang
– biaya hokum
– riset pemasaran
– biaya organisasi
– biaya pra pembukaan
– biaya relokasi dan penataan ulang
– perbaikan
– biaya riset dan pengembangan
– biaya persiapan
– biaya pelatihan
Pengakuan Aktiva Tak
Berujud
• Menurut SFAC No 5
• Syarat dikapitalisasi suatu aktiva bila :
– memenuhi definisi yang tepat
– dapat diukur
– relevan
– dapat diandalkan
• Selanjutnya menurut FASB :
• Biaya yang dikeluarkan untuk jasa riset dan
pengembangan, relokasi, reparasi, pelatihan atau
iklan, berkaitan dengan manfaat ekonomi jangka
panjang dapat dilakuan dengan dua cara :
– biaya yang dikeluarkan serupa dengan asuransi dibayar
dimuka atau sewa dibayar di muka diperlakukan
sebagai biaya
– merupakan manfaat ekonomi masa depan yang
diperkirakan akan diperoleh di masa yang akan dating
diperhitungkan sebagai aktiva baik ditambahkan
kepada aktiva lain atau diungkapkan
SEKIAN
DAN
TERIMA KASIH
TKT306 - Perancangan Tata Letak Fasilitas 6623 - Taufiqur Rachman 40

Anda mungkin juga menyukai